PEMBICARAAN MENGENAI INJIL BARNABAS
Penganut Kristen sangat menolak Injil Barnabas . Alasan yang paling utama
dari penolakan itu karena ajaran yang terkandung dalam Injil Barnabas sangat
bertentangan dengan ajaran dan dogma Kristen yang diajarkan Paulus . Bisa
dimaklumi . Tetapi sejumlah peristiwa yang dikisahkan Injil Barnabas menunjukkan kesamaan dengan
yang dikisahkan Injil-Injil Kanonik ( Matius , Markus, Lukas dan Yahya )
walaupun memang ada perbedaan-perbedaan tetapi tidak mendasar . Berikut ini , beberapa peristiwa yang
diceritakan sama antara Injil-Injil Kanonik ( Matius , Markus , Lukas dan Yahya
) dengan Injil Barnabas .
1.
KEHAMILAN MARYAM DAN KELAHIRAN YESUS
A. Menurut Injil Lukas.
Kisah kehamilam Maryam dan kelahiran Yesus
dalam Injil Kanonik , secara “ detail “ hanya diceritakan dalam Injil Lukas ,
yaitu Lukas 1 : 26 – 38 ; Lukas 2 : 1- 7 , dan sama sekali tidak
diceritakan oleh Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya . Dikutipkan ayat Lukas 1 : 26 – 38
sebagai berikut :
Pada bulan yang keenam , maka malaikat Jibrail itu
disuruhkan Allah ke sebuah negeri di Galilea yang bernama Nazaret ,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang
laki-laki benrnama YUSUF , keturunan Daud , maka nama perawan itu : MARYAM
Maka malaikat
itupun datanglah kepadanya serta berkata : “ Sejahteralah engkau yang sudah
beroleh anugerah ! Tuhanlah beserta dengan engkau “.
Maka terkejutlah ia sebab katanya yang demikian serta
berfikir akan pengertian salam ini .
Maka kata malaikat itu kepada Maryam : “ Janganlah takut
hai Maryam ! Karena engkau sudah beroleh anugerah dari Allah .
Sesungguhnya engkau akan hamil dan beranakkan seorang
anak laki-laki maka hendaklah engkau namakan dia : Yesus .
Maka ia akan menjadi besar dan Ia akan dikatakan ANAK
ALLAH YANG MAHA TINGGI , maka Allah Tuhan kita akan mengaruniakan kepadanya
TAHTA DAUD, nenek moyangnya itu .
Maka Ia pun akan menjadi raja atas benih Yakub
selama-lamanya dan kerajaannya itu tiada berkesudahan “.
Lalu kata Maryam kepada malaikat itu : “ Bagaimana perkara
ini boleh jadi karena hamba belum mengetahui laki-laki ? “.
Maka jawab malaikat itu serta berkata kepadanya : “ Bahwa
Rohu’lkudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau
. Sebab itu juga Yang Kudus yang akan diperanakkan itu , kelak dikatakan ANAK
ALLAH .
Sesungguhnya keluargamu , Elisabet itupun mengandung
seorang anak laki-laki pada masa tuanya maka sekarang ini sudah masuk bulannya
yang keenam , yang dahulunya dikatakan mandul .
Karena tiap-tiap firman Allah satupun tiada yang mustahil
“
Maka kata
Maryam : “ Sesungguhnya hamba ini hamba Tuhan , jadilah kiranya pada hamba
sebagaimana katamu “. Maka gaiblah malaikat itu daripadanya .
Kisah lanjutannya dikutipkan
ayat Lukas 2 : 1- 7
sebagai berikut :
Pada masa itu juga keluarlah suatu titah Kaisar Augustus,
menyuruhkan menghitung segala manusia di seluruh kerajaan itu .
Inilah pertama kali perhitungan manusia yang diperbuat
tatkala Kirenius menjadi wakil pemerintah di benua Syam.
Maka segala orang yang hendak dihitung itupun masing-masing
kembalilah ke negerinya sendiri .
Demikian juga YUSUF , keluar dari negeri Nazaret di
jajahan Galilea ke negeri Daud yang bernama Betlehem di jajahan Yudea karena ia
daripada suku dan keturunan Daud .
Supaya didaftarkan bersama -sama dengan Maryam tunangannya yang sedang hamil itu
Tatkala mereka itu di sana , Maryam pun genaplah bulannya
akan bersalin
Lalu
bersalinlah ia akan seorang anak laki-laki yaitu anak yang sulung ; maka
dibedunginya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan karena
tiada tempat bagi mereka itu di dalam rumah persinggahan .
Kisah kehamilan Maryam dan kelahiran Yesus ,
tidak diceritakan dalam Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya . Roh Kudus lupa menginspirasikan kepada pengarang Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Yahya.
B. Menurut Injil Barnabas ( pasal 1 –
pasal 3 )
PASAL 1 : 1-22
Di hari-hari akhir ini, Allah telah mengutus Malaikat
Jibril kepada seorang gadis bernama Maryam dari keturunan Daud dan cucu Yehuda
.
Pada suatu hari selagi gadis yang hidup dengan penuh
kesucian – tidak mengerjakan sedikitpun dosa , tersunyi dari segala celaan dan
yang rajin sembahyang dengan berpuasa – itu berdiam diri , tiba-tiba datanglah
Malaikat Jibril dan masuk ke dalam biliknya lalu memberi salam kepadanya seraya
berkata : “ Semoga Allah beserta engkau hai Maryam ! “.
Maka takutlah gadis itu dari munculnya Malaikat .
Akan tetapi Malaikat itu menenangkan ketakutannya sambil
mengatakan : “ Janganlah takut ya Maryam sebab engkau telah mendapat karunia
daripada Allah, yang telah memilih engkau menjadi ibu seorang Nabi yang
diutusnya kepada keluarga Israil supaya mereka menjalankan syariat-Nya dengan ikhlas .
Maka gadis itu menjawab : “ Bagaimanakah saya akan
melahirkan putera sedang saya tidak pernah mengenal barang seorang lelaki pun ?
“.
Malaikat menjawab : “ Hai Maryam, sesungguhnya Allah Yang
Menjadikan manusia tanpa manusia, akan
dapat menciptakan di dalammu seorang manusia tanpa manusia karena tiada sesuatu
yang mustahil bagi-Nya .
Maka Maryam menjawab : “ Sebenarnya saya mengetahui bahwa
Allah itu Berkuasa maka bolehlah terjadi kehendak-Nya itu “.
Malaikat berkata : “ Jadilah engkau mengandung dengan
seorang Nabi yang akan engkau panggil di Yesus .
Maka cegahlah dia dari meminum khamar dan yang memabukkan
dan dari segala daging yang najis , karena bayi itu kudus Allah “.
Malaikatpun lalu pergi.
Adapun si gadis itu , maka ia memuji-muji Allah sambil
berkata :
“ Ketahuilah wahai diri akan kebesaran Allah ,
dan berbanggalah wahai roh-ku dengan Allah Penyelamatku.
Karena sesungguhnya Ia telah melihat kerendahan hamba-Nya
.
Dan saya akan digelari oleh seluruh ummat seorang
perempuan yang diberkahi
karena Yang Maha Kuasa telah menjadikan aku seorang
perempuan yang besar .
