PENOLAKAN PENGANUT
KRISTEN TERHADAP
INJIL BARNABAS DAN
TANGGAPAN ATASNYA
Ada yang aneh pada sikap penganut Kristen terhadap keberadaan INJIL
BARNABAS . Sikap mereka hanya menunjukkan kekacauan fikiran mereka . Mereka
menyodok ummat Islam atas sambutan ummat Islam terhadap Injil Barnabas , yang
sebenarnya juga tidak berlebih-lebihan kecuali sekedar kagum saja, karena tidak
bermakna apa-apa bagi penegakan akidah Islam. Tetapi di sisi lain penganut Kristen justru
mencoba mempengaruhi dan mengajak ummat
Islam untuk menolak INJIL BARNABAS dengan alasan bahwa beberapa hal yang
diungkapkan dalam INJIL BARNABAS - tetapi
sebenarnya tidak substantif – bertentangan dengan Al Qur’an . Ini
berperilaku ganda namanya dan
menunjukkan sikap tidak jujur. Mengajak ummat Islam menolak Injil Barnabas
karena ” bertentangan dengan ajaran Al
Qur’an ” padahal yang sebenarnya BERTENTANGAN DENGAN DOGMA KRISTEN ! Lebih
lucu lagi mengajak ummat Islam menolak Injil Barnabas dengan alasan karena ” bertentangan dengan ajaran Al Qur’an ”
padahal yang tercantum dalam PERJANJIAN BARU BANYAK YANG BERTENTANGAN dengan Al
Qur’an. Dan yang tidak lucu tetapi sangat
tidak bermoral, mengajak ummat Islam menolak Injil Barnabas dengan alasan
karena ” bertentangan dengan ajaran Al
Qur’an ” ketika di sisi lain justru menuduh ummat Islam yang mengarang
Injil Barnabas.
Penolakan atas INJIL BARNABAS yang
dilakukan penganut Kristen dengan tulisannya tersebut - dengan
mengabaikan kesamaan-kesamaan yang ada dan begitu banyak antara INJIL BARNABAS
dengan Injil-Injil Kanonik ( Matius, Markus , Lukas dan Yahya ) - karena INJIL
BARNABAS mengungkapkan hal-hal yang bertentangan sama sekali dengan ajaran dan
dogma gereja Kristen sekarang, dan di sisi lain menunjukkan kesamaan dengan ajaran Islam dan
Al Qur’an , sebagaimana yang telah disajikan yaitu :
1.
Penolakan
Yesus atas klaim orang atas dirinya sebagai TUHAN dan ANAK ALLAH.
2.
Pengakuan
Yesus bahwa dirinya bukan Messias yang dijanjikan dan dinanti-nantikan
kedatangannya oleh segala bangsa dan seluruh ummat manusia .
3.
Pengakuan
Yesus bahwa beliau adalah Nabi yang diutus hanya kepada Bani Israil.
4.
Pengakuan
Yesus bahwa anak Ibrahim yang terkait dengan peristiwa korban adalah Ismail,
bukan Ishak. Dan dari Ismail inilah , munculnya Messias yang dijanjikan itu dan Messias itu bernama MUHAMMAD .
5.
Pengakuan
Yesus bahwa Nabi Akhir Zaman adalah MUHAMMAD .
6.
Pengakuan
Yesus bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai Pemberi Safa’at di hari kiamat
7.
Pengakuan
Yesus bahwa dirinya akan dikhianati oleh salah seorang muridnya dan murid
inilah yang nanti ditangkap dan disalib , bukan dirinya . Tetapi orang
menyangka bahwa dirinyalah yang ditangkap dan disalib .
8. Memuat cerita tentang penangkapan dan penyaliban atas
diri Yudas Iskariot , sedangkan Yesus sendiri diangkat ke langit , selamat dari
upaya pembunuhan yang direncanakan orang-orang Yahudi dan dilaksanakan oleh
pasukan Romawi .
Aspek-aspek inilah yang bertentangan dengan ajaran dan dogma Kristen yang
sangat pokok dan justru menunjukkan
kesamaan dengan ajaran Islam . Inilah sebenarnya yang menjadi alasan , mengapa penganut
Kristen menolak INJIL BARNABAS , sekalipun begitu banyak aspek lain yang
menunjukkan kesamaan INJIL BARNABAS dengan Injil-Injil Kanonik ( Matius, Markus , Lukas dan Yahya ).
Pertentangan antara INJIL BARNABAS dengan INJIL-INJIL KANONIK yang disebutkan di atas telah memunculkan sanggahan penolakan pihak Kristen atas INJIL BARNABAS. Slalah seorang di antaranya adalah Dr. Robert A. Morey. Berikut disajikan sanggahan Dr. Robert A. Morey dan tanggapan atasnya.
