Selasa, 04 September 2012

PEMBICARAAN MENGENAI INJIL BARNABAS


 
                INJIL BARNABAS DAN PENOLAKAN PIHAK KRISTEN
 PENDAHULUAN

Dalam setiap dialog agama atau tepatnya polemik antara Islam – Kristen  , baik lisan ataupun tertulis , seringkali pihak Kristen memunculkan Injil Barnabas sebagai sasaran tuduhan dalam argumentasi mereka karena adanya kesamaan ajaran yang diberikan Injil Barnabas dengan ajaran Al Qur’an . Seakan-akan semua dalil argumentasi pihak Islam diadopsi dari Injil Barnabas . Padahal hampir tidak ada pihak Islam yang menjadikan Injil Barnabas sebagai rujukan argumentasi dalam dialog tersebut . Sebenarnya , justru pihak Islam  lebih banyak merujuk kepada Bibel yang diakui kanonik oleh pihak Kristen .
Ada dua hal yang menyebabkan pihak Islam tidak pernah menjadikan Injil Barnabas sebagai rujukan dalam dialog tersebut . Pertama , pihak Kristen tidak akan pernah mengakui Injil Barnabas bahkan menuduhnya sebagai Injil palsu yang dikarang oleh pihak Muslim , sebuah tuduhan yang tidak berdasar sama sekali . Penolakan ini bisa dimaklumi karena Injil Barnabas bertentangan dengan dogma Kekristenan yang ada  . Oleh karena itu , tidak mungkin berdialog dengan pihak Kristen menggunakan rujukan yang tidak diakui pihak Kristen . Kedua , mungkin sedikit sekali pihak Muslim yang memiliki Injil Barnabas sebagai bahan bacaan  sehingga sulit menjadikan Injil Barnabas sebagai rujukan argumentasi dalam dialog . Mungkin yang ada ,  hanya mencuplik dari sana-sini berdasarkan tulisan yang membicarakan Injil Barnabas atau yang membahas masalah Kekristenan tetapi menyinggung Injil Barnabas dalam konteks  perbandingan semata-mata .
Tulisan ini merujuk pada berbagai sumber dan mencoba menyajikan informasi sekitar Injil Barnabas yang selalu disebut-sebut pihak Kristen sebagai INJIL PALSU dalam setiap dialog tersebut, sekaligus menyajikan berbagai kesamaan dan perbedaan dalam kesejajaran kisah yang diceritakan  antara Injil Barnabas dengan Injil-Injil Kanonik . Ternyata Injil Barnabas menunjukkan kesamaan kisah dengan  yang disajikan Injil Kanonik. Tidak serentak kesamaan dengan semua Injil Kanonik , melainkan  kesamaan jalan cerita dengan salah satu Injil Kanonik dan berbeda dengan Injil Kanonik lainnya , sejalan dengan perbedaan-perbedaan cerita antar Injil-Injil Kanonik itu sendiri . Atau kesamaan Injil Barnabas dengan semua Injil Kanonik namun  berbeda pada aspek-aspek detailnya . Kesamaan sekaligus perbedaan tersebut terjadi karena  aspek dogma yang berbeda sehingga sekalipun kisahnya diceritakan dalam alur dan tema yang sama tetapi karena terkait dengan dogma maka arah dari kisah itu menjadi berbeda . Dan ini menjadikan Injil Barnabas berbeda dengan Injil Kanonik  , sekaligus bertentangan dengan dogma Kristen yang umum .
Dalam tulisan ini disajikan ayat-ayat Injil Barnabas sesuai dengan topik bahasan . Dan sengaja dikutip utuh ayat-ayatnya dan tidak sekedar menunjuk  pasal sekian , ayat sekian. Tujuannya  untuk memudahkan pembaca terlibat mengkaji dan ikut memberi bahasan karena tidak semua pembaca memiliki Injil Barnabas . Tidak sekedar hanya ” berteriak ” : ITU INJIL PALSU , tetapi tidak pernah membaca dan mengkajinya .  Begitu pula ayat-ayat Injil Kanonik , juga ada yang dikutip utuh , supaya pembaca tidak direpotkan mengotak atik lembaran-lembaran Bibel untuk mencari ayat-ayat Bibel yang ditunjuk .
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat, terutama bagi kaum Muslimin ketika terlibat dalam dialog atau polemik dengan pihak Kristen maka tulisan ini bisa menjadi pelengkap dalil-dalil argumentasi yang dikemukakan . Dan juga diharap bermanfaat bagi penganut Kristen untuk mengkaji Injil Barnabas secara objektif , jauh dari “ kemarahan “ dan “ kebencian agamis “ lantaran dogma kepercayaan yang dianut ternyata digugat oleh Injil Barnabas .Ketika membandingkannya dengan Injil-Injil dalam Perjanjian Baru yang diakui sebagai kanonik oleh Gereja , hendaknya jauh dari emosi dan kebencian agamis.

