Kamis, 27 September 2012

AJARAN-AJARAN YESUS DALAM INJIL BARNABAS - ALASAN PENOLAKAN PENGANUT KRISTEN


 PEMBICARAAN MENGENAI INJIL BARNABAS

Penganut Kristen sangat menolak Injil Barnabas . Alasan yang paling utama dari penolakan itu karena ajaran yang terkandung dalam Injil Barnabas sangat bertentangan dengan ajaran dan dogma Kristen yang diajarkan Paulus . Bisa dimaklumi . Tetapi sejumlah peristiwa yang dikisahkan  Injil Barnabas menunjukkan kesamaan dengan yang dikisahkan Injil-Injil Kanonik ( Matius , Markus, Lukas dan Yahya ) walaupun memang ada perbedaan-perbedaan tetapi tidak mendasar .  Berikut ini , beberapa peristiwa yang diceritakan sama antara Injil-Injil Kanonik ( Matius , Markus , Lukas dan Yahya ) dengan Injil Barnabas .

1.        KEHAMILAN MARYAM DAN KELAHIRAN YESUS

A.      Menurut Injil Lukas. 
Kisah kehamilam Maryam dan kelahiran Yesus dalam Injil Kanonik , secara “ detail “ hanya diceritakan dalam Injil Lukas , yaitu Lukas 1 : 26 – 38 ; Lukas 2  : 1- 7 , dan sama sekali tidak diceritakan oleh Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya . Dikutipkan ayat Lukas  1 : 26 – 38  sebagai berikut :
Pada bulan yang keenam , maka malaikat Jibrail itu disuruhkan Allah ke sebuah negeri di Galilea yang bernama Nazaret ,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang laki-laki benrnama YUSUF , keturunan Daud , maka nama perawan itu : MARYAM
Maka  malaikat itupun datanglah kepadanya serta berkata : “ Sejahteralah engkau yang sudah beroleh anugerah ! Tuhanlah beserta dengan engkau “.
Maka terkejutlah ia sebab katanya yang demikian serta berfikir akan pengertian salam ini .
Maka kata malaikat itu kepada Maryam : “ Janganlah takut hai Maryam ! Karena engkau sudah beroleh anugerah dari Allah .
Sesungguhnya engkau akan hamil dan beranakkan seorang anak laki-laki maka hendaklah engkau namakan dia : Yesus .
Maka ia akan menjadi besar dan Ia akan dikatakan ANAK ALLAH YANG MAHA TINGGI , maka Allah Tuhan kita akan mengaruniakan kepadanya TAHTA DAUD, nenek moyangnya itu .
Maka Ia pun akan menjadi raja atas benih Yakub selama-lamanya dan kerajaannya itu tiada berkesudahan “.
Lalu kata Maryam kepada malaikat itu : “ Bagaimana perkara ini boleh jadi karena hamba belum mengetahui laki-laki ? “.
Maka jawab malaikat itu serta berkata kepadanya : “ Bahwa Rohu’lkudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau . Sebab itu juga Yang Kudus yang akan diperanakkan itu , kelak dikatakan ANAK ALLAH .
Sesungguhnya keluargamu , Elisabet itupun mengandung seorang anak laki-laki pada masa tuanya maka sekarang ini sudah masuk bulannya yang keenam , yang dahulunya dikatakan mandul .
Karena tiap-tiap firman Allah satupun tiada yang mustahil “
Maka kata Maryam : “ Sesungguhnya hamba ini hamba Tuhan , jadilah kiranya pada hamba sebagaimana katamu “. Maka gaiblah malaikat itu daripadanya .
Kisah lanjutannya dikutipkan ayat Lukas 2  : 1- 7  sebagai berikut :
Pada masa itu juga keluarlah suatu titah Kaisar Augustus, menyuruhkan menghitung segala manusia di seluruh kerajaan itu .
Inilah pertama kali perhitungan manusia yang diperbuat tatkala Kirenius menjadi wakil pemerintah di benua Syam.
Maka segala orang yang hendak dihitung itupun masing-masing kembalilah ke negerinya sendiri .
Demikian juga YUSUF , keluar dari negeri Nazaret di jajahan Galilea ke negeri Daud yang bernama Betlehem di jajahan Yudea karena ia daripada suku dan keturunan Daud .
Supaya didaftarkan bersama -sama  dengan Maryam tunangannya yang sedang hamil itu  
Tatkala mereka itu di sana , Maryam pun genaplah bulannya akan bersalin
Lalu bersalinlah ia akan seorang anak laki-laki yaitu anak yang sulung ; maka dibedunginya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan karena tiada tempat bagi mereka itu di dalam rumah persinggahan .
Kisah kehamilan Maryam dan kelahiran Yesus , tidak diceritakan dalam Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya . Roh Kudus lupa menginspirasikan kepada pengarang Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Yahya.

B.       Menurut Injil Barnabas  ( pasal 1 – pasal 3 )
PASAL 1 : 1-22
Di hari-hari akhir ini, Allah telah mengutus Malaikat Jibril kepada seorang gadis bernama Maryam dari keturunan Daud dan cucu Yehuda .
Pada suatu hari selagi gadis yang hidup dengan penuh kesucian – tidak mengerjakan sedikitpun dosa , tersunyi dari segala celaan dan yang rajin sembahyang dengan berpuasa – itu berdiam diri , tiba-tiba datanglah Malaikat Jibril dan masuk ke dalam biliknya lalu memberi salam kepadanya seraya berkata : “ Semoga Allah beserta engkau hai Maryam ! “.
Maka takutlah gadis itu dari munculnya Malaikat .
Akan tetapi Malaikat itu menenangkan ketakutannya sambil mengatakan : “ Janganlah takut ya Maryam sebab engkau telah mendapat karunia daripada Allah, yang telah memilih engkau menjadi ibu seorang Nabi yang diutusnya kepada keluarga Israil supaya mereka menjalankan syariat-Nya  dengan ikhlas .
Maka gadis itu menjawab : “ Bagaimanakah saya akan melahirkan putera sedang saya tidak pernah mengenal barang seorang lelaki pun ? “.
Malaikat menjawab : “ Hai Maryam, sesungguhnya Allah Yang Menjadikan manusia  tanpa manusia, akan dapat menciptakan di dalammu seorang manusia tanpa manusia karena tiada sesuatu yang mustahil bagi-Nya .
Maka Maryam menjawab : “ Sebenarnya saya mengetahui bahwa Allah itu Berkuasa maka bolehlah terjadi kehendak-Nya itu  “.
Malaikat berkata : “ Jadilah engkau mengandung dengan seorang Nabi yang akan engkau panggil di Yesus .
Maka cegahlah dia dari meminum khamar dan yang memabukkan dan dari segala daging yang najis , karena bayi itu kudus Allah “.
Malaikatpun lalu pergi.
Adapun si gadis itu , maka ia memuji-muji Allah sambil berkata :
“ Ketahuilah wahai diri akan kebesaran Allah ,
dan berbanggalah wahai roh-ku dengan Allah Penyelamatku.
Karena sesungguhnya Ia telah melihat kerendahan hamba-Nya .
Dan saya akan digelari oleh seluruh ummat seorang perempuan yang diberkahi
karena Yang Maha Kuasa telah menjadikan aku seorang perempuan yang besar .
Maha berkatlah nama-Nya Yang Kudus karena rahmat-Nya bersambungan dari satu ke lain keturunan yang bertaqwa pada-Nya
Dan  Ia  telah  menjadikan  tangan-Nya  kuat maka  dicerai-beraikannyalah  seorang yang congkak yang membanggakan diri .
Dan Ia telah menurunkan orang-orang yang mulia dari kursi-kursi mereka, kemudian mengangkat derajat orang-orang yang merendahkan dirinya.
Ia telah mengenyangkan si lapar dengan makanan-makanan yang lezat dan telah mengembalikan si kaya dengan tangan hampa .
Karena Dia ingat akan janji-janji yang telah dianugerahkan kepada Ibrahim dan puteranya itu buat selama-lamanya  “ .
PASAL 2 : 1-13
Herodes di waktu itu adalah Raja atas Yudea dengan titah Kaisar Agustus .
Sedang Pilatus seorang hakim ( Prokurator ) di zaman kekuasaan Majelis Besar untuk Hannas dan Kayafas
Maka sesuai dengan perintah Kaisar , dia mencatat semua penduduk .
Maka diwaktu itu , pergilah masing-masing orang ke negerinya dan mengajukan diri mereka menurut keturunan mereka untuk didaftarkan .
Lalu bertolaklah Yusuf dari negeri Nazaret , salah satu jajahan Galilea , bersama isterinya yang sedang hamil itu , menuju ke Bethlehem ( karena itu adalah tanah airnya dan dia dari keluarga Daud ) untuk mendaftarkan sesuai dengan titah Kaisar .
Dan di waktu ia sampai di Bethlehem , tidak mendapatkan suatu persinggahan karena negeri itu kecil dan berjejal-jejal banyak kaum pendatang .
Maka ia tinggal di luar negeri itu di persinggahan yang dijadikan tempat tinggal para penggembala .
Dan di waktu Yusuf  berdiam di sana , genaplah bulan Maryam untuk bersalin .
Maka gadis itu dikitari oleh sinar yang gemerlapan
Dan ia pun melahirkan puteranya tanpa merasa sakit
Dan dipapaknya anak itu pada kedua lengannya
Dan setelah dibungkusnya dengan kain maka diletakkannyalah ia di palungan .
Karena tidak didapatkannya tempat dalam persinggahan itu .
Menyimak jalan cerita  kehamilan Maryam hingga melahirkan pada kedua versi ( - Injil Lukas dengan Injil Barnabas - ) [1] ) , boleh dikatakan tidak ada perbedaan yang substantif antara keduanya kecuali  beberapa hal antara lain :
a.         Dalam Injil Lukas dinyatakan bahwa Yesus : “  Maka ia akan menjadi besar dan Ia akan dikatakan ANAK ALLAH YANG MAHA TINGGI , maka Allah Tuhan kita, akan mengaru-niakan kepadanya TAHTA DAUD, nenek moyangnya itu “ dan “ Maka Ia pun akan menjadi raja atas benih Yakub selama-lamanya dan kerajaannya itu tiada berkesudahan “. Istilah     “ ANAK ALLAH “ yang dikenakan kepada Yesus tidak usah dipahami secara berlebih-lebihan melainkan hanya dipahami sebagai sebutan bagi orang-orang saleh . Nabi-nabi dalam tradisi Perjanjian Lama biasa disebut dengan “ ANAK ALLAH “ . Begitu pula Israil dan sebagainya . Sedangkan pernyataan “ Allah Tuhan kita, akan mengaruniakan kepadanya TAHTA DAUD, nenek moyangnya itu “ sebagai sesuatu yang perlu dipertanyakan  . Pada kenyataannya berda-sarkan Bibel, Yesus telah mati disalib , sehingga “ kerajaan Daud “ yang akan diwarisinya tidak terpenuhi , karena sampai matinya Yesus tidak pernah menjadi raja orang Yahudi selaku pewaris kerajaan Daud . Dan Yesus sendiri telah menegaskan bahwa kerajaannya bukan dari dunia ini sedangkan kerajaan Daud adalah kerajaan dunia . Ayat Yahya  18 : 36 menegaskan hal ini :
Maka sahut Yesus: “ KERAJAANKU ITU BUKANNYA DARI DUNIA INI; jikalau kerajaan-ku daripada dunia ini , niscaya berperanglah segala laskarku supaya jangan Aku diserahkan  kepada  orang Yahudi ;  tetapi  sekarang  KERAJAANKU  ITU  BUKAN DARI SINI
Tidak diragukan lagi , Yesus menolak dinisbatkan sebagai pewaris kerajaan Daud , yang bagaimanapun adalah kerajaan dunia . Oleh karena itu diduga kalimat ayat “ Allah Tuhan kita, akan mengaruniakan kepadanya TAHTA DAUD, nenek moyangnya itu “ hanyalah tambahan yang dilakukan  pengarang Injil Yahya atau oleh penyalinnya dengan tujuan menempatkan Yesus sebagai Messias.  Lalu bagaimana dengan versi Injil Barnabas ? Ternyata versi Injil Barnabas, sama sekali tidak ada menyebut Yesus dalam istilah “ ANAK ALLAH “. Cuma disebutkan dengan istilah : “ seorang Nabi “ dan “ KUDUS ALLAH “ . Dalam Injil Barnabas dikatakan bahwa Yesus  :    .... engkau mengandung ....  seorang Nabi yang akan engkau panggil di Yesus “ .  Juga tidak ada dikatakan , Yesus akan mewarisi kerajaan Daud . Hal ini sesuai dengan fakta bahwa memang Yesus tidak pernah menduduki tahta Daud  dan juga cocok dengan pernyataan ayat Yahya 18 : 36 . Dalam aspek ini , Injil Barnabas merupakan “ kitab asli “ dibandingkan dengan Injil Kanonik .
b.        Dalam versi Injil Barnabas ada doa puji-pujian yang dipanjatkan Maryam ( Injil Barnabas 1 :  13-22 ) . Tetapi tidak ada dalam versi Injil Lukas .
c.        Menurut Injil Lukas, Yesus  yang dilahirkan : “ akan menjadi raja atas benih Yakub selama-lamanya dan kerajaannya itu tiada berkesudahan “.  Tetapi Injil Barnabas  tidak menyatakan demikian melainkan : “ ... seorang Nabi yang diutusnya kepada keluarga Israil supaya mereka menjalankan syariat-Nya  dengan ikhlas  “. Ternyata pernyataan Injil Lukas tidak ada realisasinya bahkan bertentangan dengan pernyataan Bibel lainnya. Sedangkan yang dinyatakan Injil Barnabas adalah sangat wajar , karena memang Yesus diutus kepada Bani Israil dan menjalankan syariat Torat  [2] ).
d.   Menyangkut status hubungan Yusuf dengan Maryam, Injil Lukas menyebut keduanya dalam status bertunangan  :  “ .... bersama -sama  dengan Maryam tunangannya yang sedang hamil itu   “.  Dengan kata lain , ketika Maryam melahirkan , status keduanya masih sebagai tunangan , belum sebagai suami isteri sekalipun belum bercampur layaknya suami isteri . Sedangkan Injil Barnabas menyatakan dalam status suami isteri  :  “ ...   bersama isterinya yang sedang hamil itu   ..... “.  Status hubungan Yusuf dan Maryam sebagai suami isteri dinyatakan pula oleh Injil Matius  :    Maka Yusuf , suami-nya itu .... “ ( Matius 1 : 19 ) dan “ .... diperbuatnyalah sebagaimana pesan malaekat Allah kepadanya lalu diterimnya Maryam ,isterinya  ( Matius  1 : 24 ) .  Ketika Injil Lukas dan Injil Barnabas , keduanya menceritakan hal yang sama, tetapi pada beberapa aspek menunjukkan perbedaan dan ternyata versi Injil Barnabas didukung oleh Injil Matius , maka Injil Barnabas lebih asli dari Injil Lukas , kecuali kalau menetapkan apa yang dinyatakan Injil Matius – yang mendukung Injil Barnabas -  itu adalah palsu .
Demikian kesamaan jalan cerita tentang kehamilan Maryam dan kelahiran Yesus yang sama-sama diceritakan Injil Lukas dan Injil Barnabas , dengan perbedaan-perbedaannya .

2.        ORANG-ORANG BIJAK DARI TIMUR  DAN RENCANA RAJA HERODES .

A.      Menurut Injil Kanonik  ( yi. Injil Matius )
Injil Matius  memuat kisah ini sedangkan Injil Markus , Injil Lukas  dan  Injil Yahya ,  tidak  mengisahkannya sama sekali .  Kita  baca  ayat  Matius   2  :  1 - 12   sebagai berikut :
Setelah lahir Yesus di Betlehem di tanah Yudea pada zaman baginda Herodes maka datanglah beberapa orang Majusi dari BENUA SEBELAH TIMUR ke Yerusalem .
katanya : “ Di manakah raja orang Yahudi yang baru lahir itu ? Karena kami sudah melihat bintangnya di sebelah timur , maka kami datang hendak menyembahnya “.
Apabila didengar oleh baginda Herodes akan hal itu, maka terkejutlah ia beserta seisi negeri Yerusalem .
Maka dihimpunkannya segala kepala imam dan ahli-ahli Torat itu lalu bertanya kepada mereka itu, di tempat mana Kristus akan lahir .
Lalu berkatalah mereka itu kepadanya : “ Di negeri Betlehem di tanah Yudea karena demikianlah disuratkan oleh nabi :
“ Hai Betlehem di tanah Yehuda , sekali-kali tiada  engkau  yang  terkecil di antara segala penghulu Yehuda , karena  dari  dalam  engkau akan keluar seorang pembesar yang akan menggemBalakan kaumku Israil “.
Kemudian dari pada itu dirahasiakan oleh Herodes memanggil segala orang majus lalu diselidikinya dengan teliti , ketika mana yang telah kelihatan bintang itu .
Lalu disuruhkannya mereka  itu  ke  Betlehem sambil bertitah : “  Pergilah  kamu  selidik dengan  secukupnya  tentang  hal  kanak- kanak  itu dan apabila kamu sudah jumpa Dia , khabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia “.
Setelah didengarnya titah baginda itu , maka berjalanlah mereka itu pergi dan bintang yang telah dilihatnya di sebelah timur itu mendahului mereka itu lalu berhentilah di sebelah atas tempat kanak-kanak itu .
Serta dilihatnya bintang itu , maka bersukacitalah hati mereka itu dengan kesukaan yang teramat besar .
Maka masuklah mereka  itu ke dalam rumah itu lalu dilihatnya kanak-kanak itu dengan Maryam ibunya ; maka sujudlah mereka itu menyembah dia; dibukakannya segala tempat peremasannya serta dipersembahkannya beberapa persembahan yaitu emas dan kemenyan dan mur .
Setelah dinyatakan oleh Allah kepada mereka itu di dalam mimpi supaya jangan balik dari situ kepada Herodes maka pulanglah mereka itu ke negerinya
B.       Menurut Injil Barnabas  ( Barnabas  6 : 1 -11 ,7 : 1-11 )
Ketika Yesus dilahirkan di zaman Herodes Raja Yudea , ada tiga orang dari kaum Majus di sebelah timur sedang mengamat-amati bintang-bintang di langit .
Kemudian tampaklah bagi mereka sebuah bintang yang amat gemerlapan lalu mereka bermusyawarah , kemudian dari itu mereka pergi ke Yudea di bawah petunjuk bintang yang di hadapan mereka itu .
Sesampainya mereka di Yerusalem , mereka bertanya : " Di manakah dilahirkan Raja Yahudi itu ?“
Ketika Hrodes mendengar itu, takutlah dia dan gemparlah seluruh negeri. Maka Herodes mengum-pulkan para Imam dan para Ahli Torat serya berkata : “ Di manakah dilahirkan Almasih itu ? “
Mereka menjawab : “ Ia dilahirkan di Bethlehem karena begitulah tertulis dalam Kitab Nabi-Nabi, demikian : ‘ Dan engkau ya Bethlehem tidaklah kecil di kalangan pembesar-pembesar Yehuda karena akan keluar daripadamu seorang  pemimpin  yang  akan memelihara keluarga-Ku Israil‘ “.
Pada saat itu Herodes telah memanggil orang-orang Majus kemudian ditanyakannya tentang sebab kedatangan mereka .
Mereka menjawab bahwa mereka telah melihat sebuah bintang di sebelah timur yang menunjukkan mereka ke sana.
Dari itu mereka ingin mempersembahkan hadiah-hadiah dan bersujud untuk Raja baru itu yang bintangnya telah tampak bagi mereka .
Maka berkatalah Herodes : “ Pergilah kalian ke Bethlehem dan carilah dengan teliti bayi itu .
Dan apabila kalian telah menemukannya maka datanglah kemari memberitahukan Aku karena Aku pun juga bermaksud akan bersujud kepadanya “.
Tetapi Herodes menyatakan demikian sebagai tipu daya belaka
Dan kembalilah orang-orang Majus itu dari Yerusalem .
Maka tiba-tiba bintang yang tampak bagi mereka di sebelah timur itu tetap berjalan mendahului mereka di depan .
Ketika mereka melihat bintang itu maka mereka sangat gembira .
Dan ketika mereka sampai di Bethlehem di luar negeri , mereka melihat bintang itu berhenti di atas persinggahan di mana Yesus dilahirkan di situ.
Maka pergilah orang Majus itu ke sana .
Lalu ketika mereka memasuki rumah , mereka menemukan bayi itu beserta ibunya .
Maka mereka membungkuk dan bersujudlah untuk dia .
Dan orang-orang Majus itu telah mempersembahkan bermacam-macam wewangian bersama perak dan emas .
Kemudian mereka  menceritakan kepada gadis akan segala sesuatu yang mereka lihat .
Dan saat mereka sedang tidur , mereka dicegah oleh bayi itu untuk pergi ke baginda Herodes
Kemudian pulanglah mereka dengan lain jalan dan kembali ke tanah air mereka menceritakan segala yang mereka  lihat di Yudea .
Tidak ada perbedaan yang mendasar antara versi Injil Matius dengan Injil Barnabas mengenai kedatangan  “ TIGA ORANG MAJUS “ yang hendak menjenguk bayi Yesus yang baru dilahirkan kecuali hal-hal yang tidak prinsip seperti jenis barang yang dipersembahkan oleh ketiga orang Majus itu yaitu menurut versi Injil Matius :  beberapa persembahan yaitu emas dan kemenyan dan mur “ dan menurut Injil Barnabas : “ bermacam-macam wewangian bersama perak dan emas  “.
Hal yang perlu dikaji adalah mengenai “ BEBERAPA ORANG MAJUS DARI BENUA SEBELAH TIMUR   (versi Injil Matius ) atau  “ TIGA ORANG MAJUS DARI SEBELAH TIMUR “ ( versi Injil Barnabas ) [3] ) . Biasanya ketika menyebut “ ORANG MAJUS “, pikiran kita biasanya mengarah   kepada  ORANG  -  ORANG  PERSIA  dengan  segala kepercayaannya. Perlu diketahui tidak semua versi Bibel menyebut dengan istilah “ ORANG MAJUS “  . Hanya Alkitab LAI ( Bibel berbahasa Indonesia ) saja yang menyebut demikian . Holy Bible menyatakannya dengan “ wise men from the east “ (ORANG BIJAK DARI TIMUR); sama dengan The Four Gospels dan The Jerusalem Bible- New Testament. Terjemaham Benyamin Wilsom dalam “ The Emphatic Diaglott “ menyatakannya : “ Magians from  the East “ dengan penjelasan foot note  :  a sect of philosophers “ ( suatu sekte para ahli filsafat ) sehingga “ Magians from  the East  berarti : suatu sekte para ahli filsafat dari Timur “. Merujuk kepada sumber-sumber ini, tentu tergesa-gesa jika istilah “ ORANG MAJUS “ dimaknakan dengan “ ORANG PERSIA “ yang justru berkepercayaan menyembah api dan tidak monotheis seperti Bani Israil . Jika dipahami sebagai orang-orang Majusi , lalu apa hubungan kenabian Yesus dengan ajaran mereka . padahal mereka Dan juga tidak memiliki kesinambungan kenabian dari Nabi Ibrahim as .
Dalam Bibel ,  sebutan “ Timur di samping  Selatan “ dipakai  untuk  menunjuk kepada Tanah Arabia . Oleh karena itu , “ wise men from the east  “ ( ORANG BIJAK DARI TIMUR ) lebih dipahamkan sebagai “ORANG BIJAK DARI TANAH ARABIA “. Ada kemungkinan demikian karena  Tanah Arabia memiliki sumber tradisi dan kepercayaan dasar yang sama dengan kepercayaan Israil, yaitu sesama anak-cucu Ibrahim. M.A. Yussef,  dalam bukunya  “ Naskah Laut  Mati –Injil Barnabas Dan Perjanjian Baru  ( hal. 35 ) menjelaskan  :
Meskipun kata “ majusi “ memiliki arti : Orang Bijak dari Persia , namun demikian , secara tidak pasti juga menyatakan: daerah Timur Palestina, sejak kata itu juga digunakan untuk menyatakan : Ahli Kebijaksanaan baik ukhrawi maupun duniawi . Dua hal bisa diketahui , meskipun tidak pasti . Pertama bahwa mereka dari TIMUR , bisa jadi kata ini berarti : ARABIA . Ini masuk akal karena adanya akar Arab dalam kultur Israil . Kedua, dataran Arabia juga dipandang sebagai tempat ditemukannya orang-orang bijak ( Yeremia 49 : 7 ; I Raja-Raja 4 : 30 )
Dalam Perjanjian Lama seperti ayat Kejadian 25 : 6 dan Kejadian 29 : 1 menyebut istilah Timur “, yang dikutipkan sebagai berikut  :
Ayat Kejadian  25 : 6
Tetapi akan segala anak laki-laki yang diperoleh Ibrahim daripada gundik-gundik itu diberikannya beberapa hadiah kemudian disuruhnya sekalian mereka itu pergi daripada Ishak, anaknya tatkala Ibrahim lagi hidup, yaitu KE SEBELAH TIMUR , KE NEGERI TIMUR
Ayat Kejadian 29 : 1 
Maka Yakub pun berangkat dari sana lalu berjalan menuju TANAH ORANG MASYRIK
Kata  “ MASYRIK “ pada ayat kejadian 29 : 1  berarti TIMUR . William Smith dan kawan-kawannya dalam “ Bible Dictionaries “ – sebagaimana yang dinukil M.A. Yussef – menulis  bahwa istilah “ Negeri Timur “ yang tersebut dalam Kejadian 25 : 6 dan “ Tanah orang Timur  dalam Kejadian 29 : 1  menunjuk kepada Tanah Arabia  [4] ).
Begitu pula , Sayid Muzaffaruddin Nadvi dalam bukunya “ Sejarah Geografi Qur’an “ ( hal. 50 ) menjelaskan istilah “ Timur “  : “ Untuk keseluruhan negeri Arabia umumnya , Alkitab memakai istilah ‘ Timur ‘ dan kadang-kadang ‘ Selatan ‘ karena Arabia  terletak di sebelah tenggara Palestina “.  Oleh karena itu , kuat dugaan bahwa “ orang  bijak  dari  Timur  “ – pada  beberapa  versi  Bibel – atau    orang Majusi dari Timur   tidak lain adalah  orang - orang bijak dari Arabia , yang justru sebagai anak cucu Ibrahim , sama halnya seperti Bani Israil . Sering dijumpai dalam Bibel yang  menyebut orang Arab atau orang Ismaeli  terlibat dalam sejarah Israil .
Salah satu aspek untuk memahami “ orang bijak dari Timur  “ sebagai “ orang-orang bijak dari Arabia  “ karena bangsa Arab memiliki “ bapak “ yang sama dengan Bani Israil yaitu sama-sama bernasab pada Ibrahim dan memiliki kepercayaan dasar monotheis yang sama pula . Kehadiran peran “ orang-orang bijak dari Arabia  “ dalam tradisi Yahudi bisa dilihat bagaimana Nabi Musa as sebagai pembawa syariat Torat justru memiliki mertua seorang Sheikh dari Arab bernama “ Jetero “ yang dikatakan  sebagai “ Imam di Median “ atau  “ Kohen Yahweh “ .( Keluaran 18 : 1 ). Kebijakan Jetero , sang Imam Madian  atau “ Kohen Yahweh “ ini memang terlukis dalam ayat Keluaran 18   [5] ) . Akar budaya dan spiritualitas Arabia meresap masuk ke lingkungan saudara mereka Bani Israil . Sebuah gambaran tentang  orang-orang bijak dari Arabia “ atau “ orang-orang Majus dari Timur yang dikisahkan oleh ayat Matius 2  : 1- 12  dan Barnabas  6 : 1 -11 ,7 : 1-11 .

