Minggu, 13 Maret 2022

TUHAN ALKITAB SAMA DENGAN ALLAH AL QUR'AN ?

TANGGAPAN ATAS TUDUHAN DAN SALAH PAHAM 1 : TUHAN ALKITAB SAMA DENGAN ALLAH AL QUR’AN ? (2) TEMA : SIFAT TUHAN ALKITAB DAN SIFAT ALLAH AL QUR’AN (Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif ) 1. Eja Kalima berkata : Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif. Allah Alkitab hadir, exist dan tampak dalam kehadiran-Nya di tengah- tengah umat-Nya. Ia berbicara langsung dengan manusia ( termasuk nabi- nabi Allah ). Ia bernubuat di antara sejarah manusia . Ia bermujizat di antara para saksi . Ia tidak menjadi penonton atau agen sejarah dan hanya berwahyu lewat malaikat melainkan bertindak secara pribadi dan ber-inkarnasi menjadi manusia . Ia masuk dalam sejarah kehidupan manusia secara aktif. Mendengar, mengajari, menuntun, melayani, memulihkan, meneguhkan, memberi contoh teladan dan melaksanakan/menggenapi janji-janji Allah untuk menyelamatkan ummat manusia. Sebaliknya Allah Al-Quran bahkan tidak pernah berbicara dan bertindak langsung dengan manusia kecuali lewat dua tahapan sesama mahluk yaitu Jibril dan nabi. Bandingkan dengan paparan Dr.Robert A. Morey dalam bukunya “ The Islamic Invansion “ tentang perbandingan Tuhan menurut Kristen dengan Tuhan menurut Islam dalam hal ” AKTIF vs. PASIF DALAM SEJARAH ” yang dikutipkan berikut : AKTIF vs. PASIF DALAM SEJARAH . Allah di dalam Kitab Al Qur’an secara pribadi tidak pernah masuk terlibat dalam kehi-dupan sejarah umat manusia . Dia hanya bertindak selaku agen sejarah . Dia selalu berhubungan dengan dunia melalui firman-firman-Nya , para nabi dan malaikat-Nya . Dia tidak turun ke dunia secara pribadi untuk berhubungan langsung dengan manusia . Alangkah jauh bedanya dengan pandangan yang ada di dalam Alkitab mengenai INKARNASI Tuhan di mana Tuhan sendirilah yang masuk ke dalam sejarah kehidupan manusia dan melakukan tindakan langsung untuk menyelamatkan umat manusia. TANGGAPAN : Perbandingan antara ” Tuhan Alkitab ” dengan ” Allah Al-Quran ” yang disajikan Eja Kalima boleh dikatakan “ kutipan yang sudah tidak murni “ dari Dr. Robert A. Morey . Eja Kalima mengakui bersumber dari Dr. Robert Morey dan Dr. EC Sproul , tetapi sudah dimodifikasi. Dr. Robert A. Morey tidak menyatakan sama sekali : ” Sebaliknya Allah Al-Quran bahkan tidak pernah berbicara dan bertindak langsung dengan manusia kecuali lewat dua tahapan sesama mahluk yaitu Jibril dan nabi ” sebagaimana yang dikatakan Eja Kalima. Benar-benar Pendusta !. Dalam Islam disebut Dajjal Penyesat. Lebih aneh lagi adalah sikap Eja Kalima yang menulis “ Allah Alkitab “, padahal sebelumnya memprotes ummat Islam ( kaum Muslimin ) yang dituduhnya secara biadab yaitu ummat Islam ( kaum Muslimin ) telah, mengganti kata “ Yahwe “ menjadi bernama “ Allah “ sebagai nama Tuhan, walaupun ummat Islam ( kaum Musli-min ) tidak tahu menahu dengan nama “ Yahwe “, karena Al Qur’an tidak pernah mengajarkan, nama Tuhan adalah “ Yahwe “ melainkan “ Allah “. Juga tidak tahu menahu, mengapa Lembaga Alkitab Indonesia ( LAI ) Jakarta menuliskan kata “ Allah “ dalam Alkitab/Bibel berbahasa Indonesia padahal " Allah " adalah nama Tuhan dalam agama Islam. Sebelumnya, Eja Kalima menuliskan “ Tuhan Alkitab “ ( bukan “Allah Alkitab “ ) ketika memperbandingkan dengan “ Allah Al Qur’an “. Sekarang Eja Kalima tanpa rasa malu sedikitpun