KEHADIRAN INJIL BARNABAS MEMBUAT KEJUTAN

Berbagai pernyataan penganut Kristen yang dijumpai pada berbagai tulisan tentang Injil Barnabas , baik dalam media cetak ataupun media internet , hampir keseluruhan sinisme mereka pasti ditujukan kepada ummat Islam . Seakan-akan kehadiran Injil Barnabas sekarang  menjadi tanggung jawab ummat Islam dan menuduh bahwa Injil Barnabas adalah karangan orang Islam. Padahal INJIL BARNABAS justru pertama kali muncul dari kalangan Kristen sendiri kecuali yang diberitakan ditemukannya INJIL BARNABAS di Turki, yang belum jelas dan membutuhkan konfirmasi ilmiah. Penganut Kristen betul-betul ketakutan dan trauma dengan Injil Barnabas, sampai-sampai hanya menuding : ITU INJIL PALSU , tanpa pernah membaca apalagi mengkajinya . Sedangkan di sisi lain , ummat Islam sebenarnya tidak terlalu peduli dengan kehadiran Injil Barnabas, kecuali kaget sekaligus kagum karena ada Injil yang ajaran dasarnya sama seperti ajaran Al Qur’an . Misalnya, tidak tersalibnya Nabi Isa Al Masih as. dan yang disalib itu adalah orang lain, nubuatan kedatangan Nabi akhir Zaman yang bernama “ MUHAMMAD “ dari turunan Ismail dan bukan turunan Ishak , keutusan Nabi Isa Al Masih as hanya untuk bani Israil bukan untuk seluruh ummat manusia , ajaran yang dibawa Yesus adalah Tauhid bukan ajaran Trinitas , Yesus bukan Anak Allah , bukan Tuhan melainkan seorang nabi dan Rasul Allah dan sebagainya . Semua itu merupakan kesamaan mendasar dengan ajaran Al Qur’an . Dan kalaupun ajaran yang tersebut dalam Injil Barnabas tersebut diangkat dalam suatu tulisan dan diskusi oleh pihak   Islam , maka hal itu hanya sebagai bahan bandingan terhadap referensi pokok , dan tidak menjadikannya sebagai sumber dan dalil utama. Bahkan sebenarnya lebih sering tidak diangkat sama sekali .Oleh karena itu , terlalu gegabah  kalau tidak bisa dikatakan sebuah kebingungan dan kengawuran , jika karena kesamaan yang demikian lalu melalui berbagai argumentasi yang kelihatannya ilmiah tetapi bias dan mengelabui  lalu ummat Islam menjadi tertuduh sebagai pengarang Injil Barnabas. Padahal kemunculan Injil Barnabas bersumber dari pihak Kristen sendiri, yang menyimpannya, menemukannya dan menginformasikannya ke seluruh dunia . Tiba-tiba tanpa dasar sedikitpun lalu ummat Islam yang dijadikan tertuduh sebagai sumber datangnya Injil Barnabas lantaran kesamaan isi ajaran dasarnya tetapi bertentangan dengan ajaran dogma Kristen sekarang ini .
Sebenarnya kalau saja penganut Kristen mau jujur , kesamaan-kesamaan dengan Al Qur’an yang demikian itu tidak harus dilihat pada Injil Barnabas saja , melainkan dapat dilihat pula dalam Injil Kanonik sekarang ini ( Injil Matius , Injil Markus , Injil Lukas dan Injil Yahya ), asalkan dengan kajian-kajian dan analisis yang logis dan jujur, tidak dogmatis . Pihak Islam selalu memberikan analisis atas ayat-ayat Bibel yang membuktikan adanya kesamaan dengan ajaran Al Qur’an tanpa menggunakan INJIL BARNABAS mengenai hal-hal yang pokok seperti misalnya tidak tersalibnya Nabi Isa Al Masih as. dan yang disalib itu adalah orang lain, nubuatan kedatangan Nabi akhir Zaman yang bernama “ MUHAMMAD “ dari turunan Ismail dan bukan dari turunan Ishak , keutusan Nabi Isa Al Masih as hanya untuk bani Israil bukan untuk seluruh ummat manusia , ajaran yang dibawa Yesus adalah Tauhid bukan ajaran Trinitas , Yesus bukan Anak Allah , bukan Tuhan melainkan seorang nabi dan Rasul Allah , Mesiah yang ditunggu-tunggu bukan Yesus Kristus melainkan Nabi Muhammad SAW dan sebagainya.  Semua itu mereferensi pada INJIL-INJIL KANONIL , bukan Injil \Barnabas . Memang menggunakan Injil Barnabas sebagai sumber rujukan setiap dalil argumentasi tidak perlu dilakukan pihak Islam karena sangat memahami bahwa penganut Kristen sangat trauma dengan INJIL BARNABAS karena kesamaannya dengan Al Qur’an , sehingga kalau menggunakan Injil Barnabas , dapat dipastikan  dialog tidak akan berjalan . Sekalipun pihak Islam menggunakan ayat-ayat Bibel yang diakui kanonik dan tidak menggunakan Injil Barnabas , nyatanya pada berbagai kesempatan dialog , pihak Kristen justru tidak mampu menyanggah analisis yang berdasarkan ayat-ayat Injil-Injil Kanonik , kecuali menampilkan apologi yang emosional dan tidak bermutu tetapi anehnya penuh pasrah .
Pernyataan-pernyataan penganut Kristen yang menanggapi INJIL BARNABAS , sebenarnya lebih mendemonstrasikan ketakutan dan trauma mereka terhadap Injil Barnabas ( - dan lucunya sambil menyodokkan emosi mereka kepada ummat Islam -) dari pada menyajikan kajian-kajian yang lebih wajar atas Injil Barnabas . Sebenarnya ummat Islam juga terheran-heran atas fakta keberadaan Injil Barnabas  dan disertai kagum atas isinya yang sejalan dengan Al Qur’an. Akan dibuktikan dalam bahasan  nanti betapa pernyataan-pernyataan penganut Kristen yang justru mendiskreditkan ummat Islam akibat kemunculan Injil Barnabas  . Sayangnya , pernyataan-pernyataan tersebut penuh dengan pengelabuan dan kebohongan .
Alasan paling pokok dari ketakutan dan trauma penganut Kristen terhadap INJIL BARNABAS  karena sebagai “ INJIL “ Injil Barnabas justru menyajikan ajaran yang sangat bertentangan dengan ajaran dan dogma Kristen dewasa ini . Dapat dipahami  mengapa  penganut  Kristen  menolaknya dengan berbagai alasan yang “ diilmiahkan “ supaya kelihatan ada otoritas pembenaran atas penolakan tersebut . Bahkan ada yang menolaknya tanpa menyajikan argumentasi kecuali hanya mengatakan : SUDAH PASTI INJIL PALSU .
Pertentangan INJIL BARNABAS dengan ajaran Kristen dan INJIl SALIB, adalah hal yang pasti sebab agama Kristen sekarang adalah agama yang dibawa dan diajarkan Paulus dengan mengatas-namakan Yesus Kristus  tetapi secara fundamental bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus . Sebagai contoh ajaran  Gnostik Paulus  dalam Ibrani 6 : 1-2   :

