ITU ANAKMU ! ( - ” BUKAN AKU ” ! )
Mari kita simak ayat Yahya 19 : 25-27 berikut :
Maka di dekat kayu salib Yesus , berdirilah ibunya dan saudara ibunya yang perempuan , Maryam isteri Kleopas dan Maryam Magdalena
Apabila Yesus melihat IBUNYA dan MURID YANG DIKASIHINYA itupun berdiri dekat, berkatalah IA kepada IBUNYA : ” Hai perempuan, TENGOKLAH ANAK- MU ! ”. Kemudian IA berkata kepada MURID ITU : ” TENGOKLAH IBUMU ! ”. Maka daripada ketika itu juga MURID ITU menyambut DIA ke dalam rumahnya .
Maryam ibunda Nabi Isa Al Masih beserta sejumlah orang di antaranya ” MURID YANG DIKASIHINYA ” berdiri dekat tiang salib . Tokoh tersalib yaitu ” Yesus yang disebut Kristus ” , dari atas tiang salib menyapa keduanya – Maryam dan Murid Yang Dikasihi- nya - secara bergantian . Pertama kali kepada Maryam : ” Hai perempuan, TENGOKLAH ANAKMU ! ” , sebuah sapaan yang bisa dinilai sebagai ketidak-sopan-santunan seorang anak kepada ibunya , bilamana memang benar tokoh tersalib adalah Yesus Kristus . Dan juga tidak menggambarkan hubungan kerahiman Ibu –Anak antara Maryam ibunda Nabi Isa Al Masih dengan tokoh tersalib . Dengan bentuk ucapan semodel itu terkesan kuat bahwa tidak ada hubungan ibu-anak antara tokoh tersalib dengan Maryam , ibunda Nabi Isa Al Masih as . Artinya tokoh tersalib bukanlah anak dari Maryam . Hal ini diperkuat pula dengan fakat bahwa usai menyapa Maryam , tokoh tersalib menujukan sapaannya kepada Murid Yang Dikasihinya : ” TENGOKLAH IBUMU ! ”. Dua kalimat sapaan ini menggambarkan keterkaitan antara Maryam dengan Murid Yang Dikasihinya sebagai IBU DAN ANAK . Menjadi pertanyaan , mengapa tokoh tersalib harus menujukan pernyataan kepada Maryam dan Murid Yang Dikasihinya ? Apakah ada sesuatu yang sangat penting ? Harus dipahami bahwa kehadiran Maryam ibunda Nabi Isa Al Masih di dekat tiang salib pastilah dengan kedukaan yang mendalam karena menyaksikan betapa ” anaknya ” harus mati tersalib sebagai seorang penjahat . Dan rupanya , tokoh tersalib tidak mau membiarkan Maryam ibunda Nabi Isa Al Masih as dalam kedukaan seperti itu . Oleh karena itu , tokoh tersalib berkata Maryam ibunda Nabi Isa as : ” Hai perempuan, TENGOKLAH ANAK-MU ! ”. Apakah tokoh tersalib tersebut meminta agar Maryam ibunda Nabi Isa Al Masih as melihat dirinya dan selaku anaknya ? Ucapan tokoh tersalib ini bukan ditujukan untuk dirinya melainkan ditujukan untuk ” Murid Yang Dikasihinya ” , seakan-akan tokoh tersalib ini berkata kepada Maryam ibunda Nabi Isa Al Masih as : ” IBU, BUKAN AKU ANAKMU MELAINKAN LIHATLAH , ITU ANAKMU ”. Lalu tokoh tersalib berkata ” Murid Yang Dikasihinya ” : ” TENGOKLAH IBUMU ! ” seakan-akan tokoh tersalib berkata : ” JANGAN BIARKAN IBUMU BERSEDIH , TUNJUKKAN DIRIMU YANG SEBENARNYA DAN TENGOKLAH IBUMU ” . Katakanlah paparan ini sebagai sebuah hipotesis . Tapi adakah argumentasi yang bisa menyalahkan hipotesis ini ? Berangkat dari kemungkinan ini dalam hubungan dua ucapan tokoh tersalib kepada Maryam dan Murid Yang Dikasihinya , maka jelaslah bahwa tokoh tersalib BUKAN YESUS KRISTUS melainkan orang lain . Sedangkan Yesus Kristus , adalah ” MURID YANG DIKASIHI ”.
