Sabtu, 25 Agustus 2012

ROH KUDUS - MALAIKAT JIBRIL


SAMBUTAN ATAS UNDANGAN JAMUAN PIHAK KRISTEN
 ROH KUDUS ITU SIAPA ? ALLAH ATAU MALAIKAT ALLAH ?

PENGANTAR .
Sebuah buku berjudul ” KITAB TUHAN MENJAMU TUDUHAN DAN SALAH PAHAM  Apologetika Kristiani , Khusus Untuk Penganut Dan Pengeritik Alkitab  tanpa menyebut nama penerbit  ditulis seorang Kristen bernama Eja Kalima . Entah nama sebenarnya atau nama samaran .
Sesuai dengan judulnya. buku ini menyajikan sejumlah apologi tentang berbagai keyakinan Kristen yang berbeda atau bertentangan dengan keyakinan Islam . Dan apologi ini sengaja ditujukan kepada ummat Islam selaku “ PENGERITIK PEDAS “ keyakinan Kristen . Setiap tema apologi yang dibahas diberi judul : “ SALAH PAHAM  “ . Maksudnya , ada  SALAH-PAHAM pihak Muslim atas keyakinan Kristen dan karenanya melalui tulisan buku itu, Eja Kalima menyajikan “ Jawaban “ atas KESALAH-PAHAMAN ummat Islam ( kaum Muslimin ) tersebut. Ini sesuai dengan JUDUL pengantarnya: MELURUSKAN TUDUHAN DAN SALAH PAHAM. Ada 22 SALAH PAHAM  diungkap Eja Kalima , sekaligus ” meluruskan ” SALAH PAHAM tersebut dengan penjelasan-penjelasan apologi sekaligus menunjukkan ketidak-benaran ajaran Islam pada beberapa tema sentral yang menjadi perbedaan antara Islam dengan  Kristen .Oleh karena buku tersebut merupakan UNDANGAN JAMUAN KEPADA UMMAT ISLAM, maka perlu ditanggapi. Salah satu tema yang diangkat Eja Kalima adalah masalah " ROH KUDUS "  .
 

APOLOGI   1  :  ROH KUDUS  BUKAN MALAIKAT JIBRIL

Eja Kalima  memberi pernyataan  :
Sementara Alkitab cukup menjelaskan apa hakekat pribadi dan peran Roh Kudus, Quran justru mengingatkan setiap Muslim bahwa tidak ada seorang pun yang diberi penjelasan tentang siapa atau bagaimana itu  Roh ( Qs. 17 : 85 ).
Walau sudah diperingatkan demikian, banyak para penafsir masih nekad “ memastikan “ bahwa Roh Kudus itu adalah malaikat Jibril, tanpa menunjukkan dengan ayat eksplisit manapun dalam Quran. Alkitab jelas membedakan kedua oknum tersebut . Allah tidak pernah menempat-kan malaikat Gabriel ( Islam menyebutnya : Jibril ) sebagai agen tunggal pewahyu. Ia hanya ditampilkan sesekali untuk penyampaian berita ad-hoc dari Allah , bukan penyampai segala wahyu yang justru menjadi Roh Kudus. Lihat, ketika dikunjungi oleh Gabriel, Maria menanyakan kepadanya muka permuka, bagai-mana mungkin mengandung dan melahirkan seorang anak sebab ia belum bersuami. Maka jawab Gabriel kepadanya : 
Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut Kudus , Anak Allah
Jadi tampak bahwa Gabriel sama sekali bukanlah Roh Kudus, sebab bila ia Roh Kudus tentulah ia akan berkata : “ Aku ( Roh kudus ) akan turun atasmu ….. “

TANGGAPAN  :
Eja Kalima berkata : ” Sementara Alkitab cukup menjelaskan apa hakekat pribadi dan peran Roh  Kudus , ....... ” . Kita bertanya , apa yang dijelaskan Alkitab tentang Roh Kudus ? Jangan berbicara saja tetapi tunjukkan bagaimana Alkitab menjelaskan tentang hakekat pribadi dan peran Roh Kudus tersebut. Dan sebuah kebodohan telah didemonstrasikan Eja Kalima ketika berkata : ” ...., Quran justru mengingatkan setiap Muslim bahwa tidak ada seorang pun yang diberi penjelasan tentang siapa atau bagaimana itu Roh  ( Qs. 17 : 85 )  ” sebagai pernyataan yang dipertentangkan dengan pernyataannya yang sebelumnya : ”  Alkitab cukup menjelaskan apa hakekat pribadi dan peran Roh Kudus, ......” . Itulah kebodohannya sebab ayat Al Qur’an Al Israa’ 85  ( Qs. 17 : 85 )  : ” Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit  berkaitan dengan pembicaraan tentang ” ROH ” secara umum yaitu ROH yang ada pada diri manusia , bukan mengenai ROH KUDUS ( MALAIKAT JIBRIL ) secara khusus. Eja Kalima telah melempar pernyataan tanpa memahami konteks dan asbabun nuzul ayat Al Israa’ 85.
Eja Kalima telah memberikan pernyataan tentang ”  keunggulan  ” dari Alkitab/ Bibel  karena menurutnya Bibel/Alkitab menjelaskan ” hakekat pribadi dan peran ROH KUDUS ” sedangkan Al Qur’an justru tidak menjelaskan tentang ” ROH ” dan menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang diberi penjelasan  : ” siapa dan bagaimana ROH ” itu dengan merujuk kepada ayat Al Qur’an Qs.17 : 85. Eja Kalima sudah mencampur aduk seperti gado-gado antara ” ROH KUDUS ” dengan ” ROH ” yang disebutkan dalam Qs. 17 : 85 . Sebagaimana yang telah dikemukakan, ROH yang disebutkan dalam ayat Qs. 17: 85  itu BUKAN DITUJUKAN SECARA KHUSUS KEPADA ROH KUDUS tetapi berbicara tentang ” ROH ” secara umum yang dimiliki manusia. Jadi tidak ada hubungannya dengan pengidentifikasian ROH KUDUS .  Memang , tidak ada seoranpun yang mengetahui bagaimana keberadaan ROH yang ada dalam diri manusia.  Mencampur aduk masalah ” ROH KUDUS ” dengan masalah ” ROH YANG UMUM ” ini menunjukkan kengawuran Eja Kalima . Jika Eja Kalima merupakan ” AHLI ROH ” yang tentunya diperoleh dari Alkitab/Bibel sesuai dengan pengakuannya bahwa Alkitab/Bibel menjelaskan HAKEKAT PRIBADI DARI ROH KUDUS , tolong dijelaskan ROH KUDUS itu ada berapa ? Satu atau Tujuh ? Jika satu , mengapa dalam kitab Wahyu dikatakan ada TUJUH ROH ALLAH ?  Keahlian Eja Kalima tentang ” ROH KUDUS  ” pasti memberikan kemampuannya untuk menjelaskan masalah ini. Dan masalah ini telah diungkapkan sebelumnya. ( lihat TANGGAPAN ATAS TUDUHAN SALAH PAHAM  5 ).
Eja Kalima berbicara tentang ” ROH KUDUS ” yang disebut dalam Al Qur’an dan menyudutkan penafsir Al Qur’an dengan kata-kata : ” .......... banyak para penafsir masih nekad “ memastikan “ bahwa Roh Kudus itu adalah malaikat Jibril , tanpa menunjukkan dengan ayat eksplisit manapun dalam Quran ”.  Ini pernyataan ngawur .  Eja Kalima HENDAK MEMAKSAKAN PENGERTIAN ” ROH KUDUS ” YANG DIPAHAMI MENURUT KRISTEN KEPADA ” ROH KUDUS ” YANG DISEBUTKAN AL QUR’AN  yaitu supaya sebutan ” Roh Kudus ” dalam Al Qur’an itu harus dipahami menurut pemahaman dogma Kristen.  Ini namanya usil dan sangat keterlaluan. Itu hak ummat Islam (kaum Muslimin )  karena yang punya istilah    ” ROH KUDUS ” adalah Islam , bukan Kristen . Dan dalam Islam , yang namanya ROH KUDUS, tidak lain adalah JIBRIL ( ABRIEL). Jadi Eja Kalima tidak berhak memprotesnya . Justru yang harus diprotes adalah penggunaan kata  ” ROH KUDUS ” dengan pemahaman yang sangat berbeda dari sumbernya ( ISLAM ).
Untuk diketahui , sebutan ” ALLAH ” yang digunakan penganut Kristen adalah ” hasil copotan ” dari Islam  tetapi penganut Kristen menjadikannya sebagai NAMA UMUM BAGI TUHAN YANG MAHA ESA . Padahal menurut Islam selaku ” tempat copotan ” menegaskan bahwa ALLAH ADALAH NAMA DIRI BAGI TUHAN YANG MAHA ESA . Tapi kami tidak perlu menyudutkan para penterjemah Alkitab/Bibel atau penganut Kristen yang menggunakan nama ” ALLAH ” tersebut . Kami ummat Islam akan memilah kata ” ALLAH ” yang digunakan pihak Kristen dalam pembicaraan/dialog supaya tidak tercampur aduk dengan kata ” ALLAH ” yang dipahami Islam , walaupun sebenarnya kami ummat Islam terkacaukan dengan penggunaan kata ” ALLAH ” yang tidak tepat  oleh pihak Kristen tersebut.
Begitu juga dengan sebutan ” ROH KUDUS ” . Itu istilah yang ” dicopot ” dari Islam yang sebenarnya dipakai untuk menunjuk MALAIKAT JIBRIL ( menurut Kristen : GIBRAIL ) selaku pengantar wahyu dari Allah SWT kepada para Nabi/Rasul Allah tetapi oleh pihak Kristen dijadikan  nama ( entah nama diri atau nama sebutan ) untuk SALAH SATU OKNUM TUHAN DALAM KETUHANAN YANG MAHA TRINITAS. Seharusnya jika pihak Kristen mau menggunakan istilah ” ROH KUDUS ” dari Islam, kembalikan dan gunakan kata ” ROH   KUDUS ” itu menurut pengertian  Islam dan jangan digunakan menurut dogma Kristen karena dapat mengganggu ” komunikasi ” Islam – Kristen . Tetapi kami ummat Islam ( kaum Muslimin ) tidak perlu memprotes penganut Kristen yang menggunakan kata ” ROH KUDUS ” secara tidak tepat itu walaupun kami ummat Islam ( kaum Muslimin ) selaku ” pemilik ” istilah itu lagi-lagi terkacaukan oleh penggunaannya secara tidak tepat. Cuma hanya menjadi keheranan manusia yang waras , sekarang Eja Kalima justru memprotes penggunaan istilah ” ROH KUDUS ” dalam Islam yang menunjuk MALAIKAT JIBRIL lantaran tidak sesuai dengan pengertian ” ROH KUDUS ” dalam dogma Kristen sebagai ” SALAH SATU OKNUM TUHAN DALAM TRINITAS ” tanpa si Kristen menyadari bahwa istilah ” ROH KUDUS ” yang digunakannya adalah  ” hasil copotan ” dari Islam. Sikap ini sangat tidak benar .
Sebenarnya penggunaan istilah ” ALLAH ” dan ” ROH KUDUS ” tidak perlu dipermasalahkan , dalam arti biarkan penganut Kristen menggunakan istilah ” ALLAH ” dan ” ROH KUDUS ” menurut pemahaman dogma Kristennya dan biarkan ummat Islam ( kaum Muslimin ) selaku pemiliknya menggunakan istilah ” ALLAH ” dan ” ROH KUDUS ” menurut yang disebutkan Al Qur’an. Yang penting, masing-masing bisa memilah pengertian kedua istilah itu ketika terjadi pertemuan Islam-Kristen. Jangan ada pihak yang melakukan ” pemaksaan ” supaya istilah –istilah itu harus digunakan menurut pengertiannya walaupun ada hak kami ummat Islam ( kaum Muslimin ) agar kedua istilah itu digunakan menurut Islam , bukan dalam pengertian dogma Kristen. Tapi sayang , Eja Kalima telah menunjukkan sikap yang tidak layak yaitu dengan pernyataannya tersebut di atas hendak memaksa ummat Islam yang justru  ” pemilik ” kedua  istilah  itu  – ALLAH dan ROH KUDUS –  untuk  memahamkan  pengertiannya menurut
dogma Kristen.
Istilah  ” ALLAH ” dan ” ROH KUDUS ” di Barat yang Kristen sana ternyata meng-gunakan kata ” GOD ” dan ” Holy Spirit ” atau ” Holy Ghost ” atau ” LOGOS ”. Jadi tidak akan ada permasalahan . Hanya menjadi permasalahan di Indonesia khususnya dan di negara-negara Muslim umumnya karena kata ” ALLAH ” dan ” ROH KUDUS ” yang merupakan kosakata Islam ini sama-sama digunakan oleh ummat Islam dan penganut Kristen tetapi dengan pengertian yang berbeda . Andaikata , penganut Kristen menggunakan saja  kata ” GOD ” atau ” YEHUWA ( YAHWEH ) ” atau  ” ELOHIM ” untuk kata ” ALLAH ”  dan kata ” HOLY SPIRIT ” atau ” HOLY GHOST ” atau ” LOGOS ” untuk ” ROH KUDUS ” tentu tidak akan ada permasalahan yang perlu dimunculkan lagi dalam pembicaraan antara Islam dengan Kristen . Rupanya pihak Kristen tidak mau melakukannya karena punya tujuan misi untuk memurtadkan ummat Islam dengan penggunaan istilah-istilah yang sama . Tetapi lucunya justru memprotes penggunaan istilah-istilah itu kepada pemiliknya ( ummat Islam ) lantaran tidak sesuai dengan pengertian yang mereka berikan , seperti yang ditunjukkan Eja Kalima. Kemudian secara ngawur Eja Kalima berkata : ” .... banyak para penafsir masih nekad “ memastikan “ bahwa Roh Kudus itu adalah malaikat Jibril, tanpa menunjukkan dengan ayat eksplisit manapun dalam Quran ”. Ini adalah bukti bahwa Eja Kalima tidak baca Al Qur’an dengan benar sehingga melahirkan pernyataan yang tidak benar seperti itu. Kalau belum tahu tentang Islam dengan benar, tidak usah berkomentar dan menilai tentang ayat Al Qur’an .
Selanjutnya perlu dijelaskan kembali bagaimana sebutan ” ROH KUDUS ” dihubungkan dengan MALAIKAT JIBRIL. Al Qur’an mengungkapkan tentang figur UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH kepada manusia ( para Nabi/Rasul Allah dan manusia   khusus ) dalam beberapa sebutan yaitu : 

