PENDAHULUAN
Sebuah buku ukuran 10 x 20 cm setebal 116 halaman dengan sampul berdesain bunga-bungaan ukiran mirip kembang batik –bagian atas warna kembang abu-abu dengan latar belakang warna agak kuning dan bagian bawah warna kembang biru dan hitam dengan latar belakang merah coklat – cukup menarik bagi mereka yang berminat dalam studi perbandingan agama . Buku berjudul ” KITAB TUHAN MENJAMU TUDUHAN DAN SALAH PAHAM – Apologetika Kristiani , Khusus Untuk Penganut Dan Pengeritik Alkitab “ tanpa menyebut nama penerbit ini ditulis seorang Kristen bernama Eja Kalima . Entah nama sebenarnya atau nama samaran .
Sesuai dengan judulnya. buku ini menyajikan sejumlah apologi tentang berbagai keyakinan Kristen yang berbeda atau bertentangan dengan keyakinan Islam . Dan apologi ini sengaja ditujukan kepada ummat Islam selaku “ PENGERITIK PEDAS “ keyakinan Kristen . Setiap tema apologi yang dibahas diberi judul : “ SALAH PAHAM “ . Maksudnya , ada SALAH-PAHAM pihak Muslim atas keyakinan Kristen dan karenanya melalui tulisan buku itu, Eja Kalima menyajikan “ Jawaban “ atas KESALAH-PAHAMAN ummat Islam ( kaum Muslimin ) tersebut. Ini sesuai dengan JUDUL pengantarnya : MELURUSKAN TUDUHAN DAN SALAH PAHAM. Ada 22 SALAH PAHAM diungkap Eja Kalima , sekaligus ” meluruskan ” SALAH PAHAM tersebut dengan penjelasan-penjelasan apologi sekaligus menunjukkan ketidak-benaran ajaran Islam pada beberapa tema sentral yang menjadi perbedaan antara Islam dengan Kristen .
Dua puluh dua tema yang memuat ” SALAH PAHAM ” ummat Islam ( kaum Muslimin ) tentang keyakinan Kristen itu dapat dikelompokkan pada enam ” tema ” pokok yaitu :
a. Masalah Ketuhanan dalam Islam dan Kristen meliputi dua topik yang dituduhkan sebagai SALAH PAHAM dari ummat Islam ( kaum Muslimin ) , yaitu :
1. | SALAH PAHAM 1 : | Tuhan Alkitab sama dengan Allah Al Quran ? |
2. | SALAH PAHAM 2 : | Di semua agama , Allah itu Maha Besar, Kuasa , Kudus , Kasih, Adil , Maha Hadir ... Kalau begitu, bukankah Allah mereka sama ? |
b. Pembicaraan Tentang Dogma Kristen : TRINITAS meliputi lima topik yang dituduhkan sebagai SALAH PAHAM dari ummat Islam ( kaum Muslimin ) , yaitu :
1. | SALAH PAHAM 3 : | Konsep Trinitas , bukti ngawurnya manusia atas ke-esa-an Allah |
2. | SALAH PAHAM 4 : | Masakan Allah punya ” Anak Allah ” ? |
c. Masalah FIRMAN ALLAH dan ROH KUDUS
1.. | SALAH PAHAM 5 : | Siapakah FIRMAN ALLAH yang diturunkan ke dunia itu ? Yesus atau Al-Quran ? |
2. | SALAH PAHAM 6 : | Roh Kudus itu siapa ? Allah atau Malaikat Allah ? |
3. | SALAH PAHAM 7 | Bila Roh Kudus-nya beda , bagaimana cara pewahyuan Allah kepada nabi-nabi yang sama ? |
d. Pembicaraan Di Sekitar Alkitab yang meliputi tujuh topik yang dituduhkan sebagai SALAH PAHAM dari ummat Islam ( kaum Muslimin ) yaitu :
1. | SALAH PAHAM 8 : | Siapa bilang Kitab Allah mutlak harus bebas dari kontradiktif ? |
2. | SALAH PAHAM 9 : | Wahyu Terkini menjadi pengukur Wahyu Terdahulu ? |
3. | SALAH PAHAM 10 : | Alkitab itu palsu, korup , rekayasa manusia , Alkitab Asli sudah lama hilang |
4. | SALAH PAHAM 11 : | Injil digugat karena hilangnya nubuat bagi ” Rasul Yang Akan Datang ” |
5. | SALAH PAHAM 12 : | Menilai Kitab Allah dari ayat terluhurnya |
6. | SALAH PAHAM 13 : | Kitab Allah mustahil bisa ditiru manusia walau hanya satu pasal saja |