Uraian ini bermaksud menunjukkan bahwa yang tersalib BUKAN YESUS KRISTUS melainkan orang lain yang diserupakan dengan Yesus Kristus .
FAKTA PENDUKUNG ANALISIS
A. TEMUAN ARKEOLOGI
1. NASKAH NAG HAMMADY
· Diketemukan tahun 1945 oleh penggali batu dua bersau-dara : MUHAMMAD ALI as-SAMAN dan KHALIFAH ddekat BUKIT ATH-THARIF , sekitar 10 km , timur laut kota NAG HAMMADY , didataran tinggi Mesir .
· Merupakan sebuah kitab lengkap dan disebut “ NASKAH NAG HAMMADY “ berisi 52 teks yang ditulis 1152 halaman , terhimpun dalam 13 jilid , sebahagian besar tertulis dalam bahasa QIBTHI .
· Berisi Injil-Injil yang dinilai APOKRIF antara lain INJIL THOMAS ( bhs. Mesir Kuno : TAHTAMUS ), INJIL PHILIP, INJIL KEBENARAN dan INJIL MESIR , juga kitab apostolic yang dinisbatkan kepada murid-murid Yesus , yaitu KITAB JAMES ( bhs. Mesir Kuno : YAHMUS ), MIMPI POLIUS , SURAT PETERUS KEPADA PHILIP .
· Penemuan manuskrip Nag Hammady merupakan penemuan pertama sebuah manuskrip terlengkap . Menurut GILLES KEISPEL , manuskrip Nag Hammady merupakan naskah yang berasal dari abad pertama masehi
GILLES KEISPEL membaca di bahagian awal manuskrip kalimat yang berbunyi : “ Ini adalah kata-kata rahasia yang disampaikan oleh Kristus yang hidup dan ditulis oleh DIDEMEUS YUDAS THOMAS “, yang ternyata merupakan bagian awal INJIL THOMAS yang berisi ucapan-ucapan Yesus Kristus , tidak seperti Injil Kanonik yang berisi mitos Yesus Kristus .
· Keberadaan INJIL THOMAS ini mengundang perhatian pakar Bibel untuk melakukan kajian . Setelah melakukan kajian mereka menerbitkan : THE FIVE GOSPEL , yaitu INJIL KANONIK ditambah dengan INJIL THOMAS .
· INJIL-INJIL KOPTIK di NAG HAMMADY , sama sekali tidak memuat kisah pengadilan oleh Pilatus dan penyaliban Yesus . Hal ini merupakan satu kejanggalan sebab kisah pengadilan oleh Pilatus dan penyaliban Yesus, seharusnya menjadi satu cerita yang wajib dimuat karena menjadi bahagian terpenting dalam kepercayaan Kristen . Hal ini menunjukkan KEBOHONGAN CERITA PENYALIBAN YESUS KRISTUS .
· INJIL PETERUS yang ditemukan di NAG HAMMADY mengungkapkan pernyataan Peterus : ” Saya melihatnya seolah - olah orang-orang menangkapnya. Aku bertanya : “ Apa yang saya lihat ini , tuan ? Engkau-kah yang diambil mereka itu ? Ataukah memukuli dua telapak dan dua tangan ORANG LAIN ? “. Sang Juru Selamat berkata kepadaku : “ …… orang yang mereka paku dua tangan dan dua telapak kakinya itu adalah PENGGANTI . Mereka meletakkan orang yang SERUPANYA dalam kehinaan . Lihatlah KEPADANYA ! Dan lihat juga KEPADAKU ! “.