3.        PARA GEMBALA YANG KETAKUTAN DAN NYANYIAN PUJIAN PARA MALAIKAT .

A.      Injil Kanonik ( yi. Injil Lukas )
Kisah para gembala diceritakan  hanya Injil Lukas saja sedangkan , Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya , tidak menyebut sama sekali . Mungkin Roh Kudus kelupaan menginspirasikan ketiga pengarang Injil lainnya sehingga kisah para gembala tidak tercantum dalam Injil ysng mereka karang. Hal-hal semacam begini banyak terjadi antara Injil-Injil Kanonik . Pertanyaan pun muncul , apakah kisah ini tidak begitu penting sehingga Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya  tidak menceritakannya ? Kita baca ayat Lukas 2 : 8 – 20  berikut  :
Maka di jajahan itupun ada beberapa orang gembala , yang tinggal di padang menjaga kawan binatangnya pada waktu malam .
Maka tiba-tiba terdirilah seorang malaikat Tuhan di sisinya dan kemuliaan Tuhanpun bercahaya sekeliling mereka itu ; lalu sangatlah takut sekaliannya
Maka kata malaikat itu kepada mereka : “ Janganlah takut  karena sesungguhnya Aku memberitakan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum ;
sebab  pada  hari  ini  sudah  lahir  bagimu  Juru-selamat  yaitu Keristus Tuhan itu di dalam negeri Daud .
Maka inilah tandanya bagimu : Kamu akan jumpa seorang kanak-kanak berbendung dengan kain lampin dan berbaring di dalam palungan .
Maka sekonyong-konyong adalah beserta dengan malaikat itu beberapa banyak balatentara surga yang memuji Allah serta katanya :
Segala kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi dan sejahtera di atas bumi di antara orang yang diperkenankannya “.
Apabila segala malaikat itu kembali dari mereka itu ke surga , berkatalah gembala itu sama sendirinya : “ Marilah kita pergi ke Bethlehem melihat perkara yang sudah jadi itu, yang dinyatakan oleh Tuhan kepada kita “
Maka mereka itupun pergilah dengan segeranya lalu dijumpainya Maryam dan Yusuf dan kanak-kanak itu terbaring di dalam palungan .
Apabila dilihatnya lalu dimasyhurkannya firman yang disabdakan kepadanya dari hal kanak-kanak itu.
Maka sekalian orang yang mendengar itupun heranlah akan segala perkara  yang dikatakan oleh gembala itu kepadanya .
Tetapi Maryam menyimpan sekalian perkataan ini sambil berfikir dalam hatinya .
Maka gembala itupun kembalilah serta memuji dan memuliakan Allah , sebab segala perkara yang didengar dan dilihatnya , sebagaimana yang dikatakan kepadanya .
B.       Injil Barnabas  ( Barnabas pasal 4 )
Kaum penggembala di waktu itu seperti kebiasaan mereka , menjaga domba mereka .
Tiba-tiba ada cahaya berkilauan yang mengelilingi mereka , kemudian keluarlah daripadanya Malaikat yang mengagung-agungkan Allah .
Maka terkejutlah penggembala-penggembala itu karena terbitnya cahaya yang mendadak dan munculnya Malaikat .
Tetapi Malaikat Tuhan itu menenangkan ketakutan mereka sambil mengatakan :
 Inilah dia , kami menggembirakan kamu sekalian dengan kesenangan yang besar .
Karena telah dilahirkan di negeri Daud seorang anak yang akan menjadi NABI TUHAN dan yang akan mendapatkan keselamatan besar bagi keluarga Israil . Dan kamu akan menjumpai bayi itu di palungan bersama ibunya yang mengagung-agungkan   Allah “ .
Dan di kala Malaikat mengatakan demikian , tiba-tiba serombongan Malaikat yang mengagung-agungkan Allah .
Dan memberitakan akan orang-orang yang baik dengan berita keselamatan .
Dan setelah para Malaikat pergi , maka bercakap-cakaplah para gembala itu di antara mereka seraya mengatakan :
Marilah kita pergi ke Bethlehem dan membuktikan yang difirmankan oleh allah kepada kita dengan perantaraan Malaikat-Nya “.
Dan tibalah banyak rombongan kaum penggembala mencari-cari bayi yang baru dilahirkan itu .
Maka mereka menjumpai bayi yang dilahirkan itu berbaring dlam palungan di luar negeri sesuai dengan berita Malaikat ,
Maka mereka bersujudlah untuk dia dan mempersembahkan kepada si ibu , apa yang mereka bawa dan memberitahukan kepadanya , apa yang mereka telah dengar dan lihat .
Tetapi Maryam merahasiakan semua itu dalam hatinya dan Yusuf pun juga sama-sama bersyukur kepada Allah .
Para gembala itu pulang kepada kambing-kambing mereka sambil mengatakan kepada setiap orang, alangkah hebatnya yang mereka lihat itu .
Maka  pegunungan-pegunungan Yudea , semuanya pada takut .
Tiap orang mengatakan dalam hatinya :“ Akan menjadi apakah gerangan bayi itu ?
Kisah para gembala dan  nyanyian malaikat “ dari kedua versi – Injil Lukas dan Injil Barnabas – boleh dikatakan hampir tidak berbeda sama sekali. Kalau dikatakan berbeda, maka perbedaannya hanya dalam diskripsi kalimat saja , tidak mendasar yang bisa menyebabkan perbedaan yang substantif terutama dalam hal yang menyangkut kepercayaan . Khususnya boleh disebut mengenai “ nyanyian malaikat “ yaitu pujian-pujian yang dipanjatkan para malaikat dalam mengagungkan Allah . Kalau dalam versi Injil Lukas disebutkan isi pujian kepada Allah  : “ Segala kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi dan sejahtera di atas bumi di antara orang yang diperkenankannya “. Sedangkan versi Injil Barnabas , tidak menyebutkan isi pujian ini , kecuali hanya mengatakan :    .... tiba-tiba serombongan Malaikat yang mengagung-agungkan Allah    yang sejalan dengan informasi versi Injil Lukas : “ ... sekonyong-konyong adalah beserta dengan malaikat itu beberapa banyak balatentara surga yang memuji Allah  .
Menjadi pertanyaan , apa makna dari kalimat pujian malaikat ini ? Sebenarnya kalimat pujian dalam versi Injil Lukas ini tidaklah sama antara beberapa versi Bibel. Seperti dalam Holy Bible , kalimat pujian tersebut berbunyi   :   Glory to God in the highest , and on earth peace ; Good will toward man “.  Kalimatnya lebih simpel dari versi Alkitab LAI Jakarta . Terjemahannya kira-kira demikian : ” Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi , dan untuk bumi kedamaian ; kerelaan untuk manusia  “. Hal ini sangat berbeda maknanya dengan yang tercantum dalam Alkitab LAI .
Ada dua kata kunci yang perlu digaris-bawahi dan diperhatikan pada kalimat  ayat Lukas 2 : 14 ini. Pertama : PEACE (- diterjemahkan dengan : KEDAMAIAN -) dan kedua : GOOD WILL (- diterjemahkan dengan : KERELAAN - ).  Seorang pendeta Kristen di Timur Tengah Pastor DAVID BENYAMIN KELDANI yang kemudian MASUK ISLAM dan berganti nama : ABDUL AHAD DAWUD , mengungkapkan  bahwa kata  “ PEACE    ( bahasa Arab : AS SALAM ; SALAMAH ) dan kata “ GOOD WILL “ ( bahasa Arab : HUSNUR RIDHA ) adalah hasil terjemahan  yang salah dari kata asli yang  terdapat dalam naskah Ibrani :  “ IRINI “ dan “ AYADUKIA “. Kedua kata ini merupakan kosa kata SURYANIC  ( bahasa Suryani , Syria ), satu keluarga dengan bahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasa Aramia, bahasa Ethopia dan sebagainya.  Menurut Abdul Ahad Dawud , kata “ PEACE “ seharusnya sebagai terjemahan dari kata “ SHALEM “ ( bhs. Suryanic ) atau “ SHALUM “ ( bhs. Ibrani ) atau  “ SALAMAH “ ( bhs. Arab ). Tetapi  rupanya  kata “ PEACE “  dipakai untuk terjemahan kata  “ IRINI “. Awal satu kekeliruan yang sangat fatal tentang kebenaran . Padahal  menurut  Abdul  Ahad  Dawud, kata  “  IRINI  “  berarti  “  AL  ISLAM  “  dan kata  “ AYADUKIA “ adalah tingkat superlatif dari kata “ ALHAMDU “ yaitu “ AHMAD “ yang berarti “ BANYAK PUJI DAN SYUKUR “. Dengan demikian ayat Lukas 2 : 14  seharusnya diterjemahkan dengan : “ KEMULIAAN BAGI ALLAH DI TEMPAT YANG MAHA TINGGI , AL ISLAM UNTUK BUMI  DAN AHMAD UNTUK MANUSIA  “.  Demikian makna dari kalimat pujian tersebut , tetapi makna yang demikian menghilang akibat proses terjemahan yang keliru .

4.        PELARIAN MARYAM-YUSUF KE  MESIR MEMBAWA YESUS

Kisah pelarian Maryam – Yusuf  membawa lari Yesus ke Mesir dalam Injil-Injil Kanonik hanya diceritakan oleh Injil Matius . Ketiga Injil Kanonik lainnya – Markus , Lukas dan Yahya , tidak menceritakannya sama sekali .
A.      Menurut Injil Matius  ( Matius 2 : 13 -18 )
Sepeninggal orang Majusi maka kelihatanlah kepada Yusus di dalam mimpi seorang malaikat berkata : “ Bangunlah engkau , ambil kanak-kanak itu serta dengan ibunya , bawa lari ke Mesir dan tinggallah di sana sehingga aku beritahu lagi kepada engkau , karena Herodes akan mencari kanak-kanak itu hendak membunuh dia “
Maka bangunlah ia membawa kanak-kanak itu beserta dengan ibunya pada malam hari lalu berangkat pergi ke Mesir.
Maka tinggallah ia di sana sehingga mati Herodes supaya sampailah batrang yang difirmankan oleh Allah dengan lidah nabi, bunyinya : “ Bahwa dari Mesir , Aku memanggil Anak-Ku “ .
Kemudian daripada itu , setelah Herodes mengerti bahwa ia diakali oleh orang Majus itu , maka terlalulah murka baginda ; lalu dititahkannya orang pergi membunuh sekalian anak laki-laki yang ada di negeri Betlehem dan di dalam segala daerah jajahannya yang berumur daripada dua tahun ke bawah , menurut ketika yang diselidikinya dengan teliti daripada orang Majus itu .
Tatkala itu sampailah barang yang disabfdakan oleh nabi Yermia , bunyinya :
“ Adalah suatu suara telah kedengaran di negeri Rama yang menangis dan meratap amat sangat yaitu Rahel menangiskan anal-anaknya , tiadalah ia mau dihiburkan , sebab anaknya sudah hilang .
B.       Menurut Injil Barnabas  ( Pasal 8 )
Ketika Herodes melihat bahwa orang Majus itu tiada kermbali kepadanya , dia mengira bahwa mereka itu memperolok-olokkannya .
Kemudian ia membulatkan tekadf untuk membunuh bayi yang lahir itu .
Akan tetapi selagi Yusuf sedang tidur , tampaklah baginya Malaikat Tuhan , katanya :
“ Bangunlah segera dan ambillah anak itu beserta ibundanya , kemudian pergilah ke Mesir karena Herodes akan membunuhnya “.
Maka Yusuf terbangun dengan amat ketakutan, kemudian diajaknya Maryam bersama anaknya menuju ke Mesir .
Kemudian mereka berdiam di sana hingga matinya Raja Herodes yang mengira bahwa orang-orang Majus itu telah memperolok-olokkannya .
Kemudian ( Herodes ) mengirim tentaranya untuk membunuh semua bayi yang baru dilahirkan di Bethlehem .
Dan tibalah barisan tentara itu lalu mereka membunuh semua kanak-kanak yang ada di sana sebagai yang dititahkan oleh Herodes .
Di kala itu terciptalah apa yang dikatakan oleh Nabi yang berbunyi :
“ Ratap dan tangis meliputi negeri Roma . Rahil menangisi anak-anaknya dan tiada hiburan baginya karena mereka sudah tidak ada “.

5.        YESUS BERDEBAT DENGAN AHLI TORAT

Sejarah hidup masa remaja Yesus tidak diungkapkan Injil-Injil Kanonik  kecuali ketika Yesus berumur 12 tahun , dibawa oleh bapak-ibunya ke Yerusalem dan di sana berdebat dengan Ahli Torat. Dan ternyata Injil Barnabas juga menceritakan kisah perdebatan Yesus dengan Ahli Torat.

A.       Menurut Injil Lukas  ( Lukas  2 : 41 -51 )
Maka tiap-tiap tahunlah ibu-bapanya pergi ke Yerusalem pada masa raya Pasah .
Tatkala umurnya dua belas tahun , naiklah mereka itu beraya menurut adat masa raya serta lepas masa raya itu, tatkala  keduanya  berjalan  pulang , maka tertinggalah Yesus ,
kanak-kanak itu di Yerusalem dengan tiada setahu  ibu bapanya ;
melainkan disangkanya ia ada diantara orang yang berjalan sertanya sehingga sampai sejauh  sehari  perjalanan , lalu dicarinya dia di antara kaum kelauraga dan kenal-kenalannya ;
tetapi sebab tiada dijumpainya , berbaliklah  keduanya ke Yerusalem mencari dia .
Lepas tiga hari  , dijumpainya dia di dalam Bait Allah  sedang duduk  di tengah-tengah guru-guu  di situ , mendengar mereka itu bersoal-jawab .
Maka sekalian orang yang mendengar dia itupun tercengang-cenganlah akan pengetahuan dan dijawabnya .
Maka tercengang-cenganglah ibu bapanya melihat dia, lalu kata ibunya kepadanya : “ hai anakku, apakah sebabnya  engkau berbuat demikian kepada kami ? Tengoklah , bapamu dengan aku mencari engkau dengan bersusah payah “.
Maka berkatalah ia kepada mereka itu : “ Apakah sebabnya kamu mencari aku ? Tiadakah kamu ketahui bahwa aku wajib ada di dalam pekerjaan Bapa-ku “.
Tetapi ibu bapanya tiada paham akan perkataan yang dikatakannya itu.
Maka pulanglah ia sertanya lalu tibalah di Nazaret dan diturutnya perintahnya . maka ibunya , menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya.
Maka Yesus pun makin bertambah-tambah hikmat dan besarnya dan main diperkenan Allah dan manusia .
B.       Menurut Injil Barnabas (  Pasal 9 : 6 – 15 )
Si anak kian membesar dalam nikmat dan hikmat di hadapan Allah dan manusia .
Dan ketika Yesus berusia dua belas tahun , naiklah dia bersama Maryam dan Yusuf ke Yerusalem untuk bersembah sujud di sana sesuai dengan syariat Tuhan yang tertulis dalam kitab Musa .
Dan ketika sembahyang mereka telah selesai , kebalilah mereka dengan kehilangan Yesus karena mereka mengira bahwa ia pulang ke tanah air bersama sanak kerabat mereka .
Oleh karena itu Maryam dengan Yusuf  kembali ke Yerusalem mencari yesus di antara sanak kerabat dan tetangga-tetangga .
Pada hari yang ketiga , mereka menjumpai si anak itu dalam Bait Allah di tengah-tengah pada Ulama , sedang mendebat mereka tentang persoalan syariat.
Seetiap orang dari mereka m,engagumi pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban-nya . Kata mereka : “ Bagaimana ia mendapat ilmu semacam ini sedang ia masih kecil dan belum belajar membaca ? “.
Lalu Maryam menegurnya sambil berkata : “ Wahai anakku , apa yang telah kau perbuat kepada kami , saya dan ayahmu telah mencarimu tiga hari dan kami berdua merasa gundah gulana “.
Yesus mejawab : “ Tidakkah ibu mengetahui bahwa berkhidmat kepada Allah harus didahulukan di atas ayah dan ibu “.
Kemudian turunlah Yesus beserta ibundanya dan Yusuf ke Nazaret .
Dia amat berbakti kepada keduanya dengan penuh kerendahan diri dan hormat .
Tidak diragukan lagi akan kesamaan kisah yang diceritakan Injil Lukas dengan yang diceritakan Injil Barnabas mengenai perjalanan Yesus bersama Maryam ibunya dan Yusuf ke Yerusalem , kemudian Maryam dan Yusuf kehilangan Yesus lalu mencarinya selama tiga hari dan ternyata mendapatkan Yesus sedang terlibat perdebatan dengan para Ahli Torat di Bait Allah.  Perbedaannya hanya dalam narasinya atau kalimat-kalimat penceritaannya saja. Jika ada perbedaan maka perbedaan tersebut hanya pada satu hal yaitu kesan kuat bahwa yang dikisahkan Injil Barnabas lebih memunculkan sikap kesantunan Yesus kepada ibu-bapaknya dibandingkan dengan yang dikisahkan Injil Lukas . Bandingkan kalimat jawaban Yesus kepada Maryam menurut Injil Lukas : “ Apakah sebabnya kamu mencari aku ? Tiadakah kamu ketahui bahwa aku wajib ada di dalam pekerjaan Bapa-ku “ dengan jawaban Yesus kepada Maryam menurut Injil Barnabas “ Tidakkah ibu mengetahui bahwa berkhidmat kepada Allah harus didahulukan di atas ayah dan ibu “ . Perbedaan “ kesantunan “ tidak mengubah kesamaan substansi yang dikatakan Yesus . Perlu diketahui kisah yang tersaji di antara Injil-Injil Kanonik hanya diceritakan Injil Lukas sedangkan ketiga Injil kanonik lainnya : Injil Matius, Injil Markus dan Injil Yahya , tidak menyebut sama sekali  [6] ).