Tidak diragukan lagi , sebagaimana yang telah diungkapkan pada bagian
terdahulu dari tulisan ini, bahwa INJIL BARNABAS bertentangan sepenuhnya dengan
kepercayaan dan dogma Kristen . Menangani perbedaan INJIL BARNABAS dengan
kepercayaan dan dogma Kristen , itu menjadi urusan penganut Kristen sendiri .
Kita ummat Islam hanya membicarakan isu pertentangan INJIL BARNABAS dengan Al
Qur’an yang dikemukakan Dr. Robert A. Morey bukunya “ THE ISLAMIC INVASION “ .
1. Dr.
Robert A. Morey berkata : “ Dan yang lebih penting lagi , INJIL BARNABAS
banyak mengandung pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan dengan pengajaran-pengajaran
yang terdapat di dalam Kitab Al-Quran , Hadist dan Alkitab. INJIL BARNABAS
bertentangan dengan ketiga-tiganya dalam tiga bentuknya yang berbeda pula “ .
Motivasi apa yang mendorong Dr.Robert A. Morey harus membawa-bawa Kitab Al-Quran dan Hadist untuk
dipertentangkan dengan Injil Barnabas ? Apakah agar ummat Islam juga ikut
bersama-sama ortodoksi Kristen menolak Injil Barnabas ? Tidak diperlukan dan ” permintaan ” demikian sangat
kekanak-kanakan . Ummat Islam tidak membutuhkan Injil Barnabas untuk
menyampaikan kebenaran Islam , karena kekuatan Islam dengan dasar Tahudi dan Al
Qur’an sudah merupakan jaminan kebenarannya yang tidak bisa dibantah pihak
Kristen .
Kalau bertentangan dengan Alkitab ( Bibel
) yang menyangkut aspek kepercayaan pokok ke-Kristenan, sudah jelas dan tidak
diragukan lagi, memang INJIL BARNABAS sangat bertentangan dengan BIBEL tetapi memiliki kesamaan dengan ajaran
Islam termasuk sejumlah ajaran moral. Lalu
apanya yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist ? Hal ini dapat dibaca
beberapa ajaran pokok sebagaimana yang telah dikutipkan dalam bagian 6 . Tetapi
untuk hal-hal lain seperti cerita kisah kegiatan dan sejumlah ucapan Yesus
Kristus justru INJIL BARNABAS banyak sekali menunjukkan kesamaan dengan INJIL-INJIL
KANONIK . Berikut ditunjukkan beberapa contoh kecil mengenai ayat-ayat yang menunjukkan kesamaan pernyataan INJIL BARNABAS dengan BIBEL ( yi. PERJANJIAN
BARU ) yang disajikan dalam tabel berikut :
|
INJIL
BARNABAS
|
PERJANJIAN BARU
|
|
- Bagian
Pendahuluan ayat 4
- Bagian Pendahuluan
ayat 5
- Pasal 1
- Pasal 2
- Pasal 3
- Pasal 4
- Pasal 5 , pasal 6
- dan seterusnya
|
- KRR. 9 : 20
- KRR.22: 2-4
dan Galatia 1: 13-17
- Lukas 1
- Matius 1 ,
Lukas 1, Lukas 2
- Lukas
2 dan Lukas 3
- Lukas 1 , Lukas 2 , Matius 2
- Lukas
2 , Matius 2
- dan seterusnya .
|
Ini baru contoh
kecil . Lebih luas dapat dibaca pada bagian 7
“ PERBANDINGAN SAJIAN BEBERAPA
PERISTIWA ANTARA INJIL KANONIK DENGAN INJIL BARNABAS ” yang menunjukkan sejumlah kesamaan
Injil Barnabas dengan Injil Kanonik . Pembaca yang berminat melihat kesamaan
INJIL BARNABAS dengan Injil-Injil yang diakui kanonik oleh gereja dan penganut
Kristen dapat melakukan kajian
perbandingan Injil Barnabas dengan Injil-Injil
tersebut . Dari contoh yang
disajikan , jelas sekali sesungguhnya INJIL BARNABAS banyak menyajikan
cerita tentang Yesus Kristus yang sama dengan yang disajikan BIBEL ( yi.
Perjanjian Baru ) kecuali untuk hal-hal yang menyangkut keimanan pokok sebagaimana yang sudah dibahas dan
diungkapkan terdahulu .
Selanjutnya ada dua hal yang perlu
dikritisi atas pernyataan Dr.Robert A.
Morey , yaitu :
a.