A.     ROH KAMI
Penyebutan ” ROH KAMI ” untuk Utusan Pembawa dan Penyampai perintah Allah kepada  manusia  ( para Nabi/Rasul Allah dan manusia khusus ) dijumpai dalam ayat Maryam 17 -20 ( Qs. 19 : 17 -20 )  :
maka ia mengadakan tabir ( yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya ( dalam bentuk ) manusia yang sempurna.
Maryam berkata : " Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.".
Ia ( Jibril ) berkata : " Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.".
Maryam berkata : " Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki , sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan ( pula ) seorang pezina ! " ( Maryam 17 -20 )
Cerita penjelmaan ” ROH KAMI ” kepada Maryam yang disebutkan ayat Qs. 19 : 17 sejalan dengan penjelmaan ”JIBRIL” kepada Maryam yang diceritakan Lukas 1 : 26-34 :
Pada bulan yang ke enam maka MALAIKAT JIBRAIL itu disuruhkan Allah ke sebuah negeri di Galilea yang bernama NAZARET kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang laki-laki bernama YUSUF , KETURUNAN DAUD ; maka nama perawan itu :  MARYAM .
Maka MALAIKAT itu pun datanglah kepadanya serta berkata : ” Sejahteralah engkau yang sudah beroleh anugerah ! Tuhan-lah berserta dengan engkau ”.
Maka terkejutlah ia sebab katanya demikian serta berpikir akan pengertian salam ini .
Maka kata MALAIKAT itu kepada Maryam : ” Janganlah takut hai Maryam !  Karena engkau sudah beroleh anugerah Allah. Sesungguhnya engkau akan hamil dan beranakkan seorang anak laki-laki , maka hendaklah engkau namakan Dia: Yesus. Maka ia akan menjadi besar dan Ia akan dikatakan Anak Allah Yang Maha Tinggi; maka ALLAH, TUHAN KITA akan mengaruniakan kepadanya tahta Daud, nenek moyangnya itu . Maka Ia pun akan menjadi raja atas benih Yakub selama-lamanya dan kerajaannya itu tiada berkesudahan ”.
Lalu kata Maryam kepada MALAIKAT itu : ” Bagaimanakah perkara ini boleh jadi karena hamba belum mengetahui laki-laki ? ”.
Figur pembawa Perintah Allah yang menjelma di depan Maryam ini dalam Qs.  19 : 17- 20  disebut : ” ROH KAMI ” sedangkan Lukas 1 : 26 – 34  menyebutnya :  ” MALAIKAT JIBRIL ”. Harap diperhatikan dalam terjemahan Qs. 19 : 19 yang disajikan itu , pada kata ganti ” IA ” diberi keterangan oleh penterjemah dengan kata ” ( Jibril ) ”.  Hal ini dilakukan , bukan karena
pengaruh  ayat  Lukas  1 :  26 - 34  melainkan  karena  pada  ayat Al Qur’an  lainnya yang akan
disajikan berikut ini menunjukkan bahwa ” ROH  KAMI ” itu tidak lain adalah MALAIKAT JIBRIL .

B.     ROH  ( Ar-Ruw-h )
Penyebutan ” ROH ” untuk UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH  dijumpai dalam ayat Al Mu’min 15  ( Qs. 40 : 15 ) yang terjemahannya sebagai berikut :
(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai 'Arsy, Yang mengutus Roh dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan  ( hari kiamat ).
Dalan beberapa terjemahan tidak dikatakan ” ROH ” ( Ar-RUW-H ) tetapi langsung ditulis : JIBRIL . Hal ini bukannya tanpa alasan karena pada ayat lainnya yang akan ditunjukkan berikut nanti memang yang dimaksud dengan ” ROH ” dalam ayat tersebut adalah JIBRIL .  Sejumlah ayat Al Qur’an lainnya seperti Qs. 70 : 4  dan Qs. 97 : 4  juga menyebut  ” ROH ” ( Ar-RUW-H ) dan diterjemahkan dengan ” JIBRIL ” .

C.     SEORANG UTUSAN  ( ” Rasuw-lan ” )
Penyebutan ” UTUSAN  ( ” Rasuw-lan ” ) untuk UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH  dijumpai dalam ayat Asy Syuraa 51  ( Qs. 42 : 15 ) yang terjemahannya sebagai berikut :
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan        ( malaikat ) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
Dalam terjemahan di atas diberi tambahan kata dalam tanda kurung  ” ( malaikat ) ” oleh penterjemah sebagai penjelasan atas kata ” UTUSAN  ” ( Rasuw-lan ) , yang maksudnya bahwa UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH adalah seorang malaikat  dan malaikat tersebut sebagaimana yang akan ditunjukkan berikut nanti tidak lain adalah yaitu MALAIKAT JIBRIL .

D.     RUHUL AMIN
Penyebutan ” RUHUL AMIN ” untuk UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH  dijumpai dalam ayat Asy Syu’araa 192 -194 ( Qs. 26 : 192-194 ) yang terjemahannya sebagai berikut :
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu ( Muhammad ) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,
Dalam terjemahan di atas diberi tambahan kata dalam tanda kurung ” ( Jibril ) ” oleh penterjemah sebagai penjelasan atas kata ” RUHUL AMIN ”, yang maksudnya ” RUHUL AMIN ” yang dikatakan sebagai UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH  itu adalah JIBRIL. Hal ini tidak salah karena pada ayat lainnya yang akan ditunjukkan berikut nanti memang yang dimaksud dengan ” RUHUL AMIN ” dalam ayat tersebut adalah JIBRIL .

E.     RUHUL KUDUS
Penyebutan ” RUHUL KUDUS ” untuk UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH  dijumpai dalam ayat An Nahl 102 ( Qs. 16 : 102 ) dengan terjemahan sebagai berikut :
Katakanlah : “ Ruhul Qudus ( Jibril ) menurunkan Al Qur’an itu dari Tuhanmu dengan benar , untuk meneguhkan ( hati ) orang-orang yang telah beriman dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri ( kepada   Allah ).
Sama seperti pada ayat-ayat yang disajikan sebelumnya , dalam terjemahan di atas juga diberi
tambahan kata dalam tanda kurung  ” ( Jibril  ) ” oleh penterjemah sebagai penjelasan atas kata ” RUHUL KUDUS ”, yang maksudnya ” RUHUL KUDUS ” yang dikatakan sebagai UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH  itu adalah JIBRIL . Hal ini juga tidak salah karena pada ayat lainnya yang akan ditunjukkan berikut nanti memang yang dimaksud dengan ” RUHUL KUDUS ”, dalam ayat tersebut adalah JIBRIL .

F.      RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA )
Penyebutan ” RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA ) ” untuk UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH dijumpai dalam ayat At Takwir 19 ( Qs. 81 : 19 ) yang terjemahannya sebagai berikut :
Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman ( Allah yang dibawa oleh ) utusan yang mulia   ( Jibril )
Juga dalam terjemahan di atas diberi tambahan kata dalam tanda kurung  ” ( Jibril  ) ” oleh penterjemah sebagai penjelasan atas kata ” RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA ) ” yang maksudnya ” RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA ) ” yang dikatakan sebagai UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH  itu adalah   JIBRIL . Hal ini juga tidak salah karena pada ayat lainnya yang akan ditunjukkan berikut nanti memang yang dimaksud dengan ” RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA ) ” dalam ayat tersebut adalah JIBRIL .

G.     JIBRIL
Penyebutan  nama  secara  langsung  dari  UTUSAN  PEMBAWA  DAN   PENYAMPAI PERINTAH ALLAH yaitu JIBRIL dijumpai dalam dua ayat yaitu: Al Baqarah 97 ( Qs. 2 : 97 ) dan  At Tahrim 4  ( Qs. 66 : 4 ) yang masing-masing terjemahannya disajikan sebagai berikut :
Katakanlah: " Barang siapa yang menjadi musuh JIBRIL maka JIBRIL itu telah menurunkan-nya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah ; membenarkan apa ( kitab-kitab ) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong ( untuk menerima kebaikan ) ; dan jika kamu berdua bantu-membantu menyu-sahkan Nabi , maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan ( begitu pula ) Jibril  dan orang-orang mukmin yang baik ; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
Dalam ayat At Tahrim 4 ( Qs. 66 : 4 ) nama ” JIBRIL ” disebut  bersama ALLAH – ORANG-ORANG MUKIMIN–MALAIKAT-MALAIKAT sebagai pelindung Nabi. Penyebutan nama ”JIBRIL” menunjukkan kedudukannya secara khusus sebagai UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH , yaitu dalam hal ini berupa perlindungan bagi Nabi .
Fakta penyebutan nama ” JIBRIL ” secara langsung dan tegas ini telah mengungkapkan kebohongan pernyataan Eja Kalima : ” banyak para penafsir masih nekad            “ memastikan “ bahwa Roh Kudus itu adalah malaikat Jibril , tanpa menunjukkan dengan ayat eksplisit manapun dalam Quran ”. Dan pernyataan tersebut merupakan intervensi tidak bermoral atas keyakinan agama orang lain.  Kalau yang dimaksud dengan ” Ruhul Kudus ” oleh Eja Kalima berdasarkan iman Kristennya adalah SALAH SATU UNSUR PENYUSUN KETUHANAN MAHA TRINITAS , itu adalah urusan Eja Kalima dan penganut Kristen seluruhnya . Tapi jangan memaksakan pemaknaan dogmatis Kristen harus mernjadi makna dalam Al Qur’an . Yang demikian itu adalah perilaku tidak bermoral dan sangat keterlaluan yaitu satu bentuk pemaksaan agama. Entah apologi apa yang akan disajikan Eja Kalima sehubungan dengan fakta ayat Al Qur’an yang menyebut nama  ” JIBRIL ” secara langsung dalam fungsi sebagai pembawa dan penyampai perintah Allah . Dan hebatnya Eja Kalima menuntut pernyataan Al Qur’an SECARA EKSPLISIT bahwa ROH KUDUS = MALAIKAT JIBRIL dengan pernyataannya : ” banyak para penafsir masih nekad “ memastikan “ bahwa Roh Kudus itu adalah malaikat Jibril , tanpa menunjukkan dengan ayat eksplisit manapun dalam Quran ”.  Kebenaran dari pernyataan :  ROH KUDUS = MALAIKAT JIBRIL dalam Al Qur’an tidak harus dibuktikan secara eksplisit melainkan dapat pula dengan melihat FUNGSI sebagai PEMBAWA WAHYU karena PEMBAWA WAHYU hanya satu sehingga dari ayat-ayat Al Qur’an yang disajikan bahwa PETUGAS PEMBAWA WAHYU kepada para Nabi/Rasul Allah  adalah : MALAIKAT JIBRIL = RUHUL QUDUS = RUHUL AMIN = RASUW-LIN KARIM = RUH = RUH KAMI .
Pernyataan yang tidak tahu malu dari Eja Kalima yang demikian itu tentu dikemukakan tanpa landasan pengetahuan sedikitpun tentang Al Qur’an . Disarankan , sebelum melempar pernyataan tentang Al Qur’an hendaknya belajar dan baca dulu ayat-ayat Al Qur’an supaya Eja Kalima tidak mengeluarkan pernyataan asal bunyi yang  tanpa  rasa  malu  sedikitpun  seperti  ini. Apa tanggapan  Eja Kalima dengan terungkap kebohongannya terhadap ayat Al Qur’an ini ?
Dari sebutan-sebutan yang diberikan kepada UTUSAN  PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH yang disajikan berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an tersebut yaitu figur yang disebut : ” ROH KAMI ”– ” ROH ”– ” SEORANG UTUSAN ” ( Rasuw-lan ) - ” RUW-HUL AMIN ” -  ” RUW-HUL QUDUS ”- ” RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA ) ” tidak lain adalah MALAIKAT JIBRIL. Oleh karena itu jika penterjemah Al Qur’an memberikan tambahan kata dalam tanda kurung : ” ( JIBRIL ) ” pada sebutan-sebutan itu, bukanlah sebagai bentuk penafsiran semau gue dari penterjemah tetapi berlandaskan pada pernyataan Al Qur’an sendiri.  Jadi sungguh betapa ngawurnya Eja Kalima dengan pernyataannya :   ” ..... banyak para penafsir masih nekad  “ memastikan “ bahwa Roh Kudus itu adalah malaikat Jibril , tanpa menunjukkan dengan ayat eksplisit manapun dalam Quran. Itu urusan ummat Islam ( kaum Muslimin ) dengan pernyataan Al Qur’an-nya dan Eja Kalima tidak berhak dan jangan memaksakan pemahaman dogmatis Kristennya terhadap istilah ” ROH KUDUS ”  dalam Al Qur’an dan harus digunakan pula oleh ummat Islam ( kaum Muslimin ) , apalagi istilah ”ROH KUDUS” yang digunakan penganut Kristen adalah istilah yang ”DICOPOT ” dari Islam, sehingga bila Eja Kalima adalah manusia waras seharusnya dia mengembalikan maknanya menurut Islam. Jika tidak mau , gunakan saja istilah dari Kristen sendiri seperti : RUAKH atau PNEUMA atau the HOLY SPIRIT  atau the HOLY GHOST ( Hantu Suci ).
Selanjutnya mengenai pernyataan Eja Kalima  yang menegaskan :
-     Alkitab jelas membedakan kedua oknum tersebut .
-     Allah tidak pernah menempatkan malaikat Gabriel ( Islam menyebutnya : Jibril ) sebagai agen tunggal pewahyu. Ia hanya ditampilkan sesekali untuk penyampaian berita ad-hoc dari Allah , bukan penyampai segala wahyu yang justru menjadi Roh Kudus .
-     Gabriel sama sekali bukanlah Roh Kudus, sebab bila ia Roh Kudus tentulah ia akan berkata: “ Aku ( Roh kudus ) akan turun atasmu ….. “
maka semua itu URUSAN DOGMA KRISTEN YANG DIANUT EJA KALIMA, tetapi jangan mencoba memaksa ummat Islam mengikuti dogma Kristen tersebut . Urusan Eja Kalima jika dalam Alkitab dinyatakan JIBRIL berbeda dengan ROH KUDUS. Urusan Eja Kalima pula bila  dalam Alkitab tidak pernah menempatkan malaikat Gabriel ( Jibril ) sebagai agen tunggal pewahyu. Urusan Eja Kalima jika berkeyakinan : JIBRIL bukan ROH KUDUS . Mengapa demikian , karena ummat Islam memiliki keyakinan :
-     Malaikat Jibril itu adalah Rohul Kudus
-     Malaikat Jibril adalah AGEN TUNGGAL penyampai wahyu
-     Dalam kejadian Isa , malaikat Jibril meniupkan roh ke dalam rahim Maryam , yaitu roh sebagai makhluk yang menyebabkan manusia bisa hidup
Dan kami ummat Islam tidak akan memaksakan pengertian tentang MALAIKAT JIBRIL sebagai ROHUL QUDUS untuk  diakui  penganut  Kristen. Sebaliknya   dengan  kesadaran yang sama,  pihak Kristen jangan memaksakan pengertian dogma Kristen yang dianutnya kepada ummat Islam .  Kesimpulan Eja Kalima  : ” Gabriel sama sekali bukanlah Roh Kudus , sebab bila ia Roh Kudus tentulah ia akan berkata : “ Aku ( Roh kudus ) akan turun atasmu ….    itu urusannya , apakah JIBRIL itu berbeda dengan ROH KUDUS atau tidak. Jika memang JIBRIL berbeda dengan ROH KUDUS berarti pengertian ROH KUDUS dalam Islam berbeda dengan pengertian ROH KUDUS dalam dogma Kristen, seperti halnya perbedaan sebutan ” ALLAH ” antara ajaran Islam dengan istilah ” ALLAH ” yang digunakan penganut Kristen, wlaupun seenarnya istilah       ” ALLAH ” dan ” ROH KUDUS ” itu adalah kosa kata Al Qur’an. Kalau sudah jelas memang berbeda , lalu untuk apa dipermasalahkan ? Tetapi kalau konsekwen dengan istilah Islam yang dipakainya , istilah ” ROH KUDUS ” itu harus dikembalikan kepada sumbernya :  ISLAM dan AL QUR’AN . Kalau tidak mau, jangan gunakan sebutan ” ROH KUDUS ” tapi gunakan saja sebutan lain seperti  : HOLY GHOST  atau  HOLY SPIRIT  atau menggunakan istilah Yunani :    ” PHNEUMA ” supaya jangan salah kaprah seperti yang ditunjukkan Eja Kalima, yang mau memaksakan pengertian ” ROH KUDUS ” dalam Islam supaya sama dengan pengertiannya menurut dogma Kristen, apalagi disertai pernyataan dusta terhadap ayat-ayat Al Qur’an.

