Senin, 20 Agustus 2012

KEBENARAN TRINITAS ? KEPERCAYAAN KAFIR KUNO EROPAH

DALIL-DALIL KEBENARAN TUHAN TRINITAS ?
( MENYAMBUT UNDANGAN JAMUAN PIHAK KRISTEN )

PENGANTAR :

Sebuah buku berjudul ” KITAB TUHAN MENJAMU TUDUHAN DAN SALAH PAHAM  Apologetika Kristiani , Khusus Untuk Penganut Dan Pengeritik Alkitab  tanpa menyebut nama penerbit  ditulis seorang Kristen bernama Eja Kalima . Entah nama sebenarnya atau nama samaran .
Sesuai dengan judulnya. buku ini menyajikan sejumlah apologi tentang berbagai keyakinan Kristen yang berbeda atau bertentangan dengan keyakinan Islam . Dan apologi ini sengaja ditujukan kepada ummat Islam selaku “ PENGERITIK PEDAS “ keyakinan Kristen . Setiap tema apologi yang dibahas diberi judul : “ SALAH PAHAM  “ . Maksudnya , ada  SALAH-PAHAM pihak Muslim atas keyakinan Kristen dan karenanya melalui tulisan buku itu, Eja Kalima menyajikan “ Jawaban “ atas KESALAH-PAHAMAN ummat Islam ( kaum Muslimin ) tersebut. Ini sesuai dengan JUDUL pengantarnya: MELURUSKAN TUDUHAN DAN SALAH PAHAM. Ada 22 SALAH PAHAM  diungkap Eja Kalima , sekaligus ” meluruskan ” SALAH PAHAM tersebut dengan penjelasan-penjelasan apologi sekaligus menunjukkan ketidak-benaran ajaran Islam pada beberapa tema sentral yang menjadi perbedaan antara Islam dengan  Kristen .Oleh karena buku tersebut merupakan UNDANGAN JAMUAN KEPADA UMMAT ISLAM, maka perlu ditanggapi. Salah satu tema yang dibahas adalah klaim tengan Yesus memiliki sifat-sifat keilahian.

APOLOGI  1 : 
Eja Kalima berkata :
Kesalahan-pahaman pertama dari teman-teman Muslim sebenarnya amat kasat mata. Kristianitas sama sekali tidak berurusan dengan 3 Tuhan yang bergabung jadi satu tetapi SATU KEILAHIAN ALLAH YANG MEMILIKI 3 PRIBADI. Dengan pendekatan lain istilah lain, TRINITAS ADALAH ALLAH dengan satu APA dan tiga SIAPA; SATU HAKEKAT/SUBSTANSI ILAHI dengan TIGA RELASI. yakni bahwa BAPA ITU ALLAH ( al. Yahya 6 : 27 ; 5 : 18 ; Mat. 6 : 5 -14  ), ANAK ITU ALLAH   ( al. Yahya 1 : 1 ; 14 : 10, 11 ; 17: 10 ; 20 : 28 ; Wahyu 1 : 8 ; 1 Yahya 5 : 20 ), dan ROH KUDUS ITU ALLAH ( al. Yahya 15 : 26 ; Kis. 5 : 3,4 ) dan ALLAH TETAP ESA ( al. Yak 2 : 19 ; Ul. 6 : 4 ).
Sengaja kami tampilkan ayat-ayat pembuktian di atas yang tidak satupun terambil dari Surat-surat Paulus (!) melainkan dari Rasul dan murid Yesus lainnya. Ini merupakan bukti lanjutan bahwa Trinitas itu bukanlah karangan-karangan Paulus ( atau  hanya hadir di kalangan Paulus ) seperti yang sering dituduhkan  orang . Alkitabiah yang menyingkapkan keberadaanNya sendiri yang Trinitas itu .

TANGGAPAN  :
Eja Kalima memberi pengertian tentang  TRINITAS  yaitu :  SATU KEILAHIAN ALLAH YANG MEMILIKI 3 PRIBADI. Dengan pendekatan lain istilah lain, TRINITAS ADALAH ALLAH dengan satu APA dan tiga SIAPA ; SATU HAKEKAT/SUBSTANSI ILAHI dengan TIGA RELASI “. Harus dipahami bahwa pengertian TRINITAS yang disajikan Eja Kalima adalah menurut ajaran sekte Kristen yang dianutnya dan pasti berbeda dengan pengertian TRINITAS menurut ajaran sekte Kristen lainnya. Dan perlu diajukan pertanyaan kepada Eja Kalima, sejauh manakah kebenaran pengertian TRINITAS yang disajikannya  ? Apakah pengertian TRINITAS yang diajarkan sekte Kristen lainnya adalah salah ? Seharusnya masalah ini yang perlu dituntaskan terlebih dahulu oleh Eja Kalima sebelum  menyajikan    “ jamuan “ tentang TRINITAS anutannya kepada ummat Islam ( kaum Muslimin ). Internal Kristen sendiri masih gonjang-ganjing tentang TRINITAS , malah lucunya mencoba membela TRINITAS yang dianutnya terhadap ummat Islam ( kaum Muslimin ). Ini  perilaku yang tidak benar . Sama seperti yang dilakukan si Apologist Kristen Kamil Mukamil , mungkin karena sangat bingung menjelaskan konsep TRINITAS, sehingga memberi pengertian TRINITAS sebagai TIGA PRIBADI dan sekaligus juga sebagai TIGA PENAMPAKAN ( MODUS)  TUHAN. Padahal pengertian ”TIGA PRIBADI ” berbeda dengan ” TIGA  PENAMPAKAN ( MODUS ) ”. Dalam pengertian ” TIGA PENAMPAKAN  ( MODUS )  ”, dipahami  hanya ADA SATU PRIBADI TUHAN tetapi menampakkan diri dalam TIGA BENTUK WUJUD YANG BERBEDA. Ketika berwujud sebagai ” BAPA ” maka tidak akan ada ANAK dan ROH KUDUS . Ketika berwujud sebagai ” ANAK ” maka tidak akan ada BAPA dan ROH KUDUS,  Dan ketika berwujud sebagai ROH KUDUS, maka tidak akan ada BAPA dan ANAK . Dalam hubungan yang demikian , lalu bagaimana bisa dikatakan Allah dengan ” SATU HAKEKAT/SUBSTANSI ILAHI dengan TIGA RELASI “. ?  Relasi apa yang dibangun pada hal yang muncul hanya satu wujud dan dua wujud lainnya tidak ada ? Kalau ketiga-tiganya sama-sama berwujud sendiri-sendiri, bukan berarti ” TIGA PENAMPAKAN ( MODUS )  ” melainkan  ” TIGA PRIBADI  ”. Artinya ada TIGA TUHAN yang berbeda-beda ! Kita tinggalkan saja dulu permasalahan tersebut dan mari kita kembali saja ke pengertian TRINITAS yang dianut dan dijelaskan Si Kristen Penyaji Apologi .
Pengertian TRINITAS yang diberikan Eja Kalima SANGAT KABUR . Harap dijelaskan oleh Eja Kalima, apa yang dimaksud olehnya dengan : “ Satu APA  “ dan “ Tiga SIAPA “. Juga supaya dijelaskan apa yang dimaksud dengan : “ SATU HAKEKAT/ SUBSTANSI ILAHI dengan TIGA RELASI    ketika Eja Kalima mengatakan :  ALLAH YANG MEMILIKI 3 PRIBADI “. Apakah bentuk “ TIGA RELASI “ tersebut menunjukkan “ TIGA PRIBADI “ ? Dan ketika si Kristen memberikan pernyataan dengan petilan kalimat  :     bahwa BAPA ITU ALLAH   ( al. Yahya6 : 27 ; 5 : 18 ; Mat. 6 : 5 -14  ), ANAK ITU ALLAH   ( al. Yahya 1 : 1 ; 14 : 10, 11 ; 17: 10 ; 20 : 28 ; Wahyu 1 : 8 ; 1 Yahya 5 : 20 ), dan ROH KUDUS ITU ALLAH ( al. Yahya 15 : 26 ; Kis. 5 : 3,4 ) dan ALLAH TETAP ESA ( al. Yak 2 : 19 ; Ul. 6 : 4 )  “, apakah Eja Kalima hendak menunjukkan SEHAKEKATNYA ataukah hendak menyatakan bentuk TIGA RELASI dari ketiga PRIBADI tersebut ? Pernyataannya kelihatan sangat hebat tetapi kabur , tidak jelas dan membingungkan. Oleh karena itu, tanggapan yang tepat sulit diberikan akibat ketidak-jelasan apologi “ jamuan “-nya .
Sekarang mari kita kutip ayat-ayat Bibel yang ditunjuk Eja Kalima di atas supaya jelas dan jangan hanya main tunjuk ayat .

a.     BAPA ITU ALLAH .
Janganlah kamu bekerja karena makanan yang fana melainkan karena makanan yang baka yaitu yang akan diberi kepadamu oleh ANAK MANUSIA  karena IA-lah yang dimeteraikan oleh BAPA , yaitu ALLAH ( Yahya 6 : 27 )
Sebab itu makin sangat lagi orang Yahudi mencari upaya hendak membunuh Dia , bukan saja sebab melanggar hukum hari Sabbat melainkan sebab Ia mengatakan Allah itu BAPA-nya sendiri , menyamakan dirinya dengan Allah . ( Yahya 5 : 18 )
Supaya sedekahmu itu tiada kelihatan ; maka BAPAMU yang nampak barang yang tiada kelihatan , IA-lah akan membalas kepadamu. ( 4 ) Tetapi engkau ini, apabila engkau hendak berdoa , masuklah ke dalam bilikmu , kuncikan  pintu  bilikmu itu  lalu  BERDOA KEPADA BAPAMU yang nampak barang yang tiada kelihatan itu , IA-lah akan meluluskan kepadamu ( 6 ). Janganlah kamu menyerupai mereka itu , karena BAPAMU mengetahui barang keperluanmu dahulu daripada kamu memohonkan dari pada-Nya ( 8 )Sebab itu , hendaklah kamu berdoa demikian : Ya BAPA kami yang di surga , dipermuliakanlah kiranya nama-Mu ( 9 ).Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, tak dapat tiada BAPAMU YANG DI SURGA akan mengampuni kesalahan kamupun (14 ) ( Matius 6 : 5 -14 - dikutip hanya ayat yang memuat kata  “ BAPA “ mulai dari ayat 4 )

b.     ANAK ITU ALLAH
Maka pada awal pertama adalah FIRMAN dan FIRMAN itu bersama-sama dengan ALLAH  dan FIRMAN itulah juga ALLAH . ( Yahya 1 : 1 )
Tiadakah engkau percaya bahwa AKU INI DI DALAM BAPA dan BAPA PUN DI DALAM AKU?  Segala perkataan yang aku katakan kepadamu BUKANNYA AKU KATAKAN ATAS KEHENDAKKU SENDIRI melainkan BAPA itu yang TINGGAL DI DALAM AKU , IA-lah mengadakan segala perbuatan itu .
Percayalah akan daku bahwa AKU INI DI DALAM BAPA DAN BAPA PUN DI DALAM AKU ; jikalau tiada  sekalipun, percyalah akan daku oleh karena segala perbuatan itu. ( Yahya 14 : 10, 11 )
Segala milikku itu juga milikmu dan milikmu itu pula milikku ; dan aku dipermuliakan di dalam mereka itu.  ( Yahya 17: 10 )
Maka sahut Tomas sambil berkata kepadanya : “ Ya Allah, ya Tuhanku “.(Yahya  20 : 28 )
Aku inilah Alif dan Ya , demikianlah firman Allah , Tuhan itu ; Yang Ada dan Yang Sudah Sedia Ada , dan Yang Akan datang kelak, yaitu Yang Maha Kuasa . ( Wahyu 1 : 8 )
Tetapi kita mengetahui bahwa Anak Allah itu sudah tiba lalu mengaruniakan kita akal supaya kita mengenal akan Yang Benar ; maka kita ini ada di dalam Yang Benar yaitu di dalam anaknya, Yesus Kristus . Maka inilah Tuhan yang Sebenanrnya yaitu Allah , dan hidup yang kekal . ( 1 Yahya 5 : 20 ).

c.     ROH KUDUS ITU ALLAH
Akan tetapi apabila datang PENOLONG yang akan Kusuruhkan kepadamu dari pada BAPA , yaitu ROH KEBENARAN yang keluar daripada BAPA itu , ialah akan menyaksikan dari hal-ku ( Yahya 15 : 26 )
Tetapi kata Peterus : “ Hai Ananias , apakah sebabnya Iblis menempati hatimu sehingga engkau berdusta kepada ROHU’LKUDUS dan menyebelahkan harga sebidang tanah itu ?
Selagi belum dijual, bukankah milikmu sendiri ? Dan setelah sudah terjual , bukankah harganya itu di dalam kuasamu ? Apakah sebabnya engkau sudah merundingkan perbuatan ini di dalam hatimu ? Bukannya engkau berdusta kepada manusia melainkan kepada ALLAH . ( Kisah Rasul-Rasul  5 : 3,4 )
Mengenai ALLAH TETAP ESA disebutkan dalam sejumlah ayat dalam Alkitab/Bibel  antara lain seperti Yak 2 : 19 ; Ul. 6 : 4 yang disebutkan Eja Kalima. Istilah  “ BAPA “ dalam Kristen sama dengan ALLAH  Tuhan Yang Maha Esa dalam Islam. Jadi kalau dikatakan BAPA itu ALLAH , tidak perlu dipermasalahkan. Tetapi perlu diketahui, dalam Islam tidak mengenal istilah “ BAPA “ yang dikenakan kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa . 
Sekalipun tidak ada permasalahan mengenai “ BAPA ITU ALLAH “ , namun dari ayat-ayat Alkitab/Bibel yang ditunjuk perlu dibicarakan supaya diketahui beberapa aspek  yang terkait dengan hubungan istilah “ ALLAH “. Teks Yunani untuk kata “ ALLAH “ dalam ayat Yahya 6 : 27 adalah “ δ Θεός “( ho theos ) dan diterjemahkan dalam bahasa Inggeris dengan “ the God “. Dalam ayat Yahya 5 : 18 kata  “ ALLAH “ disebut dua kali yang teks Yunani-nya secara berturut-turut adalah  τόυ Θεόυ  “  ( ton theon ) yang diterjemahkan dengan “ the God “ dan “ τώ  Θεώ “ ( to theo ) yang diterjemahkan dengan “ to the God[1]) . Kemudian ayat Mat. 6 : 5 -14  hanya menyebut “ BAPA “ yang dirangkaikan dengan kata “ ALLAH “ . Dalam teks Yunani, kata “ BAPA “ pada ayat-ayat yang dikutip adalah “ δ Πατήρ “( ho Pater ) yang dalam bahasa Inggeris : “ the Father “ dikecualikan ayat 9 yang hanya tertulis “ Πατήρ “ ( Pater ) tanpa artikel  δ “ ( ho ).
Selanjutnya  berkaitan dengan  “ ANAK ITU ALLAH “ , pada ayat Yahya 1 : 1 teks Yunani , untuk  kata     “ FIRMAN “ adalah  δ Λόγος “ ( ho Logos ) sedangkan untuk kata “ ALLAH “ ,  menurut teks Yunani tertulis : “ τόυ Θεόυ  “ ( ton theon ). Dalam ayat-ayat lain yang disebutkan Eja Kalima, seperti ayat Yahya 14 : 10,11 tidak ada sebutan yang berkaitan dengan “ ANAK “ kecuali pernyataan Yesus tentang “ hubungan “-nya dengan BAPA. Kata “ BAPA “ dalam ayat Yahya  14 : 10 , 11 disebut dua kali dan menurut teks Yunani berturut-turut adalah : “τώ Πατρί  “(To Patri) dan “ Πατήρ “ (Pater) tanpa “ τώ “ ( To ).  Ayat lainnya yang dikutip Eja Kalima  ternyata tidak mengungkap sebutan “ANAK “ itu “ALLAH “. Rupanya ayat-ayat tersebut dikutip Eja Kalima dalam kerangka penafsiran dogmatisnya tentang          “ ANAK ITU ALLAH “, yang nanti akan dibahas. Termasuk dalam hal ini ayat Yoh. 20 : 28  yang mengangkat ucapan Thomas, salah seorang murid utama Yesus ketika bertemu dengan Yesus pasca penyaliban dan kebangkitan . Kata “ ALLAH “ dalam ayat  Yoh  20 : 28  menurut teks Yunaninya adalah “ Κνριός “ ( Kurios ) yang diterjemahkan dalam bahasa Inggeris dengan “ LORD “ dan kata “ TUHAN “ menurut teks Yunani adalah “ δ Θεός  “ ( ho theos ) dan dalam bahasa Inggeris : “ the God “. Begitu pula ayat yang ditunjuk Eja Kalima, tidak ada yang menunjuk secara langsung kepada “ ROH KUDUS ITU    ALLAH “ kecuali sebagai hasil penafsiran si Kristen Penyaji Apologi semata-mata .  Masalah ini akan dibahas .
Sekarang akan kita bahas klaim Eja Kalima atas ayat-ayat Alkitab/Bibel berkenaan dengan “ ANAK ITU ALLAH “ dan “ ROH KUDUS ITU ALLAH “ . Mengenai  “ BAPA ITU ALLAH “ dalam konteks umum tentang kata “ ALLAH “ tidak dipermasalahkan karena memang “ ALLAH  “ itu  menurut ajaran Kristen adalah “ BAPA “. Pertama-tama kita akan membahas ayat-ayat Alkitab/Bibel yang dirujuk Eja Kalima tentang “ ANAK ITU ALLAH “