Maha berkatlah nama-Nya Yang Kudus karena rahmat-Nya
bersambungan dari satu ke lain keturunan yang bertaqwa pada-Nya
Dan Ia telah menjadikan
tangan-Nya kuat maka dicerai-beraikannyalah seorang yang congkak yang membanggakan diri .
Dan Ia telah menurunkan orang-orang yang mulia dari kursi-kursi
mereka, kemudian mengangkat derajat orang-orang yang merendahkan dirinya.
Ia telah mengenyangkan si lapar dengan makanan-makanan
yang lezat dan telah mengembalikan si kaya dengan tangan hampa .
Karena Dia ingat akan
janji-janji yang telah dianugerahkan kepada Ibrahim dan puteranya itu buat
selama-lamanya “ .
PASAL 2 : 1-13
Herodes di waktu itu adalah Raja atas Yudea dengan titah
Kaisar Agustus .
Sedang Pilatus seorang hakim ( Prokurator ) di zaman
kekuasaan Majelis Besar untuk Hannas dan Kayafas
Maka sesuai dengan perintah Kaisar , dia mencatat semua
penduduk .
Maka diwaktu itu , pergilah masing-masing orang ke
negerinya dan mengajukan diri mereka menurut keturunan mereka untuk didaftarkan
.
Lalu bertolaklah Yusuf dari negeri Nazaret , salah satu
jajahan Galilea , bersama isterinya yang sedang hamil itu , menuju ke Bethlehem
( karena itu adalah tanah airnya dan dia dari keluarga Daud ) untuk
mendaftarkan sesuai dengan titah Kaisar .
Dan di waktu ia sampai di Bethlehem , tidak mendapatkan
suatu persinggahan karena negeri itu kecil dan berjejal-jejal banyak kaum
pendatang .
Maka ia tinggal di luar negeri itu di persinggahan yang
dijadikan tempat tinggal para penggembala .
Dan di waktu Yusuf berdiam di sana , genaplah bulan Maryam untuk
bersalin .
Maka gadis itu dikitari oleh sinar yang gemerlapan
Dan ia pun melahirkan puteranya tanpa merasa sakit
Dan dipapaknya anak itu pada kedua lengannya
Dan setelah dibungkusnya dengan kain maka
diletakkannyalah ia di palungan .
Karena tidak
didapatkannya tempat dalam persinggahan itu .
Menyimak jalan cerita kehamilan Maryam hingga melahirkan pada kedua
versi ( - Injil Lukas dengan Injil
Barnabas - ) [1] ) ,
boleh dikatakan tidak ada perbedaan yang substantif antara keduanya kecuali beberapa hal antara lain :
a.
Dalam
Injil Lukas dinyatakan bahwa Yesus : “ Maka ia akan menjadi besar dan Ia akan dikatakan
ANAK ALLAH YANG MAHA TINGGI , maka Allah Tuhan kita, akan mengaru-niakan
kepadanya TAHTA DAUD, nenek moyangnya itu “ dan “ Maka Ia pun akan menjadi raja atas benih Yakub selama-lamanya dan
kerajaannya itu tiada berkesudahan “. Istilah “ ANAK ALLAH “ yang dikenakan kepada Yesus
tidak usah dipahami secara berlebih-lebihan melainkan hanya dipahami sebagai
sebutan bagi orang-orang saleh . Nabi-nabi dalam tradisi Perjanjian Lama biasa
disebut dengan “ ANAK ALLAH “ . Begitu pula Israil dan sebagainya . Sedangkan
pernyataan “ Allah Tuhan kita, akan mengaruniakan kepadanya TAHTA DAUD, nenek
moyangnya itu “ sebagai sesuatu yang perlu dipertanyakan . Pada kenyataannya berda-sarkan Bibel, Yesus
telah mati disalib , sehingga “ kerajaan
Daud “ yang akan diwarisinya tidak terpenuhi , karena sampai matinya Yesus
tidak pernah menjadi raja orang Yahudi selaku pewaris kerajaan Daud . Dan Yesus
sendiri telah menegaskan bahwa kerajaannya bukan dari dunia ini sedangkan
kerajaan Daud adalah kerajaan dunia . Ayat Yahya 18 : 36 menegaskan hal ini :
Maka sahut
Yesus: “ KERAJAANKU ITU BUKANNYA DARI
DUNIA INI; jikalau kerajaan-ku daripada dunia ini , niscaya berperanglah
segala laskarku supaya jangan Aku diserahkan kepada orang
Yahudi ; tetapi sekarang KERAJAANKU
ITU BUKAN DARI SINI
Tidak diragukan lagi , Yesus menolak dinisbatkan sebagai
pewaris kerajaan Daud , yang bagaimanapun adalah kerajaan dunia . Oleh karena
itu diduga kalimat ayat “ Allah Tuhan kita, akan mengaruniakan
kepadanya TAHTA DAUD, nenek moyangnya itu “ hanyalah tambahan yang
dilakukan pengarang Injil Yahya atau
oleh penyalinnya dengan tujuan menempatkan Yesus sebagai Messias. Lalu bagaimana dengan versi Injil Barnabas ?
Ternyata versi Injil Barnabas, sama sekali tidak ada menyebut Yesus dalam
istilah “ ANAK ALLAH “. Cuma disebutkan dengan istilah : “ seorang Nabi “ dan “ KUDUS ALLAH “ . Dalam Injil Barnabas dikatakan
bahwa Yesus : “ ....
engkau mengandung .... seorang Nabi yang akan engkau panggil di
Yesus “ . Juga tidak ada dikatakan ,
Yesus akan mewarisi kerajaan Daud . Hal ini sesuai dengan fakta bahwa memang
Yesus tidak pernah menduduki tahta Daud dan juga cocok dengan pernyataan ayat Yahya 18
: 36 . Dalam aspek ini , Injil Barnabas merupakan “ kitab asli “ dibandingkan dengan Injil Kanonik .
b.
Dalam
versi Injil Barnabas ada doa puji-pujian yang dipanjatkan Maryam ( Injil
Barnabas 1 : 13-22 ) . Tetapi tidak ada
dalam versi Injil Lukas .
c.
Menurut
Injil Lukas, Yesus yang dilahirkan : “ akan
menjadi raja atas benih Yakub selama-lamanya dan kerajaannya itu tiada
berkesudahan “. Tetapi Injil
Barnabas tidak menyatakan demikian
melainkan : “ ... seorang Nabi yang
diutusnya kepada keluarga Israil supaya mereka menjalankan syariat-Nya dengan ikhlas “. Ternyata pernyataan Injil Lukas tidak ada
realisasinya bahkan bertentangan dengan pernyataan Bibel lainnya. Sedangkan
yang dinyatakan Injil Barnabas adalah sangat wajar , karena memang Yesus diutus
kepada Bani Israil dan menjalankan syariat Torat [2]
).
d. Menyangkut
status hubungan Yusuf dengan Maryam, Injil Lukas menyebut keduanya dalam
status bertunangan : “ .... bersama
-sama dengan Maryam tunangannya
yang sedang hamil itu “. Dengan
kata lain , ketika Maryam melahirkan , status keduanya masih sebagai tunangan ,
belum sebagai suami isteri sekalipun belum bercampur layaknya suami isteri . Sedangkan
Injil Barnabas menyatakan dalam status suami isteri : “
... bersama
isterinya yang sedang hamil itu
..... “. Status hubungan Yusuf
dan Maryam sebagai suami isteri dinyatakan pula oleh Injil Matius :
“ Maka Yusuf , suami-nya itu .... “ ( Matius 1 : 19 ) dan “ .... diperbuatnyalah sebagaimana pesan malaekat
Allah kepadanya lalu diterimnya Maryam ,isterinya “ ( Matius
1 : 24 ) . Ketika Injil Lukas dan
Injil Barnabas , keduanya menceritakan hal yang sama, tetapi pada beberapa
aspek menunjukkan perbedaan dan ternyata versi Injil Barnabas didukung oleh
Injil Matius , maka Injil Barnabas lebih asli dari Injil Lukas , kecuali kalau
menetapkan apa yang dinyatakan Injil Matius – yang mendukung Injil Barnabas
- itu adalah palsu .