APOLOGI   2  :  ANTARA ” MALAIKAT ” DENGAN ” ROH KUDUS ” 

Si  Kristen Penyaji Apologi memberi pernyataan  :
Seorang malaikat walau merupakan roh yang mampu berada di manapun dalam sekejap , namun ia tetap mahluk ciptaan dengan roh terbatas, sehingga tidak bisa Maha Ada seperti Allah. Ia tidak mampu serentak di semua ruang di segala waktu. Malaikat justru diciptakan berjuta-juta untuk menangani orang perorang ( Mzm. 91 : 11, Mat. 8 : 10 ; juga dikatakan dalam Quran 13 : 11 ) namun Roh Kudus hanya ada satu satu dan Ia adalah Roh Allah Yang Kudus, yang mampu sekaligus memenuhi setiap dan semua manusia, ruang dan tempat , walau terpisah-pisah ( lihat Kis.2 : 4 ). Lihat betapa Roh Kudus itu Maha Hadir, yang tidak bisa dilakukan oleh seorang malaikat :
-     Yesus dikandung dari dan penuh dengan Roh Kudus ( Luk.4 : 1 , Mat. 1 : 20 )
-     Yohanes sejak dari rahim penuh dengan Roh Kudus ( padahal Yohanes cuma beda umur 6 bulan dengan Yesus )
-     Elisabet (ibu Yohanes) penuh dengan Roh Kudus ketika diberi salam oleh Maria (Luk.1:15 )
-     Dan Zakharia ( bapak dari Yohanes ) juga penuh dengan Roh Kudus ( Luk.  41 : 67 )
-     Malahan Yesus yang penuh dengan Roh Kudus  juga menghembuskan Roh Kudus ( Yoh. 20 : 22 )
Yang mana berarti bahwa ROH KUDUS DAPAT TERBAGI KE MANA-MANA DALAM SATU WAKTU YANG SAMA . 

