Jumat, 08 Juli 2022

AYAT-AYAT ALKITAB/BIBEL YANG BERTENTANGAN HANYA NAMPAKNYA SAJA BERTENTANGAN (3)

LANJUTAN : 7. 4000 kandang atau 40,000 kandang ( 2 Tawarikh 9 : 25 dan 1 Raja-Raja 4 : 26 )? Dikutip terlebih dahulu kedua ayat Alkitab/Bibel yang ditunjuk pengasuh Katolisitas me-nurut versi Alkitab LAI 1968 : 2 Tawarikh 9 : 25 : Dan lagi adalah pada raja Solaiman, kandang kuda dan rata empat ribu buah dan orang berkendaraan dua belas ribu, yang ditaruhnya dalam kota-kota tempat raja dan di Yerusa-lem hampir dengan baginda 1 Raja-Raja 4 : 26 : Dan lagi adalah pada raja Solaiman, empat puluh ribu kandang akan segala rata bagin-da dan dua belas ribu orang berkuda. Bandingkan dengan versi Alkitab Lai 1976 : 2 Tawarikh 9 : 25 : Salomo mempunyai juga empat ribu kandang untuk kuda-kudanya dan kereta-kere-tanya dan dua belas ribu orang berkuda yang ditempatkan dalam kota- kota kereta tempat raja dan dekat raja di Yerusalem . 1 Raja-Raja 4 : 26 : Lagi pula Salomo mempunyai kuda empat ribu kandang untuk kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda. Pengasuh Katolisitas berkomentar : “ Pada 2 Tawarikh 9 : 25, Raja Salomo mempunyai 4.000 kandang, sementara pada 1 Raja-raja 4 : 26 ada 40.000 kandang “. Komentar pengasuh Katolisitas hanya terkait dengan versi Alkitab LAI 1960-1968 yang membedakan “ empat ribu buah “ kandang bagi kuda dan rata ( 2 Tawarikh 9 : 25 ) dengan “ empat puluh ribu “ kandang kereta – tidak disebut “ kuda “. ( 1 Raja-Raja 4 : 26 ). Perbedaan demikian tidak terangkat dalam versi Alkitab LAI 1976 karena baik 2 Tawarikh 9 : 25 ataupun 1 Raja-Raja 4 : 26 sama-sama menyebut angka : “ empat ribu “. Inilah kelucuan Alkitab/Bibel. Ayat 1 Raja-Raja 4 : 26 versi Alkitab LAI 1960-1968 menyebut “ empat puluh ribu “ dan 1 Raja-Raja 4 : 26 versi Alkitab LAI 1976 menyebut “ empat ribu “, padahal sama-sama diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indone-sia ( LAI ). Ketika tahun terbit berbeda berbeda pula angka yang disebutkan, yaitu 2 Tawarikh 9 : 25 ataupun 1 Raja-Raja 4 : 26 sama-sama menyebut angka : “ empat ribu “. Tidak seperti versi Alkitab LAI 1960-1968 yang membedakan “ empat ribu buah “ kandang bagi kuda dan rata ( 2 Tawarikh 9 : 25 ) dengan “ empat puluh ribu “ kandang kereta – tidak disebut “ kuda “ ( 1 Raja-Raja 4 : 26 ). Menurut pengasuh Katolisitas, apakah ayat 1 Raja-Raja 4 : 26 versi Alkitab LAI 1960-1968 yang menyebut “ empat puluh ribu “ tidak berbeda dengan versi Alkitab LAI 1976 yang menyebut “ empat ribu “ ?. Apakah : 40.000 = 4.000 ?. Bagaimana penjelasannya sehingga tidak berbeda ?. Selanjutnya antara 2 Tawarikh 9 : 25 dengan 1 Raja-Raja 4: 26 versi Alkitab LAI 1976 terdapat perbedaan. Menurut 2 Tawa-rikh 9 : 25 : “ empat ribu kandang “ untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya, sedangkan menurut 1 Raja-Raja 4 : 26 : “ kuda empat ribu kandang “. Antara “ empat ribu kandang “ ( untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya ) dengan “ kuda empat ribu kandang “ jelas berbeda. Hal-hal ini dipertanya-kan kepada pengasuh Katolisitas : - Mana yang benar antara versi Alkitab LAI 1968 yang menyajikan teks berbeda antara 2 Tawarikh 9 : 25 ( angka “ 4.000 “ ) dengan 1 Raja-Raja 4 : 26 ( angka “ 40.000 “ ) dengan versi Alkitab LAI 1976 , baik 2 Tawarikh 9 : 25 ataupun 1 Raja-Raja 4 : 26 yang sama-sama menyebut angka “ 4.000 “ ?. - Mana yang benar antara 2 Tawarikh 9 : 25 yang menyebut “ empat ribu buah kandang bagi kuda dan rata “ dengan 1 Raja-Raja 4 : 26 “ empat puluh ribu kandang kereta “ ( tidak disebut “ kuda “ ) pada versi Alkitab LAI 1968 ?. - Mana yang benar antara 2 Tawarikh 9 : 25 yang menyebut “ empat ribu kandang untuk kuda-kudanya dan kereta-keretanya “ dengan 1 Raja-Raja 4 : 26 “ kuda empat ribu kandang “ pada versi Alkitab LAI 1976 ?. Kandang jelas berbeda dengan kuda. Hak-hal ini perlu dijelaskan oleh pengasuh Katolisitas jika benar-benar ingin menunjukkan tidak ada perbedaan teks ayat Alkitab/Bibel, jangan hanya berkutat pada soal beda angka “ 4000 “ dengan “ 40000 “ versi Alkitab LAI 1968 antara 2 Tawarikh 9 : 25 dengan 1 Raja-Raja 4 : 26, sedangkan perbedaan itu tidak terangkat dalam versi Alkitab LAI 1976 . Mengapa bisa berbeda antara versi Alkitab LAI 1968 dengan versi Alkitab LAI 1976 tentang hal itu ?. Pengasuh Katolisitas memberi penjelasan adanya beda angka “4.000 “ dengan “ 40.000 “ versi Alkitab LAI 1968 antara 2 Tawarikh 9 : 25 dengan 1 Raja-Raja 4 : 26 tetapi tidak memberi penjelasan mengapa pada versi Alkitab LAI 1976 tidak berbeda : Yang dibicarakan di sini adalah kata ֻאְרָוה/ ’urwāh: yang artinya sebuah kandang yang menampung satu binatang, maupun bangunan kandang besar, yang terdiri dari bilik-bilik kan-dang. Dalam satu bangunan kandang kuda milik Raja Salomo ini terdapat sepuluh bilik kandang kecil (stalls), satu ruang untuk satu kuda. Maka, jika urwāh diterjemahkan sebagai satu bangunan kandang kuda yang besar, jumlahnya ada 4,000, sedangkan kalau diterjemahkan sebagai bilik kandang yang memuat satu kuda, maka jumlah totalnya ada 40,000. Penjelasan pengasuh Katolisitas merupakan OMONG KOSONG BESAR dan tidak bermakna sedikitpun bila dikaitkan dengan versi Alkitab LAI 1976 yang menya-takan tidak ada perbedaan antara 2 Tawarikh 9 : 25 dengan 1 Raja-Raja 4 : 26 karena sama-sama menyebut angka “ 4.000 “. Pengasuh Katolisitas membahas kata “ ֻאְרָוה “ ( ’urwāh ) dengan menyajikan dua mak-nanya yaitu “ sebuah kandang yang menampung satu binatang “ dan “ bangunan kandang besar, yang terdiri dari bilik-bilik kandang “ untuk menunjukkan tidak ber-bedanya angka “ 4.000 “ ( 2 Tawarikh 9 : 25 ) dengan “ 40.000 “ ( 1 Raja-Raja 4 : 26 ). Pertanyaan, mana yang diinginkan kedua ayat - 2 Tawarikh 9 : 25 dan “ 1 Raja-Raja 4 : 26 untuk kata “ ֻאְרָוה “ ( ’urwāh ) , apakah “ sebuah kandang yang menampung satu binatang “ ataukah “ bangunan kandang besar, yang terdiri dari bilik-bilik kandang “ ?. Harus ada kepastian makna. Jangan ketidak-pastian dijadikan dalil tidak-berbedanya angka “4.000 “ ( 2 Tawarikh 9 : 25 ) dengan “ 40.000 “ (1 Raja-Raja 4 : 26 ) dengan menyajikan pernyataan : “ .