menuliskan kata “ Allah “ dalam petilan kata “ Allah Alkitab “. Pertanyaan, kalau begitu apa sebenarnya tujuan Eja Kalima sehingga memprotes keberadaan nama “ Allah “ dalam agama Islam dan tidak memprotes keberadaan nama “ Allah “ dalam Alkitab ( bukan dalam Bibel ), tetapi di sisi lain kenyataannya justru menulis nama Tuhannya dengan “ Allah “ dalam bentuk kata “ Allah Alkitab “ ? . Justru para penulis Kristen-lah yang menyamakan secara eksoteris antara Tuhan Alkitab dengan Allah Al Qur’an dengan segala sifat-sifatnya. Contoh, Thomas Mc Elwain dalam bukunya : ” Islam In The Bible ” dan sebagainya. Pernyataan mereka berbeda dengan Dr. Robert A. Morey dan Samuel Zwemer apalagi dibandingkan dengan kutipan oleh Eja Kalima yang memanipulasi tulisan Dr. Robert A. Morey dan Samuel Zwemer. Satu pengelabuan yang dilakukan Eja Kalima. Penulis-penulis Muslim tidak tertarik membahas sifat-sifat Yahweh (Yehovah) yang ada di dalam Alkitab/Bibel, apalagi hendak disamakan dengan sifat-sifat Allah dalam Al Qur’an karena ummat Islam ( kaum Muslimin ) tidak pernah tahu nama Tuhan : Yahwe ( Yahuwa – Yehuwa – Yehovah – Huwa ). Dipahami, “sifat Tuhan “ dalam Alkitab/ Bibel “sangat mengerikan “ sehingga tidak mau membahasnya. Dari segi kepercayaan Islam, sifat Tuhan dalam Alkitab/Bibel, sangat menghina Tuhan !.Hal ini akan disajikan pada bagian yang menyusul. Eja Kalima membandingkan sifat Tuhan menurut dogma Kristen, yang disebutnya : “ Allah Alkitab “ ( – padahal sebelumnya mempertanyakan istilah “ Allah “ dan menggunakan istilah ” Tuhan Alkitab ”- ) dengan sifat Allah menurut iman Islam, yang disebutnya : ” Allah Al Qur’an ”. Sudah dipastikan dalam ” kajian ” bandingannya, Eja Kalima mengunggulkan sifat “ Allah Alkitab “ ( harusnya : ” Tuhan Alkitab ” ) daripada sifat “ Allah Al Qur’an “. Sangat subyektif ! Demikian itu hak Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya, tetapi sangat tidak bermoral bila disajikan dan disodorkan kepada ummat Islam ( kaum Muslimin ) yang diundang dalam acara ” jamuan ” yang diadakannya . Pernyataan apologi Eja Kalima yang dikutip dari aspek “ Tuhan yang hadir dan aktif di dunia vs. Allah yang kehadiran-Nya pasif “ dibahas . 1. Si Kristen Penyaji Apologi berkata : ” Allah Alkitab hadir, exist dan tampak dalam kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Ia berbicara langsung dengan manusia ( termasuk nabi-nabi Allah ). Ia bernubuat di antara sejarah manusia . Ia bermujizat di antara para saksi . Ia tidak menjadi penonton atau agen sejarah dan hanya ber-wahyu lewat malaikat melainkan bertindak secara pribadi dan berinkarnasi menjadi manusia. Ia masuk dalam sejarah kehidupan manusia secara aktif. Mendengar, mengajari, menuntun, melayani, memulihkan, meneguhkan, memberi contoh teladan dan melaksanakan/menggenapi janji-janji Allah untuk menyelamatkan ummat manu-sia ”. Perlu dicatat, Eja Kalima menggunakan istilah ” Allah Alkitab ” padahal sebelumnya memprotes penggunaan kata ” Allah ” dan mempertanyakan mengapa ummat Islam (kaum Muslimin) mengganti nama Tuhan : Yahweh menjadi Allah, padahal ummat Islam ( kaum Muslimin ) tidak tahu menahu dengan ” Yahweh ” sebagai nama Tuhan. Juga Eja Kalima menggunakan istilah ” Tuhan Alkitab ” untuk membedakannya dengan ” Allah Al Qur’an ” dalam menolak istilah ” Allah ”. Tiba-tiba dalam pernyataannya yang dikutip, Eja Kalima