6.        KISAH ZAKHEUS  SI PEMUNGUT CUKAI.

Zakheus  adalah  seorang  kepala  pemungut  cukai  yang  kaya.  Dalam  pandangan Yahudi ,seorang pemungut cukai adalah orang berdosa. Di antara Injil-Injil kanonik, kisah Zakheus  yang ingin menyaksikan Yesus bersama mukjizatnya , hanya dikisahkan Injil Lukas, sedangkan Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya tidak menyebutnya samasekali. Salah satu apologi yang selalu dimunculkan penganut Kristen dalam membela “ kesucian “ Bibel yaitu Bibel ditulis berdasarkan inspirasi Roh Kudus , salah satu oknum Tuhan dalam konsep Ketuhanan yang Trinitas. Jika demikian halnya , menjadi pertanyaan , apakah pengarang Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya tidak memperoleh inspirasi dari Roh Kudus tentang kisah Zakheus sehingga tidak mencantumkannya  dalam  Injil  yang  mereka  karang ?  Berikut  disajikan  kisah Zakheus menurut versi Injil Lukas dan Injil Barnabas.

A.      Menurut Injil Kanonik ( Injil Lukas  19 : 1-10 )
Maka masuklah Yesus melalui negeri Yerikho .
Maka adalah seorang bernama ZAKHEUS , yaitu kepala pemungut cukai lagi kaya .
Maka dicarinyajalan hendak melihat siapa gerangan Yesus itu , tetapi tiada dapat oleh sebab orang banyak , lagi ia rendah .
Maka berlarilah ia dahulu lalu memanjat sepohon ara hendak melihat Yesus karena dari
situlah Ia akan lalu .
Tatkala sampai  ke  tempat  itu, maka  Yesus  pun  memandang  ke  atas dan  berkata kepadanya : “ Hai Zakheus, turunlah engkau dengan segera karena pada hari ini tak dapat tiada Aku menumpang di dalam rumahmu “.
Maka segeralah ia turun , menyambut Dia dengan sukacitanya .
Maka sekalian orang yang melihat hal itu bersungut-sungutlah serta berkata : “ Bahwa kepada seorang yang berdosa Ia pergi menumpang “.
Maka berdirilah Zakheus serta berkata kepada Tuhan : “ Sesungguhnya setengah daripada harta hamba, ya Tuhan, hamba sedekahkan kepada orang miskin dan jikalau hamba sudah memperdayakan harta orang , hamba mengembalikan empat kali ganda “.
Maka Yesuspun berkatalah kepadanya : “ Pada hari ini , datanglah selamat kepada seisi  rumah ini karena ia ini juga terhisab kepada anak Ibrahim
Karena Anak manusia datang hendak mencari dan menyelamatkan manusia.
B.       Menurut Injil Barnabas ( Barnabas  143 : 6-16 )
Dan dengan begitu sampailah Yesus ke Nazaret pada pagi hari Sabbat .
Lalu ketika para penduduk mengetahui bahwa dia itu Yesus, maka tiap orang ingin melihatnya .
Sehingga seorang pemungut cukai bernama Zakheus berperawakan pendek , tak dapat melihat Yesus dalam berjejal-jejal khalayak , maka ia memanjat pohon jummaiz ke puncaknya.
Kemudian ia menunggu di situ sampai Yesus lewat di tempat itu dalam perjalanannya menuju ke pertemuan.
Dan ketika Yesus sampai di tempat itu , ia memandang ke atas sambil mengatakan : “ Turunlah ya Zakheus , sebab aku akan tinggal di rumahmu “.
Lalu turunlah orang itu dan menciumuya dengan senang kemudian ia membuat suatu jamuan besar .
Maka  menggerutulah  orang-orang Parisi , kata mereka kepada murid-murid Yesus : “ Mengapa
guru kamu itu pergi untuk makan bersama dengan kaum pemungut cukai dan orang-orang yang berdosa ? “ .
Yesus menjawab :“ Untuk apa seorang dokter itu mengunjungi rumah orang yang sakit ?
Katakanlah kepadaku, nanti aku akan menjawab kamu, mengapa aku pergi ke sana “.
Mereka menjawab : “ Untuk menyembuhkan penyakit “.
Sahut Yesus  : “ Kamu  telah  bertutur  benar  karena  orang - orang yang sehat itu tidak memerlukan dokter , hanya orang-orang yang sakit , itu yang memerlukan “.
Kisah tentang Zakheus pada kedua versi ,  secara substantif tidaklah berbeda , kecuali pada aspek detailnya seperti misalnya dalam versi Injil Lukas, tidak ada respon Yesus atas gerutuan khalayak ( orang-orang Parisi ) lantaran Yesus datang dan makan-makan dengan Zakheus , sang kepala pemungut cukai – kelompok manusia berdosa . Sedangkan versi Injil Barnabas menyajikan argumentasi Yesus yang sangat logis atas  gerutuan ketidak-senangan khalayak  tersebut.

7.        MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR .

Mukjizat Yesus yang mengubah air menjadi anggur atau arak , dari antara Injil-Injil Kanonik hanya diceritakan oleh Injil Yahya  tentang pesta perkawinan di Kana [7] ).
Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas  tidak menyebut sama sekali . Sedangkan  Injil Barnabas juga menceritakannya ,  juga  dalam  sebuah  acara  perkawinan tanpa menyebut daerah tempat pesta perkawinan itu berlangsung  .
A.       Menurut Injil Kanonik ( Injil Yahya  2  : 1-10 )
Maka dua hari kemudian daripada iru ada suatu perjamuan kawin di negeri Kana , di tanah Galilea dan ibu Yesus ada di sana .
Maka Yesuspun dengan murid-muridnya dijemput kepada perjamuan kawin itu .
Apabila kekurangan air anggur , berkatalah ibu Yesus kepadanya : “ Mereka itu tiada berair anggur “.
Maka kata Yesus kepadanya : “ Hai perempuan , apakah yang kena mengena di antara aku dengan engkau ? Saatku belum sampai “.
Maka kata ibunya kepada segala pelayan itu : “ Perbuatlah barang apa yang ia katakan kepadamu “.
Maka adalah  di situ  terletak  tempayan  batu  enam buah , yaitu  menurut adat basuhan orang Yahudi , tiap-tiap tempayan itu muat dua tiga buyung air .
Maka kata Yesus kepada mereka itu : “ Isikan air ke dalam segala tempayan ini “. Maka mereka itupun mengisi penuh sampai ke mulutnya .
Lalu katanya kepada mereka itu : “ Cedoklah sekarang dan bawalah kepada kepala perjamuan itu “. Maka dibawanyalah .
Setelah dikecap oleh kepala perjamuan akan air yang sudah jadi anggur itu (  tiada  diketahuinya
darimana datangnya , tetapi ketahuanlah pada segala pelayan yang mencedokkan air itu ) maka kepala perjamuan itupun memanggil mempelai laki-laki.
Lalu katanya kepadanya : “ Biasanya tiap-tiap orang menjamukan dahulu air anggur yang baik dan setelah puas orang minum baru dijamukannya yang kurang baik ; tetapi tuan menyimpan air anggur yang baik sampai sekarang “.

B.       Menurut Injil Barnabas  ( Barnabas pasal 15  : 1-14 )
Dan ketika hari raya Paskah telah dekat maka Yesus beserta murid-murid dan ibundanya telah diundang oleh seorang kaya ke perjamuan perkawinan .
Maka pergilah Yesus ( ke perjamuan itu ).
Dan ketika mereka dalam perjamuan , tiba-tiba habislah arak ( di situ ).
Maka ibunda Yesus berkata kepadanya : “ Mereka tidak mempunyai arak “.
Yesus menjawab : “ Apa hubungan saya dengan soal itu ya ibuku ? “.
Maka ibunda Yesus telah memesan para pelayan untuk menurut segala yang diperintahkan kepada mereka oleh Yesus Almasih.
Dan di situ ada enam tempayan air yang dipakai untuk mensucikan diri mereka buat sembahyang menurut kebiasaan Israil .
Maka Yesus berkata : “ Penuhilah tempayan-tempayan ini dengan air “.
Lalu para khadam telah mengerjakan demikian .
Maka Yesus berkata kepada mereka : “ Dengan nama Allah , berilah minum para undangan “.
Kemudian para khadam mensajikan kepada pemimpin jamuan yang menegur  mereka, katanya :
“ Wahai para khadam yang rendah , mengapa kalian meninggalkan arak yang baik ini hingga sekarang ? “ karena ia tidak mengetahui tentang apa yang telah diperbuat oleh Yesus .
Maka para khadam menjawab : “ Di sini ada seorang Kudus Allah , dia itu menjadikan arak dari air “ .
Tetapi pemimpin jamuan itu mengira bahwa para khadam itu sedang mabuk .
Kisah yang diceritakan kedua versi Injil– Injil Yahya dan Injil Barnabas – menunjukkan kesamaan  yang kental  ketika tiga Injil Kanonik – Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas –  sama sekali tidak menceritakannya . Tidak ada perbedaan yang mendasar . Kalau dalam Injil Yahya disebutkan tempat acara perkawinan adalah Kana , sedangkan Injil Barnabas tidak menyebut nama tempat tersebut . Namun demikian ada juga yang memberi kesan berbeda terhadap Yesus  berdasarkan perbedaan pengisahan. Dalam versi Injil Yahya , terlihat betapa kasarnya Yesus terhadap ibunya yaitu ketika ibunya memberitahu : “ Mereka itu tiada berair anggur   ternyata Yesus menyambutnya dengan kata-kata yang jauh dari sopan santun  : “ Hai perempuan , apakah yang kena mengena di antara aku dengan   engkau ? Saatku belum    sampai “. Kesan kekasaran demikian tidak tampak dalam versi Injil Barnabas bahkan menyajikan figur Yesus yang lembut hati dengan berkata kepada ibunya :   Apa hubungan saya dengan soal itu ya ibuku ? “ ketika ibunya memberitahu :   Mereka tidak mempunyai arak “ . Cerita disajikan Injil Barnabas sangat wajar dan alamiah dibandingkan dengan yang disajikan Injil Yahya , sekalipun menyajikan kesamaan cerita . Dilihat dari segi perbedaan sikap dan ucapan Yesus kepada ibunya, tampaknya Injil Barnabas lebih benar dan “ lebih asli “ dari Injil-Injil Kanonik , khususnya Injil Yahya.

8.        PEREMPUAN KANAAN DAN ANAKNYA 

Kisah perempuan Kanaan yang bertemu Yesus diceritakan dalam Injil Kanonik yaitu Injil Matius dan Injil Markus , tetapi tidak diceritakan dalam Injil Lukas dan Injil Yahya . Dan kisah ini diceritakan juga dalam Injil Barnabas .

A.      Menurut Injil Kanonik .
a.         Injil Matius  ( Matius 15 : 21-28  )
Maka Yesus pun keluarlah dari sana serta berangkat ke jajahan Tsur dan Sidon .
Maka adalah seorang PEREMPUAN KANANI  datang dari jajahan itu serta berteriak,katanya : “ Ya Tuhan , ya Anak Daud , kasihankanlah hamba karena anak hamba yang perempuan dirasuk setan terlalu sangat “.
Tetapi sepatah katapun tiada dijawab oleh Yesus kepada perempuan itu . Maka datanglah murid- muridnya meminta kepadanya serta berkata :“ Suruhlah perempuan itu pergi karena ia berteriak-teriak di belakang kita “.
Maka jawab Yesus , katanya : “ Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat dari antara bani Israil “.
Maka datanglah perempuan itu sujud menyembah Dia, katanya: “Ya Tuhan, tolonglah hamba “.
Tetapi dijawab Yesus , katanya : “ Tiada patut diambil roti dari anak-anak lalu mencampakkan kepada anjing “.
Maka kata perempuan itu : “ Benarlah ya Tuhan , tetapi anjing itupun makan segala remah-remah yang jatuh dari atas meja tuannya “.
Lalu dijawab Yesus serta berkata kepadanya : “ Hai perempuan , besarlah imanmu ; jadilah bagiku sama seperti engkau kehendaki “. Maka sembuhlah anaknya yang perempuan itu pada ketika itu juga .
b.        Injil Markus ( Markus 7 : 24 : 30 )
Maka berangkatlah Yesus dari sana lalu pergi kejajahan Tsur dan Sidon. Maka masuklah Ia ke sebuah rumah, kehendaknya jangan diketahui oleh seorangpun tetapi tiada dapat Ia bersembunyi
Karena dengan segera kedengaranlah khabar Yesus kepada seorang perempuan yang anaknya yang perempuan dirasuk setan , lalu dtang serta sujud pada kakinya .
Adapun perempuan itu SEORANG ORANG GERIKA BANGSA SIRO PUNIKI . Maka ia meminta Yesus membuangkan setan itu dari dalam anaknya .
Tetapi katanya kepada perempuan itu : “ Biarlah anak-anak dikenyangkan dulu karena tiada patut diambil roti dari anak-anak lalu mencampakkannya kepada anjing .
Maka sahut perempuan itu serta berkata kepadanya : “ Benarlah ya Rabbi , tetapi anjing yang di bawah meja itupun makan segala remah-remah anak-anak itu “.
Lalu kata Yesus kepadanya : “ Oleh karena katamu ini , pergilah engkau ; sudahlah keluar setan itu dari dalam anakmu “.
Setelah perempuan itu sampai ke rumahnya didapatinya demikian , yaitu budak itu berbaring di atas tempat tidur dan setan itupun  sudah keluar .
B.       Menurut Injil Barnabas (  Barnabas pasal 21 : 16 -30 )
Dan pulanglah Yesus dari sana dn mendakilah ia di sekitar Tsur dan Sibon .
Tiba-tiba dia menjumpai seorang perempuan Kanaan bersama kedua puteranya telah datang ke negerinya untuk melihat Yesus .
Dan ketilka perempuan itu melihatnya datang beserta murid-muridnya , maka menjeritlah dia :   “ Ya Yesus , Anak Daud , kasihanilah anak perempuanku yang disiksa oleh Setan “.
Tetapi Yesus tidak menjawab sepatahpun jua karena mereka itu bukanlah dari golongan orang yang sunat .
Maka murid-murid memohon belas kasihannya , kata mereka : “ Ya Guru , kasihanilah mereka. Lihatlah betapa kerasnya jeritan dan tangisan mereka “.
Lalu Yesus menjawab : “ Aku tidak diutus kecuali kepada keluarga Israil “ .
Maka majulah perempuan itu beserta kedua anaknya kepada Yesus sambil menangis , katanya : “ Ya Yesus , Anak Daud , kasihanilah aku “.
Yesus menjawab : “ Tidak pantas  sekeping roti itu diambil dari tangan anak-anak kemudian dilemparkan kepada anjing-anjing .
Yesus mengatakan demikian itu hanya karena kenajisan mereka sebab mereka bukan dari golongan orang yang bersunat .
Maka perempuan  itu menjawab : “ Ya Rabbi, sesungguhnya anjing-anjing itu biasanya makan remahan-remahan yang jatuh dari meja penjamu-penjamu makan “.
Ketika itu tercenganglah Yesus dari ucapan perempuan itu lalu berkata : “ Wahai perempuan , sesungguhnya imanmu adalah besar “.
Kemudian Yesus menadahkan kedua tangannya ke langit dan berdoa kepada Allah kemudian ia berkata : “ Wahai perempuan , anak perempuanmu telah dibebaskan maka pergilah di jalanmu dengan selamat “.
Maka pergilah perempuan itu dan ketika dia sampai di rumahnya , menjumapi puterinya sedang memuji-muji Allah .
Dari itu , perempuan itu mengatakan : “ Sungguh benar , tiada Tuhan melainkan Tuhah Israil “.
Secara umum Injil Barnabas, Injil Matius dan Injil Markus , khususnya antara Injil Barnabas dengan Injil Matius , sama-sama menceritakan kisah yang sama. Cuma versi Injil Matius ada kejanggalan dalam hubungan kalimat yaitu ketika perempuan Kanaan berteriak-teriak memanggil Yesus, para murid menginginkan agar perempuan itu diusir dengan berkata kepada Yesus : “ Suruhlah perempuan itu pergi karena ia berteriak-teriak di belakang kita “. Apakah Yesus merespon permintaan para murid  dengan mengusir atau tetap mendiamkan perempuan Kanaan itu? Ternyata Yesus memberi jawaban yang menyimpang dari permintaan para murid : “ Tiadalah aku disuruhkan kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat dari antara bani Israil “. Apa hubungan kedua kalimat ini ? Tidak ada hubungan sama sekali antara permintaan murid dengan jawaban Yesus .  Jawaban Yesus tersebut baru dikatakan sesuai andaikata  para murid meminta agar Yesus memenuhi permintaan perempuan Kanaan tersebut. Ternyata yang disajikan Injil Barnabas sangat wajar dan normal. Oleh karena merasa iba , maka  para murid meminta kepada Yesus untuk memenuhi permintaan perempuan Kanaan yaitu menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan  :  Ya Guru, kasihanilah mereka. Lihatlah betapa kerasnya jeritan dan tangisan mereka  “ maka Yesus menjawab : “  Aku tidak diutus kecuali kepada keluarga Israil “. Wajar sekali dan ada hubungan dan relevansi antara jawaban Yesus dengan permintaan para murid , yang menegaskan bahwa Yesus hanya diutus untuk Bani Israil  sehingga Yesus menolak permintaan para murid untuk memenuhi permintaanam perempuan Kanaan tersebut karena bukan Yahudi ( Bani Israil ). Terlihat, INJIL BARNABAS lebih asli dari Injil Matius. Injil Markus lebih berbeda lagi . Tidak ada disebut permintaan para murid, apakah mengusir perempuan Kanaan seperti yang dikatakan Injil Matius ataukah memenuhi permintaan perempuan Kanaan seperti yang dikatakan Injil Barnabas.  Dan juga Injil Markus memberi identifikasi perempuan itu sebagai SEORANG ORANG GERIKA BANGSA SIRO PUNIKI sedangkan menurut Injil Matius : PEREMPUAN KANAAN . Mana yang benar ?

9.        KISAH  PEREMPUAN BERZINA .
A.      Menurut Injil Kanonik ( yi Injil Yahya )
Cerita tentang perempuan berzina ini hanya Injil Yahya saja yang membicarakannya , sedangkan Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas sama sekali tidak membicarakannya .
Mari disimah ayat Yahya  8 : 2-11 sebagai berikut  :
Pada pagi-pagi hari datanglah Ia pada ke dalam Bait Allah , maka sekalian orang banyak pun datang kepadanya lalu duduklah Ia mengajar mereka itu .
Adalah Ahli Torat dan orang Parisi pun membawa seorang perempuan yang ditangkap tengah berbuat zinah , didirikannya di tengah-tengah .
Serta berkata kepada Yesus :“ Ya Guru, perempuan ini didapat tengah berbuat zinah .
Di dalam Torat dipesan oleh Musa akan merajam perempuan yang demikian. Apakah kata Guru dari   halnya ? “.
Maka mereka itu mengatakan ini hendak mencobai Dia supaya didapatnya jalan mengadukan Dia . Tetapi Yesus tunduk melukis tanah dengan jarinya .
Maka sebab berulang-ulang mereka itu bertanya juga, tegaklah Ia serta berkata kepada mereka itu : “ Siapa di antara kamu yang tiada berdosa , hendaklah ia dahulu melempar batu kepada perempuan itu “.
Lalu tunduklah pula Ia lagi melukis tanah itu .
Setelah mereka itu mendengar kata yang demikian , keluarlah mereka itu seorang lepas seorang , mulai daripada yang tua-tua sampai kepada yang akhir ; maka tinggallah Yesus seorang dirinya dan perempuan itu berdiri di tengah-tengah .
Apabila Yesus tegak, tiada dilihatnya seorangpun kecuali perempuan itu , lalu berkatalah Ia kepadanya : “ Hai perempuan , di manakah mereka itu? Tiadakah seorangpun yang menyalahkan engkau ? “ .
Maka kata perempuan itu : “ Seorangpun tiada ya Rabbi “. Lalu kata Yesus kepada-nya : “ Kalau  demikian , Aku  inipun  tiada  mau  menghukumkan  engkau ;  pergilah  engkau  dan daripada sekarang ini jangan berbuat dosa lagi “.
B.       Menurut Injil Barnabas  ( Barnabas  201 : 1-13 )
Syahdan , setelah  Yesus  memasuki  bait  Allah , maka  ahli - ahli Torat dan orang-orang Parisi membawa seorang perempuan yang ditangkap karena zina .
Lalu mereka berbisik-bisik di antara sesamanya : “ Jika ia melepaskannya maka itu bertentangan dengan syariat Musa dan ia kita anggap berdosa dan apabila ia mengadilinya maka ia akan bertentangan dengan ajarannya karena ia mengabarkan belas kasih “.
Kemudian majulah mereka kepada Yesus sambil mengatakan : “ Ya guru , kami telah jumpai perempuan ini dalam keadan berzinah .
Sedang Musa memerintahkan bahwa ( semacam ini ) harus dirajam . Maka bagaimana pendapatmu ?
Lalu Yesus menundukkan kepalanya sambil melukis di tanah denga jarinya : gambar kaca , di mana tiap orang bisa melihat dosanya di situ .
Maka ketika mereka mendesak untuk mendapat jawaban maka bangkitlah Yesus dan sambil menunjuk dengan jarinya kepada kaca itu , ia berkata : “ Barang siapa di antara kamu yang tidak berdosa maka hendaklah dialah yang pertama merajamnya “.
Kemudian ia kembali menundukkan kepala sambil memeriksa kaca itu .
Maka ketika orang-orang itu melihat yang demikian itu , keluarlah mereka satu demi satu , mulai dari orang-orang tua , karena mereka malu akan melihat kekejian perbuatan mereka .
Dan  ketika  Yesus  berdiri  dan  tidak  melihat  seorang pun  kecuali  perempuan  itu  , ia berkata :   Wahai perempuan , di manakah orang-orang yang akan mengadili  engkau ?
Perempuan itu menjawab sambil menangis : “ Ya tuan , mereka telah pergi, maka apabila engkau ampuni aku  maka demi Allah aku tidak akan melakukan dosa lagi di kemudian hari “.
Kemudian Yesus berkata : “ Maha Berkatlah Allah . Pergilah di jalanmu dengan selamat dan janganlah melakukan dosa lagi di kemudian hari karena  Allah tidak mengutus aku untuk menghukum engkau “.
Cerita  tentang  perempuan  yang  kedapatan  berzinah , pada  intinya tidak ada perbedaan yang mendasar antara versi Injil Yahya dengan Injil Barnabas . Hanya versi Injil Barnabas lebih jelas dan rinci . Kelihatannya versi Injil Barnabas lebih  “ asli “ daripada versi Injil Yahya .  Versi Injil Yahya memberi kesan tentang sikap orang-orang Parisi dan orang-orang tua Yahudi yaitu meninggalkan tempat dan tidak mau memberikan hukuman rajam kepada perempuan yang berzinah itu karena mereka merasa sebagai orang berdosa dan tidak mampu menjawab tantangan Yesus : “ Siapa di antara kamu yang tiada berdosa , hendaklah ia dahulu melempar batu kepada perempuan itu “. Apakah orang-orang Parisi dan orang-orang tua Yahudi itu berada dalam kesadaran sebagai orang berdosa sehingga mereka tidak mampu menjawab tantangan Yesus tersebut ?  Tidaklah demikian . Watak dasar kaum Yahudi adalah siap dan suka berbuat maksiat. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dengan dosanya tidak akan dihukum oleh Tuhan karena mereka adalah “ kekasih Allah “ sedangkan ummat non Yahudi ( Goyim ) hanyalah makhluk yang setara dengan binatang dan diciptakan untuk mengabdi kepada kaum Yahudi . Dengan sikap dan keyakinan seperti itu , akan sulit dipahami bahwa mereka memiliki kesadaran sebagai orang berdosa .
Kesan seperti itu tidak diperoleh dari cerita versi Injil Barnabas. Orang-orang Parisi dan orang-orang tua Yahudi meninggalkan tempat dan tidak mau memberikan hukuman rajam kepada perempuan penzinah karena mereka merasa malu jika perbuatan dosa mereka terlihat dalam gambar kaca yang dibuat Yesus di tanah . Rupanya ada kemampuan mukjizat Yesus – tetapi tidak jadi ditunjukkan  – yaitu bilamana ada orang-orang Yahudi yang mau melaksanakan hukum rajam terhadap perempuan pezina , maka perbuatan maksiat yang pernah dilakukan mereka akan terlihat kembali dalam gambar kaca yang dibuat Yesus. Mereka tidak siap menyaksikan dan menghadapi kenyataan seperti itu . Oleh karena itu mereka pergi meninggalkan Yesus dan perempuan pezina. Jadi, bukan karena mereka merasa diri sebagai orang yang berdosa  melainkan takut ditampakkan perbuatan dosa yang mereka lakukan.
Hal lain yang menjadi perbedaan , kalau dalam Injil Yahya hanya dikatakan : “  Maka mereka itu mengatakan ini hendak mencobai Dia supaya didapatnya jalan mengadukan Dia “. Tetapi bagaimana bentuk  “ mencobai “ Yesus itu tidak diceritakan . Ini berbeda dengan yang disajikan versi Injil Barnabas . Bentuk “ mencobai “ Yesus diungkapkan secara jelas , yaitu  : “ Jika ia melepaskannya maka itu bertentangan dengan syariat Musa dan ia kita anggap berdosa dan apabila ia mengadilinya maka ia akan bertentangan dengan ajarannya karena ia mengabarkan belas kasih “.  Jadi ada usaha orang-orang Parisi dan orang tua-tua Yahudi untuk menempatkan Yesus dalam posisi yang dilematis .