Demikian kesamaan jalan cerita tentang kehamilan Maryam dan kelahiran Yesus
yang sama-sama diceritakan Injil Lukas dan Injil Barnabas , dengan
perbedaan-perbedaannya .
2.
ORANG-ORANG BIJAK DARI TIMUR DAN RENCANA RAJA HERODES .
A. Menurut Injil Kanonik ( yi. Injil
Matius )
Injil Matius memuat kisah ini sedangkan
Injil Markus , Injil Lukas dan Injil Yahya , tidak mengisahkannya sama sekali . Kita baca
ayat Matius 2 : 1 - 12
sebagai berikut :
Setelah lahir Yesus di Betlehem di tanah Yudea pada zaman
baginda Herodes maka datanglah beberapa orang Majusi dari BENUA SEBELAH TIMUR
ke Yerusalem .
katanya : “ Di manakah raja orang Yahudi yang baru lahir
itu ? Karena kami sudah melihat bintangnya di sebelah timur , maka kami datang
hendak menyembahnya “.
Apabila didengar oleh baginda Herodes akan hal itu, maka
terkejutlah ia beserta seisi negeri Yerusalem .
Maka dihimpunkannya segala kepala imam dan ahli-ahli
Torat itu lalu bertanya kepada mereka itu, di tempat mana Kristus akan lahir .
Lalu berkatalah mereka itu kepadanya : “ Di negeri
Betlehem di tanah Yudea karena demikianlah disuratkan oleh nabi :
“ Hai Betlehem di tanah Yehuda , sekali-kali tiada engkau yang terkecil
di antara segala penghulu Yehuda , karena dari dalam
engkau akan keluar seorang pembesar yang
akan menggemBalakan kaumku Israil “.
Kemudian dari pada itu dirahasiakan oleh Herodes
memanggil segala orang majus lalu diselidikinya dengan teliti , ketika mana
yang telah kelihatan bintang itu .
Lalu disuruhkannya mereka itu ke Betlehem sambil bertitah : “ Pergilah kamu selidik dengan secukupnya tentang hal kanak-
kanak itu dan apabila kamu sudah jumpa
Dia , khabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia “.
Setelah didengarnya titah baginda itu , maka berjalanlah
mereka itu pergi dan bintang yang telah dilihatnya di sebelah timur itu
mendahului mereka itu lalu berhentilah di sebelah atas tempat kanak-kanak itu .
Serta dilihatnya bintang itu , maka bersukacitalah hati
mereka itu dengan kesukaan yang teramat besar .
Maka masuklah mereka
itu ke dalam rumah itu lalu dilihatnya kanak-kanak itu dengan Maryam
ibunya ; maka sujudlah mereka itu menyembah dia; dibukakannya segala tempat
peremasannya serta dipersembahkannya beberapa persembahan yaitu emas dan
kemenyan dan mur .
Setelah dinyatakan oleh
Allah kepada mereka itu di dalam mimpi supaya jangan balik dari situ kepada
Herodes maka pulanglah mereka itu ke negerinya
B. Menurut Injil Barnabas (
Barnabas 6 : 1 -11 ,7 : 1-11 )
Ketika Yesus dilahirkan di zaman Herodes Raja Yudea , ada
tiga orang dari kaum Majus di sebelah timur sedang mengamat-amati
bintang-bintang di langit .
Kemudian tampaklah bagi mereka sebuah bintang yang amat
gemerlapan lalu mereka bermusyawarah , kemudian dari itu mereka pergi ke Yudea
di bawah petunjuk bintang yang di hadapan mereka itu .
Sesampainya mereka di Yerusalem , mereka bertanya : " Di
manakah dilahirkan Raja Yahudi itu ?“
Ketika Hrodes mendengar itu, takutlah dia dan gemparlah
seluruh negeri. Maka Herodes mengum-pulkan para Imam dan para Ahli Torat serya
berkata : “ Di manakah dilahirkan Almasih itu ? “
Mereka menjawab : “ Ia dilahirkan di Bethlehem karena
begitulah tertulis dalam Kitab Nabi-Nabi, demikian : ‘ Dan engkau ya Bethlehem
tidaklah kecil di kalangan pembesar-pembesar Yehuda karena akan keluar daripadamu seorang pemimpin yang akan memelihara keluarga-Ku Israil‘ “.
Pada saat itu Herodes telah memanggil orang-orang Majus
kemudian ditanyakannya tentang sebab kedatangan mereka .
Mereka menjawab bahwa mereka telah melihat sebuah bintang
di sebelah timur yang menunjukkan mereka ke sana.
Dari itu mereka ingin mempersembahkan hadiah-hadiah dan
bersujud untuk Raja baru itu yang bintangnya telah tampak bagi mereka .
Maka berkatalah Herodes : “ Pergilah kalian ke Bethlehem
dan carilah dengan teliti bayi itu .
Dan apabila kalian telah menemukannya maka datanglah
kemari memberitahukan Aku karena Aku pun juga bermaksud akan bersujud kepadanya
“.
Tetapi Herodes menyatakan demikian sebagai tipu daya
belaka
Dan kembalilah orang-orang Majus itu dari Yerusalem .
Maka tiba-tiba bintang yang tampak bagi mereka di sebelah
timur itu tetap berjalan mendahului mereka di depan .
Ketika mereka melihat bintang itu maka mereka sangat
gembira .
Dan ketika mereka sampai di Bethlehem di luar negeri ,
mereka melihat bintang itu berhenti di atas persinggahan di mana Yesus
dilahirkan di situ.
Maka pergilah orang Majus itu ke sana .
Lalu ketika mereka memasuki rumah , mereka menemukan bayi
itu beserta ibunya .
Maka mereka membungkuk dan bersujudlah untuk dia .
Dan orang-orang Majus itu telah mempersembahkan
bermacam-macam wewangian bersama perak dan emas .
Kemudian mereka
menceritakan kepada gadis akan segala sesuatu yang mereka lihat .
Dan saat mereka sedang tidur , mereka dicegah oleh bayi
itu untuk pergi ke baginda Herodes
Kemudian pulanglah mereka
dengan lain jalan dan kembali ke tanah air mereka menceritakan segala yang
mereka lihat di Yudea .
Tidak ada perbedaan yang mendasar antara versi Injil Matius dengan Injil
Barnabas mengenai kedatangan “ TIGA
ORANG MAJUS “ yang hendak menjenguk bayi Yesus yang baru dilahirkan kecuali
hal-hal yang tidak prinsip seperti jenis barang yang dipersembahkan oleh ketiga
orang Majus itu yaitu menurut versi Injil Matius : “beberapa
persembahan yaitu emas dan kemenyan dan mur “ dan menurut Injil Barnabas : “
bermacam-macam wewangian bersama perak
dan emas “.