1.      Mengenai ayat Yahya 1 : 1 , bisa diberikan catatan sebagai berikut :
a.      Gereja Unitarian dan Sekte Saksi Yehovah sangat  menolak jika dijadikan dasar penetapan Yesus itu Allah. Tapi “ ALLAH “ dalam pengertian yang bagaimana ?  Penganut Kristen menggunakan kata “ ALLAH “ dalam pengertian yang berjumplitan dan tidak tegas . Alasan  Gereja Unitarian sehingga menolak jika ayat Yahya 1 : 1 dijadikan dalil tentang Yesus ( ANAK ) itu Allah antara lain adanya kejanggalan dalam struktur kalimat jika ayat ini dipahami : “FIRMAN “ itu “ ALLAH “. Hal ini telah dikemukakan dan dikutip kembali sebagai berikut :
Poin pertamanya adalah kesulitan untuk memahami “ FIRMAN BERSAMA DENGAN ALLAH    di satu sisi dan “ FIRMAN ADALAH ALLAH “ di sisi lain .
Klausa  pertama  menyatakan  bahwa  ada  perbedaan  antara  FIRMAN dengan  ALLAH      ( karena yang satu BERSAMA dengan yang lain ). Sementara klausa yang kedua menyatakan bahwa mereka ( FIRMAN dan ALLAH ) satu dan sama. Apabila demikian , kalimat tersebut , TIDAK MASUK AKAL .
Thomas McElwain mengungkapkan : “ Memang beberapa cendekiawan ( - dari kalangan Kristen sendiri dan tidak ada dari kaum Muslim karena tidak berkepentingan dengan ayat Yahya 1 : 1 , pen. ZA - ) menunjukkan bahwa terjemahan yang lebih baik adalah : ‘ dan Firman adalah tuhan ( atau allah ) ‘ ( t dan a huruf kecil  pen. ZA ) “. Dengan memberikan alternatif terjemahan yang demikian ini , rupanya hendak ditunjukkan oleh Thomas McElwain bahwa   FIRMAN ”  itu  BUKAN ALLAH  seperti halnya BAPA melainkan hanya memiliki keilahian saja karena ” Firman ” itu keluar dari ALLAH .
b.        Sebagaimana yang dapat dilihat dan dibaca, istilah yang dipakai untuk kata “ KALAM “ atau
“ FIRMAN “ dalam ayat Yahya 1 : 1 , menurut teks Yunani adalah “ LOGOS “ . Kajian atas hal ini akan bisa membawa pada pemahaman dan bagaimana menempat-kan ayat Yahya 1 : 1 pada posisi yang sebenarnya .  Sebagaimana diketahui , gagasan tentang ” LOGOS ” atau     ” FIRMAN ”  adalah gagasan yang sangat laku dalam filsafat STOA yang bergabung dengan filsafat Plato, yang kemudian gabungan ini dikenal dengan filsafat NEOPLATONISME dan tersebar luas di dunia Yunani-Romawi terutama di kalangan para cendekiawan . LOGOS berperan sebagai ” akal jagad raya ” dan meresap ke segala sesuatu, khususnya ke manusia yang berakal sehingga manusia berakal menjadi peserta dalam LOGOS tersebut .  
Gagasan LOGOS filsafat NEOPLATONIS terambil oleh bapak Gereja misalnya YUSTINUS ( ± 165 M ) yang mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah  ” LOGOS ” yang berpancar dari Allah yang Esa dan karenanya disebut ” ANAK ALLAH ” . Dalam keallahan ” ini, LOGOS adalah suatu kekuatan, daya ilahi. Ketika kosmos ( jagad   raya ) diciptakan, LOGOS keluar dari ” keallahan ” dan menjadi tersendiri dan akhirnya menjadi manusia yang lahir dari perawan Maryam. Selanjutnya pemikiran YUSTINUS diadopsi IRENEUS dengan pengembangan pemikiran baru dalam upaya menentang kelompok-kelompok yang dituduh heretik. Oleh karena itu, bisa dimaklumi jika ayat Yahya 1:1 mengandung unsur filsafat NEO-PLATONISME. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. C. Groenen Ofm : “ Tetapi kebanyakan karangan Perjanjian Baru terlibat dalam peralihan dari alam pikiran Yahudi ke alam pikiran Yunani. Hal ini misalnya paling terasa dalam krangan Paulus dan Injil Yohanes “, maka bagaimanapun konsepsi tentang “ LOGOS “ harus dikembalikan ke alam pikiran Yunani . Dan juga bagaimana pengertian  ” LOGOS ” ternyata masih menjadi ” konflik pendapat ” antar sekte Kristen dan antar bapak-bapak Gereja, dan  hal ini melahirkan konsep TRINITAS yang berbeda-beda pula .
Dengan demikian, sangat meragukan bila menjadikan ayat Yahya 1 : 1 sebagai dalil ketuhanan Yesus, kecuali mereka yang punya otak tapi tidak bisa berpikir, punya telinga tetapi tidak mendengar dan punya hati tetapi tidak mau merenungkan. Dan bahasan mengenai masalah         ”LOGOS” sebenarnya masih  menjadi konflik teologis di kalangan Kristen sendiri sampai saat ini.
Al Qur’an menyebut Yesus dengan ” KALIMATULLAH ” ( Kalimah Allah ) karena kejadian Yesus ( Nabi Isa Al Masih as ) berdasarkan perintah Allah dalam kalimat ” KUN ”( JADILAH ! ) maka Yesus pun tercipta sebagai manusia. Tetapi ummat Islam tidak akan menjadikan : KALIMAH  ” KUN ”  sebagai TUHAN dan juga tidak akan memahaminya akan menjadi daging ( manusia ). Pengertian yang terkandung dalam ajaran Islam ini sebenarnya  sejalan dengan ayat Mazmur 33 : 6   :
Dengan firman Tuhan telah jadi segala langit dan segala tentaranya pun jadi dengan hawa mulut-Nya
Begitu pula ayat Ibrani 11 : 3  :
Dengan iman , kita mengetahui bahwa semesta alam ini sudah jadi oleh firman Tuhan sehingga  barang yang kelihatann bukannya dijadikan dari barang yang kelihatan .
Kata  firman Allah ” dalam ayat Mazmur 33 : 6 dan Ibrani 11 : 3 ini semakna dengan   ” KALIMAH ALLAH ” dalam Al Qur’an yang berupa kalimat : ” KUN ”. Cukup dengan berfirman ” KUN ! ” maka semuanya ini tercipta. Jadi, apa yang tercipta bukan INKARNASI dari KALIMAH ” KUN ” melainkan hasil/produk dari KALIMAH ” KUN ” termasuk dalam penciptaan Yesus. Tetapi penganut Kristen telah mengembangkan pengertian yang terlalu jauh bahwa Yesus yang terjadi dengan KALIMAH ” KUN ” dikatakan sebagai INKARNASI DARI KALIMAH (Firman) yang menjadi manusia . Hal ini merupakan pengaruh dari filsafat Hellenistik .
2.     Sehubungan dengan ayat Yahya 14 : 10, 11 , tampaknya inti pernyataan dari ayat Yahya 14 : 10, 11 yang ditunjuk oleh si Kristen Penyaji Apologi sebagai dalil tentang Yesus sebagai ALLAH  ( - bukan ALLAH dalam pengertian Islam -) adalah adanya pernyataan    BAPA itu yang TINGGAL DI DALAM AKU    dan  AKU INI DI DALAM BAPA DAN BAPA PUN DI DALAM AKU  “ . Baca pula ayat Yahya 10 : 38 ; Yahya. 17 : 21. Hanya menjadi pertanya-an , apakah kalimat ini secara harfiah menjadi bukti bahwa Yesus atau ANAK itu ALLAH ?  Apakah tidak diartikan sebagai pernyataan metafora belaka ? Jika diartikan secara harfiah maka ayat Yahya 14 : 10, 11 mengandung kontradiksi di dalamnya. Mengapa demikian , karena dalam ayat Yahya 14 : 10, 11 terungkap pernyataan Yesus sendiri : “Segala perkataan yang aku katakan kepadamu BUKANNYA AKU KATAKAN ATAS KEHENDAKKU SENDIRI melainkan BAPA itu yang TINGGAL DI DALAM AKU , IA-lah mengadakan segala perbuatan itu  “. Jika Yesus itu adalah ALLAH lalu mengapa Yesus sebagai ALLAH  justru menegaskan segala perkataan yang disampaikannya BUKAN ATAS KEHENDAKNYA SENDIRI. Berarti Yesus BUKAN ALLAH, karena tidak mungkin “ ALLAH “ tidak punya kehendak sendiri. Oleh karena itulah pernyataan Yesus : “ BAPA itu yang TINGGAL DI DALAM  AKU    dan  AKU INI DI DALAM BAPA DAN BAPA PUN DI DALAM AKU  “ harus dilihat sebagai metafora dan tidak bisa dimaknakan secara harfiah . Ternyata jika menyimak ayat-ayat Alkitab/Bibel, memang mendukung hal ini. Mari perhatikan pernyataan dalam ayat-ayat  Alkitab/Bibel berikut  :
-    Siapa yang makan tubuhku dan minum darahku , IA TINGGAL DI DALAM AKU DAN AKU TINGGAL DI DALAM DIA  ( Yahya 6 : 56 )
-    Hendaklah KAMU TETAP DI DALAM AKU dan AKU JUGA DI DALAM KAMU (Yahya 15 : 4 )
-    Siapa yang tetap di dalam Aku dan Aku pun di dalam dia ( Yahya 15 : 5 )
-    AKU DI DALAM MEREKA  itu dan ENGKAU DI DALAM AKU supaya mereka itu sempurna di dalam satu persekutuan . ( Yahya 17 : 23 )
-    Dan Aku sudah memberi tahu namamu kepada mereka itu dan Aku akan memasyhurkan pula supaya kasih yang seperti Engkau kasih akan Daku itu tetap di dalam mereka itu dan AKU PUN TETAP DI DALAM MEREKA  ( Yahya 17: 26 )
Pernyataan semacam ini cukup banyak , khususnya dalam Injil Yahya. Jika dipahami secara harfiah berarti SEMUA MURID YESUS TIDAK LAIN ADALAH YESUS SENDIRI dan karena Yesus juga berada di dalam ALLAH maka SEMUA MURID YESUS TIDAK LAIN ADALAH ALLAH. Kok, banyak sekali ALLAH  yang disembah oleh si Kristen Penyaji Apologi dan penganut Kristen lainnya ? Ini adalah konsekwensi jika memahami secara harfiah atas kalimat “  BAPA itu yang TINGGAL DI DALAM AKU “ dan  AKU INI DI DALAM BAPA DAN BAPA PUN DI DALAM AKU  “ dalam ayat Yahya 14 : 10, 11 tersebut. Oleh karena itu kalimat ini tidak bisa dipahami secara harfiah melainkan dimaknakan secara metafora. Dengan kata lain, ayat Yahya 14 : 10, 11 tidak bisa dijadikan dalil bahwa ANAK atau YESUS ITU ADALAH ALLAH .
3.      Ayat Yahya  20 : 28 mengungkapkan ucapan Thomas : “ Ya Allah, ya Tuhanku . Teks Yunani kalimat ini : “ O, Κνριός μου χαι δ Θεός μου “ ( O, Kurios, mon kai ho Theos mon ) dengan terjemahan bahasa Inggeris : “ My Lord and my God “. Menjadi pertanyaan, apakah kata ini ditujukan kepada Yesus sehingga ayat Yahya 20 : 28 ini menjadi dalil  : YESUS ADALAH TUHAN DAN ALLAH ?
Perlu  diketahui , kata  “ Κνριός( Kurios , yang  diterjemahkan dengan : Lord , Tuhan )  dan “ Θεός “( Theos, yang diterjemahkan dengan : God, Allah ) adalah bentuk nominatif. Dan kedua kata ini menunjuk kepada “ ORANG KEDUA TUNGGAL“ dan memiliki denklensi ( termi-nologi linguistik yang mengacu kepada bentuk-bentuk turunan dari kata-kata yang mengalami infleksi ). Oleh karena itu terdapat kasus vokatif untuk kedua kata tersebut  yaitu : “ Kurie/Kyrie “ untuk “ Kurios “ dan “ Thee “ untuk “ Theos “. Jika Thomas menujukan kedua kata itu untuk Yesus, seharusnya digunakan bentuk vokatif : “ Kurie/ Kyrie “ dan “ Thee “. Tetapi nyatanya dalam ayat Yahya 20 : 28 digunakan bentuk nominatif : “ Kurios  “ dan  Theos  “, yang artinya kata-kata itu ditujukan kepada  “ ORANG KETIGA TUNGGAL “ ( Allah ) tetapi  diucapkan di depan ” ORANG KEDUA TUNGGAL ” ( Yesus ) oleh ” ORANG PERTAMA TUNGGAL ” ( Thomas ) ,  bukan ditujukan kepada Yesus yang sedang dihadapi Thomas . Hal ini bisa dibandingkan dengan bila kita  bertemu dengan seorang teman yang sudah lama tidak bertemu . Lalu ketika bertemu , karena terkejut dan gembira kita pun  berseru di hadapannya : “ Ya Allah , ya Tuhanku “ . Ucapan ini dilontarkan di hadapan teman tersebut tetapi bukan berarti teman ini adalah ALLAH dan TUHAN , melainkan kata-kata yang diucapkan sebagai seruan kepada Tuhan Allah untuk menyatakan kegembiraan, keterkejutan dan semacamnya karena bertemu dengan teman dan bukan ditujukan kepada teman yang dihadapi . Dengan demikian menjadikan ayat Yahya 20 : 28 sebagai dalil tentang YESUS ITU ALLAH, sangatlah keliru .
4.      Berkaitan dengan ayat  Wahyu 1 : 8, yang ditunjuk  Eja Kalima sebagai dalil tentang Yesus atau Anak itu ALLAH  ternyata , jika disimak ternyata sulit ditemukan kalimat yang menyatakan demikian . Oleh karena itu klaim Eja Kalima atas ayat ini tidak lebih dari khayalan dogma yang dibangun untuk mendukung kepercayaannya tentang TRINITAS . Mungkin  telah disamarkan oleh ayat Wahyu 1 : 8 versi Alkitab LAI 1976   :
Aku inilah Alif dan Ya , firman Tuhan Allah , yang ada dan yang sudah  ada dan Yang akan datang , Yang Maha Kuasa
Dalam kesamaran ini bisa jadi ” ALIF dan YA ” sama dengan ” FIRMAN TUHAN ALLAH ” pada kalimat lanjutannya sedangkan namanya ” FIRMAN ” adalah YESUS atau ANAK . Tetapi kesamaran itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika dilihat  kalimat ” firman Tuhan Allah ” dimana kata ” firman ” ditulis dengan  f ” ( f huruf kecil ) , yang merupakan keterangan bahwa Aku inilah Alif dan Ya ” adalah ucapan atau kata-kata Tuhan Allah (firman Tuhan Allah ).  Hal ini dapat  dibandingkan dengan ayat Wahyu 1 : 8 tersebut  dari berbagai versi Alkitab/Bibel lainnya .
Menurut Alkitab LAI 1968  :
Aku inilah Alif dan Ya ” , demikianlah firman Allah Tuhan itu , Yang Ada dan Yang sudah sedia  ada dan Yang akan datang kelak yaitu Yang Maha Kuasa
Menurut Holy Bible 1978  :
I am Alpha and Omega , the beinning and the ending , saith the Lord , which is , and which was and which is to come , the Almighty .
Menurut The New Testament in Today’s English Version tahun 1966  :
I am the Alpha and the Omega “ , says the Lord God Almighty , Who is , who was and who is to come .
Ternyata  kata-kata : “Aku inilah Alif dan Ya  “ dalam ayat Wahyu 1 : 8 menurut LAI  1968  dan pada kata-kata  :    I am the Alpha and the Omega  “ menurut The New Testament in Today’s English Version tahun 1966 berada dalam TANDA PETIK  ( “ …..  “ )  . TANDA PETIK INI MENJADI SANGAT PENTING KEHADIRAN-NYA karena dapat memberikan pengertian bahwa apa yang ditanda-petikkan itu adalah kata-kata yang diucapkan dan siapa yang mengucapkan kata-kata tersebut adalah diluar tanda petik tersebut yaitu TUHAN ALLAH.  Hal ini terlihat dari petilan kalimat “ demikian firman Allah, Tuhan itu “ (Alkitab LAI 1968 ) atau “ saith the Lord “ ( Holy Bible 1978 ) dan “ says the Lord God Almighty “ ( The New Testament in Today’s English Version tahun 1966 ) . Jelaslah ayat Wahyu 1 : 8 , sama sekali tidak menunjukkan YESUS atau ANAK adalah Allah . Tetapi  I am Alpha and Omega “ adalah kata-kata dari Allah , Tuhan Yang Maha Kuasa . Lalu apa penjelasannya sehingga dikatakan ayat Wahyu1 : 8  merupakan dalil tentang   “ ANAK ( YESUS ) ITU ALLAH “ ?
5.     Dan juga dengan ayat 1 Yahya 5 : 20 , jika disimak maka timbul pertanyaan , siapakah yang dimaksud dengan “ YANG BENAR “ dalam ayat ini ? Pertanyaan ini sangat penting karena “ YANG BENAR “ inilah yang dikatakan : “ ….. inilah Tuhan yang Sebenarnya yaitu Allah , dan hidup yang kekal  “. Jika kita melihat kalimat    kita ini ada di dalam Yang Benar yaitu di dalam anaknya, Yesus Kristus “, tidak bisa tidak, yang dimaksud dengan “ YANG BENAR “ adalah Yesus Kristus sehingga berdasarkan ayat 1 Yahya 5 : 20  maka  Yesus adalah  ALLAH  sesuai  dengan  kalimat  “ ….. inilah Tuhan yang Sebenarnya yaitu Allah , dan hidup yang kekal “. Tetapi apakah demikian yang dimaksudkan ? Untuk itu, berikut dikutipkan terjemahan bahasa Inggeris dari teks Yunani oleh Benyamin Wilson dalam The EMPHATIC DIAGLOTT-nya :
And  we  know  that  the son  of  God has come and  has given us Discernment , that we might know the TRUE ONE ; and we are in the TRUE ONE – by his son Jesus Christ . This is the TRUE GOD and aeonian Life .
Dan kita mengetahui bahwa Anak Allah itu sudah tiba dan telah mengaruniakan kita kecerdasan supaya kita dapat mengetahui  Yang Benar ; dan kita ada di dalam Yang Benar oleh anaknya Yesus Kristus . Inilah ALLAH YANG BENAR  , dan hidup yang kekal .
Menurut terjemahan Benyamin Wilson dalam The Emphatic Diaglott ini bahwa yang dimaksud dengan  “ YANG BENAR “ itu adalah ALLAH YANG BENAR  dan HIDUP YANG KEKAL . Dan seseorang dapat mengetahui “ YANG BENAR “ dan berada di dalam “ YANG BENAR “ itu melalui pengajaran yang diberikan oleh Yesus Kristus . Ini sesuai dengan kalimat “ by his son Jesus Christ “( oleh anaknya Yesus Kristus ). Jadi ayat 1 Yahya 5 : 20  ini bukanlah dalil yang menyatakan YESUS atau ANAK ITU ALLAH seperti yang dikatakan Si Kristen Penyaji Apologi . Teks terjemahan ayat 1 Yahya 5 : 20 menurut ALKITAB  LAI dengan yang diberikan The EMPHATIC DIAGLOTT  memang menunjukkan pengertian yang saling bertolak belakang. Ini adalah fakta dari sekian banyak fakta tentang keberadaan Alkitab/Bibel yang sesungguhnya .
Selanjutnya dibahas ayat-ayat Alkitab/Bibel yang dirujuk Eja Kalima tentang “ ROH KUDUS ITU ALLAH  “.
1.      Ayat Yahya 15 : 26  berbicara tentang “ PENOLONG “ dan dalam ayat ini ditegaskan bahwa  “ PENOLONG “ itu “ ROH KEBENARAN “ yang keluar dari BAPA . Dalam hal ini sama sekali tidak dikatakan : ROH KUDUS ITU ALLAH . Lalu bagaimana bisa ayat Yahya 15 : 26 dijadikan dalil tentang ROH KUDUS ITU ALLAH ?  Ini menunjukkan ekstrapolasi dogma Kristen yang berlebihan atas ayat Yahya 15 : 26 tanpa  melakukan  kajian  kritis  atas ayat - ayat Bibel terutama yang terkait dengan “ PENOLONG “ yang disebutkan. Permasalahan yang paling penting berkaitan dengan “ PENOLONG “ ini yaitu SIAPAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN  “ PENOLONG “ TERSEBUT ? Tentu menurut Eja Kalima  dan semua penganut Kristen , yang dimaksud  dengan “ PENOLONG “ adalah ROH KUDUS karena dalam ayat Yahya 15 : 26  dikatakan “ PENOLONG “ itu “ ROH KEBENARAN “ sedangkan dalam ayat Yahya 14 : 26 dikatakan “ PENOLONG ” itu ROH KUDUS . Tetapi kajian yang lebih mendalam ternyata ” PENOLONG ”  adalah SEORANG MANUSIA YANG BERJENIS KELAMIN LAKI-LAKI dengan tugas dan fungsi yang sama dengan Yesus yaitu memberi pengajaran seperti yang dilakukan Yesus  ( baca ayat Yahya  16 : 7 -15 ). Jadi ayat Yahya 15 : 26  bukan dalil tentang ROH KUDUS ITU ALLAH .
2.      Rupanya si Kristen mengambil ayat Kisah Rasul-Rasul 5 : 3,4 sebagai dalil  ROH  KUDUS ITU ALLAH berdasarkan penarikan kesimpulan logika atas dua pernyataan yaitu : “ engkau berdusta kepada ROHU’LKUDUS “ ( ayat 3 ) dan “ engkau berdusta kepada manusia melainkan kepada ALLAH  “ ( ayat 4 ).
Dari hubungan kedua pernyataan ini, lalu si Kristen Penyaji Apologi mengambil kesimpulan logika ( syllogisme ) : ROHUL KUDUS ITU ALLAH . Sebaiknya perlu dijelaskan terlebih dahulu oleh Eja Kalimai, apakah dalam konteks TRINITAS yang dipercaya oleh penganut Kristen, kata “ ALLAH “ pada petilan kalimat kedua adalah NAMA UMUM ataukah menunjuk kepada   BAPA ? Jika yang dimaksud adalah “ ALLAH “ dalam pengertian “ BAPA “ , apakah ROH KUDUS itu adalah BAPA ? Mengapa demikian sebab dalam teks Yunani- nya,  kata “ ALLAH “ ini adalah “ τώ  Θεώ “ (to theo) dan kata “ROHU’LKUDUS “ adalah “τό πνЄύμα τό αγιον “ (To Phneuma to agion ). Pembedaan artikel ( kata sandang ) pada keduanya mengarah kepada pembedaan entitas antara “ ALLAH “ dengan “ ROH KUDUS “  di mana kata  “ ALLAH “ yang dimaksud dalam petilan kalimat ayat Kis.  5 : 4  menunjuk kepada “ BAPA “ sehingga “ ROH KUDUS “ yang disebut dalam ayat Kis. 5 : 3 bukanlah  “ ALLAH “ yang disebut dalam Kis. 5: 4. Kalau tidak demikian berarti “ ROH KUDUS “ adalah “ BAPA “. Apakah demikian konsep TRINITAS ? Dengan demikian penarikan kesimpulan logika atas kedua petilan kalimat itu sangat tidak tepat. Hal itu dilakukan Eja Kalima atas dasar dogma yang dianutnya.
Dari bahasan atas ayat-ayat Alkitab/Bibel yang dijadikan dalil oleh Eja Kalima tentang : ANAK ITU ALLAH dan ROH KUDUS ITU ALLAH , ternyata menunjukkan ketidak-benarannya. Klaim-klaim atas ayat-ayat Alkitab/Bibel tersebut lebih didasarkan pada dogma yang dianut. Akhirnya timbul pertanyaan, apakah dogma Kristen dibangun menurut ayat-ayat Alkitab/Bibel ataukan ayat-ayat Alkitab/Bibel menyesuaikan diri dengan dogma yang dianut ?
Selanjutnya sesudah menunjuk ayat-ayat Alkitab/Bibel sebagai dalil yang menegaskan BAPA ITU ALLAH ( al. Yahya6 : 27 ; 5 : 18 ; Mat. 6 : 5 -14  ), ANAK ITU ALLAH ( al.Yahya 1 : 1 ; 14 : 10, 11 ; 17: 10 ; 20 : 28 ; Wahyu 1 : 8 ; 1 Yahya 5 : 20 ), dan ROH KUDUS ITU ALLAH ( al. Yahya 15 : 26 ; Kis. 5 : 3,4 ) dan ALLAH TETAP ESA ( al. Yak 2 : 19 ; Ul.   6 : 4 ) lalu Eja Kalima  berkata : ” Sengaja kami tampilkan ayat-ayat pembuktian di atas yang tidak satupun terambil dari Surat-surat Paulus (!) melainkan dari Rasul dan murid Yesus lainnya. Ini merupakan bukti lanjutan bahwa Trinitas itu bukanlah karangan-karangan Paulus  ( atau  hanya hadir di kalangan Paulus ) seperti yang sering dituduhkan orang. Alkitabiah yang menyingkap-kan keberadaanNya sendiri yang Trinitas itu ”.  Sehubungan dengan pernyataan Eja Kalima  ini , mari kita fokuskan pada aspek ” ANAK ITU ALLAH ” dan ” ROH KUDUS ITU ALLAH ” saja karena aspek ” BAPA ITU ALLAH ” sudah jelas . Begitu pula dengan  aspek ”ALLAH TETAP ESA ”. Bahasan yang diberikan terkait dengan pernyataan Eja Kalima : ” Sengaja kami tampilkan ayat-ayat pembuktian di atas yang tidak satupun terambil dari Surat-surat Paulus (!) melainkan dari Rasul dan murid Yesus lainnya ” .  Rupanya bagi Eja Kalima, pengaruh Paulus terhadap Kekristenan hanya terwujud melalui surat-surat Kiriman Paulus. Ini menunjukkan, pengetahuan Eja Kalima mengenai sejarah perkembangan Perjanjian Baru, sangatlah rudin. Untuk diketahui oleh Eja Kalima, justru surat-surat kiriman Paulus kepada Jemaat-jemaat Kristen ataupun kepada perseorangan, justru keberadaannya jauh lebih awal daripada Injil-Injil Kanonik. Ajaran-ajaran Paulus telah berpengaruh luas ketika Injil-Injil Kanonik itu dikarang. Pengaruh ajaran Paulus ini, bukanlah mustahil telah memberikan warna terhadap teologi Kristen.  Apalagi KISAH RASUL-RASUL, termasuk INJIL LUKAS, itu ditulis oleh LUKAS, seorang murid dan ” dokter ”-nya Paulus. Jelas pengaruh Paulus sangat kentara dalam hal ini . Apakah ini mau diingkari oleh Eja Kalima ? Kemudian  benarkah ayat-ayat yang ditunjuk Eja Kalima berasal dari ” RASUL DAN MURID YESUS LAINNYA ” ? Ini merupakan kebodohan Eja Kalima tentang sejarah Alkitab/Bibel , karena semua Injil Kanonik , BUKAN DIKARANG OLEH MURID-MURID YESUS ! Disarankan, jika berbicara ” masakan gulai ” yang disajikan dalam jamuan , belajar dulu bagaimana cara membuat gulai itu , baru  bicara tentang gulai . Jangan asal bicara tetapi tidak punya dasar sama sekali . 
Tampak sekali betapa Eja Kalima menyajikan pernyataan-pernyataannya dengan penuh semangat dogmatis tapi tidak dilandasi pengetahuan dan dalil-dalil. Memang demikianlah bentuk apologi penganut Kristen dalam mempertahankan kepercayaan dan dogma Kristen ajaran Paulus yang dianutnya . Akibatnya pernyataan-pernyataan yang disajikan lebih banyak semangat dogmatisnya ketimbang pernyataan yang didasarkan pada kajian-kajian .

APOLOGI  7  :  SIFAT-SIFAT KEILAHIAN OKNUM TRINITAS

Eja Kalima menyajikan tabel mengenai sifat-sifat “ KEILAHIAN “ : BAPA – ANAK – ROH KUDUS . 
Perhatikan beberapa contoh sifat-sifat yang dipunyai oleh setiap Pribadi Allah Trinitas  tersebut  , semuanya sungguh mengkorfimasikan sifat-sifat keilahian !

BAPA
PUTERA
ROHKUDUS
Maha Tahu
Pencipta
Ada di mana-mana
Kekal
Pemberi Hidup
Menguduskan
Kasih
1 Yahya 3 :20
Yes. 64 : 8 ; 44:24
1 raj. 8 : 27
Maz. 90 : 2
Kej. 2 : 7
1 Tes. 5 : 23
Yahya 3 : 16
Yahya 16 : 30
Yahya 1:3; Kol. 1:15-17
Mat. 28 : 20
Ml. 5 : 1,2
Yahya 1 : 3 ; 5 : 21
Ibr. 2 : 11
Ef. 5 : 25
1 Kor. 2 : 10,11
Ayub 33 : 4 ; 26 : 13
Mzm.139 : 7-10
Rm. 8 : 11
2 Kor.3 : 6,8
1 Pet. 1: 2
Rm . 15 : 30
TANGGAPAN  :
Pernyataan Eja Kalima  boleh dikatakan persis sama dengan yang disajikan si Apologist Kristen bernama " Kami Mukamilyaitu  [2] ):

Perhatikan beberapa contoh sifat-sifat yang dipunyai oleh masing-masing Oknum  Allah Trinitas  tersebut  , adalah  sifat-sifat keilahian !


BAPA


PUTERA

ROHKUDUS
Maha Tahu
Pencipta
Ada di mana-mana
Kekal
Pemberi Hidup
Menguduskan
Kasih
1 Yahya 3 :20
Yes. 64 : 8 ; 44:24
1 raj. 8 : 27
Maz. 90 : 2
Kej. 2 : 7
1 Tes. 5 : 23
Yahya 3 : 16
Yahya 16 : 30
Yahya 1:3 ; Kol. 1:15-17
Mat. 28 : 20
Ml. 5 : 1,2
Yahya 1 : 3 ; 5 : 21
Ibr. 2 : 11
Ef. 5 : 25
1 Kor. 2 : 10,11
Ayub 33 : 4 ; 26 : 13
Mzm.139 : 7-10
Rm. 8 : 11
2 Kor.3 : 6,8
1 Pet. 1: 2
Rm . 15 : 30

Tentang sifat “ KEILAHIAN “ BAPA ( atau ALLAH menurut Islam ) tidak perlu dibahas karena sudah jelas bahwa ALLAH adalah TUHAN YANG MAHA ESA, MAHA PENCIPTA, MAHA KUASA. Cuma perlu diperhatikan di sini bahwa “ ALLAH “ dimaksud adalah menurut Islam yaitu NAMA DIRI DARI TUHAN YANG MAHA ESA, bukan “ ALLAH “ dalam pengertian penganut Kristen di Indonesia, yaitu sebuah NAMA UMUM seperti halnya :TUHAN. Celakanya, sekalipun Eja Kalima membedakan antara “ TUHAN  ALKITAB “ dengan  “ ALLAH AL QUR’AN “, ternyata  ia  masih  ngotot  juga  menggunakan  sebutan     “ ALLAH “. Ini namanya : GAYA TIPU DAYA JURUS ULAR MENYAMBAR MERPATI. Oleh karena itu akan dibahas ayat-ayat Alkitab/Bibel yang diklaim oleh Eja Kalima sebagai ayat-ayat yang menunjukkan sifat “ KEILAHIAN “ ANAK (YESUS ) dan ROH KUDUS . Ayat-ayat Alkitab / Bibel yang ditunjuk Eja Kalima sebagai dalil tentang sifat-sifat Keilahian dari ANAK dan ROH KUDUS  dikutip dan dibahas berikut ini.
A. AYAT-AYAT ALKITAB/BIBEL YANG DIKLAIM EJA KALIMA SEBAGAI  AYAT YANG MENUNJUKKAN SIFAT “ KEILAHIAN “ YESUS ( ANAK ).

1.      Sifat MAHA TAHU dari Yesus/ANAK
Sekarang kami tahu bahwa Rabbi mengetahui segala sesuatu dan tiada perlu seorang menanya Rabbi ; oleh itulah kami percaya bahwa Rabbi telah datang daripada Allah . ( Yahya 16 : 30 ) 
Apakah ayat ini menunjukkan bahwa Yesus ( ANAK ) itu MAHA TAHU ? Jika ya , mari kita sajikan ayat Markus 13 : 32 ( lihat pula Matius 24 : 36 )  berikut :
Tetapi akan harinya atau ketikanya itu TIADA DIKETAHUI  OLEH SEORANG JUAPUN baik segala malaikat yang di surga pun tidak atau ANAK ITUPUN TIDAK , HANYALAH BAPA SAJA   
Apakah Yesus Maha Tahu ? Ternyata, TIDAK ! Jika Yesus memang Maha Tahu , lalu mengapa hari datangnya kiamat , Yesus tidak mengetahuinya ? Nyatalah penggunaan ayat Yahya 16 : 30 oleh Eja Kalima sebagai dalil tentang Yesus MAHA TAHU , tidak lebih dari pemahaman berdasarkan dogma yang dianut Eja Kalima . Tetapi penganut Kristen sangat pintar bersilat lidah. Menanggapi masalah ayat Markus 13 : 32 tersebut, penganut Kristen akan berdalil bahwa yang tidak tahu itu adalah Yesus dalam sisi kemanusiaannya , sedangkan Yesus dalam sisi sebagai Allah pasti tahu kapan datangnya hari kiamat. Jika demikian kita bisa bertanya , kemana perginya Yesus dalam sisi sebagai Allah ketika Yesus menyatakan tidak tahu kapan datangnya hari kiamat dalam sisi sebagai manusia ?  Bukankah Yesus yang manusia tidak lain adalah INKARNASI DARI FIRMAN ALLAH , yang berarti seluruh sisi manusia dari Yesus adalah juga FIRMAN ALLAH ? Lalu mengapa tidak tahu tentang waktu kiamat ?
Sebenarnya ayat Yahya 16 : 30 tidak bisa dijadikan dalil tentang Yesus MAHA TAHU , karena isinya hanya mengungkapkan pujian yang diberikan para murid kepada Yesus. Untuk memahami hal ini , seharusnya dibaca pada ayat-ayat sebelumnya . Pada ayat Yahya 16 : 29 diungkapkan, para murid mengamati bahwa Yesus tidak lagi memberikan pengajaran dengan perumpamaan sebagaimana yang menjadi kebiasaannya melainkan secara terus terang . Fakta “ strategi mengajar “ yang baru mengantar para murid memberikan pujian tentang Yesus sebagai yang mengetahui segala sesuatu, yang dapat diartikan dengan : Yesus mempunyai pengetahuan dan hikmat yang luas karena memang Yesus diutus oleh Allah . Itulah konteks yang harus dipahami dari ayat Yahya 16 : 30. Jadi ayat Yahya 16 : 30  tidak membuktikan : Yesus mengetahui segala sesuatu . Kenyataan tentang kapan terjadinya kiamat , Yesus sendiri tidak tahu .

2.      Sifat Yesus / ANAK  sebagai PENCIPTA )
Segala sesuatu dijadikan olehnya maka jikalau tidak ada Ia, tiadalah juga barang sesuatu yang telah jadi  ( Yahya 1:3  )
Dan Ia –lah yang menjadi bayang Allah yang tiada kelihatan itu yaitu Anak sulung yang terlebih dahulu daripada segala makhluk ; karena di dalam Dia itu sudah dijadikan segala sesuatu yang di langit dan yang di bumi , yang kelihatan dan yang tiada kelihatan , baik singgasana, baik perintah , baik penguasa , baik kuasa ; maka segala segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan bagi Dia ; dan Ia-lah yang terlebih dahulu daripada sekaliannya dan segala sesuatu wujudnya ada di dalam Dia  ( Kolose 1 : 15-17 )
Berkenaan dengan ayat Yahya 1 : 3 , timbul pertanyaan : Siapakah yang dimaksud dengan kata ganti orang ketiga tunggal “ NYA “ dalam kalimat “Segala sesuatu dijadikan olehnya “ dalam ayat tersebut ?. Apakah kata “ Nya “ di situ menunjuk kepada “ Firman “ ataukah menunjuk kepada “ Allah “ di mana dikatakan “ Firman itu bersama-sama  Allah “ ?  Ini dulu yang harus dijelaskan Eja Kalima sebelum menetapkan ayat Yahya 1 : 3 sebagai ayat yang menunjukkan : Anak /Yesus sebagai Pencipta .  Jika kata “ Nya “ menunjuk kepada “ Firman “ ( - yang dalam dogma Kristen disebut  “ ANAK “ yang kemudian berinkarnasi menjadi manusia bernama : YESUS - ) berarti “ Firman “ itulah yang menciptakan  segala  sesuatu bukan  “ ALLAH “ ( - dalam dogma Kristen disebut “ BAPA “ ).  Lalu apa “ fungsi “ BAPA dalam hal ini jika ‘ fungsi “ mencipta telah diambil alih oleh “ Firman “ ?
Perlu diketahui , salah satu konsep tentang TRINITAS yang disajikan penganut Kristen :  BAPA adalah Allah dalam KUASA MENCIPTA , ANAK  adalah Allah dalam KUASA BERFIRMAN dan ROH KUDUS adalah Allah dalam KUASA MEMELIHARA . Ini berarti dengan memahamkan ANAK sebagai PENCIPTA telah menyalahi konsep Trinitas tersebut . Ini sejalan pula dengan ayat Kolose 1 : 15-17 yang ditunjuk Eja Kalima : “ Dan Ia –lah yang menjadi bayang Allah yang tiada kelihatan itu yaitu Anak sulung yang terlebih dahulu daripada segala makhluk ; karena di dalam Dia itu sudah dijadikan segala sesuatu yang di langit dan yang di bumi  ……. “ . Dalam ayat Kolose 1 : 15-17 ini , tidak dikatakan “ DIA YANG MENJADIKAN SEGALA SESUATU …“ melainkan dikatakan “ DI DALAM DIA ITU SUDAH DIJADIKAN SEGALA SESUATU … “, yang berarti  “ DIA “ ( = Firman ) adalah sarana yang dipakai oleh Allah ( - dalam dogma Kristen disebut BAPA )  untuk menjadikan segala sesuatu . Ini sesuai dengan kalimat : “ DI DALAM DIA … “ bukan “ OLEH DIA ….“. Tampaknya hal ini sejalan dengan pandangan Islam bahwa Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa jika menciptakan sesuatu cukup dengan KALIMAT  “ KUN “ maka sesuatu itupun jadi ( FA YAKUN ). Jadi kalimat ” KUN ” adalah media atau sarana yang dipakai oleh Allah SWT untuk menjadikan sesuatu. Bukan KALIMAT “ KUN “ yang menjadikan segala sesuatu melainkan Allah SWT menjadikan segala sesuatu dengan KALIMAT “ KUN “ tersebut. Dengan  demikian, baik  ayat  Yahya 1 : 3  ataupun ayat Kolose 1 : 15-17 sama sekali tidak menunjukkan : ANAK (= FIRMAN ) atau YESUS yang menciptakan segala sesuatu ini. Yang demikian hanyalah khayalan dogma Kekristenan dari Eja Kalima . Memang sesuatu yang sangat janggal jika dikatakan YESUS  ( ANAK , FIRMAN ) yang menciptakan segala sesuatu padahal Yesus baru ada sesudah dilahirkan oleh Maryam . Apakah mungkin Maryam yang melahirkan Yesus diciptakan oleh Yesus ?  Marilah akal sehat ini disimpan pada tempat yang sebenarnya , jangan ditempatkan di dengkul . Pikirkan bagaimana Yesus bisa menciptakan Maryam yang justru melahirkannya ?  Yesus dilahirkan dan dia adalah manusia adalah fakta yang dapat dipahami dan dilihat secara bersama-sama bahwa Yesus adalah manusia biasa , BUKAN ALLAH !

3.     Sifat Yesus / ANAK ada di mana-mana
Dan mengajar dia menurut segala sesuatu yang Aku pesan kepadamu . Maka ketahuilah olehmu : Aku ini beserta dengan kamu senantiasa hingga kepada kesudahan zaman . ( Matius 28 : 20 )
Menjadikan ayat Matius 28 : 20 untuk menunjukkan YESUS / ANAK ADA DI MANA-MANA, merupakan penafsiran yang sangat dogmatis. Bagaimana bisa dikatakan Yesus/Anak ada di mana-mana padahal menurut kepercayaan Kristen, Yesus sekarang ada di langit sedang duduk  ( atau  berdiri ) di sebelah kanan Allah ?
Dan menarik diperhatikan adalah pernyataan dalam ayat Matius 28 : 20 , yaitu    Dan mengajar dia menurut segala sesuatu yang Aku pesan kepadamu “. Menjadi pertanyaan , apakah Eja Kalima mengajar menurut segala yang dipesankan Yesus ? Jika Eja Kalima melakukannya , apakah TRINITAS itu diajarkan oleh Yesus ?

4.     Sifat Kekal dari Yesus / ANAK
Catatan : Mengenai ayat  “ Ml. 5 : 1, 2 “ yang ditunjuk Si Kristen Penyaji Apologi sebagai dalil tentang sifat kekal dari Yesus / Anak , tidak jelas dalam kitab apa ada disebutkan . Jika yang dimaksud adalah ayat Meleakhi 5 : 1,2 , ternyata dalam Kitab Malaeakhi hanya sampai pada pasal 4 , tidak ada pasal 5 . Dan jika dimaksud adalah ayat Mikha  5 : 1, 2  , ternyata tidak ada hubungan dengan sifat Kekal dari ANAK .
Terlepas dari ketidak-cocokan ayat yang ditunjuk Eja Kalima , dapat dipastikan bahwa Yesus tidak memiliki sifat kekal. Menurut Alkitab.Bibel, Yesus mati disalib, dikuburkan selama tiga hari tiga malam lalu bangkit dari antara orang mati kemudian diangkat ke langit . Sifat mati yang dijalankan Yesus justru menunjukkan sifat tidak kekalnya. Jika dengan kematian Yesus, lalu dalam kepercayaan Kristen ditetapkan YESUS BERIFAT KEKAL, maka semua manusia demikian pula halnya. Seseorang yang mati, fisiknya yang hancur, tetapi roh-nya tidak mati. Hal ini bisa juga disebut ” kekal ” tetapi pengertian ” kekal ” dari roh tidaklah sama dengan SIFAT KEKAL DARI ALLAH, TUHAN YANG MAHA ESA karena roh manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa .

5.      Sifat Pemberi Hidup dari Yesus/ANAK
Segala sesuatu dijadikan olehnya maka jikalau tidak ada Ia , tiadalah juga barang sesuatu yang telah jadi  ( Yahya 1:3  )
Karena sama seperti Bapa membangkitkan segala orang mati sambil menghidupkan dia , demikian juga Anak itu menghidupkan pula barang siapa yang dikehendakinya (Yahya 5:21 )
Mengenai ayat Yahya 1 : 3 telah dibahas pada butir ( B) . Sekarang kita meninjau ayat Yahya    5 : 21.  Ini sangat terkait dengan mukjizat yang dimiliki Yesus ketika menjalankan misinya yaitu menghidupkan orang mati. Apakah hidup kembalinya seseorang didasarkan pada kehendak Yesus ataukah didasarkan pada kehendak Allah ( - dalam dogma Kristen disebut : BAPA - ) ? . Menjawab pertanyaan ini , mari kita kembalikan pada kalimat pernyataan dalam ayat Yahya     5 : 21 tersebut : “….demikian juga Anak itu menghidupkan pula barang siapa yang dikehendakinya ) “.  Permasalahan yang perlu disimak di sini , siapakah yang dimaksud dengan kata ganti orang ketiga tunggal “ NYA “ dalam kata “ …yang dikehendakinya “ tersebut ? Ada dua alternatif. Allternatif pertama , kata “ NYA “ di sini menunjuk kepada  “ BAPA “ sehingga kalimat tersebut menjadi : “  …. demikian juga Anak itu menghidupkan pula barang siapa yang dikehendaki BAPA “.  Alternatif kedua, kata “ NYA “ di sini menunjuk kepada  “ ANAK “ sehingga kalimat tersebut menjadi : “  …. demikian juga Anak itu menghidupkan pula barang siapa yang dikehendaki ANAK   “.  Lalu mana yang benar ?
Kajian terhadap teks-teks Alkitab/Bibel menunjukkan, alternatif pertama yang bisa diterima yaitu “  …. demikian juga Anak itu menghidupkan pula barang siapa yang dikehendaki BAPA “ sedangkan alternatif kedua tentu dengan sendirinya ditolak . Hal ini sangat jelas karena YESUS HANYA MENJALANKAN KEHENDAK BAPA. Puluhan ayat Alkitab/Bibel yang menegaskan demikian antara lain ayat Yahya 5 : 19 yang justru mendahului ayat Yahya 5 : 21 , yaitu :
Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu  :  “ Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, ANAK ITU TIADA BOLEH MEMBUAT BARANG SESUATU MENURUT KEHENDAKNYA SENDIRI melainkan ia melihat Bapa itu berbuat ; karena barang apa yang diperbuat oleh Bapa , itu juga diperbuat oleh Anak itu
Oleh karena itu menjadikan ayat Yahya  5 : 21 oleh Eja Kalima sebagai dalil untuk menetapkan bahwa YESUS/ANAK sebagai PEMBERI HIDUP adalah satu kekeliruan yang dihasilkan oleh dogma yang dianut. Yesus sendiri tidak bisa membangkitkan dirinya dari kematian melainkan yang membangkitkannya adalah ALLAH ( alias BAPA) atau ROH KUDUS .

6.      Sifat MENGUDUSKAN dari Yesus/ANAK
Karena yang menguduskan dan yang dikuduskan itupun sekaliannya daripada SATU juga asalnya ; maka itulah sebabnya Ia tiada malu mengaku mereka itu saudara  ( Ibrani 2 : 11 )

Siapakah yang dimaksud dengan “ SATU “ dalam ayat Ibrani 2 : 11 ? Pernyataan  “ …dari pada SATU juga asalnya “ menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA ( -dalam Kristen disebut : BAPA - )  karena hanya ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA saja yang menjadi asal segala sesuatu. Rupanya dogma Kekristenan yang dianut Eja Kalima telah mengantarnya untuk memahami ayat Ibrani 2 : 11 sebagai dalil bahwa Yesus/Anak mempunyai sifat menguduskan. Terlihat bahwa dogma Kekristenan menentukan makna ayat Alkitab/Bibel, bukan ayat Alkitab/Bibel yang menentukan dogma Kekristenan.  Terlepas dari masalah ayat ini, setiap Nabi/Rasul Allah membawa misi untuk kebaikan  manusia. Jika fungsi Kenabian/Kerasulan dikatakan sebagai MENGUDUSKAN/ MENSUCIKAN manusia, memang tidak salah jika dikatakan Yesus hadir untuk mensucikan manusia tetapi yang demikian adalah fungsi, bukan sifat, sebab hal itu dilakukan pula oleh Nabi/Rasul yang lain, bukan hanya Yesus ( dalam Islam : Nabi Isa Almasih as .).

7.      Sifat KASIH dari Yesus / ANAK
Hai segala suami, kasihlah akan isterimu seperti Kristus juga sudah mengasihi sidang jemaat dan menyerahkan dirinya karenanya  ( Efesus 5 : 25 )
Merujuk ayat Efesus 5 : 25 , sebenarnya berbicara mengenai Surat Kiriman Paulus kepada  jemaat yang terdiri dari orang-orang non Yahudi ( Gentiles ) di Efesus. Kita tidak tahu kapan Paulus menjadi “ ALLAH SESEMBAHAN PENGANUT KRISTEN “ sehingga Eja Kalima merujukkan kata-kata Paulus sebagai “ FIRMAN ALLAH “ dan dijadikan dalil tentang sifat kasih dari Yesus/ANAK .
Ajaran Paulus berpusat pada KRISTUS ketika Yesus sendiri mengajarkan tentang “ KERAJAAN ALLAH “ yang bisa dimasuki dengan syarat : “ TOBAT “ dan “ PELAKSANAAN HUKUM TAURAT “ tanpa harus menjadikan Yesus sebagai ANAK ALLAH atau sebagai TUHAN YANG DISEMBAH . Tidaklah heran jika di dalam Surat Kiriman Paulus kepada orang-orang di Efesus berisi ajaran yang memuliakan Yesus Kristus sedemikian rupa sehingga mencapai pada tingkat penobatan Yesus sebagai Tuhan. Substansi ajaran Paulus dalam ayat Efesus 5 : 25 sebenarnya berbicara mengenai keharusan seorang suami mengasihi isterinya, bukan lainnya . Paulus hanya membandingkan sifat kasih seorang suami kepada isteri seperti sifat kasih Yesus Kristus kepada Jemaat Kristen. Jadi sifat kasih Yesus kepada jemaat hanya sebagai bandingan belaka, bukan pokok yang diajarkan. Oleh karena itu, menjadikan ayat ayat Efesus 5 : 25 sebagai dalil tentang sifat kasih dari Yesus/ANAK, tidaklah tepat. Ternyata sejumlah ayat Alkitab/Bibel menunjukkan tidak adanya sifat kasih dari Yesus /Anak . Hal ini dapat disimak dari ayat-ayat Alkitab/ Bibel berikut :
Jangan kamu sangkakan aku datang membawa keamanan di atas bumi ini . Bukannya Aku datang membawa keamanan melainkan PEDANG.
Karena Aku datang menceraikan orang dengan bapanya dan anak yang perempuan dengan ibunya dan menantu yang perempuan dengan mak mentuanya dan orang yang serumahnya masing-masing akan menjadi seterunya  ( Matius 10 : 34-36 )
Adapun kedatanganku ini hendak melempar api ke atas bumi dan betapakah sukanya aku kalau-kalau api itu sudah menyala ( Lukas 12 : 49 )
Adakah kamu sangka kedatanganku ini membawa keamanan di atas bumi ? Aku berkata kepadamu : TIDAK ! MELAINKAN PERSELISIHAN .
Karena daripada ketika ini , lima orang di dalam sebuah rumah akan berlawan-lawan sama sendiri yaitu tiga orang melawan dua dan dua melawan tiga . Dan bapa melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan bapanya ; ibu melawan anaknya yang perempuan dan anak yang perempuan melawan ibunya ; mak mentua melawan menantunya yang perempuan dan menantu yang perempuan melawan mak mentuanya. ( Lukas 12 : 51-53 )
Tetapi segala seteruku itu yang tiada suka aku menjadi raja mereka itu, BAWALAH KEMARI DAN BUNUH MEREKA DI HADAPANKU ( Lukas 19 : 27)
Jikalau barang seorang datang kepadaku dan TIADA MEMBENCI BAPANYA DAN IBU DAN BINI DAN ANAK DAN SAUDARA LAKI-LAKI DAN SAUDARA PEREMPUAN bahkan nyawanya sendiripun TIADA DAPAT IA MENJADI MURIDKU   ( Lukas 14 : 26 )
Alkitab/Bibel telah mengangkat pernyataan-pernyataan Yesus . Kita bertanya kepada Eja Kalima apakah sifat kasih namanya yang dimiliki Yesus ketika Yesus mengklaim bahwa kedatangan bukan untuk membawa keamanan melainkan pedang dan perselisihan ? Apakah sifat kasih namanya yang dimiliki Yesus ketika memerintahkan agar seterunya DIBUNUH DI HADAPANNYA karena tidak mau mengakui Yesus sebagai raja ( bisa berarti : TUHAN ) ?  Sebaiknya Eja Kalima membaca Alkitab/Bibel-nya dengan cermat terlebih dahulu sebelum melempar pernyataan dogmatis yang tidak layak disajikan dalam   jamuan “ yang diadakannya dengan “ mengundang ummat Islam “.
Demikian bahasan terhadap ayat-ayat Alkitab/Bibel yang ditunjuk Eja Kalima dalam menetapkan sifat-sifat KEILAHIAN Yesus / Anak . Ternyata apa yang disajikan Eja Kalima dengan pernyataannya tersebut tidak lebih dari penafsiran dogma Kekristenan yang menuhankan Yesus .
Permasalahan lanjut, apakah benar menurut Alkitab/Bibel, Yesus/ANAK mempunyai sifat yang sama dengan ALLAH YANG MAHA ESA ( menurut dogma Kristen : BAPA ) ? Ketika dikatakan Yesus/ANAK mempunyai sifat dan hakekat yang sama dengan BAPA,  berarti  KEDUA  OKNUM TUHAN  ini  setara. Tetapi  marilah  ayat-ayat Alkitab/Bibel  disimak untuk  beberapa aspek  berikut :

1.     ALLAH BERKEHENDAK – YESUS / ANAK TIDAK BERKEHENDAK DAN MENGIKUTI KEHENDAK ALLAH .
Maka katanya : “ Abba, ya Bapa, SEGALA SESUATU ADA DI DALAM KUASA-MU , biarlah kiranya cawan ini lepas dari padaku, tetapi di dalam itupun BUKANNYA KEHENDAKKU MELAINKAN KEHENDAKMU SAJA JADI “. ( Markus 14 : 36 )
Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu : “ Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , ANAK ITU TIADA BOLEH MEMBUAT BARANG SESUATU MENURUT KEHENDAKNYA SENDIRI  melainkan ia melihat Bapa itu berbuat ; karena barang apa yang diperbuat oleh Bapa , itu juga diperbuat oleh Anak itu ( Yahya 5 : 19 )
Suatu pun TIADA AKU DAPAT BERBUAT MENURUT KEHENDAKKU SENDIRI  melainkan Aku menjalankan hokum sebagaimana yang Aku dengar dan hukumku itu adil adanya karena BUKANNYA AKU MENCARI KEHENDAK DIRIKU melainkan KEHENDAK DIA YANG MENYURUHKAN AKU . ( Yahya 5  : 30  )
Karena Aku turun dari surga , BUKANNYA SEBAB AKU MELAKUKAN KEHENDAK DIRIKU  MELAINKAN KEHENDAK DIA YANG  MENYURUHKAN AKU .( Yahya 6 : 38 )
Jikalau  barang seorang suka melakukan kehendak Allah, ia akan mengerti  tentang pengajaran ini , kalau daripada Allah datangnya atau Aku mengeluarkan perkataan daripada diriku sendiri . ( Yahya  7 : 17 )
Sebab itu berkatalah Yesus  kepada mereka itu : ” Apabila kamu sudah menaikkan Anak Manusia kelak , barulah kamu akan tahu bahwa Aku inilah dia , dan SUATU-PUN TIADA AKU BERBUAT DENGAN KEHENDAKKU SENDIRI melainkan sebagaimana Bapaku mengajar aku , demikianlah aku katakan .( Yahya 8 : 28 )
Karena aku ini sudah berkata-kata BUKANNYA DENGAN KEHENDAKKU SENDIRI melain-kan BAPA YANG MENYURUHKAN AKU . Ia telah memberi aku suatu pesan, apa yang patut kukatakan dan apa yang patut kututurkan .
Dan aku tahu bahwa pesannya itulah hidup yang kekal . Sebab itu BARANG YANG AKU KATAKAN  MAKA SEBAGAIMANA BAPA ITU TELAH BERFIRMAN KEPADAKU , BEGITU-LAH AKU KATAKAN ( Yahya 12 : 49-50 )
Tiadakah  engkau percaya bahwa  aku ini di dalam Bapa dan Bapa pun di dalam aku ? Segala   perkataan yang aku katakan kepadamu BUKANNYA AKU KATAKAN DENGAN KEHENDAK-KU SENDIRI MELAINKAN BAPA ITU yang tinggal di dalam aku. IALAH YANG MENGADA-KAN SEGALA PERBUATAN ITU . ( Yahya 14 : 10 )
Sebab  itu  hendaklah  diketahui  oleh  segala  isi  rumah  Israil  dengan yakin , bahwa ALLAH SUDAH MENJADIKAN YESUS ITU TUHAN DAN KRISTUS , yaitu Yesus itulah yang kamu salibkan . ( KRR. 2 : 36 )

2.     ALLAH MENGHUKUM – YESUS / ANAK TIDAK MENGHUKUM
Aku ini tiada menuntut kemuliaan bagi diriku sendiri tetapi ADA SATU YANG MENUNTUT DAN YANG MENGHUKUMKAN . ( Yahya 8 : 50 ).
Siapa yang membuang aku dan tiada menerima perkataanku, ia ADA SATU YANG MENGHU-KUMKAN DIA . Maka perkataan yang aku katakan , itulah yang akan menghukumkan dia pada hari kiamat . ( Yahya 12 : 48 )

3.     ALLAH MENGUTUS – YESUS / ANAK DIUTUS
Karena Aku turun dari surga, bukannya sebab akumelakukan kehendak diriku melainkan kehendak  DIA YANG  MENYURUHKAN AKU . ( Yahya 6 : 38 )
Lalu jawab Yesus kepada mereka  itu serta katanya : “ Pengajaranku itu bukan dari padaku melainkan DARIPADA DIA YANG MENYURUHKAN AKU “. ( Yahya 7 : 16 )
Sebagaimana ENGKAU MENYURUHKAN AKU ke dalam dunia ini, begitu juga aku menyuruhkan mereka ke dalam dunia ( Yahya 17 : 18 )
Karena   aku   ini   sudah  berkata  -  kata   BUKANNYA  DENGAN  KEHENDAKKU  SENDIRI
melainkan BAPA YANG MENYURUHKAN AKU . Ia telah memberi aku suatu pesan, apa yang patut kukatakan dan apa yang patut kututurkan .
Dan aku tahu bahwa pesannya itulah hidup yang kekal . Sebab itu BARANG YANG AKU KATAKAN  MAKA SEBAGAIMANA BAPA ITU TELAH BERFIRMAN KEPADA-KU , BEGITULAH AKU KATAKAN . ( Yahya 12 : 49-50 )
Sekarang mereka itu mengetahui bahwa SEGALA SESUATU YANG TELAH ENGKAU KARUNIAKAN KEPADAKU ITU , asalnya daripada-Mu. 
Karena SEGALA FIRMAN YANG TELAH ENGKAU FIRMANKAN KEPADAKU ,  itulah yang aku sampaikan kepada mereka itu dan mereka itu sudah menerima dia dan mengetahui bahwa AKU DATANG DARIPADAMU dn lagi mereka percaya bahwa ENGKAU-LAH YANG MENYURUHKAN AKU . ( Yahya 17 :  7-8 )
Maka berserulah Yesus katanya : “ Siapa yang percaya akan Daku bukanlah ia percaya akan daku  melainkan DIA YANG MENYURUHKAN AKU . Dan siapa yang melihat aku , ia pun melihat DIA YANG MENYURUHKAN AKU “.  ( Yahya 12 : 44 – 45 ).
Maka Yesus pun mengucapkan sekali lagi kepada mereka itu : “ Sejahteralah  kamu ! Sebagaimana BAPA TELAH MENYURUH AKU , demikian juga aku ini menyuruhkan kamu .     ( Yahya 20  : 21 )
Supaya semuanya jadi satu juga sama seperti Engkau di dalam aku ya Bapa dan Aku pun di dalam Engkau supaya mereka  itu pun jadi satu di dalam kita sehingga isi dunia ini percaya bahwa ENGKAULAH YANG MENYURUH AKU. ( Yahya 17 : 21 )
Aku di dalam mereka itu dan Engkau di dalam aku , supaya mereka itu sempurna di dalam satu persekutuan ; supaya isi dunia ini percaya bahwa ENGKAU YANG MENYURUH AKU serta mengasihi mereka itu , sama seperti Engkau mengasihi aku. ( Yahya 17 : 23 )
Ya Bapa yang adil , walaupun isi dunia ini tiada mengenal Engkau , tetapi aku ini kenal Engkau dan mereka itupun sudah mengetahui bahwa ENGKAU YANG MENYURUH  AKU .   ( Yahya 17 : 25 )
Maka jawab Yesus , katanya : “ Tiada AKU DISURUHKAN kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani Israil. ( Matius 15 : 24 )
Karena  barang yang tiada  boleh diperbuat oleh hukum Torat, sebab lemah oleh karena tabiat manusia itu , diperbuat oleh ALLAH YANG MENYURUHKAN ANAKNYA SENDIRI di dalam rupa manusia yang berdosa , yaitu sebab karena dosa itu , dengan menjatuhkan hukum ke atas dosa di dalam tabiat manusia . ( Rum 8 : 3 )

4.     YESUS / ANAK BERDOA / BERMUNAJAT KEPADA ALLAH
Pada waktu itu berkatalah Yesus demikian : “ Ya Bapa, Tuhan langit dan bumi ! Aku memuji Engkau sebab Engkau melindungkan perkara ini daripada orang budiman dan berpengetahuan dan menyatakan dia kepada anak-anak . Ya Bapa, karena yang sedemikian itulah berkenan pada pemandanganmu “. ( Matius 11 : 25-26 )
Maka Yesus pun undur daripada mereka itu sekira-kira sepelempar batu jauh-nya lalu bertelut dan BERDOA , katanya : “ Ya Bapa , jikalau berkenan kepada-mu , jauhkanlah kiranya cawan minuman ini  dari padaku tetapi  di  dalam itu pun  BUKANNYA  KEHENDAKKU  MELAINKAN
KEHENDAKMUSAJA JADI “. ( Lukas 22 : 41-42 ).
Maka berjalanlah ia ke hadapan sedikit lalu sujudlah ia BERDOA, katanya :  “ Ya, Bapaku , jikalau boleh , biarlah kiranya cawan ini lepas daripadaku ; tetapi di dalam itupun BUKANNYA KEHENDAKKU melainkan KEHENDAKMU  juga  “ .
Maka pergilah ia pula pada kedua kalimya BERDOA , katanya : “ Ya, Bapaku jikalau cawan ini tiada boleh lepas daripadaku , meliankan aku juga meminum dia , BIARLAH KEHENDAKMU JADI . ( Matius 26 : 39 , 42 ).
Sekarang ini jiwaku sangat berduka cita . Apakah aku hendak katakan ? YA BAPA , SELAMATKANLAH AKU DARI PADA SAAT INI . Tetapi karena itulah aku sampai kepada saat ini ( Yahya 12 : 27 ).
Maka IA-PUN, TATKALA DI DALAM KEADAAN MANUSIA, SUDAH MEMPERSEMBAHKAN DOA DAN PERMINTAAN KEPADA YANG BERKUASA MENYELAMATKAN DIA DARI MAUT  dengan teriak yang kuat dan dengan air matanya maka DOA-NYA DIKABULKAN dari sebab ketakutannya kepada ALLAH. ( Ibrani 5 : 7 ).
Maka datanglah mereka itu kepada suatu tempat yang bernama Getsemani ; lalu kata Yesus kepada murid-muridnya : ” Duduklah kamu di sini , sementara AKU PERGI BERDOA ” .
Maka berjalanlah Ia ke hadapan sedikit lalu SUJUD KE TANAH SERTA BERDOA , jikalau boleh kiranya KETIKA ITU akan terlepas daripadanya  [3] ). ( Markus 14 : 32 , 35 ).
Pada ketika itu juga , bergemarlah Yesus di dalam Rohu’kudus serta katanya : ” Ya Bapa , Tuhan langit dan bumi . Aku memuji Engkau sebab Engkau melindungkan perkara ini daripada orang budiman dan berpengetahuan dan menyatakan dia kepada anak-anak ; Ya Bapa , karena yang sedemikian itulah berkenan pada pemandanganmu . ( Lukas 10 : 21 ).
Setelah sudah disuruhkannya orang banyak itu pulang, Ia-pun naik ke atas gunung hendak BERDOA. Apabila hari sudah malam, maka tinggallah Ia di situ seorang dirinya.( Matius         14 : 23 ).
Maka berjalanlah Ia ke hadapan sedikit lalu sujud ke tanah serta berdoa  jikalau boleh kiranya ketika itu akan terlepas daripadanya .
Maka katanya : “ Abba , ya Bapa ,  SEGALA SESUATU ADA DI DALAM KUASAMU , biarlah kiranya cawan ini lepas dari padaku , tetapi di dalam itupun BUKANNYA KEHENDAKKU MELAINKAN KEHENDAKMU SAJA JADI “. ( Markus 14 : 35-36 )

5.     YESUS / ANAK BERDERAJAT LEBIH RENDAH DARI ALLAH
Tatkala Yesus keluar di jalan , berlari-larilah seorang datang kepadanya serta bertelut lalu bertanya kepadanya : “ Ya Guru yang baik !  Apakah yang patut hamba berbuat supaya hamba menjadi waris hidup yang kekal ? “. Maka jawab Yesus kepadanya : “ APAKAH SEBABNYA ENGKAU KATAKAN AKU INI BAIK ?  SEORANG PUN TIADA YANG BAIK , HANYA SATU , YAITU ALLAH Markus 10 : 17-18  ( lihat Lukas 18 : 18-20 ) [4] ).
Ya Bapa , aku suka bahwa orang yang telah Engkau serahlkan kepadaku itu ada bersama dengan aku barang di mana pun aku ada supaya mereka itu nampak kelak KEMULIAANKU YANG TELAH ENGKAU KARUNIAKAN KEPADAKU  karena ENGKAU MENGASIHI AKU DAHULU DARIPADA ASA DUNIA.  ( Yahya 17 : 24 ).
Maka jawab Yesus : “ Jikalau Aku  ini  mempermuliakan  diriku  sendiri  niscayalah kemuliaanku itu tiada berguna. TETAPI BAPAKU ITU YANG MEMPERMULIAKAN AKU. Ia itulah yang kamu katakan : TUHANMU . (  Yahya 8 : 54 ).
” Ya Bapa , permuliakan namaku ! ”. Lalu kedengaranlah suatu suara dari langit mengatakan :   
” Aku sudah permuliakan Dia dan Aku akan mempermuliakan Dia pula ”. ( Yahya 12 : 28 ) [5]).
Lalu dibawanya Peterus dan Yakub dan Yahya sertanya maka IA DITIMPA OLEH KETAKUTAN YANG AMAT BESAR dan makin SANGAT IA SUSAH HATI .
Maka katanya kepada mereka itu : ” HATIKU AMAT SANGAT BERDUKACITA, hampir rasaku, tinggallah kamu di sni, berjagalah ” . ( Matius 14 : 33 -34 ).
Dan aku sudah memberikan kepadanya KEMULIAAN YANG TELAH ENGKAU KARUNIAKAN KEPADAKU ; supaya mereka itu juga jadi satu , seperti kita ini jadisatu adanya . ( Yahya        17 : 22 )
Karena IA SUDAH BEROLEH KEHORMATAN DAN KEMULIAAN daripada Allah Bapa tatkala kedengaran kepadanya suatu suara daripada kemuliaan Yang Maha Besar , demikian : “ Inilah Anakku yang Kukasihi, Ialah yang berkenan kepadaku “ . (  2 Peterus 1 : 17  )
Karena memang Ia disalibkan dan sebab kelemahan tetapi IA HIDUP DARI SEBAB KUASA ALLAH. Karena kami ini pun lemah juga di dalam Dia , tetapi  KAMI AKAN HIDUP  bersama-sama Dia DARI SEBAB KUASA ALLAH atas kamu . ( 2 Korintus  13 : 4 ).
Apabila segala sesuatu sudah ditaklukkan kepadanya itu , maka pada masa itu ANAK AKAN MENAKLUKKAN DIRINYA KEPADA DIA yang menaklukkan segala sesuatu kepadanya supaya Allah menjadi semuanya di dalam sekalian . ( 1 Korintus 15 : 28 ).
Menyimak  ayat - ayat  Alkitab / Bibel  yang  menyatakan : Yesus  tidak  berkehendak  melainkan  Allah ( menurut dogma Kristen disebut : BAPA) yang berkehendak, Yesus diutus oleh Allah ( menurut dogma Kristen disebut : BAPA ) , Yesus tidak menetapkan dan tidak melaksanakan hukum melainkan Allah ( menurut  dogma  Kristen  disebut:  BAPA ) yang menetapkan dan melaksanakan hukum,. Allah ( menurut dogma Kristen disebut : BAPA ) lebih mulia dari Yesus , Yesus berdo’a dan bermunajat kepada Allah ( menurut dogma Kristen disebut : BAPA ), Yesus hidup karena KUASA ALLAH, Yesus diselamatkan Allah ( menurut dogma Kristen disebut : BAPA ) dari maut, yang berarti Yesus tidak mampu menyelamatkan diri sendiri dari maut dan sebagainya menggambarkan bahwa YESUS TIDAK SETARA DENGAN BAPA dan YESUS LEBIH RENDAH DARI ALLAH (menurut dogma Kristen disebut: BAPA ). Yesus tidak memiliki kemuliaan sendiri tetapi Allah yang memberikan kehormatan dan kemuliaan kepada Yesus. Mengapa ayat-ayat yang disebutkan ini tidak diperhatikan oleh Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya sebagai dasar untuk meyakini bahwa YESUS ITU BUKAN ALLAH melainkan manusia biasa yang diangkat oleh Allah sebagai  Nabi dan Rasul Allah ?
Fakta-fakta yang diungkapkan ayat - ayat Alkitab / Bibel  yang dikutipkan di  atas menunjukkan YESUS ( ANAK ) TIDAK SETARA DENGAN ALLAH ( menurut dogma Kristen disebut : BAPA ). Ini berarti Yesus BUKAN ALLAH !  Ditegaskan pula dalam ayat  Pilipi   2 :  6 -7 berikut :
Taruhlah di dalam  hatimu  ingatan in i, yang sudah  ada di dalam Kristus Yesus, yang  WALAUPUN IA DENGAN KEADAAN ALLAH, TIADA MENGIRAKAN HAL ITU SEBAGAI SATU KEUNTUNGAN MENJADI SETARA DENGAN ALLAH , melainkan menghampakan dirinya MENJADI HAMBA DI DALAM KEADAAN SAMA DENGAN MANUSIA dan kelihatan di dalam sikap seperti manusia .
Jelas sekali, tidak ada peluang sedikitpun untuk menyatakan bahwa YESUS / ANAK SETARA DENGAN ALLAH (- dalam dogma Kristen disebut : BAPA -). Kalimat ayat Pilipi 2 : 6-7 dipahami: SEKALIPUN YESUS ITU DENGAN KEADAAN ALLAH TETAPI TIDAK SETARA DENGAN ALLAH. Antara ” DENGAN KEADAAN ALLAH ” dengan ” ALLAH ” sangat berbeda. Dan menarik diperhatikan mengenai penyebutan ” ANAK ALLAH ” kepada Yesus. Rudolf Bultman , teolog Jerman –mengatakan  [6] ) :
…. Ummat Kristen paling awal sudah memberikan gelar Anak Allah kepada Yesus tetapi pada saat itu , istilah ini ( - “ ANAK ALLAH “ - ZA ) masih erat hubungannya dengan pemikiran di sekitar hari kiamat. ANAK ALLAH adalah gelar untuk “ WUJUD “ yang MEMPERSIAPKAN HARI KIAMAT. Tetapi ketika kabar mengenai Yesus dibawa kepada bangsa bukan Yahudi oleh kaum Hellenis , maka istilah tersebut memperoleh pengertian yang lain . … istilah ini ( - “ ANAK ALLAH “ - ZA ) dipakai untuk menunjukkan YESUS SEBAGAI WUJUD ILAHI , yang secara radikal dipisahkan dari dunia manusiawi .
Selanjutnya  Rudolf  Bultman  juga  mengungkapkan  bahwa  ada kesulitan bagi Kristen awal untuk memahami bagaimana seorang JURU SELAMAT harus mengalami penderitaan . Tetapi dengan membawa ke dunia HELLENIS, hal itu tidak menjadi masalah karena dalam kebudayaan Hellenis, peristiwa keselamatan justru terdiri dari paradoks, bahwa suatu wujud illahi muncul dan menderita seperti manusia. Konsep ini sudah membudaya dalam pemikiran keagamaan Hellenistik. Karena itu, Bultman berkata  [7] ):
Dalam fase Hellenis ini tentu istilah “ ANAK ALLAH ‘ mempunyai fungsi untuk menunjukkan bahwa Yesus bersifat ilahi di samping memberikan indikasi bahwa dia masih berbeda dari Tuhan yang satu dan masih di bawah-Nya
Menyimak pernyataan Bultman ini , rupanya istilah ” ANAK ALLAH ” yang dikenakan kepada Yesus  dalam  pemahaman  sebagai  yang  bersifat  Ilahi , tidak  lebih  dari  produk  dari pemikiran Hellenistik  ( Yunani ) yang serba dewa , yang dikenal dengan filsafat NEOPLATONISME . Oleh karena itu , sangatlah tidak benar jika dibawa ke konsep Yahudi, di mana Yesus berasal dan melaksanakan misinya, sehingga sebutan ” ANAK ” tidak membawa implikasi ketuhanan . Penyebutan Yesus sebagai ” ALLAH ” adalah hasil dari pemikiran filsafat Yunani .  Ternyata , bagaimana hubungan ” ANAK ALLAH ” dalam pengertian yang sudah terkontaminasi filsafat NEOPLATONISME ini dengan ” BAPA ” ( Allah Tuhan Semesta Alam ) , antara sekte Kristen sendiri justru saling bertabrakan. Sebagai contoh, adalah menjawab pertanyaan berkaitan hubungan BAPA – ANAK, apakah ANAK  sehakekat dengan BAPA?  Menjawab pertanyaan ini, Dr. Harun Hadiwijono , teolog Calvinisme di Indonesia menyatakan berikut  [8] ) :
Akan tetapi harus segera dicatat bahwa KESATUAN TUHAN ALLAH DENGAN TUHAN YESUS ITU BUKANLAH KESATUAN YANG TERLETAK PADA KESA-TUAN TABIAT YANG STATIS , BUKAN DALAM ARTI MEMILIKI ZAT YANG SAMA ( bukan secara ontologis atau di bidang keberadaan ) melainkan KESATUAN DI DALAM KARYA ATAU PERBUATAN (hal.119-120 ).
Demikianlah kiranya jelas bahwa KESATUAN ALLAH BAPA DENGAN TUHAN YESUS SEBAGAI ANAK ALLAH ADALAH KESATUAN DI DALAM KARYA-KARYA-NYA , BUKAN DI DALAM TABIAT-TABIAT-NYA ATAU DI DALAM ZAT-NYA. ( hal.120 ).
........ jika Yesus Kristus sebagai alat penyelamat Tuhan Allah disebut ” ANAK ALLAH ” , hal itu bukan dimaksud dalam arti ontologi, artinya BUKAN MENUNJUK KEPADA KESAMAAN KEBERADAAN ATAU BUKAN MENUNJUK KEPADA KESAMAAN TABIAT ATAU ZAT ( hal..122 ).
..... sebutan ” ANAK ALLAH ” bagi tuhan Yesus MENUNJUK KEPADA KARYANYA UNTUK MENYELAMATKAN  ( hal. 122 ).
Oleh karena di luar Yesus Kristus tidak ada pengenalan akan Tuhan Allah , maka sebagai PERNYATAAN ALLAH YANG SEMPURNA , Ia disebut ” ALLAH ” juga .  ( Rm. 9 : 5  ; 1 Yahya 5 : 20 ; Why 1 : 8 ). Akan tetapi ” keallahan ” Kristus itu tampak di dalam firman dan karya_nya , BUKAN DI DALAM KESAMAAN KEBERADAAN ATAU KESAMAAN TABIAT ATAU ZAT.
Mari kita bandingkan dengan penjelasan Akhrimandrit Daniel Bambang Ph.D dari Gereja Orthodoks Syria  ( GOS ) Indonesia berikut [9] ):  
Gambar Allah ” sebagai obyek yang dipandang Allah sejak kekal dalam Dzat-Nya yang Esa , keluar dari dalam Diri Allah , berarti GAMBAR ITU MEMILIKI HAKEKAT YANG IDENTIK DENGAN ALLAH , sebab kalau tidak identik berarti bukan ” GAMBAR ALLAH ” ; dengan demikian tidak bisa menjadi obyek Allah untuk ” memandang diri-Nya ” sendiri . ITULAH SEBABNYA ”GAMBAR ALLAH” ATAU ”FIRMAN ALLAH” ( Logos ) HARUSLAH  IDENTIK  DZATNYA  DENGAN  ALLAH  YAITU  IA-PUN  BERHAKEKAT ALLAH . ( hal. 163-164 ).
Oleh karena itu IA TIDAK BERBEDA DALAM HAKEKAT ILAHI-NYA DENGAN ALLAH SENDIRI dan tidak dapat dipisahkan dari Allah karena itu merupakan proyeksi daripada Allah sendiri dan beradanya pun di dalam Diri dan Dzat –Hakekat Allah yang Esa itu .  ( hal.164 )
Terlihat betapa kedua teolog yang berbeda ” Gereja ” ini menyajikan pernyataan yang saling bertentangan tentang eksistensi dari ” FIRMAN ” ( ANAK ALLAH - Logos ). Jika Akhrimandrit mengatakan , ANAK SEHAKEKAT DENGAN BAPA ( Allah ) justru Dr. Harun Hadiwijono mengatakan ANAK TIDAK SEHAKEKAT DENGAN BAPA. Lalu mana yang benar? Inilah fakta iman Kristen, pemahamannya penuh dengan kontradiksi dan belum terselesaikan sampai saat ini dan akan berlangsung sampai hari kiamat . Hal itu tidak akan pernah terjadi di kalangan ummat Islam . Tidak ada kontradiksi dalam iman Islam kecuali untuk hal-hal yang furu’iyah ( cabang ). Syahadat Islam sangat sederhana dan tidak menuntut pemikiran yang njlimet . Allah itu Tuhan Yang Maha Esa , maka betul-betul Esa dan selainnya itu bukan Tuhan.
Ketika di kalangan Kristen sendiri belum ada kesepakatan tentang iman Kristen-nya lalu untuk apa Eja Kalima berlelah-lelah menyajikannya kepada kaum Muslimin ?. Selesaikan dulu pertentangan dengan sesama Kristennya . Cari kesepakatan dulu mana yang benar dan jika sudah ada kesepakatan iman Kristennya antar sekte Kristen baru kemudian disajikan kepada kaum Muslimin untuk didialogkan. Dan untuk  diketahui  perbedaan  dan  pertentangan  di  kalangan  Kristen  mengenai keberadaan ” ANAK ” ( Firman ) dan ” ROH KUDUS ” dalam hubungan dengan ALLAH ( BAPA ) telah ada sejak zaman dulu dan masih berlangsung sampai saat ini. Tidak akan ada kesepakatan. Cuma zaman dulu bahkan sampai abad pertengahan, perbedaan tersebut berujung pada saling bunuh membunuh .  Sedangkan di zaman sekarang hanya saling kecam. Dan hebatnya Yesus dilantik secara resmi sebagai ALLAH, TUHAN, ANAK ALLAH, justru pada konsili Niceae pada tahun 325 M sedangkan  ROH KUDUS dilantik sebagai ALLAH, TUHAN pada konsili berikutnya. Jadi KETUHANAN dalam Kristen adalah hasil musyawarah petinggi-petinggi gereja .