7. | SALAH PAHAM 14 : | Kitab Injil Barnabas adalah Injil Asali |
e. Dosa Waris dan Penebusan Dosa meliputi empat topik yang dituduhkan sebagai SALAH PAHAM dari ummat Islam ( kaum Muslimin ) yaitu :
1. | SALAH PAHAM 15 : | ”Dosa Asal ” dari nenek moyang terturun kepada anak cucunya ? Di manakah keadilan Allah ? |
2. | SALAH PAHAM 16 : | Dapatkah usaha-amal-ibadah manusia menghapus-kan dosanya ? Bandingkan usaha Anda verus Adam & Hawa ! |
3. | SALAH PAHAM 17 : | Allah yang Maha Kasih berbenturan dengan Allah yang Maha Adil |
4. | SALAH PAHAM 18 : | Bila Allah itu Maha Kuasa , Ia tidak perlu mengorban-kan Anak-Nya |
f. Masalah Penyaliban Yesus , juga meliputi empat topik yang dituduhkan sebagai SALAH PAHAM dari ummat Islam ( kaum Muslimin ) yaitu :
1. | SALAH PAHAM 19 : | Yesus tidak mati disalib ; mustahil Allah mengizinkan hal itu . Yesus tidak mati bila Ia sungguh Allah |
2. | SALAH PAHAM 20 : | Yesus, nyatakan siapa Engkau sebenarnya dan betapa kuasa-Mu ! |
3. | SALAH PAHAM 21 : | Siapa Anak Pengorbanan : Ismael atau Ishak ? |
4. | SALAH PAHAM 22 : | Kesalahan nubuat Nabi Yunus adalah konyol . Masakah mati 38 jam disamakan dengan 3 x 24 jam ? |
Seorang teman Muslim di Tangerang Jawa Barat, mantan penganut Katolik menjelas-kan kepada penulis , bahwa buku-buku apologi Kristen semacam itu sebenarnya ada dijual di toko-toko buku Kristen , Cuma tidak dipajang secara terbuka. Dijual terbuka hanya kepada penganut Kristen tetapi tersembunyi terhadap ummat Islam. Orang Islam tidak akan mudah mendapatkan buku semacam itu. Artinya , buku-buku apologi semacam ini tetap juga dijual secara sembunyi-sembunyi atau secara rahasia terhadap komunitas non Kristen khususnya terhadap ummat Islam ( kaum Muslimin ) . Jika hal ini benar , tentu sangat aneh . Apa manfaatnya ? Mengapa harus sembunyi-sembunyi jika hendak menyajikan kebenaran ?
Pada bagian bawah lembaran sampul dalamnya , tertulis : ” untuk kalangan sendiri “ walaupun pada kenyataannya diperjual-belikan secara bebas . Ada label harga tercantum di sampul belakang , tertulis : ” Rp.9.000,-. ”. Tentu saja ” untuk kalangan sendiri “ karena tujuan penulisan buku tersebut sebagaimana yang dikatakan penulisnya yang ditujukan kepada pembaca penganut Kristen adalah : ” Dengan beredarnya begitu banyak buku-buku dan penerbitan dari pihak seberang yang menafsirkan Kristianitas secara tidak pas dan menyimpang maka kita menyadari bahwa di akhir zaman kegelapan ini , setiap anak Tuhan makin terpanggil untuk memperlengkapi dirinya dengan Terang Injil. Saatnya kini kita tidak cukup sekedar berperan sebagai orang Samaria yang baik , tetapi juga mengindahkan apa yang telah diserukan oleh Yohanes Pembaptis dengan serius “ Luruskan jalan bagi Tuhan ! “ , jalan yang telah terbengkok oleh begitu banyak salah paham , tidak paham dan tuduhan . Dan inilah buku praktis , seperangkat kecil sumbangan yang dipersiapkan untuk memperlengkapi Anda dalam ber-sharing , berdiskusi , membandingkan atau meluruskan isyu-isyu pokok kebenaran Alkitab dan Kristianitas. Di tangan Anda biarlah ia menjadi berkat bagi sesama dan semua Di bawah anugerah Kristus , biarlah komitmen hati Anda berbuah-buah bagi pelebaran Kerajaan Allah. Amin ”.