Hal yang perlu dikaji adalah mengenai “ BEBERAPA ORANG MAJUS DARI BENUA
SEBELAH TIMUR “ (versi Injil Matius ) atau “ TIGA ORANG MAJUS DARI SEBELAH TIMUR “ (
versi Injil Barnabas ) [3]
) . Biasanya ketika menyebut “ ORANG
MAJUS “, pikiran kita biasanya mengarah kepada ORANG - ORANG PERSIA
dengan segala kepercayaannya. Perlu diketahui tidak semua versi Bibel menyebut dengan
istilah “ ORANG MAJUS “ . Hanya Alkitab
LAI ( Bibel berbahasa Indonesia ) saja yang menyebut demikian . Holy Bible
menyatakannya dengan “ wise men from the
east “ (ORANG BIJAK DARI TIMUR); sama dengan The Four Gospels dan The
Jerusalem Bible- New Testament. Terjemaham Benyamin Wilsom dalam “ The Emphatic
Diaglott “ menyatakannya : “ Magians
from the East “ dengan penjelasan
foot note : “ a
sect of philosophers “ ( suatu sekte
para ahli filsafat ) sehingga “ Magians
from the East “ berarti : suatu sekte para ahli filsafat dari Timur “. Merujuk kepada
sumber-sumber ini, tentu tergesa-gesa jika istilah “ ORANG MAJUS “ dimaknakan
dengan “ ORANG PERSIA “ yang justru berkepercayaan menyembah api dan tidak
monotheis seperti Bani Israil . Jika dipahami sebagai orang-orang Majusi , lalu
apa hubungan kenabian Yesus dengan ajaran mereka . padahal mereka Dan juga
tidak memiliki kesinambungan kenabian dari Nabi Ibrahim as .
Dalam Bibel , sebutan “ Timur “ di samping “ Selatan
“ dipakai untuk menunjuk kepada Tanah Arabia . Oleh karena itu , “ wise
men from the east “ ( ORANG BIJAK
DARI TIMUR ) lebih dipahamkan sebagai “ORANG BIJAK DARI TANAH ARABIA “. Ada kemungkinan
demikian karena Tanah Arabia memiliki
sumber tradisi dan kepercayaan dasar yang sama dengan kepercayaan Israil, yaitu
sesama anak-cucu Ibrahim. M.A. Yussef, dalam bukunya “ Naskah
Laut Mati –Injil Barnabas Dan Perjanjian Baru “ (
hal. 35 ) menjelaskan :
Meskipun kata “ majusi “
memiliki arti : Orang Bijak dari Persia , namun demikian , secara tidak pasti
juga menyatakan: daerah Timur Palestina, sejak kata itu juga digunakan untuk menyatakan : Ahli Kebijaksanaan
baik ukhrawi maupun duniawi . Dua hal bisa diketahui , meskipun tidak pasti .
Pertama bahwa mereka dari TIMUR , bisa jadi kata ini berarti : ARABIA . Ini
masuk akal karena adanya akar Arab dalam kultur Israil . Kedua, dataran Arabia
juga dipandang sebagai tempat ditemukannya orang-orang bijak ( Yeremia 49 : 7 ;
I Raja-Raja 4 : 30 )
Dalam Perjanjian Lama seperti ayat
Kejadian 25 : 6 dan Kejadian 29 : 1 menyebut istilah “ Timur “, yang dikutipkan sebagai berikut :
Ayat Kejadian 25 : 6
Tetapi akan segala anak
laki-laki yang diperoleh Ibrahim daripada gundik-gundik itu diberikannya
beberapa hadiah kemudian disuruhnya sekalian mereka itu pergi daripada Ishak,
anaknya tatkala Ibrahim lagi hidup, yaitu
KE SEBELAH TIMUR , KE NEGERI TIMUR
Ayat Kejadian 29 : 1
Maka Yakub pun berangkat
dari sana lalu berjalan menuju TANAH
ORANG MASYRIK
Kata “ MASYRIK “ pada ayat kejadian
29 : 1 berarti TIMUR . William Smith dan
kawan-kawannya dalam “ Bible Dictionaries “ – sebagaimana yang dinukil M.A.
Yussef – menulis bahwa istilah “ Negeri
Timur “ yang tersebut dalam Kejadian 25 : 6 dan “ Tanah orang Timur “ dalam Kejadian 29 : 1 menunjuk kepada Tanah Arabia [4]
).
Begitu pula , Sayid Muzaffaruddin Nadvi dalam bukunya “ Sejarah Geografi
Qur’an “ ( hal. 50 ) menjelaskan
istilah “ Timur “ : “ Untuk
keseluruhan negeri Arabia umumnya , Alkitab memakai istilah ‘ Timur ‘ dan kadang-kadang ‘ Selatan ‘ karena Arabia terletak di sebelah tenggara Palestina “. Oleh karena itu , kuat dugaan bahwa “ orang bijak dari Timur “ – pada beberapa versi Bibel – atau “ orang Majusi dari Timur “ tidak
lain adalah orang - orang bijak dari
Arabia , yang justru sebagai anak cucu Ibrahim , sama halnya seperti Bani
Israil . Sering dijumpai dalam Bibel yang
menyebut orang Arab atau orang Ismaeli terlibat dalam sejarah Israil .
Salah satu aspek untuk memahami “ orang
bijak dari Timur “ sebagai “ orang-orang bijak dari Arabia “ karena bangsa Arab memiliki “ bapak “ yang
sama dengan Bani Israil yaitu sama-sama bernasab pada Ibrahim dan memiliki
kepercayaan dasar monotheis yang sama pula . Kehadiran peran “ orang-orang bijak dari Arabia “ dalam tradisi Yahudi bisa dilihat bagaimana
Nabi Musa as sebagai pembawa syariat Torat justru memiliki mertua seorang
Sheikh dari Arab bernama “ Jetero “ yang dikatakan sebagai “ Imam di Median “ atau “ Kohen Yahweh “ .( Keluaran 18 : 1 ). Kebijakan Jetero , sang Imam
Madian atau “ Kohen Yahweh “ ini memang terlukis
dalam ayat Keluaran 18 [5]
) . Akar budaya dan spiritualitas Arabia meresap masuk ke lingkungan saudara
mereka Bani Israil . Sebuah gambaran tentang “ orang-orang
bijak dari Arabia “ atau “ orang-orang
Majus dari Timur “ yang dikisahkan
oleh ayat Matius 2 : 1- 12 dan Barnabas
6 : 1 -11 ,7 : 1-11 .
3.
PARA GEMBALA YANG KETAKUTAN DAN NYANYIAN
PUJIAN PARA MALAIKAT .