10.    MAKAN MAKANAN DENGAN TANGAN YANG TIDAK DIBASUH  DAN KENAJISAN .
A.      Menurut Injil Kanonik :
Kita baca dalam versi Injil Kanonik  yaitu dalam  Injil Matius 15 : 1-20 ( band. Injil Markus 7 : 1-23 ; Injil Lukas 11 : 37-46 ). Sedangkan Injil Yahya tidak menyebut sama sekali masalah ini.   
Untuk menyingkatnya , dikutip hanya ayat Matius 15 : 1-6 , 10-11, 17-20 sebagai berikut :
Tatkala itu datanglah kepada Yesus orang-orang Parisi dan ahli Torat dari Yerusalem serta berkata: “ Apakah sebabnya murid-muridmu melanggar adat istiadat orang tua-tua ? Karena tiada mereka itu membasuh tangannya apabila hendak makan “.
Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu : “ Apakah sebabnya kamu pun melanggar hukum Allah oleh sebab adat istiadat orang tua-tua kamu ? .
Karena  Allah  telah  berfirman  : ‘ Hormatilah ibu –bapamu ! “  dan  lagi : ‘ Siapa yang mencerca bapanya atau ibunya ialah akan mati dibunuh ‘ .
Tetapi kata kamu ini : ‘ Barang siapa yang berkata kepada bapanya atau ibunya :  ‘ Bahwa barang yang patut menjadi faedahmu daripadaku itulah kupersembahkan kepada Allah , maka tiada wajib orang itu memberi hormat kepada bapanya atau ibunya lagi ‘. Demikianlah kamu meniadakan firman Allah oleh sebab adat-istiadat orang tua-tua kamu “.
........................................................................................................................................
Maka dipanggilnya pula orang banyak itu lalu berkata kepada mereka itu :  “ Dengarlah dan ketahuilah olehmu .Bukannya barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang , melainkan barang yang keluar dari dalam mulut itulah yang menajiskan orang “ .
........................................................................................................................................
Tiadakah kamu mengerti bahwa barang apa yang masuk ke dalam mulut itu terus ke dalam perut dan dibuangkan ke dalam jamban ?
Tetapi barang apa yang keluar dari dalam mulut , itulah datang dari dalam hati ; maka itulah yang menajiskan orang . Karena dari dalam hati itupun keluar pikiran yang jahat , bunuhan, zinah, persundalan , pencurian , saksi dusta , hujat ; segala hal itulah yang menajiskan orang , tetapi makan denganm dengan tangan yang tiada berbasuh , tiada menajiskan orang  “.
B.       Menurut Injil Barnabas  (Barnabas  pasal 32  - dikutip hanya ayat 1 sd : 10 – ayat 31- 34  )
Kemudian salah seorang gembong dari ahli Torat mengundang Yesus untuk makan malam , demi diujinya .
Maka datanglah Yesus ke sana bersama para muridnya .
Dan banyak dari ahli Torat sedang menunggu di rumah itu unutk mengujinya .
Maka duduklah para murid itu di depan meja makan tanpa membasuh tangan mereka .
Lalu ahli Torat memanggil Yesus , kata mereka : “ Mengapakah para muridmu tidak memelihara  adat  kebiasaan orang tua–tua kita dengan tanpa mencuci tangan mereka sebelum makan roti ? “.
Yesus menjawab : “ Dan aku bertanya kepadamu , sebab apakah kamu membatalkan syariat Allah untuk memelihara adat istiadatmu ?
Kamu katakan kepada putera ayah-ayat yang miskin : ‘ Persembahkan dan nazarkan segalanya untuk bait Allah ‘ .
Sedangkan apa yang dinaxzarkan oleh mereka itu adalah dari harta yang sedikit yang harus digunakan oleh mereka untuk memelihara orang tua-tua mereka .
Dan apabila ayah-ayah mereka itu mau mengambil uang , menjeritlah sang anak itu sambil mengatakan , ini uang adalah nazar untuk Allah .
Sehingga ayah-ayah itu ditimpa oleh kemelaratan dari sebab itu 
.....................................................................................................................................
Sesungguhnya  kukatakan  kepadamu  sekalian  bahwa  makan  roti dengan tangan yang tidak bersih tidak akan menajiskan seorang karena sesuatu yang masuk ke dalam manusia tidak menajiskan manusia itu tetapi yang keluar dari manusia itu menajiskan manusia .
Ketika itu berkatalah salah seorang dari ahli Torat : “ Apabila aku makan daging babi atau daging daging najis yang lain , tidakkah itu menajiskan hatiku ? ”.
Yesus menjawab : “ Sesungguhnya maksiat itu tidak memasuki manusia tetapi keluar dari hati manusia .
Dan oleh karena itulah akan menjadi najis apabila ia makan makanan yang haram “.
Masalah makan tanpa membasuh tangan dan kenajisan , tidak berbeda antara versi Injil Matius dengan Injil Barnabas . Perbedaan kecil tentu ada tetapi tidak prinsipil seperti misalnya versi Injil Matius tidak menceritakan di tempat mana para murid Yesus itu makan tanpa membasuh tangan tersebut. Hanya dikisahkan , orang orang Parisi dan ahli Torat dari Yerusalem dan “ memprotes “ kepada Yesus : “ Apakah sebabnya murid-muridmu melanggar adat istiadat orang tua-tua ? Karena tiada mereka itu membasuh tangannya apabila hendak makan “.  Sedangkan dalam Injil Barnabas dikisahkan bahwa orang-orang Parisi dan ahli Torat itu mengundang Yesus dan para murid untuk makan di tempat mereka dan menyaksikan murid-murid Yesus makan roti tanpa membasuh tangan terlebih dahulu . Sama dengan versi Injil Lukas ( Lukas 11 :37 ).  Injil Markus berbeda lagi. Diceritakan, orang Parisi dan para ahli Torat datang ke tempat Yesus dan  menyaksikan  para  murid  Yesus  makan  roti  tanpa  membasuh  tangan  terlebih  dahulu ( Markus 7 : 1-2 ). 
Dan yang menarik adalah “ isi tuturan bantahan “ Yesus terhadap  protes orang-orang Parisi dan ahli Torat tentang para murid Yesus yang tidak membasuh tangan ketika makan , ternyata justru berbeda antara masing-masing Injil Kanonik ( Matius , Markus dan Lukas ) . Perbedaan ini memunculkan pertanyaan, bagaimana “ isi tuturan bantahan “ Yesus tersebut yang  sesungguh-nya ? Apologi apa yang akan ditampilkan penganut Kristen sehubungan dengan fakta-fakta ini ? Biasanya penganut Kristen sangat pintar berapologi . Tapi yang pasti fakta-fakta yang demikian menjadi bukti tentang ketidak-murnian Bibel baik sebagai kitab sejarah ataupun sebagai kitab suci .

11.    PENGURAPAN DENGAN MINYAK  OLEH MARYAM  .
A.      Menurut Injil-Injil Kanonik  :
a.         Yahya  12 : 1-11
Maka enam hari dahulu daripada hari raya Pasah itu , datanglah Yesus ke Baitani di tempat Lazarus dibangkitkan oleh Yesus dari antara orang mati.
Di situ mereka itu membuat suatu perjamuan baginya dan Maria adalah melayani ; maka Lazarus itu seorang daripada orang yang duduk makan dengan Yesus .
Lalu diambil oleh Maryam sekati minyak narwastu jati yang mahal harganya , diurapinya kaki Yesus serta disapunya kakinya itu dengan rambutnya . Maka semerbaklah bau minyak narwastu itu memenuhi rumah itu.
Tetapi kata seorang muridnya yaitu Yudas Iskariot, yang kemudian menyerahkan   dia :
Apakah sebabnya minyak ini tiada dijual dengan harga tiga ratus dinar dan disedekah-kan kepada orang miskin ? “.
Maka Yudas berkata demikian itu bukan sebab diindahkannya hal orang miskin melainkan sebab ia pencuri dan memegang pundi-pundi serta mengambil uang yang dimasuk-kan ke dalamnya .
Maka kata Yesus : “ Biarkanlah perempuan itu , minyak narwastu itu seolah-olah ditaruhnya bagi hari Aku dikuburkan .
Karena orang miskin selalu ada padamu tetapi Aku ini tiada selalu padamu  “ .
b.        Matius  26  : 6 -13
Tatkala Yesus di Baitani di dalam rumah Simon yang kena bala zara’at ,maka datanglah kepadanya
seorang perempuan yang membawa suatu buli-buli berisi minyak wangi yang mahal harganya lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus pada waktu Ia duduk makan .
Setelah dilihat oleh murid-murid itu maka masing- masing sakit hatinya serta berkata : “ Apa maksud keborosan itu ?  “.
Karena minyak ini boleh laku dijual dengan mahal harganya disedekahkan kepada orang miskin“.
Tetapi serta tampak hal itu kepada Yesus lalu berkatalah Ia kepada mereka itu : “Apakah sebabnya kamu menyusahkan perempuan itu ? Karena ia membuat suatu kebajikan kepadaku .
Sebab orang miskin senantiasa bersama-sama dengan kamu tetapi Aku ini tiada selalu bersama-sama dengan kamu .
Karena  di dalam hal perempuan itu mencurahkan minyak ini di atas tubuhku itu , seolah-olah diperbuatnya akan menyediakan hal menguburkan Aku kelak .
Dengan sesungguhnya aku berkata kepadamu : “ Barang di manapun di dalam seluruh dunia ini Injil itu dimasyhurkan , perbuatan perempuan ini akan disebutkan juga menjadi suatu peringatan atasnya  “ .
c.         Markus  14 : 1-9
Adalah dua hari dahulu daripada hari raya Pasah dan roti tiada beragi ; maka segala kepala imam dan ahli Torat mencari daya upaya hendak menangkap Yesus dengan muslihat dan membunuh Dia .
Karena kata mereka itu  : “ Janganlah pada hari raya supaya jangan timbul huru hara di antara kaum itu “.
Tatkala Yesus di Baitani di dalam rumah Simon yang kena bala zara’at , maka sedang Ia duduk makan , datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam beriai minyak narwastu jati dan mahal harganya maka dibukanya buli-buli itu lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus .
Maka adalah beberapa orang gusar akan perkara itu, katanya : “ Apakah sebabnya minyak narwastu itu diboroskan saja ?
Karena kalau dijual niscaya harganya lebih tiga ratus dinar dan dapat diberikan kepada orang miskin “. Lalu mereka itu memarahi dia .
Tetapi kata Yesus : “ Biarkanlah dia ; apakah sebabnya kamu menyusahkan dia ? Ia membuat suatu kebajikan kepadaku .
Sebab orang-orang miskin senantiasa bersama-sama dengan kamu dan jikalau kamu  sudi , dapatlah kamu berbuat baik kepada mereka itu , tetapi  Aku  ini tiada selalu bersama-sama dengan kamu .
Perempuan ini sudah berbuat seberapa dapat dibuatnya yaitu ia datang hendak meng-urapi tubuhku, seolah-olah suatu persediaan bagi hal menguburkan kelak .
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barang siapa di mana pun di dalam seluruh dunia ini Injil itu dimasyhurkan maka perbuatan perempuan ini akan disebutkan juga menjadi suatu peringatan adanya
d.        Lukas 7 : 36-50
Adalah seorang Parisi menjemput Yesus makan bersama-sama dengan Dia. Maka masuklah Ia ke rumah orang Parisi itu lalu duduk makan .
Di dalam negeri itu  adalah seorang perempuan  berdosa ; apabila  diketahuinya bahwa Yesus tengah duduk makan di dalam rumah orang Parisi itu , maka dibawanya suatu buli-buli berisi minyak wangi .
Maka berdirilah perempuan itu di belakang dekat kaki Yesus sambil menangis lalu mulailah ia membasahkan kakinya dengan air matanya dan menyapu dengan rmbutnya lalu diciumnya kakinya itu serta diurapinya dengan minyak wangi.
Tetapi apabila orang Parisi yang menjemput Yesus melihat hal itu , berkatalah ia di dalam hatinya , katanya : “ Orang ini , jikalau ia seorang nabi, niscaya diketahuinya siapa dan apa macamnya perempuan itu yang menjamah Dia karena perempuan ini seorang yang berdosa “.
Maka Yesus sambil menjawab berkata kepadanya : “ Hai Simon , ada satu perkara yang hendak kukatakan kepadamu “. Maka katanya : “ Ya  Guru , katakanlah “.
“ Adalah dua orang yang berutang kepada seorang yang meminjamkan uang , maka yang seorang berutang lima ratus dinar dan yang lain lima puluh .
Maka sebab pada mereka itu tiada pembayarnya , dilepaskannya kedua-duanya daripada utang . Sekarang yang manakah daripada dua orang itu akan terlebih menagsihi dia ? “.
Maka sahut Simon, katanya : “ Hamba sangka, orang dilepaskannya daripada utang yang terlebih banyak itu “. Maka kata Yesus kepadanya : “ Betullah sangkamu itu “.
Lalu berpalinglah Ia kepada perempuan itu serta berkata kepada Simon : “ Engkau nampaklah perempuan ini ? . Bahwa aku masuk ke rumahmu , tiada engkau memberi air akan pembasuh kakiku tetapi ia membasahkan kakiku dengan air matanya dan menyapu dengan rambutnya .
Tiada engkau mencium Aku, tetapi perempuan itu semenjak Aku masuk tiada berhenti mencium kakiku .
Tiada  engkau  mengurapi  kepalaku,  tetapi  perempuan  ini  mengurapi  kakiku  dengan minyak wangi.
Oleh sebab itu , Aku berkata kepadamu bahwa dosanya yang banyak itu diampunilah karena kasihnya amat sangat ; tetapi kepada orang yang diampuni sedikit , kasihnya juga sedikit “.
Lalu katanya kepada perempuan itu : “ Segala dosamu sudah diampuni “.
Maka orang yang duduk makan bersama - sama  mulailah berkata di dalam hatinya : “ Siapakah orang ini yang dapat juga mengampuni dosa ? “
Maka kata Yesus kepada perempuan itu : “ Imanmu sudah menyelamatkan engkau , pulanglah engkau dengan sejahtera “.