· KITAB SET AGUNG yang ditemukan di NAG HAMMADY mengungkapkan : “ ORANG LAIN ….. yang merasakan empedu dan cuka ..…. BUKAN AKU … ORANG LAIN – lah yang memikul salib di atas pundaknya , juga ORANG LAIN yang dipakaikan mahkota duri di atas kepalanya . Aku sendiri beriang-gembira di tempat tinggi ….. Aku menertawakan kebodohan mereka “ .
· KISAH YOHANES , yang ditemukan di NAG HAMMADY mengungkapkan ucapan Yesus : “ Tidak terjadi pada diriku semua yang dikatakan orang-orang itu “.
· RISALAH KIAMAT , yang ditemukan di NAG HAMMADY mengungkapkan bahwa Isa Al Masih meninggal layaknya sebagai manusia biasa , tetapi ruhnya yang suci tidak mungkin mati .
Untuk diketahui , pada sampul manuskrip –manuskrip Naj’Hammadi ini ditemukan gambar “ SALIB “ . Tetapi hendaknya dipahami bahwa gambar “ SALIB “ itu BUKAN SALIB ROMAWI melainkan gambar “ ANCHOR “ ( = sauh , jangkar ). Dalam kepercayaan Mesir pada waktu itu , gambar “ ANCHOR “ – bukan SALIB ROMAWI – adalah KUNCI KEHIDUPAN BAGI ORANG-ORANG MESIR KUNO. Penjelasan ini dikemukakan agar jangan sampai ada pemahaman , tercantumnya gambar “ ANCHOR “ pada sampul manuskrip Naj’ Hammadi menunjukkan simbol Yesus mati disalib .
2. DEAD SEA SCROLLS
· Diketemukan pada tahun 1947 oleh seorang anak gembala bernama MUHAMMAD Ad-DIB dari suku TA’AMIRAH (- yang mendiami wilayah yang membentang dari Yerusalem hingga tepian Laut Mati - ) dalam gua bukit QUMRAN . Temuan-temuan berikutnya terjadi sesudah penemuan pertama tersebut dan naskah dari wilayah ini disebut : NASKAH LAUT MATI ( DEAD SEA SCROLLS ).
· Penyelidikan arkeologis menunjukkan : wilayah Qumran ini pada masa lalu dihuni kaum yang disebut ESSENA .
· Nama kelompok Essena ini ada disebut dalam karya berba-hasa Yunani dari Philo Yudaeus , Josephus Flavius dan Pliny the Elder dengan sebutan : ESENOY atau ESAU . Orang yang menisbatkan dirinya dengan nama ini disebut : ESAWI . Huruf “ ‘ain “ dalam semua bahasa Semitik akan berubah menjadi huruf “ alif “ dalam bahasa Eropa ( termasuk bahsa Yunani ) . Dengan demikian kata bahasa Yunani “ ESAWI “ dapat ditulis dengan : ‘ISAWI, sama dengan kosa kata bahasa Arab . Ini berarti , kata bahasa Yunani “ ESSENA “ sama dengan “ ‘ISAWIYYUN “ yang berarti : PENGIKUT ISA .
- Salah satu isi dari Dead Sea Scrolls menyebutkan :
a. Adanya sesorang yang dipanggil dengan “ TEACHER OF RIGHTOUSNESS “( Guru Kebenaran , Guru Kebajikan ) yang sempat lolos dari tangan-tangan musuhnya .
b. Adanya “ WICKED PRIEST “ ( Imam yang jahat ) dan “ MAN OF LIE “ (Manusia Pendusta) yang berusaha menjerumuskan “ TEACH-ER OF RIGHTOUSNESS “ ( Guru Kebenaran ) tersebut.
c. Adanya “ KHITTEN “ ( Rajawali ) yang pada masa keku-asannya , hidup “ TEACHER OF RIGHTOUSNESS “ ( Guru Kebenaran )
Pertanyaan : Siapakah yang dimaksud dengan “ TEACHER OF RIGHTOUSNESS “ ( Guru Kebenaran ) ; “ WICKED PRIEST “ ( Imam yang jahat) dan “ MAN OF LIE “ ( Manusia Pendusta ) dan “KHITTEN “ ( Rajawali ) tersebut ?.