B. AYAT-AYAT ALKITAB/BIBEL YANG DIKLAIM EJA KALIMA SEBAGAI  AYAT YANG MENUNJUKKAN SIFAT “ KEILAHIAN “ ROH KUDUS

1.     Sifat MAHA TAHU dari ROH KUDUS
Tetapi  kepada  kita , Allah  sudah  menyatakan  itu  dengan Roh-Nya , karena Roh itulah menyelidik segala sesuatu walaupun perkara Allah yang dalam-dalam .
Karena manusia yang manakah mengetahui batin orang , melainkan roh yang ada di dalam orang itu ? Demikianlah juga tiada seorangpun mengetahui batin Allah melainkan Roh Allah  itu .  ( 1 Kor. 2 : 10 ,11 )
Menyimak kalimat “ Allah sudah menyatakan itu dengan Roh-Nya  “ , dipahami bahwa yang bertindak adalah ALLAH dan sebagai sarana dari tindakan itu adalah “ ROH “- Nya . Hal ini bisa dibandingkan dengan  kalimat misalnya  Dia melakukan dengan tangannya “ yang berarti yang melakukan itu adalah “ DIA “ dengan sarana tindakan adalah  “ TANGAN “. Karena “ ROH “-Nya hanya sekedar “alat “ bukan “ ALLAH “ ( dalam dogma Kristen disebut : BAPA ), jelaslah bahwa “ ROH “-Nya bukan ALLAH . Kalimat “ Allah sudah menyatakan itu dengan Roh-Nya  “ dengan jelas membedakan antara “ ALLAH “ dengan “ ROH “-Nya dengan kedudukan “ ROH “-nya hanya sekedar alat tindakan dari Allah, bukan sebagai ALLAH atau bukan setara dengan    “ ALLAH “ ( dalam dogma Kristen disebut : BAPA ). Jelas yang bertindak adalah Allah dan ROH-Nya adalah alat. Dengan demikian, menggunakan  ayat 1 Korintus 2 : 10,11  sebagai  dalil  sifat MAHA TAHU Roh Kudus merupakan interpretasi over dosis yang didasarkan pada dogma Kekristenan. Apalagi ayat 1 Kor. 2 : 11 sangat mencengangkan .  Bagaimana mungkin manusia bisa mengetahui batin-Nya Allah ? Dan apakah yang dimaksud dengan “ batin “-Nya Allah tersebut ? Jangankan ‘ Batin “-Nya Allah yang mau diketahui oleh manusia , batin sesama manusia saja tidak bisa diketahui oleh manusia lain .
Perlu diketahui, ayat 1 Korintus adalah surat kiriman Paulus kepada jemaat orang-orang Korintus. Jelaslah pernyataan dalam ayat 1 Kor. 2 : 10-11 adalah ajaran Paulus yang menekankan kepada YESUS KRISTUS SEBAGAI SENTRAL TEOLOGI-nya , dan ini SANGAT BERTENTANGAN DENGAN AJARAN YESUS KRISTUS yang justru menekankan kepada : TOBAT – PELAKSANAAN HUKUM TAURAT dan KERAJAAN ALLAH .  Sejumlah pengajaran Paulus menekankan penolakan terhadap HUKUM TAURAT. Ini bertentangan dengan pengajaran Yesus yang tetap berpegang kepada TAURAT. Kita sudah mengetahui, Paulus bukanlah murid Yesus. Dia tidak pernah melihat wajah Yesus, tidak pernah mendengar suara Yesus ketika berkata-kata, tidak pernah mengikuti perjalanan misi Yesus dan sebagainya. Bahkan yang dilakukannya adalah memimpin kelompok orang-orang Yahudi untuk menyiksa para pengikut Yesus. Lalu dengan tiba-tiba mengaku  bertemu dengan Yesus dan mendapat pengajaran Yesus. Pengakuannya diungkapkan Alkitab/Bibel dengan versi cerita yang berbeda-beda, sehingga memberi petunjuk bahwa pengakuannya bertemu dengan Yesus sangat meragukan . Bagaimana hal ini bisa dipercaya ? .

2.      Sifat ROH KUDUS sebagai PENCIPTA
Bahwa Roh Allah juga yang sudah menjadikan daku , nafas Allah juga yang sudah menghidupkan daku ( Ayub 33 : 4 )
Dengan nafas-Nya disucikannya langit dan tangan-Nya pun sudah menjadikan ular naga yang berbelit-belit ( Ayub  26 : 13 )
Dipahami , mengapa Eja Kalima  menjadikan ayat Ayub 33 : 4 dan Ayub 26 : 13 sebagai dalil tentang ROH KUDUS SEBAGAI PENCIPTA karena dalam ayat Ayub 33 : 4 dikatakan : “  Roh Allah juga yang sudah menjadikan daku “ dan  nafas Allah juga yang sudah menghidupkan daku “ serta  nafas-Nya disucikannya langit  “. Tetapi sayang, Si Kristen Penyaji Apologi tidak menyimak kedua ayat ini secara cermat dan kritis. Lebih mengutamakan pengutipannya saja tetapi tidak mengkaji .
Jika kalimat ayat Ayub 33 : 4 dan Ayub 26 : 13 dipegang secara harfiah , cobalah Eja Kalima memperhatikan kalimat “ Roh Allah juga yang sudah menjadikan daku “ dan kalimat “tangan-Nya pun sudah menjadikan ular naga yang berbelit-belit  “ lalu apakah Roh Allah “ itu adalah “Tangan Allah “ ?  Kemudian karena dikatakan “ tangan-Nya pun sudah menjadikan ular naga yang berbelit-  belit  “ lalu apakah kita bisa mengatakan bahwa Pencipta itu adalah TANGAN ALLAH ( - bukan Allah sendiri -) ?.  Mencermati petilan-petilan kalimat ayat Ayub 33 : 4 dan Ayub 26 : 13  sebagaimana yang disajikan di atas , tidak bisa dengan serta merta dikatakan bahwa ROH KUDUS adalah PENCIPTA . Dalam ayat ini , kata “ ROH ALLAH “ – “ NAFAS ALLAH “ – “ TANGAN ALLAH “ haruslah dipahami sebagai sarana tindakan bagi Allah dalam menjadikan sesuatu. Dengan  demikian   ROH ALLAH “– “ NAFAS ALLAH  “ –   “ TANGAN ALLAH “ , bukanlah Allah dan BUKAN PENCIPTA . Yang mencipta adalah ALLAH .
Dan juga menetapkan ROH KUDUS sebagai Pencipta justru menentang pandangan kelompok Kristen yang mendukung TRINITAS tetapi dengan konsep bahwa ROH KUDUS adalah sebutan bagi Allah dalam kodrat kuasa MEMELIHARA . Sedangkan dalam kodrat kuasa MENCIPTA adalah BAPA , bukan ROH KUDUS. Ini belum lagi dengan kelompok Kristen yang jelas-jelas menolak TRINITAS seperti Gereja Unitarian , kelompok Modernisme , Saksi Yehovah dan lain sebagainya. Seperti Sekte Saksi Yehovah berpandangan bahwa ROH KUDUS hanyalah KUASA atau TENAGA AKTIF dari Allah sehingga ROH KUDUS bukanlah ALLAH , apalagi ditetapkan sebagai PENCIPTA. Oleh karena itu , jelaslah, ayat Ayub 33 : 4 dan Ayub  26 : 13 , bukanlah dalil tentang Roh Kudus sebagai PENCIPTA .

3.     Sifat ROH KUDUS ada di mana-mana
Ke mana gerangan aku dapat lari daripada Roh-Mu dan ke mana gerangan dapat aku lari dari hadirat-Mu . Jikalau kiranya aku naik ke langit maka Engkau adalah di sana; jikalau kiranya aku berbuat hamparan dalam alam barzakh bahwasanya  di sana pun adalah Engkau . Jikalau kiranya aku mengambil akan sayap fajar , jikalau aku duduk pada ujung laut sekali  pun .       Di sana juga tangan-Mu akan menyertai aku dan tangan kanan-Mu memegang aku                  ( Mzm.139  : 7-10 )
Sama seperti bahasan yang diberikan pada butir ( B ) tentang klaim Eja Kalima  : “ Sifat Roh Kudus sebagai Pencipta “ maka berkenaan dengan ayat Mazmur 139 : 7-10 ini juga tidak bisa dipahami secara harfiah. Jika hanya karena adanya kalimat  Ke mana gerangan aku dapat lari daripada Roh-Mu  “ lalu ditetapkan bahwa Roh Kudus ada di mana-mana , maka yang demikian adalah bentuk penafsiran atas dasar dogma Kekristenan yang over dosis. Harus dilakukan penyimakan yang cermat dan kritis atas setiap kalimat ayat tersebut .
Menyimak kalimat  lari daripada Roh-Mu “ dan “ lari dari hadirat-Mu “ , lalu apakah “ hadirat Allah “ itu adalah “ Roh Allah “ ?  Begitu pula dengan kalimat “ Engkau adalah di sana  dan      di sana pun adalah Engkau “ timbul pertanyaan , siapakah yang dimaksud dengan “ Engkau “ di sini ? Apakah “ ROH ALLAH “ atau  “ HADIRAT ALLAH “ ataukah ALLAH itu sendiri ?  Juga kalimat “ juga tangan-Mu akan menyertai aku “ dan “ tangan kanan-Mu memegang aku “ memunculkan pertanyaan apakah “ Tangan Allah “ atau “ Tangan Kanan Allah “ dalam kalimat itu adalah “ ROH ALLAH “ sehingga memungkinkan untuk dikatakan bahwa ROH ALLAH ada di mana-mana ? Oleh karena itu, menyimak semua istilah  Roh-Mu “ – “ Hadirat-Mu “ – “ Tangan-Mu “ – “ Tangan Kanan-Mu “ tidak lain menunjuk kepada eksistensi Allah Tuhan Yang Maha Kuasa itu sendiri . Dalam halini , istilah “ Roh-Mu “ tidak  bisa dimaknakan sebagai Oknum Tuhan penyusun TRINITAS. Dalam keseluruhan teks, jika istilah “ Roh-Mu “ dimaknakan sebagai Oknum Tuhan Penyusun TRINITAS, berarti “Hadirat-Mu “ – “Tangan-Mu “ dan “Tangan Kanan-Mu “ juga harus dimaknakan sebagai Oknum Tuhan penyusun keesaan Tuhan . Dengan demikian, berarti bukan lagi TRINITAS yang tersusun melainkan “ ENAM-NITAS “.
Dan harap diperhatikan, dalam ayat itu tidak disebutkan “ ROH KUDUS “ melainkan hanya disebut “ ROH-MU “ sedangkan kata “ Roh “ bisa  mempunyai makna yang tidak menunjuk kepada ROH KUDUS.  Dari bahasan ini , disimpulkan bahwa ayat  Mazmur 139 : 7-10 bukanlah dalil untuk menetapkan bahwa ROH KUDUS ada di mana-mana. Roh Kudus yang menjadi UTUSAN ALLAH cuma satu sehingga tidak mungkin berada di mana-mana, kecuali menurut Alkitab/Bibel  yang mengatakan ROH KUDUS itu ada tujuh, sehingga kita tidak tahu mana yang menjadi OKNUM TUHAN TRINITAS .

4.     Sifat Kekal dari ROH KUDUS
Jikalau Roh Dia Yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati itu , diam di dalam dirimu maka Ia itu , Yang membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati itu, akan menghidupkan juga tubuh kamu yang fana itu dengan Roh-Nya yang diam di dalam dirimu.      ( Rm. 8 : 11 )
Untuk diketahui ayat Roma 8 : 11 adalah bagian dari SURAT KIRIMAN PAULUS KEPADA JEMAAT ORANG-ORANG ROMA . Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa ayat Roma 8 : 11 adalah bagian dari ajaran Paulus bukan ajaran Yesus .
Harap diperhatikan pula , dalam ayat Roma 8 : 11  tidak dikatakan ROH KUDUS melainkan ROH DIA atau ROH-NYA . Dan sudah ditegaskan sebelum ini , kata “ Roh “  bisa  mempunyai makna yang tidak harus menunjuk kepada ROH KUDUS . Manusia jelas memiliki “ ROH “ dan karenanya manusia bisa hidup. Tanpa ada roh, tentu manusia akan mati sebab namanya kematian adalah perginya roh meninggalkan   tubuh   fisik.   Inilah   yang  ditegaskan   dalam   petilan   kalimat  ayat  Roma   8 :  11 : “ menghidupkan juga tubuh kamu yang fana itu dengan Roh-Nya yang diam di dalam dirimu “. Tentu roh pada manusia ini adalah berasal dari Allah  dan diungkapkan dengan “ ROH-NYA “. Dan ini tidak ada hubungannya dengan ROH KUDUS . Demikian pula yang harus dipahami dengan petilan kalimat “Roh Dia Yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati itu “. Yesus hidup kembali karena roh dikembalikan kepada Yesus .  Ini terlepas dari polemik pandangan tentang : apakah Yesus pernah mati atau belum.
Dan perhatikan pula petilan kalimat ayat Roma 8 : 11 di atas yaitu dikatakan : “ Roh Dia Yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati  “ ( ada 2 kali ). Jika kata  “ ROH DIA “ atau “ROH-NYA “ dalam ayat Roma 8 : 11 diartikan dengan ROH KUDUS , sedangkan Yesus adalah ANAK , berarti ROH KUDUS-lah yang menghidupkan ANAK/FIRMAN . Bagaimana hal itu bisa diterima padahal dalam kepercayaan sebagian sekte Kristen ( Katolik dan Protestan ) di katakan bahwa Roh Kudus itu keluar dari Anak selain dari keluar dari Bapa ? . Apakah ROH KUDUS yang keluar dari ANAK, justru menghidupkan ANAK ? Betapa berjumplitannya kepercayaan Kristen . Barangkali inilah salah satu pertimbangan mengapa Gereja Orthodoks menolak pandangan bahwa Roh Kudus keluar dari BAPA dan ANAK , dan hanya bersyahadat bahwa Roh Kudus hanya keluar dari BAPA saja .
Dari bahasan ini , jelas bahwa ayat Roma 8 : 11 , bukanlah dalil untuk menetapkan bahwa ROH KUDUS adalah kekal . Roh memang kekal dengan sifat kekal yang berbeda dengan kekekalan Allah . Tapi Roh yang disebutkan dalam ayat Roma  8 : 11 , bukanlah ROH KUDUS  melainkan roh yang diberikan Allah agar manusia bisa hidup. Oleh karena itu betapa Eja Kalima terlalu jauh mengembangkan pemahamannya atas ayat Roma 8 : 11 untuk dijadikan dalil bagi dogma Kristen-nya

5.      Sifat Pemberi Hidup dari ROH KUDUS
Ia-lah juga menjadikan kami pandai menjadi pesuruh perjanjian baru , bukan pula menurut seperti huruf melainkan menurut Roh ; karena huruf itu mematikan tetapi Roh itu menghidupkan. Tetapi jikalau jawatan yang membawa maut dengan tulisan terukir pada loh batu itu telah datang dengan kemuliaannya sehingga Bani Israil tiada dapat merenung muka Musa oleh sebab ( cahaya ) kemuliaan mukanya yaitu ( cahaya ) kemuliaan yang akan   lenyap . Bukankah jawatan Roh itu terlebih kemuliaannya ?  (  2 Kor. 3 : 6-8 )
Untuk  diketahui,  ayat  2 Korintus 3 : 6-8  adalah  bagian dari surat kiriman Paulus yang kedua kepada jemaat orang-orang Korintus . Oleh karena itu , ayat 2 Korintus 3 : 6-8 merupakan bagian dari PENGAJARAN PAULUS, yang justru BERTENTANGAN DENGAN AJARAN YESUS. Dan isi ayat 2 Korintus 3 : 6-8 menjadi bukti sangat nyata yang menunjukkan betapa  AJARAN PAULUS bertentangan dengan AJARAN YESUS.  
Ada petilan-petilan kalimat dalam ayat 2 Korintus 3 : 6-8 yang perlu diperhatikan yaitu “……karena huruf itu mematikan tetapi Roh itu menghidupkan “ dan “….. jawatan yang membawa maut dengan tulisan terukir pada loh batu …“. Petilan-petilan kalimat ini meru-pakan pernyataan Paulus yang berhubungan dengan “ jawatan “ atau  tugas “ yang dilaksanakan Paulus sebagai “ rasul “. Dalam hal ini Paulus membedakan bahwa  jawatan “ atau “ tugas “ yang dijalaninya bukan berdasarkan pada hukum-hukum Taurat ( terungkap dalam kalimat “…. menjadikan kami pandai menjadi pesuruh perjanjian baru , bukan pula menurut seperti huruf “ ) tetapi dijalaninya berdasarkan atau oleh “ ROH yang menghidupkan “. Ini menurut klaimnya karena Paulus bukanlah murid Yesus. Sedangkan “ jawatan “atau “ tugas “ kerasulan yang didasarkan pada hukum Taurat adalah “ jawatan “ atau “ tugas “ yang membawa maut ( terungkap dalam kalimat  jawatan yang membawa maut dengan tulisan terukir pada loh batu itu ….. “ ). Dan bagi Paulus, hukum Taurat itu “ … telah datang dengan kemuliaannya sehingga Bani Israil tiada dapat merenung muka Musa oleh sebab ( cahaya ) kemuliaan mukanya yaitu     ( cahaya ) kemuliaan yang akan lenyap  “ yang berarti kemuliaan melalui hukum Taurat akan lenyap , sedangkan jawatan  oleh Roh terlebih kemuliaannya .
Penolakan Paulus terhadap hukum Taurat sangat jelas. Ini dapat dibaca dari pernyataan-pernyataan Paulus antara lain :
Karena DENGAN MELAKUKAN HUKUM TORAT TIADA SEORANG PUN DIBENARKAN ;  sebab dari dalam Torat itu, datang pengenalan dosa saja .
Tetapi sekarang DENGAN TIADA BERTORAT SUDAH DINYATAKAN KEBE-NARAN ALLAH, yang disaksikan oleh Torat dan nabi-nabi , yaitu KEBENARAN ALLAH OLEH SEBAB IMAN KEPADA YESUS KRISTUS  untuk sekalian orang yang percaya ; karena tiada perbedaan , sebab sekaliannya sudah berbuat dosa dan kurang kemuliaan daripada Allah, serta DIBENARKAN CARA KARUNIA SAJA, DENGAN ANUGERAH ALLAH, OLEH SEBAB PENEBUSAN YANG ADA DI DALAM YESUS KRISTUS ( Rum 3 : 20 -21).
Jikalau begitu , di manakah kemegahan itu ? Itu sudah ditolak. Atas hukum manakah ? ATAS HUKUM MELAKUKAN SYARIAT TORAT ? BUKAN ! Melainkan ATAS HUKUM IMAN . Sebab itu, kami sifatkan bahwa ORANG DIBENARKAN OLEH IMAN BUKAN DENGAN MELAKUKAN SYARIAT TORAT ( Rum 3 : 27-28 ).
Karena BUKANNYA OLEH SEBAB TORAT datang perjanjian itu kepada Ibrahim dan benihnya bahwa ia menjadi waris dunia ini MELAINKAN OLEH SEBAB KEBENARAN YANG DARI PADA IMAN . Karena JIKALAU ORANG YANG MELAKUKAN SYARIAT TORAT MENJADI WARIS ITU , niscaya SIA-SIALAH IMAN ITU  dan perjanjian itupun batallah. Karena YANG DIDATANGKAN TORAT ITU , MURKA , tetapi barang dimana YANG TIADA BERTORAT , DI SITU TIADALAH PELANGGAR HUKUM ( Rum 4 : 13-15 ).
Di dalam hal KITA DIBENARKAN OLEH KARENA IMAN , ada kita beroleh sentosa dengan Allah , oleh sebab Tuhan kita , Yesus Kristus .
Yang olehnya juga KITA DIBERI MASUK  OLEH SEBAB IMAN KEPADA ANUGE-RAH INI , yang di dalamnya itu KITA HIDUP ; maka kita bermegah-megah dari SEBAB PENGHARAPAN AKAN KEMULIAAN ALLAH  ( Rum  5 : 1-2 )
Karena SEBELUM ADA TORAT itu , maka DOSA SUDAH ADA DI DALAM DUNIA ; tetapi DOSA ITU TIADA DIHISAB SELAGI TIDAK ADA TORAT  ( Rum 5 : 13 ).
Karena DOSA ITU TIADA LAGI DAPAT KUASA ATASMU , sebab KAMU BUKAN-NYA DI BAWAH TORAT, melainkan DI BAWAH ANUGERAH. Apa ikhtiar ? Patutkan kita berbuat dosa sebab KITA BUKANNYA DI BAWAH TORAT melainkan DI BAWAH ANUGERAH ? Sekali-kali tidak ! ( Rum   6 : 14-15 )
Demikian juga, hai saudara—saudaraku , KAMU INI PUN DIMATIKAN LEPAS DARI PADA HUKUM TORAT ITU OLEH TUBUH KRISTUS , supaya menjadi satu dengan yang lain, yaitu dengan Dia , yang sudag dibangkitkan dari antara orang mati, supaya kita mengeluarkan buah-buahan  bagi Allah. ( Rum 7 : 4 ).
Tetapi sekarang KITA SUDAH TERLEPAS DARI PADA HUKUM TORAT  itu , sedang KITA SUDAH MATI LEPAS DARI PADA HUKUM ITU , yang di dalam-nya kita terpegang sehingga KITA BERBUAT IBADAT BARU YANG ROHANI, BUKANNYA IBADAT LAMA  yang menurut sebagaimana rukun saja .
Apakah sekarang hendak kita katakan ? . Hukum Torat itu dosakah ? Sekali-kali, tidak. Hanya AKU TIDAK TAHU DOSA JIKALAU TIADA SEBAB HUKUM TORAT itu karena tiada aku tahu akan hal tamak jikalau tiada Torat itu menga-takan : “ Janganlah engkau tamak “ . Tetapi sedang dosa itu digerakkan oleh sebab penyuruhan itu , maka ia mengerjakan di dalam diriku berbagai-bagai hal tamak , karena JIKALAU TIADA HUKUM TORAT , DOSA PUN MATILAH . ( Rum 7 : 6-8 ).
Dengan yang demikian HUKUM YANG DAHULU ITU DIBATALKAN DARI SEBAB LEMAH DAN TIADA BERGUNA ( karena HUKUM TORAT ITU SUDAH MEMBAWA SATUPUN TIADA KEPADA KESEMPURNAAN), tetapi hal itu mendatangkan suatu pengharapan yang lebih baik,
yang olehnya itu kita menghampiri Allah. ( Ibrani  7 : 18-19 ).
Adapun SENGAT MAUT, ITULAH DOSA, dan KUASA DOSA ITULAH TORAT Korintus  15 : 56 ).
Ia-lah juga menjadikan kami pandai menjadi pesuruh perjanjian baru, BUKAN PULA MENURUT SEPERTI HURUF MELAINKAN MENURUT ROH; karena HURUF ITU MEMATIKAN  TETAPI ROH ITU MENGHIDUPKAN ( 2 Korintus 3 :6 ).
Dan bukanlah seperti Musa yang berselubung supaya bani Israoil jangan dapat merenung kesudahan hal yang akan lenyap itu . Tetapi pikiran mereka itu sudah dikeraskan karena sehingga sampai kepada hari ini , MASA MEMBACA PERJANJIAN LAMA , SELUBUNG ITU ADA LAGI, BELUM TERSINGKAP, SEBAB SELUBUNG ITU HANYA DITIADAKAN OLEH KRISTUS .  Bahkan sehingga sampai kepada hari ini APABILA KITAB MUSA DIBACA , MAKA SELUBUNG ITU MELIPUTI HATI MEREKA ITU . Tetapi apabila hatinya berpaling kepada Tuhan maka selubung itu akan terbuang. ( 2 Korintus 3 : 13-16 ).
Tetapi kami mengetahui, bahwa TIADA SEORANG DIBENARKAN OLEH SEBAB MELAKUKAN HUKUM TORAT melainkan oleh sebab iman kepada Kristus Yesus ;  demikianlah kita ini sudah percaya akan Kristus Yesus supaya DIBENARKAN OLEH SEBAB IMAN KEPADA KRISTUS , DAN BUKANNYA OLEH SEBAB MELAKUKAN HUKUM TORAT , karena DENGAN MELAKUKAN HUKUM TORAT ITU , SEORANG PUN TIADA DIBENARKAN .
Karena OLEH SEBAB HUKUM TORAT , AKU INI MATI LEPAS DARIPADA HUKUM TORAT supaya aku hidup kepada Allah . Aku sudah tersalib serta dengan Kristus ( Galatia 2 : 16,19).
Adapun perkara ini hanya aku hendak mengetahui daripada kamu : ADAKAH KAMU MENERIMA ROH ITU DARI SEBAB MELAKUKAN HUKUM TORAT ATAU SEBAB PEMBERITAAN IMAN ?
Maka IA yang mengaruniakan Roh itu kepadamu dan mengadakan mujizat di antara kamu itu , yaitu DARI SEBAB MELAKUKAN HUKUM TORAT-KAH ATAU SEBAB PEMBERITAAN IMAN ?
Karena seberapa BANYAK ORANG YANG KEADAANNYA MELAKUKAN HUKUM TORAT, ADA DI BAWAH KUTUK ; karena ada tersurat : ” Bahwa terkutuklah tiap-tiap orang yang tiada tekun berbuat segala sesuatu yang tersurat di dalam kitab Torat ”.
Bahwa TIADA SEORANG PUN DIBENARKAN OLEH SYARIAT TORAT DI HADAPAN ALLAH ; maka  hal itu sudah nyata , sebab : ” Orang yang benar akan hidup dari sebab iman ”.
Tetapi SYARIAT TORAT ITU BUKANNYA BERASAL DARIPADA IMAN MELAINKAN ORANG YANG MELAKUKAN SYARIAT TORAT ITU AKAN HIDUP OLEH SEBAB ITU.
Akan tetapi AL-KITAB ITU SUDAH MENGURUNG SEGALA SESUATU DI BAWAH KUASA DOSA, supaya perjanjian yang datang dari sebab iman kepada Yesus Kristus dapat dikaruniakan kepada orang-orang yang beriman
Tetapi SEBELUM IMAN ITU DATANG , KITA SUDAH TERTAHAN DI DALAM KAWALAN DI BAWAH KUASA SYARIAT TORAT , terkurung sehingga iman akan dinatakan kelak.  
Dengan hal yang demikian, SYARIAT TORAT ITU SUDAH MENJADI SUATU PELATIH yang membawa kita kepada Kristus , SUPAYA KITA DIBENARKAN OLEH SEBAB IMAN .
Tetapi setelah datangnya iman itu , maka TIADALAH LAGI KITA DI BAWAH PERIN-TAH PELATIH itu . Karena kamu sekalian ANAK-ANAK ALLAH OLEH SEBAB IMAN KEPADA KRISTUS YESUS ( Galatia 3 : 2 ,5 ,  10-13 , 22-26 ).
Maka kamu yang hendak DIBENARKAN OLEH TORAT ITU SUDAH BERCERAI DARIPADA KRISTUS ; kamu sudah TERKELUAR DARIPADA ANUGERAH ALLAH .
Tetapi JIKALAU KAMU DIPIMPIN OLEH ROH MAKA TIADALAH KAMU DI BAWAH SYARIAT TORAT ( Galatia 5 : 4 , 18 ).
SESUDAH DILENYAPKANNYA HUKUM TORAT DENGAN SEGALA SYARIATNYA , supaya dijadikannya di dalam Dirinya kedua pihak itu satu manusia yang baru dengan mengadakan perdamaian ( Epesus 2 : 15 ).
Dan aku nyata di dalam Dia, BUKANNYA DENGAN MENARUH KEBENARAN SENDIRI YANG DARIPADA SYARIAT TORAT melainkan dengan KEBENARAN YANG TERBIT OLEH SEBAB IMAN AKAN KRISTUS, yaitu kebenaran yang daripada Allah oleh sebab iman ( Pilipi  3 : 9 ).
Dari pengajaran Paulus ini , jelas sekali penolakan berlakunya hukum Taurat bagi jemaatnya sebagai dasar implementasi keimanan dan pencapaian anugerah melainkan didasarkan kepada Yesus Kristus yang tersalib sebagai anugerah keselamatan. Pernyataan ajaran Paulus ini SANGAT BERTENTANGAN dengan ajaran Yesus yang dapat dibaca dalam Injil-Injil Kanonik , yang justru menekankan pada implementasi hukum Taurat dalam kehidupan . Hal ini dapat kita baca ayat Matius 19 : 16 – 19  ( baca : Markus  10 : 17- 19 ; Lukas 18 : 18-20 ) .
Ketika seseorang datang kepada Yesus dan bertanya tentang apa yang haus diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal , Yesus mengajarkan : “ …. Jikalau engkau mau masuk kepada hidup , TURUTLAH HUKUM-HUKUM ITU “. Ketika Yesus ditanya : “ HUKUM MANAKAH      ITU ? “ , ternyata Yesus menjelaskan :  Jangan membunuh , jangan berzinah , jangan mencuri , jangan beraksi dusta, hormat kepada ibu-bapa, dan mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri “. Semua ini merupakan HUKUM TAURAT, sebagaimana yang tersebut dalam ayat Keluaran 20 : 12-16. Jelaslah, Yesus sangat menekankan kepada pelaksanaan HUKUM TAURAT. Dan penegasan tentang HUKUM TAURAT ini dapat disimak pada pernyataan Yesus yang termuat dalam ayat Matius  5 : 17-19  :
Janganlah  kamu  sangkakan  aku  datang  hendak  merombak hukum Torat atau kitab nabi-nabi ; bukannya aku datang hendak merobak melainkan hendak menggenapkan
Karena sesungguhnya aku berkata kepadamu , sehingga langit dan bumi lenyap, satu noktah atau satu titik pun , sekali-kali tiada akan lenyap daripada hukum Torat itu sampai semuanya telah jadi.
Sebab barang siapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini dan
mengajar demikian kepada orang , ialah yang akan disebut terkecil di dalam kerajaan surga ;  tetapi  barang  siapa  yang  menurut hukum dan mengajarkan dia , ialah yang akan disebut besar dalam kerajaan surga.
Perhatikan ketika dalam penyampaian misinya, Yesus menekankan pada pelaksanaan HUKUM TAURAT, justru PAULUS MENOLAK HUKUM TAURAT. Ketika Yesus menegaskan satu ancaman : “ barang siapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini dan mengajar demikian kepada orang , ialah yang akan disebut terkecil di dalam kerajaan surga “ justru Paulus menegas-kan  ORANG DIBENARKAN OLEH IMAN BUKAN DENGAN MELAKUKAN SYARIAT TORAT “. Betapa pengajaran Paulus bertentangan secara diametrical dengan pengajaran Yesus. Hal ini dapat pula disimak ayat Ibrani  6 :1,2 ( menurut ALKITAB LAI 1968 ) berikut [10] ) :
Sebab itu, baiklah kita BERHENTI DARIPADA MENERANGKAN PENGAJARAN KRISTUS YANG MULA-MULA ITU, langsungkanlah kepada kesempurnaan.
JANGANLAH LAGI kita membubuh alas yaitu dengan pengajaran hal tobat daripada PERBUATAN YANG MEMBAWA KEPADA MATI dan IMAN KEPADA ALLAH dan PENGAJARAN DARI HAL BAPTISAN, dan DARI HAL MELETAKKAN TANGAN ATAS ORANG  dan DARI HAL ORANG MATI BANGKIT LAGI dan HUKUMAN KEKAL
Dipahami dari teks ayat ini , Paulus memberi pengajaran  supaya meninggalkan ajaran Yesus yang mula-mula. Menjadi pertanyaan :  APAKAH PENGAJARAN KRISTUS YANG MULA-MULA ITU atau APAKAH DASAR-DASAR AJARAN KRISTUS  YANG HARUS DITINGGALKAN itu ?  Ada 6 ( enam ) pengajaran yang harus ditinggalkan oleh orang Kristen menurut perintah Paulus ! Pengajaran yang harus ditinggalkan adalah PENGAJARAN YANG TELAH  DIAJARKAN YESUS   ( NABI ISA AL MASIH as ).
-      Tinggalkan pengajaran hal tobat dari perbuatan jahat
-      Tinggalkan iman kepada Allah
-      Tinggalkan pengajaran dari hal baptis
-      Tinggalkan pengajaran yang berkenaan dengan
-      Tinggalkan pengajaran tentang hari kebangkitan/hari kiamat
-      Tinggalkan pengajaran tentang pengadilan hari kiamat
Sangat mengerikan dan penganut Kristen lebih menerima pengajaran Paulus daripada pengajaran Yesus. Oleh karena itu, tidaklah salah jika dikatakan bahwa agama Kristen didirikan oleh Paulus dan penganut Kristen tidak layak menyebut diri sebagai pengikut Yesus  melainkan pengikut Paulus. Kita baca ayat 2 Yahya 9 berikut :
Barang siapa yang melangkah dan TIADA TINGGAL TETAP DI DALAM PENGAJAR-AN KRISTUS , TIADALAH MEMPUNYAI ALLAH. Tetapi orang yang TINGGAL TETAP DI DALAM  PENGAJARAN ITU, ORANG ITULAH YANG MEMPUNYAI : BAIK BAPA ITU, BAIK ANAK ITU .
Paulus mengajarkan agar meninggalkan atau BERHENTI DARIPADA MENERANGKAN  PENGAJARAN  KRISTUS  YANG  MULA – MULA  ITU  dan Yahya memberitahu bahwa tindakan demikian menunjukkan : TIDAK MEMPUNYAI ALLAH . Dan memang demikianlah karena Paulus juga mengajarkan : TINGGALKAN IMAN KEPADA ALLAH .
Gambaran   pertentangan   ajaran  Paulus terhadap ajaran Yesus tergambar  dalam ayat  2 Korintus 3 : 6-8  yang ditunjuk Eja Kalima sebagai dalil tentang sifat pemberi hidup dari Roh Kudus . Dengan fakta pertentangan isi ajaran Paulus dalam ayat 2 Korintus 3 : 6-8 ini dengan pengajaran Yesus , apakah masih layak menjadikan ayat 2 Korintus  3 : 6-8 sebagai dalil tentang sifat pemberi hidup dari Roh Kudus ?.