… jika urwāh diterjemahkan sebagai satu bangunan kandang kuda yang besar, jumlahnya ada 4,000, sedangkan kalau diterjemahkan sebagai bilik kandang yang memuat satu kuda, maka jumlah totalnya ada 40,000 “. Padahal sudah sangat jelas, angka “ 4.000 “ ( 2 Tawarikh 9 : 25 ) tidak pernah sama dengan “ 40.000 “ (1 Raja-Raja 4 : 26 ). Pernyataan apologi pengasuh Katolisitas yang demi-kian hanya berarti pengarang kitab 1 Raja-Raja 4 : 26 memahamkan kata “ ֻאְרָוה “ ( ’urwāh ) dengan “ bangunan kandang besar, yang terdiri dari bilik-bilik kandang “ sehingga menyebut angka “ 40.000 “ sedangkan pengarang kitab 2 Tawarikh 9 : 25 memahamkan kata “ ֻאְרָוה “ ( ’urwāh ) dengan “ sebuah kandang yang menampung satu binatang “ sehingga menyebut angka “ 4.000 “. Dengan demikian, apa yang diinginkan Tuhan secara pasti dengan kata “ ֻאְרָוה “ ( ’urwāh ) ketika diinspirasikan kepada pengarang kitab 2 Tawarikh 9 : 25 dan kitab 1 Raja-Raja 4 : 26 ? Dikatakan pula oleh pengasuh Katolisitas : “ Dalam satu bangunan kandang kuda milik Raja Salomo ini terdapat sepuluh bilik kandang kecil (stalls), satu ruang untuk satu kuda “. Dari mana pengasuh Katolisitas mengetahui kalau Raja Salomo memiliki “ satu bangunan kandang kuda terdapat sepuluh bilik kandang kecil (stalls) “ ?. Pada kitab mana, pasal dan ayat berapa dalam Alkitab yang menegaskan demikian, supaya bisa dilakukan kajian dan analaisa ?. Jika tidak ada ayat Alkitab/Bibel yang mengatakan demikian, berarti pernyataan yang tersaji hanya karangan khayalan pengasuh Katoli-sitas semata-mata. Berikutnya pengasuh Katolisitas mengatakan : Maka, jika urwāh diterjemahkan sebagai satu bangunan kandang kuda yang besar, jumlah-nya ada 4,000, sedangkan kalau diterjemahkan sebagai bilik kandang yang memuat satu kuda, maka jumlah totalnya ada 40,000. Terjemahan mana yang paling benar menurut keinginan Tuhan?. Kok Tuhan menyerahkan kepada penerjemah Alkitab/Bibel untuk memberi makna kata “ אְרָוה “ (’urwāh). Sayangnya pengasuh Katolisitas tidak mengutipkan teks 2 Tawarikh 9 : 25 dan kitab 1 Raja-Raja 4 : 26 versi TEKS MASORAH yang memuat kata “ ֻאְרָוה “ (’urwāh). Penjelasan pengasuh Katolisitas tidak bisa menyanggah perbedaan antara 2 Tawarikh 9 : 25 dengan kitab 1 Raja-Raja 4 : 26 . 8. Yesus hanya diutus ke bangsa Israel atau seluruh dunia ( Matius 10 : 5 - 6 dan Matius 28 : 19 – 20 ) ? Pengasuh Katolisitas menjelaskan antara Matius 10 : 5-6 dan Matius 28 : 19 -20 ( versi ALKITAB LAI 1968 ) TIDAK BERTENTANGAN . Berikut dikutip kedua ayat yang dibahas : a. Matius 10 : 5-6 : Maka kedua belas orang inilah disuruhkan oleh Yesus dengan pesannya demikian : “ JANGANLAH kamu pergi ke NEGERI ORANG KAFIR dan JANGAN kamu masuk NEGERI ORANG SAMARIA melainkan PERGILAH KAMU KEPADA SEGALA DOMBA KAUM ISRAIL YANG SESAT itu. Ditambahkan pula oleh pengasuh Katolisitas dengan Matius 15 : 24 , yang dikutipkan berikut menurut versi ALKITAB LAI 1968 : Maka jawab Yesus, katanya : “ TIADALAH AKU DISURUHKAN KEPADA YANG LAIN, hanya kepada SEGALA DOMBA YANG SESAT DARI ANTARA BANI ISRAIL b. Matius 28 : 19 -20 : Sebab itu pergilah kamu, jadikanlah SEKALIAN BANGSA ITU muridku serta membaptis-kan dia dengan nama BAPA dan ANAK dan ROHU’LKUDUS Dan mengajar dia menurut segala sesuatu yang aku pesan kepadamu. Maka ketahuilah olehmu Aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan alam. Ditambahkan pula oleh pengasuh Katolisitas dengan menunjuk Markus 16 : 15 - 16, yang dikutip berikut menurut versi ALKITAB LAI 1968 : Lalu bersabdalah Yesus kepada mereka itu : “ Pergilah kamu ke seluruh bumi, beritakan-lah Injil itu kepada sekalian alam. Barang siapa yang percaya dan yang dibaptiskan, ialah akan diselamatkan, tetapi barang siapa yang tiada percaya itu, ialah akan dihukumkan. Jadi ada dua kelompok ayat Alkitab/Bibel terkait dengan ruang lingkup misi pengajaran Yesus dan dianggap bertentangan yaitu : “ Matius 10 : 5-6 dan Matius 15 : 24 “ dengan “ Matius 28 : 19 -20 dan Markus 16 : 15 - 16 “. Pengasuh Katolisitas menjelaskan ( dikutip yang penting saja ) : Maka mungkin orang mempertanyakan, mengapa sekilas sepertinya ayat-ayat tersebut ber-tentangan. Namun ayat-ayat dalam Kitab Suci tidak untuk dipertentangkan dan hendaknya dibaca secara keseluruhan, untuk saling melengkapi dan menjelaskan. ........ Maka Allah menjanjikan bahwa Mesias akan dilahirkan dari bangsa pilihan-Nya ini, dan melalui bangsa ini seluruh bangsa akan diberkati ( lih. Kej 12 : 3; 26 : 4; 28 : 14 ). Allah akan membangkitkan seorang dari keturunan mereka, dan Allah akan menegakkan tahta kerajaannya selama-lamanya ( lih. 1 Taw 17 : 11-14 ). Inilah yang menjelaskan mengapa Mesias dan Kerajaan Allah diberitakan kepada bangsa Israel terlebih dahulu sebelum kepada bangsa-bangsa lain. Juga karena itulah di awal karya-Nya, Yesus membatasi pewartaan-Nya dan pewartaan para Rasul kepada bangsa Israel, sebelum kemudian memerintahkan mereka untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia ( lih Mat 28 : 19 - 20; Mrk. 16 : 15 -16 ). ......... Dengan demikian baik ayat Mat. 10 : 5 - 6, Mat 15 : 24, tidak bertentangan dengan Mat. 28 :19 - 20, Mrk 16 : 15 -16, sebab Allah memang menghendaki agar semua orang dapat diselamatkan ( lih. 1 Tim 2 : 4 ), namun caranya adalah dengan terlebih dahulu memilih suatu bangsa pilihan- Nya, agar melalui mereka Sang Penyelamat dalam lahir ke dunia, dan melalui mereka, keselamatan akan mencapai ke seluruh dunia. Dengan penjelasan yang diberikan, pengasuh Katolisitas hendak menegaskan , lingkup pengutusan Yesus adalah seluruh ummat manusia . Hal ini sangat bertentangan dengan pengajaran Yesus dalam Injil-Injil kanonik yang menyatakan dirinya diutus untuk Bani Israil, bukan manusia di luarnya. Fakta Matius 10 : 5-6 dan Matius 15 : 24, tidak lain menegaskan Yesus diutus hanya kepada kaum Yahudi/Bani Israil. Bertentangan dengan ayat Matius 28 : 19 - 20 dan Markus 16 : 15- 16 yang menegaskan, Yesus menyuruh para murid menyampaikan ajaran kepada seluruh manusia ( tidak terbatas hanya kepa-da kaum Yahudi/Bani Israil semata ). Pengasuh Katolisitas menolak dikatakan bertentangan, melainkan saling melengkapi ” ... Kitab Suci tidak untuk dipertentangkan dan hendaknya dibaca secara keseluruhan, untuk saling melengkapi dan menjelaskan ” dan menyanggahnya dengan berkata : Maka Allah menjanjikan bahwa Mesias akan dilahirkan dari bangsa pilihan-Nya ini, dan melalui bangsa ini seluruh bangsa akan diberkati (lih.Kej. 12 : 3; 26 : 4; 28 : 14 ). Allah akan membangkitkan seorang dari keturunan mereka, dan Allah akan menegakkan tahta kerajaannya selama-lamanya ( lih. 1 Taw 17 : 11-14 ). Inilah yang menjelaskan mengapa Mesias dan Kerajaan Allah diberitakan kepada bangsa Israel terlebih dahulu sebelum kepada bangsa-bangsa lain. Juga karena itulah di awal karya-Nya, Yesus membatasi pewartaan-Nya dan pewartaan para Rasul kepada bangsa Israel, sebelum kemudian memerintahkan mereka untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia ( lih Mat 28 : 19 - 20; Mrk. 16 : 15 -16 ). ........... Dengan demikian baik ayat Mat. 10 : 5 - 6, Mat 15 : 24, tidak