TANGGAPAN  :
Apa yang mau dikomentari atas pernyataan-pernyataan dogmatis Eja Kalima    ini ?.  Ummat Islam tentu sepakat bahwa malaikat bukanlah Allah. Begitu pula, ummat Islam sepakat bahwa ” Roh Kudus ” cuma satu. TETAPI TOLONG DIPAHAMI BAHWA ” SEPAKAT ” YANG BERKAITAN DENGAN ” ROH KUDUS ” HANYA BERKAITAN DENGAN PERNYATAAN LITERAL-NYA, BUKAN KONSEP DAN SUBSTANSI , karena menurut Islam , yang dimaksud dengan ” ROH KUDUS ” itu adalah MALAIKAT JIBRIL . Tentu malaikat Jibril hanya satu , yang bertugas sebagai pembawa dan penyampai perintah Allah . Tentu ini berbeda dengan ” ROH KUDUS ” menurut dogma Kristen, yaitu SALAH SATU OKNUM PENYUSUN KETUHANAN YANG MAHA TRINITAS . Jangan memaksakan dogma Kristen harus diikuti oleh Islam.
Sepanjang ada kesepakatan yang berkaitan dengan konsep dan substansi , tentu tidak perlu ditanggapi. Tetapi yang berbeda  konsep dan substansi , ini yang ditanggapi. Sebenarnya tidak elok memasuki wilayah dogmatis agama orang lain, tetapi karena pernyataan-pernyataan dogmatis ini menjadi ” suguhan ” yang ditampilkan Eja Kalima dalam jamuan yang diadakannya dengan ” mengundang ” ummat Islam maka tidaklah elok pula jika suguhan yang disajikan Eja Kalima ini TIDAK DIKUNYAH-KUNYAH , yang penting tidak ditelan . Itulah yang disajikan dalam tulisan ini .
Si Kristen Penyaji  Apologi berkata : ” ....  namun Roh Kudus hanya ada satu satu dan Ia adalah
Roh Allah Yang Kudus , yang mampu sekaligus memenuhi setiap dan semua manusia , ruang dan tempat   .....   ”. Tanggapan atas pernyataan ini diberikan dari sisi dogma Kristen , bukan dari sisi ajaran Islam. Jika ” ROH KUDUS ” ( - atau dalam istilah lain yang disebutkan Eja Kalima : ROH ALLAH - ) cuma SATU , lalu bagaimana dengan pernyataan kitab Wahyu yang menyebutkan , ROH ALLAH ITU ADA TUJUH ?  Bagaimana bentuk pernyataan apologi  si Kristen  Penyaji  Apologi  dengan  fakta  ayat  Alkitab/Bibel  yang menyebutkan ROH
ALLAH ITU ADA TUJUH  tersebut ?
Kemudian Eja Kalima menyatakan bahwa malaikat diciptakan berjuta-juta untuk MENANGANI orang per orang dengan menunjuk ayat Mazmur  91 : 11 , Matius 8 : 10  dan  juga ayat Al Quran  Qs. 13 : 11 . Menjadi pertanyaan , menangani model apa ? Berikut dikutipkan ayat-ayat tersebut .
Karena Ia pun akan berfirman kepada malaekatnya dari halmu supaya dipeliharakannya di kau pada segala jalanmu . ( Mazmur 91 : 11 )
Apabila didengar oleh Yesus demikian , heranlah Ia sambil berkata kepada orang yang mengikut Dia : ” Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, : Di antara orang Israil pun belum pernah Aku melihat iman yang seteguh ini ”. ( Matius 8 : 10 )
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah . Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ( Qs.    13 : 11 )
Ternyata tidak ada satu petunjuk pun dari dua ayat Alkitab/Bibel  ( Mazmur 91 : 11 dan Matius  8 : 10 ) dan satu ayat Al Qur’an ( Qs. 13 : 11 ) ini yang memenuhi pernyataan Eja Kalima  :  Malaikat justru diciptakan berjuta-juta untuk menangani orang perorang ( Mzm. 91 : 11 , Mat. 8 : 10 ; juga dikatakan dalam Quran 13 : 11 )  ”.
Ayat Al Qur’an Qs. 13 : 11 yang menyebut ” ada malaikat-malaikat ” , tidak ada memberi penegasan seperti yang dikatakan Eja Kalima . Dan bentuk  ” MENANGANI ” yang dilakukan malaikat-malaikat ini pun, ternyata tidak lebih dari sekedar : ” mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah ”, tidak dikatakan membawa rejeki dari Allah, tidak membawa ketenangan dari Allah, tidak membawakan rahmat dari Allah dan sebagainya sebagai bentuk MENANGANI ORANG PER ORANG melainkan HANYA SEKEDAR  MENG-IKUTI DARI MUKA DAN BELAKANG, SECARA BERGILIRAN . Oleh karena itu perlu penjelasan dari Eja Kalima ini mengenai relevansi ayat-ayat yang ditunjuknya ( Mazmur 91 : 11, Matius 8 : 10, juga Al Quran Qs.13 : 11 ) dengan pernyataannya :  Malaikat justru diciptakan berjuta-juta untuk menangani orang perorang  ” .  Apalagi ayat Alkitab/Bibel yang ditunjuknya ( Mazmur 91 : 11, Matius 8 : 10 ) tidak menyebut sama sekali pokok pernyataannya . Terlihat , pernyataan Eja Kalima benar-benar kental dengan dogma Kristen-nya sehingga ayat Alkitab/Bibel yang ditunjuknya tidak ada kaitannya sama sekali .
Selanjutnya Eja Kalima berbicara tentang kemampuan ” ROH KUDUS ”-nya  : MEMENUHI SETIAP DAN SEMUA MANUSIA, RUANG DAN TEMPAT WALAU PUN TERPISAH-PISAH  dengan menunjuk ayat Kisah Rasul-Rasul 2 : 4  yang mengisahkan para murid Yesus dipenuhi Rohu’kudus sehingga mereka berkata-kata dengan  berbagai bahasa tanpa dipelajari sesuai dengan ilham yang diterima dari Rohu’kudus.  Ini tidak akan menjadi masalah bagi penganut Kristen , tetapi bagi orang yang pernah belajar teori ilmu pendidikan dan Didaktik , tidak akan mungkin seseorang bisa secara tiba-tiba menguasai suatu bahasa tanpa melalui proses pembelajaran . Kita tinggalkan masalah ” kejanggalan bisa berbahasa secara tiba-tiba ” itu karena kita menghormati dogma agama yang dianut seseorang . Dari cerita ayat KRR. 2 : 4 muncul  pertanyaan :
-    Apa yang dimaksud dengan kata ” dipenuhi ” Rohu’kudus tersebut ? .  Apakah Roh Kudus itu memasuki dan memenuhi tubuh manusia yang dimasukinya ?
-    Untuk diketahui pada ayat KRR 2 : 3 yang mendahului ayat KRR. 2 : 4, diceritakan :           Maka kelihatanlah kepada mereka itu BEBERAPA LIDAH SEPERTI API rupanya , YANG BERBELAH-BELAH DAN HINGGAP DI ATAS TIAP-TIAP ORANG ITU ” .  Rupanya WUJUD ROHUL KUDUS  itu BERUPA LIDAH API YANG BERBELAH-BELAH. Ini berarti, jika dikatakan para murid DIPENUHI ROH KUDUS, maksudnya para murid AKAN DIPENUHI OLEH API . Apakah demikian ? Tapi bagaimana dengan pernyataan ayat Matius yang mengatakan ROH KUDUS itu seperti burung merpati ? ( Mat. 3 : 16 ; Mark. 1 : 10 ; Luk. 3 : 22 ; Yahya 1 : 32).  Mana yang benar ? Jika kedua-duanya benar, mengapa waktu Yesus dibaptis, ROH TUHAN tidak turun dalam bentuk LIDAH API ? Begitu pula sebaliknya, mengapa ROH KUDUS yang turun pada para murid itu tidak turun dalam bentuk burung  merpati ?  Dan  yang  penting  diketahui  di sini  yaitu  ROH KUDUS dapat dilihat. Tapi apakah benar ROH KUDUS dapat dilihat ?
-    Apakah semua manusia akan dipenuhi Rohu’kudus tanpa syarat sekalipun ?  Mungkin jawaban Eja Kalima dengan pertanyaan ini yaitu syaratnya adalah percaya kepada   Yesus . Ini berarti TIDAK SEMUA MANUSIA AKAN DIPENUHI ROHUL KUDUS.
-    Dalam kisah yang diceritakan KRR. 2 : 3 itu dikatakan , karena dipenuhi Rohul Kudus maka para murid tiba-tiba bisa berucap dalam berbagai berbahasa . Apakah Eja Kalima merasa dipenuhi oleh Rohulkudus atau tidak ? Jika merasa dipenuhi Rohulkudus , mengapa Eja Kalima  tidak bisa berucap dalam berbagai bahasa asing seperti bahasa Urdhu , bahasa-bahasa di Afrika , bahasa di Eropa , dan sebagainya ? Jika alasannya karena peristiwa itu hanya terjadi pada Pentakosta itu saja , berarti pemenuhan oleh Rohulkudus itu tidak berlaku umum . Lalu di mana letak kebenaran pernyataan Eja Kalima :  Roh Allah Yang Kudus , yang mampu sekaligus memenuhi setiap dan semua manusia, ruang dan tempat, walau terpisah-pisah ( lihat Kis.2 : 4 )  ? Konsekwensi logis dari pernyataan ini , seharusnya si Kristen Pernyaji Apologi bisa berbahasa dengan berbagai bahasa di dunia ini. Tapi nyatanya, tidak ! Sungguh betapa besarnya kedustaan pernyataan Eja Kalima ini .
Selanjutnya, si Kristen menyajikan ” HUBUNGAN ” antara ” ROH KUDUS ” dengan ” YESUS ” melalui pernyataannya: ” Malahan Yesus yang penuh dengan Roh Kudus juga meng-hembuskan Roh Kudus  ” dengan menunjuk ayat Yahya 20 : 22 sebagai dalil yang dikutipkan sebagai berikut : ”  Setelah sudah diucapkannya yang demikian , lalu dihembusnya kepada mereka itu sambil bersabda kepada mereka itu , Terimalah olehmu Rohul’kudus ”. Dalam hubungan ” Yesus – Roh Kudus ” – berdasarkan pernyataan Eja Kalima – berarti: ROH KUDUS ADA DALAM DIRI YESUS dan ketika Yesus menghembuskannya berarti dipahami : ROH KUDUS KELUAR DARI  YESUS.  Tapi apakah dengan pernyataan :  Terimalah olehmu Rohul’kudus ” dari Yesus ini menunjukkan bahwa Roh Kudus keluar dari Yesus ?.  Mengapa demikian sebab tidak ada penegasan dari Yesus bahwa Roh Kudus keluar dari Yesus, bahkan Yesus hanya menegaskan bahwa Roh Kudus itu keluar dari BAPA. Ini dapat dibaca ayat Yahya 15 : 26  berikut :
Akan tetapi apabila datang Penolong yang akan Kusuruhkan kepadamu  DARI PADA BAPA , YAITU Roh Kebenaran YANG KELUAR DARI BAPA itu ......
Tidak ada disebutkan : ” ROH KUDUS KELUAR DARI YESUS ( ANAK ) ” kecuali hanya dikatakan ” PENOLONG .......DARIPADA BAPA ” dan ” ROH KEBENARAN YANG KELUAR DARI BAPA ” . Dalam kaitannya dengan Yesus hanya dikatakan YESUS MENYURUH ROH KUDUS , bukan keluar dari Yesus .
Memang masalah ” ROH KUDUS KELUAR DARI YESUS ( ANAK ) ” ini menjadi problema teologis yang bersimpangan dengan Gereja Ortodoks . Menurut Gereja Ortodoks, ROH KUDUS HANYA KELUAR DARI BAPA, TIDAK KELUAR DARI YESUS ( ANAK ). Bahkan Gereja Ortodoks memberi kecaman terhadap kelompok Gereja Kristen lainnya yang mengatakan ROH KUDUS KELUAR DARI YESUS ( ANAK ) .
Inilah akibat-akibat dari Gereja Roma Katolik dan Gereja Protestan beserta anak-cucunya mempertahankan DOGMA BAHWA KELUARNYA ROH KUDUS DARI ” BAPA DAN ANAK ” itu...................  Keesaan Allah jadi tak dapat diterangkan dan tak dapat dimengerti , akhirnya timbul kesimpang-siuran dan kekacauan , yang kita lihat sekarang menerpa dunia Kekristenan di Indonesia ini .
Ummat Islam ( Kaum Muslimin ) tidak perlu mencampuri ” konflik teologis ” antar Gereja Kristen ini . Dan permasalahan hubungan ” YESUS – ROH KUDUS ” ini semakin tambah kacau jika Eja Kalima memberi pemahaman bahwa ROH KUDUS ADA DALAM DIRI YESUS dan ketika Yesus menghembuskannya berarti ROH KUDUS KELUAR DARI YESUS. Kekacauan pemahaman ini muncul jika diajukan pertanyaan : Siapakah yang membangkitkan Yesus ?. Ternyata yang membangkit-kan Yesus setelah mengalami kematian tiga hari tiga malam , adalah ROH KUDUS . Mari kita baca ayat  Rum 8 : 11  berikut :
Tetapi jikalau ROH DIA YANG MEMBANGKITKAN YESUS dari antara orang mati itu , diam di dalam dirimu maka IA ITU YANG MEMBANGKITKAN KRISTUS YESUS  dari antara orang mati itu , akan menghidupkan juga tubuh kamu yang fana itu dengan ROHNYA yang diam di dalam dirimu .
Jika Yesus dibangkitkan oleh ROH KUDUS dari kematian berarti keberadaan ROH KUDUS di luar diri Yesus . Lalu bagaimana dikatakan  ROH KUDUS ADA DALAM DIRI YESUS dan ketika Yesus menghembuskannya berarti ROH KUDUS KELUAR DARI  YESUS ?. Apakah ROH KUDUS tidak ada dalam diri Yesus sehingga Yesus meng-alami kematian ?  Jika ROH KUDUS yang membangkitkan Yesus berarti ROH KUDUS lebih kuasa dari Yesus . Lalu bagaimana ROH KUDUS lebih kuasa dari Yesus padahal Yesus-lah yang menghembuskan bahkan yang menyuruh Roh Kudus ? Banyak pertanyaan yang muncul dengan pernyataan Eja Kalima ini . Dan yang menarik dari pernyataan Eja Kalima ini ialah : ” Yang mana berarti bahwa ROH KUDUS DAPAT TERBAGI KE MANA-MANA DALAM SATU WAKTU YANG SAMA .  Hebat !  Apakah betul ROH KUDUS itu bisa terbagi-bagi ? Ini merupakan satu konsep teologis yang baru dari penganut Kristen . Tampaknya penganut Kristen dan semua pimpinan Gereja sedunia dari berbagai sekte perlu mengadakan KONSILI  lagi sehubungan dengan ” AJARAN ” Eja Kalima ini bahwa : ROH KUDUS BISA TERBAGI-BAGI KE MANA-MANA !

APOLOGI  3  :   AL QURAN TIDAK MENYAMAKAN ROH KUDUS DENGAN  JIBRIL DAN JIBRIL TIDAK PERNAH MEPERKENALKAN DIRI SEBAGAI JIBRIL 

Si  Kristen Penyaji Apologi memberi pernyataan  :
Apakah Quran pernah menyamakan Rohulqudus dengan Jibril ? Dan di manakah Jibril pernah menamakan dirinya Rohulqudus atau sebaliknya ? Cukup meng-herankan bahwa Jibril bahkan tidak pernah memperkenalkan dirinya sendiri sebagai Jibril ! Walau Muhammad berkenalan amat dekat dengan satu sosok roh-malaikat selama belasan tahun dan selalu menerima wahyu daripadanya (malahan roh tersebut sesekali mewujudkan dirinya bertubuh seperti manusia agar lebih intim dengan Muhammad ) namun nama pribadi dari roh itu tetap tersembunyi. Barulah di Medina tiba-tiba Muhammad memunculkan nama Jibril atas nama wahyu !
Maka wajar bahwa muncul komentar-komentar yang mempermasalahkan kenapa Jibril di satu pihak tidak mewahyukan nama pribadinya kepada Muhammad namun dilain pihak Muhammad bisa mendapatkan nama tersebut atas nama wahyu Jibril ? Para ahli-pun segera membanding-kan dengan Injil, bagaimana sosok malaikat yang satu ini menyampaikan namanya. Ternyata dalam Injil , malaikat Gabriel memperkenalkan dan menyebut nama dan jati dirinya sendiri :        “ Akulah Gabriel yang melayani Allah dan Aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau ……… “ ( Luk. 1 : 19 ). Ya , ini soal NAMA PRIBADI – bukan sebutan – yang tidak bisa tidak harus diperkenalkan oleh yang empunya nama itu sendiri, dan bukan diklaim oleh nabi atau manusia .