menggunakan istilah ” Allah Alkitab ” sebagai nama Tuhannya. Model sikap dan pernyataan yang tidak konsisten. Perlu dipertanyakan, mengapa si Kristen Penyaji Apologi menggunakan kata ” Allah ” ketika berbicara tentang Sifat ”Tuhan Alkitab ” padahal sebelumnya mempertanyakan kepada ummat Islam (kaum Muslimin) tentang penggunaan kata ”Allah ” menggantikan nama ” Yahwe ” ( Yahuwa - Yehuwa – Huwa - Yehovah ) sebagai nama Tuhan ?. Maksud Eja Kalimadengan ” kehadiran Tuhan secara fisik ” adalah kehadiran Tuhan yang berwujud manusia : Yesus Kristus. Dalam dogma Kristen, Yesus adalah wujud fisik Tuhan yang hadir di tengah-tengah manusia. Bagi Eja Kalima, Yesus adalah ” Allah Alkitab ” padahal Yesus dilahirkan dan keluar dari kan-dungan melalui alat kelamin wanita . Eja Kalima merasa bangga dengan ” Tuhan ”-nya yang hadir ke dunia melalui kelamin perempuan dan menyajikan berbagai ungkapan sanjungan (– hadir dan tampak di tengah manusia, berbicara langsung dengan manusia – bernubuat – bermukjizat – bertindak secara pribadi – berinkarnasi menjadi manusia– mendengar, mengajari, menuntun, melayani, memulihkan, meneguh-kan, memberi contoh teladan dan melaksanakan/menggenapi janji-janji Allah ) untuk menunjukkan, Tuhan yang disembahnya bisa hadir eksis dan tampak secara fisik di tengah-tengah umat-Nya. Sebaliknya Eja Kalima tidak bangga ketika Tuhannya yang keluar liwat kelamin perempuan, mati digebuk, ditempeleng, dijagur, diludahi, dicaci-maki Yahudi dan pasukan Romawi misalnya dengan berkata : ” Allah Alkitab mati digebuk, ditempeleng, dijagur, diludahi, dicaci-maki Yahudi ” . Eja Kalima seharusnya bangga ketika Tuhannya yang disembahnya keluar liwat kelamin perempuan misalnya dengan berkata ” Allah Alkitab keluar liwat kelamin perempuan ”. Eja Kalima juga tidak menyajikan kebanggaan ketika Tuhannya disunat misalnya dengan berkata ” Allah Alkitab disunat ” sedangkan ” Allah Al Qur’an ” tidak disunat. Atau Eja Kalima juga tidak menyajikan kebanggaan ketika Tuhannya ngengek dan kencing misalnya dengan berkata : ”Allah Alkitab punya kemaluan ” atau bila Tuhannya, menangis, susah, marah dan menghina dengan berkata : ” Allah Alkitab sangat emosional ” atau bila Tuhannya menetek dengan berkata : ” Allah Alkitab menetek pada payudara perempuan ”. Tidak diungkap kebang-gaan Eja Kalima atas hal-hal itu. Tidak mengherankan bila Eja Kalima membanggakan model Allah Alkitab yang demikian karena dalam Alkitab/Bibel, Tuhan Alkitab dikatakan berwajah dan berprilaku seperti manusia (marah, emosi, pendendam, kasih, murah hati, pembunuh, menyesal, berkelahi dan kalah gulat, kadang-kadang tidak tahu, dan segalanya yang manusiawi ). Demikian konsep “ Tuhan “ menurut Alkitab/Bibel. Jangan marah bila ummat Islam ( kaum Muslimin ) mengungkapnya secara gamblang karena memang demikianlah yang diungkap Alkitab/Bibel. Bahasan tentang sifat-sifat ” Tuhan Alkitab ” disajikan pada bahagian akhir tulisan ini sebagai bahan renungan Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya ketika berbicara tentang sifat ” Tuhan Alkitab ” yang dibandingkan dengan ”Allah Al Qur’an ”. Bagi ummat Islam (kaum Muslimin ), keyakinan demikian sangat menjijikkan karena sangat menghina Tuhan. Ummat Islam ( kaum Muslimin) berkeyakinan, Allah tidak bisa diserupakan dengan makhluq. Keyakinan demikian sejalan dengan pengakuan ummat Islam (kaum