Dr.Robert
A.Morey sama sekali tidak menunjukkan pernyataan-pernyataan dalam INJIL BARNABAS
yang menentang Al Qur’an dan Hadist. Rupanya Dr.Robert A. Morey hanya bisa
mengeluarkan statemen kosong tetapi
tidak mampu menunjukkan fakta pernyataan dalam INJIL BARNABAS terutama yang berkaitan
dengan dasar kepercayaan Islam untuk membuktikan adanya pertentangan INJIL
BARNABAS dengan Al Qur’an dan Hadist, kecuali dua contoh yaitu makan babi dan poligami. Dan itupun
masih dipertanyakan dan perlu didiskusikan. Dan pada saatnya , kedua hal itu akan
dibuktikan dan ternyata Dr.Robert A. Morey telah melakukan kesalahan atau
mungkin kebohongan yag disengaja.
b. Pernyataan
Dr. Robert A. Morey ini ada yang perlu dikritisi sebab hanya benar jika ajaran yang
terkandung dalam INJIL BARNABAS , semata-mata ajaran BARNABAS , bukan ajaran
Yesus Kristus. Tetapi yang ditulis dalam INJIL BARNABAS adalah sepenggal kisah
kehidupan Yesus dan ucapan-ucapan pengajarannya sehingga tidak ada sama sekali
yang namanya ajaran Barnabas. Oleh karena itu, baru benar mempertentangkannya –
antara Injil Barnabas dengan Al Qur’an dan Hadist - jika Dr. Robert A. Morey
mengatakan : “ … pernyataan-pernyataan Yesus
yang diceritakan dalam INJIL BARNABAS saling bertentangan dengan
pengajaran-pengajaran yang terdapat di dalam Kitab Al Quran dan Hadist …. “. Jadi ada kekaburan yang mungkin saja
mengandung kebohongan tersembunyi dalam pernyataan Dr.Robert A.Morey ini .
c.
Pernyataan
Dr. Robert A. Morey : “ …. INJIL
BARNABAS bertentangan dengan ketiga-tiga- nya dalam tiga bentuknya yang berbeda
pula “ adalah satu pernyataan yang sangat kabur. Apanya yang bertentangan dengan Al Qur’an
? Apa yang bertentangan dengan Hadist ? Kalau
dengan Injil Kanonik , jelas Injil Barnabas bertentangan, sebagaimana yang akan
diuraikan pada bagian-bagian berikut, terutama yang menyangkut dogma
Kekristenan. Tetapi hal-hal lain di luar dogma Kekristenan misalnya seperti
peristiwa mukjizat Yesus , INJIL BARNABAS justru banyak menunjukkan kesamaan
dengan BIBEL . Jika Injil Barnabas dikatakan bertentangan dengan Al Qur’an dan
Hadist , apakah itu substantif untuk dipermasalahkan ? Ini yang seharusnya
disajikan Dr. Robert A. Morey jika benar ia ingin menyajikan satu karya yang
ilmiah .
Selanjutnya dua contoh yang
dikemukakan Dr.Robert A. Morey sebagai bukti INJIL BARNABAS menentang Al Qur’an
dan Hadist adalah soal makan babi dan pengutukan terhadap poligami . Lucunya ,
contoh ini sebenarnya menunjukkan kesejajaran antara INJIL BARNABAS dengan
BIBEL ( khususnya dengan Perjanjian Baru ) sekarang. Lalu mana yang
dikatakannya bahwa INJIL BARNABAS menentang BIBEL ? Kedua contoh yang
dikemukakan Dr.Robert A. Morey, perlu ditanggapi dan dijelaskan sebagai
berikut :
1. Menurut
Dr.Robert A. Morey , INJIL BARNABAS mengijinkan seseorang memakan daging babi ,
sementara Kitab Al-Quran malah mengharamkannya. Tentu ini menunjukkan
pertentangan INJIL BARNABAS dengan Al Qur’an dan Hadist . Itu yang dimaksudkan
Dr.Robert A. Morey. Apa benar Injil
Barnabas mengizinkan makan babi ?
Telah dikemukakan , INJIL BARNABAS keseluruhannya
memuat kisah kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus dan sama sekali tidak ada ajaran
Barnabas. Oleh karena itu, jika Dr.Robert A. Morey mengatakan bahwa INJIL BARNABAS mengijinkan seseorang
memakan daging babi , berarti harus dipahami, Injil Barnabas memuat ajaran Yesus tentang kebolehan makan babi. Jika
sungguh-sungguh demikian, berarti INJIL BARNABAS telah menyajikan
ketidak-benaran tentang ajaran Yesus Kristus , sebab Yesus Kristus berpegang
pada hukum Taurat , yang syari’atnya antara lain mengharamkan makan babi .