6.      Sifat MENGUDUSKAN dari ROH KUDUS
Yang terpilih di atas kehendak azali Allah Bapa di dalam kesucian yang dari pada Roh menuju kepada taat dan percikan dengan darah Yesus Kristus ; mudah-mudahan bertambah-tambahlah kepadamu anugerah dan sejahtera .    ( 1 Pet. 1: 2 )
Ayat  1 Peterus 1 : 2  ini  berbicara  tentang ” KESUCIAN ROH “  bukan  “ ROH KUDUS YANG MENSUCIKAN “ . Kesucian Roh ini terwujud pada “ YANG TERPILIH “ atas kehendak azali dari Allah dan berkaitan dengan “ taat dan darah Yesus Kristus “ dan itu. Apakah Eja Kalima tidak memahami kalimat bahasa Indonesia sehingga ayat 1 Peterus 1 : 2 yang berbicara tentang kesucian Roh seseorang yang terpilih oleh Allah ternyata dijadikan dalil tentang sifat Mengudus-kan  Roh Kudus ?

7.     Sifat KASIH dari ROH KUDUS
Tetapi aku minta kamu hai saudara-saudaraku dengan karena Tuhan kita Yesus Kristus dan dengan karena kasih Rohu’lkudus , usahakanlah dirimu beserta dengan aku di dalam doamu kepada Allah karena aku ( Rum . 15 : 30 )
Ini merupakan pernyataan permintaan Paulus kepada jemaat orang-orang Rum. Fakta ajaran Paulus yang bertentangan dengan ajaran Yesus , tidaklah menghe-rankan jika Paulus berkata : “ dengan karena Tuhan kita Yesus Kristus “ dan  dengan karena kasih Rohu’lkudus “. Pada akhir kalimat, Paulus juga berkata : “ karena aku “. Dan pernyataan Paulus “ dengan karena kasih Rohu’lkudus “ itu tidak harus menunjukkan sifat kasih dari Roh Kudus. Itu hanya pengakuan Paulus BUKAN PERNYATAAN YESUS. Dan juga tidak ada penyajian wujud tindakan yang menunjukkan sifat kasih Roh Kudus kecuali pernyataan-pernyataan dogma Kekristenan dari penganut Kristen. Jadi ayat Rum 15 : 30 ini tidak tepat dijadikan dalil tentang sifat Kasih dari Roh Kudus . Ayat Rum 15 : 30 berbicara tentang “ BERDOA KEPADA ALLAH “ bukan berdoa kepada Yesus Kristus dan juga bukan berdoa kepada Roh Kudus .  Ini berarti Yesus Kristus dan Roh Kudus , keduanya TIDAK BERPOSISI SEBAGAI ALLAH. Tegasnya Yesus dan Roh Kudus BUKAN ALLAH .
Permasalahan lanjut, apakah benar menurut Alkitab/Bibel, ROH KUDUS mempunyai sifat yang sama dengan ALLAH YANG MAHA ESA ( menurut dogma Kristen : BAPA ) ? Ketika dikatakan ROH KUDUS mempunyai sifat dan hakekat yang sama dengan BAPA , berarti KEDUA OKNUM TUHAN ini setara. Tetapi marilah kita menyimak ayat-ayat Alkitab/Bibel  dengan beberapa aspek  berikut :

1.      ROH BERDO’A KEPADA ALLAH ( menurut dogma Kristen : BAPA )
Demikian juga ROH ITUPUN  menolong pada kelemahan kita. Karena tiada kita tahu akan barang yang hendak kita pohonkan dengan sepatutnya ; melainkan ROH ITU SENDIRI MEMOHONKAN karena kita DENGAN KELUH KESAH YANG TIDAK TERKATAKAN .
Dan Tuhan yang menyelidiki hati manusia mengetahui apa maksud ROH itu , sebab ROH ITU
MEMOHONKAN KARENA SEGALA ORANG SUCI, MENURUT KEHENDAK ALLAH  ( Rum  8 : 26-27 )
Perhatikan ayat 1 Korintus 12 : 26-27 yang mengungkapkan betapa  ROH KUDUS (- jika ditafsirkan bahwa kata ” ROH ” dalam ayat ini adalah ” ROH KUDUS ” -) justru berdo’a kepada ALLAH (- menurut dogma Kristen: BAPA -) dengan KELUH KESAH YANG TIDAK TERKATAKAN.  ROH KUDUS berdoa kepada Allah mempunyai makna bahwa yang berdoa tidak setara dan lebih rendah dari YANG MENYAMBUT/-MENE-RIMA DOA.  Dan yang menarik untuk disimak di sini yaitu ketika  dikatakan  ROH KUDUS berdoa kepada berarti ROH KUDUS adalah SATU PRIBADI YANG TERPISAH DARI BAPA . Dengan demikian Ketuhanan dalam konsep Trinitas memang menunjukkan ADA TIGA TUHAN YANG DISEMBAH penganut Kristen

2.     ROH KUDUS BERTINDAK MENURUT KEHENDAK ALLAH .
Dan Tuhan yang menyelidiki hati manusia mengetahui apa maksud ROH itu, sebab ROH ITU MEMOHONKAN KARENA SEGALA ORANG SUCI, MENURUT KEHENDAK ALLAH  ( Rum  8 : 27 )
Ternyata ROH ( - jika ditafsirkan bahwa kata ” ROH ” dalam ayat ini adalah ” ROH KUDUS ” -) melakukan pekerjaan MENURUT KEHENDAK ALLAH ( - dalam dogma Kristen disebut :    BAPA - ) . Ini berarti ROH KUDUS bertindak BUKAN ATAS KEHEN-DAK SENDIRI . Apakah ” ALLAH ” namanya yang tidak punya kehendak sendiri ?

3.      ROH KUDUS DIUTUS OLEH ALLAH
Adapun hal kamu menjadi anak-anak maka ALLAH SUDAH MENYURUHKAN ROH ANAKNYA masuk ke dalam hati kita yang menyeru : ” Abba, ya Bapa ”.  ( Galatia    4 : 6 ).
Maka kepada mereka  itu sudah dinyatakan bahwa bukannya bagi dirinya sendiri melainkan bagi kamu , mereka itu sudah melayani di dalam segenap perkara , yang sekarang ini kamu diberi tahu oleh orang yang memberitakan khabar kesukaan kepada kamu DENGAN ROHU’LKUDUS YANG DISURUHKAN DATANG DARI SURGA  ; maka perkara itulah malaekat ingin hendak mengetahui ( 1 Peterus 1 : 12 ).
Maka aku tampak di tengah-tengah arasy di antara keempat ZAT YANG HIDUP , dan di tengah segala KETUA-KETUA ITU , terdirilah seekor anak domba seperti sudah tersembelih rupanya , YANG BERTANDUK TUJUH DAN BERMATA TUJUH , yaitu KETUJUH ROH ALLAH , YANG SUDAH DISURUHKAN KE SELURUH BUMI .  ( Wahyu 5 : 6 )

Ayat-ayat  Alkitab/Bibel  sangat  jelas  mengungkapkan bahwa ROH KUDUS DISURUH. Siapa
yang menyuruh ? Tentu ALLAH ( - dalam dogma Kristen disebut : BAPA - ) . Yang disuruh mustahil SETARA dengan yang menyuruh . Pasti yang disuruh mempunyai status lebih rendah dari yang menyuruh.  Dan sebagai catatan , ternyata ROH ALLAH ITU ADA TUJUH , bukan satu . Masalah ini supaya dijelaskan oelh Si Kristen Penyaji Apologi .

4.      ROH KUDUS TIDAK MENGENAL MITRA KETUHANAN SESAMA PENYUSUN TRINITAS .
Sebab itu aku menyatakan kepada kamu  bahwa  dari  antara  orang-orang  yang berkata-kata
DENGAN ILHAM ROH ALLAH itu , tiada seorangpun yang mengatakan : ” YESUS ITU LAKNAT ” dan tiada seorangpun dapat mengatakan : ” YESUS ITU TUHAN ” melainkan DENGAN ROHU’LKUDUS ! ( 1 Korintus  12 : 3 )
Ayat 1 Kor. 12 : 3 berbicara tentang ROH KUDUS bertindak. Ada dua aspek ” tindakan ” Roh Kudus dalam ayat ini yaitu ” tiada seorangpun yang mengatakan : ” YESUS ITU LAKNAT ” ....melainkan DENGAN ROHU’LKUDUS ! ” dan ” tiada seorangpun dapat mengatakan : ” YESUS ITU TUHAN ” melainkan DENGAN ROHU’LKUDUS !   ”.
Marilah kita mengambil salah satu aspek penegasan dalam ayat ini yaitu ”  tiada seorang pun yang mengatakan : ” YESUS ITU LAKNAT ” ......melainkan DENGAN ROHU’LKUDUS ! ”.  Ini berarti jika Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya atau siapapun mencaci maki Yesus, maka hal itu menjadi SATU KEBENARAN TINDAKAN dan TIDAK BISA DISALAHKAN karena dilakukan ” DENGAN ROHU’L KUDUS ”. Itu yang dipahami dari ayat 1 Kor. 12 : 3. Mungkin Eja Kalima mencoba memberi penafsiran dengan pengertian lain . Tapi kelihatannya tidak mungkin karena ayat tersebut sangat jelas dan tidak memung-kinkan ada penafsiran lain . Ini berarti : ROHU’L KUDUS TIDAK MENGENAL MITRA KETUHANAN SESAMA PENYUSUN TRINITAS dengan cara MEMBIMBING MANUSIA UNTUK MENCACI MAKI YESUS yang justru menjadi salah satu oknum Tuhan dalam konsep TRINITAS . Sifat demikian , menunjukkan sifat BUKAN ALLAH ! [11])
Bahasan yang diberikan atas ayat-ayat Alkitab/Bibel yang disajikan Eja Kalima  tentang sifat Roh Kudus dalam upayanya memposisikan Roh Kudus sebagai Allah , menyimpulkan ketidak-benaran klaim tersebut . Dengan demikian , kesamaan sifat BAPA, ANAK dan ROH KUDUS yang disajikan Eja Kalima dalam tabel tersebut , lebih bersifat penafsiran dogma Kristen yang dianutnya, bukan berdasarkan teks ayat-ayat Alkitab/Bibel .

APOLOGI  8 :  SALAH MERINCIKAN TIGA OKNUM  ALLAH DALAM AL QUR’AN

Eja Kalima  berkata :
Kesalahan kedua, datang dari para penafsir ketika mereka salah merincikan SIAPA 3 OKNUM ALLAH yang dimaksudkan oleh Quran . Di manapun , Muhammad tidak pernah berkata bahwa “ TUHAN ITU TIGA “  adalah : BAPA, ANAK, dan ROHKUDUS seperti yang diimani orang Kristen . Berdasarkan Quran, para penafsir mengalami kesulitan untuk tidak menyertakan Maria dalam 3 Tuhan tersebut ! Dan ini merupakan kesalahan yang menyedihkan karena mengoreksi suatu “ TRINITAS SPIRITUAL “ yang tidak dipahaminya sendiri dengan berspikulasi tentang sutau “ TRINITAS BIOLOGIS “  ( Bapa plus Istri plus Anak ).
Padahal di manapun, Kristianitas tidak pernah “ men-istrikan “ atau “ men-tuhankan “ Maria . Karena tidak kena mengena dengan Kristianitas maka tuduhan ini sebaiknya kita kembalikan kepada empunya tuduhan dengan mempertanyakan balik : “ Ahli Kitab ( Kristen dan Yahudi ) manakah yang dituduh menyembah TUHAN ITU TIGA ? Siapakah tuhan-tuhan yang tiga itu ? Dan Allah manakah yang dituduh ber-ANAK karena ber-ISTRI ?