bertentangan dengan Mat. 28 :19 - 20, Mrk 16 : 15 -16, sebab Allah memang meng- hendaki agar semua orang dapat diselamatkan ( lih. 1 Tim 2 : 4 ), namun caranya adalah dengan terlebih dahulu memilih suatu bangsa pilihan-Nya, agar melalui mereka Sang Penyelamat dalam lahir ke dunia, dan melalui mereka, keselamatan akan mencapai ke seluruh dunia. Ada beberapa tema dalam pernyataan pengasuh Katolisitas yang dikutip yaitu tentang : a. ” MESIAS ” yang akan ” dilahirkan dari bangsa pilihan-Nya ini, dan melalui bangsa ini seluruh bangsa akan diberkati “ berdasarkan ayat Kejadian 12 : 3 ; 26 : 4 ; 28 : 14 . b. Allah akan ” membangkitkan seorang keturunan ” mereka ” dan tahta kerajaannya akan ditegakkan selama-lamanya ” berdasarkan 1 Tawarikh 17:11-14. c. Allah menghendaki agar semua orang dapat diselamatkan berdasarkan 1 Timotius 2 : 4 ). Mesias dan Kerajaan Allah diberitakan kepada bangsa Israel terlebih dahulu sebelum kepada bangsa-bangsa lain sehingga di awal karyanya, Yesus membatasi pewartaan dan pewartaan para Rasul kepada bangsa Israel ( Matius 10 : 5 – 6 ; Matius 15 : 24 ), sebelum kemudian memerintahkan mereka untuk mewartakan Injil ke seluruh dunia ( Matius 28 : 19 - 20; Markus 16 : 15 -16 ). Dua tema (a)– (b) diperlukan pembahasan tersendiri karena menyangkut : SIAPA FIGUR MESSIAS – dan PENUBUATAN TENTANG KEDATANGAN NABI sesudah Yesus cukup luas dan panjang. Hanya dibahas tema (c). Kita tinjau ayat Markus 16 : 15-16 yang ditunjuk oleh pengasuh Katolisitas. Jelas ayat ini berada dalam rangkaian ayat Markus 16 : 9 – 20. Ternyata para ahli Alkitab/Bibel kalangan Kristen sendiri, ayat Markus 16 adalah ayat PALSU . Ds. K.Riedel dalam bukunya : ”Tafsiran Injil Markus “ ( hal.198 ) menulis : “ Menurut keterangan dari seka-lian ahli Perjanjian Baru, ayat 9 –20 ditambahkan orang di dalam abad kedua “. Dr.A.K.de Groot dalam bukunya : ” PENGAJARAN AGAMA Masehi “ ( hal.36 ) mengungkapkan : Penutup Injil Markus fasal 16 : 9 – 20 oleh orang yang berilmu sudah diputuskan asalnya dari abad kedua, karena dalam kitab yang tertua sekali, selamanya kitab Markus, tiada men-dapat beberapa ayat atau cerita itu . Pakar lainnya, Karel A.Steenbrink ( Katolik ) dalam bukunya : ” PERKEMBANGAN TEOLOGI DALAM DUNIA KRISTEN MODERN ” ( hal.129 ) berkata : .... ayat-ayat ini tidak diketemukan dalam naskah tertua dan oleh para ahli diakui sebagai suatu kompilasi dari cerita yang dimuat dalam Injil yang lain untuk mengadakan harmonisasi antara Markus dan Injil yang lain . Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya : ” Bibel, Qur’an Dan Sains Modern, “ ( terjemahan bhs. Indonesia oleh Prof.Dr. H.M.Rosyidi hal. 108 ) berkata : Seluruh Injil Markus dianggap kanon (canon) secara resmi. Akan tetapi kita ingat bahwa akhir Injil Markus 16 : 9–20 dianggap oleh ahli-ahli modern sebagai karya yang ditambahkan. Terjemahan Ekumenik tegas dalam hal ini. Bagian terakhir tersebut tidak dimuat dalam dua manuskrip kuno Injil yang komplit yaitu Kodex Vatikanus dan Kodex Sinaitikus dari abad IV . Komentar negatif dikemukakan Bart D.Ehrman mengenai kisah yang tersaji pada akhir Injil Markus 16 : 9 –20 : Cerita ini luar biasa misterius, menyentuh dan ampuh. Cerita inilah yang digunakan oleh orang Kristen Pantekosta untuk menunjukkan bahwa para pengikut Yesus akan bisa berbicara dalam “ bahasa-bahasa “ asing sebagaimana yang terjadi dalam pertemuan i badat ; dan cerita inilah juga yang menjadi dasar bagi kelompok-kelompok “ pemegang ular Appalachian “ yang sampai hari ini masih mmegang ular berbisa guna mempertunjukkan iman mereka akan Yesus bahwa sewaktu mereka melakukan hal itu, mereka tidak akan celaka. Tetapi ada satu masalah. Sekali lagi, cerita itu tidak ada di dalam Injil Markus yang asli. Cerita ini ditambah-tambah oleh seorang penyalin belakangan. ....... Ayat-ayat itu tidak ada di dalam dua manuskrip Injil Markus yang tertua dan terbaik, ditambah lagi dengan saksi -saksi penting lainnya . .......................... Beberapa Alkitab/Bibel berbahasa Inggeris me ” respon “ ayat Markus 16 : 9 -20. Good News Bible, tetap mencantumkan utuh sampai dengan ayat Markus 16 : 9 – 20 dengan memberikan catatan kaki : Some manuscripts and ancient translation don not have this ending to the Gospel ( verses 9 – 20 ) ” ( = Beberapa manuskrip dan terjemahan tertua tidak mempunyai penutup yang demikian pada Injil ini ( ayat 9–20 ) ). Begitu pula The Jerusalem Bible–New Testament juga tetap mencantumkan utuh sampai dengan ayat Mark. 16 : 9 - 20, namun memberikan catatan kaki : Many MSS omit vv. 9 – 20 and this ending to the gospel may not have been written by Mark, though it is old enough ‘ ( Banyak manuskrip mem- buang ayat 9 -20 dan akhir dari Injil ini boleh jadi tidak ditulis oleh Markus, meskipun Injil ini cukup tua ). The Four Gospel menuliskan ayat Mark. 16 : 9 – 20 dalam TANDA KURUNG tanpa catatan kaki. Mengapa harus dalam TANDA KURUNG jika tidak ada masalah ? The New Testament In Todays English Version memberi batas antara ayat Mark. 16 : 8 dan ayat Markus 16 : 9–20 dengan kata-kata : " An Old Ending To The Gospel" yang berarti teks tertua hanya sampai pada ayat Mark. 16:8. Juga menginformasikan, teks tertua lainnya berakhir sampai pada ayat Mark 16 :10 yang berbeda sama sekali dengan ayat Mark 16 : 9–10 yang biasa ditemui dan dibaca dalam Alkitab/Bibel sekarang. New Testament in Contemporary English menuliskan kata-kata : “ Another Old Ending To Mark’s Gospel “ dengan menyajikan ayat Markus 16: 9-10 dan memberi catatan kaki : ‘Another Old Ending To Mark’s Gospel : Some manuscripts and early translations have both this shorter ending and the longer one ( verses 9 –20 ) ‘. The Emphatic Diaglott - terjemahan bahasa Inggeris dari Greek Text - teks bahasa Yunani, mulai dari ayat 9 diberi TANDA KURUNG , kemudian diberi Catatan Kaki : From this verse to the end of chapter is wanting in the Vat. MS , and in many others ancient copies. Grisbach marks the whole passage of very doubtful authenticity, but retains it in the text. Tischendorf rejects the whole clause. But judging from the evidence with regard to this passage, it is probably an authentic fragment, placed as completion of the Gospel in very early times; and therefore coming to us with strong claims on our rejection and reverence ”. ( Dari ayat ini sampai ke akhir pasal , tidak tercantum dalam Manuskrip Vatikanus dan dalam beberapa naskah kuno lainnya. Grisbach menilai keseluruhan bagian, keaslian-nya sangat meragu-ragukan, namun mempertahankannya dalam teks. Tischendorf me-nolak seluruh kalimat. Namun jika mempertimbangkan