Tetapi ini harus dibuktikan terlebih dahulu . Menjadi pertanyaan , pada pasal berapa dan ayat berapa dalam
Injil Barnabas itu yang memuat ajaran Yesus tentang keizinan makan babi ? Dr.Robert
A.Morey atau siapapun pendukungnya harus menunjukkan dalil-dalil tentang itu supaya
tidak dikatakan seorang tukang fitnah dan pembohong Mengapa Dr.Robert A.Morey
hanya menyajikan statemen tanpa menunjuk dalilnya ? Jawabannya sangat jelas, yaitu
Dr.Robert A.Morey sengaja berbohong tentang itu. Seorang “ DOKTOR “ entah di bidang
apa, menyajikan kebohongan melalui tulisan “ ilmiah “ untuk mempertahankan fondasi lapuk agama Kristen yang dianutnya. Untuk menegakkan agama Kristen,
mengapa harus menyajikan argumentasi dengan cara
berdusta ?
Penulis sudah mengulang-ulang membaca INJIL BARNABAS, tetapi tidak
menjumpai di dalamnya yang berisi ajaran atau ucapan Yesus Kristus yang
membolehkan makan babi. Memang dalam INJIL BARNABAS 146 : 8 - 9 ada disinggung soal babi . Kita kutipkan berikut :
Kemudian dusun itu ditimpa oleh musim paceklik yang hebat sehingga orang yang
sial itu pergi untuk memburuh kepada salah seorang penduduk dan
ia dijadikan penggembala babi dalam pekarangannya .
Di waktu ia
menggembalanya ia biasa meringankan laparnya dengan memakan buah balut bersama babi-babi itu .
Perlu diketahui , Yesus Kristus dalam menyampaikan
ajarannya seringkali dalam bentuk perumpamaan . Apa yang terbaca dalam INJIL
BARNABAS 146 : 8-9 , bukan
ajaran Yesus untuk makan babi, apalagi dikatakan sebagai ajaran Barnabas , melainkan
bagian cerita perumpamaan dari Yesus tentang seorang anak yang berdosa kemudian menyesal dan taubat
. Jadi dalam ayat itu tidak ada ajaran Yesus yang ditulis Barnabas tentang kebo-lehan
makan babi. Atau dapat pula kita baca
dalam INJIL BARNABAS ayat 32 : 31-34
yang dikutipkan berikut :
Sesungguhnya kukatakan kepadamu sekalian bahwa makan roti
dengan tangan yang tidak bersih tidak akan menajiskan seorang karena sesuatu
yang masuk ke dalam manusia tidak menajiskan manusia itu , tetapi yang keluar
dari manusia itu menajiskan manusia .
Ketika itu , berkatalah salah seorang dari ahli Torat : “
Apabila aku makan daging babi atau daging-daging najis yang lain , tidakkah itu
menajiskan hatiku ? “ .
Yesus menjawab : “ Sesungguhnya maksiat itu tidak
memasuki manusia tetapi ia keluar dari hati manusia . Oleh karena itulah akan
menjadi najis apabila ia makan makanan yang haram.
Cerita ayat INJIL BARNABAS pasal 32 :
31-34 bukan ajaran INJIL BARNABAS yang
membolehkan makan babi sehingga dikatakan bertentangan dengan Al Qur’an dan
Hadist melainkan menceritakan dialog antara Yesus dengan ahli Torat yang bermula ketika ahli Torat yang mempermasalahkan
murid-murid Yesus yang makan roti tanpa membasuh tangan “ Mengapakah
para muridmu tidak memelihara adat kebiasaan orang tua-tua kita , dengan tanpa
mencuci tangan mereka sebelum makan roti ? “ ( ayat 5 ) . Hal ini dijawab
oleh Yesus : “Sesungguhnya kukatakan
kepadamu sekalian bahwa makan roti dengan tangan yang tidak bersih tidak akan
menajiskan seorang karena sesuatu yang masuk ke dalam manusia tidak menajiskan
manusia itu, tetapi yang keluar dari manusia itu menajiskan manusia “. Atas
jawaban Yesus , ahli Torat mendebat dengan mengajukan pertanyaan sanggahan : “
Apabila aku makan daging babi atau daging-daging najis yang lain,
tidakkah itu menajiskan hatiku ? “. Jadi kata-kata “ apabila aku makan daging babi
“ bukanlah perkataan Yesus Kristus apalagi ajaran Barnabas, melainkan pernyataan
Ahli Torat yang mengajukan permasalahan kepada Yesus . Pertanyaan sanggahan ahli
Torat ditutup Yesus dengan penegasan : “
Oleh karena itulah akan menjadi najis
apabila ia makan makanan yang haram “ yang berarti BABI ITU HARAM . Lalu mana ayat
dalam INJIL BARNABAS yang berisi ajaran Yesus boleh makan babi sehingga
dikatakan bertentangkan dengan Al Qur’an
?