B.       Menurut Injil Barnabas ( Barnabas  205  )
Syahdan ketika Yesus sedang makan malam bersama murid-muridnya di rumah Simon yang sopak itu, tiba-tiba masuklah Maryam, saudari Lazarus ke dalam rumah .
Kemudian ia telah memecahkan sebuah botol berisi minyak wangi lalu dituangkannya di atas kepala dan baju Yesus .
Maka  ketika  Yudas  si  pengkhianat  melihat hal itu , ia berusaha untuk mencegah Maryam dari perbuatan demikian itu sambil berkata : “ Pergilah dan jual minyak wangi ini , kemudian bawakan uangnya untuk kusedekahkan kepada kaum fakir miskin “.
Yesus menjawab : “ Mengapa engkau menyegahnya ? .
Tinggalkan dia karena kaum fakir miskin itu akan selalu berada bersamamu tetapi aku tidak akan selalu besertamu “.
Yudas menjawab: “ Ya guru, minyak wangi ini bisa dijual dengan tiga ratus keping uang.
Bayangkanlah , berapa banyak orang fakir yang bisa ditolong dengan ( uang ) itu “.
Yesus menjawab : “ Ya Yudas , sebenarnya aku mengetahui isi hatimu , maka tunggulah , aku akan berikan semuanya itu kepadamu “.
Lalu tiap orang makan sambil ketakutan .
Kita baca pula Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15 ( ayat 129 : 14 – 15 tidak dikutip )
Kemudian Yesus diundang bersantap roti oleh seorang yang pernah berpenyakit sopak (bernama) Simon , lalu ia disembuhkan oleh Yesus.
........................................................................................................................................
Maka ketika Yesus masuk ke rumah Simon , duduklah ia di depan meja makan.
Dan di saat ia sedang bersantap, tiba-tiba masuklah seorang perempuan jalang bernama Maryam, lalu merebahkan dirinya ke tanah di belakang kedua kaki Yesus , kemudian membasuhnya dengan air matanya dan menyapunya dengan miyak wangi dan mengusap-nya dengan rambut kepalanya .
Maka agak kecewalah Simon bersama mereka yang sedang makan .
Mereka berkata dalam hati : “ Jika orang ini Nabi , niscaya ia mengetahui , siapakah gerangan perempuan ini,dari golongan apakah ia dan tidak akan mengizinkannya untuk menyentuh dia “.
Di saat itu, Yesus berkata : “ Ya, Simon, sesungguhnya ada sesuatu yang kukatakan kepadamu “.
Simon menjawab : “ Katakanlah ya guru , karena aku sungguh suka mendengarkan uraianmu “.
Yesus berkata : “ Ada seorang mempunyai piutang kepada dua orang , yang satu berhutang kepadanya lima puluh filis sedangkan yang lain lima ratus ,
Lalu oleh karena keduanya itu tidak mempunyai sesuatu yang akan dibayarkan , maka yang berpiutang itu mengasihani dan memaafkan kedua orang itu akan hutangnya masing-masing .
Siapakah di antara kedua orang itu yang akan lebih menyayangi yang berpiutang  itu ? “
Simon menjawab : “ Orang yang hutangnya lebih banyak dan dimaafkan itu “.
Yesus berkata : “ Sungguh tepat jawabanmu .
Jika demikian maka kukatakan kepadamu , renungkanlah keadaan perempuan ini dan keadaan  dirimu .
Karena kamu berdua masing-masing berhutang kepada Allah , yang satu dengan penyakit sopak badan dan yang lain dengan sopak roh , yaitu dosa .
Maka Allah Tuhan kita telah mengasihani karena doa-doaku dan Ia menghendaki sembuhnya badanmu dan sembuhnya roh perempuan itu .
Dari itu engkau menyayangi aku hanya sedikit karena engkau mendapat karunia kecil
Dan begitulah aku memasuki rumahmu , aku tidak kau ciumi dan tidak kau minyaki kepalaku .
Tetapi perempuan ini maka ketika ia masuk rumahmu , ia terus merebahkan dirinya pada kedua kakiku yang dibasuhnya dengan air matanya dan diusapnya dengan wewangian .
Dari itu kukatakan kepadamu bahwa dia telah diampuni banyak dosa-dosanya karena ia mencintai banyak “.
Kemudian ia memalingkan mukanya kepada pertemuan itu , katanya : “ Pergilah engkau pulang karena Allah Tuhan kita telah menggampuni dosa-dosamu . Akan tetapi perhatikanlah , jangan engkau berdosa lagi di kemudian hari . Imanmu telah menyelamatkan engkau “.
Versi Injil Barnabas menyajikan dua kisah pengurapan Yesus dengan minyak wangi oleh Maryam. Apakah ada dua kejadian yang berbeda ? Kejadian sama-sama diceritakan berlangsung di rumah Simon , si mantan penderita bala zara’at ( penyakit sopak , lepra ) yang disembuhkan Yesus . Juga tokoh perempuan yang diceritakan , sama yaitu Maryam . Melihat kesamaan tempat dan figur terkait , dapat dipastikan bahwa yang diceritakan adalah satu kejadian . Perbedaan penyajian karena target penyanggahan berbeda. Ayat Barnabas pasal  205  target penyanggahan adalah terhadap Yudas Iskariot , sedangkan ayat Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15 , target penyanggahan adalah terhadap Simon pemilik rumah dan mantan penderita bala zara’at , karena keduanya - Yudas Iskariot dan Simon - memberikan respon sendiri-sendiri ketika menyaksikan Maryam mengurapi Yesus dengan menggunakan minyak wangi .
Dapat dilihat ada kesamaan versi Injil Yahya  ( Yahya 12 : 1-11 ) dengan versi Injil Barnabas ( Barnabas  pasal  205 ) dan kesamaan versi Injil Lukas ( Lukas 7 : 36-50  ) dengan versi Injil Barnabas  ( Barnabas  129 : 13-21 sd  130 : 1-15  ) . Jika aspek kesamaan yang dikemukakan dijadikan dasar penetapan keaslian cerita maka  ( - dalam tuduhan khayalan penganut Kristen bahwa Injil Barnabas adalah Injil palsu yang dikarang oleh seorang Islam yang berasal dari Kristen yang sangat mengenal Bibel - ), haruslah ditetapkan bahwa pengarang Injil Barnabas telah mencuplik  ayat Yahya 12 : 1-11 dari Injil Yahya dan mencuplik ayat Lukas 7 : 36-50 dari Injil Lukas untuk dimasukkan kedalam Injil-nya . Tetapi  menjadi pertanyaan , apakah pengarang Injil Barnabas tidak melihat kesamaan dasar cerita tentang perempuan yang mengurapi Yesus dengan minyak sehingga kedua-duanya dicuplik secara bersamaan dari sumber berbeda ketika menulis Injil-nya ?  Ada yang tidak masuk akal dengan tuduhan ini . Justru yang lebih memungkinkan , adalah pengarang Injil Lukas telah mencuplik ayat Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15  ketika menyusun Injil-nya tanpa melihat ada penceritaan lain dalam Injil Barnabas ( Barnabas  pasal  205 ) , dan  pengarang Injil Yahya telah   mencuplik  ayat  Barnabas   pasal   205  tanpa   melihat  ada  penceritaan  lain  dalam  Injil  Barnabas ( Barnabas  129 : 13-21 sd  130 : 1-15 ). Dengan demikian berarti Injil Barnabas menjadi sumber penyusunan Injil Yahya dan Injil Lukas. Hal ini mengingatkan kita kepada naskah “ Q “ ( Quelle ) yang ditengarai sebagai sumber penyusunan Injil-Injil Sinoptik . Apakah tidak mungkin Injil Barnabas -lah yang dimaksud dengan naskah “ Q “ tersebut ?  [8] ).
Versi Injil Lukas ( Lukas 7 : 36-50  ) dengan versi Injil Barnabas  ( Barnabas  129 : 13-21 sd  130 : 1-15) menunjukkan kemiripan yang kental. Kalaupun ada perbedaan, tidaklah menyinggung hal-hal yang mendasar . Kalau boleh dikatakan hanya berbeda dalam redaksinya saja. Hal yang diceritakan dalam versi Injil Lukas ( Lukas 7 : 36-50  ) maupun versi Injil Barnabas  ( Barnabas  129 : 13-21 sd  130 : 1-15  ) justru tidak tercantum dalam  Injil Yahya , Injil Matius dan Injil Markus . Sebaliknya versi Injil Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dan versi Injil Barnabas pasal  205, juga menunjukkan kemiripan dengan perbedaan-perbedaan yang tidak mendasar. Dan yang diceritakan versi Injil Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dan versi Injil Barnabas pasal  205 tidak tercantum dalam Injil Lukas , Injil Matius dan Injil Markus.
Selanjutnya membandingkan kisah Yesus yang diurapi seorang perempuan antara versi Injil Barnabas pasal  205, dengan versi Injil Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) didapatkan kesamaan , juga dengan sedikit perbedaan kalimat penuturan . Misalnya rumah tempat Yesus diurapi dalam versi Injil Yahya tidak disebutkan sama sekali kecuali hanya dikatakan :  “ ....datanglah Yesus ke Baitani di tempat Lazarus dibangkitkan oleh Yesus dari antara orang mati  . Informasi yang terkandung dalam kalimat ini , ada dua kemungkinan . Pertama hanya sekedar menunjuk kepada wilayah Baitani dan petilan kalimat  di tempat Lazarus dibangkitkan  “ merupakan keterangan untuk wilayah Baitani bukan di rumah tempat Yesus makan dan diurapi . Atau kemungkinan kedua , petilan kalimat  di tempat Lazarus dibangkitkan  “ menunjuk kepada rumah tempat Yesus makan dan diurapi . Sedangkan informasi dalam Injil Barnabas pasal  205, rumah tempat Yesus makan dan diurapi adalah rumah Simon yang pernah menderita sakit lepra ( sopak ). Dan ini juga disebut dalam Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15 . Perbedaan lain  mengenai bagian yang diurapi . Menurut versi Injil Yahya  ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) :  “ .... diurapinya kaki Yesus serta disapunya kakinya itu dengan rambutnya ..... “ sedangkan menurut versi Injil Barnabas pasal  205 : “ .... dituangkannya di atas kepala dan baju Yesus... “ .
Dan ketika kita mendapatkan kesamaan antara Injil Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dengan Injil Barnabas pasal 205 dengan perbedaan-perbedaan yang tidak mendasar , justru didapatkan perbedaan kisah tersebut dengan versi Injil Matius dan versi Injil Markus . Versi Injil Lukas  ( ayat Lukas 7 : 36-50 )  tidak dilibatkan karena akan dibandingkan dengan Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15 . Sebaliknya  versi Injil Matius dan versi Injil Markus tidak dilibatkan dalam perbandingan versi Injil Lukas ( ayat Lukas 7 : 36-50 )  dengan versi Injil Barnabas ( Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15 ) karena isi cerita kedua versi tersebut , mendekati cerita Injil Yahya    ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dan Injil Barnabas pasal  205 .
Membandingkan versi Injil Matius dan versi Injil Markus terhadap Injil Yahya ( ayat Yahya
12 : 1-11) dan Injil Barnabas pasal 205 didapatkan  perbedaan-perbedaan yang menyolok sebagai berikut :
-   Injil Barnabas dan Injil Yahya menyebut secara tegas bahwa perempuan yang mengurap Yesus itu adalah Maryam . Injil Barnabas menyebut Maryam ini saudari Lazarus  sedangkan Injil Yahya tidak menegaskan demikian tetapi menceritakan : “ maka Lazarus itu seorang daripada orang yang duduk makan dengan Yesus  “ . Berbeda dengan Injil Barnabas dan Injil Yahya , Injil Sinoptik ( Injil Matius dan Injil Markus , begitu pula Injil Lukas ) hanya menyebut “ seorang perempuan “ . Apakah Maryam yang disebut merupakan orang di luar lingkungan dari yang hadir di rumah Simon ? . Hal ini tidak begitu jelas .  Dalam penceritaan Injil Barnabas pasal  205  dan Injil Yahya ( ayat Yahya  12 : 1-11 ) memberi dugaan , keberadaan Maryam adalah menjadi bagian dari kumpulan yang hadir bersama Yesus , bukan sebagai seseorang yang datang luar tanpa diketahui identitasnya lalu bergabung dengan kumpulan orang-orang yang bersama-sama Yesus di rumah Simon . Tetapi versi Injil Matius dan versi Injil Markus , begitu pula Injil Lukas memberi kesan bahwa kehadiran perempuan ini tidak bersangkut paut dengan siapapun yang ada  di tempat Yesus makan ; sepertinya orang luar yang sengaja  datang  ke  tempat itu. Gambaran  kesan  yang  sama juga  diperoleh  dalam  Injil  Barnabas  ( Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15 ) . Berarti perempuan itu bukanlah dari lingkungan dari rumah itu karena disuruh pulang . Jika dipahami demikian berarti  bertentangan dengan ayat Yahya  11 : 1 - 2  yang  menjelaskan :
Adalah seorang yang sakit bernama Lazarus , orang Baitani dari kampung Maryam dan saudaranya bernama Marta
Maka Maryam itulah yang mengurapi Yesus dengan minyak bau-bauan dan yang menyapu kakinya dengan rambutnya, yang empunya saudara  laki - laki bernama Lazarus yang sakit itu .
Ayat Yahya 11 yang berbicara tentang Yesus yang membangunkan Lazarus dari kuburnya, mengindikasikan bahwa Yesus sudah mengenal Maryam . Bahkan antara Yesus dan Maryam terjadi dialog . Jadi Maryam yang mengurap Yesus dengan minyak wangi tidak lain adalah saudara perempuan Lazarus . Dan justru yang ikut makan bersama Yesus adalah Lazarus :    maka Lazarus itu seorang daripada orang yang duduk makan dengan Yesus “ ( Yahya 12 : 2 ). Ini berarti, Maryam bukanlah orang yang berada di luar kumpulan di tempat Yesus makan , bahkan boleh dikatakan sebagai salah seorang yang berpartisipasi dalam acara jamuan . Kecuali kisah pengurapan Yesus dengan minyak oleh Maryam terjadi sebelum peristiwa Yesus menghidupkan kembali Lazarus .  Tetapi kesan yang diperoleh dari versi Injil Matius dan versi Injil Markus , begitu pula Injil Lukas dan Injil Barnabas  ( Barnabas 129 : 13-21 sd  130 : 1-15 ) bahwa kehadiran perempuan ini tidak bersangkut paut dengan siapapun yang ada di tempat Yesus makan; sepertinya orang luar yang sengaja datang ke tempat jamuan, maka yang demikian hanyalah persepsi, belum satu kebenaran. Pernyataan : “ Pergilah engkau pulang...  tidak harus dimaknakan bahwa perempuan itu ( Maryam ) bukanlah dari lingkungan dari rumah itu atau sebagai seseorang yang tidak dikenal sebelumnya .
-   Sebagaimana yang telah dikemukakan , rumah tempat Yesus  makan dan diurapi itu adalah rumah Simon , si penderita penyakit lepra yang telah disembukan oleh Yesus . Ini sama-sama dikemukakan secara jelas oleh Injil Barnabas , Injil Matius dan Injil Markus . Injil Yahya tidak menyebutnya kecuali sebuah keterangan “ .... datanglah Yesus ke Baitani di tempat Lazarus dibangkitkan oleh Yesus dari antara orang mati  “. Sedangkan , Injil Lukas menyajikan informasi yang sangat berbeda  : “...... seorang Parisi menjemput Yesus makan bersama-sama dengan Dia. Maka masuklah Ia ke rumah orang Parisi itu lalu duduk makan “. Injil Matius dan Injil Markus menyebut :  Simon yang kena bala zara’at  “ . Memang dalam Injil Sinoptik dikisahkan tentang orang yang menderita bala zara’at yang kemudian disembuhkan oleh Yesus tanpa menyebut nama  ( Matius 8 : 1-4 ; Markus 1 : 40-42 ; Lukas  5 : 12-13 ) .  Tidak diragukan lagi , “...... seorang Parisi menjemput Yesus makan bersama-sama dengan Dia. “ tidak lain adalah : Simon si penderita penyakit lepra yang telah disembuhkan oleh Yesus . Dan jelas bukan  Simon Peterus, salah seorang murid utama Yesus .
-    Injil Barnabas , Injil Matius , Injil  Markus  dan  Injil  Yahya , tidak  menyebut  sama  sekali bagaimana “ status moral “  dari Maryam  ( menurut Injil Barnabas dan Injil Yahya ) atau “ seorang perempuan “ ( menurut Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ) . Tetapi Injil Lukas menegaskan perempuan itu sebagai ORANG YANG BERDOSA . Ini berdampak  pada pengungkapan cerita pengampunan dosa bagi perempuan itu . Ini membuat Injil Lukas berbeda dengan Injil Kanonik lainnya ( - Injil Matius , Injil Lukas dan Injil Yahya - ) yang justru tidak menyebut demikian , apalagi Injil Barnabas . Apakah Maryam si pengurap Yesus dengan minyak wangi itu manusia berdosa ? Jika ayat Yahya pasal 11 disimak , sulit untuk mengatakan Maryam ini sebagai seorang perempuan berdosa. Dengan demikian jelaslah pernyataan dalam Injil Lukas tentang “ seorang perempuan “ berdosa dan nasehat Yesus kepadanya adalah cerita yang diada-adakan .
-   Menurut versi Injil Yahya , yang diurapi oleh Maryam itu adalah : “ diurapinya kaki Yesus serta disapunya kakinya itu dengan rambutnya  “. Tetapi versi Injil Barnabas yang diurapi adalah kepala dan baju Yesus :  memecahkan sebuah botol berisi minyak wangi lalu dituangkannya di atas kepala dan baju Yesus “. Sedangkan versi Injil Matius dan Injil Markus menginformasikan hanya kepala Yesus saja yang diurapi dengan minyak wangi tersebut : “ lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus “.  Ini sama dengan yang diceritakan Injil Barnabas . Tapi bagian lain dalam versi Injil Matius tersebut menyajikan pernyataan Yesus : “ perempuan itu mencurahkan minyak ini di atas tubuhku itu “ . Berbeda dari itu semua, Injil Lukas  menyajikan informasi  :    lalu diciumnya kakinya itu serta diurapinya dengan minyak wangi “, yang memberi pengertian bahwa yang diurap adalah kaki. Yesus sendiri dalam versi Injil Lukas tersebut berkata : “  perempuan ini mengurapi kakiku dengan minyak   wangi “ .  Sama seperti informasi Injil Yahya yang menceritakan bahwa yang diurap adalah kaki. Cuma ada pengecualian dalam versi Injil Yahya yaitu : tidak ada cium kaki  seperti yang diceritakan Injil Lukas . Jadi yang diurap adalah kakinya Yesus  setelah sebelumnya : “ ia membasahkan kakinya dengan air matanya dan menyapu dengan rambutnya  “. Terlihat jelas betapa antar versi Injil Kanonik  ( Matius , Markus , Lukas  dan Yahya )  sendiri menyajikan cerita  yang berbeda tentang pembasuhan dengan minyak wangi tersebut.
-    Tindakan Maryam atau “ seorang perempuan “ yang menggunakan minyak wangi mahal itu , menurut versi Injil Yahya diprotes oleh Yudas Iskariot . Ini persis sama dengan versi Injil Barnabas. Dan berbeda dengan keduanya, menurut versi Injil Matius yang menunjukkan kegusaran dengan tindakan Maryam atau “ seorang perempuan “ itu adalah murid-murid, bukan hanya Yudas Iskariot  (   dilihat oleh murid-murid itu maka masing- masing sakit hatinya “ ). Sedangkan menurut versi Injil Markus, yang menunjukkan kegusaran dengan tindakan Maryam atau “ seorang perempuan “ itu adalah sejumlah orang yang hadir dalam acara perjamuan itu ( “ adalah beberapa orang gusar akan perkara itu “). Istilah  beberapa orang “ tidak harus semua murid Yesus. Injil Lukas berbeda dengan Injil Kanonik lainnya . Injil Lukas mengungkapkan bahwa yang menunjukkan tanda tanya –bukan kegusaran  atas tindakan Maryam atau seorang perempuan “ yang melakukan pemborosan minyak wangi untuk mengurap kaki atau kepala Yesus  itu  - adalah  Simon , orang Parisi  yang terkena bala zara’at tapi disembuhkan oleh Yesus . Injil Lukas bercerita :   Tetapi apabila orang Parisi yang menjemput Yesus melihat hal itu , berkatalah ia di dalam hatinya , katanya :  “ Orang ini , jikalau ia seorang nabi, niscaya diketahuinya siapa dan apa macamnya perempuan itu  yang  menjamah  Dia  karena  perempuan  ini seorang yang berdosa “. Bisa jadi, “ tanda tanya “ merupakan satu sikap mengejek kepada  kebenaran  kenabian Yesus .  Semua  fakta  yang disebutkan menjadi  bukti  betapa  sangat berbeda antar satu versi dengan versi lain sesama Injil Kanonik .
Berkenaan dengan peristiwa pengurapan Yesus oleh Maryam , ternyata versi Injil Barnabas sejalan dengan versi Injil Yahya  sebagai versi cerita dengan target sanggahan Yesus kepada Yudas Iskariot  . Dan juga versi Injil Barnabas boleh dikatakan sama dengan versi Injil Lukas sebagai versi cerita dengan target sanggahan Yesus kepada Simon orang Parisi dan mantan penderita bala zara’at ( sopak, lepra ). Tetapi antar Injil Kanonik sendiri sebagai Injil yang diterima gereja Kristen  justru menunjukkan perbedaan antara satu dengan yang lain , terutama  Injil Matius dan Injil Markus tidak menceritakannya sama sekali . Begitu pula antara Injil Yahya dengan Injil Lukas menyajikan versi cerita yang berbeda , dan kedua versi cerita justru ada tersebut dalam Injil Barnabas.

12.    HARI PASAH ( PASKAH ) DAN MEMBASUH KAKI PARA MURID  .

Peristiwa jamuan Pasah ( Paskah ) diceritakan semua Injil Kanonik . Tetapi kisah pembasuhan kaki para murid oleh Yesus hanya diceritakan  Injil Yahya . Juga Injil Barnabas menyajikan cerita pembasuhan kaki para murid . Sedangkan ketiga Injil Sinoptik ( Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ) tidak menceritakannya sama sekali , walaupun ada menyebutkan jamuan Pasah ( Paskah ).  Pembasuhan kaki para murid oleh Yesus terjadi pada perjamuan malam Pasah           ( Paskah ).  Dan acara perjamuan malam Pasah  ( Paskah ) ini memang diceritakan oleh semua Injil Kanonik, begitu pula Injil Barnabas. Tetapi pembasuhan kaki para murid ketika acara makan daging Pasah ( Paskah ) tidak disebut-sebut  dalam Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas .  Mengapa “ upacara  “ pembasuhan kaki para murid oleh Yesus yang begitu penting ini tidak disebut oleh ketiga  Injil Sinoptik  ( Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas ) ini ?
Prosesing pembasuhan kaki para murid oleh Yesus dalam jamuan Pasah ( Paskah ) berlangsung menjelang pengkhianatan Yudas Iskariot  yang memberitahukan posisi Yesus kepada para Imam dan Ahli Torat untuk ditangkap .