TANGGAPAN  :
Pertanyaannya : “ SIAPA 3 OKNUM ALLAH yang dimaksud oleh Al Qur’an “ sehingga Eja Kalima menuduh penafsir Al Qur’an telah salah merincikannya ?. Eja Kalima melempar pernyataan seperti itu tetapi tanpa menjelaskan, bagaimana pernyataan Al Qur’an tentang “ 3 OKNUM ALLAH “ itu dan bagaimana pula rincian penafsir Al Qur’an terhadap “ 3 OKNUM ALLAH “ sehingga dikatakan oleh Eja Kalima : “Kesalahan kedua , datang dari para penafsir ketika mereka salah merincikan SIAPA 3 OKNUM ALLAH yang dimaksudkan oleh Quran  “. Jika benar-benar hendak menjamu ummat Islam , sajikanlah “ makanan “ yang jelas, jangan samar-samar, jangan kabur dan jangan asal melempar pernyataan .
Eja Kalima berkata : “Muhammad tidak pernah berkata bahwa “ TUHAN ITU TIGA “  adalah : BAPA , ANAK, dan ROHKUDUS seperti yang diimani orang  Kristen “. Kalau begitu apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW tentang TUHAN-nya orang Kristen ?  Mengapa tidak diungkapkan ?  Mengapa harus menyaji-kan pernyataan yang kabur dan samar-samar ? Memang Nabi Muhammad SAW tidak pernah satu kalipun merinci tentang ‘ TIGA OKNUM “ Tuhan yang disembah penganut Kristen baik melalui hadist maupun melalui ayat Al Qur’an yang diwahyukan kepada beliau. Al Qur’an hanya menegaskan “ INNALLAAHA TSAA-LITSU TSALAA-TSATIN “ yang diterjemahkan : “ SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH YANG KETIGA DARI YANG TIGA “.( Qs. 5: 73) di mana terjemahan dari Yusuf Ali : “ SESUNG-GUHNYA ALLAH ADALAH YANG KETIGA DARI TRINITAS “ . Kata “ ALLAH “ ini sama dengan     “ BAPA “  menurut  dogma  Kristen. Dan  fakta memang menunjukkan bahwa  “ BAPA “ adalah salah satu dari TIGA OKNUM PENYUSUN TRINITAS [12]). Eja Kalima menghubungkan  ayat  Qs. 5 : 73 ini dengan ayat  Qs.  5 : 116  yang terjemahannya sebagai berikut :
Dan ( ingatlah ) ketika Allah berfirman : " Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? ". Isa menjawab : " Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku ( mengatakan-nya ). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."
Oleh karena dalam ayat Qs. 5 : 116  ini ada kalimat pertanyaan Allah SWT kepada Nabi Isa Al Masih as ( Yesus Kristus )  : “ Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? " lalu orang pun berfikir ( - terutama penganut Kristen - ) bahwa “ TRINITAS “ yang dipahami Al Qur’an adalah : BAPA - ANAK ( YESUS ) -  MARYAM . Padahal  Al Qur’an tidak pernah merinci “ KETIGAAN TUHAN “ yang disebutkan . Tetapi Al Qur’an menunjuk kepada adanya kepercayaan kepada ” TRINITAS ” ( - menurut kosa kata dewasa ini - ) . Lalu bagaimana menyatakan ayat Qs. 5 : 116  ini sebagai konsep TRINITAS  yang dipahami Al Qur’an dalam kaitannya dengan ayat Qs. 5 : 73 yang berbicara tentang “ KETIGAAN TUHAN “ di mana ALLAH (- menurut dogma Kristen disebut : BAPA - ) ? Ini merupakan ekstrapolasi yang berlebihan .  Ayat   Qs.  5 : 73  berbicara  tentang  konsep TRINITAS  secara  umum , tanpa  rincian siapa saja OKNUM TUHAN yang menyusun KETIGAAAN TUHAN ini menjadi TUHAN YANG ESA .  Bisa saja  : BAPA-ANAK –ROH KUDUS  , bisa  BAPA-ANAK – MARYAM  dan bisa pula dengan bentuk rincian Oknum Tuhan yang lainnya . Sedangkan ayat Qs. 5 : 116 berbicara tentang  YESUS dan MARYAM ibunya telah dijadikan sebagaiTUHAN YANG DISEMBAH .  Dua pernyataan yang tidak harus dikaitkan yaitu antara keper-cayaan TRINITAS dalam Kristen tentang BAPA-ANAK-ROHULKUDUS dengan PENUHANAN TERHADAP YESUS DAN MARYAM . Artinya penuhanan terhadap Yesus dan Maryam tidak harus diteropong dengan TRINITAS yang dipercayai Kristen. Oleh karena itu kita dapatkan salah paham yang parah dari penganut Kristen yang mengatakan bahwa  ” TRINITAS ” yang disebut Al Qur’an : ALLAH BAPA – ANAK – MARYAM tidak terkait dengan TRINITAS yang menjadi dogma Kristen : BAPA – ANAK-ROH KUDUS, dan Al Qur’an tidak mengetahui makna TRINITAS ajaran Kristen.  Padahal Al Qur’an tidak pernah menyatakan TRINITAS itu adalah : BAPA-ANAK- MARYAM. Salah paham yang demikian ini seringkali kita jumpai dalam tulisan-tulisan penganut Kristen.  Sehubungan dengan masalah PENUHANAN KEPADA MARYAM dalam ayat Qs. 5 : 116 Geoffrey Parrinder menulis [13] ) :
Selanjutnya pengangkatan Maryam sebagai Tuhan sepertinya menunjuk kepada praktek kaum sesat. Para komentator Kristen seringkali melihat ayat ini sebagai INDIKASI BAHWA TRINITAS TELAH DIPANDANG SEBAGAI SEBUAH KESA-TUAN DARI : BAPAK – IBU DAN ANAK , sebuah keluarga suci. Tetapi maksud ayat Qur’an  ini TIDAK HARUS ITU ; ia hanya SEBUAH BANTAHAN TERHADAP PRAKTEK YANG DIBENCI OLEH MONOTEIS MANA PUN …………
Dalam beberapa abad paling awal, di Arabia telah muncul sejumlah orang ( dikenal dengan ANTIDICOMARIANITES ) yang melakukan protes terhadap ide keabadian virginitas Maryam. Tetapi terdapat juga beberapa bentuk pemujaan, sebagiannya SEMI PAGAN yang mengagung-kan Maryam dengan cara yang tidak pantas.
Kaum COLLYRIDIAN, sebuah sekte wanita Arab abad ke empat mempersembahkan kepada Maryam sejumlah roti seperti yang mereka lakukan kepada IBU BUMI YANG MULIA pada zaman pagan ……..............Kritik Qur’an mungkin lebih tepat ditujukan kepada aliran sesat ini. Ia memberi dukungan untuk menentang MARIOLATRY, sementara pada saat yang sama , ia juga mengenal pentingnya kedudukan Maryam sebagai wanita pilihan Tuhan untuk melahirkan Yesus .
Jelas sekali , ayat Qs. 5 : 116 tidaklah dimaksudkan merinci TIGA OKNUM TUHAN yaitu : BAPA – ANAK-MARYAM sebagai TRINITAS yang diungkapkan dengan kalimat “ INNALLAAHA TSAA-LITSU TSALAA-TSATIN “ dalam ayat Qs.5 : 73 yang diterjemahkan dengan : “ SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH YANG KETIGA DARI YANG TIGA “. Pernyataan ayat Qs. 5 : 116 hanya terbatas pada fakta adanya kepercayaan yang menuhankan Maryam , tidak dalam konteks TRINITAS .
Oleh karena itu , betapa ngawurnya Eja Kalima ketika berkata : “ Para penafsir mengalami kesulitan untuk tidak menyertakan Maria  dalam 3 Tuhan tersebut ! Dan ini merupakan kesalahan yang menyedihkan karena mengoreksi suatu “ TRINITAS SPIRITUAL “ yang tidak dipahaminya sendiri dengan berspikulasi tentang suatu “ TRINITAS BIOLOGIS “ ( Bapa plus Istri plus Anak ) “.  Tidak ada penafsir Al Qur’an yang kesulitan menyertakan Maria dalam Trinitas ketika mengoreksi ” TRINITAS SPIRITUAL ” ( istilah baru dari Eja Kalima ) karena dalam kritik Al Qur’an terhadap TRINITAS , tidak pernah merincikan bahwa TRINITAS itu terdiri dari BAPA- ANAK- MARYAM . Yang demikian itu hanyalah penafsiran penganut Kristen atas ayat Qs. 5 : 116 lantara ”pertanyaan ” Allah kepada Nabi Isa Al Masih as. (Yesus Kristus ) : ” Dan ( ingatlah ) ketika Allah berfirman : " Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain     Allah ? ". Dan tidak ada “ kesalahan yang menyedihkan “ dari ayat Al Qur’an  ketika menegaskan “ pertanyaan “ Allah kepada Nabi Isa Al Masih as ( Yesus Kristus ) tersebut karena pernyataan ini tidak ada hubungannya dengan TRINITAS  tetapi menunjuk kepada adanya manusia yang mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan juga adanya manusia yang mempercayai Maryam sebagai Tuhan . Cuma itu ! Fakta memang menunjukkan bahwa YESUS TELAH DIJADIKAN TUHAN OLEH PENGANUT KRISTEN ! Begitu pula justru ada aliran Kekristenan yang menjadikan Maryam sebagai Tuhan , sebagaimana yang diakui oleh Geoffrey Parrinder . Oleh karena itu , tidak ada penafsir Al Qur’an yang kesulitan menyertakan Maria dalam Trinitas ketika mengoreksi ” TRINITAS SPIRITUAL ” karena tidak pernah berfikir bahwa TRINITAS yang dipercaya penganut Kristen terdiri dari : BAPA-ANAK-MARYAM . Dan juga tidak ada “ kesalahan yang menyedihkan “ dari ayat Al Qur’an  ketika menegaskan “ pertanyaan “ Allah kepada Nabi Isa Al Masih as (Yesus Kristus) : " Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? " karena ” pertanyaan ” Allah tersebut tidak dimaksudkan merinci TRINITAS yang dipercaya penganut Kristen ( yaitu : BAPA_ANAK –ROH KUDUS ) . Justru yang ada ialah KENGAWURAN PENGANUT KRISTEN YANG MEMAHAMKAN ayat Qs. 5 : 116 sebagai RINCIAN OKNUM TUHAN DALAM TRINITAS tetapi bertentangan dengan TRINITAS yang diimani penganut Kristen sehingga menganggap para Penafsir Al Qur’an mengalami  kesulitan untuk tidak menyetakan  Maryam dalam TRINITAS . Geoffrey Parrinder telah mengungkapkan fakta adanya sekte Kristen semi pagan yang menjadikan Maryam sebagai sesembahan . Dan hal ini memperjelas masalah penuhanan terhadap Maryam di mana tidak harus dikaitkan dengan TRINITAS. Justru sekarang yang mengalami kesulitan untuk tidak memasukkan Maryam dalam TRINITAS adalah kalangan Kristen sendiri ketika fakta menunjukkan adanya sekte Kristen yang menjadikan Maryam sebagai Tuhan . Tentu penganut Kristen tidak mau memasukkan Maryam dalam TRINITAS, karena yang demikian bukan kepercayaannya. Tetapi paling tidak , adanya sekte Kristen yang menjadikan Maryam sebagai Tuhan di samping sekte Kristen yang menolak penuhanan Maryam, hanya menunjukkan betapa kepercayaan tentang TRINITAS itu bukanlah satu kepercayaan yang satu dan diterima oleh semua sekte Kristen.  Oleh karena itu pernyataan Eja Kalima tersebut hanyalah menunjukkan ketidak-tahuannya tentang sejarah agama Kristen, dan lucunya ketidak-tahuannya ini disajikan dalam merespon dan mengo-mentari ayat-ayat Al Qur’an ( Qs. 5 : 73 dan  Qs. 5 : 116 ). Perilaku demikian hanya menunjukkan kebodohan . Dan kebodohan yang sama telah ditunjukkan pula oleh si Apologist Kristen Kamil Mukamil  dengan pernyataannya [14] ):
Sepanjang 114 Surat dalam Quran , memang tidak tersurat ataupun tersirat dimanapun bahwa Roh Kudus arau Ruhulqudus itu adalah OKNUM atau MODUS TUHAN , melainkan umumnya dimaksudkan sebagai MALAIKAT JIBRIL. Tentu saja ” TRINITAS ” yang memasukkan MALAEKAT JIBRIL dan oknum MARIA sebagai ILAHI akan menghasilkan ALLAH CATUR TUNGGAL atau PENTATUNGGAL , dan hal ini jauh daripada apa yang pernah dikenal oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani manapun ( lihat Kis. 1 : 14 ) [15] ) . Sehingga biar dikutak-kaitik seperti apapun, tidaklah mungkin ” TRINITAS ”-nya pengkritik adalah sama dengan TRINITAS-nya Kristianitas .
Pernyataan si Apologist Kristen Kamil Mukamil tidak berujung , tidak berpangkal sehingga kita tidak tahu apa dan kepada siapa sasaran pernyataannya itu ditujukan. Apakah kepada sesama Kristen ataukah kepada ummat Islam ( Kaum Muslimin ). Tetapi karena sasaran apologi yang disajikannya ditujukan kepada ummat Islam (Kaum Muslimin ) maka tidak bisa tidak pernyataan apologinya diatas pasti ditujukan kepada Ummat Islam ( Kaum Muslimin ). Justru karena itulah maka pernyataannya tersebut menjadi tidak berujung dan tidak berpangkal . Dasar pandangan si Apologist Kristen sehinggal muncul pernyataannya tersebut adalah :
-            Si Apologist Kristen Kamil Mukamil telah mematok bahwa Al Qur’an memiliki  pandangan tentang ” TRINITAS ” yang dikritik yaitu TRINITAS yang terdiri dari BAPA – ANAK dan MARYAM berdasarkan penafsiran dan pemahamannya atas ayat Qs.  5 : 116  menurut dogma Kristen yang dianutnya  yang  mengungkapkan  ”  pertanyaan  ”  Allah   kepada   Nabi   Isa  Al Masih as : ” Dan ( ingatlah ) ketika Allah berfirman : " Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ? " . Sedangkan TRINITAS iman Kristen menyatakan bahwa Tuhan terdiri tiga Oknum yaitu : BAPA, ANAK dan ROH KUDUS , yang tentu saja tidak dikritik Al Qur’an .
-      Menurut si Apologist Kristen Kamil Mukamil dan begitu pula penganut Kristen lainnya , ROH KUDUS itu bukan JIBRIL ( GABRIEL ).
-        Si Apologist Kristen Kamil Mukamil mengakui : ” Sepanjang 114 Surat dalam  Quran , memang tidak tersurat ataupun tersirat dimanapun bahwa Roh Kudus atau Ruhulqudus itu adalah OKNUM atau MODUS TUHAN , melainkan umumnya dimaksudkan sebagai MALAIKAT JIBRIL ”.  Memang demikian , karena yang dimaksud dengan Roh Kudus dalam Al Qur’an adalah MALAIKAT JIBRIL.
Sehubungan dengan pernyataan si Apologist Kristen Kamil Mukamil : ”  Tentu saja ’ TRINITAS ’ yang memasukkan MALAEKAT JIBRIL dan oknum MARIA sebagai ILAHI akan menghasilkan ALLAH CATUR TUNGGAL atau PENTATUNGGAL  , dan hal ini jauh daripada apa yang pernah dikenal oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani   manapun  ” ? maka menjadi pertanyaan,  atas dasar apa sehingga  si Apologist Kristen Kamil Mukamil memberi pernyataan demikian , dan  siapakah yang memasukkan MALAEKAT JIBRIL dan oknum MARIA sebagai ILAHI dalam TRINITAS  sehingga akan menghasilkan ALLAH CATUR TUNGGAL atau PENTATUNGGAL tersebut ? Apakah ummat Islam ( kaum Muslimin ) ?  Pertanyaan ini harus dijawab oleh si Apologist Kristen Kamil Mukamil supaya tidak dikatakan ngawur dan bodoh akibat pernyataannya tersebut . Untuk disadari oleh si Apologist Kristen, Ummat Islam ( Kaum Muslimin ) tidak pernah membenarkan TRINITAS  model apapun termasuk TRINITAS model  : BAPA-ANAK- ROH KUDUS dan tidak pernah memahamkan TRINITAS yang dipercaya penganut Kristen dengan TRINITAS model  : BAPA-ANAK- MARYAM seperti yang dikhayalkan si Apologist Kristen Kamil Mukamil dan penganut Kristen lainnya yang dikritik Al Qur’an . Tidak mungkin ummat Islam ( Kaum Muslimin ) akan  memasukkan MALAEKAT JIBRIL dan oknum MARIA sebagai ILAHI akan menghasilkan ALLAH CATUR TUNGGAL atau PENTATUNGGAL  ” sebagai bentuk TRINITAS yang diimani penganut Kristen. Oleh karena itu betapa tidak benarnya pernyataan si Apologist Kristen Kamil Mukamil : ” Sehingga biar dikutak-kaitik seperti apapun, tidaklah mungkin ” TRINITAS ”-nya pengkritik adalah sama dengan TRINITAS-nya Kristianitas ”.
Selanjutnya , Eja Kalima berkata : “ Padahal di manapun , Kristianitas tidak pernah  “ men-istrikan “ atau “ men-tuhankan “ Maria “.  Pernyataan Geoffrey Parrinder yang dikutipkan di atas telah menunjukkan ketidak-benaran pernyataan apologi si Apologist Kristen Kamil Mukamil . Bagaimana si Apologist Kristen Kamil Mukamilbisa berkata : “Padahal di manapun, Kristianitas tidak pernah “ men-istrikan “ atau “ men-tuhankan “ Maria “ padahal menurut Geosffrey Parrinder mengungkapkan bahwa ada sekte Kristen, khususnya di Arabia yang menjadikan Maria sebagai Tuhan .
Berikutnya Eja Kalima berkata : “ Karena tidak kena mengena dengan Kristianitas maka tuduhan ini sebaiknya kita kembalikan kepada empunya tuduhan dengan mempertanyakan balik : “ Ahli Kitab ( Kristen dan Yahudi ) manakah yang dituduh menyembah TUHAN ITU TIGA ? Siapakah tuhan-tuhan yang tiga itu ? Dan Allah manakah yang dituduh ber-ANAK karena ber-ISTRI ? “. Pertanyaan si Kristen Penyaji Apologi ini perlu diluruskan dulu. Sangatlah tidak tepat mengaitkan Yahudi sebagai penyembah TIGA TUHAN karena penganut agama Yahudi adalah MONOTHEIS MUTLAK seperti halnya Islam dan tidak memiliki konsep TUHAN TRINITAS yang lucu seperti yang dipercaya penganut Kristen. Oleh karena itu pertanyaan Eja Kalima : ” Ahli Kitab ( Kristen dan Yahudi ) manakah yang dituduh menyembah TUHAN ITU TIGA ? ” sangat jelas jawabannya yaitu : PENGANUT KRISTEN  ! . Kemudian pertanyaan Eja Kalima : ” Siapakah tuhan-tuhan yang tiga itu ? ” harusnya ditanyakan kepada sekte-sekte Kristen yang mempercayainya, jangan ditanyakan kepada jemaat gereja Unitarian, kelompok Modernisme, Saksi Yehovah dan sejenisnya, apalagi kepada ummat Islam. Namun jika Eja Kalima  belum mengetahuinya, baiklah pertanyaan itu dijawab bahwa TIGA TUHAN itu adalah : BAPA, YESUS ( ANAK ) dan ROH KUDUS !. Ini sesuai dengan kepercayaan ortodoksi Kristen , sedangkan Al Qur’an tidak pernah merinci tentang TIGA OKNUM TUHAN yang dipercayai penganut Kristen. Al Qur’an hanya menyebut : ALLAH ADALAH YANG KETIGA DARI YANG TIGA ( TRINITAS ) dan KAFIRLAH ORANG MENGATAKAN AL MASIH ITU ALLAH . Oleh karena itu , pernyataan Eja Kalima seperti mengingkari fakta yang ada di kalangan Kristen sendiri .
Berkenaan dengan ayat Qs. 5 : 116 ini secara khusus akan diberikan tanggapan atas apologi  si Apologist Kristen Kamil Mukamil  yang menulis demikian  [16] ):
Di sini , seolah tampak bahwa Allah sedang ” menegor ” atau ” pura-pura menegor ” ( karena Allah Mahatahu ) untuk mendapatkan pengakuan langsung dan telak dari mulut Isa sendiri kalau-kalau Isa ada mengajarkan ” ajaran sesat ” yang mentuhankan dirinya dan ibunya . Ternyata Isa menegaskan bahwa itu bukan bagian dari ajrannya . malahan Isa melengkapi bahwa kalau ia pernah mengajarkan hal itu , pastilah juga Tuhan mengetahuinya . Jadi seolah terkonfirmasilah maksud Allah untuk disampaikan kepada manusia bahwa selama misi kenabian Isa , ia tidak pernah menyebarkan ajaran yang mentuhankan dirinya dan diri ibunya .
SIAPA BIANGNYA ? Pertanyaan segera timbul : Kalau ” pentuhanan Isa ” bukan bersumber dari Isa, lalu siapakah yang mengajarkan ” ajaran sesat ” yang tidak dikehendaki Allah itu ? Siapakah  yang menggencarkan ajaran ini di tengah-tengah periode di mana Isa sedang gencar-gencarnya memberitakan prinsip ajaran TAUHID yang menajiskan semua bentuk-bentuk yang mempersekutukan Tuhan ? Ada 2 antagonisme yang muncul di sini .
Pertama , Siapakah tokoh ajaran sesat itu ? Yahya Pembaptiskah ? Tentu tidak , karena ia nabi yang diagungkan dalam Quran sendiri . Atau pengikut-pengikut dan murid-murid Isa-kah ? Juga tidak , karena mereka adalah kelompok yang dibenarkan dalam Quran . Orang-orang Farisi atau ahli Taurat-kah ? Tidak juga , karena mereka ini justru yang paling getol mengganyang siapa-siapa yang menghujat Allah dengan mentuhankan manusia . Musuh-musuh Isa-kah Tentu tidak mungkin , sebab pendewaan Isa dan Maryam hanyalah mungkin dilakukan oleh pemuja-pemuja dan bukan oleh musuh-musuhnya .
TIDAK TERLACAK . Jadi, dari seluruh jajaran masyarakat Yahudi di kala itu , tidak akan bisa ditemukan kecocokannya untuk mentuhankan Isa dan Maryam JIKALAU  benar Isa telah menyangkal keilahiannya dan Maryam . Maka orang akan bertanya-tanya bagaimanakah Al Maidah 116 ini harus ditafsirkan bilamana tidak ada pihak yang kena mengena untuk ” ditegor ” oleh Allah pada masa itu .
Kedua, Dengan atau tanpa jawaban Isa, Allah tahu persis bahwa Isa dan pengikut-pengikutnya yang Nasarani itu adalah mengikuti ajaran TAHUHID . Da Injil yang ada di sisi mereka adalah INJIL ISLAMI. Itu sebabnya kaum Nasrani dianggap paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman ( Qs. 61 5 : 82 ). Dan dijadikan mereka di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat ( Qs. 3: 55). Bahkan Injil mereka selalu dibenarkan dan pengkut-pengikutnya dijadikan para pemenang ( Qs. 61 : 14 ). Tetapi nyatanya Allah juga melaknati orang-orang Nasrani karena merekalah yang dinyatakan berkata : ” Al Masih itu putera Allah ” ( Qs. 9 : 30 ). Antagonisme yang berputar-putar ini sungguh tidak mudah dijernihkan dengan fakta-fakta ............  Padahal kepercayaan sesat yang satu ini tidak mungkin terjadi pada masa hidupnya Isa ketika dikonfrontasikan dengan pertanyaan / ” tegoran ” Allah itu . Dan bila dikatakan bahwa tegoran itu dimaksudkan untuk diajukan kepada umat Kristen pada hari Kebangkitan kelak , maka sekarang sudah boleh menjawab bahwa tidak ada seorang Kristen-pun yang bisa ditegor bahwa mereka meng-allah-kan Isa dan Maryam di samping Allah karena iman Kristen tidak mentrinitaskan Allah, Isa dan Maryam. Bagaimana mungkin tegoran Allah yang Maha Tahu itu dijatuhkan kepada mereka yang tidak ada kaitannya dengan tegoran tersebut ?
Apologi yang dari si Apologist Kristen Kamil Mukamil ini sungguh sangat menyesatkan. Penyesatan pertama, karena dalam menggali mengenai siapa yang mengajarkan KESESATAN PENUHANAN TERHADAP YESUS  , si Apologist Kristen Kamil Mukamil hanya melihat pada  kurun waktu Yesus menjalankan misi ajarannya dan tidak melihat kurun waktu sesudah Yesus pergi ( - yaitu menurut Alkitab/Bibel : sesudah mati tersalib, lalu dikuburkan selama tiga hari tiga malam kemudian naik ke surga - ) dan juga hanya berfokus kepada Al Qur’an dan tidak melihat kepada Alkitab/Bibel yang mengungkapkan ajaran PENUHANAN YESUS . Jika si Apologist Kristen Kamil Mukamil melihat pada kurun waktu pasca  ” penyaliban dan kebangkitan ” Yesus , tidak bisa tidak si Apologist Kristen Kamil Mukamil akan mengetahui sekali bahwa YANG MENGAJARKAN PENUHANAN YESUS  adalah PAULUS ! Nama PAULUS tiba-tiba muncul dalam Perjanjian Baru melalui Kisah Rasul-Rasul karangan Lukas muridnya Paulus dan surat-surat kiriman yang ditulis atau diduga ditulis oleh Paulus, sedangkan dalam Injil-Injil Kanonik  yang diklaim ditulis murid-murid Yesus, nama PAULUS tidak disebut sama sekali. Inilah bentuk penyesatan yang dilakukan si Apologist Kristen Kamil Mukamil. Mengapa hanya melihat pada periode Yesus menjalankan misi ajarannya dan tidak mau melihat periode sesudahnya jika benar-benar ingin mengetahui siapa yang mengajarkan KESESATAN PENUHANAN YESUS ini ? Oleh karena itu, menyebut-nyebut ” YAHYA PEMBAPTIS  ” – ” PARA MURID UTAMA YESUS ” dan ” ORANG-ORANG YAHUDI ” dalam melacak siapa yang mengajarkan KESESATAN PENUHANAN YESUS , tidak lebih dari sebuah kamuflase semata dan satu kepura-puraan. Tentu YAHYA PEMBAPTIS bukan tokoh yang harus dilacak sebagai orang yang mengajarkan KESESATAN PENUHANAN YESUS , karena Yesus baru melaksanakan misi ajarannya SETELAH YAHYA DITANGKAP DAN DIMASUKKAN KE DALAM PENJARA OLEH HERODES sehingga tidak mungkin Yahya bisa mengetahui sepak terjangnya Yesus dalam melaksanakan misi ajarannya . Ini menurut ayat Matius 4 : 12-17 yang dikutipkan berikut [17] ) :
Setelah didengar oleh Yesus bahwa YAHYA SUDAH TERTANGKAP , baliklah  ia ke tanah Galilea.  Maka ditinggalkannya negeri Nazaret, lalu masuk dan dia di dalam jajahan Zebulon dan Naftali, supaya sampailah sabda nabi Yesaya , demikian : ” Tanah Zebulon dan tanah Naftali yang di sebelah jalan ke tasik di seberang Yarde yaitu Galilea, tanah orang kafir . Maka kaum yang diam di dalam gelap telah melihat terang-menerang dan bagi orang sekalian yang diam di tanah bayang-bayang maut , terbitlah terang ”. SEMENJAK ITU MULAILAH YESUS MENGAJAR , serta berkata : ” Bertobatlah kamu karena kerajaan surga sudah dekat ”.
Oleh karena ketika Yesus mulai melaksanakan misi pengajarannya , Yahya Pembaptis sudah tertangkap dan ada dalam penjara sehingga Yahya Pembaptis tidak tahu menahu dengan pengajaran Yesus dan ini tidak memungkinkan adanya kesempatan bagi Yahya Pembaptis untuk mengintervensi pengajaran Yesus dengan mengajarkan KESESATAN PENUHANAN YESUS . Apalagi Yahya Pembaptis adalah seorang Nabi yang dimuliakan sebagaimana yang diungkapkan baik oleh Al Qur’an ataupun oleh Alkitab/Bibel, sehingga tidak mungkin mengajar-kan KESESATAN PENUHANAN KEPADA MANUSIA khususnya kepada Yesus sekalipun ada kesempatan untuk itu dan hanya mengajarkan PENUHANAN KEPADA ALLAH SWT.
Begitu pula para murid utama Yesus , tidak mungkin mengajarkan sesuatu yang bertentangan ajaran gurunya ( Yesus Kristus ) khususnya yang berkenaan dengan  PENUHANAN YESUS. Juga orang-orang Yahudi (- para Imam, orang-orang Parisi, para Tetua Yahudi dan masyarakat Yahudi umumnya -) tidak mungkin mengajarkan PENUHANAN YESUS yang justru mereka musuhi . Dengan memfokus pada periode waktu sebelumperginya ” Yesus , sedangkan si Apologist Kristen Kamil Mukamil menyadari dan tahu sekali ada ketidak-mungkinan PENUHANAN YESUS berlangsung pada periode waktu tersebut, maka sesungguhnya si Apologist Kristen Kamil Mukamil telah melakukan penyesatan dengan pernyataan apologinya tersebut. Tapi anehnya, si Apologist Kristen Kamil Mukamil mengakui bahwa  PENUHANAN YESUS sebagai kepercayaan yang muncul pasca ” perginya ” Yesus : Padahal kepercayaan sesat yang satu ini tidak mungkin terjadi pada masa hidupnya Isa ketika dikonfrontasikan dengan pertanyaan / ” tegoran ” Allah itu ”. Jika demikian , mengapa tidak dibahas munculnya PENUHANAN YESUS  ini pada periode waktu sesudah Yesus , yang berpuncak pada Konsili Nikea tahun 325 M ketika Yesus dilantik sebagai Tuhan setelah meliwati pertarungan yang cukup lama antara sekte Kristen yang menolak TRINITAS dengan sekte Kristen yang menerima TRINITAS ?. Ada ketidak-jujuran dalam pernyataan apologi si Apologist Kristen Kamil Mukamil.
Penyesatan yang kedua dari si Apologist Kristen Kamil Mukamil dengan pernyataannya tersebut yaitu hanya berfokus kepada Al Qur’an dan mencari pembenaran tentang TRINITAS dengan memberi pemahaman yang menyimpang atas ayat-ayat Al Qur’an tetapi tidak melihat kepada Alkitab/Bibel yang mengungkap penentangan terhadap ajaran PENUHANAN YESUS. Dan juga tidak memperhatikan adanya sekte Kristen yang menolak mempertuhankan Yesus berdasarkan ayat-ayat Alkitab/Bibel. Lebih tepat jika si Apologist Kristen Kamil Mukamil ini membahas dulu ayat-ayat Alkitab/Bibel yang dijadikan rujukan oleh sekte Kristen yang menolak PENUHANAN YESUS daripada membawa-bawa ayat Al Qur’an yang dipahami secara menyimpang untuk membenarkan dogma Kristen tentang PENUHANAN YESUS .
Itulah dua bentuk penyesatan yang dilakukan si Apologist Kristen Kamil Mukamil dengan pernyataannya tersebut . Dan berikut ini akan dibahas bentuk penyesatan kedua yang terkait dengan ayat-ayat Al Qur’an yang dipakainya sebagai dalil untuk membenarkan PENUHANAN YESUS . Itu dilakukannya untuk menyanggah ummat Islam ( Kaum Muslimin ) yang menolak dan melihat TRINITAS sebagai kepercayaan kafir . Sedangkan sanggahan atas pandangan sekte Kristen ( seperti Gereja Unitarian, Saksi Yehovah) yang juga menolak PENUHANAN YESUS , belum kita dengar .
Al Qur’an Qs. 5 : 116  mengungkap ” pertanyaan ” Allah SWT kepada Yesus ( Nabi Isa Al Masih as ) tentang penuhanan dirinya dan ibunya :
Dan (ingatlah ) ketika Allah berfirman : " Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?." Isa menjawab : " Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakan- nya ). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib."
Allah Maha Tahu tentang segala sesuatunya sehingga adanya ” pertanyaan ” Allah : " Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ? " bukan menunjukkan ketidak-tahuan Allah SWT melainkan dimunculkan sebagai satu bentuk pengungkapan kesaksian Yesus ( Nabi Isa Al Masih as ) sendiri tentang keadaan yang telah terjadi tentang PENUHANAN YESUS . Si Apologist Kristen Kamil Mukamil  memahamkan ayat Qs. 5 : 116 sebagai bentuk pernyataan penolakan terhadap ” TRINITAS ” dengan bentuk  PENUHANAN YESUS DAN MARYAM di samping BAPA . Dan yang demikian ini menjadi pemahaman penganut Kristen dan para Orientalis , yang tidak mau mengkaji Al Qur’an secara menyeluruh dan jujur, sehingga muncullah pendapat-pendapat mereka, misalnya seperti yang dikemukakan Dr. F. Bakker  :
Kitab Quran menyangkal TRITUNGGAL . Segera ternyata sekali bahwa Nabi Muhammad tidak tahu , apakah TRITUNGGAL itu menurut Alkitab.Di manapun tidak pernah Muhammad berkata tentang ALLAH  : BAPA – ANAL dan ROH KUDUS  ( yaitu yang diimani orang-orang Kristen sebagai OKNUM-OKNUM TRINITAS ) . Menurut gambaran Nabi Muhammad , orang Kristen menyembah : ALLAH – YESUS dan MARYAM .
Pendapat Dr. F. Bakker ini jelas berdasarkan pemahamannya atas ayat Qs. 5 : 116 dan pendapat ini tentu juga menjadi pendapat si Apologist Kristen Kamil Mukamil dan Eja Kalima, juga penganut Kristen lainnya . Hanya menjadi pertanyaan, apakah ayat Qs.  5 : 116 itu merincikan tentang TRINITAS yang dikritik Al Qur’an ?  Harap diperhatikan bahwa ayat Qs. 5 : 116 hanya mengungkapkan ” pertanyaan   Allah :  " Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia : " Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ? " , bukan merincikan TRINITAS yang dikecam Al Qur’an . Bentuk kalimat tersebut sangat umum dan tidak bisa  diartikan sebagai rincian TRINITAS . Fakta menunjukkan bahwa ada manusia yang menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan ada pula manusia yang menjadikan Maryam sebagai Tuhan . Dan ayat Qs. 5 : 116 tidak memaksudkan bahwa manusia menjadikan YESUS DAN MARYAM sebagai TUHAN yang secara bersamaan DALAM KONSEP TRINITAS . Jadi pemahaman seperti yang diberikan Dr. F. L. Bakker  adalah penafsiran yang over dosis dan mengarah kepada kesimpulan bahwa TRINITAS yang dikritik Al Qur’an itu BUKAN TRINITAS YANG MENJADI IMAN KRISTEN yaitu TRINITAS dalam komposisi : BAPA – ANAK- ROH KUDUS .
Dalam pemahaman yang over dosis inilah , lalu si Apologist Kristen Kamil Mukamil berkata : Allah tahu persis bahwa Isa dan pengikut-pengikutnya yang Nasrani itu adalah mengikuti ajaran TAHUHID . Dan Injil yang ada di sisi mereka adalah INJIL ISLAMI ” . Maksud pernyataan Apologist Kristen Kamil Mukamil  ini bahwa TRINITAS yang menjadi kepercayaan Kristen itu adalah AJARAN TAUHID dan Injil yang sekarang menjadi pegangan penganut Kristen sekarang adalah INJIL ISLAMI . Dan semua itu diakui oleh AL Qur’an . Sebagai pendukung  pemahaman tersebut , Apologist Kristen Kamil Mukamil  menghubungkan dengan ayat Qs. 5 : 82 yang menegaskan  bahwa ” orang Nasrani dianggap paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman ” dan Qs.  3 : 55  yang menegaskan bahwa ” kaum Nasrani  di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat ”. Juga dengan ayat Qs. 61: 14, yang menegaskan bahwa ” orang Nasrani selalu dibenarkan dan pengikut-pengikutnya dijadikan para pemenang ”. Pernyataan-pernyataan Al Qur’an ini dalam penafsiran si Apologist Kristen Kamil Mukamil, menunjukkan kebenaran iman Kristen tentang TUHAN TRINITAS sebagai kepercayaan TAUHID , dan diakui Al Qur’an .
Namun  si Apologist Kristen Kamil Mukamil  justru ” dibingungkan ” oleh ayat Al Qur’an  Qs. 9 : 30 yang mengungkapkan bahwa Allah juga melaknati orang-orang Nasrani karena mengatakan : ” Al Masih itu putera Allah ”  ketika si Apologist Kristen Kamil Mukamil memahami bahwa Al Qur’an tidak menolak penuhanan terhadap Yesus. Untuk itu si Apologist Kristen Kamil Mukamil mencoba membangun kesan kontradiksi antara pernyataan-pernyataan ayat Al Qur’an : ” Antagonisme yang berputar-putar ini sungguh tidak mudah dijernihkan dengan fakta-fakta ...... ”. Kebingungan ini membuktikan pemahamannya si Apologist Kristen Mukamil  yang sangat tidak benar terhadap ayat-ayat Al Qur’an tersebut. Antagonisme yang disebut si Apologist Kristen Mukamil ini , bukan antagonisme antar ayat Qs. 5 : 82  - Qs, 3 : 55  - Qs. 61: 14 dengan Qs. 9 : 30  melainkan antagonisme antara pemahaman si Apologist Kristen Kamil Mukamil atas ayat Qs. 5 : 82  - Qs, 3 : 55  - Qs. 61: 14 dengan Qs. 9 : 30 . Sebab , ayat-ayat Al Qur’an Qs. 5 : 82  - Qs, 3 : 55  - Qs. 61: 14  tidak dimaksudkan  kebenaran iman Kristen tentang TRINITAS ( BAPA-ANAK-ROH KUDUS ) . Untuk jelasnya , ketiga ayat Al Qur’an yang dijadikan landasan kebenaran iman Kristen tentang TRINITAS oleh si Apologist Kristen Kamil Mukamil tersebut akan dibahas berikut ini .