Sebenarnya , cerita dialog antara Yesus dengan
ahli Torat dengan tema “ makan
roti tanpa mencuci tangan “ , justru ada dalam Bibel ( Perjanjian Baru )
yang sekarang menjadi kitab suci agama Kristen . Cuma tidak disebutkan
pertanyaan ahli Torat mengenai kenajisan dalam masalah makan daging babi . Baca ayat
Markus 7
: 15 , 19 ( band : ayat Matius 15 : 11, 17 dan Lukas 11 : 40 , 41 ) :
Tiadalah barang sesuatupun yang datang
dari luar orang
serta masuk ke dalamnya dapatmenajiskan dia ; hanyalah barang yang keluar dari dalam
orang , itulah yang menajiskan dia . Karena itu
bukannya masuk ke dalam hati, melainkan ke dalam perut lalu ke luar ke dalam
jamban, dengan demikianlah membersihkan segala makanan itu
Ini menjadi bukti bahwa pada dasarnya
INJIL BARNABAS menyajikan cerita tentang Yesus dan ajaran-ajarannya , sama dengan Injil-Injil Kanonik kecuali
hal-hal yang menjadi fondasi akidah yaitu Yesus bukan Tuhan dan bukan Anak
Allah melainkan hanya manusia biasa yang diangkat sebagai Nabi /Rasul Allah;
Yesus tidak mati disalib , dikubur tiga hari tiga malam , melainkan yang disalib
adalah Yudas, sedangkan Yesus diangkat ke langit ; Mesiah yang dijanjikan bukan
datang dari turunan Ishak melainkan datang dari turunan Ismail , sehingga Yesus
bukanlah Messiah ; Yesus adalah nabi yang diutus hanya kepada Bani Israil ,
bukan untuk seluruh ummat manusia ; sebagian besar yang disajikan bahwa Rasul
Akhir Zaman atau Messiah adalah Muhammad SAW , bukan Yesus .
Sebenarnya kita tidak usah berpayah – payah mencari ayat dalam INJIL BARNABAS yang berisi ajaran Yesus yang menghalalkan
makan babi , sebab pada ayat 23 : 28
INJIL BARNABAS ditegaskan perkataan Yesus : “ Agar tidak melanggar syariat Allah yang
dikaruniakan kepada Musa , hamba-Nya dan tidak berkhidmat kepada segala tuhan
yang dusta dan palsu itu “ . Tidak boleh makan babi adalah syariat Musa .
Lalu bagaimana mungkin ada pernyataan Yesus dalam INJIL BARNABAS yang melanggar
syariat Musa dan bertentangan dengan
penegasan Yesus pada ayat 23 : 28 tersebut ? Memang pada bagian PENDAHULUAN
dari INJIL BARNABAS, ada ditulis demikian : “
Mereka menghalalkan tiap daging
yang najis “ . Harap diingat , ini
bukan ajaran Yesus tentang kebolehan makan babi melainkan bagian kecaman
BARNABAS akan kelompok penyesat ( -
Paulus termasuk di dalamnya - ) yang
menghalalkan makanan (- tentu termasuk
makan babi -) yang tadinya diharamkan syariat Musa .
Cerita kebolehan memakan barang-barang
yang najis ( - dan inilah yang dipegang dan
diikuti oleh penganut Kristen sekarang, sekaligus wujud dari pelanggaran
syariat Musa -) dapat dibaca dalam Bibel ( yi. Perjanjian Baru ) pada Kisah
rasul-Rasul ( KRR. 10 : 9-15 ) , yang mengisahkan visi Petrus melihat langit terbuka ( ayat
9-11 ) dan mendengar suara Tuhan dari langit yang menyuruhnya menyembelih
dan memakan binatang-binatang berkaki empat dan binatang melata dan burung yang
di udara ( ayat 12-13 ) tetapi ditolak oleh Peterus dengan alasan haram dan
najis ( ayat 14 ). Tetapi “ suara
“ itu mengabaikan keberatan Peterus dengan menegaskan : “ Barang yang dihalalkan Allah ,
jangan engkau haramkan “ ( ayat
15 ) . Penegasan lain tentang kebolehan memakan yang najis dan haram menurut
Bibel dapat pula dijumpai dalam 1 Korintus
10 : 25 yang menyajikan pernyataan ajaran Paulus : “ Segala
sesuatu halal tetapi bukan semuanya itu berfaedah . Maka segala sesuatu halal
tetapi bukan semuanya itu menetapkan hati “ , yang berarti babi boleh dimakan . Dan inilah dasar bagi penganut Kristen untuk memakan
apa saja, tidak peduli syariatnya haram dan najis , hantam kromo saja semuanya.
