PEMBICARAAN MENGENAI INJIL BARNABAS
Catatan sejarah mengungkapkan , INJIL BARNABAS diterima sebagai Injil Kanonik ( CANONICAL GOSPEL ) di gereja-gereja Iskandariyah sampai tahun 325 M . Dr. Khalil Saadah ( seorang Kristen Mesir ) mengungkapkan bahwa tulisan IRENEUS - seorang bapak Gereja – yang mendukung ajaran ke-Esa-an Tuhan dan menentang Paulus , secara luas justru mengutip INJIL BARNABAS untuk mendukung pandangan-pandangannya . Ini memberi pengertian bahwa INJIL BARNABAS beredar luas pada abad 1-2 Masehi. Bukti keberadaan INJIL BARNABAS pada abad-abad awal , ditunjukkan dengan sikap pimpinan Gereja Kristen Pauline terhadap INJIL BARNABAS itu sendiri [1] ).
1. Paus DAMASUS ( 304 – 384 M ) – yang menjadi Paus pada tahun 366 M – pernah mengeluarkan keputusan bahwa INJIL BARNABAS tidak boleh dibaca , sekalipun Paus DAMASUS justru menyimpan salinan INJIL BARNABAS ini dalam perpustakaan pribadinya pada tahun 383 M.
2. Uskup Kaisaria , GELASUS ( meninggal tahun 395 M ) , mendukung keputusan Paus DAMASUS terhadap INJIL BARNABAS .
3. INJIL BARNABAS , dinyatakan sebagai INJIL APOKRIF ( - yang berarti : “ yang disembunyikan dari orang banyak “ ) . Dalam “ STICHOMETRY NICEPHORUS “ diungkapkan :
“ ….. daftar-daftar “ enam puluh kitab apokripha “ sebagai berikut :
Serial No.18 . Injil Barnabas
……………………………..
Serial No. 24 . Injil menurut Barnabas …. “.
Dengan kedudukan sebagai “ INJIL APOKRIF “ berarti INJIL BARNABAS tidak lagi terlihat dan dipakai orang banyak , tetapi masih dijadikan rujukan oleh pemimpin-pemimpin gereja. Contohnya, Paus DAMASUS yang melarang membaca INJIL BARNABAS justru menyimpan salinan INJIL BARNABAS ini dalam perpustakaan pribadinya pada tahun 383 M.
4. Keputusan Gereja-Gereja Barat tahun 382 M , melarang membaca dan memiliki INJIL BARNABAS .
5. Paus INNOCENT , tahun 465 M mengeluarkan keputusan melarang membaca dan memakai INJIL BARNABAS .
6. Paus GLASIAN mengeluarkan keputusan pada tahun 465 M yang menetapkan EVANGELIUM BARNABE ( Injil Barnabas ) sebagai kitab yang dilarang .
7. Paus HORMIDAS - menjadi Paus tahun 514 – 523 M – menegaskan kembali keputusan Paus GLASIAN tentang pelarangan terhadap Injil Barnabas .
8. COTELERIUS mencatat manuskrip-manuskrip pada perpustakaan raja Perancis mencatat INJIL BARNABAS pada THE INDEX OF SCRIPTURE yang diper-siapkannya pada tahun 1789 .
9. Koleksi BAROCCIAN di perpustakaan BODLEIAN Oxford mencatat INJIL BARNABAS sebagai manuskrip ke-206 .
10. Ditemukan pada Museum di Athena satu fragmen dalam bentuk ukiran dinding versi Yunani tentang INJIL BARNABAS , yang menunjukkan sisa salinan INJIL BARNABAS yang telah dibakar .
Fakta yang disebut rangkaian catatan ini menunjukkan bahwa INJIL BARNABAS bukanlah menjadi satu khayalan melainkan keberadaannya menjadi fakta terutama pada masa-masa awal perkembangan agama Kristen. Cuma permasalahannya sekarang , di manakah INJIL BARNABAS tersebut ? Apakah INJIL BARNABAS naskah Italia yang ditemukan Pastor Vran Marino itu adalah INJIL BARNABAS yang disebut – sebut dalam catatan tersebut ? Ini menjadi satu pertanyaan besar untuk kita semua. Dan memang nasib INJIL BARNABAS untuk diobo-obok .