Sebab itu, baiklah kita BERHENTI DARI PADA MENERANGKAN PENGAJARAN KRISTUS  YANG MULA-MULA  itu , langsungkanlah  kepada kesempurnaan .
Janganlah lagi kita membubuh alas yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada perbuatan yang membawa kepada mati dan iman kepada Allah dan pengajaran dari hal  baptisan  dan  dari  hal  meletakkan  tangan  atas  orang  mati  bangkit  pula  dan
hukuman kekal .[1] )

Ayat Ibrani 6 : 1-2 adalah ajaran Paulus yang sangat jelas menolak untuk melaksanakan pengajaran Yesus yang awal dan langsung saja pada pencapaian “ kesempurnaan “. Padahal yang berkenaan dengan syariat Taurat , Yesus telah menegaskan :

Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu , sehingga langit dan bumi lenyap , satu noktah atau satu titik pun sekali-kali tiada akan lenyap daripada hukum Torat itu sampai semuanya jadi

Ada pertentangan yang tajam antara ajaran yang dikembangkan Paulus dengan ajaran dasar yang dibawa Yesus Kristus [2]). Ketika INJIL SALIB dan ajaran Kristen sebagai ajaran Paulus bertentangan secara keseluruhannya dengan ajaran Yesus Kristus dan juga bertentangan dengan INJIL BARNABAS , maka secara sederhana dapat diperkirakan posisi INJIL BARNABAS itu dalam ajaran  Yesus  yaitu Injil Barnabas sesuai dengan ajaran Yesus. 