Tikus dan anjingpun dimakan. Biawak , kodok, cacing , monyet dan ular pun
disantap. Semuanya merupakan pelanggaran
terhadap syariat Musa dan itulah yang dikecam
dalam INJIL BARNABAS : “ Mereka
menghalalkan tiap daging yang najis “ ; bukan membolehkan makan babi . Jadi
sebenarnya yang bertentangan dengan Al
Qur’an dan Hadist dalam masalah makan
babi, bukan INJIL BARNABAS melainkan BIBEL ( Perjanjian Baru ). Tetapi
mengapa masalah babi diangkat dengan tujuan mempertentangkan Injil Barnabas
dengan Al Qur’an padahal Injil Barnabas tidak pernah menyatakan boleh makan
babi ? Seharusnya Dr.Robert A. Morey tidak perlu berbohong dengan menyajikan
contoh dusta untuk mengadu INJIL BARNABAS dengan Al Qur’an dan Hadist supaya
ummat Islam ikut bersama-sama dengan pihak ortodoksi Kristen menolak INJIL
BARNABAS. Janganlah pihak Kristen mengadu INJIL BARNABAS dengan Al Qur’an dan
Hadist berdasarkan alasan yang tidak benar . Jika pihak Kristen fair dan
jujur cukuplah mengadu BIBEL dengan Al
Qur’an , karena memang fakta yang ada menunjukkan demikian. Dan yang menarik
untuk diperhatikan yaitu jika benar Injil Barnabas memuat ajaran boleh makan
babi, justru yang demikian sejalan dengan ajaran dalam Perjanjian Baru . Oleh
karenanya Injil Barnabas harus diterima oleh penganut Kristen ,
setidak-tidaknya oleh Dr. Rober A. Morey .
d. Mengenai
pernyataan Dr. Robert A . Morey : “ …INJIL
BARNABAS mengutuk seseorang memiliki isteri lebih dari seorang , sementara
Kitab Al-Quran mengijinkan sampai empat orang isteri …“ sebagai bentuk
penentangan INJIL BARNABAS terhadap Al Qur’an , perlu dijelaskan . Sebagaimana
yang telah ditegaskan sebelum ini, INJIL BARNABAS hampir keseluruhannya memuat
kisah kehidupan dan ucapan-ucapan Yesus , sama sekali tidak ada ajaran
Barnabas. Kalau dikatakan “ INJIL
BARNABAS mengutuk seseorang memiliki isteri lebih dari seorang “ berarti INJIL
BARNABAS memuat ucapan Yesus yang “ mengutuk seseorang memiliki isteri lebih
dari seorang “. Pada pasal berapa dan ayat berapa dalam Injil Barnabas yang
berisi kutukan terhadap seseorang yang memiliki isteri lebih dari seorang ? Dr.
Robert A. Morey tidak mengungkapkan pasal dan ayat berapa dalam INJIL BARNABAS
yang memuat ucapan Yesus yang “ mengutuk seseorang memiliki isteri lebih
dari seorang “ tersebut . Ini merupakan upaya pengelabuan Dr. Robert A.
Morey ! Kita menduga mungkin maksudnya ayat
INJIL BARNABAS 115 : 18 yang dikutip sebagai berikut :
Maka dari
itu hendaklah seorang manusia itu merasa cukup menerima perempuan yang dikaruniakan kepadanya oleh Allah Penciptanya dan hendaknya ia lupakan semua perempuan yang lain .
Perhatikan bunyi ayat Barnabas 115 : 18 tersebut .
Penyimakan atas ayat ini
memberikan pemahaman :
1.
Tidak
ada sama sekali kecaman atau kutukan Yesus terhadap seseorang yang memiliki
isteri lebih dari seorang sebagaimana yang dikatakan Dr.Robert A.Morey untuk
dipertentangkan dengan ayat Al Qur’an yang membolehkan seseorang laki-laki
beristeri sampai empat orang . Dengan demikian Dr.Robert A. Morey telah
berkhayal dan menjadikan khayalannya untuk berdusta melalui pernyataannya
tersebut .