ACTA SANCTORIUM , Boland Junii, Tome II halaman 422 - 450 yang diterbitkan di Antwerpen pada tahun 1698 – sebagaimana yang diangkat kembali oleh Dr. Muhammad Ataur Rahman dalam bukunya : “ JESUS , A PROPHET OF ISLAM “ - menyatakan bahwa pada tahun 478 M, yaitu pada masa pemerintahan Kaisar Romawi ZENO , kuburan Barnabas ditemukan . Di atas dada mayat Barnabas , dalam apitan tangannya ditemukan naskah lengkap Injil tulisan tangannya sendiri . Gereja Katholik mengklaim bahwa Injil yang diketemukan di kuburan Barnabas itu adalah INJIL MATIUS [2] ). Tetapi anehnya , mengapa gereja Katolik tidak mau memperlihatkan salinan Injil tersebut . Mengapa harus dirahasiakan dan disembunyikan ? Apakah “ INJIL MATIUS “ tersebut masih ada dalam perpustakaan Paus setelah “ INJIL BARNABAS “-nya dibawa keluar oleh Pastor Vran Marino ?
Tindakan menyembunyikan temuan arkeologi yang menentang kepercayaan Kristen tidak hanya dilakukan terhadap “ kitab Injil “ yang diketemukan di atas mayat Barnabas , melainkan dialami oleh temuan-temuan arkeologi pada masa akhir-akhir ini . Misalnya Naskah Qumran yang terkenal dengan nama “ DEAD SEA SCROLLS “ yang diketemukan tahun 1947 , sampai saat ini hanya diinformasikan sebagian kecil saja . Sejumlah naskah Qumran masih misterius , tidak diungkapkan sama sekali oleh pihak yang memiliki otoritas untuk pengkajian Naskah Qumran . Ada semacam konspirasi untuk menyembunyikan isi selengkapnya Dead Sea Scrolls tersebut , karena bilamana diungkapkan cukup beresiko terhadap kepercayaan Kristen sekarang ini. Hampir 60 tahun sejak penemuannya sampai sekarang ternyata masih banyak isi Dead Sea Scrolls ini masih dirahasiakan . Ada kepura-puraan dalam mempublikasikannya yang menggambarkan seakan-akan benar-benar ada usaha cukup cermat dalam mengungkapkan keseluruhan isi Dead Sea Scroll itu sebagai pertanggung-jawaban ilmiah atas sebuah penemuan arkeologi . Diduga keras , sebagaimana yang telah dikatakan bahwa hal itu dilakukan karena sebahagian besar Naskah Qumran itu , isinya justru menolak keimanan Kristen sekarang ini .
Menurut Encyclopedia Americana, tulisan yang dinisbatkan kepada BARNABAS bukan hanya INJIL BARNABAS (The Gospel of Barnabas ) melainkan juga ada sejumlah karya lainnya seperti : THE ACTS OF BARNABAS dan THE EPISTLE OF BARNABAS . Juga THE EPISTLE TO THE HEBREWS , yang dinisbatkan oleh TERTULLIAN, salah seorang bapak Gereja kepada Barnabas sebagai pengarangnya . Tetapi menurut beberapa pakar , ini lebih merupakan dugaan dari pada sebagai tradisi .
Kitab THE ACTS OF BARNABAS adalah salah satu kitab Apokrif , yang menceritakan perjalanan dan kesyahidan para rasul ( the Apostle ) . Menurut perkiraan beberapa pakar , mungkin muncul pada abad ke-5 atau lebih kemudian lagi. Tentu saja pernyataan pakar tentang waktu kemunculan THE ACTS OF BARNABAS tersebut tidak bisa langsung diper-caya karena bagaimana pun masih di bawah payung kata “ mungkin “ yang menunjukkan ketidak-pastiannya .