TANGGAPAN :
1.     Eja Kalima berkata  :    Apakah Quran pernah menyamakan Rohul-qudus dengan Jibril ? Dan di manakah Jibril pernah menamakan dirinya Rohul-qudus atau sebaliknya ?  Cukup mengherankan bahwa Jibril bahkan tidak pernah memperkenalkan dirinya sendiri sebagai Jibril ! ” .  Pertanyaan dan pernyataan Eja Kalima ini menunjukkan ketidak-tahuannya tentang Islam tetapi telah berani memberikan komentar tentang Islam . Sebelum berbicara sebaiknya baca dulu ayat-ayat Al Qur’an supaya ketika berbicara dan berkomentar tentang Islam ada dasarnya ! Sudah jelas Al Qur’an menyamakan Rohulqudus dengan Jibril sebagaimana yang telah dijelaskan . Jika tidak ada dalil dalam Al Qur’an tentang hal itu berarti ummat Islam telah mengada-ada terhadap kitab suci Al Qur’an . Tetapi fakta penyamaan Rohulqudus dengan Jibril tidaklah harus dengan pernyataan langsung , misalnya : ” Rohulqudus itu  Jibril ” . Tidak harus seperti itu , sebab penyampaian suatu fakta ada yang bersifat langsung berupa  ” penunjukan ” dan ada pula bersifat tidak langsung . Hal ini telah diuraikan sebelum ini berdasarkan sosok UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH TUHAN . Dalam Al Qur’an sosok UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH TUHAN ini disebutkan dalam berbagai sebutan yaitu  ” ROH KAMI ”–” ROH ”– ” SEORANG UTUSAN ” ( Rasuw-lan ) -” RUW-HUL AMIN ” - ” RUW-HUL QUDUS ” - ”  RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA )    yang semuanya itu tidak lain adalah MALAIKAT JIBRIL .
Sehubungan dengan pertanyaan Eja Kalima : ” .... di manakah Jibril pernah menamakan dirinya Rohul-qudus atau sebaliknya ?  ” maka perlu diketahui oleh Eja Kalima , malaikat Jibril melaksanakan tugas dari Allah SWT bukan untuk mengidentifikasi diri tetapi bertugas menyampaikan wahyu. Jika itu yang dipertanyakan Eja Kalima, hendaklah disadari Alkitab/Bibel sendiri TIDAK PERNAH MEMUAT PERNYATAAN  GABRIEL BAHWA DIRINYA BUKAN ROH KUDUS. Penetapan GABRIEL berbeda dengan ROH KUDUS  hanyalah tafsir penganut Kristen atas ayat Lukas 1 : 35   : 
Maka jawab MALAEKAT itu serta berkata kepadanya : ” Bahwa ROHU’LKUDUS akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi engkau . Sebab itu juga Yang Kudus , yang akan diperanakkan itu , kelak dikatakan Anak Allah
Penganut Kristen melihat  ” MALAEKAT ( GABRIEL ) ” dengan  ” ROHU’LKUDUS ” sebagai dua entitas yang berbeda lantaran dalam penuturannya , MALAEKAT seakan-akan membedakan dirinya dengan ROHU’LKUDUS . Ini namanya penafsiran  lantaran tidaknya  ada penyataan Malaikat ( JIBRIL , Gabriel ) yang  merupakan pengakuan bahwa  Malaikat Gabriel ( JIBRIL ) adalah ROHU’LKUDUS.
Sebenarnya ayat Lukas 1 : 35 bisa dipahami secara berbeda  dan tidak harus diartikan adanya dua entitas berbeda yaitu ” GABRIEL” dan ” ROHUL’KUDUS ”. Pada setiap kejadian manusia , Allah memberikan ROH pada janin manusia yang terbentuk dalam rahim seorang ibu sehingga dengan pemberian ” ROH ” tersebut manusia menjadi hidup dan lahir sebagai seorang bayi yang hidup . Begitu juga dengan janin Yesus dalam rahim Maryam . Allah memberikan ” ROH ” pada janin Yesus ini sehingga janin Yesus menjadi hidup dan kemudian lahir sebagai bayi yang kemudian diberi nama Yesus . Tetapi ” ROH ” yang diberikan kepada janin Yesus ini tidak seperti ROH yang diberikan kepada manusia melainkan ROH YANG SUCI atau ” ROH NABI ” karena ke depannya , Yesus akan menjadi seorang NABI/RASUL ALLAH . Untuk diketahui , kata ” ROHUL’KUDUS ” artinya      ” ROH YANG SUCI ”. Oleh karena dalam rangka tugasnya nanti sebagai Nabi/Rasul Allah, maka janin Yesus memperoleh ROH YANG SUCI bukan ROH BIASA seperti yang diberikan kepada manusia biasa , maka  dikatakan Yesus sebagai ” YANG KUDUS ” dan ” ANAK ALLAH ”.  Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan lahir karena ROHUL’KUDUS turun di atas Maryam melainkan ROH yang dimiliki Yesus adalah ROH YANG SUCI. Dengan demikian , ROHUL’KUDUS ini tidak perlu dibedakan entitasnya dengan malaikat Gabriel .
2.     Eja Kalima berkata  :    Walau Muhammad berkenalan amat dekat dengan satu sosok roh-malaikat selama belasan tahun dan selalu menerima wahyu daripadanya     ( malahan roh tersebut sesekali mewujudkan dirinya bertubuh seperti  manusia agar lebih intim dengan Muhammad ) namun nama pribadi dari roh itu tetap tersembunyi . Barulah di Medina tiba-tiba Muhammad memunculkan nama Jibril atas nama wahyu ! Maka wajar bahwa muncul komentar-komentar yang mempermasalahkan kenapa Jibril di satu pihak tidak mewahyukan nama pribadinya kepada Muhammad namun dilain pihak Muhammad bisa mendapatkan nama tersebut atas nama wahyu Jibril ? Para ahli-pun segera membandingkan dengan Injil , bagaimana sosok malaikat yang satu ini menyampaikan namanya . Ternyata dalam Injil , malaikat Gabriel memperkenalkan dan menyebut nama dan jati dirinya sendiri : “ Akulah Gabriel yang melayani Allah dan Aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau ………. “ ( Luk. 1 : 19 ). Ya , ini soal NAMA PRIBADI – bukan sebutan – yang tidak bisa tidak harus diperkenalkan oleh yang empunya nama itu sendiri , dan bukan diklaim oleh nabi atau manusia ”.
Benar-benar penyataan Eja Kalima ini menunjukkan ketidak-tahuan-nya tentang Islam . Tetapi anehnya justru berani memberi pernyataan seperti tersebut di atas . Pernyataannya benar-benar asal bunyi , yang dikiranya benar tetapi salah sama sekali . Point-point ketidak-benaran pernyataan Eja Kalima tersebut adalah :
-       Nama pribadi sosok roh/ malaikat itu tetap tersembunyi bagi Nabi Muhammad saw .
-       Barulah di Medina tiba-tiba Muhammad memunculkan nama Jibril atas nama wahyu !  Maksud Eja Kalima ini , nama ” JIBRIL ” itu baru diketahui oleh Nabi Muhammad saw  setelah hijrah ke Madinah di mana di Madinah Nabi Muhammad SAW mengadakan kontak dengan orang-orang Yahudi .
Pernyataan itu tidak lebih dari sebentuk khayalan dogma Kristen, sebuah kebohongan yang mengalun-alun tanpa didasarkan pada fakta tentang Islam . Akan dibuktikan betapa pernyataan Eja Kalima ini PENUH DENGAN KEBOHONGAN .
Harap diketahui, Islam berfondasi pada dua dasar yaitu : AL QUR’AN dan HADIST . Kehadiran MALAIKAT JIBRIL dalam menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW, bukan untuk memperkenalkan diri melainkan membawa pesan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam pesan Allah tersebut tidak ada pengenalan diri malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Bagaimanapun masalah pengenalan diri malaikat JIBRIL kepada Nabi Muhammad SAW pasti di luar pesan Allah. Tetapi untuk hal-hal yang di luar pesan seperti ” personal introduction ” malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW  ada tersebut dalam riwayat/Hadist . Oleh karena itu jika ingin memahami Islam jangan hanya melihat pada Al Qur’an tetapi lihat pula Hadist/Riwayat dalam sejarah Islam .
Masalah JIBRIL memperkenalkan diri kepada Nabi Muhammad SAW , diceritakan sendiri oleh Nabi Muhammad saw sebagai berikut [1] ):
Kemudian aku keluar dari gua tersebut dan ketika aku berada di luar , aku mendengar suara dari langit : ” YA MUHAMMAD , KAMU RASUL ALLAH DAN AKU MALAIKAT JIBRIL ” . Aku mendongakkan kepalaku ke langit untuk mencari asal suara tadi dan JIBRIL  dalam wujud manusia dengan kedua kakinya mengangkang di atas langit , berkata :  YA MUHAMMAD , ENGKAU RASUL ALLAH DAN AKU JIBRIL  sekali lagi .  ........................
Jelas sekali, JIBRIL memperkenalkan dirinya kepada Nabi Muhammad saw. Lalu bagaimana Eja Kalima bisa berkata : ”  .... namun nama pribadi dari roh itu tetap tersembunyi . Barulah di Medina tiba-tiba Muhammad memunculkan nama Jibril atas nama wahyu ! ” Dengan fakta riwayat ini jelas sekali KEBOHONGAN pernyataan apologi Eja Kalima di atas . Kalau kisah ” PERSONAL INTRODUCTION ” dari Malaikat Jibril ini tidak tercantum di dalam Al Qur’an karena memang Al Qur’an tidaklah hadir untuk memuat kisah ” PERSONAL INTRODUCTION ” dari Malaikat Jibril dan pesan Al Qur’an
tidak dalam kaitan seperti itu dan tentu Malaikat Jibril tidak disuruh memperkenalkan dirinya oleh Allah sebagai bagian dari wahyu yang harus disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.  Oleh karena itu betapa ngawurnya pernyataan Eja Kalima : ” Maka wajar bahwa muncul komentar-komentar yang mempermasalahkan kenapa Jibril di satu pihak tidak mewahyukan nama pribadinya kepada Muhammad namun dilain pihak Muhammad bisa mendapatkan nama tersebut atas nama wahyu Jibril ? ”. Apanya yang wajar dari ketidak-wajaran ini ?  Begitu pula dengan pernyataan Eja Kalima : ” Para ahli-pun segera membandingkan dengan Injil , bagaimana sosok malaikat yang satu ini menyampaikan namanya . Ternyata dalam Injil , malaikat Gabriel memperkenalkan dan menyebut nama dan jati dirinya sendiri : “ Akulah Gabriel yang melayani Allah dan Aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau …. “ ( Luk. 1 : 19 ).” menjadi sebuah mimpi dan khayalan karena faktanya sama juga dengan yang diriwayatkan dalam tradisi Islam.  Disarankan sebaiknya , Eja Kalima belajar dulu tentang Islam, sebelum menyajikan pernyataan penuh kebohongan ini. Dan hebatnya pernyataan BOHONG ini disajikan dalam ” jamuan ” yang diadakannya di mana ummat Islam yang diundang untuk menghadirinya, lebih tahu tentang hal itu .
Untuk diketahui oleh Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya , ketika KHADIJAH menyampaikan pengalaman suaminya ( Nabi Muhammad saw ) tersebut kepada WARAQAH bin NUFAL ( sepupu Siti Khadijah ) seorang Kristen dari antara beberapa gelintir orang Kristen di Makkah , dengan serta merta WARAQAH bin NUFAL berkata : ”  Maha Suci Allah , Sungguh , demi Dia yang di tangan-Nya tergenggam jiwa Waraqah , jika apa ang kamu katakan itu benar , wahai Khadijah , maka SUNGGUH TELAH DATANG KEPADANYA SANG JIBRIL YANG TELAH DATANG KEPADA MUSA PADA MASA LALU DAN SUNGGUH DIA ADALAH NABI BAGI UMMAT INI  ” . Perhatikan oleh Eja Kalima , bahwa seorang Kristen Makkah mengakui Kenabian Muhammad SAW dan mengakui kehadiran JIBRIL sebagai malaikat yang diutus Allah kepada setiap Nabi/Rasul Allah .
Dua butir bahasan ini membuktikan betapa pernyataan Eja Kalima di atas lebih didasarkan pada khayalan-khayalannya daripada fakta yang berkenaan dengan sejarah hidup Nabi Muhammad  SAW .

APOLOGI  4  :   KAUM MUSLIMIN MENYAMAKAN ROH KUDUS DENGAN  JIBRIL

Eja Kalima memberi pernyataan : 
Tampaknya teman Muslim menyamakan Rohulqudus dengan Jibril karena fungsi keduanya adalah sama , yaitu menurunkan wahyu Allah . tetapi kita tahu bahwa wahyu Quran bukan hanya diturunkan oleh Jibril tetapi juga oleh Allah secara langsung kepada Isa dan kepada Musa (Qs. 3 : 55; 5 : 5 : 110 ; 3 : 48 ; 4 : 164). Jadi apakah Jibril juga disamakan dengan Allah?
Jikalau Rohulqudus itu seorang Jibril ciptaan Allah , maka pastilah Jibril berada di dalam diri Maryam yang sedang mengandung Isa ( karena Isa dikandung dari Roh Allah dan senantiasa diperlkuat oleh Rohulqudus , Qs. 4 : 171 ; 5 : 110 ). Tetapi ternyata adalagi “ Jibril lain “ yang berbicara dari luar diri Maryam , yaitu yang berseru kepada Maryam dari suatu tempat yang rendah …… ( lihat Surat Maryam 19 : 24 , dalam teks aslinya, nama Jibril tidak sekalipun tercatat di seluruh Surat Maryam. Di sini sosok Jibril hanya tafsiran manusia . Di seluruh Qur’an hanya terdapat 3 x penyebutan Jibril, yaitu pada Qs.2 : 97,98 dan 66 : 4 ).
Dalam kesempatan lain , Ruh ( dari ) Allah ini juga terkesan sebagai “ nafas “ Allah yang ditiupkan untuk memberikan kehidupan ( Qs. 4 : 171 ; 21 : 91 ) , bukan agen pewahyu . Dan di tempat lain , Ruhulqudus menjadi agen kuasa yang diperkuatkan hanya kepada  seorang Isa * Qs. 2 : 253 ; 5 : 110 ) yang tidak diperkuatkan kepada nabi lain atau Muhammad sekalipun . Maka benarkah parapenafsir Islam bahwa Jibril dan Rohulqudus adalah mutlak identik ? Ataukah Roh Kudus itu adalah Roh  keilahian Allah yang Maha Hadir , yang keluar dari Allah, penyata kebenaran yang tinggal selama-lamanya dalam setiap diri orang-orang yang mengasihi Yesus Kristus ? ( Yoh. 14 : 15-17 , 26 )