Muslimin) tentang Nabi Isa Al Masih as ( menurut Kristen : Yesus Kkristus ) yang cuma manusia biasa, hamba Allah yang diangkat sebagai nabi dan Rasul Allah bagi Bani Israil dan tidak mempercayainya sama sekali sebagai Tuhan. Harap diingat, hak ummat Islam ( kaum Muslimin ) berkeyakinan demikian karena demikianlah ajaran Al Qur’an. Ada penganut Kristen berpendapat, ketidak percayaan terhadap Nabi Isa Al Masih as sebagai Tuhan merupakan penghinaan terhadap Nabi Isa Al Masih as . Keterlaluan ! Apakah supaya tidak dikatakan menghina Yesus Kristus, ummat Islam ( kaum Muslimin ) harus menyembah Yesus Kristus sebagai Tuhan seperti yang dilakukan penganut Kristen ?. Pendapat demikian, jelas pendapat ngawur manusia bodoh dan sesat karena merupakan satu pemaksaan agama. Mengatakan Nabi Isa Al Masih as (Yesus Kristus) adalah Tuhan yang disembah, justru itulah bentuk penghinaan kepada Yesus Kristus. Harus dikatakan : Hak Eja Kalima dan penganut Kristen lainnya meyakini demikian, tetapi sangat tidak bermoral bila disajikan dalam ” jamuan ” yang diadakan dengan mengundang ummat Islam ( kaum Muslimin ). 2. Eja Kalima berkata : Sebaliknya Allah Al-Quran bahkan tidak pernah berbicara dan bertindak langsung dengan manusia kecuali lewat dua tahapan sesama mahluk yaitu Jibril dan nabi ”. TANGGAPAN : Eja Kalima mengatakan Allah yang disembah ummat Islam ( kaum Muslimin ) adalah pasif . Pasif dalam pengertian apa ?. Apakah pasif karena tidak berwujud langsung sebagai manusia agar bisa disapa secara langsung dan kemudian ditempeleng Yahudi ? Apakah Eja Kalima sudah membaca Al Qur’an sehingga mengatakan demikian ? Mengatakan Allah yang disembah ummat Islam ( kaum Muslimin ) adalah pasif, tidak pernah berbicara dan bertindak langsung dengan manusia jelas pandangan yang didasarkan pada dogma Kristen yang dianut, bukan ajaran Yesus. Jangan mengukur aktif –pasif Allah dengan ukuran bisa tidaknya Tuhan menjadi manusia. Ukuran demikian adalah ukuran para penyembah berhala dan kepercayaan kafir kuno Eropa yang juga berkepercayaan Trinitas dan terlalu kerdil dan bodoh untuk dijadikan ukuran perbandingan. Wajar, agama Kristen adalah agama penyembah ber-hala. Konsep ” Keesaan ” Tuhan Yang Maha Trinitas adalah bentuk kepercayaan kafir kuno Eropa yang diadopsi Paulus dalam rangka menghancurkan ajaran yang dibawa Nabi Isa Al Masih as. Sifat Allah yang disembah ummat Islam ( kaum Muslimin ), tergambar melalui “ Asmaa-ul Husna “ , betapa Allah menyapa manusia secara aktif dan tanpa harus menjadi manusia seperti yang dipercaya orang-orang Kristen pengikut Paulus ( bukan pengikut Yesus ). Dengan sifat “ Rahman “ –Nya , Allah memberi rahmat kepada hamba-Nya dan sebagainya tanpa membedakan apakah manusia itu kafir men-syarikatkan-Nya dengan sesuatu atau beriman kepada Allah. Demikian kepercayaan Islam tentang Tuhan. Sebenarnya yang perlu dituntaskan dalam ” jamuan ” adalah penjelasan Eja Kalima, benarkah Yesus itu Tuhan dan apa buktinya ?. Eja Kalima harus membuktikan terlebih dahulu dari pada membandingkan sifat Tuhan Alkitab dengan Allah Al Qur’an. Pernyataan Eja Kalima tentang sifat Tuhan menurut Alkitab/Bibel dengan sifat Allah menurut Al Qur’an, menjadi pernyataan mengawang-awang dan sangat dogmatis sehingga tidak wajar ditampilkan kepada ummat Islam ( kaum Muslimin ) dalam ” jamuan ” yang diadakannya.

0 komentar:

Posting Komentar