A. Injil Kanonik ( yi. Injil Lukas )
Kisah para gembala diceritakan hanya Injil Lukas saja sedangkan , Injil
Matius , Injil Markus dan Injil Yahya , tidak menyebut sama sekali . Mungkin
Roh Kudus kelupaan menginspirasikan ketiga pengarang Injil lainnya sehingga
kisah para gembala tidak tercantum dalam Injil ysng mereka karang. Hal-hal
semacam begini banyak terjadi antara Injil-Injil Kanonik . Pertanyaan pun
muncul , apakah kisah ini tidak begitu penting sehingga Injil Matius , Injil
Markus dan Injil Yahya tidak
menceritakannya ? Kita baca ayat Lukas 2
: 8 – 20 berikut :
Maka di jajahan itupun ada beberapa orang gembala , yang
tinggal di padang menjaga kawan binatangnya pada waktu malam .
Maka tiba-tiba terdirilah seorang malaikat Tuhan di
sisinya dan kemuliaan Tuhanpun bercahaya sekeliling mereka itu ; lalu sangatlah
takut sekaliannya
Maka kata malaikat itu kepada mereka : “ Janganlah
takut karena sesungguhnya Aku
memberitakan kepadamu suatu kesukaan besar yang akan jadi bagi segenap kaum ;
sebab pada hari ini sudah
lahir bagimu Juru-selamat yaitu Keristus Tuhan itu di dalam negeri Daud
.
Maka inilah tandanya bagimu : Kamu akan jumpa seorang
kanak-kanak berbendung dengan kain lampin dan berbaring di dalam palungan .
Maka sekonyong-konyong adalah beserta dengan malaikat itu
beberapa banyak balatentara surga yang memuji Allah serta katanya :
“ Segala kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi dan
sejahtera di atas bumi di antara orang yang diperkenankannya “.
Apabila segala malaikat itu kembali dari mereka itu ke
surga , berkatalah gembala itu sama sendirinya : “ Marilah kita pergi ke
Bethlehem melihat perkara yang sudah jadi itu, yang dinyatakan oleh Tuhan
kepada kita “
Maka mereka itupun pergilah dengan segeranya lalu
dijumpainya Maryam dan Yusuf dan kanak-kanak itu terbaring di dalam palungan .
Apabila dilihatnya lalu dimasyhurkannya firman yang
disabdakan kepadanya dari hal kanak-kanak itu.
Maka sekalian orang yang mendengar itupun heranlah akan
segala perkara yang dikatakan oleh
gembala itu kepadanya .
Tetapi Maryam menyimpan sekalian perkataan ini sambil
berfikir dalam hatinya .
Maka
gembala itupun kembalilah serta memuji dan memuliakan Allah , sebab segala
perkara yang didengar dan dilihatnya , sebagaimana yang dikatakan kepadanya .
B. Injil Barnabas ( Barnabas pasal 4 )
Kaum penggembala di waktu itu seperti kebiasaan mereka ,
menjaga domba mereka .
Tiba-tiba ada cahaya berkilauan yang mengelilingi mereka
, kemudian keluarlah daripadanya Malaikat yang mengagung-agungkan Allah .
Maka terkejutlah penggembala-penggembala itu karena
terbitnya cahaya yang mendadak dan munculnya Malaikat .
Tetapi Malaikat Tuhan itu
menenangkan ketakutan mereka sambil mengatakan :
“ Inilah dia , kami
menggembirakan kamu sekalian dengan kesenangan yang besar .
Karena telah dilahirkan di negeri Daud seorang anak yang
akan menjadi NABI TUHAN dan yang akan mendapatkan keselamatan besar bagi
keluarga Israil . Dan kamu akan menjumpai bayi itu di palungan bersama ibunya
yang mengagung-agungkan Allah “ .
Dan di kala Malaikat mengatakan demikian , tiba-tiba
serombongan Malaikat yang mengagung-agungkan Allah .
Dan memberitakan akan orang-orang yang baik dengan berita
keselamatan .
Dan setelah para Malaikat pergi , maka bercakap-cakaplah
para gembala itu di antara mereka seraya mengatakan :
“ Marilah kita pergi ke Bethlehem dan membuktikan yang
difirmankan oleh allah kepada kita dengan perantaraan Malaikat-Nya “.
Dan tibalah banyak rombongan kaum penggembala
mencari-cari bayi yang baru dilahirkan itu .
Maka mereka menjumpai bayi yang dilahirkan itu berbaring
dlam palungan di luar negeri sesuai dengan berita Malaikat ,
Maka mereka bersujudlah untuk dia dan mempersembahkan
kepada si ibu , apa yang mereka bawa dan memberitahukan kepadanya , apa yang
mereka telah dengar dan lihat .
Tetapi Maryam merahasiakan semua itu dalam hatinya dan
Yusuf pun juga sama-sama bersyukur kepada Allah .
Para gembala itu pulang kepada kambing-kambing mereka
sambil mengatakan kepada setiap orang, alangkah hebatnya yang mereka lihat itu
.
Maka
pegunungan-pegunungan Yudea , semuanya pada takut .
Tiap orang mengatakan
dalam hatinya :“ Akan menjadi apakah gerangan bayi itu ?”
Kisah para gembala dan “ nyanyian
malaikat “ dari kedua versi – Injil
Lukas dan Injil Barnabas – boleh dikatakan hampir tidak berbeda sama
sekali. Kalau dikatakan berbeda, maka perbedaannya hanya dalam diskripsi
kalimat saja , tidak mendasar yang bisa menyebabkan perbedaan yang substantif
terutama dalam hal yang menyangkut kepercayaan . Khususnya boleh disebut
mengenai “ nyanyian malaikat “ yaitu
pujian-pujian yang dipanjatkan para malaikat dalam mengagungkan Allah . Kalau dalam
versi Injil Lukas disebutkan isi pujian kepada Allah : “
Segala kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi dan sejahtera di atas
bumi di antara orang yang diperkenankannya “. Sedangkan versi Injil
Barnabas , tidak menyebutkan isi pujian ini , kecuali hanya mengatakan : “ ....
tiba-tiba serombongan Malaikat yang
mengagung-agungkan Allah “ yang sejalan dengan informasi versi Injil
Lukas : “ ... sekonyong-konyong adalah
beserta dengan malaikat itu beberapa banyak balatentara surga yang memuji Allah “.
Menjadi pertanyaan , apa makna dari
kalimat pujian malaikat ini ? Sebenarnya kalimat pujian dalam versi Injil Lukas
ini tidaklah sama antara beberapa versi Bibel. Seperti dalam Holy Bible ,
kalimat pujian tersebut berbunyi : “ Glory
to God in the highest , and on earth peace ; Good will toward man “. Kalimatnya lebih simpel dari versi Alkitab
LAI Jakarta . Terjemahannya kira-kira demikian : ” Kemuliaan bagi Allah di
tempat yang maha tinggi , dan untuk bumi kedamaian ; kerelaan untuk manusia “. Hal ini sangat berbeda maknanya dengan
yang tercantum dalam Alkitab LAI .