TANGGAPAN  :
Eja Kalima telah memberi penilaian terhadap ajaran Islam berdasarkan kaca mata dogma Kristen khususnya yang berkenaan dengan Rohulqudus ( Jibril ).  Hal ini akan dibahas berikut.
a.     Eja Kalima berkata :  Tampaknya teman Muslim menyamakan Rohulqudus dengan Jibril karena fungsi keduanya adalah sama , yaitu menurunkan wahyu Allah ”.
Mengatakan  demikian  adalah  satu  kebodohan  dan  kengawuran . Ummat Islam (  kaum
Muslimin ) menyamakan  ROHULQUDUS dengan JIBRIL bukan karena keduanya sebagai sosok berbeda yang mempunyai fungsi yang sama melainkan karena didasarkan pada  Al Qur’an dan Hadist  yang menegaskan : ROHUL QUDUS itu adalah JIBRIL . Hal ini telah dijelaskan di muka , di mana UTUSAN PEMBAWA DAN PENYAMPAI PERINTAH ALLAH disebut dengan beberapa sebutan yang berbeda : ROH KAMI ” (  Qs. 19 : 17 -20 ) –         ROH ” ( Qs. 40 : 15 ; Qs. 70 : 4 ; Qs. 97 : 4  ) – ” SEORANG UTUSAN  ” (  Rasuw-lan ) (Qs. 42 : 15  )  -  RUW-HUL AMIN ” ( Qs. 26 : 192-194 ) - ” RUW-HUL QUDUS ” ( Qs. 16 : 102  ) –   RASUW-LIN KARIM ( UTUSAN MULIA )  ” (  Qs. 81 : 19 ) yang ternyata  tidak lain adalah MALAIKAT JIBRIL ( Qs. 2 : 97 - Qs. 66 : 4 ). Jadi ummat Islam   ( kaum Muslimin ) tidak pernah berpendapat dan berkeyakinan ROHULQUDUS dan JIBRIL sebagai dua sosok yang berbeda, lalu karena memiliki fungsi yang sama maka ummat Islam ( kaum Muslimin )  menyamakan ROHULQUDUS dengan JIBRIL. Gambaran demikian hanyalah khayalan dogma Kekristenan Eja Kalima semata-mata. Ummat Islam ( kaum Muslimin ) menyamakan ROHUL-QUDUS dengan MALAIKAT JIBRIL karena demikianlah yang dinyatakan Al Qur’an. Dan tidak mungkin ummat Islam meninggalkan Al Qur’an demi memuaskan hati Eja Kalima dan penganut Kristen.
b.     Eja Kalima berkata : ” Tetapi kita tahu bahwa wahyu Quran bukan hanya diturunkan oleh Jibril tetapi juga oleh Allah secara langsung kepada Isa dan kepada Musa ( Qs. 3 : 55 ; 5 : 110 ; 3 : 48 ; 4 : 164 ). Jadi apakah Jibril juga disamakan dengan Allah ? ”.   Sebelum pernyataan apologi Eja Kalima ini dibahas , berikut dikutipkan dulu ayat-ayat Al Qur’an yang ditunjuk Eja Kalima yang menyatakan : Allah secara langsung menurunkan wahyu kepada Isa dan Musa .
( Ingatlah ), ketika Allah berfirman : " Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya." ( Qs. 3 : 55  )
( Ingatlah ), ketika Allah mengatakan : " Hai Isa putra Maryam , ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan ( ingatlah ) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan ( ingatlah pula ) diwaktu kamu membentuk dari tanah ( suatu bentuk ) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung ( yang sebenarnya ) dengan seizin-Ku. Dan ( ingatlah ) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan ( ingatlah ) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur ( menjadi hidup ) dengan seizin-Ku, dan ( ingatlah ) di waktu Aku menghalangi Bani Israil ( dari keinginan mereka membunuh kamu ) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata :" Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata. " ( Qs. 5 : 110 ).
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. (Qs.3 : 48 )
Dan ( Kami telah mengutus ) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung ( Qs. 4 : 164 )
Rupanya Eja Kalima menilai dari susunan kalimat ayat Al Qur’an ini menunjukkan Allah langsung turun memberi wahyu kepada Musa dan Isa . Pemahaman demikian sangat ngawur . Bentuk kalimat itu ayat-ayat Al Qur’an tersebut tidak harus diartikan dengan ” Allah langsung turun memberi wahyu ” kepada Musa dan Isa . Jika dimaknakan demikian , berarti semua ayat Al Qur’an itu diwahyukan dalam bentuk  Allah langsung turun memberi wahyu ” kepada Nabi Muhammad SAW . Misalnya : ” Katakanlah , Allah itu Maha Esa ” . Bentuk kalimat ini sepertinya tidak bisa dimaknakan Allah secara langsung turun membawa wahyu kepada Nabi Muhammad SAW . Pengertian yang demikian sangat ngawur karena firman Allah tersebut diwahyukan melalui malaikat Jibril.  Dalam hal ini , Jibril sebagai ” Pengantar ” Wahyu tidak melibatkan diri sebagai figur yang harus disebut dalam ayat-ayat karena tujuan pewahyuan Al Qur’an bukan untuk menyebut Jibril sehingga dalam Al Qur’an langsung disebutkan : ” Allah berfirman : .......  ”. Demikian ini  adalah ” GAYA ” Al Qur’an. Dan ini tidak bisa dimaknakan bahwa Allah langsung menurunkan wahyu , yang kemudian dipertanyakan secara bodoh oleh Eja Kalima : ” Jadi apakah Jibril juga disamakan dengan  Allah ?. Sebaiknya Eja Kalima belajar dulu bagaimana memahami kalimat ayat Al Qur’an sebelum memberi pernyataan agar tidak ngawur seperti itu .
Untuk diketahui oleh Eja Kalima , ada tiga bentuk cara Allah berkata-kata kepada manusia (para Nabi /Rasul Allah dan manusia khusus ), yaitu : dengan perantaraan wahyu, berkata-kata di belakang tabir dan mengutus seorang utusan ( malaikat ) yang menyampaikan firman Allah sesuai dengan izin dan kehendak-Nya. Hal ini ditegaskan dalam ayat Asy Syuura  51  ( Qs. 42 : 51 ) :
Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan ( malaikat ) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
Malaikat Jibril , dalam penyampaian wahyu ini , tidak melibatkan diri sebagai pemberi wahyu  karena memang hanya sekedar menyampaikan wahyu sehingga dalam ayat Al Qur’an akan didapati bentuk seperti : ” ( Ingatlah ), ketika Allah mengatakan : "......... ” atau  Dan Allah akan mengajarkan.....” atau ”.....telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, ....” yang seakan-akan Allah langsung yang turun memberi wahyu padahal penyampaian wahyu itu dilakukan Malaikat Jibril. Tetapi tidak tertutup tersampaikan firman Allah di mana Allah berkata-kata dibelakang tabir seperti terhadap Musa dan Nabi Muhammad SAW.  Namun jangan diartikan ALLAH telah berfungsi sebagai JIBRIL . Dengan tiga bentuk penyampaian firman Allah yang disebutkan ayat Qs. 42 : 51 tersebut , maka terlalu bodoh jika disimpulkan  JIBRIL DISAMAKAN DENGAN  ALLAH .
c.     Eja Kalima berkata :    Jikalau Rohulqudus itu seorang Jibril ciptaan Allah , maka pastilah Jibril berada di dalam diri Maryam yang sedang mengandung Isa ( karena Isa dikandung dari Roh Allah dan senantiasa diperkuat oleh Rohulqudus , Qs. 4 : 171 ; 5 : 110 ). Tetapi ternyata ada lagi “ Jibril lain “ yang berbicara dari luar diri Maryam , yaitu yang berseru kepada Maryam dari suatu tempat yang rendah …… ( lihat Surat Maryam 19 : 24 , dalam teks aslinya, nama Jibril tidak sekalipun tercatat di seluruh Surat Maryam. Di sini sosok Jibril hanya tafsiran manusia. Di seluruh Qur’an hanya terdapat 3 x penyebutan   Jibril, yaitu pada Qs. 2 : 97 , 98 dan 66 : 4 ) ”. Lagi-lagi Eja Kalima mendemonstrasikan kebodohan pemahaman tentang pewahyuan Al Qur’an . Pernyataan Eja Kalima ini merupakan penaburan dogma Kristen terhadap ayat Al Qur’an . Jelas sekali , Al Qur’an menegaskan bahwa yang disebut dengan  ” ROHUL QUDUS ” itu adalah JIBRIL. Harap jangan dicampur aduk dengan dogma Kristen tentang ROH KUDUS yang katanya berbeda dengan JIBRIL dan menjadi SALAH SATU OKNUM PENYUSUN TUHAN YANG MAHA TRINITAS. Penegasan JIBRIL adalah ROHULQUDUS  tidaklah serta merta JIBRIL berada di dalam diri Maryam  yang sedang mengandung. Itu pengertian ngawur dan bodoh .
Ayat Al Qur’an Qs. 4: 171 dan Qs. 5 :110 yang ditunjuk  Eja Kalima tersebut , terjemahannya dikutipkan sebagai berikut :
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan ( yang diciptakan dengan ) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan ( dengan tiupan ) roh dari-Nya . Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: " ( Tuhan itu ) tiga ", berhentilah ( dari ucapan itu ). ( Itu ) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.  ( Qs. 4 : 171 ).
( Ingatlah ), ketika Allah mengatakan : " Hai Isa putra Maryam , ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan ( ingatlah ) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan ( ingatlah pula ) diwaktu kamu membentuk dari tanah ( suatu bentuk ) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung ( yang sebenarnya ) dengan seizin-Ku. Dan ( ingatlah ) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan ( ingatlah ) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur ( menjadi hidup ) dengan seizin-Ku, dan ( ingatlah ) di waktu Aku menghalangi Bani Israil ( dari keinginan mereka membunuh kamu ) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata : " Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata ". ( Qs. 5 :110 )
Tidak ada sedikitpun dalam kedua ayat ini yang mengarahkan pengertian bahwa ROH KUDUS ada dalam kandungan Maryam. Gagasan Roh Kudus ngendong ( berada , bersemayam ) dalam tubuh Maryam adalah gagasan dogma Kristen dan lucunya mau diterapkan kepada kedua ayat Al Qur’an ini oleh Eja Kalima. Ini sangat tidak benar dan sangat keterlaluan .
Ayat Qs. 4 : 171 ada menyinggung ”  .... dan ( dengan tiupan ) roh dari-Nya  ” dan kata        ” ROH ” dalam kalimat ayat ini oleh Eja Kalima dipahaminya dengan ” ROH KUDUS ” sesuai dengan dogma Kristen , padahal sebagaimana yang telah dijelaskan pada tulisan bagian seri lain dari rangkaian tulisan ini, ” ROH ” yang ditiupkan pada Yesus ini sama dengan roh yang ditiupkan pada kejadian manusia seluruhnya , bukan ROH KUDUS karena ROH KUDUS itu menurut Al Qur’an adalah JIBRIL. Jadi jangan dibawa ke dogma Kristen ! Dan masalah keberadaan ” ROH ” yang ada pada manusia dan berbeda dengan ” ROH KUDUS ” – menurut dogma Kristen apalagi  menurut pengertian Islam – justru ditegaskan sendiri oleh ayat Alkitab/Bibel :
Maka ROH ITU sendiri menyaksikan beserta dengan ROH KITA , bahwa kita ini anak-anak Allah . ( Rum 8 : 16 )
Ditinjau dari dogma Kristen , tentu yang dimaksud dengan ” ROH ITU ” dalam ayat Rum     8 : 16  tidak lain adalah ” ROH ALLAH ” atau ” ROH KUDUS ” yang berbeda dengan  ” ROH KITA ” - juga disebutkan dalam ayat - yaitu roh pada manusia . Karena ” ROH ” itu pula sehingga manusia bisa bereksistensi sebagai manusia hidup. ” ROH KITA ” atau Roh pada manusia itulah yang juga ada pada diri Yesus , dan dalam istilah Al Qur’an : RUW-HU MINHU  ( Roh dari-Nya ) bukan ROH KUDUS .
Kemudian ayat Qs. 5 : 110 ada menyebutkan Allah akan menguatkan Isa Al Masih dengan Ruhul Qudus : ”  Aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus  ”.  Apa maksud ” menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus ” ini ?  Menjawab pertanyaan ini diharap Eja Kalima jangan membawanya ke pemahaman menurut dogma Kristen karena Al Qur’an tidak  mengajarkan dogma Kristen , tetapi lihatlah dalam konteks ajaran Islam .  Setiap Nabi/Rasul Allah selau dibantu/dikuatkan oleh RUHULQUDUS ( MALAIKAT JIBRIL ) dalam melaksanakan risalah Tuhannya . Nabi Muhammad SAW  dikuatkan oleh MALAIKAT JIBRIL ( RUHULQUDUS ) dalam melaksanakan rasalah Tuhannya ; Demikian pula  Isa Al Masih , Musa dan Nabi-Nabi lainnya . Jangan diartikan menurut dogma Kristen bahwa yang dimaksud dengan ”  Aku menguatkan kamu dengan Ruhul qudus  ” adalah RUHUL QUDUS masuk ke dalam diri Nabi Isa Al Masih  dengan segala tetek-bengek dogma Kristen. Memaknakan seperti itu berarti MEMAKSAKAN DOGMA KRISTEN terhadap ayat-ayat Al Qur’an . Hal yang demikian , sangat tidak benar . Makna yang benar dari         Aku menguatkan kamu dengan Ruhulqudus  ” yaitu dalam pelaksanaan risalah oleh para Nabi/Rasul Allah , selalu dibantu oleh ROHULQUDUS  ( JIBRIL )  antara lain penyampaian wahyu , pengarahan kepada Nabi/Rasul Allah sesuai dengan perintah Allah . Jadi bukan dimakanakan masuk dalam perut Maryam .
Selanjutnya pernyataan si Kriten Penyaji Apologi : ” Tetapi ternyata ada lagi “ Jibril lain “ yang berbicara dari luar diri Maryam , yaitu yang berseru kepada Maryam dari suatu tempat yang rendah …( lihat Surat Maryam 19 : 24 , dalam teks aslinya, nama Jibril tidak sekalipun tercatat di seluruh Surat Maryam. Di sini sosok Jibril hanya tafsiran manusia . Di seluruh Qur’an hanya terdapat 3 x penyebutan Jibril, yaitu pada Qs. 2 : 97 , 98 dan 66 : 4 ) ” . Ini pernyataan ngawur asal bunyi .  Apakah memang ada dalam ajaran Islam bahwa JIBRIL masuk kedalam diri Maryam ? Bukankah yang demikian itu merupakan dogma Kristen yang mengajarkan ” ROH KUDUS ” ngendon dalam diri Maryam ?  Dalam Qur’an tidak pernah mengatakan bahwa dalam kelahiran Yesus , ROHKUDUS ( MALAIKAT JIBRIL ) masuk ke dalam diri Maryam . Al Qur’an hanya mengungkapkan bahwa dalam proses kelahiran Yesus, MALAIKAT JIBRIL meniupkan roh dari Allah ( atau menurut istilah ayat Rum 8 : 16 : ROH KITA ) ke dalam diri Maryam. Tidak ada diungkapkan MALAIKAT JIBRIL tertiup masuk ke dalam diri Maryam dan membuntingi Maryam. Itu dogma Kristen dan jangan diterapkan kepada ayat AL Qur’an. Oleh karena itu pernyataan apologi Eja Kalima tersebut adalah pernyataan ngawur berwarna dogma Kristen yang hendak dipaksakannnya kepada ayat-ayat Al Qur’an .
Mengenai tidak disebutkannya nama ” JIBRIL ” dalam ayat Maryam dan hanya disebutkan tiga kali dalam AL Qur’an tidak bisa dijadikan ukuran  untuk mengatakan ROH KUDUS bukan JIBRIL . Kata ” RUHULQUDUS ’ juga dalam Al Qur’an hanya disebut empat kali         ( Qs. 2 : 87 , 253 ; Qs. 5 : 110  ; Qs. 16 : 102  ) . Bahkan dalam surat Maryam yang disebut Eja Kalima tidak ada sama sekali menyebut ” ROHUL KUDUS ”. Jadi tidak ada makna yang hendak diberikan dengan sebutan tiga kali kata ” JIBRIL ” atau empat kalinya kata ” RUHUL QUDUS ”.  Dan yang mengherankan , Eja Kalima ini telah menunjuk ayat Qs. 4 : 171 dan Qs. 5 : 110 , tetapi hanya melihat aspek  ... tiupan roh-Nya ” dan ”  menguatkan dengan Ruhulqudus ”. Apa tidak berminat untuk melihat aspek lain yang diungkapkan oleh ayat-ayat tersebut ? Misalnya :
-     Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu
-     Janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
-     Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan ( yang diciptakan dengan ) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan ( dengan tiupan ) roh dari-Nya .
-     Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : " ( Tuhan itu ) tiga ", berhentilah ( dari ucapan itu ).
-     Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala  yang  di  langit  dan  di  bumi  adalah  kepunyaan - Nya . Cukuplah  Allah  menjadi Pemelihara.  ( Qs. 4 : 171 ).
-     Dan ( ingatlah ) di waktu Aku menghalangi Bani Israil ( dari keinginan mereka membunuh kamu ) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata : " Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata ". (Qs. 5 :110 ).
Mungkin aspek-aspek tersebut di atas perlu direnungkan oleh Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya .
d.     Eja Kalima berkata :    Dalam kesempatan lain , Ruh ( dari ) Allah ini juga terkesan sebagai “ nafas “ Allah yang ditiupkan untuk memberikan kehidupan ( Qs. 4 : 171 ; 21 : 91 ) , bukan agen pewahyu . Perhatikan ! Lagi-lagi Eja Kalima dengan pernyataannya di atas memberi pemahaman atas ayat-ayat Al Qur’an berdasarkan dogma Kristen yang dianutnya .  Al Qur’an tidak pernah memberi pemahaman bahwa  ” roh Allah ” yang ditiupkan oleh MALAIKAT JIBRIL kepada Maryam sehingga Isa Al Masih ( Yesus ) terbentuk adalah ” nafas ” Allah melainkan MAKHLUK CIPTAAN seperti halnya roh-roh yang ditiupkan pada kejadian manusia lainnya . Hal ini telah dijelaskan  di muka bakan Alkitab.Bibel sendiri dalam ayat Rum 8 : 16  juga berbicara tentang ROH KITA , yang tentu saja bukan ” nafas ” Allah.  Kesan yang dikatakan Eja Kalima terhadap ” roh” yang ditiupkan sebagai ” nafas ” Allah  itu, muncul karena Eja Kalima menerapkan dogma Kristen yang dianutnya terhadap ayat-ayat Al Qur’an . Dan perlu diketahui , tidak ada dalam ajaran Al Qur’an tentang ” nafas ” Allah . Itu hanya khayalan dogma Kristen semata. Dan memang yang ditiupkan bukan ” AGEN WAHYU ” ( Malaikat Jibril / RohKudus ) melainkan roh makhluk ciptaan Allah, yang justru ditiupkan oleh Malaikat Jibril/ Rohulqudus ke dalam tubuh Maryam.  Pernyataan Eja Kalima yang demikian bisa muncul karena memahamkan proses kejadian Isa Al Masih yang diceritakan Al Qur’an berdasarkan pandangan dogma Kristen yang dianutnya. Jelas sekali hal yang demikian , sangat tidak benar .
e.      Eja Kalima berkata : ” Dan di tempat lain , Ruhulqudus menjadi agen kuasa yang diperkuatkan hanya kepada seorang Isa ( Qs. 2 : 253; 5 : 110 ) yang tidak diperkuatkan kepada nabi lain atau Muhammad sekalipun  ” .
Memang benar , RUHUL QUDUS atau MALAIKAT JIBRIL  menjadi  agen kuasa ” yang tidak hanya diperkuatkan kepada Nabi Isa Al Masih as tetapi kepada semua Nabi/Rasul Allah pembawa risalah Ketuhanan , khususnya kepada Nabi Muhammad saw selaku NABI AKHIR ZAMAN , yang namanya dinubuatkan dalam Alkitab/Bibel . Oleh karena itu mengatakan ROHULQUDUS /MALAIKAT JIBRIL tidak diperkuatkan kepada Nabi lain atau Nabi Muhammad saw, jelas merupakan SATU KEBOHONGAN yang disebabkan kengawuran yang hendak memaksakan supaya dogma Kristen tentang ROH KUDUS diterapkan kepada ayat-ayat Al Qur’an yang terkait . Seharusnya Eja Kalima menunjukkan ayat Al Qur’an yang menegaskan bahwa  Ruhul Qudus  ” ..  tidak diperkuatkan kepada nabi lain atau Muhammad sekalipun  ”. Betul-betul Eja Kalima ini manusia ngawur dengan memberi pernyataan tentang ayat-ayat Al Qur’an menurut khayalan dogma Kristen yang dianutnya .
Fungsi   RUHUL   QUDUS    atau    MALAIKAT   JIBRIL  sebagai   agen   kuasa jangan
dipertentangkan dengan khayalan dogmatis Kristen yang percaya bahwa ROHUL KUDUS masuk ke dalam tubuh Maryam sehingga Maryam menjadi hamil. Islam tidak pernah mengajarkan demikian , karena itu tidak perlu dipertentangkan dan memang tidak ada yang harus dipertentangkan dengan fungsi RUHUL QUDUS atau MALAIKAT JIBRIL sebagai ” agen kuasa ”.  Islam mengajarkan bahwa Rohulqudus itu adalah Malaikat Jibril yang diutus dengan tugas menyampaikan wahyu Allah kepada para Nabi/Rasul Allah .
f.       Eja Kalima berkata : ” Maka benarkah para penafsir Islam bahwa Jibril dan Rohulqudus adalah mutlak identik ? Ataukah Roh Kudus itu adalah Roh  keilahian Allah yang Maha Hadir , yang keluar dari Allah, penyata kebenaran yang tinggal selama-lamanya dalam setiap diri orang-orang yang mengasihi Yesus Kristus ? ( Yoh. 14 : 15-17 , 26 ) “. Oh  sangat benar bahwa JIBRIL adalah ROHULQUDUS karena memang berdasarkan Al Qur’an dan bukan berdasarkan Alkitab/Bibel . Dan dari sisi ajaran Islam : SANGAT TIDAK BENAR  jika dikatakan : Roh Kudus adalah Roh  keilahian Allah yang Maha Hadir , yang keluar dari Allah, penyata kebenaran yang tinggal selama-lamanya dalam setiap diri orang-orang yang mengasihi Yesus Kristus. Oleh karena itu JANGAN MENCAMPUR ADUK AJARAN ISLAM DENGAN DOGMA KRISTEN !.
Sebenarnya dengan berkata : ” Maka benarkah para penafsir Islam bahwa Jibril dan Rohulqudus adalah mutlak identik ? ” berarti Eja Kalima berkeyakinan bahwa PENAFSIR ISLAM telah keliru menafsir ROHULQUDUS dengan MALAIKAT JIBRIL. Oleh karena pembicaraan tentang hal tersebut berkonteks Islam , seharusnya Eja Kalima menunjukkan ayat-ayat Al Qur’an yang menegaskan ketidak-benaran PENAFSIR ISLAM tersebut di mana ayat-ayat Al Qur’an dimaksud membedakan antara ROHUL QUDUS dengan JIBRIL . Jangan keyakinan pembedaan antara ROHULQUDUS dengan MALAIKAT JIBRIL didasarkan pada dogma Kristen lalu menyalahkan PENAFSIR ISLAM. Jika Eja Kalima tidak mampu menunjukkan pembedaan antara ROHUL QUDUS dengan MALAIKAT JIBRIL berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an, maka jelas betapa Eja Kalima telah menyajikan pernyataan yang ngawur dan bodoh.
Dari bahasan yang diberikan atas pernyataan apologi Eja Kalima di    atas , betapa semua aspek yang dikatakannya penuh dengan ketidak-benaran . Hal ini terjadi karena Eja Kalima hendak mengintervensi penyataan Al Qur’an dengan dogma Kristen yang dianutnya. Menurut ummat Islam (Kaum Muslimin), ROHULQUDUS itu adalah MALAIKAT JIBRIL. Jika dalam dogma Kristen, ROH KUDUS adalah SALAH SATU OKNUM PENYUSUN TUHAN YANG MAHA TRINITAS, ya silakan dengan keyakinan dogma seperti itu. Tetapi jangan dipaksakan supaya  ummat Islam memahaminya seperti itu pula  dengan mempertanyakan hal-hal yang didasarkan pada KEBOHONGAN. Memaksakan kehendak agar pemahaman tentang ROH KUDUS, supaya mengikuti dogma Kristen , itulah yang sangat tidak benar  padahal istilah ” ROH KUDUS ” itu adalah istilah yang dipinjam dari Islam sehingga seharusnya justru pihak Kristen-lah yang mengikuti pemahaman Islam tentang Roh Kudus tersebut.