fakta yang berkenaan dengan bagian ini, ada kemungkinan sebuah fragmen yang autentik dan ditempatkan sebagai pelengkap dari Injil ini pada masa-masa yang sangat awal; dan oleh karena itu sampai kepada kita dengan penegasan yang kuat atas penolakan dan penghargaan kita ) . Kitab Suci Perjanjian Baru ( Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama RI ) ketika menyinggung ayat Mark. 16 : 8, memberi catatan kaki yang berat hati dan malu-malu dengan kalimat yang kabur : Bagian ayat ini hanya terdapat dalam beberapa naskah ( kadang-kadang sebagai kata penutup Injil ). Agaknya baru dalam abad ke-2 Mas. ditambah pada Injil MRK ”. Kekaburan terlihat dari kalimat ” Agaknya baru dalam abad ke-2 Mas. ditambah pada Injil MRK ”. Pertanyaan, yang ”Agaknya baru dalam abad ke-2 Mas. ditambah pada Injil MRK ”, apakah ayat Mark. 16 : 8 ataukah ayat Mark. 16 : 9 –20 ? Harusnya : ayat Mark. 16 : 9 –20 . Mengapa catatan kaki dikenakan pada ayat Mark. 16 : 8 yang dikatakan : ” kadang-kadang sebagai kata penutup Injil ” dan tidak tegas dikatakan saja : ” sebagai kata penutup Injil ” tapi masih ada embel-embel ”kadang-kadang “?. Terlepas dari catatan kaki yang berat hati, pihak Katolik pun mengakui, naskah-naskah tertua penutup Injil Markus adalah ayat Mark.16 : 8. Begitu pula Dr. Weymouth, Dr. Moffat, Ferrar Fenton dalam buku : “ Twentieth Centry New Testament “ menegaskan : Telah jadi kebulatan pendapat bahwa pasal 16 : 8-20 Injil Markus itu adalah suatu tambahan . Kristolog Muslim, Ahmad Deedat dalam tulisan-nya : ” Apalah Injil Firman Tuhan ” ( buku : ” THE CHOICE ”) mengungkapkan, Bibel versi RSV ( Revised Standar Version ) tidak lagi memasukkan ayat Mark. 16: 9 – 20 sebagai bagian dari ayat Injil Markus melainkan ditempatkan hanya sebagai Catatan Kaki (foot note ) saja . Ahmad Deedat berkata : Para pendakwah dibuat bersorak dan menangis. Dengan didukung dua komite golongan dari 50 golongan, mereka memaksa penerbit menggabungkan penambahan ke dalam Firman Tuhan yang telah ” diinspirasikan ”. Di dalam setiap terbitan RSV tahun 1952, bagian yang telah dihilangkan ” diperbaiki ” sesuai dengan teks . Maksud Ahmad Deedat, ayat Markus 16 : 9 – 20 kem-bali dicantumkan sebagai bagian dari Injil Markus akibat desakan dari 50 golongan Kristen yang didukung oleh dua komite, padahal tadinya sudah dibuang. Fakta-fakta yang dikemukakan, baik pengakuan para pakar Alkitab/Bibel dan ataupun fakta komentar ketercantuman ayat Markus 16 : 9 – 20 dalam versi-versi Alkitab/Bibel , tidak diragukan lagi ayat Markus 16 : 9 -20 adalah AYAT PALSU !!!. Namun ayat palsu ini ( khusus ayat Markus 16 : 15 -16 ) dijadikan sandaran oleh pengasuh Katolisitas untuk menegaskan , ajaran Yesus meliputi sekalian alam dan manusia. Ada dua aspek pada ayat Matius 28 : 19 yang dianalisa yaitu pengertian kata ” bangsa ” – ” seluruh bumi ” - ” sekalian alam ” dan keaslian teks pada Matius 28 : 19. A. Pengertian kata ” bangsa ” – ” seluruh bumi ” - ” sekalian alam ” . Istilah ” bangsa ” – ” seluruh bumi ” - ” sekalian alam ” dijumpai pula pada ayat-ayat Matius. 24 :14; Matius. 8 :19; Lukas 24 : 47 dan KRR. 1 : 8. Istilah-istilah yang perlu dianalisis pada ayat-ayat Alkitab/ Bibel yaitu : a. “ semua bangsa ( all nations ) “ ( Mat. 24 :14; Mat. 8 :19; Luk. 24 : 47 ). b. ” di seluruh dunia ( into all the world ) ” ( Mat. 24 :14 ; Mark.16 :15 ) c. “ kepada seluruh makhluk ( to every creature – kepada setiap ciptaan ) “ ( Mark.16 :15 ). d. “ di bahagian bumi yang terjauh ( unto the uttermost part of the earth ) “ atau “ sehingga sampai diujung bumi “ atau : “ to the ends of the earth ( ke ujung-ujung bumi ) “ ( KRR. 1 : 8 ). Istilah-istilah inilah yang perlu dijelaskan dengan analisis logis, bukan hanya menyaji-kan tafsir dogmatis agar sesuai dengan keyakinan yang sudah eksis dalam diri. a. Istilah : “ SEMUA BANGSA ( ALL NATIONS ) “ ( Mat. 24 :14; Mat. 8 :19; Luk. 24 : 47). Menyimak sejumlah ayat Alkitab/Bibel, ternyata kata “ NATIONS “ ( = BANGSA-BANG-SA ) sering kita jumpai dan ternyata mengandung pengertian tertentu. Sebagai contoh kita menyimak Kejadian ( Genesis ) 17 : 16 berikut : And I will bless her, and give thee a son also of her ; Yea, I will bless her, and she shall be A MOTHER OF NATIONS; kings of PEOPLE shall be of her “. ( Dan Aku akan memberkatinya dan juga memberimu seorang anak laki-laki darinya; Yah, Aku akan memberkatinya dan ia akan menjadi SE- ORANG IBU DARI BANGSA- BANGSA ; raja-raja BANGSA akan keluar darinya ). Kejadian ( Genesis) 17: 16 berbicara tentang JANJI TUHAN kepada Ibrahim (Abraham ) menyangkut isterinya Sarah. Tuhan berjanji tentang turunan Ibrahim dari isterinya Sarah. Dalam ayat ini, jelas sekali dikatakan, Sarah akan menjadi “ A MOTHER OF NATIONS ( IBU DARI BANGSA-BANGSA ) “. Bilamana istilah “ NATIONS ( BANGSA-BANGSA ) “ diartikan dengan “ SEMUA BANGSA DI ATAS MUKA BUMI INI “, tentu sangat berbeda dengan fakta yang sebenarnya, yaitu SARAH ( isteri Ibrahim ) HANYA MENURUNKAN DUA BELAS SUKU BANGSA YAHUDI/BANI ISRAEL. Tidak pernah menjadi NENEK MOYANG bangsa Cina, Mongolia, Melayu (Indonesia), Eskimo, Indian, Aborigins, Negro, German, Slavia, Melanesia, Anglo Saxon, Jepang dan sebagainya. Dengan demikian, makna kata “ NATIONS ( BANGSA-BANGSA ) “ dalam ayat Kejadian 17 : 16 harus diartikan dengan “ SUKU-SUKU BANGSA YAHUDI “. Perhatikan pula Kejadian 35 : 11 sebagai berikut : And God said unto him, I am God Almighty ; be fruitfull and multiply ; A NATION AND A COMPANY OF NATION shall be of thee , and kings shall come out of thy loins “ ( Dan Allah berfirman kepadanya : “ Bahwa Aku inilah Allah Yang Maha Kuasa ! Jadilah engkau biak dan bertambah – tambahan. Bahwa SATU BANGSA, bahkan SUATU GABUNGAN BANGSA akan jadi daripadanya dan raja-raja pun akan terpancar daripada sulbimu ) Ungkapan “ A COMPANY OF NATION “ (= Gabungan bangsa-bangsa ) dalam Kejadian. 35 : 11 mempunyai makna yang harus dikembalikan pada ungkapan sebelumnya yaitu “ A NATION “ (= Satu bangsa ), yang tidak lain menunjuk KAUM YAHUDI/ BANI ISRAEL. ( bandingkan : ayat Kejad. 48 : 4 dan Kejad. 