Para ahli Bibel mencoba menghubungkan dengan tokoh histories pada suatu masa tertentu yang lebih awal berdasarkan dugaan bahwa kelompok Essena itu ada jauh sebelum masa Nabi Isa Al Masih as. Ada yang cocok dengan salah satu sebutan itu tetapi tidak cocok dengan sebutan lainnya . Akhirnya para ahli Bibel buntu menentukan figur / tokoh historis untuk semua sebutan itu sampai saat ini .
Jika saja . tokoh historis yang hendak dicocokkan dengan sebutan-sebutan itu dikembalikan pada masa Nabi Isa Al Masih as . maka didapatkan padanan yang sesuai , sebagai hipotesis yang kuat tanpa bisa dibantah yaitu :
1. “ TEACHER OF RIGHTOUSNESS “( Guru Kebenaran ) adalah NABI ISA AL MASIH as ( Yesus Kristus ) yang mendakwahkan kebenaran dari Allah SWT ;
2. “ WICKED PRIEST “( Imam yang jahat ) adalah IMAM BESAR KAYAFAS yang menjadi kepala Imam Yahudi dan mendakwa Yesus Kristus kepada penguasa Romawi ( baca : Matius 26 : 57 -66 ; 27 : 20 dan sebagainya )
3. “ MAN OF LIE “ ( Manusia Pendusta ) ialah orang-orang dalam Majelis Imam Besar yang siap memberikan kesaksian palsu atas Yesus ( Matius 26 : 59-60 ; Markus 14 : 55-59 ; Lukas 23 : 2 ; Yahya 18 : 29-30 )
4. “ KHITTEN “ ( Rajawali ) adalah penguasa Romawi yang menguasai tanah Kanaan , dan memiliki simbol : BURUNG RAJAWALI .
Dalam DEAD SEA SCROLLS diungkapkan bahwa “ TEACHER OF RIGHTOUS-NESS “ ( Guru Kebenaran ) ini lolos dari upaya penang-kapan oleh musuh-musuhnya , berarti ISA AL MASIH as. sesungguh-nya lolos dari upaya penangkapan dan pembunuhan yang direncana-kan musuh-musuhnya yaitu “ WICKED PRIEST “ ( Imam yang jahat ); “ MAN OF LIE “ (Manusia Pendusta ) dan“ KHITTEN “ ( Rajawali ) . Ini menunjukkan bahwa Nabi Isa Al Masih as , tidak pernah disalib dan dibunuh karena sesungguhnya Nabi Isa Al Masih as dapat melepaskan diri dari upaya penangkapan yang dilakukan musuh-musuhnya .
· Di daerah kelompok Essena bermukim , didapatkan dua kuburan yang ditempatkan secara khusus , yang menunjukkan bahwa tokoh yang dikuburkan di situ adalah manusia yang dihormati dan dimuliakan oleh anggota kelompok Essena . Salah satunya merupakan kuburan wanita . Jika kelompok Essena ini merupakan kelompok pengikut Isa Al Masih berarti ada kemungkinan kedua kuburan itu adalah kuburan Nabi Isa Al Masih as. dan kuburan Maryam , ibunya .