P E N U T U P

Dari tanggapan yang disajikan, jelas sekali Eja Kalima telah menghidangkan       ” HIDANGAN ” tentang ” ROHUL QUDUS – MALAIKAT JIBRIL ” dalam ” jamuan ” yang diadakannya dengan menundang ummat Islam , dengan pernyataan-pernyataan yang tidak tepat dan tidak benar. Ketidak-benarannya karena hendak memaksakan pemahaman ROHUL QUDUS dalam pemahaman Keislaman menurut konteks dogma Kristen , padahal jelas-jelas Al Qur’an menegaskan bahwa ROHUL QUDUS itu tidak lain adalah MALAIKAT JIBRIL.  Dan hal itu bukan menurut tafsir para PENAFSIR MUSLIM . Itulah satu bentuk kejahilan penganut Kristen, yaitu memasuki ” wilayah agama orang lain ” lalu memberikan pemahaman menurut dogma Kristen yang dianut atas ajaran agama lain tersebut. Jika Eja Kalima benar-benar mau menyelenggarakan ” jamuan ” yang intelek, lakukan kajian atas ayat-ayat Al Qur’an tersebut dan jangan meloncat ke ayat-ayat Bibel/Alkitab bilamana mau menunjukkan ketidak-benaran pemahaman Islam.  Sebaiknya Eja Kalima belajar dulu tentang Islam dengan baik dan cermat sebelum memberi kajian yang tidak berujung pangkal seperti itu. Mau membahas pemahaman tentang Islam tetapi lari ngawur ke ayat-ayat Bibel/Alkitab.


[1] ). Dikutip dari SIRAH IBNU ISHAK , hal. 156-157 , dan juga baca  SIRAH NABAWIYAH IBNU HISYAM, jikid I hal. 198 , dan ” PERI HIDUP MUHAMMAD  RASULULLAH SAW ” oleh H. Zainal Arifin Abbas  hal. 502-503 .