49 : 28 ). Ayat Alkitab/Bibel lainnya yang menunjukkan pengertian “ NATIONS (BANGSA- BANGSA ) “ sebagai “ SEMUA SUKU BANGSA YAHUDI “ yaitu Yohanes 11 : 48 –51: If we let him thus alone, all men will believe on him, and the Romans shall come and take away both OUR PLACE AND NATIONS. And one of them, named Cai’aphas, being the high priest that same year said unto them. Ye know nothing at all. Nor consider thet it is expedient for us, that one man should die for THE PEOPLE, and THAT WHOLE NATIONS perish not. And this spoke he not of him self ; but being high priest that year, he prophesied that Jesus should die FOR THAT NATION “ ( Jika kita membiarkannya demikian, semua orang akan percaya kepadanya, dan orang-orang Romawi akan datang dan menguasai tempat dan BANGSA-BANGSA KITA . Dan seseorang di antara mereka yang bernama Kafayas, yang menjadi Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “ Kalian tiada mengetahui apapun, Ataupun tiadakah kalian berpikir bahwa hal ini adalah jalan yang berguna untuk kita, yaitu satu orang harus mati untuk KAUMNYA dan karenanya SELURUH BANGSA INI tidaklah binasa “ . Dan apa yang ia bicarakan ini bukan dari dirinya sendiri tetapi sebagai Imam Besar itu, ia meramalkan bahwa YESUS AKAN MATI UNTUK BANGSA ITU ). Terangkat istilah-istilah : “ OUR PLACE AND NATIONS “ ( BANGSA-BANGSA KITA ) – “ THE PEOPLE “ ( KAUMNYA ) - “THAT WHOLE NATIONS “ ( SELURUH BANGSA INI ) – “ Jesus should die FOR THAT NATION “ ( YESUS AKAN MATI UNTUK BANGSA ITU ). Dalam rangkaian ayat Yohanes 11 : 48–51 didapatkan ungkapan :” THE WHOLE NATION (SELURUH BANGSA) “. Apakah yang dimaksud dengan “ the whole nation ( seluruh bangsa ) “ adalah seluruh bangsa yang ada di atas muka bumi atau-kah bermaksud : SUKU-SUKU BANGSA YAHUDI/BANI ISRAEL ? Penyimakan atas ayat-ayat Yohanes 11 : 48-51 menunjukkan, ungkapan “ the whole nation ( seluruh bangsa )“ tidak lain menunjuk kepada SELURUH SUKU BANGSA YAHUDI/BANI ISRA-EL. Hal ini dapat dikaji dari ungkapan-ungkapan dalam ayat Yohanes 11 : 48 –51 yaitu : 1. .... orang-orang Romawi akan datang dan mengusai tempat dan BANGSA-BANGSA KITA. 2. Satu orang harus mati untuk kaumnya, dan karenanya SELURUH BANGSA INI tidaklah binasa . 3. Yesus akan mati untuk BANGSA ITU. Istilah “ BANGSA-BANGSA KITA “ ; “ SELURUH BANGSA INI “ dan “ BANGSA ITU “ tidak lain menunjuk SUKU-SUKU BANGSA YAHUDI/BANI ISRAEL. Dari fakta ayat-ayat yang disajikan, ternyata istilah “ ALL NATION ( SEMUA BANGSA ) “ ataupun “ THE WHOLE NATION (SELURUH BANGSA) “ selalu menunjuk kepada pengertian “ SEMUA SUKU BANGSA YAHUDI/BANI ISRAEL “ yang terdiri dari 12 suku, bukan SELURUH BANGSA YANG ADA DI ATAS MUKA BUMI . Pengertian semacam ini pulalah yang harus diberikan kepada istilah “ ALL NATIONS ( SEMUA BANGSA ) “ yang tercantum dalam ayat-ayat Matius 28 : 19 ; Matius 24 : 14 dan Lukas 24 : 47. Dengan kata lain, ungkapan “ SEMUA BANGSA ( ALL NATIONS ) “ dalam ayat-ayat tersebut bukan menunjuk kepada semua bangsa di atas muka bumi melainkan menunjuk kepada SUKU-SUKU BANGSA YAHUDI/ BANI ISRAEL saja. Pemahaman yang demikian dapat kita peroleh dari ayat Yohanes 12 : 17 –19 sebagai berikut : Lalu bersaksilah orang banyak yang beserta dengan Yesus tatkala ia memanggil Lazarus keluar dari dalam kubur dan membangkitkan dia dari antara orang mati . Itulas sebabnya orang banyak itu pun pergi menyambut dia, sebab mereka itu mende-ngar bahwa Yesus sudah mengadakan tanda ajaib itu Lalu kata orang Parisi sama sendirinya : ‘ Kamu lihat, bahwa usahamu suatupun tiada guna-nya ; tengok seisi dunia sudah pergi mengikut dia “ Dari ayat Yohanes 12 : 17–19 terlihat, istilah “ seisi dunia sudah pergi mengikut dia “ menunjuk kepada “ orang banyak itu pun pergi menyambut dia “ . Sedangkan yang dimaksud dengan “ orang banyak itu pun pergi menyambut dia “ tidak lain adalah kaum Yahudi di Palestina saat itu . Dengan demikian istilah “ seisi dunia “ mempunyai makna bukan benar-benar seluruh ummat manusia yang ada di atas muka bumi melainkan terbatas hanya pada Bani Israel semata-mata . b. ISTILAH “ SELURUH DUNIA ( ALL THE WORLD ) “( Mat. 24 :14 ; Mark.16 :15 ). Tentu saja istilah “ SELURUH DUNIA ( ALL THE WORLD ) “ tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan istilah “ SEMUA BANGSA (ALL NATIONS)“, sebab “ SELU-RUH DUNIA ( ALL THE WORLD ) “ adalah tempat hunian dari “ SEMUA BANGSA ( ALL THE NATIONS) “. Kedua ungkapan : “ All Nations “- Seluruh Bangsa ) “ dan “ All the world ( Seluruh dunia ) “ ( ayat Matius 24 : 14 ), berada dalam satu rangkaian ayat sehingga kedua istilah tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan satu dengan yang lain. Telah dikemukakan , istilah “ ALL NATIONS ( SELURUH BANGSA ) “ tidak lain menun-juk kepada pengertian “ SEMUA SUKU BANGSA YAHUDI/BANI ISRAEL “. Berarti dalam rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, istilah “ ALL THE WORLD ( SELURUH DUNIA) “ tidak bisa tidak harus menunjuk kepada pengertian “ TEMPAT PENGHUNIAN SEMUA SUKU BANGSA YAHUDI/ BANI ISRAEL “. Dengan demikian, ada dua pengertian yang dapat dikenakan untuk istilah “ ALL THE WORLD ( SELURUH DUNIA) “ dalam hubungannya sebagai tempat penghunian semua suku bangsa Yahudi, yaitu : 1. Seluruh Tanah Kanaan, tanah Yudea dan sekitarnya, sebagai “ TANAH YANG DI-JANJIKAN “ ( -menurut tradisi Yahudi - ) kepada Nabi Musa as. untuk bermukim bagi bangsa-bangsa Yahudi / Bani Israel. 2. Secara harfiah, bisa saja di seluruh dunia tetapi harus dikaitkan dengan tempat menghuninya orang-orang Yahudi. Maksudnya yaitu di seluruh dunia di mana orang Yahudi berada dan bertempat tinggal. Artinya, hanya terkait dengan bangsa Yahudi. Sejak Raja Babilonia Nebukadnezar menguasai tanah Israel, orang-orang Yahudi mulai berpencar ( berdiaspora ) ke seluruh dunia.( baca ayat Kejad. 28 : 14 ). Kenyataan itu sampai sekarang masih berlangsung. Dalam keadaan bangsa Yahudi tersebar di mana-mana di atas bumi ini, wajarlah harus disebut “ SELURUH DUNIA ( ALL THE WORLD ) “, namun tetap dimaksud agar ajaran Yesus hanya disampaikan kepada bangsa Yahudi saja, bukan untuk bangsa-bangsa lain yang non Yahudi. Jadi penggunaan istilah “ ALL THE WORLD ( SELURUH DUNIA ) “ tidaklah menunjuk-kan tugas misi ke-Rasul-an Yesus Kristus diperuntukkan kepada seluruh bangsa di dunia, melainkan hanya untuk SELURUH SUKU BANGSA YAHUDI DI MANA SAJA BERADA, baik yang berada di Tanah Kanaan dan sekitarnya ataupun di seluruh dunia. c. ISTILAH “ SELURUH MAKHLUK “ - “ EVERY CREATURE “. ( Mark.16 :15 ). Istilah “ SELURUH MAKHLUK ( EVERY CREATURE ) “ berkaitan dengan istilah “ SE-LURUH DUNIA ( ALL THE WORLD ) “, karena berada dalam satu rangkaian ayat Markus 16 : 15. Pembahasan diberikan sekedar pelengkap karena sudah jelas, Markus 16 : 9 –20 adalah tambahan baru dalam Injil Markus pada abad ke-2 Masehi , sedang-kan pada teks yang lebih tua, bagian ini tidak ada sama sekali. Oleh karena dalam Alkitab/Bibel masih tetap tercantum, istilah “ SELURUH MAKHLUK ( EVERY CREA-TURE ) “ tetap dibahas . Secara logika, pengertian “ SELURUH MAKHLUK ( EVERY CREATURE ) “ tidak bisa dilepaskan dalam hubungannya dengan pengertian “ ALL