Menyamakan “ TEACHER OF RIGHTOUSNESS “ ( Guru Kebenaran) sebagai NABI ISA AL MASIH as. dan kelompok Essena sebagai pengikut Yesus Kristus diakui sejumlah ahli antara lain :
§ Prof. Tatcher dari University of Cambridge , berkeyakinan bahwa GURU BIJAK itu tidak lain adalah ISA ALMASIH dan ORANG-ORANG ESENES adalah PENGANUT KRISTEN AWAL ( yi. murid- murid Yesus dan pengikutnya ) . ( baca MISTERI NASKAH LAUT MATI, oleh Ahmad Osman )
B. PENGAKUAN PARA AHLI
1. GEORGE SALE , seorang Orientalis Inggeris dalam peng-antar terjemahan Al Qur’an yang disusunnya menyatakan bahwa orang-orang Kerintus ( Cerinthians ) , orang-orang Carpocrations dan sekte-sekte lain pada masa dulu , sesung-guhnya percaya bahwa : YANG DISALIB ITU BUKANLAH YESUS tetapi salah SEORANG MURID Yesus yang menyerupainya . Bahkan golongan BASSILIDIAN meyakini bahwa yang disalib itu adalah SIMON KIRENE .
2. PROF. MONTET ( - sebagaimana dikutip oleh Malik bin Nabi dalam bukunya : “ Fenomena Al Qur’an “ - ) menyatakan bahwa IRENEUS seorang bapak Gereja diabad kedua Masehi ( tahun 190 M ) - saksi pertama akan keabsahan Injil Yahya – mengakui bahwa Al Masih tetap memberi pengajaran kepada manusia sampai pada USIA LIMAPULUH TAHUN , berbeda dengan riwayat yang ada kini , yang menganggap bahwa kerasulan Al Masih berakhir pada usia TIGA PULUH DUA TAHUN.
CATATAN :
Jika Yesus Kristus masih memberi pengajaran pada usia 50 puluh tahun , lalu siapakah yang mati disalib itu ketika Yesus Kristus berumur 32 tahun tersebut ? Apakah Yesus Kristus ? Tidak mungkin ! Berarti yang disalib itu adalah orang lain .
3. ENOCH PAUL , seorang politikus Inggeris dalam bukunya “ PERKEMBANGAN KITAB-KITAB INJIL “ menegaskan bahwa kisah penyaliban yang dilakukan orang-orang Romawi atas Isa Al Masih as, tidak pernah ada dalam Injil yang asli. Dengan demikian , kisah penyaliban Yesus Kristus adalah satu dusta .
YUDAS ISKARIOT (“ YESUS YANG DISEBUT KRISTUS “ ) SEBAGAI TOKOH YANG TERSALIB
Jika peristiwa penyaliban diakui sebagai fakta tetapi bukan Nabi Isa Al Masih ( Yesus Kristus ) yang disalib , lalu siapakah tokoh yang tersalib tersebut ?
§ AL QUR’AN TIDAK MENGUNGKAP FIGUR YANG DISALIB . AL QUR’AN BUKAN KITAB SEJARAH YANG PERLU MENGUNG-KAPKAN NAMA-NAMA PELAKU-PELAKU SEJARAH . AL QUR’AN HANYA MENYAJIKAN SATU KEBENARAN BAHWA NABI ISA AL MASIH as. TIDAK DISALIB DAN TIDAK DIBUNUH .
Hipotesis dan analisis muncul menyajikan kemungkinan tentang tokoh yang tersalib berdasarkan Bibel sendiri , yaitu :
1. Simon Kirene
Menurut George Sale , golongan Basilidian meyakini bahwa yang disalib adalah SIMON KIRENE. Dalam ayat Matius 27 : 32 diceritakan :
Apabila keluar , terjumpalah mereka itu dengan seorang orang Kireni bernama Simon ; maka orang itupun dipaksanya memikul kayu salib Yesus
Tidak ada cerita , bahwa berikutnya Simon Kirene ini menyerahkan kayu salib itu kepada Yesus . Ini berarti , Simon Kirene tetap “ melekat “ pada kayu salib atau dengan kata lain , yang disalib adalah Simon Kirene .