Ada dua kata kunci yang perlu
digaris-bawahi dan diperhatikan pada kalimat
ayat Lukas 2 : 14 ini. Pertama : PEACE (- diterjemahkan dengan :
KEDAMAIAN -) dan kedua : GOOD WILL (- diterjemahkan dengan : KERELAAN - ). Seorang pendeta Kristen di Timur Tengah Pastor
DAVID BENYAMIN KELDANI yang kemudian MASUK ISLAM dan berganti nama : ABDUL AHAD
DAWUD , mengungkapkan bahwa kata “ PEACE
“ ( bahasa Arab : AS SALAM ;
SALAMAH ) dan kata “ GOOD WILL “ ( bahasa Arab : HUSNUR RIDHA ) adalah hasil
terjemahan yang salah dari kata asli
yang terdapat dalam naskah Ibrani : “ IRINI “ dan “ AYADUKIA “. Kedua kata ini merupakan kosa
kata SURYANIC ( bahasa Suryani , Syria
), satu keluarga dengan bahasa Arab, bahasa Ibrani, bahasa Aramia, bahasa
Ethopia dan sebagainya. Menurut Abdul
Ahad Dawud , kata “ PEACE “ seharusnya
sebagai terjemahan dari kata “ SHALEM “ ( bhs. Suryanic ) atau “ SHALUM “ ( bhs.
Ibrani ) atau “ SALAMAH “ ( bhs. Arab ).
Tetapi rupanya
kata “ PEACE “ dipakai untuk
terjemahan kata “ IRINI “. Awal satu
kekeliruan yang sangat fatal tentang kebenaran . Padahal menurut Abdul Ahad Dawud, kata “ IRINI “ berarti “ AL ISLAM “ dan kata
“ AYADUKIA “ adalah tingkat superlatif dari kata “ ALHAMDU “ yaitu “ AHMAD “ yang berarti “ BANYAK PUJI DAN SYUKUR “.
Dengan demikian ayat Lukas 2 : 14
seharusnya diterjemahkan dengan : “ KEMULIAAN BAGI ALLAH DI TEMPAT YANG MAHA
TINGGI , AL ISLAM UNTUK BUMI DAN AHMAD
UNTUK MANUSIA “.
Demikian makna dari kalimat pujian tersebut , tetapi makna yang demikian
menghilang akibat proses terjemahan yang keliru .
4.
PELARIAN MARYAM-YUSUF KE MESIR MEMBAWA YESUS
Kisah pelarian Maryam –
Yusuf membawa lari Yesus ke Mesir dalam
Injil-Injil Kanonik hanya diceritakan oleh Injil Matius . Ketiga Injil Kanonik
lainnya – Markus , Lukas dan Yahya , tidak menceritakannya sama sekali .
A. Menurut Injil Matius ( Matius 2 : 13
-18 )
Sepeninggal orang Majusi maka kelihatanlah kepada Yusus
di dalam mimpi seorang malaikat berkata : “ Bangunlah engkau , ambil
kanak-kanak itu serta dengan ibunya , bawa lari ke Mesir dan tinggallah di sana
sehingga aku beritahu lagi kepada engkau , karena Herodes akan mencari
kanak-kanak itu hendak membunuh dia “
Maka bangunlah ia membawa kanak-kanak itu beserta dengan
ibunya pada malam hari lalu berangkat pergi ke Mesir.
Maka tinggallah ia di sana sehingga mati Herodes supaya
sampailah batrang yang difirmankan oleh Allah dengan lidah nabi, bunyinya : “
Bahwa dari Mesir , Aku memanggil Anak-Ku “ .
Kemudian daripada itu , setelah Herodes mengerti bahwa ia
diakali oleh orang Majus itu , maka terlalulah murka baginda ; lalu
dititahkannya orang pergi membunuh sekalian anak laki-laki yang ada di negeri
Betlehem dan di dalam segala daerah jajahannya yang berumur daripada dua tahun
ke bawah , menurut ketika yang diselidikinya dengan teliti daripada orang Majus
itu .
Tatkala itu sampailah barang yang disabfdakan oleh nabi
Yermia , bunyinya :
“ Adalah
suatu suara telah kedengaran di negeri Rama yang menangis dan meratap amat
sangat yaitu Rahel menangiskan anal-anaknya , tiadalah ia mau dihiburkan ,
sebab anaknya sudah hilang .
B. Menurut Injil Barnabas ( Pasal 8 )
Ketika Herodes melihat bahwa orang Majus itu tiada
kermbali kepadanya , dia mengira bahwa mereka itu memperolok-olokkannya .
Kemudian ia membulatkan tekadf untuk membunuh bayi yang
lahir itu .
Akan tetapi selagi Yusuf sedang tidur , tampaklah baginya
Malaikat Tuhan , katanya :
“ Bangunlah segera dan ambillah anak itu beserta
ibundanya , kemudian pergilah ke Mesir karena Herodes akan membunuhnya “.
Maka Yusuf terbangun dengan amat ketakutan, kemudian
diajaknya Maryam bersama anaknya menuju ke Mesir .
Kemudian mereka berdiam di sana hingga matinya Raja
Herodes yang mengira bahwa orang-orang Majus itu telah memperolok-olokkannya .
Kemudian ( Herodes ) mengirim tentaranya untuk membunuh
semua bayi yang baru dilahirkan di Bethlehem .
Dan tibalah barisan tentara itu lalu mereka membunuh
semua kanak-kanak yang ada di sana sebagai yang dititahkan oleh Herodes .
Di kala itu terciptalah apa yang dikatakan oleh Nabi yang
berbunyi :
“ Ratap dan tangis meliputi negeri Roma . Rahil menangisi
anak-anaknya dan tiada hiburan baginya karena mereka sudah tidak ada “.
5.
YESUS BERDEBAT DENGAN AHLI TORAT
Sejarah hidup masa remaja Yesus tidak diungkapkan
Injil-Injil Kanonik kecuali ketika Yesus
berumur 12 tahun , dibawa oleh bapak-ibunya ke Yerusalem dan di sana berdebat
dengan Ahli Torat. Dan ternyata Injil Barnabas juga menceritakan kisah perdebatan
Yesus dengan Ahli Torat.
A. Menurut Injil Lukas ( Lukas 2 : 41 -51 )
Maka tiap-tiap tahunlah ibu-bapanya pergi ke Yerusalem
pada masa raya Pasah .
Tatkala umurnya dua belas tahun , naiklah mereka itu
beraya menurut adat masa raya serta lepas masa raya itu, tatkala keduanya berjalan pulang , maka tertinggalah Yesus ,
kanak-kanak itu di Yerusalem dengan tiada setahu ibu bapanya ;
melainkan disangkanya ia ada diantara orang yang berjalan
sertanya sehingga sampai sejauh
sehari perjalanan , lalu dicarinya
dia di antara kaum kelauraga dan kenal-kenalannya ;
tetapi sebab tiada dijumpainya , berbaliklah keduanya ke Yerusalem mencari dia .
Lepas tiga hari ,
dijumpainya dia di dalam Bait Allah
sedang duduk di tengah-tengah
guru-guu di situ , mendengar mereka itu
bersoal-jawab .
Maka sekalian orang yang mendengar dia itupun
tercengang-cenganlah akan pengetahuan dan dijawabnya .
Maka tercengang-cenganglah ibu bapanya melihat dia, lalu
kata ibunya kepadanya : “ hai anakku, apakah sebabnya engkau berbuat demikian kepada kami ?
Tengoklah , bapamu dengan aku mencari engkau dengan bersusah payah “.
Maka berkatalah ia kepada mereka itu : “ Apakah sebabnya
kamu mencari aku ? Tiadakah kamu ketahui bahwa aku wajib ada di dalam pekerjaan
Bapa-ku “.
Tetapi ibu bapanya tiada paham akan perkataan yang
dikatakannya itu.
Maka pulanglah ia sertanya lalu tibalah di Nazaret dan
diturutnya perintahnya . maka ibunya , menyimpan segala perkara itu di dalam
hatinya.