Di Indonesia , Injil Barnabas ini telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia . Pertama oleh Rahnip M. BA   berdasarkan Injil Barnabas versi terjemahan bahasa Inggeris . Untuk diketahui Injil Barnabas diterjemahkan ke bahasa Inggeris dilakukan pada tahun 1907 oleh dua orang suami isteri Lonsdale Ragg dan Laura Ragg berdasarkan naskah Italia . Lonsdale Ragg pada waktu itu adalah wakil Uskup Gereja Inggeris di Venesia . Kedua , diterjemahkan oleh H. Husein Abubakar Al Habsyi – Abubakar Basylemeh berdasarkan Injil Barnabas versi terjemahan bahasa Arab . Injil Barnabas terjemahan bahasa Arab ini diterjemahkan oleh Dr. Kholil Saadah – seorang Kristen Mesir -  dengan bersumber pada terjemahan bahasa Inggeris hasil karya Lonsdale Ragg dan Laura Ragg . Sekalipun merupakan terjemahan dari terjemahan , dari penyimakan subyektif penulis , Injil Barnabas terjemahan bahasa Indonesia oleh H. Husein Abubakar Al Habsyi – Abubakar Basylemeh lebih enak dibaca dibandingkan dengan terjemahan bahasa Indonesia oleh Rahnip M. BA , walaupun di sana sini ada kekakuan kalimatnya . Aliran kalimat-kalimatnya lebih lancar dan lebih enak dibaca dibandingkan Injil Barnabas terjemahan langsung Rahnip M. BA dari terjemahan Inggeris –nya Lonsdale Ragg dan Laura Ragg . Tetapi bukan berarti terjemahan H. Husein Abubakar Al Habsyi -Abubakar Basylemeh tanpa kekurangan . Kita mendapatkan beberapa susunan kata sebuah kalimat yang mengganggu . Tetapi masih bisa ditangkap maksudnya . Memang mengalihkan sebuah kata dan sebuah kalimat dari satu bahasa ke bahasa lain  bukanlah hal yang mudah . Seringkali gagasan yang hendak disampaikan oleh kalimat dari bahasa semula justru  menjadi berubah maksudnya ketika diterjemahkan ke bahasa lain . Oleh karenanya kita tetap memberikan penghargaan yang tinggi kepada kedua penterjemah ini , yang telah berusaha dengan susah payah  menterjemahkannya sebuah temuan arkeologi yang terkait dengan ajaran Yesus  ke bahasa Indonesia .


[1] )  Teks ayat Ibrani 6  : 1-2 ini berdasarkan Alkitab LAI 1968 . Ternyata  Alkitab LAI 1976 dan seterusnya , ayat Ibrani 6 : 1-2 ini sudah berubah  menjadi seperti berikut  :    Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus  dan beralih kepada perkembangannya yang penuh . Janganlah lagi kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia dan dasar kepercayaan kepada Allah yaitu ajaran tentang perbagai pembaptisan , penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal “. Perbedaannya sangat jelas. Sebagai contoh , menurut Alkitab LAI 1968  :    PENGAJARAN KRISTUS  YANG MULA-MULA    tetapi menurut Alkitab LAI 1976 dstnya : “  ASAS-ASAS PERTAMA AJARAN TENTANG KRISTUS  “ . Dua hal yang berbeda . Apakah “  PENGAJARAN KRISTUS  YANG MULA-MULA  “ adalah   ASAS -ASAS PERTAMA AJARAN TENTANG KRISTUS  “ ?  Ini menjadi satu bukti betapa Bibel selalu mendapat rongrongan pengubahan oleh tangan-tangan penganut Kristen !
[2] ).  Paulus membawa ajaran yang berbeda dengan ajaran yang dibawa para murid utama Yesus . Paulus berbicara tentang “ Injil yang lain “ dan “ Yesus yang lain “.  Istilah  “ Injil yang lain “ adalah Injil yang diajarkan para murid utama Yesus ; begitu pula “ Yesus yang lain “ adalah tokoh Yesus yang diajarkan para murid utama Yesus tetapi berbeda dengan tokoh Yesus  yang diajarkan Paulus . Ayat 2 Korintus 11 : 4 :  Karena jikalau orang yang datang memberitakan YESUS YANG LAIN pula , YANG TIADA KAMI BERITAKAN atau jikalau kamu menerima roh yang berlainan daripada yang sudah kamu terima atau INJIL YANG BERLAINAN DARIPADA YANG SUDAH KAMU SAMBUT , maka kamu hanya menerima saja “.  Lalu siapakah yang mengajarkan YESUS YANG LAIN dan INJIL YANG BERLAINAN  tersebut ?  Jawabannya sangat jelas : PARA MURID UTAMA YESUS ! Hal ini tidak diragukan lagi karena pada ayat 2 Krontus 11 : 5 , Paulus mengaitkan kehadiran YESUS YANG LAIN dan INJIL YANG BERLAINAN  tersebut dengan kesejajaran dirinya terhadap RASUL-RASUL  :      Karena aku mensifatkan diriku , SEDIKITPUN TIADA TERKURANG  DARI PADA RASUL-RASUL YANG TERUTAMA itu “.   Untuk menyimak pertentangan sekaligus perbedaan antara ajaran Paulus dengan ajaran para murid utama Yesus , dapat dibandingkan setiap pernyataan ajaran Paulus dengan surat kiriman Yakub . Ada kontadiksi antara keduanya .

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mantapss gan,lanjutkan !!!

Posting Komentar