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Pengertian Rohul qudus/Rohullulah kitab para nabi" dalam bible
PERJANJIAN LAMA
Dalam PL, dapat dilihat lima segi pekerjaan Roh.


a. Pekerjaan Roh dalam penciptaan



1. Roh melayang-layang diatas permukaan air :


* Kejadian 1:2
LAI TB, Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
KJV, And the earth was without form, and void; and darkness was upon the face of the deep. And the Spirit of God moved upon the face of the waters.
Hebrew,
וְהָאָרֶץ הָיְתָה תֹהוּ וָבֹהוּ וְחֹשֶׁךְ עַל־פְּנֵי תְהֹום וְרוּחַ אֱלֹהִים מְרַחֶפֶת עַל־פְּנֵי הַמָּיִם׃
Translit, VEHA'ARETS HAYETAH TOHU VAVOHU VEKHOSYEKH 'AL-PENEI TEHOM VERUAKH 'ELOHIM MERAKHEFET 'AL-PENEY HAMAYIM



2. Membentuk manusia :


* Kejadian 2:7
LAI TB, ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup
KJV, And the LORD God formed man of the dust of the ground, and breathed into his nostrils the breath of life; and man became a living soul.
Hebrew,
וַיִּיצֶר יְהוָה אֱלֹהִים אֶת־הָאָדָם עָפָר מִן־הָאֲדָמָה וַיִּפַּח בְּאַפָּיו נִשְׁמַת חַיִּים וַיְהִי הָאָדָם לְנֶפֶשׁ חַיָּה׃
Translit, VAYITSER YEHOVAH 'ELOHIM ET-HA'ADAM 'AFAR MIN-HA'ADAMAH VAYIPAKH BE'APAV NISYMAT KHAYIM VAYEHI HA'ADAM LENEFESY KHAYAH


3. Mencerahkan langit :

* Ayub 26:13
LAI TB, Oleh nafas-Nya langit menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular yang tangkas.
KJV, By his spirit he hath garnished the heavens; his hand hath formed the crooked serpent.
Hebrew,
בְּרוּחֹו שָׁמַיִם שִׁפְרָה חֹֽלֲלָה יָדֹו נָחָשׁ בָּרִֽיחַ׃
Translit, BERUKHO {dengan RUAKH-NYA} SYAMAYIM {langit} SYIFRÂH {Dia menyebabkan menjadi cerah} KHOLALÂH YÂDÔ NÂKHÂSY BARIAKH


4. Memelihara kehidupan binatang dan
5. membaharui permukaan bumi :

* Mazmur 104:30
LAI TB, Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
KJV, Thou sendest forth thy spirit, they are created: and thou renewest the face of the earth
Hebrew,
תְּשַׁלַּח רוּחֲךָ יִבָּרֵאוּן וּתְחַדֵּשׁ פְּנֵי אֲדָמָֽה׃
Translit, TESYALAKH RUKHAKHA YIBARE'UN UTEKHADESY PENEI 'ADAMAH

Roh itulah רוח – RÛAKH {nafas/angin} Allah, tenaga dan kekuatan Allah, azas dari kehidupan manusia dalam segala seginya. Manusia – roh, jiwa dan tubuh – terbuka bagi kuasa Roh Allah, belajar mencerminkan Allah. Roh manusia adalah ‘pelita Tuhan’ bila berada dalam Roh Tuhan :

*Amsal 20:27
LAI TB, Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya
KJV, The spirit of man is the candle of the LORD, searching all the inward parts of the belly.
Hebrew,
נֵר יְהוָה נִשְׁמַת אָדָם חֹפֵשׂ כָּל־חַדְרֵי־בָטֶן׃
Translit, NER YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) NISYMAT 'ADAM KHOFES KOL-KHADREI-VATEN

Bila roh manusia mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Allah, maka ia memenuhi kehendak Tuhan atas dirinya. (Dalam PL manusia mempunyai roh atau roh adalah sinonim dari ia mempunyai ‘hati’ atau ia adalah pribadi). Sayang, karena dosa, manusia membuat dirinya menjadi pusat hidupnya. Dalam keadaan ini ia merukas pribadinya sendiri, tidak menghormati Allah dan menghinakan RohNya. Tapi bila kepribadiannya berpusat pada Roh Allah maka ia mempermuliakan Allah.

Anonim mengatakan...

b. Pekerjaan Roh dalam melengkapi bagi pelayanan


Roh datang pada orang yang dipilih Allah untuk Tugas tertentu dan menganugerahkan kecakapan untuk mengemban tugas itu, misalnya :



1. KEAHLIAN


*Keluaran 31:3
LAI TB, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan
KJV, And I have filled him with the spirit of God, in wisdom, and in understanding, and in knowledge, and in all manner of workmanship,
Hebrew,
וָאֲמַלֵּא אֹתֹו רוּחַ אֱלֹהִים בְּחָכְמָה וּבִתְבוּנָה וּבְדַעַת וּבְכָל־מְלָאכָה׃
Translit, VA'AMALE OTO RU'AKH 'ELOHIM BEKHAKHMAH UVITVUNAH UVEDA'AT UVEKHOL-MELAKHAH



2. KEPEMIMPINAN

*Hakim-hakim 3:10
LAI TB, Roh TUHAN menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram, ke dalam tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim.
KJV, And the Spirit of the LORD came upon him, and he judged Israel, and went out to war: and the LORD delivered Chushanrishathaim king of Mesopotamia into his hand; and his hand prevailed against Chushanrishathaim.
Hebrew,
וַתְּהִי עָלָיו רוּחַ־יְהוָה וַיִּשְׁפֹּט אֶת־יִשְׂרָאֵל וַיֵּצֵא לַמִּלְחָמָה וַיִּתֵּן יְהוָה בְּיָדֹו אֶת־כּוּשַׁן רִשְׁעָתַיִם מֶלֶךְ אֲרָם וַתָּעָז יָדֹו עַל כּוּשַׁן רִשְׁעָתָיִם׃
Translit, VATEHI 'ALAV RU'AKH-YEHOVAH VAYISHPOT 'ET-YISRA'EL VAYETSE LAMILKHAMAM VAYITEN YEHOVAH BEYADO 'ET-KUSYAN RISHATAYIM MELEKH 'ARAM VATA'AZ YADO 'AL KUSYAN RISYATAYIM


3. KEKUATAN BADANI


*Hakim-hakim 14:6
LAI TB, Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing -- tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu
KJV, And the Spirit of the LORD came mightily upon him, and he rent him as he would have rent a kid, and he had nothing in his hand: but he told not his father or his mother what he had done.
Hebrew,
וַתִּצְלַח עָלָיו רוּחַ יְהוָה וַיְשַׁסְּעֵהוּ כְּשַׁסַּע הַגְּדִי וּמְאוּמָה אֵין בְּיָדֹו וְלֹא הִגִּיד לְאָבִיו וּלְאִמֹּו אֵת אֲשֶׁר עָשָׂה׃
Translit, VATITSLAKH 'ALAV RU'AKH YEHOVAH (dibaca: 'Adonay) VAYESYASEHU KESYASA HAGEDI UMEUMAH 'EIN BEYADO VELO HIGID LE'AVIV ULEIMO 'ET 'ASYER 'ASAH

Hal itu dibuatNya tanpa harus mengubah moral orang itu

Anonim mengatakan...

c. Pekerjaan Roh dalam mengilhami pada nabi


Ada kalanya ada sekelompok orang yang fanatik mengatakan diri digerakkan oleh Roh Kudus melakukan hal-hal bagi orang-orang lain dengan sesuatu yang berlebihan. Dilain-pihak ada sekelompok orang lain yang sangat berhati-hati dan lebih mengerti perihal rohani. Akibatnya kelompok ini cenderung memisahkan diri dari kelompok fanatik itu, dan tidak begitu gampang menyebut diri didiami oleh Roh Kudus.

Sementara itu ada nabi yang sungguh-sungguh menyadari peranan dan pengaruh Roh Kudus. Karya Roh Kudus dipandang tinggi bobotnya dalam wujud moral, sedangkan kemungkinan bergerak secara spontan dalam hal-hal rohani dan kebebasan melampaui kebiasaan diakui :

* Yeremia 31:33
LAI TB, Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku
KJV, But this shall be the covenant that I will make with the house of Israel; After those days, saith the LORD, I will put my law in their inward parts, and write it in their hearts; and will be their God, and they shall be my people.
Hebrew,
כִּי זֹאת הַבְּרִית אֲשֶׁר אֶכְרֹת אֶת־בֵּית יִשְׂרָאֵל אַחֲרֵי הַיָּמִים הָהֵם נְאֻם־יְהוָה נָתַתִּי אֶת־תֹּורָתִי בְּקִרְבָּם וְעַל־לִבָּם אֶכְתֲּבֶנָּה וְהָיִיתִי לָהֶם לֵאלֹהִים וְהֵמָּה יִהְיוּ־לִי לְעָם׃
Translit, KI ZOT HABERIT 'ASYER EKHROT 'ET-BE'IT YISRA'EL 'AKHAREI HAYAMIM HAHEM NE'UM-YEHOVAH NATATI 'ET-TORATI BEKIRBAM VE'AL-LIBAM 'EKHTAVENAH VEHAYITI LAHEM LELOHIM VEHEMAH YIHYU-LI LE'AM

Pada prinsipnya, pandangan ini dialami oleh Yesaya dan Yehezkiel yang terus terang menyamakan Roh Kudus dengan Allah :

* Yesaya 63:10-11
63:10 LAI TB, Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka
KJV, But they rebelled, and vexed his holy Spirit: therefore he was turned to be their enemy, and he fought against them.
Hebrew,
וְהֵמָּה מָרוּ וְעִצְּבוּ אֶת־רוּחַ קָדְשֹׁו וַיֵּהָפֵךְ לָהֶם לְאֹויֵב הוּא נִלְחַם־בָּם׃
Translit, VEHEMAH MARU VE'ITSVU 'ET-RU'AKH QADSYO VAYEHAFEKH LAHEM LE'OYEV HU NILKHAM-BAM

63:11 LAI TB, Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya? Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka
KJV, Then he remembered the days of old, Moses, and his people, saying, Where is he that brought them up out of the sea with the shepherd of his flock? where is he that put his holy Spirit within him?
Hebrew,
וַיִּזְכֹּר יְמֵי־עֹולָם מֹשֶׁה עַמֹּו אַיֵּה ׀ הַמַּעֲלֵם מִיָּם אֵת רֹעֵי צֹאנֹו אַיֵּה הַשָּׂם בְּקִרְבֹּו אֶת־רוּחַ קָדְשֹׁו׃
Translit, VAYIZKOR YEMEI-'OLAM MOSYEH 'AMO 'AYEH HAMA'ALEM MIYAM 'ET RO'EI TSONO 'AYEH HASAM BEKIRBO 'ET-RU'AKH QADSYO

Anonim mengatakan...

d. Pekerjaan Roh Kudus dalam menghasilkan
kehidupan mermoral

Bagi pemazmur, kehadiran Roh Kudus berarti kehancuran roh manusia dan penyesalan, hati yang bersih, setia dan bahagia.

Dalam Mazmur 139:7 Roh Allah disamakan dengan kehadiranNya dan keduanya tidak dapat dihindari. Pendekatan Kuasa Allah membuat pemazmur menaikkan permohonan supaya hati nuraninya diselidiki dan ia dipimpin di jalan yang kekal (ayat 23,24)
* Mazmur 139:7,23-24
139:7 LAI TB, Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu
KJV, Whither shall I go from thy spirit? or whither shall I flee from thy presence?
Hebrew,
אָנָה אֵלֵךְ מֵרוּחֶךָ וְאָנָה מִפָּנֶיךָ אֶבְרָח׃
Translit, ANAH 'ELEKH MERUKHEKHA VE'ANAH MIPANEIKHA EVRAKH
139:23 LAI TB, Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
KJV, Search me, O God, and know my heart: try me, and know my thoughts:
Hebrew,
חָקְרֵנִי אֵל וְדַע לְבָבִי בְּחָנֵנִי וְדַע שַׂרְעַפָּי׃
Translit, KHAQRENI 'EL VEDA LEVAVI BEKHANENI VEDA SARAPAI
139:24 LAI TB, lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
KJV, And see if there be any wicked way in me, and lead me in the way everlasting.
Hebrew,
וּרְאֵה אִם־דֶּרֶךְ־עֹצֶב בִּי וּנְחֵנִי בְּדֶרֶךְ עֹולָם׃
Translit, URE'EH 'IM-DEREKH-'OTSEV BI UNEKHENI BEDEREKH OLAM
Pemazmur mencatat kehadiran Roh dalam zamannya, dan beberapa penafsir menganggap itu puncak pernyataan Roh Kudus dalam PL.


Anonim mengatakan...

e. Pekerjaan Roh menubuatkan Mesias


Para nabi juga merujuk pada pekerjaan Roh pada masa datang, dan tentang itu ada 2 acuan :


Pertama, nubuat bahwa Roh akan mendiami tokoh mesianis :

* Yesaya 11:2-9 Raja Damai yang akan datang
11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
11:6 Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.
11:7 Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.
11:8 Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.
11:9 Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya.

Yesaya 42:1-4 Hamba TUHAN
42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

Bandingkan dengan

* Lukas 4:18
LAI TB,
Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
KJV, The Spirit of the Lord is upon me, because he hath anointed me to preach the gospel to the poor; he hath sent me to heal the brokenhearted, to preach deliverance to the captives, and recovering of sight to the blind, to set at liberty them that are bruised,
TR, πνευμα κυριου επ εμε ου ενεκεν εχρισεν με ευαγγελιζεσθαι πτωχοις απεσταλκεν με ιασασθαι τους συντετριμμενους την καρδιαν κηρυξαι αιχμαλωτοις αφεσιν και τυφλοις αναβλεψιν αποστειλαι τεθραυσμενους εν αφεσει
Translit, pneuma kuriou ep eme ou eneken ekhrisen me euaggelizesthai ptôkhois apestalken me iasasthai tous suntetrimmenous tên kardian kêruxai aikhmalôtois aphesin kai tuphlois anablepsin aposteilai tethrausmenous en aphesei


Kedua, nubuat tentang kegiatan Roh dalam umat perjanjian Allah umumnya :


* Yehezkiel 36:26,27
36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.


Kurun waktu antar perjanjian (inter-testament) kurang mengalami kehadiran Roh. Menurut Dugaan, dengan penu kerinduan orang zaman itu menoleh ke belakang, atau dengan sangat berharap memandang kedepan, tapi tidak mengalami sukacita sebagai dampak pekerjaan Roh. Namun, beberapa penafsir Gulungan Laut Mati berkata, kuasa Roh Kudus dialami oleh orang Esseni dan mungkin juga oleh sekte lain sebelum kedatangan Kristus.

Onesimus Lase mengatakan...

Selamat malam bro Arif, boleh saya tahu penerbit buku yang anda maksud di atas, saya ingin sekali memiliki dan mempelajarinya. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

onesimuslase@gmail.com

Posting Komentar