2. Ayat
Barnabas 115 : 18 tidak berbicara nominal tentang banyak isteri . Oleh karena
itu kita bisa mengembangkan pemahaman atas kalimat ayat ini . Dan itu tidak
salah . Dikatakan : “ merasa cukup
menerima perempuan yang dikaruniakan kepada-nya oleh Allah Penciptanya dan
hendaknya ia lupakan semua perempuan yang lain “. Ini memunculkan
pertanyaan , apa maksudnya “ perempuan yang dikaruniakan kepadanya oleh
Allah Penciptanya ” itu ? Kalimat ini hanya dapat dipahami yaitu : Perempuan yang dikaruniakan Allah kepada seseorang
( laki-laki ) adalah dengan : melalui perkawinan yang sah
. Perempuan yang diikat dengan perkawinan yang sah bisa saja satu orang , bisa
dua orang , bisa tiga orang dan seterusnya . Dan dalam syariat Musa tidak ada larangan bagi
seseorang laki-laki beristeri sampai ratusan perempuan . Buktinya Daud sebagai
pelaksana syariat Musa mempunyai isteri 300 orang dan gundik 700 orang. Yesus
adalah pelaksana syariat Musa. Tidak akan melarang apalagi mengutuk orang yang
beristeri lebih dari satu. Berkaitan dengan itu , kalimat “ lupakan semua perempuan yang lain “ dipahami
: tidak boleh melakukan maksiat , berzina dan
berselingkuh dengan perempuan lain tanpa ikatan perkawinan yang sah karena sudah memiliki isteri sah , entah satu
orang atau lebih
Dari analisis kedua aspek tersebut , bisa dilihat
bagaimana dengan pernyataan demikian , Dr.Robert A. Morey telah melakukan
manipulasi dan kebohongan atas INJIL BARNABAS
tentang ” poligami ” dengan
tujuan untuk dipertentangkan dengan ajaran Al Qur’an sehingga ummat Islam dapat
dibujuk agar menolak INJIL BARNABAS , padahal di sisi lain , INJIL BARNABAS
tidak ada apa-apanya bagi ummat Islam untuk dijadikan dasar argumentasi tentang
kebenaran Islam dan Al Qur’an . Tanpa INJIL BARNABAS – pun dan hanya dengan
menggunakan BIBEL , ummat Islam bisa menunjukkan kebenaran Islam dan
ketidak-benaran Kristen ! Hal lain yang
perlu direnungkan, untuk apa Dr.Robert A. Morey mempertentangkan Injil Barnabas
dengan Al Qur’an dalam masalah ” poligami ” ini terlepas dari kebohongan yang
dilakukannya tersebut ? Yesus dalam
Perjanjian Baru ( Injil-Injil Kanonik ) tidak pernah menyinggung poligami . Ini
berarti , Yesus berpegang kepada hukum Taurat dalam hal poligami . Bagaimana
dengan poligami menurut hukum Torat Musa ? Tidak ada larangan untuk beristeri
lebih dari satu. Nabi Daud as. mempunyai isteri yang sangat banyak. Begitu pula
Nabi Sulaiman as. Padahal mereka taat kepada hukum Taurat. Dengan demikian ,
tidak ada larangan berpoligami dalam hukum Taurat. Bahkan poligami tanpa batas .
Seorang laki-laki boleh saja berpoligami dengan wanita sebanyak-banyaknya. Bahkan hukum ” Levirat ” atau - dalam bahasa Ibrani - ” Yibbum
” pun berlaku di kalangan Yahudi [1]
) yang memungkinkan seseorang yang sudah beristeri bisa berpoligami dengan
memperisteri janda saudaranya . Ini merupakan satu syariat Torat yang tidak
berlaku dalam syariat Al Qur’an . Ketika dua agama memiliki syariat sendiri ,
maka tidaklah benar jika mempertentangkan syariat antara kedua agama tersebut. Jadi
terlalu berlebih-lebihan jika mengunjuk INJIL BARNABAS sebagai bertentangan
dengan Al Qur’an untuk mem-pengaruhi ummat Islam agar bersama-sama dengan
ortodoksi Kristen menolak INJIL BARNABAS , seakan-akan ummat Islam butuh dengan
INJIL BARNABAS, padahal dalam dialog agama, ummat Islam tidak butuh dengan
INJIL BARNABAS dan selalu menyajikan kajian berdasarkan INJIL-INJIL KANONIK ! .
Analisis atas kedua contoh pernyataan INJIL BARNABAS yang dikatakan Dr.Robert
A. Morey sebagai menentang Al Qur’an dan
Hadist untuk mempengaruhi ummat Islam supaya ikut menolak INJIL BARNABAS ,
sesungguhnya menunjukkan kelemahan argumentasi Dr.Robert A. Morey. Begitu pula pernyataan Dr. Robert A.
Morey lainnya : “ Sebagaimana
halnya kaum Muslimin dapat menggunakan INJIL BARNABAS untuk menentang Alkitab ,
maka demikian juga orang non Muslim dapat juga menggunakannya sebagai alat
untuk menentang Kitab Al-Quran dan Hadist
“ menunjukkan kekacauan pola berfikir Dr. Robert A. Morey. Runtut
berfikir Dr. Robert A. Morey dengan pernyataan demikian adalah berikut. Pertama, dalam pandangan Dr. Robert A. Morey ummat Islam berpegang pada
INJIL BARNABAS dalam menyanggah iman Kristen . Padahal ummat Islam justru lebih
banyak menggunakan Injil-Injil Kanonik dalam dialog-dialog agama dengan
penganut Kristen untuk membuktikan ketidak-benaran iman Kristen. Sedangkan
Injil Barnabas boleh dikatakan tidak terpakai sama sekali terkecuali sebagai
kajian ilmiah dan bandingan semata-mata. Bagaimana mungkin ummat Islam
menggunakan Injil Barnabas yang tidak diakui penganut Kristen untuk menunjukkan
ketidak-benaran iman Kristen ? Kedua,
ummat Islam perlu “ disadarkan “
bahwa ummat Islam jangan berpegang kepada Injil Barnabas karena ajaran dalam
Injil Barnabas tidak memperkenankan beristeri lebih dari satu. Apa peduli Dr.