A.      Menurut Injil Kanonik
a.        Menurut  Injil Yahya ( Yahya 13  : 1-17 ,21  )
Maka dahulu daripada hari Pasah itu , diketahui oleh Yesus bahwa waktunya sudah sampai yang Ia wajib keluar daripada dunia ini kepada Bapa . Sedangkan Ia sudah mengasihi segala orangnya di dalam dunia ini maka dikasihnya juga mereka itu sampai kepada kesudahannya
Pada ketika perjamuan malam , tatkala Iblis sedia menggerakkan hati Yudas Iskariot anak Simon itu  akan menyerahkan Yesus ,
sedangkan Yesus mengetahui bahwa Bapa itu sudah menyerahkan segala sesuatu ke tangannya dan lagi Ia datang daripada Allah dan kembali kepada Allah ,
maka bangunlah Ia daripada makan serta menanggalkan jubahnya lalu mengambil sehelai kain dan mengikat pinggangnya .
Setelah itu Ia menuang air ke dalam sebuah bokor lalu mulai membasuh kaki murid-muridnya dan menyapu dengan kain yang terikat di pinggangnya itu .
Kemudian datanglah Ia kepada Simon Peterus . Maka kata Peterus kepadanya : “ Ya  Tuhan , masakan Tuhan membasuh kaki hamba ini ? “
Jawab Yesus serta berkata kepadanya : “ Barang yang Aku perbuat , engkau tiada tahu sekarang tetapi kemudian kelak engkau mengerti “.
Maka kata Peterus kepadanya : “ Jangan sekali-kali Tuhan membasuh kaki hamba ini “. Jawab Yesus kepadanya : “ Jikalau tiada Aku membasuhkan engkau , tiadalah engkau beroleh bahagian bersama-sama Aku “.
Maka kata Simon Peterus kepadanya : “ Ya Tuhan , jangankan kaki hamba saja melainkan juga tangan dan kepala hamba “.
Kata Yesus kepadanya : “ Siapa yang sudah mandi itu tak usah dibasuh lain daripada kakinya saja . Karena sucilah ia semata-mata ; kamu inipun suci tetapi bukan semua  kamu “.
Karena Ia sudah tahu orang yang akan menyerahkan Dia ; oleh sebab itulah Ia berkata :            “ Bukannya semua kamu suci “.
................................................................................................................................................
Setelah Yesus berkata demikian maka sangatlah iba hatinya lalu bersaksi, katranya:“ Sesungguh- sungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku “ .
b.        Menurut Injil Matius  (  Matius  26 : 17 -20 )
Pada hari yang pertama daripada hari raya roti yang tiada beragi , datanglah murid-murid itu kepada Yesus , katanya : “ Ke manakah Tuhan suka kami menyediakan bagi Tuhan makanan Pasah ? “
Maka kata Yesus : “ Pergilah kamu ke dalam negeri kepada si anu itu , katakanlah kepadanya yaitu : ‘ Kata Guru demikian ,  Ajalku sudah dekat , maka di dalam rumahmu
Aku hendak makan Pasah berserta dengan murid-muridku ‘  “.
Maka diperbuatlah oleh murid-murid itu seperti Yesus berpesan kepada mereka itu serta menyediakan Pasah itu .
Setelah hari malam, duduklah Yesus makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Sedang mereka itu makan , maka berkatalah Yesus : “ Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku “.
Maka berdukacitalah mereka itu amat sangat lalu masing-masing pun mulai berkata kepadanya : “ Ya Tuhan , hamba inikah ? “.
Maka jawab Yesus serta berkata : “ Bahwa orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang akan menyerahkan Aku .
Maka Anak-manusia pergi juga sebab sudah tersurat halnya ; tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah baiknya bagi orang itu jikalau tiada dilahirkan “.
Maka sahut Yudas yang akan menyerahkan Dia itu , katanya : “ Hamba inikah ya      Rabbi ? “. Maka kata Yesus kepadanya : “ Adalah seperti katamu itu “.
Sementara mereka itu makan, diambil oleh Yesus roti dan diberkatinya lalu dipecah-pecahkannya serta diberikan kepada murid-murid itu sambil berkata :  Ambillah, makanlah , inilah tubuhku “ .
Lalu diangkatnya cawan minuman diucapkannya syukur serta diberikannya kepada mereka sambil berkata : “ Minumlah kamu sekalian dari cawan itu .
Karena inilah darahku yaitu darah perjanjian ( baru ) yang ditumpahkan karena orang banyak , jalan keampunan dosa .
c.         Menurut Injil Markus  ( Markus 14 : 12-25 )
Pada hari raya yang pertama dari pada hari raya roti yang tiada beragi, yaitu pada waktu anak domba Pasah itu disembelih , berkatalah murid-muridnya kepadanya :   Ke
manakah Tuhan suka kami akan pergi menyediakan Pasah itu supaya Tuhan makan ? “.
Maka disuruhkannya dua orang muridnya serta berkata kepada mereka itu :  “ Pergilah kamu masuk ke dalam negeri , di sana akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air , ikutlah dia .
Maka barang di mana ia masuk hendaklah kamu berkata kepada tuan rumah itu :  ‘ Kata Guru , di manakah bilik tempat Aku akan makan Pasah dengan murid- muridku ? ‘.
Maka iapun akan menunjukkan kepadamu suatu bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya , di sana sediakan Pasah itu bagi kita “
Maka pergilah murid-muridnya itu masuk ke dalam negeri , lalu didapatinya seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka , maka disediakannyalah Pasah itu .
Setelah hari malam , datanglah Yesus beserta dengan kedua belas muridnya .
Maka sedang mereka itu duduk makan, berkatalah Yesus: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu yang duduk makan dengan Aku , akan menyerahkan Aku “.
Maka berduka - citalah  mereka  itu  masing - masing  lalu berkatalah seorang lepas seorang : “ Saya-kah dia ? “.
Maka katanya kepada mereka itu : “ Ia-lah seorang dari antara kedua belas kamu, yang mencelupkan roti d dalam pinggan bersama-sama dengan Aku .
Maka Anak manusia memang meninggalkan dunia ini seperti yang tersurat halnya , tetapi wai atas orang yang menyerahkan Anak-manusia itu ! Alangkah baiknya bagi orang itu , jikalau tiada ia dilahirkan “.
Sementara mereka itu makan, diambil oleh Yesus roti dan diberkatinya, lalu dipecah-pecahkan-nya  serta  diberikannya  kepada  mereka itu , katanya : “ Ambillah , makanlah , inilah tubuhku “.
Lalu diangkatnya cawan minuman , diucapkannya syukur serta diberikannya kepada mereka itu maka sekaliannya minumlah dari cawan itu .
Maka katanya kepada mereka itu : “ Inilah darahku yaitu darah perjanjianku yang ditumpahkan karena orang banyak.
d.        Menurut Injil Lukas  ( Lukas 22 : 7-20 )
Maka sampailah  hari raya roti yang tiada beragi itu , yang anak domba Pasah itu wajib disembelih .
Lalu Yesus menyuruh Peterus dan Yahya , katanya : “ Pergilah kamu sediakan Pasah bagi kita , supaya kita makan “ .
Maka kata mereka kepadanya : “ Ke manakah Tuhan suka kami menyediakan bagi Pasah ? “
Maka katanya kepada mereka itu  : “ Serta kamu masuk ke dalam negeri , akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air , ikutlah dia ke dalam rumah yang ia masuk  “ .
Lalu katakanlah kepada tuan rumah itu : : ‘ Guru suruh bertanya kepadamu , katanya Dimanakah bilik tempat Aku  makan Pasah  dengan murid-muridku ‘ ?  “.
Maka ia pun akan menunjukkan kepadamu sebuah bilik besar di atas yang terlengkap dengan indahnya ; di situlah kamu bersiap .
Lalu pergilah mereka itu maka didapatinya betul seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka  itu maka disediakannyalah Pasah itu .
Setelah sampai waktunya maka Yesus pun duduklah beserta dengan rasul-rasul itu .
Lalu Ia berkata kepada mereka itu : “ Aku tersangatlah ingin hendak makan Pasah ini bersama-sama dengan kamu sebelum Aku merasai sengsara “.
Karena  Aku berkata kepadamu : “ Tiadalah lagi Aku akan makan dia , sehingga Pasah itu disempurnakan di dalam kerajaan Allah .
Maka  disambutnya cawan minuman lalu  diucapkannya  syukur  serta  berkata : “ Ambillah ini , bahagian di antara kamu “.
Karena Aku berkata kepadamu :“ Bahwa dari pada ketika ini tiada lagi Aku minum air buah anggur sehingga kerajaan Allah itu datang “ .
Maka Yesus pun mengambil roti lalu diucapkannya syukur, dipecah-pecahkannya serta diberikannya kepada mereka it , katanya : “ Inilah tubuhku yang diserahkan karena kamu ; perbuatlah demikian menjadi suatu peringatan akan Daku “.
Demikian juga cawan minuman itu sesudahnya makan, katanya : “ Cawan minuman ini adalah perjanjian baru di dalam darahku , yang ditumpahkan karena kamu .
Tetapi tengoklah ! Tangan orang yang menyerahkan Aku ada bersama-sama dengan Aku di meja ini.
Karena Anak manusia akan pergi juga seperti yang ditakdirkan atasnya ; tetapi wai atas orang itu yang menyerahkan Dia !
Maka mulailah mereka itu bertanya-tanya sama sendirinya , siapakah gerangan dari antara mereka itu yang bermaksud membuat demikian .

B.       Menurut Injil Barnabas ( Barnabas pasal 213 –pasal 214 )
Informasi Injil Barnabas di sekitar kegiatan  pada hari  raya Pasah ( Paskah ) yang dilakukan Yesus bersama para murid disajikan dalam beberapa tempat  . Kisahnya dimulai pada pasal 200  dan diakhiri pada pasal 214 .
Barnabas 200 :  3 - 14
Syahdan  , hari  Paskah  kaum  Yahudi  telah  mendekat . Dari itu Yesus berkata kepada murid-muridnya : “ Marilah kita pergi ke Yerusalem dan memakan anak domba hari Paskah “
Kemudian ia mengutus Peterus dan Yahya ke kota, katanya : “ Kamu berdua akan menemukan di samping pintu kota itu seekor keledai betina bersama anak keledai jantan .,
Maka lepaskanlah ikatannya, kemudian bawalah ke mari karena aku akan menaikinya ke Yerusalem.
Apabila kamu berdua ditanya orang : “ Mengapa kamu lepaskan ikatannya ? “, jawablah kepadanya : “ Bahwa guru itu memerlukannya  “,  Maka akan diizinkanlah kamu membawanya “.
Lalu pergilah kedua murid itu dan menjumpai segala sesuatu yang dikatakan oleh Yesus itu
Kemudian dibawanyalah oleh kedua orang itu keledai betina dan anak keledai jantan.
Lalu diletakkannyalah selendang kedua murid itu di atas anak keledai tersebut kemudian naiklah Yesus .
Dan ketika penduduk Yerusalem mendengar bahwa Yesus orng Nazaret itu akan tiba , maka berduyun-duyunlah manusia beserta anak-anak mereka merindukan melihat Yesus, dengan membawa di tangan mereka pelepah pohon kurma dan zaitun seraya menyanyikan “ Mubaraklah yang datang kepada kita dengan nama Allah . Selamat datang putera Daud “
Maka ketika Yesus tiba ke kota itu, khalayak ramai menghamparkan baju-baju mereka di bawah kaki kaki keledai seraya menyanyikan “ Mubaraklah orang yang datang kepada kami  dengan nama Tuhan Allah . Selamat datang putera Daud  !“

Barnabas pasal 213 –pasal 214
Dan  ketika  tiba  harinya  untuk  memakan  daging  anak  domba ,  maka  dikirimlah  oleh Nikodemus , anak domba secara rahasia ke kebun itu untuk Yesus dan murid-muridnya.
Sambil memberitakan tentang segala yang telah dititahkan oleh Herodes, Hakim serta Kepala Imam.
Lalu bergembiralah Yesus sambil mengatakan : “ Maha berkahlah nama-Mu yang Kudus ya Tuhan  karena  Engkau  tidak  mengecualikan  aku dari kalangan khadam-khadam-Mu yang ditindas dan dibunuh oleh dunia “ .
Lalu ia menoleh kepada Yudas dan mengatakan kepadanya : “ Hai kawan , mengapakah engkau terlambat ?
Bahwa saatku sudah dekat , dari itu pergi dan kerjakan apa yang harus kau   kerjakan “.
Sedang para murid mengira bahwa Yesus mengutus Yudas untuk membeli sesuatu buat hari Paskah.
Akan tetapi Yesus mengetahui bahwa Yudas sudah hampir akan menyerahkannya Dan ia mengatakan demikian ....... ingin pergi dari bumi ini.
Yudas menjawab : “ Tunggulah ya tuan hingga aku makan , kemudian aku pergi “.
Kemudian Yesus menjawab : “ Marilah kita makan karena aku sudah ingin sekali makan anak domba ini sebelum aku pergi meninggalkan kamu “.
Kemudian ia berdiri dan mengambil sehelai lap tangan dan ikat pinggangnya .
Lalu ia mengisi sebuah bejana dengan air dan mulailah ia membasuh kaki-kaki para muridnya .
Maka Yesus memulai dengan Yudas dan mengakhiri dengan Peterus.
Lalu Peterus mengatakan : “ Ya tuan , apakah engkau membasuh kedua kakiku ? “ .
Yesus menjawab : “ Sebenarnya apa yang kukerjakan ini tidak akan kau fahami sekarang tetapi akan kau ketahui kelak “.
Peterus menjawab : “ Tidak akan kubiarkan engkau membasuh kedua kakiku sama sekali “.
Di saat  itu Yesus  berdiri sambil mengatakan : “  Akan  tetapi  engkau tidak akan datang bersama dengan aku di hari kemudian “.
Peterus menjawab : “ Jangan hanya kedua kakiku saja yang akan dibasuh tetapi juga terhadap kedua tangan dan kepalaku “.
Maka setelah Yesus membasuh para murid dan setelah mereka semua duduk menghadapi hidangan untuk mulai makan , berkatalah Yesus : “ Sungguh aku telah membasuh kamu , namun juga tidak semuanya suci ,
Karena air lautpun tidak bisa mensucikan orang yang tiada percaya kepadaku “.
Yesus mengatakan demikian karena ia mengetahui siapa yang akan menyerahkan   dia .
Dalam pasal ini Injil Barnabas tidak menyebut secara langsung  tentang : “ salah seorang murid  akan menyerahkan Yesus “ . Tetapi  dalam  pasal - pasal lain , didapatkan  pernyataan Yesus yang demikian dan menegaskan tidak terlaksananya upaya si murid .
a.         Barnabas 112  : 13-16
Maka ketahuilah ya Barnabas bahwa sesungguhnya karena itu aku harus berhati-hati dan akan dijual oleh salah seorang muridku dengan tiga puluh keping mata uang.
Dan atas dasar itu , maka aku yakin bahwa orang yang akan menjualku itu akan terbunuh dengan namaku
Karena Allah akan mengangkat aku dari bumi ini kemudian aka merubah wajah pengkhianat itu sehingga ia disangka aku oleh semua orang
Begitupun juga maka setelah ia mati dengan seburuk-buruk cara , aku harus tinggal dalam kecemaran itu untuk masa panjang dibumi ini
b.        Barnabas  139  : 7-9
Lebih dari itu , bahwa salah satu dari muridku akan menjualku dan menyerahkan aku sebagaimana Yusuf terjual ke Mesir
Akan tetapi Allah yang Maha Adil itu akan menangkapnya sebagaimana dikatakan oleh Nabi Daud : “ Barang siapa memasang jebakan terhadap saudaranya maka ia sendiri akan terjerumus di dalamnya “
Dan Allah akan  menyelamatkan aku  dari tangan mereka itu dan akan memindahkan aku dari dunia ini .
Membandingkan versi Injil Barnabas terhadap keempat Injil Kanonik mengenai perjamuan Paskah – menjelang penangkapan Yesus – boleh dikatakan mirip tetapi dengan perbedaan-perbedaan yang kadang kala cukup mendasar .
a.        Di tempat siapakah perjamuan Paskah yang dilakukan Yesus dan para murid berlangsung ?  Injil Matius tidak menyebut pemilik tempat kecuali dengan  sebutan “ si Anu “. Fakta yang membuktikan bahwa Injil Matius tidak dikarang Matius  murid Yesus. Andaikata Injil Matius benar dikarang oleh Matius murid Yesus, tentu akan menyebut nama pemilik tempat. Begitu pula dengan Injil Markus dan Injil Lukas , yang menyebut  “ tuan rumah “ tanpa menyebut namanya . Sedangkan Injil Yahya sama sekali tidak menyinggung tempat berlangsungnya perjamuan Pasah ( Paskah ) tersebut . Rupanya pengarang Injil Yahya lebih berfokus pada proses perjamuan Pasah ( Paskah ) itu sendiri daripada berbicara mengenai tempat berlangsungnya . Ternyata Injil Barnabas lebih jelas dari semua versi itu karena menjelaskan bahwa pemilik tempat perjamuan Pasah ( Paskah ) adalah NIKODEMUS ( lihat pasal 211 : 1 ) .
b.     Untuk mencapai rumah “ si Anu “ atau “ tuan rumah “ , Injil Matius tidak menyajikan petunjuk kepada murid-murid yang disuruh mempersiapkan perjamuan Pasah (Paskah ) , kecuali perintah untuk mendatangi  “ si Anu “ dan menyampaikan instruksi Yesus  :   ...  Ajalku sudah dekat , maka di dalam rumahmu Aku hendak makan Pasah berserta dengan murid-muridku ‘“. Sedangkan Injil Markus dan Injil Lukas ada menyajikan petunjuk kepada dua orang murid yang disuruh mempersiapkan perjamuan Pasah ( Paskah ) untuk sampai ke rumah “ tuan rumah “ , yaitu : “  ..., di sana akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air , ikutlah dia . Maka barang di mana ia masuk hendaklah kamu berkata kepada tuan rumah itu :  ‘ Kata Guru , di manakah bilik tempat Aku akan makan Pasah dengan murid- muridku ? ‘. Maka iapun akan menunjukkan kepadamu suatu bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya , di sana sediakan Pasah itu bagi kita “ ( versi Injil Markus ) dan “  Serta kamu masuk ke dalam negeri , akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air , ikutlah dia ke dalam rumah yang ia masuk  . Lalu katakanlah kepada tuan rumah itu : ‘ Guru suruh bertanya kepadamu , katanya , Dimanakah bilik tempat Aku  makan Pasah  dengan murid-muridku ‘  “ ( versi Injil Lukas  ).  Injil Yahya dan Injil Barnabas tidak berbicara sama sekali mengenai  lokasi ruang perjamuan pasah .
c.        Di manakah  berlangsungnya  perjamuan  Pasah ( Paskah di tempat “ si Anu atau " Nikodemus " ?
Menurut  versi Injil Matius : “ di dalam rumahmu Aku hendak makan Pasah berserta dengan murid-muridku    ;  menurut versi Injil Markus : “ suatu bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya  ... “ , tentu dalam rumah ; menurut versi Injil Lukas  : “  ....bilik tempat Aku  makan Pasah  dengan murid-muridku “ juga tentu dalam rumah .  Sedangkan Injil Yahya tidak mengungkapkannya sama sekali . Berbeda dengan Injil-Injil Kanonik ,  ternyata Injil Barnabas menyajikan cerita bahwa jamuan Pasah (Paskah ) itu berlangsung di kebun milik Nikodemus  : “  dikirimlah oleh Nikodemus , anak domba secara rahasia ke kebun itu untuk Yesus dan murid-murid-  nya  “. Mungkin di kebun itu ada rumah khusus yang berbeda dengan rumah tempat tinggal Nikodemus .
d.     Dalam jamuan Pasah ( Paskah ) itu , Yesus memberi tahu tentang salah seorang murid-nya yang akan menyerahkannya  : “  Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku “ ( Injil Matius – Injil Markus – Injil Lukas – Injil Yahya  ).  Pernyataan Yesus tersebut tidak ada dalam Injil Barnabas . Hanya ada indikasi tentang hal tersebut dengan kalimat ayat :  Yesus mengatakan demikian karena ia mengetahui siapa yang akan menyerahkan dia “. Tetapi di pasal lain, Injil Barnabas menyatakan hal sama  : “ ... Sesungguhnya karena itu aku harus berhati-hati  dan  akan dijual oleh salah seorang muridku dengan tiga pilih keping mata uang “. ( Barnabas 112 : 13  )
e.       Menurut versi Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas, dalam malam jamuan hari Pasah yang dilakukan, berlangsung satu upacara  “ makan daging Yesus “ dan “ minum darah “ yang disimbolkan dengan roti dan anggur . Untuk roti , Yesus berkata : “ Ambillah , makanlah , inilah tubuhku “ . Sedangkan untuk anggur , Yesus berkata : “ Minumlah kamu sekalian dari cawan itu .Karena inilah darahku .... [9] ) .
Tetapi upacara simbolisasi bernilai paganisme, tidak disebut sama sekali dalam Injil Yahya ; begitu pula dalam Injil Barnabas. Ada kesejajaran penceritaan antara Injil Yahya dengan Injil Barnabas, tetapi sangat berbeda dengan ketiga Injil Sinoptik ( Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ).  Hal ini memunculkan pertanyaan , secara sejarah apakah memang ada upacara paganisme dalam perjalanan misi Yesus seperti yang diceritakan oleh ketiga Injil Sinoptik ( Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas  ) tersebut ?  James D. Tabor menulis  [10] ):
Dalam  setiap  jamuan  makan Yahudi , roti dipecah-pecahkan , anggur dituangkan bagi semua yang duduk makan dan berkat diucapkan atas semuanya . Akan tetapi ide tentang memakan daging manusia dan meminum darah , walaupun secara simbolis merupakan sesuatu yang sangat asing bagi khazanah pemikiran Yudaisme
Jika  upacara “ memakan daging manusia “ dan “ meminum darah manusia” - walaupun secara simbolis - merupakan sesuatu yang sangat asing bagi khazanah pemikiran Yudaisme maka tidak diragukan lagi upacara demikian merupakan gagasan dan tradisi paganisme , atau paling tidak gagasan dongeng vampire.
Juga perlu diketahui , Injil Didakhe atau disebut Injil Pengajaran Dua Belas Rasul  yang diketemukan pada tahun 1873 , juga berbicara tentang upacara Ekaristi ini . Pasal 9  dan pasal 10 Injil Didakhe ini menyajikan tata cara ekaristi yang harus dilakukan  tetapi tidak ada disebut-sebut roti dan anggur sebagai simbol tubuh dan darah Yesus [11] ). Ini merupakan bukti bahwa simbolisasi roti dan anggur sebagai simbol tubuh dan darah Yesus merupakan  hasil adopsi uapacara pagan yang ditambahkan oleh pengarang atau penyalin Injil-Injil Kanonik.
f.     Ternyata antar Injil Sinoptik sendiri (  Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas  ) juga menunjukkan perbedaan  . Sebagai contoh , pernyataan Yesus tentang “ roti dan anggur “ yang disimbolkan “ tubuh dan darah Yesus “ . Menurut Injil Matius  : “  inilah darahku yaitu darah perjanjian ( baru ) yang ditumpahkan karena orang banyak , jalan keampunan dosa  “ ; menurut Injil Markus :  Inilah darahku yaitu darah perjanjianku yang ditumpahkan karena orang banyak. “ dan menurut Injil Lukas  : “ Cawan minuman ini adalah perjanjian baru di dalam darahku , yang ditumpahkan karena kamu “. Perbedaannya bisa disimak dengan membandingkan kalimat-kalimat tersebut .
g.        Dalam versi Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ada kalimat  “ penyesalan “ Yesus terhadap murid yang menyerahkannya .  “ .....  tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah baiknya bagi orang itu jikalau tiada dilahir-  kan “. ( menurut versi Injil Matius dan Injil Markus ) atau “ tetapi wai atas orang itu yang menyerahkan   Dia !  “ ( menurut Injil Lukas ) . Kalimat “ penyesalan “ dan  mengutuk  “ tidak ada dalam versi Injil Yahya dan Injil Barnabas. Dan juga penganut Kristen  berkeyakinan bahwa Yesus hadir ke dunia untuk menyelamatkan ummat manusia dari dosa melalui penyaliban dan kematian dirinya, yang  berarti Yesus sadar dengan keharusan tersebut. Tetapi mengapa Yesus justru melemparkan kalimat “ penyesalan “ kepada orang yang menyerahkan dirinya ( Yudas ) ?. Bukankah dengan peran Yudas yang demikian maka pemenuhan tugas Yesus menjadi terwujud ?  Bukankah dengan kata-kata “ penyesalan “ dan “ mengutuk “ menjadi bukti bahwa sebenarnya Yesus tidak ikhlas untuk disalib dalam rangka menebus dosa manusia ? Seharusnya Yesus berterima kasih dengan tindakan Yudas yang menyerahkan dirinya, tidak perlu melempar kata-kata penyesalan dan mengutuk seperti itu ! Apakah tanpa Yudas yang menyerahkan dirinya , tugas Yesus untuk disalib dan mati demi menebus dosa manusia bisa terwujud ?  Biasanya, penganut Kristen pintar berapologi bila dihadapkan dengan kejanggalan-kejanggalan Bibel . Untuk masalah yang dibicarakan , penganut Kristen akan berargumentasi bahwa Yesus melempar kata-kata penyesalan dan mengutuki Yudas dalam statusnya sebagai manusia karena Yesus adalah seratus prosen manusia dan juga seratus prosen Allah . Kalau begitu , pertanyaan muncul, ke manakah “Allah “-nya Yesus ketika berbicara sebagai manusia ?  Apakah ketika Yesus berbicara sebagai “ manusia “ lalu “ Allah “ lari meninggalkan diri Yesus ? Sebuah apologi yang menghina akal waras !
Injil Barnabas tidak menyajikan gerutuan dan kutukan Yesus tersebut , tetapi mengung-kapkan bahwa justru si murid itu yang akan terkena akibat dari perbuatannya . merujuk pada Mazmur 9 : 16 dan Mazmur 57 : 7 ,Yesus mengutip ucapan Nabi Daud : “ Barang siapa memasang jebakan terhadap saudaranya maka ia sendiri akan terjerumus di dalamnya “ .
Kisah yang disajikan Injil Barnabas ( Barnabas 200 :  3 - 14 ) tentang ajakan Yesus kepada para murid ke Yerusalem untuk makan domba Pasah , perintah Yesus kepada kedua murid untuk mengambil seekor keledai betina bersama anak keledai jantan , bagaimana Yesus menaiki anak keledai jantan dan sambutan masyarakat ketika Yesus memasuki Yerusalem dengan “ shalawat“:  Mubaraklah yang datang kepada kita dengan nama Allah . Selamat datang putera Daud   “ dan sebagainya , juga diceritakan oleh Injil Matius ( Matius 21 : 1 – 11 ) – Injil Markus ( Markus 11 : 1-11 ) – Injil Lukas ( Lukas  19 : 29-40 ) dan  Injil Yahya ( Yahya 12 : 12-16  )  dengan  perbedaan - perbedaan di  antara Injil - Injil Kanonik ini , yang masing-masing dikutipkan berikut .
Matius 21 : 1 – 11
Apabila  mereka  itu  tiba  dekat  negeri  Yerusalem  dan  sampai  ke Bait Fagi yang dibukit Zaitun lalu Yesus menyuruh dua orang muridnya .
Serta  berkata  kepada  mereka  itu : “ Pergilah  kamu ke kampung yang  di  hadapan  kamu maka dengan segeranya kamu akan jumpa seekor keledai tertambat beserta dengan anaknya [12] ) ; orakkanlah talinya bawa dia kepadaku “.
Jikalau barang seorang berkata apa-apa kepadamu , hendaklah kamu katakan bahwa “ Tuhan berkehendak akan dia  “ maka dengan segeranya ia menyuruh bawa .
Segala perkara ini telah berlaku supaya sampailah sabda nabi , demikian :
“ Katakanlah kepada  puteri Sion  : ‘ Tengok ,  Rajamu  datang  kepadamu, dengan  rendah  hatinya mengendarai keledai , yaitu seekor keledai muda , anak daripada binatang yang menanggung kuk ‘.
Maka pergilah murid-murid  itu serta berbuat sebagaimana yang dipesankan oleh Yesus kepada mereka itu .
Maka  dibawanya  keledai  itu  dengan  anaknya  serta  membubuhkan  ke  atasnya  pakaian mereka itu lalu duduklah ia di atasnya .
Maka kebanyakan orang membentangkan pakaiannya di jalan dan ada yang lain pula mengerat carang-carang kayu lalu dihamparkannya di jalan .
Maka orang banyak yang berjalan di hadapan  dan yang mengikuti itu pun bersorak –soraklah , katanya : “ Hosanna bagai Anak Daud , mubaraklah ia yang datang dengan nama Tuhan , Hosanna di tempat yang Maha Tinggi “
Serta Ia masuk ke Yerusalem , gemparlah segala isi negeri itu , katanya : “ Siapakah ini ?“.
Maka kata orang banyak itu : “  Inilah Nabi yaitu Yesus dari negeri Nazaret di tanah  Galilea “.
Markus 11 : 1-11
Apabila mereka menghampiri negeri Yerusalem , dekat dengan Bait Fagi dan Baitani berhampiran dengan bukit Zaitun maka Yesus pun menyuruh dua orang muridnya ,
serta berkata kepada mereka itu : “  Pergilah kamu ke dusun yang di hadapan kamu  ; apabila kamu masuk ke dalamnya , kamu akan jumpa seekor keledai muda tertambat yang belum pernah ditunggang oleh seorang juapun ; orakkanlah talinya bawa kemari .
Jikalau barang seorangpun bertanya kepadamu : ‘ Apakah sebabnya kamu berbuat begitu ?  hendaklah kamu katakan : ‘ bahwa Tuhan berkehendak akan dia ‘  maka dengan segeranya ia akan menyuruh bawa “.
Maka pergilah mereka itu, didapatinya seekor keledai muda tertambat dekat pintu di luar pada jalan, lalu diorakkannyalah talinya .
Maka beberapa orang yang berdiri di situ berkata kepadanya : “ Buat apakah kamu lepaskan keledai muda itu ? “ .,
Tetapi mereka menyahut kepadanya seperti yang dikatakan oleh Yesus ; lalu dibiarkannya kedua orang itu pergi .
Maka dibawanya keledai muda itu kepada Yesus serta membubuhkan ke atasnya pakaian mereka itu lalu duduklah Ia di atasnya .
Maka banuyaklah orang membentangkan pakaiannya di jalan dan ada yang lain pula menghamparkan carang-carang kayu yang dikeratnya dari bendang .
Maka orang yang berjalan di hadapanm dan yang mengikuti itupun bersorak-soraklah , katanya :     “ Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan .
Mubaraklah kerajaan nenek moyang kita Daud yang datang ini, Hosanna di tempat yang Mahatinggi “.
Maka masuklah Ia ke Yerusalem ke dalam Bait allah ; setelah sudah Ia memandang semuanya sekeliling , maka sebab hari sudah petang , keluarlah Ia ke Baitani bersama dengan kedua belas muridnya .
Lukas  19 : 29-40
Tatkala mereka tiba dekat Bait Fagi dan Baitani pada gununhg yang bernama bukit Zaitun , disuruhnya dua orang muridnya,
katanya : “ Pergilah kamu ke kampung yang di hadapan kamu ; apabila kamu masuk kampung itu kamu akan jumpa seekor anak keledai tertambat yang belum pernah ditunggang orang ; orakkanlah talinya , bawa dia kemari .
Jikalau barang seorang bertanya kepadamu : ‘ Apakah sebabnya kamu orakkan dia ? ‘ katakanlah begini : ‘ Tuhan berkehendak akan dia ‘ “.
Maka orang yang disuruhkan itu pergilah lalu didapatinya betul seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka itu .
Sedang mereka itu mengorakkan tali anak keledai itu , maka kata orang yang mempunyainya :         “ Apakah sebabnya kamu lepaskan anak keledai itu ? “
Maka kata mereka itu : “ Tuhan berkehendak akan dia “.
Lalu  dibawanyalah  kepada  Yesus  dan dihamparkannya  pakaiannya  sendiri di atas anak keledai itu serta didudukkannya Yesus di atasnya .
Maka sementara ia berjalan , orangpun membentangkan pakaiannya di jalan .
Apabila Ia sudah dekat dengan tempat curam bukit Zaitun itu maka sekalian muridnya yang banyak itupun mulailah bersuka cita dan memuji Allah  dengan  nyaring suaranya oleh sebab segala mujizat yang dilihatnya itu ,
katanya : “ Mubaraklah Raja yang datang dengan nama Tuhan , sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang Mahatinggi “
Maka antara orang banyak itu, ada beberapa orang Parisi berkata kepadanya : “ Ya Guru , tegurkan murid-muridmu itu “.
Maka jawab Yesus , katanya : “ Aku berkata kepadamu , jikalau mereka itu diam niscaya batu akan bersorak “.
Yahya 12 : 12-16  .
Pada keesokan harinya , tatkala segala orang banyak yang sudah datang memuliakan hari raya itu mendengar khabar Yesus pergi ke Yerusalem ,
lalu  mereka  itu  mengambil  pelepah  pohon  kurma  serta  pergi  menyambut Dia  sambil bersorak,
katanya : “ Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan yaitu Raja Bani Israil “.
Maka Yesus pun mendapat seekor keledai muda lalu duduklah di aatsnya seperti yang tersurat itu , bunyinya :
“ Janganlah takut ya puteri Sion , Tengoklah , Rajamu datang dengan mengendarai seekor anak keledai ! “.
Mula-mula murid-muridnya tiada mengerti segala perkara itu ; tetapi setelah Yesus dipermuliakan barulah terkenang mereka itu bahwa segala perkara itu telah tersurat dari hal Dia dan lagi mereka itu sudah berbuat hal itu kepadanya .
Membandingkan teks-teks Injil Kanonik dengan Injil Barnabas dan juga antar sesama teks Injil-Injil Kanonik itu sendiri , didapatkan beberapa hal sebagai berikut :
1.     Ketiga Injil Sinoptik ( Matius , Markus dan Lukas )  tidak menyebutkan dalam rangka apa kehadiran Yesus bersama para muridnya di Yerusalem. Tetapi Injil Yahya dan Injil Barnabas jelas-jelas mengungkapkan bahwa kehadiran Yesus bersama para muridnya di Yerusalem dalam rangka menyamburt hari Pasah ( Paskah ).
2.      Ketiga Injil Sinoptik (  Matius , Markus , Lukas ) hanya menyebut “ dua orang murid “ yang disuruh untuk mengambil anak keledai untuk menjadi tunggangan Yesus . Injil Yahya tidak menceritakannya sama sekali , sedangkan Injil Barnabas menyebut secara jelas nama kedua murid itu yaitu Peterus dan Yahya . Apakah pengarang ketiga Injil Sinoptik (  Matius , Markus , Lukas )  tidak tahu nama kedua murid yang disuruh Yesus  sehingga cukup dengan mengatakan : “ dua orang murid “ ?  Dan apakah ROH KUDUS lupa mengilhamkannya kepada pengaranag Injil Yahya sehingga tidak menuliskan dalam Injil karangannya ?
3.       Injil Matius berbicara tentang  seekor keledai tertambat beserta dengan anaknya “ dan kedua murid yang disuruh membawa kedua binatang itu kepada Yesus: “dibawanya keledai itu dengan anaknya “.  Dan diceritakan : “serta  membubuhkan ke atasnya pakaian mereka itu lalu duduklah ia di atasnya . Tidak jelas , apakah yang dipelanai adalah kedua binatang itu atau hanya keledai muda saja .  Sedangkan Injil Markus hanya berbicara  seekor keledai muda “ saja , bukan dua ekor keledai :  “ .... seekor keledai muda tertambat yang belum pernah ditunggang oleh seorang juapun “ – “.... didapatinya seekor keledai muda tertambat ..... “ dan “ .... dibawanya keledai muda itu kepada Yesus .... “ .  Hal ini juga diceritakan Injil Lukas dan Injil Yahya.  Berbeda dengan Injil-Injil Kanonik , ternyata Injil Barnabas menyajikan secara jelas  : “ seekor keledai betina bersama anak keledai jantan  “ dan yang dipelanai adalah  anak keledai  “ bukan “ keledai betina “ induk dari anak keledai jantan .
4.  Kedatangan Yesus memasuki Yerusalem diiringi dengan “ shalawat “ yang diserukan oleh para penyambutnya juga para murid dengan ucapan : “ Hosanna bagai Anak Daud , mubaraklah ia yang datang dengan nama Tuhan , Hosanna di tempat yang Maha  Tinggi    ( Injil Matius ) atau  Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan . Mubaraklah kerajaan nenek moyang kita Daud yang datang ini , Hosanna di tempat yang Mahatinggi “( Injil Markus ) atau “ Mubaraklah Raja yang datang dengan nama Tuhan , sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang Mahatinggi “ ( Injil Lukas )  atau “ Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan yaitu Raja Bani Israil “ ( Injil Yahya ) . Tidak jelas , ucapan “ shalawat “ mana yang sesungguhnya diserukan para pengiring Yesus tersebut. Sedangkan Injil Barnabas menyajikan ucapan “ shalawat “ tersebut : “ Mubaraklah yang datang kepada kita dengan nama Allah . Selamat datang putera Daud “ ( Injil Barnabas ).
Demikian gambaran perbedaan antar Injil-Injil Kanonik  sebagai sebuah fakta yang menunjukkan sejauh mana kebenaran dan keaslian Injil-Injil Kanonik sebagai firman Allah .