Jelaslah tujuan penulisan buku tersebut tidak lain sebagai bekal bagi penganut Kristen dalam membela keyakinan dogma Kristen yang dianutnya bila mana bertemu dengan ” PIHAK SEBERANG ” ( baca : UMMAT ISLAM ) yang dituduh oleh penulisnya sebagai yang telah ” menafsirkan Kristianitas secara tidak pas dan menyimpang ” dalam dialog atau polemik yang menyebabkan kepercayaan Kristen menjadi ” jalan yang telah terbengkok oleh begitu banyak salah paham , tidak paham dan tuduhan ” . Dengan kehadiran bukunya tersebut , si Kristen Penyaji Apologi berharap : isu-isu yang berkaitan dengan kebenaran Alkitab dan Kristianitas bisa terluruskan.
Pernyataan ini tidak benar sebab yang memberii penafsiran Kristianitas secara ” tidak pas dan menyimpang ” menurut terminologi si Kristen Penyaji Apologi justru dari kalangan Kristen sendiri . Dan yang telah membengkokkan ajaran Yesus adalah Paulus dan pengikutnya yang sekarang dikenal dengan kelompok Kristen Trinitarian ( Gereja Kristen Pauline yaitu Katolik , Protestan , Ortodoks ) sehingga yang ada sekarang bukan lagi ajaran Yesus melainkan ajaran Paulus . Jadi yang telah membengkokkan ajaran Yesus bukan ummat Islam ( kaum Muslimin ) dengan menghadirkan tulisan-tulisan dan buku-buku yang mengungkap ketidak-benaran ajaran Kristen sekarang ini seperti yang dituduhkan Eja Kalima : ” Dengan beredarnya begitu banyak buku-buku dan penerbitan dari pihak seberang yang menafsirkan Kristianitas secara tidak pas dan menyimpang .... ”. Fakta kehadiran Gereja Unitarian , Gereja Modernisme , Sekte Saksi Yehovah yang bertentangan dengan ortodoksi Kristen Pauline Church adalah bukti yang tidak bisa diingkari tentang adanya pertentangan penafsiran di kalangan Kristen sendiri. Dan hal ini sebenarnya telah dimulai sejak Kristen Awal yaitu antara pengajaran murid-murid utama Yesus dengan ajaran Paulus . Kemudian pertentangan itu terwujud dalam bentuk pertentangan ajaran Arianisme yang ditokohi Arius dengan ajaran Gereja Pauline yang ditokohi Athanasius . Semua itu adalah fakta mengenai pertentangan penafsiran dimaksud . Ketika relativitas kebenaran diterapkan, menjadi pertanyaan , sebenarnya yang memberikan penafsiran yang menyimpang itu , apakah golongan yang bertentangan dengan ortodoksi Kristen ataukah golongan ortodoksi Kristen ?.
Ummat Islam ( kaum Muslimin ) tidak pernah menafsir Kristianitas tetapi memper-tanyakan sejumlah dogma Kristen dengan menyajikan dalil-dalil dari Alkitab/Bibel sendiri dan juga tulisan-tulisan ilmiah tentang Kristen ketika diakui bahwa Islam dan Kristen bersumber dari AJARAN IBRAHIM. Hal ini bisa dimaklumi karena adanya ” pertemuan ” sejumlah tema ajaran antara Islam dengan Kristen tetapi pada rincian ajarannya justru saling bertentangan . Harus diakui, Yahudi dan Arab sama-sama Semitik , sama-sama turunan Ibrahim . Jadi, wajar adanya ” pertemuan ” sejumlah tema ajaran antara Islam dengan Kristen , ketika di sisi lsin terdapat tema-tema ajaran yang justru saling bertentangan , sehingga wajar pula ummat Islam ( kaum Muslimin ) mempertanyakan ajaran Kristen dan membuktikan siapa sesungguhnya pengemban Ibrahimic Faith . Islam ataukah Kristen ? Oleh karena itu , tidak perlu penganut Kristen berkecil hati bilamana ajaran Kristennya dipertanyakan sebagaimana pula penganut Islam tidak perlu berkecil hati jika ajaran Islam dipertanyakan , sepanjang semuanya itu dilakukan dengan penuh kejujuran , bukan dengan menampilkan kebencian salibisme yang dibangun di abad 11. Langkah yang paling tepat adalah memberikan penjelasan atas ajaran agama yang dianut .