Kitab THE EPISTLE OF BARNABAS adalah salah satu dari Kitab Perjanjian Baru Apokrif, dan dijumpai dalam CODEX SINAITICUS , dan juga dijumpai dalam sebuah codex yang diketemukan di Konstantinopel yang diketemukan Archbishop BRYENNIOS pada tahun 1875 . Di samping itu ada pula delapan manuskrip yang rusak dan sebuah versi Latin dalam satu manuskrip yang diperkirakan para ahli sebagai surat kerasulan ( epistle ) yang asli , yang bahkan dikutip oleh Clement dari Iskandariyah , salah seorang bapak Gereja , sebagai sebuah kitab suci . Sekalipun didapat dalam dua codex yang cukup otoritatif dari segi arkeologi, namun kenyataannya tetap dinyatakan apokrif. Mengapa dinyatakan sebagai kitab apokrif ( kitab tersembunyi ) ? Pertanyaan ini pada saatnya tentu akan menyentuh iman Kristen sekarang ini , sehingga tetap harus dinyatakan apokrif .
Dan yang menimbulkan tanda tanya , justru kitab-kitab apokrif ditulis untuk membela iman Kristen dan menyerang Yahudi . Seperti The Epistle of Barnabas , Bart D. Ehrman menulis [3] ):
Orang-orang Kristen mulai menyatakan bahwa orang Yahudi tidak saja telah menolak Mesias mereka dan dengan demikian menolak Allah mereka sendiri , tetapi juga telah menafsirkan kitab-kitab suci mereka sendiri secara salah . Maka terbitlah tulisan-tulisan Kristen seperti sebuah buku berjudul : SURAT BARNABAS , ayang dianggap oleh beberapa orang Kristen perdana sebagai bagian kanon Perjanjian Baru , yag menegaskan bahwa Yudaisme adalah agama palsu , bahwa orang Yahudi disesatkan oleh seorang malaikat jahat sehingga mereka menafsirkan hukum yang diberikan kepada Musa , sebagai resep harfiah tentang cara hidup , padahal seharusnya hukum itu ditafsirkan secara alegoris
Keberadaan Injil Barnabas dan The Epistle of Barnabas dinisbatkan kepada BARNABAS diungkapkan juga oleh Syekh Rahmatullah al-Kairanawi dalam bukunya IZHAR AL HAQ ( hal. 301 ) dengan mengutip penulis buku AKSIOMA terbitan tahun 1813 yang berisi daftar kitab-kitab yang dinisbatkan kepada para pendahulu dan founding father agama Kristen , baik kepada Yesus dan Maryam , maupun yang dinisbatkan kepada murid-murid utama Yesus. Juga ada kitab-kitab dan surat-surat yang dinisbatkan kepada Paulus .
[2] ). M.A. Yussef dalam bukunya “ NASKAH LAUT MATI – INJIL BARNABAS DAN PERJANJIAN BARU “ memberikan penjelasan hubungan Injil Barnabas dengan Injil Matius ( - bukan Injil Matius sekarang ini melainkan Injil Matius yang awal dan benar-benar ditulis oleh Matius , murid utama Yesus , sebagaimana Injil Barnabas ditulis oleh Barnabas selaku murid utama Yesus - ) .
4 komentar:
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso
ngarang ala gurun... 🤣
Seharusnya RIOTI menyajikan tanggapan yang menyanggahnya jika yang disaji-kan sebagai " NGARANG ALA GURUN ". Penganut Kristen hanya mampu menyajikan pernyataan model seperti itu tetapi tidak mampu menyanggah tulisan yang menunjukkan KETIDAK-BENARAN IMAN KRISTEN. Kasihan !
Untuk sdra Melchioe Suroso, obat " Sakit Stroke dan Insomania " -mu yaitu tinggalkan agama Kristen dan masuklah ke agama Islam.. Pasti sembuh !
Posting Komentar