13.    YESUS TIDAK MERUBAH SYARIAT TORAT
A.       Menurut Injil Kanonik ( Injil Matius 5 : 7-9  )
Janganlah  kamu  sangkakan  aku  datang  hendak  merombak hukum Torat atau kitab nabi-nabi; bukannya aku datang hendak merombak melainkan hendak menggenapkan
Karena sesungguhnya aku berkata kepadamu , sehingga langit dan bumi lenyap , satu noktah atau satu titikpun sekali-kali tiada akan lenyap daripada hukum Torat itu sampai semuanya telah jadi .
Sebab barang siapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini dan mengajar demikian kepada orang , ialah yang akan disebut terkecil di dalam kerajaan surga ; tetapi barang siapa yang menurut hukum dan mengajar kan dia , ialah yang akan disebut besar di dalam kerajaan surga .
B.       Menurut Injil Barnabas ( Barnabas  38 : 2-8  )
Yesus menjawab : “ Adakah kamu mengira bahwa aku ini datang untuk membatalkan syariat dan (  kitab)  para nabi?
Sebenarnya kukatakan kepadamu , demi Allah aku tidak datang untuk membatalkan-nya tetapi untuk memeliharanya
Karena setiap nabi telah memelihara syariat Allah serta setiap yang telah difirmankan Allah melalui lidah Nabi-Nabi yang lain
Demi Allah yang diriku berdiri di hadirat-Nya , tidak mungkin akan diridhai Allah barang siapa yang melanggar walau sekecil-kecil pesanan-pesanan-Nya
Akan tetapi ia akan menjadi yang terkecil dalam kerajaan Allah
Bahkan dia tidak akan mendapatkan bagian di sana
Juga kukatakan kepadamu bahwa tidak ada pelanggaran walau sehurufpun dari syariat Allah kecuali dengan perbuatan dosa yang besar
Kesamaan tentang kedatangan Yesus tidak untuk merombak hukum Taurat ditunjukkan oleh kedua versi ini –  Injil Matius 5 : 7-9   dan  Injil Barnabas ( Barnabas  38 : 2-8  ) . Boleh dikatakan tidak ada perbedaan secara substantif yang menyangkut tema cerita  , kecuali bentuk kalimatnya saja yang berbeda . Misalnya , kalimat “  Sebab barang siapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini dan mengajar demikian kepada orang , ialah yang akan disebut terkecil di dalam kerajaan surga “ versi Injil Matius ( Matius 5 : 9  ) sama dengan kalimat “barang siapa yang melanggar walau sekecil-kecil pesanan-pesanan-Nya.  Akan tetapi ia akan menjadi yang terkecil dalam kerajaan Allah  “ versi Injil Barnabas   ( Barnabas   38 : 5-6 )

14.    ISYARAT YESUS TENTANG MURID YANG AKAN MENGKHIANATINYA.

Pemberian isyarat atau pengidentifikasian yang dilakukan Yesus terhadap Yudas sebagai orang yang menyerahkannya terjadi pada malam perjamuan Paskah . Injil-Injil Kanonik menceritakan hal ini ; begitu juga Injil Barnabas .
A.           Menurut Injil Kanonik
a.         Yahya 13 : 21-26 
Setelah Yesus berkata demikian maka sangatlah iba hatinya , lalu bersaksi : “ Sesung-guh-sungguhnya aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan aku “.
Maka  segala  murid  itu pandang memandanglah  seorang kepada seorang dengan tiada tentu akan siapa yang dikatakannya itu .
Seorang dari antara murid-murid Yesus , yaitu YANG DIKASIHI OLEH YESUS , bersandar di sebelah kanannya .
Maka Simon Peterus menggamit MURID ITU lalu berkata kepadanya : “ Tanyalah siapa dia yang dikatakannya itu “.
Oleh yang demikian , sedangkan  MURID ITU bersandar di dada Yesus lalu bertanya :    “ Ya Tuhan , siapakah dia itu ? “ .
Maka jawab Yesus : “ Itulah dia yang aku celupkan sesuap dan beri kepadanya “. Lalu ia mengambil sesuap itu serta mencelupkan dia , lalu memberikan kepada YUDAS ANAK SIMON ISKARIOT .
b.        Matius 26 : 17-35
Sedang mereka itu makan , maka berkatalah Yesus : “ Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku “.
Maka berdukacitalah mereka itu amat sangat lalu masing-masing pun mulai berkata kepadanya : “ Ya Tuhan , hamba inikah ? “.
Maka jawab Yesus serta berkata : “ Bahwa orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang akan menyerahkan Aku .
Maka Anak-manusia pergi juga sebab sudah tersurat halnya ; tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah baiknya bagi orang itu jikalau tiada dilahirkan “.
Maka  sahut  Yudas yang akan  menyerahkan Dia  itu , katanya : “ Hamba  inikah  ya  Rabbi ?“. Maka kata Yesus kepadanya : “ Adalah seperti katamu itu “.
c.         Markus 14 : 17- 20
Setelah hari malam , datanglah Yesus beserta dengan kedua belas muridnya .
Maka sedang mereka itu duduk makan , berkatalah Yesus : “ Sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu yang duduk makan dengan Aku , akan menyerahkan Aku “.
Maka berduka-citalah mereka itu masing-masing lalu berkatalah seorang lepas seorang : “ Saya-kah dia ? “.
Maka katanya kepada mereka itu : “ Ia-lah seorang dari antara kedua belas kamu, yang mencelupkan roti  dalam pinggan bersama-sama dengan Aku .
Maka Anak manusia memang meninggalkan dunia ini seperti yang tersurat halnya , tetapi wai atas orang yang menyerahkan Anak-manusia itu ! Alangkah baiknya bagi orang itu , jikalau tiada ia dilahirkan “.
d.        Lukas 22 : 19 -21
Setelah hari malam, duduklah Yesus makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Sedang mereka itu makan , maka berkatalah Yesus : “ Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku “.
Maka berdukacitalah mereka itu amat sangat lalu masing-masing pun mulai berkata kepadanya : “ Ya Tuhan , hamba inikah ? “.
Maka jawab Yesus serta berkata : “ Bahwa orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang akan menyerahkan Aku .
Maka Anak-manusia pergi juga sebab sudah tersurat halnya ; tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah baiknya bagi orang itu jikalau tiada dilahirkan “.
Maka  sahut  Yudas  yang  akan  menyerahkan  Dia  itu , katanya : “ Hamba  inikah  ya  Rabbi ? “. Maka kata Yesus kepadanya : “ Adalah seperti katamu itu “.
B.           Menurut Injil Barnabas ( Barnabas 213 : 20 – 29  )
Maka setelah Yesus membasuh para murid dan setelah mereka semua duduk menghadapi hidangan untuk mulai makan , berkatalah Yesus : “ Sungguh aku telah membasuh kamu , namun juga tidak semuanya suci ,
Karena air lautpun tidak bisa mensucikan orang yang tiada percaya kepadaku “.
Yesus mengatakan demikian karena ia mengetahui siapa yang akan menyerahkan   dia .
Lalu bersedihlah para murid mendengarkan kalimat-kalimat itu .
Maka Yesus berkata pula : “ Sungguh kukatakan kepadamu bahwa salah seorang daripadamu akan menyerahkan aku dan akan terjuallah aku sebagai seekor kibas .
Akan tetapi celakalah baginya karena pasti akan terlaksana apa yang dikatakan oleh bapak kita Daud tentang dia bahwa : ‘ Dia akan terjerumus dalam jurang yang ia sediakan untuk orang  lain ‘ “
Kemudian para murid saling berpandangan satu sama lain . Mereka dengan sedih mengatakan : “ Siapakah gerangan yang akan menjadi pengkhianat itu ? “
Lalu Yudas menanyakan : “ Apakah aku , dia itu  ya guru ? “.
Yesus menjawab : “ Sebenarnya engkau telah mengatakan kepadaku siapa yang akan menyerahkan aku “.
Sedang kesebelas murid yang lain tidak mendengarnya .
Yesus memberitahu dengan isyarat tentang murid yang menyerahkannya.  Makna isyarat yang disajikan oleh semua versi Injil ,  baik Injil Kanonik ataupun Injil Barnabas pada dasarnya sama tetapi kalimat isyarat  berbeda antara satu dengan yang lain . Kalimat isyarat versi Injil Yahya  :    Itulah dia yang aku celupkan sesuap dan beri kepadanya “. Kemudian Yesus  : “ ….  mengambil sesuap itu serta mencelupkan dia , lalu memberikan kepada YUDAS ANAK SIMON ISKARIOT “.  Kalimat isyarat versi Injil Matius :  Bahwa orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang akan menyerahkan Aku  “. Kalimat isyarat versi Injil Markus : “  Ia-lah seorang dari antara kedua belas kamu, yang mencelupkan roti dalam pinggan bersama-sama dengan Aku “.  Kalimat isyarat versi Injil Lukas : Bahwa orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang akan menyerahkan Aku . Ketiga Injil Sinoptik ( Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ) menyajikan bentuk kalimat isyarat yang boleh dikatakan hampir sama yaitu ada proses pencelupan tangan si pengkhianat yang bersamaan dengan tangan Yesus ke dalam pinggan , terlepas apakah ada roti atau tidak di tangan . Berbeda dengan ketiga Injil sinoptik tersebut , Injil Yahya menyajikan isyarat Yesus yang tidak sama, yaitu bukan tangan si pengkhianat yang tercelup bersama-sama tangan Yesus melainkan Yesus mencelupkan sesuap kemudian diberikannya kepada si pengkhianat. Tidak ada tangan si pengkhianat yang ikut mencelup. Yesus melakukannya dalam rangka menjawab pertanyaan “ murid yang dikasihi Yesus “ atau “ murid  itu “. Dengan demikian , “ murid yang dikasihi Yesus “ atau “ murid itu “ menjadi tahu tentang siapa yang akan menyerahkan Yesus, dan bisa diduga akan memberi tahu kepada murid-murid lain, karena “ murid yang dikasihi Yesus “ atau “ murid itu “ bertanya kepada Yesus karena disuruh oleh Peterus . Tapi langkah tindakan apa dari para murid setelah tahu akan orang yang menyerahkan Yesus ? Tidak ada ! Tidak ada tindakan preventif para murid untuk menghindarkan guru mereka dari pengkhianatan Yudas Iskariot. Bisa disebut satu kejanggalan cerita.  Lalu bagaimana dengan versi Injil Barnabas ?. Ternyata versi Injil Barnabas sama sekali tidak menyebut adanya isyarat tersebut . Injil Barnabas hanya menunjuk langsung kepada Yudas Iskariot  : “ Sebenarnya engkau telah mengatakan kepadaku siapa yang akan menyerahkan aku “ ketika Yudas  Iskariot bertanya :  Apakah aku , dia itu  ya guru ?   “ . Ini persis sama dengan yang disajikan versi Injil Lukas  :    Adalah seperti katamu itu  “ ketika Yudas Iskariot bertanya “ Hamba inikah ya  Rabbi ? “. Tetapi informasi demikian tidak ada dalam Injil Yahya , Injil Matius dan Injil Markus. Dari beragam versi, tidak diketahui, mana yang sebenarnya.
Tentang salah seorang murid yang akan mengkhianati Yesus , Injil Barnabas menceritakan kembali pernyataan Yesus  dalam Barnabas  139  : 7-11  :
Lebih lagi dari itu, bahwa salah satu dari muridku akan menjualku dan menyerahkan aku sebagaimana Yusuf terjual ke Mesir .
Akan tetapi Allah yang Maha Adil itu akan menangkapnya , sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Daud : “ Barang siapa memasang jebakan terhadap saudaranya maka ia sendiri akan terjerumus di dalamnya “.
Dan Allah akan menyelamatkan aku dari tangan mereka itu dan akan memindahkan aku dari dunia ini.
Dalam Barnabas 72 : 2-4 , Yesus mengungkapkan seorang murid akan mengkhianatinya :
Akan  tetapi  aku  memohon  kepada  Allah  untukmu  sehingga tiada seorang pun dari padamu akan celaka kecuali yang akan memasang perangkap terhadapku “ .
Dan dia mengatakan demikian hanya tentang Yudas karena Malaikat Jibril telah mengatkan kepadanya , bagaimana Yudas mempunyai jaringan dengan para imam dan telah menyampaikan kepada mereka semua yang diucapkan oleh Yesus .
Maka penulis ini mendekati Yesus dengan air mata yang sedang mengalir sambil bertanya : “ Ya Guru, katakanlah kepadaku siapakah gerangan yang akan menyerahkan engkau itu ?“
Yesus menjawab , katanya : “ Ya Barnabas , bukan pada waktu iniengkau akan mengetahui dia , akan tetapi si jahat itu akan memperlihatkan dirinya tidak lama lagi, karena aku akan pergi dari alam ini “.
Dari perbandingan contoh-contoh peristiwa antara menurut Injil-Injil Kanonik dengan menurut Injil Barnabas , didapatkan kesamaan substansi dari kisah yang diceritakan kecuali perbedaan-perbedaan dalam narasinya maupun perbedaan lainnya yang tidak mengubah kesamaan jalan cereitanya.  Masih banyak lagi, kisah-kisah lain yang dapat dicarikan kesamaan antara Injil Barnabas dengan Injil Kanonik  , baik sebatas petilan kalimat ataupun kisah secara utuh . Hal yang patut diperhatikan , yaitu ketika Injil Barnabas menyajikan cerita tentang sebuah peristiwa dan didapatkan kesamaan ceritanya dengan salah satu Injil Kanonik justru tidak tercantum pada Injil Kanonik lainnya . Di samping itu, ada yang dikisahkan Injil Barnabas dikisahkan pula oleh seluruh Injil Kanonik secara sama-sama. Menjadi pertanyaan , lalu mengapa penganut Kristen  tidak mengakui Injil Barnabas berdasarkan kesamaan yang cukup banyak tersebut ? Jawabannya sangat jelas bahwa penolakan penganut Kristen atas Injil Barnabas, bukan karena hal-hal semacam itu melainkan karena dalam Injil Barnabas termuat ajaran Yesus :
-      Nabi Isa Al Masih as ( Yesus Kristus ) bukan Messiah ( dalam arti : MENAHEM , dalam tradisi Yahudi ).
-          Messiah yang ditunggu-tunggu bukan dari turunan Ishak melainkan dari turunan Ismail.
-          Messiah itu adalah AHMAD ( MUHAMMAD )
-     Nabi Isa Al Masih ( Yesus Kristus ) tidak mati disalib melainkan yang mati disalib adalah Yudas Iskariot, sang pengkhianat
-          Nabi Isa Al Masih ( Yesus Kristus ) tidak berkuasa memberi syafaat melainkan yang memberi safaat adalah MUHAMMAD atas izin Allah.
-          Dan lain sebagainya.
Tetapi penganut Kristen tidak mampu menyanggah ajaran-ajaran tersebut melalui analisis kritis atas ayat-ayat Injil Barnabas yang menyajikannya karena tidak tahu dari pintu mana untuk menyanggahnya sehingga terpaksa penganut Kristen menyatakan Injil Barnabas sebagai Injil Palsu dengan menyajikan aspek lain seperti kontradiksi dan ketidakcocokan geografis dan historis dari beberapa ayat Injil Barnbas. Padahal tuduhan itupun tidak berdasar sama sekali sebagaimana yang akan dibicarakan pada bagian lain tulisan ini.