Dalam salah satu tuduhan SALAH PAHAM-nya , Eja Kalima menegaskan bahwa Kitab Suci itu debatable , artinya sesuatu yang dapat diperdebatkan . Kita berharap jangan pernyataan itu ditujukan hanya kepada Al Qur’an saja tetapi juga harus ditujukan kepada Alkitab/Bibel . Jika benar-benar Eja Kalima ini konsisten dengan pernyataannya ini tentu tidak akan muncul pernyataan : ” ..... pihak seberang yang menafsirkan Kristianitas secara tidak pas dan menyimpang ...... ” . Yang diharapkan kepada Eja Kalima , tunjukkan berdasarkan dalil-dalil Alkitab/Bibel bahwa pernyataan ” pihak seberang ” tentang Kristianitas merupakan penafsiran yang menyimpang .
Tersirat dari tujuan internal dari penulisan eksternal penulisan buku apologi oleh Eja Kalima tersebut yaitu ” ..... seperangkat kecil sumbangan yang dipersiapkan untuk memperlengkapi Anda dalam ber-sharing , berdiskusi , membandingkan atau meluruskan isyu-isyu pokok kebenaran Alkitab dan Kristianitas. Di tangan Anda biarlah ia menjadi berkat bagi sesama dan semua Di bawah anugerah Kristus , biarlah komitmen hati Anda berbuah-buah bagi pelebaran Kerajaan Allah. Amin ”.
Di samping itu tersirat tujuan eksternalnya yaitu tantangan terhadap ummat Islam ( kaum Muslim ) untuk ” membahas ” isu-isu kepercayaan Kristen . Sehubungan dengan hal tersebut , sesuai pula dengan judulnya ” KITAB TUHAN MENJAMU TUDUHAN DAN SALAH PAHAM – Apologetika Kristiani , Khusus Untuk Penganut Dan Pengeritik Alkitab , adalah sangat tepat bila ummat Islam ( kaum Muslimin ) menyambut dan merespon ” Undangan Jamuan ” yang diadakan EJA KALIMA ( - yang selanjutnya dalam tanggapan yang diberikan disebut ” SI KRISTEN PENYAJI APOLOGI ” ) karena memang tulisan yang disajikannya adalah ditujukan kepada ummat Islam ( kaum Muslimin ) sebagai ” pihak seberang ” ( - menurut istilah EJA KALIMA - ) walaupun berlabel ” untuk kalangan sendiri ” di samping ditujukan kepada penganut Kristen sendiri . Dalam tujuan internal Eja Kalima dengan tulisannya itu adalah memberikan bahan bagi penganut Kristen untuk ” ber-sharing , berdiskusi , membandingkan atau meluruskan isyu-isyu pokok kebenaran Alkitab dan Kristianitas ” dengan ummat Islam ( Kaum Muslimin ) maka diperlukan kejujuran untuk menyajikan fakta kepercayaan dan kitab suci . Kemudian pula - dan ini sangat penting untuk sebuah dialog - karena apologi yang disajikan penulisnya bukan sekedar mempertahankan ” kebenaran ” dogma Kristen dari kritikan ummat Islam ( kaum Muslimin ) tetapi juga ” menyerang ” ajaran Islam . Suatu hal yang memang tidak bisa dihindari , karena ketika mendiskusikan atau mendialogkan dua kebenaran yang saling bertentangan, mau tidak mau ketika satu pihak berapologi mempertahankan kebenaran dogma yang dianut , pastilah harus menunjukkan kelemahan dogma yang dianut oleh lawan dialog . Oleh karena itu , sungguh sesuatu yang sangat mubazir jika dalam ” jamuan ” dari Eja Kalima ini diliwatkan begitu saja dan membiarkannya hanya deringan musiknya saja tanpa dihadiri para undangan dari ” PENGANUT DAN PENGERITIK ALKITAB ” yang tidak lain adalah ummat Islam ( kaum Muslimin ) . Tanggapan perlu dihadirkan supaya penganut Kristen yang menjadi sasaran ” pembekalan ” tidak menerima ” bekal ” sepihak tetapi juga harus ” bekal ” dari ” PENGANUT DAN PENGERITIK ALKITAB ”. Ada keseimbangan dalam mencari kebenaran . Inilah tujuan dari dialog jika benar hendak mencari kebenaran.