Maka Yesus
pun makin bertambah-tambah hikmat dan besarnya dan main diperkenan Allah dan
manusia .
B. Menurut Injil Barnabas ( Pasal 9 : 6
– 15 )
Si anak kian membesar dalam nikmat dan hikmat di hadapan
Allah dan manusia .
Dan ketika Yesus berusia dua belas tahun , naiklah dia
bersama Maryam dan Yusuf ke Yerusalem untuk bersembah sujud di sana sesuai
dengan syariat Tuhan yang tertulis dalam kitab Musa .
Dan ketika sembahyang mereka telah selesai , kebalilah
mereka dengan kehilangan Yesus karena mereka mengira bahwa ia pulang ke tanah
air bersama sanak kerabat mereka .
Oleh karena itu Maryam dengan Yusuf kembali ke Yerusalem mencari yesus di antara
sanak kerabat dan tetangga-tetangga .
Pada hari yang ketiga , mereka menjumpai si anak itu
dalam Bait Allah di tengah-tengah pada Ulama , sedang mendebat mereka tentang
persoalan syariat.
Seetiap orang dari mereka m,engagumi
pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban-nya . Kata mereka : “ Bagaimana ia
mendapat ilmu semacam ini sedang ia masih kecil dan belum belajar membaca ? “.
Lalu Maryam menegurnya sambil berkata : “ Wahai anakku ,
apa yang telah kau perbuat kepada kami , saya dan ayahmu telah mencarimu tiga
hari dan kami berdua merasa gundah gulana “.
Yesus mejawab : “ Tidakkah ibu mengetahui bahwa
berkhidmat kepada Allah harus didahulukan di atas ayah dan ibu “.
Kemudian turunlah Yesus beserta ibundanya dan Yusuf ke
Nazaret .
Dia amat
berbakti kepada keduanya dengan penuh kerendahan diri dan hormat .
Tidak diragukan lagi akan kesamaan kisah yang
diceritakan Injil Lukas dengan yang diceritakan Injil Barnabas mengenai
perjalanan Yesus bersama Maryam ibunya dan Yusuf ke Yerusalem , kemudian Maryam
dan Yusuf kehilangan Yesus lalu mencarinya selama tiga hari dan ternyata
mendapatkan Yesus sedang terlibat perdebatan dengan para Ahli Torat di Bait
Allah. Perbedaannya hanya dalam narasinya
atau kalimat-kalimat penceritaannya saja. Jika ada perbedaan maka perbedaan
tersebut hanya pada satu hal yaitu kesan kuat bahwa yang dikisahkan Injil
Barnabas lebih memunculkan sikap kesantunan Yesus kepada ibu-bapaknya
dibandingkan dengan yang dikisahkan Injil Lukas . Bandingkan kalimat jawaban
Yesus kepada Maryam menurut Injil Lukas : “ Apakah
sebabnya kamu mencari aku ? Tiadakah kamu ketahui bahwa aku wajib ada di dalam
pekerjaan Bapa-ku “ dengan jawaban Yesus kepada Maryam menurut Injil
Barnabas “ Tidakkah ibu mengetahui bahwa
berkhidmat kepada Allah harus didahulukan di atas ayah dan ibu “ .
Perbedaan “ kesantunan “ tidak
mengubah kesamaan substansi yang dikatakan Yesus . Perlu diketahui kisah yang
tersaji di antara Injil-Injil Kanonik hanya diceritakan Injil Lukas sedangkan ketiga
Injil kanonik lainnya : Injil Matius, Injil Markus dan Injil Yahya , tidak
menyebut sama sekali [6]
).
6.
KISAH ZAKHEUS SI PEMUNGUT CUKAI.
Zakheus adalah seorang kepala pemungut
cukai yang kaya.
Dalam pandangan Yahudi ,seorang pemungut cukai adalah orang berdosa. Di antara Injil-Injil kanonik,
kisah Zakheus yang ingin menyaksikan
Yesus bersama mukjizatnya , hanya dikisahkan Injil Lukas, sedangkan Injil
Matius , Injil Markus dan Injil Yahya tidak menyebutnya samasekali. Salah satu
apologi yang selalu dimunculkan penganut Kristen dalam membela “ kesucian “
Bibel yaitu Bibel ditulis berdasarkan inspirasi Roh Kudus , salah satu oknum
Tuhan dalam konsep Ketuhanan yang Trinitas. Jika demikian halnya , menjadi
pertanyaan , apakah pengarang Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya tidak
memperoleh inspirasi dari Roh Kudus tentang kisah Zakheus sehingga tidak
mencantumkannya dalam Injil yang
mereka karang ? Berikut disajikan kisah Zakheus menurut versi Injil Lukas dan
Injil Barnabas.
A. Menurut Injil Kanonik ( Injil Lukas
19 : 1-10 )
Maka masuklah Yesus melalui negeri Yerikho .
Maka adalah seorang bernama ZAKHEUS , yaitu kepala
pemungut cukai lagi kaya .
Maka dicarinyajalan hendak melihat siapa gerangan
Yesus itu , tetapi tiada dapat oleh sebab orang banyak , lagi ia rendah .
Maka berlarilah ia dahulu lalu memanjat sepohon
ara hendak melihat Yesus karena dari
situlah Ia akan lalu .
Tatkala sampai ke tempat itu, maka Yesus pun
memandang ke atas
dan berkata kepadanya : “ Hai Zakheus,
turunlah engkau dengan segera karena pada hari ini tak dapat tiada Aku
menumpang di dalam rumahmu “.
Maka segeralah ia turun , menyambut Dia dengan
sukacitanya .
Maka sekalian orang yang melihat hal itu
bersungut-sungutlah serta berkata : “ Bahwa kepada seorang yang berdosa Ia
pergi menumpang “.
Maka berdirilah Zakheus serta berkata kepada Tuhan
: “ Sesungguhnya setengah daripada harta hamba, ya Tuhan, hamba sedekahkan
kepada orang miskin dan jikalau hamba sudah memperdayakan harta orang , hamba
mengembalikan empat kali ganda “.
Maka Yesuspun berkatalah kepadanya : “ Pada hari
ini , datanglah selamat kepada seisi
rumah ini karena ia ini juga terhisab kepada anak Ibrahim
Karena Anak
manusia datang hendak mencari dan menyelamatkan manusia.
B. Menurut Injil Barnabas ( Barnabas
143 : 6-16 )
Dan dengan begitu sampailah Yesus ke Nazaret pada pagi
hari Sabbat .
Lalu ketika para penduduk mengetahui bahwa dia itu Yesus, maka tiap orang ingin melihatnya .
Sehingga seorang pemungut cukai bernama Zakheus
berperawakan pendek , tak dapat melihat Yesus dalam berjejal-jejal khalayak ,
maka ia memanjat pohon jummaiz ke puncaknya.
Kemudian ia menunggu di situ sampai Yesus lewat di tempat
itu dalam perjalanannya menuju ke pertemuan.
Dan ketika Yesus sampai di tempat itu , ia memandang ke
atas sambil mengatakan : “ Turunlah ya Zakheus , sebab aku akan tinggal di
rumahmu “.
Lalu turunlah orang itu dan menciumuya dengan senang
kemudian ia membuat suatu jamuan besar .