2. Yudas Iskariot , murid Yesus yang berkhianat .
Ada beberapa informasi dari cerita Bibel yang memberi kesimpulan bahwa yang disalib itu adalah Yudas Iskariot .
a. Kematian Yudas Iskariot .
Pada waktu bersamaan dengan penyaliban dan kematian Yesus yang diceritakan Bibel , ternyata Yudas Iskariot juga mati . Dengan kata lain : KETIKA YESUS MENGHILANG – TERNYATA YUDAS ISKARIOT JUGA MENGHILANG . Bibel menyajikan dua bentuk kematian Yudas Iskariot :
1. Yudas Iskariot mati menggantung diri ( - bentuk bunuh diri - ) akibat rasa penyelsalan luar biasa karena telah menyerahkan Guru-nya kepada orang-orang Yahudi dan tentara Romawi . ( Matius 27 : 5 )
2. Yudas Iskariot mati jatuh terjerumus ( - tentu dalam lobang atau sumur ) serta terbelah dua sehingga terburai isi perutnya . ( Kisah Rasul-Rasul 1 : 18 )
Prinsip Kontradiksionis : Jika sebuah peristiwa diceritakan dengan dua sajian cerita yang berbeda , maka ada dua kemungkinan tentang kebenaran sajian kedua cerita itu yaitu :
- Salah satunya benar dan yang lainnya salah , tidak mungkin kedua-nya sama-sama benar , atau
- Kedua cerita itu sama-sama tidak benarnya .
Berpijak pada prinsip Kontradiksionis :
Salah satu cerita bentuk kematian Yudas Iskariot itu benar dan yang lainnya salah , tidak mungkin kedua cerita itu sama-sama benarnya . ATAU kedua cerita itu SAMA-SAMA TIDAK-BENARNYA
Ketika bentuk kematian Yesus diragu-ragukan ( - lihat pernyataan Paulus dalam 1 Korintus 1 : 23 ) ternyata bentuk kematian Yudas Iskariot juga diragu-ragukan . Ajaib ! Ini sejalan dengan : Ketika Yesus “ menghilang “ ternyata Yudas Iskariot juga “ menghilang “. Ketika kedua cerita kematian Yudas Iskariot itu sama-sama tidak benarnya , berarti ada bentuk kematian lain dari Yudas Iskariot , antara lain MATI DISALIB !
b. Yudas Iskariot menggali lobang untuk Sang Guru .
Bibel bercerita , Yudas Iskariot telah melakukan pengkhianatan terhadap Guru-nya : Yesus , dengan cara memasang perangkap sebagaimana yang disepakati-nya dengan para imam Yahudi . ( Mat. 26 : 14-16 ,48 ; Mark. 14 : 10,11,44 , dan Luk. 22 : 4-6 ). Ayat Mazmur 7 : 16-17 telah menubuatkan hal itu sebagai berikut :
Ia membuat lobang dan menggalinya tetapi ia sendiri yang jatuh ke dalam lobang yang dibuatnya sendiri .
Kelaliman yang dilakukannya , kembali menimpa kepalanya dan kekerasan pun turun menimpa batu kepalanya .
Yudas Iskariot “ menggali lobang “ untuk gurunya dengan tindakan pengkhianatannya . Ia pasti tahu jika gurunya – Yesus - tertangkap , tidak bisa tidak , akan disalib yang berakhir pada kematian . Tetapi Mazmur 7 : 16-17 menubuatkan bahwa Yudas Iskariot-lah yang justru akan ditangkap dan mati disalib dalam ungkapan “Ia membuat lobang dan menggalinya tetapi ia sendiri yang jatuh ke dalam lobang yang dibuatnya sendiri “
c. Kondisi dan situasi pada waktu penangkapan dan penyaliban .