1.      Ayat Qs. 5 : 82 
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata : " Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu ( orang-orang Nasrani ) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, ( juga ) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
Siapakah yang dimaksud dengan  ” ORANG NASRANI ” yang dikatakan  ” PALING DEKAT PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG MU’MIN ” dalam ayat ini ?.  Pertanyaan ini dulu yang harus dijawab si Apologist Kristen Kamil Mukamil dan juga penganut Kristen lainnya sebelum coba-coba menunjuk ayat ini sebagai bukti kebenaran iman TRINITAS agama Kristen . Untuk memahami siapa yang dimaksud, jangan hanya mengutip ayat Qs. 5 : 82 tetapi harus dilanjutkan dengan ayat Qs. 5 : 83. Jika hanya mengutip ayat Qs. 5 : 82  tanpa  Qs. 5 : 83 , itu namanya PENGELABUAN DAN PENIPUAN !  Dan itulah yang telah dilakukan si Apologist Kristen Kamil Mukamil.  Berikut dikutipkan ayat Qs. 5 : 83  sebagai lanjutan Qs. 5 : 82 ( - yang ditunjuk si Apologist Kristen Kamil Mukamil sebagai dalil Al Qur’an yang membenarkan kepercayaan terhadap TRINITAS yang diimani orang Kristen - ) .
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul ( Muhammad ), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran ( Al Quran ) yang telah mereka ketahui ( dari kitab-kitab mereka sendiri ); seraya berkata : " Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi ( atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w. ).
Menyimak ayat Qs. 5 : 82-83 ini jelaslah bahwa yang dimaksud dengan ” ORANG NASRANI ” yang dikatakan  ” PALING DEKAT PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG MU’MIN ” dalam ayat-ayat ini adalah : ORANG NASRANI YANG SETELAH MENDENGAR APA YANG DITURUNKAN KEPADA NABI MUHAMMAD SAW ( yaitu Al Qur’an ), MEREKA MENCUCURKAN AIR MATA KARENA KEBENARANNYA  ( KEBENARAN AL QUR’AN ) YANG TELAH MEREKA KETAHUI ( DALAM  KITAB-KITAB MEREKA ), KEMUDIAN MEREKA BERIMAN DAN MASUK ISLAM .  Kitab Tafsir Ibnu Katsier ketika membahas ayat Qs. 5 : 82-83 ini mengungkapkan :
-    Ibnu Abbas ra berkata  : ” Ayat-ayat ini turun mengenai kejadian raja Najjasy  ( Negus ) dan kawan-kawannya, ketika dibacakan ayat-ayat Al Qur’an oleh Ja’far bin Abi Thalib di Habsyah ( Ethiopia ) , maka mereka menangis dan basah jenggot mereka ”.
-        Sa’ied bin Jubair dan Assudi berkata : ” Ayat ini tureun mengenai kejadian utusan raja An Najjasyi ( Negus ) kepada Nabi saw untuk mendenagar wahyu yang diturunkan Allah dan mengetahui sifat-sifat Nabi saw . Dan ketika mereka telah melihat dan mendengar Al Qur’an , mereka menangis dan langsnung masuk Islam , kemudian kembali memenarkan kejadian itu pada raja An Najjasy ( Negus ) ”.
-     Athaa bin Abi Rabbah berkata : ” Ayat ini mengenai segolongan penduduk Ethiopia ( Habasyah ) yang masuk Islam ketika didatangi oleh orang-orang Islam yang hijrah ke sana ”.
-     Qatadah  berkata : ”Ayat  ini  mengenai  segolongan  yang  mulanya  menurut  Nabi  Isa putera Maryam , kemudian ketika mereka melihat orang-orang Islam dan mendengar bacaan Al Qur’an , mereka segera masuk Islam tanpa ragu ”.
Jelaslah ayat Qs. 5 : 82-83 berbicara mengenai orang-orang Kristen ( Nasrani ) Habasyah ( Ethiopia ) yang setelah mendengar Al Qur’an selaku wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw , dengan segera mereka masuk Islam . Nah, jika itu yang dimaksudkan dengan ” ORANG NASRANI ” yang dikatakan ” PALING DEKAT PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG MU’MIN ” maka di manakah posisi penganut Kristen sekarang ? Apakah orang-orang Kristen termasuk si Apologist Kristen Kamil Mukamil sekarang masuk Islam dan percaya kepada Nabi Muhammad saw sebagai RASUL ALLAH ? Bahkan fakta yang tidak bisa diingkari betapa penganut Kristen sekarang selalu menunjukkan permusuhan yang luar biasa terhadap ummat Islam . Sejarah menyajikan kisah-kisah memilukan betapa ummat Islam ( kaum Muslimin ) Bosnia dibantai oleh orang-orang Kristen . Penganut Kristen menunjukkan kebencian yang laur biasa terhadap ummat Islam. Kisah-kisah di abad pertengahan menyajikan fakta betapa ummat Islam dibantai di Spanyol . Sekarang pun Islam diolok-olok oleh penganut Kristen dengan menampilkan tindakan seperti memberi karikatur Nabi Muhammad saw dengan gambar yang menghina dan sebagainya . Di dalam negeri , kasus Poso dan Ambon menyajikan derita pedih ummat Islam ( - yang justru mayoritas di Indonesia - ) yang dibantai oleh orang-orang Kristen. Itukah yang dimaksud dengan  ” ORANG NASRANI YANG PALING DEKAT PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG MU’MIN ” untuk dikenakan kepada penganut  Kristen
sekarang ini ?
Ayat lain Al Qur’an mengakui kehadiran kelompok Nasrani yang ” PALING DEKAT PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG MU’MIN ” . Kita baca ayat Qs. 3 : 199 :
Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya.
Tapi siapakah mereka ? Mereka beriman kepada Allah , beriman kepada Al Qur’an ( ” yang diturunkan kepada kamu    yaitu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw ) dan beriman kepada INJIL ( bagi orang Nasrani ) atau beriman kepada TAURAT  ( bagi orang Yahudi ) . Itulah yang dimaksud dengan   ” ORANG NASRANI ” yang dikatakan  ” PALING DEKAT PERSAHABATANNYA DENGAN ORANG MU’MIN ”. Sebagai contoh yang paling nyata adalah RAJA HABSYAH ( ETHIOPIA ) NAJASY (NEGUS) . Menjadi pertanyaan , apakah penganut Kristen sekarang beriman kepada : ALLAH , AL QUR’AN, INJIL dan TAURAT ? Ternyata penganut Kristen sekarang ini , tidak beriman kepada Al Qur’an . Tetapi anehnya mereka selalu menjadikan ayat-ayat Al Qur’an dengan cara memesongkan maknanya  untuk membenarkan kepercayaan TRINITAS mereka . Dengan demikian , ayat Qs. 5 : 82-83 tidak bisa dirujukkan sebagai pembenaran bahwa Al Qur’an mengakui iman orang-orang Kristen yang mempercayai TRINITAS , dan yang demikian sebagi bentuk TAUHID . Jelaslah betapa dustanya si Apologist  Kristen Kamil Mukamil dengan pernyataannya yang menghubungkan ayat Qs. 5 : 116 dengan ayat Qs. 5 : 82  ( dan dengan liciknya tidak mau melanjutkannya ke ayat Qs. 5 : 83 ).

2.      Ayat Qs, 3 : 55
( Ingatlah), ketika Allah berfirman : " Hai Isa , sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.".
Ayat Qs.3 : 55 ini dijadikan rujukan oleh si Apologist Kristen Kamil Mukamil , tentang kebenaran iman Kristen : TRINITAS , karena dalam ayat ini dikatakan : ” .... menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat  ” yaitu  yang  mengikuti  Nabi Isa Al Masih as ( Yesus Kristus ). Tetapi si Apologist Kristen Kamil Mukamil ini , begitu pula penganut Kristen lainnya yang ikut-ikutan lupa pada satu pertanyaan mendasar : SIAPAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN ” ORANG-ORANG YANG MENGIKUTI NABI ISA AL MASIH  as ( YESUS KRISTUS ). APAKAH PENGANUT KRISTEN SEKARANG INI DENGAN KEPER-CAYAAN TRINITASNYA  ATAUKAH KELOMPOK KRISTEN YANG MEMPERCAYAI TUHAN ALLAH YANG MAHA ESA DAN NABI ISA AL MASIH as HANYA SEBAGAI SEORANG NABI DAN RASUL ALLAH ? Hal ini dulu yang harus dijawab si Apologist Kristen Kamil Mukamil sebelum mengklaim secara ngawur atas ayat-ayat Al Qur’an.  Ayat Alkitab / Bibel , Matius  7 : 21-23  menyatakan :
Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru aku : “ Tuhan, Tuhan “ akan masuk ke dalam kerajaan surga  hanyalah orang yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga .
Pada hari itu kelak , banyaklah orang yang akan berkata kepadaku : “ Tuhan, Tuhan , bukankah dengan nama Tuhan kami mengajar dan dengan nama Tuhan kami membuangkan setan dan dengan nama Tuhan , kami mengadakan banyak mukjizat ? “
Pada ketika itu aku akan berkata kepada mereka itu dengan nyata : “ Bahwa tiada pernah aku mengenal kamu ; undurlah daripadaku hai kamu yang mengerjakan jahat “.
Sungguh jelas dalam ayat-ayat Matius 7 : 21,22,23 ini ditegaskan bahwa :

(1)        Orang yang menyebut Yesus sebagai Tuhan, tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga .
(2)    Di hari akhir kelak, Yesus tidak akan mau mengakui mereka yang mengajar, yang membuang setan dan mengadakan banyak mukjizat dengan nama Yesus sebagai Tuhan . Ini berarti , mereka yang berbuat demikian , BUKAN PENGIKUT YESUS !
Siapakah yang menyebut dan menyembah Yesus sebagai Tuhan ? Ternyata , seluruh penganut agama Kristen Trinitarian (Gereja Pauline) sekarang pasti menyebut dan menyembah Yesus sebagai Tuhan , dan karenanya seluruh penganut agama Kristen Trinitarian ( Gereja Pauline ) sekarang , tidak akan masuk ke dalam kerajaan surga . Tidak masuk ke dalam kerajaan surga tentu dicemplungkan ke dalam api neraka jahannam . Ini menunjukkan bahwa penganut Kristen Trinitarian ( Gereja Pauline ) sekarang bukan pengikut Yesus . Dan siapakah yang mengajar, membuang setan dan mengadakan banhyak mukjizat atas nama Yesus sebagai Tuhan ? Mereka yang demikian adalah para pendeta , pastor , uskup , Paus , Kardinal , para Evanggelis dan semua penganut  Kristen Trinitarian ( Gereja Pauline ). Ini berarti , mereka semua bukan pengikut Yesus .
Jika merujuk kepada ayat-ayat Alkitab/Bibel sendiri, ternyata penganut Kristen bukanlah pengikut Yesus ( -melainkan pengikut Paulus -) lalu bagaimana mungkin si Apologist Kristen Kamil Mukamil menggunakan ayat Al Qur’an Qs. 3 : 55 sebagai dalil bahwa orang-orang Kristen sekarang ini adalah pengikut Yesus ?

3.      Ayat Qs. 61: 14

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia : " Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku ( untuk menegakkan agama ) Allah ? ". Pengikut-pengikut yang setia itu berkata : " Kamilah penolong-penolong agama Allah ", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.

Maksud ayat Qs. 61: 4 adalah seruan kepada orang-orang Mu’min agar menjadi PENOLONG AGAMA ALLAH . Seruan semacam itu pernah dilontarkan oleh Nabi Isa Al Masih as ( Yesus Kristus ) kepada pengikut-pengikutnya yang setia ( para murid utama , hawariyyun ) dan mendapat sambutan dari  mereka  : " Kamilah penolong-penolong agama Allah ". Sambutan itu pula yang diharapkan dari orang Mu’min untuk membela risalah yang dibawa Nabi Muhammad saw . Lalu dalam ayat Qs. 61 : 14  ini diungkapkan betapa dari kalangan Bani israel , ada yang beriman dengan risalah yang dibawa Nabi Isa Al Masih as. dan ada pula yang kafir kepadanya . Masalahnya kembali kepada permasalahan sebelum ini  yaitu siapakah yang dimaksud dengan pengikut-pengikut setia (Hawariyyun ) Nabi Isa Al Masih as. ( Yesus Kristus ) yang siap menjadi penolong-penolong agama Allah tersebut ?. Apakah pengikut-pengikut setia ( Hawariyyun ) Nabi Isa Al Masih as. ( Yesus Kristus ) yang siap menjadi penolong-penolong agama Allah tersebut adalah penganut Kristen sekarang yang menjadikan Yesus sebagai TUHAN YANG DISEMBAH ? Dari pembahasan sebelum ini , ternyata penganut Kristen sekarang ini  bukan pengikut Yesus. Jika mengaku pengikut Yesus , pasti mereka masuk Islam, mengakui kebenaran Nabi Muhammad saw selaku Rasul Allah dan juga mengakui Al Qur’an sebagai wahyu Allah. Penganut Kristen sekarang adalah PENGIKUT PAULUS !
Dari bahasan ini , jelaslah bahwa menjadikan  ayat-ayat Al Qur’an  Qs. 5 : 82  - Qs, 3 : 55  -  Qs. 61: 14 sebagai ayat yang mendukung kebenaran iman Kristen tentang TRINITAS sebagai bentuk TAUHID merupakan khayalan Kekristenan dari si Apologist  Kristen Kamil Mukamil . Ketiga ayat itu sangat jauh sebagai dalil yang membenarkan dan mengakui kepercayaan TRINITAS  yang dianut orang-orang Kristen sekarang ini ( - BAPA-ANAK–ROH KUDUS - ) karena dipahami oleh si Apologist Kristen Kamil Mukamil dan penganut Kristen lainnya  bahwa ayat Qs. 5 : 116 yang mengungkap ” pertanyaan ” Allah SWT kepada Yesus ( Nabi Isa Al Masih as ) tentang penuhanan dirinya dan ibunya menunjukkan TRINITAS : BAPA-ANAK –MARYAM  dan TRINITAS model inilah yang dikritik oleh ayat Al Qur’an : “ INNALLAAHA TSAA-LITSU TSALAA-TSATIN “ dalam ayat Qs. 5 : 73 yang diterjemahkan dengan :  “ SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH YANG KETIGA DARI YANG TIGA “, bukan TRINITAS yang dianut orang-orang Kristen sekarang ini   (  - yaitu : BAPA-ANAK –ROH KUDUS - ).
Tantangan disajikan si Apologist Kristen Kamil Mukamil jika memang ayat Qs. 5 : 116 tidak merincikan TRINITAS  yaitu  [18] ) : 
Orang Kristen sedari dulu menuntut satu tafsiran dan pembuktian yang jelas dan jujur dari pihak pengkritik terhadap pertanyaan klasik ini : ” Siapa-siapakah ” TIGA TUHAN ” yang telah dimaksudkan dalam Surat Al Maidah 73 dan An Nisa    171 ? ”. ( hal . 58 )
Dalam kejujuran, kita harus mengakui bahwa peringatan-peringatan Quran tentang sesuatu KESESATAN YANG SANGAT JAUH seperti halnya dengan ” TUHAN ITU TIGA ” , tentu ” SANG TIGA ” tersebut harus teridentifikasi OKNUM-OKNUM-NYA secara jelas. Juga bagaimana relasi keterkaitran OKNUM-OKNUM ini satu terhadap lainnya . ( hal 59 )
Al Qur’an memang tidak merinci OKNUM-OKNUM TRINITAS  karena Al Qur’ an bukanlah buku tentang sejarah dogma Kristen  dan Al Qur’an juga bukan kitab sejarah yang merinci tentang suatu peristiwa. Jikalau si Apologist Kristen Kamil Mukamil menuntut seperti itu, akan ada ratusan ayat yang bersifat seperti itu , tetapi Al Qur’an tidak merincikannya karena isi pesan Al Qur’an bukan pada rinciannya tetapi konsep pesan itu sendiri . Sebagai contoh , perhatikan ayat  Qs. 10 : 90-92  tentang tenggelamnya Fir’aun ketika mengejar Bani Israil .
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas ( mereka ) ; hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia : " Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri ( kepada Allah ) ".
Apakah sekarang ( baru kamu percaya ), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
Maka  pada  hari  ini  Kami  selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
Mungkin si Apologist Kristen Kamil Mukamil  akan menuntut , jika benar badan mayat Fir’aun akan diselamatkan Tuhan untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang, lalu mengapa Tuhan tidak menyebut nama  tempat keberadaan badan mayat Fir’aun tersebut ?  Al Qur’an tidak perlu merincikan hal semacam itu karena Al Qur’an bukan buku tentang arkeologi.  Al Qur’an hanya memberikan pesan risalah dengan  pernyataan ” pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu  ”.  Dan fakta arkeologi membuktikan kebenaran Al Qur'an ketika Bibel/Alkitab tidak berbicara sedikitpun tentang diselamatkannya badan Fir'aun yang tenggelam di Laut Merah - RAMSES II - dan sekarang ditempatkan di Museum di Cairo Mesir. Contoh lain adalah ayat Al Qur’an Qs. 28 : 11-12 :  
Dan berkatalah ibu Musa kepada saudara Musa yang perempuan : " Ikutilah dia ".  Maka kelihatanlah olehnya Musa dari jauh, sedang mereka tidak mengetahuinya, dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan perempuan yang mau menyusui (nya) sebelum itu; maka berkatalah saudara Musa : " Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?."
Apakah si Apologist Kristen Kamil Mukamil akan menuntut , mengapa Al Qur’an tidak menyebut nama saudara perempuan Musa dan hanya menunjuk ” saudara perem- puan ” saja ?.  Al Qur’an tidak perlu merincikan hal semacam itu karena Al Qur’an bukan buku tentang nama dan nasab ( geneakologi ) karena pesan yang disampaikan dalam ayat itu bukan soal nama saudara perempuan Musa melainkan keadaan perlindungan terhadap Musa yang tetap berada dalam pengasuhan ibunya . Al Qur’an juga tidak pernah mengungkap nama ibu dan ayah dari Musa dan Harun . Juga tidak mengungkap makna nama ” MUSA ” karena Al Qur’an tidak memuat pesan untuk hal-hal seperti. Dan hal semacam itu tidak perlu dituntut supaya dijelaskan oleh Al Qur’an. Untuk diketahui Al Qur’an bukanlah Alkitab/Bibel. Begitu pula dengan masalah pernyataan “ INNALLAAHA TSAA-LITSU TSALAA-TSATIN “ dalam ayat Qs.  5 : 73 yang diterjemahkan dengan :  SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH YANG KETIGA DARI YANG TIGA “ atau “ SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH SALAH SATU DARI YANG TIGA “, tidak dirinci oleh Al Qur’an, siapa saja OKNUM TUHAN dalam TRINITAS yang menjadi kepercayaan orang-orang Kristen  karena pesan inti yang hendak disampaikan adalah jangan menyebut bahwa TUHAN ITU TERDIRI DARI TIGA OKNUM TUHAN. Dan itu menjadi pernyataan umum yang meliputi  semua  kepercayaan yang berkaitan ” DENGAN TIGA TUHAN ” atau ” TIGA OKNUM TUHAN ” , apapun agama tersebut dan apapun bentuk pemahaman terhadap ” TIGA OKNUM TUHAN ” tersebut.


P E N U T U P.

Konsep Ketuhanan Yang Maha TRINITAS yang menjadi dogma kepercayaan Kristen tidaklah utuh sebagai dogma yang diterima semua kelompok Kristen. Ada kelompok Kristen yang menerima dan ada pula kelompok Kristen yang menolak TRINITAS. Dan anehnya di kalangan kelompok Kristen yang menerima konsep TRINITAS ini , tidaklah utuh pula dalam konsep yang sama melainkan terjadi perbedaan-perbedaan dalam hubungan antara : BAPA –ANAK-ROH KUDUS. Centang perenang masalah TRINITAS ini menjadi sumber konflik di kalangan Kristen, dan tidak akan pernah selesai. Hal ini hanya menjadi indikator bahwa  TRINITAS merupakan gagasan ketuhanan yang tidak benar . Apalagi disadari betapa TRINITAS yang menjadi dogma Kristen ini memiliki ” kekerabatan ” dan ” keakraban ” yang sangat kental dengan kepercayaan kafir kuno. Penolakan terhadap dogma Trinitas di kalangan Kristen sendiri telah banyak membawa korban, baik yang mengalami penghinaan dan pengucilan ataupun mengalami kematian yang sangat tragis melalui penyiksaan dan pembakaran .
Sebagai contoh adalah MICHAIL SERVETUS ( 1511-1553 ) seorang dokter yang telah menulis sebuah buku ” The Errors of Trinity  dan ” Two Dialoques on Trinity ” yang diterbitkan pada tahun 1531 , harus menjalani hukuman mati dengan cara dibakar  pada tanggal 26 Oktober 1553. Servetus diikat di sebuah batang kayu , kakinya terjulur hampir menyentuh tanah . Setumpukan jerami dan dedaunan yang ditaburi belerang di tempatkan di atas kepalanya. Ikatan-ikatan kayu kering bercampur dengan kayu bakar yang masih basah diletakkan di sekitar kakina . Badannya kemudian diikat ke tiang pancung dengan sebuah rantai dan tali tampar di sekeliling lehernya . Sebuah salinan buku ” The Errors of Trinity karangannya diikatkan ke pinggangnya sebelum api dinyalakan. Kemudian kayu pun dinyalakan. Api menyiksanya tetapi tidak membakarnya sekaligus. Setelah mengeliat selama dua jam , akhirnya Servetus menemui ajalnya  membawa  kebenaran  yang  diyakini  bahwa  TUHAN  ITU  MAHA  ESA  bukan MAHA TRINITAS  seperti yang diyakini penganut Kristen gereja Pauline.
Tentu Eja Kalima akan merasa bangga dengan perlakukan yang telah dikenakan kepada Michail Servetus, sebagai pengajaran bagi lainnya jika menolak TRINITAS . Kekejaman adalah cara menegakkan keyakinan TRINITAS. Lalu sekarang penganut Kristen memuji diri sebagai penganut agama yang PENUH CINTA KASIH. Mungkin Eja Kalima akan berkata : ” Itulah yang pantas bagi mereka yang menolak Trinitas ! ”. Tetapi seperti kata CASTILLO, salah seorang pengikut Servetus : ” Membakar orang hidup-hidup bukanlah bukti kebenaran sebuah doktrin ”. Sungguh, TRINITAS telah ditegakkan di atas kekejaman dan itulah perwujudan ” SIFAT TUHAN ALKITAB YANG PENUH KASIH ” dalam bentuk TRINITAS yang hendak ditegakkan Eja Kalima melalui apologinya ini. Memang Michail Servetus membuat semua penganut Kristen jadi marah dan menaruh dendam luar biasa. Penangkapannya adalah hasil kerja sama gereja Katolik dan gereja Reformasi dengan CALVIN sebagai tokoh yang sangat berperan di dalamnya . Perhatikan pernyataan Michail Servetus berikut  [19] ) :
Berapa banyak tradisi dari TRINITAS ini telah menjadi BAHAN TERTAWAAN orang-orang Islam (Mohammedons) , hanyalah Tuhan yang tahu . Orang-orang Yahudi juga segan mengikuti doktrin yang ” LUCU ” milik kita ini dan MENERTAWAKAN KEBODOHAN KITA tentang TRINITAS. Dan disebabkan penghinaan-penghinaan terhadap Tuhannya, mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesiah yang dijanjikan dalam kitab mereka ( agama Musa ). Dan bukan orang-orang Islam dan Yahudi saja , tetapi ORANG YANG PALING BIADAB SEKALIPUN AKAN MENTERTAWAKAN KITA. Mereka sungguih-sungguh memahami pemahaman kita yang fantastik karena semua pelayan Tuhan hanya memuji TUHAN YANG ESA .....................
Dan anehnya , Martin Luther, pendiri gereja Kristen Protestan memberikan penilaian yang sama sebagai berikut [20] ) :
Hanya orang-orang Kristen-lah yang mempercayai apayang ditolak akal tentang HAL-HAL GILA seperti ini, - sebab akal tidak pernah akan mampu mendamaikan dirinya dengan ini – yaitu TIGA HARUS MENJADI SATU dan SATU MENJADI TIGA  ; dan bahwa TUHAN MENJELMA MENJADI MANUSIA ; dn bahwa kita , apabila KITA DICELUPKAN KE DALAM AIR BAPTIS AKAN DIBERSIHKAN DARI DOSA-DOSA KITA oleh darah Kristus ; bahwa  dengan MAKAN ROTI BERARTI KITA MAKAN TUBUH KRISTUS , MINUM ANGGUR  BERARTI KITA MINUM DARAH KRISTUS dan dengan demikian MENDAPAT PENGAMPUNAN DOSA . Model iman seperti ini dianggap oleh kaum cendekiawan sebagai SATU KEGILAAN YANG NYATA .
Cuma bedanya dengan Michail Servetus , justru Martin Luther menyalahkan AKAL sebagai sumber penyebab penolakan terhadap TRINITAS . Martin Luther berkata  [21]) :
Semua pasal keimanan yang diwahyukan Tuhan kepada kita melalui firman-Nya , dengan adanya AKAL, menjadi sama sekali TIDAK MUNGKIN, TIDAK MASUK AKAL DAN PALSU. Menurut ” si gila penipu kecil ” yaitu AKAL , adakah lebih mustahil dan tidak mungkin daripada ajaran bahwa Kristus pada perjamuan memberikan kepada kita tubuhnya supaya dimakan dan darahnya supaya diminum ? Dan ajaran yang mengatakan bahwa PEMBAPTISAN merupakan suatu PERMANDIAN PEMBAHARUAN HIDUP dan menghidupkan lagi yang dilakukan oleh Rohulkudus ? ........ Bahwa Yesus Anak Tuhan yang dilahirkan dalam kandungan perawan Maria harus menjadi orang yang menderita , mati dalam suatu keadaan yang memalukan di atas tiang salib , kemudian duduk di sebelah kanan Tuhan Bapa dan mempunyai seluruh  kekuasaan dan kekuatan di dunia dan di akhirat ?
Terlepas dari hal itu , masalah TRINITAS sebenarnya tetap menjadi problem yang tidak akan pernah selesai lantaran sifat tidak masuk akalnya ketika di sisi lain, ada kelompok Kristen yang berusaha membelanya sebagai sebuah kebenaran dan ada pula kelompok Kristen lainnya yang menentangnya bahkan menanggapnya sebagai AJARAN SETAN.
MALVIER , seorang pakar Kristen di awal abad 20 telah menulis sebuah buku  yang  dicetak  di Paris dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab dengan judul  ” NAKHLAT SYAFWAT ”. Dalam buku tersebut , MALVIER menegaskan  [22] ) :
Dalam kitab-kitab agama Hindu Kuno yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris mengenai sekitar akidah Hindu Kuno , disebutkan sebagai berikut :
Kami percaya pada SAFESTRAI  yakni  MATAHARI, TUHAN  BAGI SEMUANYA, yang menciptakan langit dan bumi . Putera satu-satunya : AGNY yakni API , adalah cahaya yang luar biasa , YANG MENYAMAI SANG BAPA DALAM SUBSTANSINYA . Kami juga percaya pada FAYO yakni RUH YANG KELUAR DARI SANG BAPA DAN SANG PUTERA dan yang bersama keduanya , DIA  disembah serta dimuliakan.
Ketiga oknum ” TUHAN ” dalam ajaran Hindu Kuno ini yaitu : SAFESTRAI , SANG BAPA  dan AGNY, SANG PUTERA YANG KELUAR DARI BAPA, dan FAYO, TIUPAN RUH, adalah ajaran dasar agama Hindu Kuno. Terlihat gagasan TRINITAS .yang sama dengan dogma Kristen.
Hal  yang paling ngawur dalam semangat dogma Kristen yang menggebu-gebu, yaitu penganut Kristen tidak ragu-ragu mengatakan bahwa dalam Al Qur’an, TRINITAS itu diakui . Dr. Anis Shorosh, seorang Kristen Palestina yang berdomisili di Amerika Serikat , dalam perdebatannya dengan Kristolog Muslim Ahmed Deedat dengan tema : ” Apakah Yesus itu Tuhan ” di The Royal Albert Hall London pada bulan Desember 1985, ketika mendapat pertanyaan dari seorang yang hadir , berkata :  
Saya ingin memperingatkan anda, ketika anda mengatakan : BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM, maka kita melihat adanya TRINITAS sebanyak 113 kali dalam Al Qur’an persis seperti kami mengatakan : ATAS NAMA BAPA , ANAK TUHAN DAN ROH KUDUS. Kita harus mengasihi sesama kita dan menyerahkan hakikat eksistensi Tuhan di dalam Mesias yang telah datang untuk berbaikan dengan anda , Terima kasih .
Ahmed Deedat  meluruskan pernyataan Dr. Anis Shorosh tersebut sebagai berikut :
Saya harus mengoreksi kekeliruan yang dilakukan saudara Shorosh berkaitan dengan :  ” BISMIL-LAAHIR RAHMAANIR RAHIIM ”. Kalimat ini artinya : ALLAH ADALAH ESA, Dia-lah YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG. Allah memiliki 99 nama akan tetap Ia bukan 99 Tuhan , tidak pula Dia tiga tuhan dalam Tuhan yang satu . sedangkan bentuk kata yang digunakan dalam agama Kristen mengakui adanya tiga Tuhan .
Pernyataan Dr. Anis Shoros ini sangat tidak jelas , aspek apa yang dinilai sehingga kalimat ” BISMIL-LAAHIR RAHMAANIR RAHIM ”  merupakan satu bentuk Trinitas.  Mungkin karena dalam kalimat ” BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM ” ini terdapat kata ” ALLAH ” – ” AR RAHMAN ” – dan – AR RAHIM ” lalu dikatakan kalimat  ” BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM ” merupakan bentuk TRINITAS . Apa hubungannya dengan : BAPA – ANAK – ROH KUDUS , tiga Oknum Trinitas? Ini merupakan kengawuran yang luar biasa dan lahir dari semangat dogma Kristen yang menggebu-gebu, sehingga tidak tahu lagi apa yang dikatakannya. Ini belum lagi dengan pernyataan Dr. Anis Shoros  tentang kalimat ” BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM ”sebanyak 113 kali dalam Al Qur’an padahal jumlah kalimat ” BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIM ” dalam Al Qur’an adalah sebanyak 114 kali, yaitu 113 kali yang ditempatkan di awal surah  dari semua surah Al Qur’an sebanyak 114 surah terkecuali surah At Taubah ( Al Bara’ah ). Lalu yang satu lagi terdapat dalam ayat An Naml .... yang mengungkapkan kata-kata Nabi Sulaiman  : ” ...................  ”.
Dalam  kekaburan  klaim  hubungan  antara  ” BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM ”  dengan Oknum TRINITAS : Bapa – Anak – Roh Kudus , seperti yang dikatakan Dr. Anis Shorosh tersebut , ternyata kita bisa mendapatkan penjelasannya dalam sebuah traktat dari Gereja Advent Hari Ketujuh  berikut  :

  1. ALLAH / BAPA ( Bism Illah )
( Sumber / yang daripadanya berasal segala sesuatu ) ( 1 Korintus 8 : 6 )

 