THE WORLD SELURUH DUNIA ) “. Pada sajian sebelumnya telah diungkapkan pengertian “ ALL THE WORLD ( SELURUH DUNIA ) “ yaitu sebagai TEMPAT BERMUKIMNYA SUKU-SUKU BANGSA YAHUDI/BANI ISRAEL. Dengan demikian istilah “ SELURUH MAKHLUK ( EVERY CRE-ATURE) “ haruslah diartikan dengan SETIAP DIRI ORANG-ORANG YAHUDI, bukan setiap makhluk yang ada di atas muka bumi ini, baik manusia, hewan , tumbuh-tumbuh-an ataupun benda-benda mati, selaku ciptaan dari Allah Tuhan Yang Maha Esa. Fritz Schuon dalam bukunya “ THE TRANCENDENT UNITY OF RELIGION (Terj.bhs.Indonesia : “ MENCARI TITIK TEMU AGAMA-AGAMA “, hal. 87-88 ) berkomentar: Tetapi jika Kristus menyuruh, Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua makhluk ( Mark. 16:15 ), perintah ini tidak ditaf- sirkan secara harfiah dengan pengertian, Injil diberitakan tanpa kecuali kepada segala makhluk termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan...” . Memang sangat aneh jika Injil harus diberitakan juga kepada hewan-hewan dan tum-buh-tumbuhan. Jadi, harus dikembangkan nalar dan pemahaman, yaitu istilah " EVERY CREATURE ( SELURUH MAKHLUK ) " berarti " SELURUH MANUSIA " atau " ALL NATIONS (SELURUH BANGSA) ", yang maksudnya "SELURUH SUKU BANGSA YAHUDI/ BANI ISRAEL ". Singkatnya, istilah " EVERY CREATURE ( SELURUH MAKHLUK ) " dalam ayat Markus 16 : 15 , tidak lain menunjuk kepada SELURUH SUKU BANGSA YAHUDI/ BANI ISRAEL. Dengan demikian, ayat Markus 16 : 15 berisi perintah Yesus kepada para murid agar mereka pergi ke " SELURUH DUNIA " dan mengajarkan Injil kepada " SELURUH MAKHLUK " ( Suku-suku bangsa Yahudi /Bani Israel ) di mana saja mereka berada , tidak lain adalah perintah Yesus kepada para murid untuk meng-ajar seluruh suku bangsa Yahudi / Bani Israel. Bukan mengajar seluruh ummat manusia. Ini terlepas dari masalah KEPALSUAN AYAT MARKUS 16 : 15 yang telah diulas sebelumnya . d. ISTILAH "DI BAHAGIAN BUMI YANG TERJAUH (UNTO THE UTTERMOST PART OF THE EARTH ) - DAN ISTILAH " SAMPAI DI UJUNG-UJUNG BUMI ( TO THE ENDS OF THE EARTH ) ". ( KRR. 1 : 8 ). Istilah " SAMPAI DI UJUNG BUMI " atau " KE UJUNG-UJUNG BUMI " atau " DI BA-HAGIAN BUMI YANG TERJAUH " adalah istilah yang lahir sesuai dengan konsep geo-grafis yang dianut masyarakat pada waktu itu. Dengan demikian, istilah-istilah tersebut tidaklah menunjuk kepada pengertian " SELURUH BUMI " dari ujung ke ujung yang mungkin kita bayangkan menurut konsep geografis saat sekarang. Timbul pertanyaan, bagaimana pengertian sebenarnya dari " UJUNG BUMI " dalam KRR. 1 : 8 ? Dr.J. Verkuyl seorang teolog Kristen menjelaskan dalam bukunya “ Fragmenta Apologetika “ ( hal.112 ) sebagai berikut : Jikalau dalam Mazmur 72 diberi kesaksian bahwa Messias yang akan datang itu akan memerintah DARI LAUT KE LAUT, maka yang dimaksud pe-Mazmur, kedua laut itu adalah LAUT TENGAH dengan TELUK PERSI. Itulah bagi dia " UJUNG BUMI " . Dalam kata-kata itu , ia nyatakan dengan pengetahuan geografis masanya bahwa kerajaan messianis itu akan meliputi SELURUH BUMI ". Pernyataan yang menunjukkan pengertian " UJUNG BUMI ", yaitu BUKAN MENCAKUP KESELURUHAN BUMI, tetapi HANYA MELIPUTI DAERAH TERBATAS ANTARA LAUT TENGAH DENGAN TELUK PERSI. Jika melihat di dalam peta, istilah " UJUNG BUMI " tersebut ternyata menunjuk daerah-daerah di sekitar Yerusalem, yang dulunya dihuni keturunan Israel (Yakub) sebanyak dua belas suku bangsa Yahudi/Bani Israel . Dengan kata lain, istilah " BUMI " hanya meliputi daerah Kanaan, Yudea dan sekitarnya. Pengertian demikian harus dikenakan juga kepada KRR .1 : 8, yang memuat ungkapan : " DI BAHAGIAN BUMI YANG TERJAUH " atau " SAMPAI DI UJUNG BUMI " yang sebenarnya tidak dimaksudkan dengan seluruh bumi, tetapi terbatas pada daerah antara LAUT TENGAH dengan TELUK PERSI. Jadi, ayat KRR. 1 : 8 tidak bisa dijadikan dalil menetapkan Yesus diutus untuk seluruh bangsa di muka bumi atau untuk seluruh umat manusia. Bahkan KRR. 1 : 8 justru menjadi dalil penetapan Yesus diutus hanya untuk bangsa Yahudi / Bani Israel , khususnya di wilayah di Palestina. Kebenaran pengertian “ UJUNG BUMI “ sebagai daerah yang terbatas antara LAUT TENGAH dengan TELUK PARSI, dapat pula diperoleh dari ayat Matius 12 : 42 ( baca Luk. 11: 31 ) sebagai berikut : The queen OF THE SOUTH shall rise up in the judgment with this generation , and shall condemn it, for she came from THE UTTERMOST PARTS OF THE EARTH to hear the wisdom of Solomon ; and, behold agreater than Solomon is here “ ( Maka raja perempuan DARI TANAH SEBELAH SELATAN akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan BANGSA INI , dan akan menyalahkan dia, karena raja perempuan itu DATANG DARI UJUNG BUMI YANG TERJAUH, hendak mendengar hikmat Sulaiman. maka sesungguhnya di sini ada seseorang yang lebih besar daripada Sulaiman ). Ayat ini berbicara mengenai RATU SHEBA di negeri Yaman (1 Raj. 10 : 17 ). Dikatakan raja perempuan RATU SHEBA datang dari UJUNG BUMI YANG TERJAUH. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan “ UJUNG BUMI “ adalah Negeri Yaman. Dalam peta , didapatkan, negeri Yaman berdekatan dengan Teluk Persia. Dari pembahasan terhadap istilah-istilah kunci tentang ruang lingkup misi ke-Rasul-an Yesus, ternyata samasekali tidak menunjukkan pengertian secara harfiah yaitu Yesus diutus kepada semua bangsa dan seluruh umat manusia ( baik Yahudi atau pun Non Yahudi ), melainkan justru menunjukkan Yesus diutus kepada bangsa Yahudi/Bani Israel saja. Hal ini diperkuat sejumlah ayat Alkitab/Bibel ( ayat-ayat Perjanjian Baru ) : 1. Ayat Matius 1 : 21 : Dan ia akan melahirkan seorang anak laki-laki dan engkau akan memanggil nama-nya Yesus ; karena ia akan menyelamatkan KAUMNYA dari dosa-dosa mereka. Kata “ Kaumnya “ bagi Yesus tidak lain adalah Bani Israil/Kaum Yahudi, bukan di luar-nya , bukan Jepang, Cina, bangsa-bangsa Eropa, Arab, Persia, India, Melayu ( Indone-sia, Malaysia, Filipina, Muangthai, Kampuchea) dan sebagainya. Ayat Matius 1:21, tidak mengatakan : "... untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa-dosa mereka...".!!!. Hal ini menegaskan, Yesus diutus hanya untuk Kaum Yahudi/ Bani Israil. 2. Ayat Matius 2 : 2 . Katanya, dimanakah ia yang lahir - RAJA ORANG-ORANG YAHUDI itu ?; karena kami telah melihat bintangnya di timur dan kami datang untuk meng- hormatinya ) Ayat Matius 2: 2 sangat jelas menyatakan: Yesus adalah Raja orang-orang Yahudi sama sekali tidak menyebut : Raja umat manusia. Hal ini menegaskan, Yesus Kristus ( Nabi Isa Al Masih as ) adalah Nabi yang diutus hanya kepada kaum Yahudi. 