Ada kondisi dan situasi yang menyebabkan terjadinya salah tangkap sehingga yang ditangkap itu bukan “ Yesus Anak Allah “ melainkan orang lain ( “ Yesus yang disebut Kristus “ ). Kondisi dan situasi yang memberi peluang salah tangkap ini adalah :
1. Penangkapan “Yesus “ dilakukan pada malam hari. Malam hari pada zaman itu jangan dibayangkan seperti pada malam hari di zaman sekarang yang sudah penuh dengan listrik .
Ayat Yahya 18 : 3 ; Matius 26 : 38-43 , menceritakan ketika penangkapan “ Yesus “ berlangsung , para murid sedang tidur dan tidur tersebut tentu berlangsung di malam hari ( band. Mat. 26 : 20 ) . Baca pula ayat Mark. 14 : 37-40 yang didahului Mark. 14 : 17 . Juga baca ayat Lukas 22 : 45 .
2. Ketika proses penangkapan “ Yesus “ berlangsung, terjadi situasi yang kacau balau ( Mat. 26 : 50, 51, 56 ; Mark. 14 : 46, 47, 50-52 ; Luk. 22 : 47, 50 dan Yah. 18 : 3,10 ). Situasi yang kacau balau memberi pengaruh kebingungan tentang siapa yang ditangkap.
3. Para penangkap yaitu pasukan Romawi suruhan Imam-Imam Yahudi tidak mengenal Yesus yang harus mereka tangkap ( Mat. 26 : 48 ; Mark. 14 : 44 dan Yah. 18 : 47 ) . Untuk itu Yudas Iskariot diberi tugas untuk menunjukkan mana Yesus yang akan ditangkap , dengan kode tertentu yaitu : orang yang dicium Yudas Iskariot (Injil Matius 26 :48 dan Markus 14 : 44 , band. Lukas 22 : 47 ). Jika pasukan Romawi mengenal Yesus , tidak dibutuhkan kode tanda pengenal dari Yudas .
4. Murid-murid Yesus hanya mengikuti dari jauh dan tidak menyaksikan dari dekat akan semua kejadian yang menimpa “ Yesus “ sejak dari proses penangkapan – proses peradilan dan penyaliban “ Yesus “ ( Mat.26 : 69 ,71, 75 ; Mark. 14 : 66 ,68 ; Luk.22 : 54 ,62 ). Bahkan hampir semua murid Yesus karena ketakutan dan lari menghindar dan tidak menyaksikan sama sekali apa yang dialami Yesus pada saat proses-prose itu berlangsung . Kecuali Peterus dan salah seorang murid yang dikenal Imam Besar , dan itupun menyaksikan proses peradilan terhadap “ Yesus “ dari jauh dan tidak menyaksikan dari dekat .
5. Pada waktu proses peradilan terhadap ” Yesus “, kondisinya gelap ( Mark. 15 : 33 ; LUk.23 : 44,45 ) dan para murid hanya melihatnya dari jauh ( Mat. 27 : 55,56 ; Luk. 23 : 49 ). Begitu pula pengambilan mayat “ Yesus “ dari tiang salib oleh Yusuf Arimatea dan Nikodemus – keduanya murid rahasia Yesus – terjadi pada waktu petang hari dengan cuaca sedang gelap ( Yah. 19 : 38 -40 )
6. Kondisi fisik “ Yesus “ yang memprihatinkan dan tidak keruan-keruan akibat perlakuan dan siksa yang dialaminya selama proses penangkapan , peradilan dan penyaliban , membuat ia tidak bisa dikenali dengan cermat apalagi jika dilihat dari jauh oleh para murid. “ Yesus “ diludahi , ditempeleng , ditinju dan kepalanya dipalu – tentu sampai babak belur - seperti yang dialami seorang maling ketangkap basah ( Mat. 26 : 67 ; Yah. 19 : 3 ; Yah. 18 : 22 ; Luk. 22 : 63 ; Mark. 16 : 65 ) dan “ Yesus “ dipakaikan dengan pakaian ganjil ( Luk. 23 : 11 ; Yah. 19 : 2 ; Mat. 27 : 28 -30 ; Mark. 15 : 17 ) membuat “ Yesus “ semakin tidak keruan-keruan semakin membuat “ Yesus “ tidak bisa dikenali lagi .