[1] ). Dalam  Protoevangelium Yakobus  - salah satu naskah Apokrif – juga menceritakan awal kehamilan Maryam yang diceritakan pada pasal 11 : 1-3 sebagai berikut  :
Maryam mengambil tempat air dan pergi ke luar untuk mengambil air . Dan lihatlah , ia mendengar sebuah suara yang berkata : “ Salam hai kamu yang diistimewakan . Tuhan bersamamu . Kamu diberkati dari antara perempuan “. Maryam melihat sekeliling , kanan dan kiri untuk memeriksa dari mana suara itu datang . Ia lalu masuk rumahnya dengan ketakutan dan menurunkan tempat airnya . ia mengambil kain ungunya dan duduk di kursinya dan mulai melukis  ( pada kain itu ).
Dan lihatlah , seorang malaikat Tuhan beriri di depannya dan berkata : “ Jangan takut, Maryam . Karena kamu telah memperoleh keistimewaan di hadapan Sang Guru dari semua dan kamu akan mengandung seorang amnak karena Kalam-Nya . Tetapi ketika ia mendengarkan , ia bertanya kepada dirinya sendiri : “ Akankah aku mengandung dari Allah Tuhan Yang Hidup dan melahirkan seperti setiap perempuan yang lain ?.
Malaikat Tuhan berkata kepadanya : “ Tidak demikian, Maryam ! Karena kuasa Allah akan menaungimu . Jadi, yang kamu lahirkan akan disebut Kudus , Anak dari Yang Maha Tinggi . Dan kamu akan menamainya : Yesus , karena ia akan menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka “. Maryam menjawab : “ Lihatlah , hamba Tuhan ada di hadapanmu . Terjadilah padaku seperti yang telah kau katakan “.
[2] ).  Sejumlah ayat Bibel menegaskan bahwa Yesus tetap menjalankan syariat Torat . Sebagai contoh , pengajaran moral kemanusian dari Yesus  :    Sebab itu, barang apapun yang kamu suka orang akan berbuat padamu , sedemikian juga hendaklah kamu berbuat kepadanya . KARENA INILAH HUKUM TORAT DAN KITAB NABI-NABI     ( Matius  7 : 12 ) .
[3] ).  Injil Masa Kecil berbahasa Aramia dan berasal sekitar abad ke-5 atau menjelang akhir abad ke-6 M  mengisahkan ketiga orang “ Majus “ tersebut  . Dan mereka yang adalah raja dari para Majus adalah tiga bersaudara . Yang pertama , MELKON , berkuasa atas wilayah-wilayah Persia , yang kedua BALTHASAR , berkuasa atas orang-orang India ; dan yang ketiga , GASPAR adalah yang menguasai negeri-negeri orang Arab . karena telah disatukan atas perintah dari Yang Ilahi , mereka tiba tepat pada saat Sang Perawan menjadi seorang ibu . mereka telah mempercepat langkah mereka dan berada di sana tepat pada saat kelahiran Yesus . ( dikutip dari  “ Menguak Injil-Injil Rahasia “ oleh Deshi Ramadhani SJ  hal. 89-90 berdasarkan  F. Amiot dalam “ Evangiles Apocryphes “ )
[4] ). Istilah “ Timur “ juga dijumpai dalam  ayat Yehezkiel 43 : 2- 5  sebagai berikut :
Maka sesungguhnya datanglah kemuliaan Allah orang Israil DARI SEBELAH TIMUR dan bunyinya adalah seperti air banyak  menderu dan seluruh jajahan itu diterangkan oleh kemuliaan-Nya
Maka khayal ini serupa juga dengan khayal yang kulihat dahulu yaitu dengan khayal yang telah kulihat pada masa aku sampai kepada kebinasaan negeri itu ; khayal itu serupa dengan khayal yang telah kulihat pada tepi sungai Khaibar . Maka sujudlah aku dengan mukaku sampai ke bumi .
Maka kemuliaan Tuhan pun masuklah  ke dalam RUMAH DARIPADA JALAN PINTU YANG ARAH KE TIMUR .
Maka oleh Roh diangkat akan daku, dibawanya akan daku ke serambi yang di dalam , heran , maka RUMAH ITUPUN PENUHLAH DENGAN KEMULIAAN TUHAN

Ketika dipahami bahwa “ TIMUR “ bermakna “ TANAH ARABIA “ maka sesungguhnya ayat Yehezkiel 43 : 2  merupakan satu nubuatan tentang kedatangan SEORANG NABI AKHIR ZAMAN DARI TANAH ARAB . Rumah yang disebut penuh dengan kemuliaan Tuhan itu tidak lain adalah BAITULLAH di Makkah .
[5] ). Pengaruh “ kebijaksanaan Arabia “ terhadap tradisi Yahudi adalah penggunaan tetragrammaton   “ YHWH “ untuk menyebut Tuhan yang kemudian dibaca penganut Kristen dengan : YAHWEH -YEHOVAH  . Beberapa pakar Bibel mengakui bahwa tetragama ini berasal dari kosa kata bahasa Arab . M.A. Yussef dalam bukunya    Naskah Laut Mati -Injil Barnabas Dan Perjanjian Baru  “ , hal.  224 .menulis bahwa Prof. Theophile J.Meek  - sebagaimana diungkap oleh Joseph Campbell dalam bukunya : “ The Masks of God : Accidental Mythology “ - menemukan bahwa  nama  “ YAHWEH “ adalah  nama asing bagi orang Israil. Sebenarnya kata itu berasal dari Arab . Hal ini sejalan dengan catatan Perjanjian Lama yang mengaitkan nama itu dengan suku-suku Arab , Negeb dan tempat-tempat suci selatan  seperti Sinai , Horeb dan Kadesh .  Riset lebih lanjut  menunjukkan , asal-usul yang paling mungkin bagi kata “ Yahweh “  adalah kata dasar Arab : “ hwy “ yang berarti : “ bertiup “ .  Ahli lainnya , Prof. William F. Albright dalam bukunya : “ From the Stone Age in Christianity “ juga berpendapat sama dengan menarik kata “ Yahweh “ itu ke kata dasar Arab  : “ hwy “ yang berarti : “  Dia yang menyebabkan apa yang akan terjadi menjadi ada  “.Oleh karena itu bukanlah hal yang mustahil , Musa yang bermertua Sheikh Arab telah mengadopsi sebutan “ Yahweh “ sebagai Tuhan yang disembah , yang semuanya berakar pada agama Ibrahim  dan berasal dari Tanah Arab . 
[6] ).  Dalam  Injil Masa Kecil Menurut Thomas  - salah satu naskah Apokrif  tentang Yesus di masa kecil – juga menceritakan kisah ini pada pasal 19 : 1-5  sebagai berikut  :
Ketika Ia berusia dua belas tahun , orang tuanya mengadakan perjalanan ke Yerusalem seturut kebiasaan mereka dalam sebuah rombongan kereta untuk perayaan Paskah . Setelah Paskah , mereka pulang ke rumah. Pada saat mereka sedang berjalan pulang , kanak-kanak Yesus kembali naik ke Yerusalem . Tetapi orang tuanya berpikir bahwa ia ada di dalam kereta .
Setelah satu hari perjalanan , mereka mulai mencarinya di antara sanak saudara dan kecewa karena tidak menemukannya ,  mereka kembali ke kota untuk mencarinya . Dan setelah hari ketiga , mereka menemukannya duduk di dalam Bait Allah di tengah-tengah para guru, yang mendengarkannya dan sekaligus memberinya pertanyaan-pertanyaan . Semua orang mengikuti dengan cermat , merasa kagum karena meskipun seorang anak kecil, ia bertanya secara tajam kepada para tua-tua dan para guru sambil menjelaskan pokok-pokok penting Hukum serta perumpamaan-perumpamaan para nabi .
Ketika ibunya , Maryam  datang kepadanya , ibunya itu berkata : “  Mengapa kamu melakukan ini terhadap kami hai anak ? Lihat,  kami telah begitu sedih mencari-cari kamu “. Yesus menjawab mereka :” Mengapa kalian mencari aku ? Tidakkah kalian tahu bahwa aku harus berada bersama mereka yang menjadi urusan-urusan Bapa-ku ? “.
 Para Ahli Torat dan orang Farisi berkata : “ Apakah anda ibu dari anak ini ? “. Ia menjawab : “ Benar, sayalah ibunya “.  Mereka berkata kepadanya :” Anda adalah orang yang palingberuntung di antara para perempuan karena Allah telah memberkati buah rahimmu . Karena kami belum pernah melihat maupun mendengar kemuliaan seperti ini , keutamaan dan kebijaksanaan seperti ini “.
Yesus bangkit berdiri dari sana dan mengikuti ibunya dn ia taat pada orang tuanya . tetapi ibunya menyimpannya sendiri segala hal yang telah terjadi ini . Dan Yesus bertumbuh dalam kebjaksanaan dn semakin besar dan dirahmati. Baginya kemuliaan selam-lamanya . Amin
Dapat dilihat kesamaan : Injil Lukas- Injil Barnabas dan Injil Masa Kecil Menurut Thomas  tentang kisah ini , justru ketika Injil Matius-Injil Lukas dan Injil Yahya tidak menceritakannya sama sekali .

[7] ).  Beberapa Ahli Bibel berpendapat bahwa perkawinan yang berlangsung di Kana ini merupakan pesta perkawinan  Yesus sendiri dengan Maryam Magdalena . Beberapa sarjana Bibel merujuk kepada partisipasi Maryam ibunda Yesus yang ikut mengurus anggur yang sudah habis . Hal itu  memberi pemahaman bahwa tuan rumah dari acara perkawinan itu adalah Maryam ibunda Yesus sendiri dalam acara perkawinan Yesus dengan Maryam Magdalena .
[8] ).  Q adalah singkatan dari “ Quelle “ bahasa Jerman yang berarti : SUMBER . Teori “ SUMBER “ ini sampai sekarang diterima oleh semua pakar Bibel berdasarkan perbedaan-perbedaan “ sejarah “ Yesus yang diceritakan dalam Injil-Injil Kanonik . Belum ada pakar Bibel yang menolaknya . Pengarang Injil Markus menuliskan injil kanonis yang pertama . Kemudian Matius dan Lukas  memanfaatkan  Injil Markus ini  sebagai sumber kerngka narasi penyusunan Injil mereka . Tetapi keduanya menyajikan  banyak hal yang berbeda  . Hal ini memberi petunjuk bahwa di samping Injil Markus , keduanya – Matius dan Lukas – menggunakan sumber lain sebuah dokumen yang kemudian disebut  “ Q “ ini , juga beberapa bahan lainnya masing-masing . Para ahli tidak menyebut Injil Yahya sebagai Injil yang juga bersumber pada Injil “ Q “ ini . Hal ini diduga karena Injil Yahya sangat berbeda dengan ketiga Injil Sinoptik yang memiliki tema yang sama  sehingga Injil “ Q “ hanya dihubungkan dengan ketiga Injil Kanonik tersebut .  Dalam usaha para ahli menemukan kadar kesamaan ketiga Injil Sinoptik, masing-masing kandungannya dibagi menjadi 89 bagian imjiner . Ternyata  42 di antaranya sesuai untuk ketiga Injil Sinoptik  .  Jika Injil Matius dibandingkan dengan Injil Markus ada  52  bagian yang secara umum sesuai . Dari 52 bagian yang sama antara keduanya , ada  12 bagian yang berbeda dengan Injil Lukas .  Jika Injil Markus dan Lukas dibandingkan , ada 47 bagian yang secara umum sesuai dan dari 47 bagian yang sama antara keduanya ada 5 bagian yang berbeda dengan Matius . Dan jika Injil Matius dan Injil Lukas dibandingkan , ada 56 bagian yang secara umum sesuai dan  dari 56  bagian yang sama antara keduanya , ada  14 bagian tidak ada dalam Markus . Fakta inilah yang melahirkan  juga bersumber pada Injil "gai Ing .but  "ri petunjuk bahwa di samping Injil Markus , keduanya - Matiu teori  “ Injil Q “

[9] ).  Upacara  “ memakan  roti dan minum  anggur “ yang disimbolkan sebagai  “ tubuh “ dan “ darah “  Yesus ini dalam tradisi Kristen ( khususnya Katolik ) disebut  sakramen Ekaristi  atau  Perjamuan Kudus sebagai salah satu  Misa Kristiani .
[10] ).  Dinasti Yesus , hal. 253 .
[11] ).  Injil Didakhe  diketemukan  pada tahun 1873 di sebuah perpustakaan  di Konstantinopel ( Istambul )  oleh Pater Bryennios seorang Imam Gereja Yunani . Injil ini berasal dari abad II Masehi  dan tergolong  “ buku pegangan pengajaran “ oleh kaum Kristen Awal . Mengenai upacara Ekaristi , tercantum dalam pasal 9 dan pasal 10  . Berikut  dikutipkan pasal 9  Injil Didakhe  , bersumber dari Dr. Ahmad Hijazi  As-Saqa  yang membahas :  “ Injil Didakhe    ( edisi terjemahan bhs. Indonesia ) :
9.1.  Berkenaan dengan Jamuan Ekaristi , berkatilah demikian
9.2.  Pertama , sebagai pujian saat memegang cawan : “ Kami bersyukur kepada-Mu wahai Tuha Bapa kami , demi pohon anggur Dawud putera-Mu yang kudus , yang Ebfgkau beritakan kepada kami melalui Yesus putera-Nu . Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai selama-lamanya “ .
9.3.  Pada saat memotong-motong roti , hendaklah berkata : “ Kami bersyukur kepada-MU , bapakami , demi kehidupan dan pengetahuan yang Engkau beritakan kepada kami melalui Yesus putera-Mu . engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai selama-lamanya “.
9.4.  Sebagaimana roti yang dipotong-p[otong disebar di atas gunung kemudian dikumpulkan sehingga menja-di satu , demikianlah dikumpulkan gereja-Mu darei ujung bumi sampai kepada kerajaan-Mu karena Engkaulah yang memiliki kemuliaan dan kekuasaan melalui Yesus Kristus sampai selama-lamanya .
9.5.  Tidak seorantg pun di antara kamu boleh memakan atau meminum Jamuan Ekaristi , kecuali orang-orang yang telah dibaptis dengan nama Tuhan karena tentang hal ini Tuhan telah berkata : “ Janganlah kamu memberikan makanan yang suci kepada anjing “.
Urutan-urutan upacara Ekaristi yang disebutkan dalam INjil Didakhe ini merupakan tradisi Yahudi . Yang diberkati terlebih dahulu adalah cawan anggur baru kemudian  roti . Tetapi dalam Injil Kanonik kecuali Lukas  , yang diberkati terlebih dahulu adalah roti , baru kemudian cawan anggur .
[12] ). Ayat Matius 21 : 2,5,7 versi Holy Bible  bunyinya demikian :
Saying unto them , Go into the village over against you , and straight way ye shall find an ass tied and a colt with her ; loose them , and bering them unto me .
Tell ye the daughter of Sion , Behold , thy King cometh unto thee , meek , and sitting upon an ass and a colt the foal of an ass .
And brought the ass and  the colt , and put on them their clothes and they set him thereon.     
Menurut kamus   AN ENGLISH – INDONESIAN DICTIONARY oleh John M. Echols dan Hassan Shadily : 
-     ass   :  keledai  ( dan sebagai ungkapan :  orang bodoh , pantat ).
-          colt  :  anak kuda jantan  ( juga : nama jenis pistol ).
-          foal  :  anak kuda  ( dalam kata kerja intransitif  : beranak )
Menurut Holy Bible  ayat Matius 21 : 2 :    find an ass tied and a colt with her  yang berarti : “ menemukan seekor keledai dan seekor anak kuda jantan yang bersama keledai  itu “. Lalu dalam ayat Matius 21 : 5 dikatakan : “ a colt the foal of an ass “ yang berarti  :  anak kuda jantan anak dari keledai “. Rupanya keledai dapat beranakkan anak kuda jantan . Dan lebih mengherankan , informasi ayat Matius 21 : 7 yaitu setelah para murid membawa “ the ass and  the colt  “ lalu para murid memasang pakaian mereka sebagai pelana di atas punggung “ the ass and  the colt    sesuai dengan kalimat : “  and put on them their clothes “. Kata “ them “ menunjuk pada kedua binatang itu . Kemudian para murid :    and they set him thereon “ atau mendudukkan Yesus di atas punggung  the ass and  the colt  “ ( keledai dan anak kuda jantan ) .  Sulit dibayangkan  bagaimana Yesus duduk di atas punggung keledai sambil duduk di atas punggung anak kuda jantan dan mengendarainya . Sangat hebat ! Hal ini hanya dapat dilakukan oleh seorang tukang akrobat , kaki kanan di atas punggung keledai sedangkan kaki kiri di atas punggung anak kuda jantan. Ataukah sebuah ini sebuah penghinaan dengan menempatkan Yesus sebagai tukang akrobat di sebuah gelanggang sirkus ? Tentu Yesus bukan tukang akrobat , dan Yesus tidak pula berdiri di atas punggung kedua binatang itu melainkan duduk . Lalu bagaimana cara duduk di atas kedua punggung binatang itu secara bersamaan dalam waktu yang sama ? . Gambaran kepintaran Yesus berakrobat ini dapat ditangkap pula dari versi Alkitab LAI 1976 ( - juga dari versi Alkitab LAI 1968 ) : “ Maka dibawanya keledai itu dengan anaknya “ lalu setelah membubuhkan pakaian mereka ke atas keledai itu dengan anaknya , “  lalu duduklah ia di atasnya “ yaitu duduk di atas punggung keledai dan anaknya . Tapi apakah Yesus mengendarai keledai ( the ass ) dan anak kuda jantan ( the colt ) secara bersamaan dalam waktu yang sama ? Kalau merujuk pada ayat Matius 21 : 5 versi Alkitab LAI , jelas mustahil . Ayat Matius  21 : 5 versi Alkitab LAI 1968 menginformasikan : “ mengendarai seekor keledai yaitu seekor keledai muda , anak dari binatang yang menanggung kuk  “. Jadi yang dikendarai oleh Yesus adalah seekor keledai muda, anak keledai beban , bukan induk keledai atau keledai beban sekalipun muda . Ini sesuai dengan kalimat ayat : “  seekor keledai muda , anak dari binatang yang menanggung kuk  “ . Dihubungkan dengan versi Holy Bible , yang dikendarai Yesus ini tentu “ the colt the foal of an ass “ bukan “ the ass “ .  Dan apakah ini sama dengan yang diinformasikan oleh ayat Matius 21 : 5 versi Alkitab LAI 1976 : “ mengendarai seekor keledai , seekor keledai beban yang muda “ ?. Sebab pernyataan “seekor keledai , seekor keledai beban yang muda “ berbeda dengan “ seekor keledai muda , anak dari binatang yang menanggung kuk  “. Apapun upaya yang hendak ditegakkan untuk menghindari keanehan Yesus duduk dan mengendari keledai dan anak kuda jantan secara bersamaan dalam waktu yang sama dengan menggunakan ayat Matius 21 : 5  versi Alkitab LAI , namun hal itu harus menafikan dulu ayat Matius 21 : 5 versi Holy Bible yang menyebut Yesus     sitting upon an ass and a colt the foal of an ass  “ ( duduk di atas keledai dan anak kuda jantan anak dari keledai ) .

0 komentar:

Posting Komentar