3. Ayat Matius 2 : 6 . Dan engkau Bethlehem di tanah Yudea, tiadalah berkurang di antara penghulu-penghulu Yudea ; karena dari engkau akan keluar seorang pembesar yang akan memimpin umat-Ku , Israil . Penganut Kristen mengambil ayat ini sebagai pernyataan tentang Yesus. Oleh karena itu, ungkapan : “ …dari engkau akan keluar seorang PEMBESAR yang akan memim-pin umatKu, Israil “ bermakna Yesus diutus hanya kepada kaum Yahudi (Bani Israil). Dalam ayat Matius. 2 : 6, jelas-jelas dikatakan “…umat-Ku, Israil ..”, dan tidak dikatakan : “…untuk memimpin seluruh umat manusia seluruhnya…”. Ayat Matius 2 : 6 mempertegas, Yesus diutus hanya kepada Bani Israil/Kaum Yahudi. 4. Ayat Matius 27 : 11 . Dan Yesus berdiri dihadapan Gubernur, dan Gubernur bertanya kepadanya : " Adakah engkau Raja orang-orang Yahudi ?". Dan Yesus berkata kepadanya: "Seperti katamu ". Ayat Matius 27: 11 memberi pemahaman, Yesus tidak menolak dikatakan sebagai RAJA ORANG-ORANG YAHUDI, ketika ditanya Gubernur ( Pilatus ). Jika Yesus sadar diri akan tugasnya untuk seluruh umat manusia atau seluruh bangsa, tentu Yesus akan menolaknya dengan berkata misalnya : " Aku RAJA UNTUK SELURUH MANUSIA ". Jadi, ayat Matius 27 : 11 menjadi bukti yang sangat gamblang kalau Yesus diutus hanya kepada kaum Yahudi/ Bani Israil. 5. Ayat Lukas 11 : 30 . Karena sama seperti Yunus menjadi suatu tanda ajaib kepada orang Ninive, sedemi-kian juga Anak Manusia kepada BANGSA INI . Penganut Kristen selalu menghubungkan tanda-tanda ajaib pada Yunus sebagai tan-da-tanda ajaib yang terjadi pada Yesus ( “sedemikian juga Anak Manusia kepada BANGSA INI “ ). Tanda-tanda ajaib pada Yunus diperuntukkan kepada orang-orang Niniveh, berarti diperuntukkan pada lingkup terbatas. Oleh karena tanda ajaib Yunus dikaitkan dengan tanda-tanda ajaib pada Yesus berarti tanda ajaib pada Yesus juga diperuntuk kepada lingkup terbatas yaitu untuk Bani Israil. Tidak diragukan lagi, pernyataan “ kepada BANGSA INI ( This generation ) “ menunjuk KAUM YAHUDI/ BANI ISRAIL dan Yesus diutus hanya kepada Kaum Yahudi/Bani Israil. 6. Ayat Lukas 1 : 32 . Ia akan menjadi besar dan akan dipanggil ANAK DARI YANG MAHA TINGGI; dan Tuhan Allah akan memberi kepadanya TAHTA BAPAKNYA DAUD ). Daud adalah seorang Raja Yahudi, bukan raja bagi seluruh ummat manusia. Menurut kepercayaan Islam, beliau juga seorang Nabi. Ayat Lukas. 1 : 32 dijadikan sebagai ayat nubutan bagi Yesus oleh penganut Kristen. Ayat Lukas. 1 : 32 sama sekali tidak menya-takan Yesus akan memperoleh kekuasaan Daud atas seluruh bangsa atau seluruh umat manusia di atas bumi. Sebagaimana halnya Nabi Daud menjadi raja kaum Yahudi , Bukti, Yesus juga diutus hanya kepada kaum Yahudi saja, bukan diutus untuk seluruh ummat manusia. 7. Ayat Lukas 1 : 33 . Dan Ia akan memerintah RUMAH YAKUB untuk selama-lamanya dan kerajaannya tidak akan berakhir . Ayat Lukas 1: 33 menegaskan Yesus “ akan memerintah rumah Yakub untuk selama-lamanya “. Istilah " Rumah Yakub " berarti " Bani Israil/Kaum Yahudi ", sebab ISRAIL nama lain dari YAKUB. Ayat Lukas 1 : 33 sama sekali tidak menya-takan misalnya "RUMAH ADAM " sebagai ungkapan yang menunjukkan Yesus diutus untuk seluruh umat manusia atau seluruh bangsa. Ayat Lukas 1: 33 adalah dalil yang tegas, Yesus diutus hanya untuk kaum Yahudi/Bani Israil saja. 8. Ayat Lukas 2 : 25 . Dan lihatlah, ada seorang laki-laki di Yerusalem yang bernama Simeon ; dan orang itu adil dan saleh, menunggu PENGHIBUR BAGI ISRAIL; dan Roh Suci memenuhi atasnya. Dalam pemahaman penganut Kristen, ayat Lukas 2 : 25 berkaitan dengan. Jadi menurut ayat ini, Yesus ditunggu sebagai " Penghibur bagi Israil ", tidak dikatakan " Penghibur bagi umat manusia ". Dengan kata lain Yesus diutus hanya kepada Bani Israil / Kaum Yahudi saja. 9. Ayat Lukas 2 : 4. Dan Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maryam ibunya :" Sungguh, anak ini menentukan kejatuhan dan membangkitkan lagi banyak orang Israil dan untuk suatu tanda akan dibantah . Dalam ayat Lukas 2 : 4 ditegaskan “ anak ini menentukan kejatuhan dan mem-bangkitkan lagi banyak orang Israil “ sama sekali tidak dikatakan : " akan menen-tukan kejatuhan dan membangkitkan lagi banyak ummat manusia ". Hal ini menunjukkan Yesus diutus hanya untuk Bani Israil/Kaum Yahudi saja. 10. Ayat Lukas 24 : 19. Maka kata mereka itu kepadanya : “ Dari hal Yesus orang Nazaret , yaitu seorang Nabi yang berkuasa di atas perbuatan dan perkataannya dihadapan Allah dan Segenap kaum itu “. Ayat Lukas 24 :19 dengan jelas menyatakan kehadiran Yesus Kristus sebagai yang berkuasa dengan perbuatan dan perkataannya di hadapan “ Segenap kaum itu “. Kata “ All the people ( segenap kaum itu ) “ bukan “ Sege-nap ummat manusia “. Kata “ the “ menunjuk ke “ subjek “ yang menjadi sasaran misi yang dibawa Yesus. Merujuk ayat-ayat sebelumnya, yang dimaksud dengan “All the people ( segenap kaum itu ) “ sebagai sasaran misi ajaran Yesus adalah “ Segenap Kaum Yahudi “ yang terdiri dari dua belas suku Yahudi. 11. Ayat Lukas 24 : 21. Tetapi kita percaya bahwa Ia akan menyelamatkan Israil. Dan di samping itu semua, hari ini adalah hari ketiga sejak hal-hal itu terjadi ). Ayat Lukas 24: 21 menegaskan Yesus akan menyelamatkan Israil. Tidak dikatakan : menyelamatkan seluruh ummat manusia. Ayat Lukas 24 : 21 menjadi dalil yang tidak diragu-ragukan lagi : Yesus diutus hanya kepada Bani Israil/Kaum Yahudi . 12. Ayat Yohanes 1 : 31 . Dan aku tidak mengenalnya ; tetapi karena ia akan dinyatakan kepada Israil , untuk itulah aku datang membaptis dengan air. Ayat Yohanes 1 : 31 menegaskan: " Ia akan dinyatakan kepada Israil " dan tidak dika-takan : " Ia akan dinyatakan kepada seluruh ummat manusia ". Ayat Yohanes 1 : 31 adalah dalil mengenai Yesus diutus hanya kepada Bani Israil/ Kaum Yahudi. 13. Ayat Yohanes 17 : 9 Aku berdoa untuk mereka ; Aku berdoa bukan untuk seisi dunia, melainkan untuk mereka yang Engkau serahkan kepadaku; karena mereka adalah milikmu ). Mengapa Yesus hanya berdoa untuk " mereka yang Engkau serahkan kepadaku " dan tidak berdoa " untuk seisi dunia ", andaikata Yesus diutus kepada seluruh umat manusia/ semua bangsa? Fakta ayat Yohanes 17 : 9 jelaslah : Yesus diutus hanya kepada mereka yang diserahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa yaitu Bani Israil/ Kaum Yahudi, tidak diutus untuk seluruh ummat manusia. 