Kondisi dan situasi yang demikian , menjadi sebab yang logis untuk terjadinya salah duga dan salah tangkap , sehingga bukan Yesus ( “ Yesus Anak Allah = Yesus Anak Bapa = Yesus Barabbas “ ) yang ditangkap dan disalib , melainkan Yudas Iskariot ( “ Yesus yang disebut Kristus “ ). Terhindarnya Yesus dari penangkapan bukan sesuatu yang sulit dilakukan Yesus , sebab Yesus memiliki kemampuan berubah rupa ( transfigured ) , dan justru kemampuan itu sudah berkali-kali didemonstrasikan Yesus ketika menghadapi orang-orang Yahudi yang mau membunuhnya . ( Mat.17 :2 ; Luk. 24 : 15-16 ; Mat. 14 : 25-26 ; Mark . 6 : 48-49 ; Yahya 21 : 4 ).
d. Peterus pun tidak mengenal orang yang ditangkap dan diadili itu .
Ketika “ Yesus yang disebut Kristus “ dibawa ke Majelis Imam Besar untuk diadili , Peterus datang ke Majelis Imam Besar untuk menyaksikan proses peradilan terhadap “ Yesus yang disebut Kristus “ tersebut . Ternyata , Peterus tidak mengenal “ Yesus yang disebut Kristus “ yang tengah diperiksa oleh Imam Besar ketika para pelayan Imam Besar menunjuknya sebagai salah seorang pengikut Yesus . ( Mat. 26 : 69-75 ; Mark. 14 : 66 – 72 ; Luk. 22 : 55 -62 dan Yah. 18 : 15-18 ; 25-27 ).
Apakah Peterus tidak mengenal Guru-Nya ? Jika Peterus mengenal gurunya , lalu apa alasannya Peterus sehingga harus menyatakan tidak mengenal Guru-nya ? Ada satu dari antara dua pilihan alasan , yaitu :
1. Peterus takut ditangkap , jika dia mengaku mengenal “ Yesus “ yang tengah diperiksa .
2. Peterus benar-benar menyatakan secara jujur tidak mengenal “ Yesus “ yang tengah diproses itu karena memang bukan gurunya yang dikenalnya yaitu “ Yesus Anak Allah = Yesus Anak Bapa = Yesus Barabbas “ .
Alasan alternative (1) sulit diterima , sebab kalau memang Peterus takut ditangkap , lalu mengapa dia datang ke Majelis Imam Besar ? Dan juga tidak ada kepentingan imam-iman Yahudi untuk menangkap si murid , sebab fokus mereka adalah Yesus . Alasan takut ditangkap sehingga Peterus menolak mengenal “ Yesus yang disebut Kristus “ yang tengah diperiksa , juga tidak tepat . Nyatanya Peterus datang ke Majelis Imam Besar beserta murid lain yang justru dikenal Imam Besar hanya menunjukkan Peterus tidak memiliki rasa takut . Dan anehnya murid lain ini ternyata tidak diapa-apakan . Lalu perlukan rasa takut ditangkap menjadi alasan Peterus untuk “ tidak mengenal “ gurunya ?
Alasan alternative (2) yang lebih logis yaitu memang Peterus benar-benar tidak mengenal “ Yesus yang disebut Kristus “ yang sedang diinterogasi Imam Besar : “ TIDAK AKU KENAL ORANG ITU ! “ karena memang bukan “ Yesus Anak Allah = Yesus Anak Bapa = Yesus Barabbas “ yang dikenalnya .