  1. FIRMAN yang menjadi manusia ( YESUS / ISA )
( Ar Rahman / Pemurah ) ( Yoh. 3 : 16 )

 

  1. ROH KUDUS
( Ar Rahim / Penyayang ) ( Yoh. 14 : 1-2 )
Dari sajian ini , kita bisa melihat bahwa kalimat ” BISMILLAAHIR RAHMANIR RAHIM ” yang sesungguhnya berarti : DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH – MAHA PENYAYANG di mana MAHA PENGASIH dan MAHA PENYAYANG merupakan sifat-sifat Allah , ternyata telah dimaknakan ditafsirkan secara kasar dengan : DENGAN NAMA BAPA-ANAK DAN ROHUL KUDUS di mana : ALLAH = BAPA , AR RAHMAN = ANAK ( YESUS ) dan AR RAHIM = ROH KUDUS. Rupanya inilah yang dimaksud Dr. Anis Shorosh dalam perdebatannya dengan Ahmed Deedat tersebut . Pemaknaan yang demikian atas kalimah ” BISMILLAAHIR RAHMANIR RAHIM ” benar-benar keterlaluan dan tidak beradab . Apalagi  ” ANAK ” dan ” ROH KUDUS ” dalam dogma Kristen bukan sifat-sifat Allah melainkan OKNUM-OKNUM TUHAN dalam TRINITAS sedangkan MAHA PENGASIH dan MAHA PENYAYANG dakam ajaran Islam adalah sifat-sifat Allah .
Penyimpangan-penyimpangan atas makna ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist yang dilakukan penganut Kristen seperti yang ditunjukkan, seringkali kita jumpai. Dan ini dilakukan dalam upaya dalam membangun keragu-raguan orang-orang Islam yang awam tentang Islam – Al Qur’an – Hadist , sebagai bagian rencana besar mereka untuk melakukan Kristenisasi dengan cara-cara yang sangat tidak terpuji baik cara halus ataupun cara kasar . Atau minimal untuk memberikan pemahaman terhadap anggota Jemaat Kristen-nya dengan memberi informasi yang tidak benar tentang Islam sebagai upaya dalam membangun keyakinan dogma Kristen pada anggota Jemaat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh ajaran Islam yang logis, yang sederhana dan mudah dipahami .
Contoh lainnya yaitu bagaimana penganut Kristen memaknakan ” ALLAH DAN RASUL-RASULNYA ” dalam ayat Qs. 4 : 171 : ” ..... maka berimanlah kamu kepada ALLAH DAN RASUL-RASULNYA dan jangan kamu mengatakan : ” TUHAN ITU TIGA ” , berhentilah dari ucapan itu ...... ” dengan ” ISA ( YESUS ) DAN PARA MURIDNYA ”. Mari kita ikuti penjelasan ngawur mereka sebagai berikut  [23] ) :
Pada zaman Taurat dan Zabur/Mazmur , Firman ( Wahyu/kata-kata/kalimat yang berasal dari Allah ) yang diucapkan atau ditulis oleh para Nabi sedangkan pada zaman Isa , kata-kata/kalimat yang berasal dari Allah yang diucapkan oleh Isa – firman yang menjadi manusia – ditulis oleh para RASUL .
Dalam hal ini, QS.4. An Nisaa’ 171 mempunyai arti bahwa kita harus beriman kepada ALLAH DAN RASULNYA  ( kata-kata ” IMAN ” mempunyai arti menyakini/ yakin, percaya bahwa tidak ada sesuatu pun yang mustahil untuk orang yang percaya kepada ALLAH DAN RASUL-RASULNYA ) sedangkan RASUL pada zaman Isa adalah MURID/PENGIKUT NABI ISA , maka secara tidak langsung kita harus mempercayai, menyakini bahwa RASUL-RASUL YESUS/ISA menuliskan apa yang benar tentang kepribadian dari Nabi Isa/Yesus .
Jadi, Qs. 4 An Nisaa’ 171 mengatakan : ”Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya ” menunjukkan bahwa : ISA ADALAH ALLAH sedangkan RASUL ADALAH MURID-MURIDNYA . Bilamana kalimat itu berbunyi : ALLAH DAN NABI MAKA Isa bukan sebagai Allah tetapi kalimat itu berbunyi : ALLAH DAN RASUL. Sedangkan RASUL DIMULAI PADA  ZAMAN ISA/YESUS .
Jadi, kita harus membedakan antara ZAMAN NABI  dengan ZAMAN RASUL karena perbedaan zaman yang cukup jauh. ZAMAN NABI lamanya 2000 tahun ( zaman Taurat/Zabur ), 2000 tahun kemudian yang disebut ZAMAN RASUL ( Injil /zaman Isa/ Yesus ). Zaman sekarang ini yang disebut dengan ZAMAN ROHUL QUDUS/NUR ILAHI , bukan ZAMAN NABI . Kalau ada Nabi atau Rasul yang muncul zaman sekarang , bukan ketentuan hukum Allah karena konsep Qs. 4 An Nisaa’ 171 adlah ketentuan hukum Allah yang menjelaskan tentang : ALLAH ( YESUS/ISA ) DAN RASUL-RASULNYA ( MURID-MURIDNYA ).
Penjelasan penganut Kristen ini tentu sangat mudah dibantah karena sangat jelas dusta dan kebohongannya . Kata ” RASUL ” adalah istilah bahasa Al Qur’an , bukan berasal dari bahasa Ibrani atau bahasa Aramia atau bahasa Yunani . Oleh karena itu konteks penggunaan kata ” RASUL ” harus dilihat menurut kacamata Al Qur’an , bukan dilihat dari pandangan dogma Kristen . Al Qur’an menggunakan kata ” RASUL ” untuk  nabi-nabi jauh sebelum Yesus dan juga untuk menyebut Malaikat yang ditugaskan untuk menyampaikan perintah Allah kepada manusia . Sebagai contoh ayat Qs. 10 : 74  :
Kemudian sesudah Nuh, Kami utus beberapa rasul  kepada kaum mereka ( masing- masing ), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah ( biasa ) mendustakannya . Demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yang melampaui batas.
Masih ratusan ayat lagi yang mengungkapkan hal yang serupa . Ayat Qs. 10 : 74 ini berbicara tentang kehadiran ” RASUL ” sesudah Nabi Nuh as. yang diutus kepada kaum mereka . Artinya istilah ” RASUL ” tidak digunakan untuk ” para murid Yesus ” dan istilah itu dalam Al Qur’an digunakan untuk semua UTUSAN ALLAH jauh sebelum  masa Yesus. Dan kata ” KAUM MEREKA ” dalam ayat Qs. 10 : 74 ini bukan diartikan dengan kaum Yahudi di masa Yesus tetapi suatu kaum di mana RASUL tersebut  diutus . Oleh karena itu betapa hina dan dustanya penganut Kristen ini dengan membawa ayat Qs. 4 : 171 untuk menunjukkan bahwa makna dari kalimat ” ALLAH DAN RASUL-RASULNYA ” adalah ” YESUS (ISA ) DAN PARA MURIDNYA ” lalu disimpulkan bahwa : YESUS  ITU ADALAH ALLAH .  Begitu pula dengan istilah ” NABI ” dan ” RASUL ”,  tidak ada pembedaan makna keduanya . Perhatikan ayat  Qs. 2 : 87  berikut :
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab ( Taurat ) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya ( berturut-turut ) sesudah itu dengan  rasul-rasul , dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran ( mukjizat ) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang membawa sesuatu ( pelajaran ) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang ( di antara mereka ) kamu dustakan dan beberapa orang ( yang lain ) kamu bunuh?
Ayat Qs. 2 : 87 berbicara tentang kehadiran Rasul-Rasul sesudah Musa as. Rasul-Rasul sesudah Musa as ini jelas adalah Nabi-Nabi termasuk Yesus , bukan para murid Yesus . Dan Al Qur’an menggunakan istilah “ Rasul “ untuk figur sebelum Yesus sehingga bukan baru digunakan pada masa Yesus untuk para muridnya. Oleh karena itu betapa dusta dan bohongnya penganut Kristen ini dengan pernyataannya :  berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya ” menunjukkan bahwa : ISA ADALAH ALLAH sedangkan RASUL ADALAH MURID-MURIDNYA. Bilamana kalimat itu berbunyi : ALLAH DAN NABI MAKA Isa bukan sebagai Allah tetapi kalimat itu berbunyi : ALLAH DAN RASUL . Sedangkan RASUL DIMULAI PADA ZAMAN ISA/YESUS. Jadi, kita harus membedakan antara ZAMAN NABI dengan ZAMAN RASUL karena perbedaan zaman yang cukup jauh . ZAMAN NABI  lamanya 2000 tahun ( zaman Taurat/Zabur ), 2000 tahun kemudian yang disebut ZAMAN RASUL ( Injil /zaman Isa/Yesus ). Zaman sekarang ini yang disebut dengan ZAMAN ROHUL QUDUS/NUR ILAHI , bukan ZAMAN NABI ”. Itulah gaya penganut Kristen ,mempermain-mainkan ayat-ayat Al Qur’an untuk memuaskan hawa nafsu Kekristenannya dalam menipu manusia dari jalan kebenaran dan yang demikian hanya dilakukan oleh IBLIS DAN BEGUNDAL-BEGUNDALNYA.
Sebagai penutup tanggapan untuk “ TUDUHAN SALAH PAHAM 3 “ dari Eja Kalima , berikut disajikan sebuah kisah. Kita tidak tahu, apakah kisah ini hanya satu anekdote semata ataukah mungkin benar-benar sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi . Diceritakan, seorang Pendeta memiliki tiga orang murid yang semula berasal dari agama lain . Ketiganya, mempelajari inti pokok akidah agama Kristen yaitu TRINITAS. Satu tahun waktu berjalan  ketiganya berguru kepada si Pendeta, maka si Pendeta ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman ketiga murid itu tentang TRINITAS. Si Pendeta menguji  mereka. Pertanyaan mengenai akidah TRINITAS segera diajukan kepada murid yang pertama. Si murid pertama menjawab : ” Tuhan itu ada tiga , Yang pertama ada di langit , yang kedua ada di bumi dan yang ketiga ada di antara langit dan bumi , yang menyerupai burung merpati ”. Jawaban si murid ini membuat si Pendeta sangat marah , yang dengan serta merta membentak dan mengusir si murid . Kemudian pertanyaan yang sama tentang TRINITAS diajukan kepada murid yang kedua . Si murid pun menjawab : ”  Tuhan itu ada tiga . Satu di antaranya sudah mati . Jadi tinggal yang ada cuma dua Tuhan saja ”. Jawaban yang kembali membuat si Pendeta marah , dandengan segera mengusir pula murid kedua ini . Dan pertanyaan yang sama tentang Trinitas kembali diajukan kepada murid yang ketiga. Tampaknya murid yang ketiga cukup pintar, yang dengan segera mengemukakan apa yang dipahaminya tentang Ketuhanan TRINITAS : ” Tuhan itu satu dalam tiga dan tiga dalam satu. Sepertiganya telah mati sehingga tinggal dua pertiga tuhan saja ”. Sejenak si Pendeta mencari tongkatnya untuk memukul murid yang ketiga . Akan tetapi murid yang ketiga segera mengambil langkah seribu dan meninggalkan si Pendeta yang sebenarnya juga bingung bagaimana sebenarnya Ketuhanan yang TRINITAS. Si Pendeta itu sendiri tidak bisa menunjukkan kesalahan jawaban ketiga muridnya karena dia sendiri tidak tahu bagaimana sebenarnya TRINITAS tersebut .  Memang konsep TRINITAS sangat membingungkan. Fakta perbedaan antar Sekte Kristen dalam memahamkan TRINITAS yang berbeda-beda menjadi bukti yang tidak terbantah, betapa TRINITAS itu sesungguhnya masih menjadi pertentangan antar Sekte Kristen itu sendiri . Contoh yang paling nyata yaitu pertentagan antara Gereja Kristen Ortodoks dengan  Gereja Kristen Barat (Katolik dan Protestan). Menurut Gereja Kristen Ortodoks, dalam konsep TRINITAS, Roh Kudus itu keluar hanya dari BAPA saja tetapi menurut Gereja Kristen Barat, Roh Kudus  keluar  dari  BAPA  dan  ANAK . Lalu mana yang benar ? Pihak  Kristen Orthodoks ( Arkhi-mandrit Daniel Bambang Ph.D dalam bukunya “ ALLAH  TRITUNGGAL ” ) menulis :
Inilah akibat-akibat dari Gereja Roma Katolik dan Gereja Protestan berserta anak cucunya mempertahankan dogma keluar-Nya Roh Kudus dari “ Bapa dan Anak “  itu . Betapa bahayanya menambah sesuatu, menukar makna ataupun menukar teks ataupun mengurangi sesuatu dari Pengakuan Iman Nikea - Konstantinopel. Keesaan Allah tak dapat diterangkan dan tak dapat dimengerti, akhirnya timbul kesimpang-siuran dan kekacauan, yang kita lihat sekarang menerpa dunia Kekristenan di Indonesia  ini .
……… Tritunggal bukanlah mengenai ajaran bahwa ada tiga Ilah yang terpisah-pisah yang disebut Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Rohkudus seperti yang kita jumpai dalam ajaran Mormon. Bukan pula Tritunggal ini tiga Nama yang berbeda dari satu Tuhan : Yesus Kristus , di mana “ Bapa “ disamakan dengan  gelar “ Tuhan “ , dan “ Anak “ disamakan dengan gelar         “ Yesus “ serta “ Roh Kudus “ disamakan dengan gelar “ Kristus “ , namun wujudnya adalah satu yaitu “ TuhanYesus Kristus “ yang dilahirkan Maryam itu. Jadi menurut faham ini, Allah yang Esa itulah Tuhan Yesus Kristus. Memang faham ini sangat bertentangan dengan data Kitab Suci yang telah kita bahas di atas .Dan ini semua sangat merugikan dalam dialog dengan Islam dalam konteks Indonesia ini. Karena ini justru meyakinkan tuduhan Islam bahwa orang Kristen menyembah tiga Ilah ………

Ini berarti Kristen Orthodoks memiliki konsep “ Trinitas “ yang berbeda dengan Gereja Katolik dan Gereja Protestan berserta “ anak cucunya “ ( - menurut istilah pihak Gereja Orthodoks  ).


[1] ).  Artikel  δ “ ; “ τόν  “ ; “ τώ    dan  τόυ    berturut-turut adalah artikel ( kata sandang ) untuk Masculin singular pada kasus: nominatif , Genitif , Datif dan Akusatif  , yang dalam bahasa Inggeris berturut-turut sepadan dengan :  the “ , “ of the “ , “ to the “ dan “ the  . Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal bentuk artikel dengan berbagai kasus seperti ini .
[2] )  Kamil Mukamil , Diskusi Ismael-Ishak  , catatan kaki , hal 76
[3] ).Menjadi pertanyaan, apakah penganut Kristen sekarang jika berdo’a kepada Tuhan, mereka bersujud ke tanah seperti yang dicontohkan Yesus ?  Mungkin yang melakukan ini hanya Sekte Gereja Orthodoks saja, sedangkan lainnya, tidak melakukan sama sekali. Di sini bisa dilihat, apakah mereka pengikut Yesus atau pengikut Paulus .
[4] ). Bandingkan dengan : Matius 19 : 16 – 19 yang mengungkapkan pertanyaan Yesus sekaligus penegasannya : “ Apakah sebabnya engkau bertanya kepadaku dari hal kebajikan ? Ada SATU YANG YANG BAIK  .... “. Padahal  dalam Markus 10 : 18 dan Lukas 18 : 18-20 diungkapkan pertanyaan dan penegasan Yesus sangat berbeda  yaitu : “ Apakah sebabnya engkau katakan aku ini baik ?  Seorang pun tiada yang baik , HANYA SATU YAITU ALLAH ! “. ( band. Lukas 18 : 19 ).  Perbedaan antara Matius dengan Markus-Lukas  sangat teologis . Markus-Lukas memberi penekanan bahwa Yesus menolak ketika dikatakan “ Ya Guru yang baik “ karena dalam keyakinan Yesus , HANYA ALLAH SAJA YANG BAIK , bukan dirinya . Ini prinsip Tauhid yang ditekankan Yesus sekaligus tersirat pengakuan bahwa dirinya BUKAN ALLAH . Hal ini sangat berbeda dengan pernyataan Matius . Tidak ada panggilan “ Ya , Guru yang baik “ kepada dirinya seperti pada Markus-Lukas melainkan : “ Ya , Guru “ . Dan pertanyaan Yesus pun menjadi SANGAT BERBEDA yaitu hanya bertanya tentang mengapa orang itu bertanya tentang  KEBAJIKAN . Tetapi lucunya penegasan Yesus adalah : ADA SATU YANG BAIK . Menjadi pertanyaan , apa yang SATU YANG BAIK ITU ? Jika dilihat konteks pertanyaan dan penegasan Yesus , SATU YANG BAIK INI ADALAH HUKUM UNTUK MENDAPATKAN HIDUP YANG KEKAL , bukan Allah . Kita mendapat perbedaan antara Matius dengan Markus-Lukas .
[5] ). Kalimat teks ayat ini : “Aku sudah permuliakan Dia dan Aku akan mempermuliakan Dia pula    cukup menarik untuk disimak . Tampak ada dua entitas yang berbeda tapi sama-sama diterapkan dengan kata ganti orang ketiga tunggal  : “ DIA “ yang sama . Ketika Yesus berdoa :  Ya Bapa , permuliakan namaku !  “ lalu suara dari langit menyambutnya : “Aku sudah permuliakan Dia  “ . Tetapi ternyata menyusul : “ dan Aku akan mempermuliakan Dia pula “. Kata “ pula “ meng-indikasikan secara sangat jelas bahwa “ DIA “ yang kedua ini adalah entitas berbeda dengan “ DIA “ yang pertama . Hal ini memunculkan pertanyaan : Siapakah yang dimaksud dengan “ DIA “ yang kedua , yang dinyatakan dengan “ DIA PULA “ ini ? 
[6] ). Karel A. Steenbrink , Perkembangan Teologi Dalam Dunia Modern , hal .45-46 .
[7] ). Karel A. Steenbrink , idem .
[8] ). Dr. Harun Hadiwijono , AGAMA KRISTEN ,  hal.  119-123 .
[9] ). Akhrimandrit Daniel Bambang Ph.D . , ALLAH TRITUNGGAL , hal. 163-164 .
[10] ).  Teks ayat Ibrani 6 : 1,2 ini berbeda dengan versi Alkitab LAI 1976  dan tahun sesudahnya , yang berbunyi sebagai berikut  : “ Sebab itu , MARILAH KITA TINGGALKAN ASAS-ASAS PER-TAMA DARI AJARAN TENTANG KRISTUS  dan beralih kepada perkembangannya yang penuh . Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia dan dasar kepercayaan kepada Allah yaitu ajaran tentang perbagai pembaptisan , penumpangan tangan , kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal   “. Betapa berbedanya kedua versi ini padahal seharusnya sama . Pernyataan  BERHENTI DARIPADA MENERANGKAN PENGAJARAN KRISTUS YANG MULA-MULA ITU  “ ( versi Alkitab LAI 1968 ) jelas berbeda dengan versi Alkitab LAI 1976 dan tahun-tahun sesudahnya :                    MARILAH KITA TINGGALKAN ASAS-ASAS PERTAMA DARI AJARAN TENTANG KRISTUS
[11] ).  Pernyataan dalam ayat 1 Kor.12 : 3  :   tiada seorangpun yang mengatakan : ” YESUS ITU LAKNAT ” ..........melainkan DENGAN ROHU’LKUDUS !   ” memang menimbukan pertanyaan . Ayat ini telah merusak pemahaman tentang “ kerja sama yang baik “ antara  Yesus/Anak dengan Roh Kudus , keduanya selaku KOMPONEN PENYUSUN dari “ TUHAN YANG MAHA TRINITAS “. Kerja sama yang terjalin baik antara Yesus/Anak dengan Roh Kudus dapat dilihat dari “ tindakan “ keduanya . Ketika Yesus memberitahu para murid bahwa ia akan pergi, Yesus menyatakan akan MENYURUH DIA              ( PENOLONG , PARAKLETOS ) – yang dipahami sebagai ROH KUDUS oleh penganut Kristen – untuk datang kepada para murid ( Yahya 16 : 7 ) sepeninggal Yesus . Sebaliknya ketika Yesus sudah mati disalib dan dikuburkan selama tiga hari tiga malam , ROH KUDUS MENGHIDUPKAN KEMBALI YESUS SEHINGGA BANGKIT DARI ANTARA ORANG MATI  (  Rum 8 :11 ) . Sebuah simbiose mutualistik yang hebat : Yesus mengutus Roh Kudus dan Roh Kudus menghidupkan Yesus. Tapi rupanya Roh Kudus tidak tahu diri karena ternyata MEMBERI TINDAKAN KEPADA MANUSIA UNTUK MELAKNAT YESUS !
[12] ). Dan juga dalam Al Qur’an ayat An Nisaa’ 171 mengungkapkan teguran ALLAH kepada penganut Kristen  :
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan ( dengan tiupan ) roh dari-Nya . Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : " ( Tuhan itu ) tiga ", berhentilah ( dari ucapan itu ).     ( Itu ) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
Dalam ayat ini diingatkan kepada penganut Kristen agar jangan mengatakan “ TIGA “ kepada  TUHAN  karena Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa dan Isa itu UTUSAN ALLAH - bukan ALLAH - dan Maha Suci Allah dari MEMPUNYAI ANAK . Sedangkan Isa diciptakan dengan KALIMAHNYA.
[13]). Geoffrey Parrinder, YESUS DALAM AL QUR’AN ( terjemahan ed. Bhs. Indonesia ) hal . 211-213
[14] ) Kamil Mukamil , idem , hal 57-58
[15] ). Ayat KRR 1 : 14 : “ Maka mereka itu sekalian bertekun dengan sehati berdoa beserta dengan beberapa perempuan dan Maryam , ibu Yesus dan dengan saudaranya  “ . Kita tidak tahu apa hubungan ayat ini dengan masalah ALLAH CATUR TUNGGAL .

[16] ).  Kamil Mukamil , idem , hal 108 -112 
[17] ).  Ayat Matius 4 : 12-17  mengungkapkan bahwa Yesus baru memulai misi pengajarannya sesudah Yahya ditangkap dan dipenjara oleh Herodes . Tetapi pernyataan ayat Matius 4 : 12 -17 ini BERTENTANGAN dengan ayat Yahya 3 : 22-24  : “  Kemudian daripada itu , datanglah Yesus dengan murid-muridnya ke tanah Yudea , maka tinggallah ia di sana bersama-sama dengan mereka itu sambil membaptiskan orang . Tetapi Yahya ada juga membaptiskan orang di –Ainun dekat Salim karena banyak air di situ , maka datanglah orang lalu dibaptiskannya . Karena pada masa itu Yahya belum lagi dibuang ke dalam penjara “ , yang mengungkapkan bahwa Yesus dan Yahya menyampaikan pengajaran masing-masing dalam waktu yang bersamaan . Artinya , Yesus menyampaikan misi pengajarannya sebelum Yahya Pembaptis ditangkap dan dipenjara oleh Herodes . 
[18] ).  Kamil Mukamil , idem , hal. 58-59 .
[19]).  Dr. Muhammad Ataur Rahim , Misteri Yesus Dalam Sejarah , hal. 190-191
[20] ). O. Hashem , KEESAAN TUHAN , hal. 35-36 
[21] ).  ). Hashem , idem , hal.36 .
[22] ).  Ibrahim Sulaiman Al Jabhani , MENYINGKAP SOSOK MISSIONARIS , hal. 57
[23] ).  Makalah yang dikeluarkan Gereja Advent Hari Ketujuh  yang membicarakan TRINITAS dengan sub judul “ ALLAH “ hal. 7

5 komentar:

Denis Desmanto mengatakan...

Shalom saudara-saudari Kristen. Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan Injil Markus 12 ayat 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya 👇🏻

Teks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד "

Cara mengucapkannya : " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad "

Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: " ברוך שם כבוד מלכותו לעולם ועד " ( barukh Shem kevod malkuto le'olam va'ed ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya. אמן/ Amin🤲🏻
ש🕎⁦✡️⁩🐟📜🖖🏻🕍🗺️🕊️🌾🍇🍎🍏🥛🍯🍷

Tetakahayan mengatakan...

Bung Johanes Sudarsiman menjelaskan tentang TRINITAS sebagai : KESATUAN ANTARA BAPA ( Tuhan YAHWEH ), PUTRA (Yesus ) dan ROH KUDUS " tetapi tidak mengungkapkan : BAGAIMANA BRNTUK KESATUANNYA. Satu penjelasan yang tidak tuntas dan tidak jelas, yang selalu dikemukakan penganut Kristen ketika berapologi tentang kepercaayaan Kristen yang dianut. Pertanyaan kepada Bung Johanes Sudarsiman, bagaimana penjelasan atas pernyataannya jika dirujukkan kepada ayat MATIUS 3 : 16 - 17 :

Setelah Yesus dibaptiskan, NAIKLAH IA DARI DALAM AIR itu dengan segera, maka
terbukalah langit lalu DILIHATNYA ROH ALLAH TURUN SEPERTI SEEKOR BURUNG
MERPATI, datang ke atasnya. Maka SUATU SUARA DARI LANGIT mengatakan : " Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi. Kepadanya pun Aku berkenan ".

Sangat jelas dikatakan dalam ayat Matius 3 : 16-17, ada tiga "figur" berbeda dan masing-masing berada di tempat berbeda yaitu : YESUS BERADA DI PINGGIR SUNGAI, lalu ketika LANGIT TERBUKA ada ROH ALLAH BERADA DI AWANG-AWANG TURUN SEPERTI BURUNG MERPATI dan BAPA BERADA DI LANGIT ( " SUATU SUARA DARI LANGIT " ). Pertanyaan, bagaimana gambaran KESATUAN KETIGA OKNUM tersebut ketika masing-masing berada di tiga tempat berbeda-beda ?. Hal ini supaya dijelaskan.
Pertanyaan lain, SIAPA YANG MELIHAT ROH ALLAH TURUN SEPERTI BURUNG MERPATI ketika langit terbuka ?. Jika Bung Johanes Sudarsiman menyakini Alkitab/Bibel sebagai WAHYU TUHAN, tentu tidak ragu-ragu menjawab : YESUS !!! . Baik ! Bandingkan dengan Yahya ( Yohanes ) 1 : 32 :

Maka Yahya pun menyaksikan serta berkata: "AKU SUDAH NAMPAK ROH ALLAH TURUN
DARI LANGIT SEPERTI SEEKOR BURUNG MERPATI lalu hinggap DI ATASNYA "

Pertanyaan, siapakah yang menyaksikan turunnya ROH ALLAH dan hinggap di atas kepalanya YESUS, apakah YESUS sendiri seperti yang dikatakan Matius 3 : 16 - 17 ataukah YAHNYA seperti yang dikatakan Yahya 1 : 32 ?.

Tetakahayan mengatakan...

Bung Johanes Sudarsiman berkata : " Kalau kita berbicara mengenai Tuhan tidak lepas dari pengertian kuasa yang dimiliki, kalau Tuhan tidak punya kuasa tidak perlu dibicarakan ".
Dalam ajaran Islam, masalah " KUASA " yang dimiliki Allah harus dikaitkan dengan SIFAT MUSTAHIL yaitu sifat Allah yang tidak patut dikenakan kepada Allah. Misalnya, jika penganut Kristen meyakini Yesus adalah ALLAH berarti Allah yang disembah penganut Kristen BISA KELUAR LIWAT VAGINA WANITA ketika nongol ke dunia, dijagur, ditempeleng, dipukul, dicaci-maki, diludahi dan ngengek, kencing, makan minum dan sebagainya. Ajaran Islam sangat menolak sifat Tuhan seperti itu. Allah memang Maha Kuasa tetapi KUASA ALLAH harus diposisikan secara benar berdasarkan SIFAT-NYA. Jangan asal hantam kromo tentang KUASA-Nya Allah.

Tetakahayan mengatakan...

Bung Johanes Sudarsiman mengatakan : " Sedangkan manusia terdiri dari tubuh (daging), jiwa (rasa sedih, senang dll) dan roh, karena manusia mempunyai roh maka manusia bisa berfikir dan berbudaya, sedangkan binatang tidak mempunyai roh, inilah yang membedakan manusia bisa berfikir dan berbudaya sedangkan binatang tidak bisa berfikir dan berbudaya (Ayub 32:8, Yakobus 2:26, Yohanes 6:63-65, Daniel 5:12, Yesaya 11:2, 1 Tarawikh 22:12).
Pertanyaan, kalau binatang TIDAK PUNYA ROH, bagaimana BINATANG BISA HIDUP ?.
Bung Johanes Sudarsiman dalam " membela " pernyataannya telah merujukkan pada ayat-ayat Alkitab/Bibel yaitu :

a. Ayub 32 : 8 : " Tetapi sesungguhnya ROH juga yang di dalam manusia dan ILHAM
YANG MAHA KUASA , itulah yang MEMBERI AKAL ".
b. Yakobus : 2 : 26 : " Karena sebagaimana tubuh dengan tiada ROH itu mati.
Demikianlah juga, iman dengan tiada perbuatan itu mati ".
c. Yohanes 6 : 63 : " ROH itulah YANG MENGHIDUPKAN TUBUH. Suatupun tiada guna-
nya. Adapun perkataan yang aku katakan kepadamu itulah ROH dan HIDUP adanya".
d. Daniel 5 : 12 : SAMA SEKALI TIDAK MENYEBUT " ROH ".
E. Yesaya 11 : 2 : " Maka di atasnya akan berhenti ROH TUHAN yaitu ROH HIKMAT
DAN AKAL - ROH BICARA DAN KUAT - ROH PENGETAHUAN DAN TAKUT AKAN TUHAN ".

Apakah kata " ROH " yang disebut dalam ayat-ayat Alkitab/Bibel yang dirujuk mwempunyai makna yang sama baik denotatif ataupun konotatif ?. Jangan asal hantam kromo dengan memberi kesimpulan seperti yang tercantum dalam pernyataan Johanes Sudarismen. Kajilah ayat-ayat Alkitab/Bibel yang dirujuk, mana yang bermakna secara denotatif dan mana yang bermakna secara konotatif.

Denis Desmanto mengatakan...

Terima kasih telah bertukar pikiran. Tuhan memberkati

Posting Komentar