14. Ayat Matius 19 : 28 : Dan Yesus berkata kepada mereka, sesungguhnya aku berkata kepada kamu sekalian, bahwa kalian telah mengikuti aku dalam kelahiran kembali. Ketika Anak Manusia duduk di atas tahta kemuliannya, kamu juga akan duduk di atas dua belas tahta, mengadili dua belas suku bangsa Israil Ayat Matius 19: 28 mengungkap perkataan Yesus kepada dua belas murid utama beliau tentang masa " akan datang " , yang menegaskan kedua belas murid Yesus akan menduduki tahta masing-masing untuk mengadili dua belas suku bangsa Yahudi, bukan mengadili semua bangsa ( seluruh manusia ) di atas muka bumi. Bila benar, Yesus diutus kepada seluruh ummat manusia, sepatutnya Yesus berbicara mengenai MENGADILI UMAT MANUSIA, tidak hanya berbicara MENGADILI DUA BELAS SUKU BANGSA KAUM YAHUDI / BANI ISRAIL . Kedudukan Yesus yang diutus hanya kepada Bani Israil ( Kaum Yahudi ) ditegaskan pula dalam Kisah Rasul-Rasul dan Surat-surat Kiriman yaitu : 1. Ayat Kisah Rasul-Rasul ( KRR ) 1 : 6 : Ketika mereka telah berhimpun, mereka bertanya kepadanya, katanya : " Tuan, akankah engkau pada saat ini membangun kembali kerajaan untuk Israil ?. Ayat KRR. 1: 6 mengungkapkan dialog antara Yesus dengan para murid, sesudah Yesus " bangkit kembali dari kubur ", dan sebelum " diangkat ke surga ". Para murid bertanya kepada Yesus, apakah dengan kebangkitannya tersebut - yaitu pada saat itu sesudah kebangkitannya itu - Yesus akan membangun kembali kerajaan Israil. Para murid tidak bertanya, apakah Yesus akan membangun kerajaan untuk ummat ma-nusia, sekalipun dalam pengertian bukan kerajaan dunia. Atas pertanyaan para murid, Yesus menjawab : “ Tiada perlu bagimu untuk mengetahui waktu dan masa-nya, yang mana Bapa telah menetapkan dalam kuasaNya . ( KRR. 1 : 7 ) “. Yesus tidak memban-tah keberadaannya untuk "….Membangun kembali kerajaan untuk Israil.... " tapi yang disanggah adalah soal waktu, kapan ia akan membangun kembali kerajaan bagi Bani Israil/bangsa Yahudi. 2. Ayat Galatia 4 : 4,5. Tetapi ketika dipenuhi waktu kedatangannya, Allah mengutus Anak-nya yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat, IA DIUTUS UNTUK MENEBUS MEREKA YANG TAKLUK DI BAWAH HUKUM TAURAT, supaya kita diterima menjadi anak . Ayat Galatia 4 : 4,5 berbicara mengenai kedatangan Yesus kedua kalinya dan dihubungkan dengan tugas : “menebus mereka yang takluk di bawah hukum Taurat “. Yang takluk pada hukum Taurat adalah Kaum Yahudi/ Bani Israil , bukan manusia di luarnya ( Goyim ). Artinya, Yesus diutus hanya untuk menebus Kaum Yahudi/ Bani Israil bukan untuk menebus manusia seluruhnya. 3. Ayat 1 Peterus 5 : 2-3 . Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keun-tungan, tetapi dengan pengabaran. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang diper-cayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu . Ayat 1 Pet. 5 : 2,3 mengungkapkan nasehat Peterus kepada para panatua yang berlangsung sesudah masa Yesus. Peterus, murid Yesus yang paling dekat, mena-sehati " para guru Injil " ( Evangelis, Panatua ) agar menggembalakan kawanan domba Allah yang ada pada mereka, dan yang dipercayakan kepada mereka yaitu Bani Israil/Kaum Yahudi, dan tidak menyuruh “ menggembalakan domba Allah “ yang ada di seluruh muka bumi ( - seluruh bangsa dan seluruh umat manusia - ). 4. Ayat Yakub 1 : 1 Yakub , pelayan Allah dan pelayan tuhan Yesus Kristus kepada kedua belas suku bangsa yang bertaburan , Salam . Yakub adalah salah seorang murid Yesus , menulis surat apostolic kepada kedua belas suku bani Israil, lama sesudah perginya Yesus. Yakub menekankan : Kedua belas suku bangsa Bani Israil, bukan seluruh ummat manusia atau seluruh bangsa. Demikian sejumlah ayat Alkitab/Bibel (yi. Perjanjian Baru) yang menegaskan lingkup misi ke-Rasul-an Yesus yaitu hanya untuk Bani Israil/Kaum Yahudi saja. Hal ini harus diterapkan pula pada ayat Matius 28 : 19 -20 dan Markus 16 : 15 - 16 . Jangan dipa-hami secara harfiah untuk seluruh ummat manusia atau sekalian alam . Apalagi menja-dikan Markus 16 : 15 – 16 sebagai dalil padahal AYAT PALSU !!! Masih banyak lagi ayat-ayat yang menegaskan hal tersebut, langsung ataupun tidak lang-sung. Satu kekeliruan jika bangsa di luar Yahudi menerima Yesus sebagai Nabi mereka apalagi dijadikan sebagai tuhan yang disembah, karena Yesus diutus hanya kepada Bani Israil/Kaum Yahudi. Karel A.Steenbrink dalam bukunya “ PERKEMBANGAN TEOLOGI DALAM DUNIA KRISTEN MODERN “ ( hal. 34 ) berkata: Perbedaan ketiga antara Yesus dan Paulus terletak dalam pandangan Kristen terhadap orang di luar bangsa Yahudi. Yesus sebenarnya tidak hendak mendirikan agama atau sya-riat baru; dia hanya merupakan gerakan reformisme dalam agama Yahudi……Fokus yang semula hanya terbatas kepada bangsa Yahudi saja menjadi luas sekali waktu Paulus mengabarkan Injil Yesus dalam dunia Yunani dan Romawi . Karel A.Steenbrink mengakui Yesus diutus hanya kepada bani Israil/kaum Yahudi dan meluas sejak Paulus ikut mengabarkan ” INJIL“ karangannya bukan Injil Yesus. B. Keaslian teks Matius 28 : 19. Kritik teks menunjukkan ayat Matius 28 : 19 telah mendapatkan sisipan, perubahan atau penambahan. - Eusebius Pamphili, Uskup Kaesarea dan pengarang Ecclesiastical History, Chronicle dan pelbagai macam apologi dan komentar, mengatakan, Matius 28 : 19 pada abad ke-4 M adalah : ”membaptis mereka atas namaku ” ternyata kemudian berubah menjadi : ” membaptis mereka dengan nama Bapa, Putra dan Roh-kudus ”. - Hamilton W dalam buku ” The Modern Reader’s Guide to Matthew and Luke ” ber- komentar atas ayat Matius 28 : 19 : ” ayat-ayat ini kemungkinan lebih mencer-minkan interpretasi gereja awal dari pada kata-kata Yesus yang sebenarnya ”. - The Yerusalem Bible– New Testament berkomentar dengan memberi catatan kaki : ” This formula is perhaps a reflection of the liturgical usage of the writer’s own time ” ( = rumusan ini mungkin sebuah refleksi liturgi yang digunakan penulis pada masanya ). Pengakuan dari pakar Alkitab/Bibel yang diungkapkan menyimpulkan, Matius 28 : 19 adalah AYAT PALSU yang mengekspresikan pandangan gereja awal, bukan benar-benar pernyataan Yesus. Jelaslah ayat Matius 28: 19 dan Markus 16 : 9 -20 adalah AYAT PALSU !!!. Namun ayat palsu ini dijadikan sandaran oleh pengasuh Katolisitas untuk menegaskan, ajaran Yesus meliputi sekalian alam dan manusia. Anehnya ayat palsu ini – yang menyebut pewartaan ajaran Yesus untuk seluruh manusia – disanding-kan dengan ayat-ayat yang sangat jelas menyebut, misi ajaran Yesus hanya terbatas pada Bani Israil dan mengatakan-nya sebagai tidak bertentangan. Dicari-cari alasannya tanpa melakukan analisa kritis atas kata “ bangsa “ dalam ayat-ayat Alkitab/ Bibel yang sangat jelas menyebut, misi ajaran Yesus hanya terbatas pada Bani Israil, yang sebenarnya bermakna : SUKU BANGSA-SUKU BANGSA YAHUDI. Dari uraian atas dua aspek yang diberikan, jelas sekali ketidak-benaran penjelasan pengasuh Katolisitas.

0 komentar:

Posting Komentar