Robert A. Morey tentang hal tersebut ? Dogma Kristen dengan pemahaman atas
Injil-Injil Kanonik juga menyatakan tidak boleh beristeri dari satu . Bukankah
dari aspek poligami lebih menunjukkan
pertentangan Injil-Injil Kanonik dengan Al Qur’an sekaligus menunjukkan
kesamaan Injil-Injil Kanonik dengan Injil Barnabas ? Ketiga, oleh karenanya Dr.
Robert A. Morey mengajak ummat Islam untuk sama-sama menolak Injil Barnabas.
Bagaimana disuruh menolak Injil Barnabas karena ajaran Injil Barnabas tidak
memperkenankan beristeri lebih dari satu padahal dogma Kristen dengan pemahaman
atas Injil-Injil Kanonik juga menyatakan tidak boleh beristeri dari satu .
Adakah kesintingan yang melebihi kesintingan pernyataan Dr. Robert A. Morey ? Apakah Dr.Robert A.Morey percaya
akan kebenaran Al Qur’an sekalipun bertentangan dengan kepercayaan dan dogma
Kristen sekarang sehingga orang non Muslim ( - baca : penganut Kristen – ZA ) dapat mempertentangkan Injil Barnabas
dengan Kitab Al-Qur’an dan Hadist dalam upaya menolak Injil Barnabas ? Dan hal-hal apa saja yang terdapat dalam
INJIL BARNABAS yang bertentangan dengan Al
Qur’an dan Hadist ? Jika dengan dua
contoh yang disajikannya sebagai bukti bahwa INJIL BARNABAS menentang Al Qur’an dan Hadist yaitu tentang
makan babi dan poligami, maka kedua contoh itu sangat tidak relevan untuk
dipakai mempertentangkan Injil Barnabas dengan Al Qur’an dan Hadist. Terbukti
kebohongan si “ Doktor “ dengan pernyataannya tersebut . Sesungguhnya untuk “ menentang Alkitab “ , ummat Islam tidak perlu menggunakan INJIL
BARNABAS . Dengan menggunakan Bibel (
Alkitab ) yang diakui kanonik oleh gereja Kristen sekarangpun, ummat Islam bisa
membuktikan ketidak- benaran ajaran Kristen, dan membuktikan kebenaran ajaran Islam .
Dari semua penjelasan yang
dikemukakan , nyata sekali ketidak-benaran pernyataan Dr.Robert A. Morey
: “ setiap orang Islam yang
mengunggul-unggulkan ( mengelu-elukan ) INJIL BARNABAS adalah sama saja artinya
dengan menusuk lehernya sendiri “. Bahkan yang ada ialah : Dr. Robert A. Morey telah menusuk lehernya
sendiri dengan pernyataannya tersebut, karena didasarkan pada kebohongan.
Tidak ada ummat Islam yang mengelu-elukan Injil Barnabas dalam pengertian yang
dikhayalkan penganut Kristen . Bahkan justru ummat Islam merasa heran dan kagum
dengan terungkapnya keberadaan Injil Barnabas yang selama ini tersembunyi dan keterungkapannya
muncul dari kalangan Kristen sendiri
bukan oleh ummat Islam .
[1] ). Hukum Levirat atau Yibbum (
dalam bahasa Ibrani ) adalah syariat yang mengharuskan saudara laki-laki yang
masih hidup harus menikahi janda saudaranya ( tetapi tidak memiliki anak ) agar
saudaranya yang sudah wafat tersebut
memperoleh “keturunan “ sehingga garis keturunan kakaknya tidak hilang .
Hukum Levirat ini tecantum dalam ayat Ulangan 25 : 5-10 ( dikutip hanya ayat 5-6 ) :
- Jikalau
ada orang kakak beradik duduk seorang dengan seorang maka seorang mati tiada
beranak , janganlah bini orang yang mati itu menjadi bini orang lain yang di
luar melainkan hendaklah iparnya pergi mendapatkan dia dan mengambil dia akan
bininya dan berbuat akan dia barang yang wajib atas ipar .
- Maka
hendaklah anak sulung yang
diperanakkannya itu dinamai dengan nama saudaranya , jangan dihapuskan dari
antara Israil
0 komentar:
Posting Komentar