Berangkat dari alasan itulah maka muncul tulisan ini yang diberi judul : ” MENYAMBUT UNDANGAN JAMUAN PIHAK KRISTEN – Jawaban Atas Tuduhan Salah Paham Dari Penganut Kristen ” sebagai tanggapan atas apologi dalam buku tulisan Eja Kalima tersebut . Tulisan ini dibuat serial dalam tujuh bagian tulisan sesuai dengan tema-tema yang muncul dalam apologi Eja Kalima , yang dipilah sesuai dengan sembilan tema pokok dari apologi yang disajikan dalam buku apologinya , yaitu :
a. Seri tulisan Bagian 1 : Masalah Ketuhanan dalam Islam dan Kristen memuat tanggapan atas empat tuduhan SALAH PAHAM 1 - SALAH PAHAM 2 tentang : NAMA TUHAN dan PERBEDAAN KONSEP TUHAN ANTARA ISLAM DENGAN KRISTEN dan SALAH PAHAM 3 - SALAH PAHAM 4 tentang : TRINITAS dan ANAK ALLAH .
b. Seri tulisan Bagian 2 : Masalah FIRMAN ALLAH dan ROH KUDUS yang meliputi tanggapan atas dua tuduhan : SALAH PAHAM 5 sampai SALAH PAHAM 7 tentang FIRMAN ALLAH dan ROH KUDUS.
c. Seri tulisan Bagian 3 : Masalah Alkitab memuat tanggapan atas tujuh tuduhan : SALAH PAHAM 8 sampai SALAH PAHAM 10 dan SALAH PAHAM 12 - SALAH PAHAM 13 yang membahas masalah KITAB SUCI
d. Seri tulisan Bagian 4 : Masalah figur NABI AKHIR ZAMAN yang dinubuatkan kitab suci , sebagai tanggapan atas tuduhan : SALAH PAHAM 11 dan Pembicaraan tentang INJIL BARNABAS , sebagai tanggapan atas tuduhan SALAH PAHAM 14
e. Seri tulisan Bagian 5 : Membedah Dogma Kristen tentang Dosa Waris dan Penebusan Dosa meliputi tanggapan atas empat tuduhan SALAH PAHAM 15 sampai SALAH PAHAM 18.
f. Seri tulisan Bagian 6 : Masalah Penyaliban Yesus , meliputi tanggapan atas empat tuduhan SALAH PAHAM 19 , SALAH PAHAM 21 sampai SALAH PAHAM 22
g. Seri tulisan Bagian 7 : Mengkaji Siapa Yesus menurut Kitab Suci , meliputi tanggapan atas tuduhan SALAH PAHAM 20 .
Dalam hal ini dua tema besar yang pertama , disatukan dalam satu seri bagian karena substansi yang dibahas , sama-sama menyangkut konsep Ketuhanan .
Strategi pembahasan dalam menyajikan tanggapan atas apologi pihak Kristen ini semula dipikirkan dengan mengulas secara menyeluruh untuk setiap tema besar . Tetapi dengan mempertimbangkan bahwa kehadiran tanggapan ini dalam rangka memenuhi ” UNDANGAN JAMUAN ” pihak Kristen , maka tanggapan harus diberikan untuk setiap perikop pernyataan yang disajikan pihak Kristen . Akibatnya , bisa terjadi ada pengulangan penjelasan tanggapan , yang bisa dinilai sebagai membosankan . Bisa dipahami namun adanya tanggapan atas setiap perikop pernyataan apologi pihak Kristen memang dibutuhkan agar terpuaskan karena tidak ada yang terliwatkan .
Isi tulisan ini diharap menjadi pelengkap dan penambah bahan pegangan ummat Islam
( kaum Muslimin ) bila terpaksa harus berdialog dan berpolemik dengan pihak Kristen tentang ” KEBENARAN ” dogma agama yang dianut .
Anehnya ada di antara yang mengaku diri Islam ( Muslim ) menolak langkah-langkah ini sebagai klaim eksklusif tentang kebenaran . Benar ! Adakah yang salah jika mengedepankan klaim eksklusif tentang kebenaran agama Islam ? Setiap agama akan mengantarkan penganutnya ke arah klaim eksklusif . Kita tidak perlu risih dengan istilah ” ekslusivisme beragama ” dengan mengedepankan kebenaran agama yang dianut karena dengan bentuk klaim inilah seorang penganut taat tetap berdiri teguh pada agamanya . Penyebaran agama adalah wujud nyata tentang klaim eksklusif kebenaran agama yang dianut . Kalau bukan karena klaim eksklusif lalu mengapa penganut Kristen menyebarkan agama Kristen kepada orang non Kristen , khususnya terhadap ummat Islam ( kaum Muslimin ) ? Realitas sejarah tentang ” PERANG AGAMA ” adalah perwujudan terhadap sikap eksklusif walaupun dilampiri dengan motif-motif politik , kekuasaan dan sebagainya . Dan sikap eksklusif ini telah ditunjukkan dengan baik oleh penganut Kristen bernama Eja Kalima dengan buku apologinya tersebut . Lalu apakah isu-isu negatif tentang klaim eksklusif membuat kita ”mendingin ” terhadap kebenaran Islam yang kita anut ? Kita ummat Islam ( kaum Muslimin ) tidak perlu terbuai oleh isu-isu irrasional tentang ” kehebatan ” INKLUSIVISME BERAGAMA yang memandang semua agama memiliki kebenaran yang sama . Cuma dalam sikap toleransi sosial beragama , kita sepatutnya menghormati keyakinan mereka yang non Muslim . Al Qur’an sangat menekankan hal itu : LAA IQRA HAFIDDIN , tidak ada paksaan dalam beragama , bagi yang mau beriman silakan beriman , bagi yang mau tetap kafir silakan tetap dalam kekafiran . Namun dalam benturan-benturan kepentingan agama – karena Islam dan Kristen sama-sama agama missi – maka klaim eksklusif mutlak diperlukan ; tetapi bukan ditampilkan dengan cara-cara yang tidak santun melainkan melalui dialog-dialog dengan penuh kejujuran tentang kepercayaan yang dianut .
Menyimak pernyataan-pernyataan Eja Kalima dalam bukunya ini mengingatkan kita pada buku lain berjudul ” DISKUSI ISMAEL –ISHAK ” yang ditulis oleh seorang Kristen yang menamakan dirinya : KAMIL MUKAMIL . Entah nama sebenarnya atau nama samaran , kita tidak tahu . Ternyata banyak pernyataan-pernyataan Eja Kalima yang secara substantif persis sama dengan pernyataan apologi dari Kamil Mukamil ini dengan sedikit perubahan redaksi kalimat tanpa mengubah isi pernyataan sehingga memberi kesan bahwa Eja Kalima hanya sekedar mengutip ulang pernyataan Kamil Mukamil . Atau mungkin , Eja Kalima dan Kamil Mukamil , adalah nama samaran dari satu orang . Ada semacam ” warna ” yang sama dari nama ” EJA KALIMA ” dengan nama ” KAMIL MUKAMIL ” sehingga diduga kedua nama tersebut hanyalah nama samaran dari satu orang yang hendak berapologi membela dogma Kristen yang dianut tanpa keberanian menampilkan diri menurut identitas yang jelas kecuali dengan berkamuflase melalui nama samaran .
Tulisan ini mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca dari kalangan kaum Muslimin dalam kesertaan membangun dalam menunjukkan kebenaran iman Islam terhadap Kekristenan yang sejak awal kelahiran Islam telah membangun ” garis demarkasi ” yang kasar . Sekaligus sebagai bahan perbandingan agama bagi penganut Kristen yang mau mengkaji dogma agama untuk mencari agama yang hak .
0 komentar:
Posting Komentar