Maka menggerutulah
orang-orang Parisi , kata mereka kepada
murid-murid Yesus : “ Mengapa
guru kamu itu pergi untuk makan bersama dengan kaum
pemungut cukai dan orang-orang yang berdosa ? “ .
Yesus menjawab :“ Untuk apa seorang dokter itu mengunjungi
rumah orang yang sakit ?
Katakanlah kepadaku, nanti aku akan menjawab kamu,
mengapa aku pergi ke sana “.
Mereka menjawab : “ Untuk menyembuhkan penyakit “.
Sahut Yesus : “ Kamu telah bertutur
benar karena orang - orang yang sehat itu tidak memerlukan
dokter , hanya orang-orang yang sakit , itu yang memerlukan “.
Kisah tentang Zakheus pada kedua versi , secara substantif tidaklah berbeda , kecuali
pada aspek detailnya seperti misalnya dalam versi Injil Lukas, tidak ada respon
Yesus atas gerutuan khalayak ( orang-orang Parisi ) lantaran Yesus datang dan
makan-makan dengan Zakheus , sang kepala pemungut cukai – kelompok manusia
berdosa . Sedangkan versi Injil Barnabas menyajikan argumentasi Yesus yang
sangat logis atas gerutuan
ketidak-senangan khalayak tersebut.
7.
MENGUBAH AIR MENJADI ANGGUR .
Mukjizat Yesus yang mengubah air menjadi anggur
atau arak , dari antara Injil-Injil Kanonik hanya diceritakan oleh Injil
Yahya tentang pesta perkawinan di Kana [7]
).
Injil Matius , Injil Markus
dan Injil Lukas tidak menyebut sama
sekali . Sedangkan Injil Barnabas juga menceritakannya
, juga dalam sebuah
acara perkawinan tanpa menyebut daerah tempat pesta
perkawinan itu berlangsung .
A. Menurut Injil Kanonik ( Injil Yahya 2 : 1-10 )
Maka dua hari kemudian daripada iru ada suatu
perjamuan kawin di negeri Kana , di tanah Galilea dan ibu Yesus ada di sana .
Maka Yesuspun dengan murid-muridnya dijemput
kepada perjamuan kawin itu .
Apabila kekurangan air anggur , berkatalah ibu
Yesus kepadanya : “ Mereka itu tiada berair anggur “.
Maka kata Yesus kepadanya : “ Hai perempuan ,
apakah yang kena mengena di antara aku dengan engkau ? Saatku belum sampai “.
Maka kata ibunya kepada segala pelayan itu : “
Perbuatlah barang apa yang ia katakan kepadamu “.
Maka adalah di situ terletak tempayan batu enam
buah , yaitu menurut adat basuhan orang
Yahudi , tiap-tiap tempayan itu muat dua tiga buyung air .
Maka kata Yesus kepada mereka itu : “ Isikan air
ke dalam segala tempayan ini “. Maka mereka itupun mengisi penuh sampai ke
mulutnya .
Lalu katanya kepada mereka itu : “ Cedoklah
sekarang dan bawalah kepada kepala perjamuan itu “. Maka dibawanyalah .
Setelah dikecap oleh kepala perjamuan akan air
yang sudah jadi anggur itu ( tiada diketahuinya
darimana datangnya , tetapi ketahuanlah pada
segala pelayan yang mencedokkan air itu ) maka kepala perjamuan itupun
memanggil mempelai laki-laki.
Lalu katanya kepadanya : “ Biasanya tiap-tiap
orang menjamukan dahulu air anggur yang baik dan setelah puas orang minum baru
dijamukannya yang kurang baik ; tetapi tuan menyimpan air anggur yang baik
sampai sekarang “.
B. Menurut Injil Barnabas ( Barnabas
pasal 15 : 1-14 )
Dan ketika hari raya Paskah telah dekat maka Yesus
beserta murid-murid dan ibundanya telah diundang oleh seorang kaya ke perjamuan
perkawinan .
Maka pergilah Yesus ( ke perjamuan itu ).
Dan ketika mereka dalam perjamuan , tiba-tiba habislah
arak ( di situ ).
Maka ibunda Yesus berkata kepadanya : “ Mereka tidak
mempunyai arak “.
Yesus menjawab : “ Apa hubungan saya dengan soal itu ya
ibuku ? “.
Maka ibunda Yesus telah memesan para pelayan untuk
menurut segala yang diperintahkan kepada mereka oleh Yesus Almasih.
Dan di situ ada enam tempayan air yang dipakai untuk
mensucikan diri mereka buat sembahyang menurut kebiasaan Israil .
Maka Yesus berkata : “ Penuhilah tempayan-tempayan ini
dengan air “.
Lalu para khadam telah mengerjakan demikian .
Maka Yesus berkata kepada mereka : “ Dengan nama Allah ,
berilah minum para undangan “.
Kemudian para khadam mensajikan kepada pemimpin jamuan
yang menegur mereka, katanya :
“ Wahai para khadam yang rendah , mengapa kalian
meninggalkan arak yang baik ini hingga sekarang ? “ karena ia tidak mengetahui
tentang apa yang telah diperbuat oleh Yesus .
Maka para khadam menjawab : “ Di sini ada seorang Kudus
Allah , dia itu menjadikan arak dari air “ .
Tetapi
pemimpin jamuan itu mengira bahwa para khadam itu sedang mabuk .
Kisah yang diceritakan kedua versi Injil– Injil
Yahya dan Injil Barnabas – menunjukkan kesamaan
yang kental ketika tiga Injil
Kanonik – Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas – sama sekali tidak menceritakannya . Tidak ada
perbedaan yang mendasar . Kalau dalam Injil Yahya disebutkan tempat acara
perkawinan adalah Kana , sedangkan Injil Barnabas tidak menyebut nama tempat
tersebut . Namun demikian ada juga yang memberi kesan berbeda terhadap Yesus berdasarkan perbedaan pengisahan. Dalam versi
Injil Yahya , terlihat betapa kasarnya Yesus terhadap ibunya yaitu ketika
ibunya memberitahu : “ Mereka itu tiada
berair anggur “ ternyata Yesus
menyambutnya dengan kata-kata yang jauh dari sopan santun : “ Hai
perempuan , apakah yang kena mengena di antara aku dengan engkau ? Saatku belum sampai “. Kesan kekasaran demikian tidak
tampak dalam versi Injil Barnabas bahkan menyajikan figur Yesus yang lembut hati
dengan berkata kepada ibunya : “ Apa hubungan saya dengan soal itu ya ibuku ?
“ ketika ibunya memberitahu : “ Mereka tidak mempunyai arak “ . Cerita
disajikan Injil Barnabas sangat wajar dan alamiah dibandingkan dengan yang
disajikan Injil Yahya , sekalipun menyajikan kesamaan cerita . Dilihat dari
segi perbedaan sikap dan ucapan Yesus kepada ibunya, tampaknya Injil Barnabas
lebih benar dan “ lebih asli “ dari Injil-Injil Kanonik , khususnya Injil
Yahya.
8.
PEREMPUAN KANAAN DAN ANAKNYA
Kisah perempuan Kanaan yang bertemu Yesus
diceritakan dalam Injil Kanonik yaitu Injil Matius dan Injil Markus , tetapi
tidak diceritakan dalam Injil Lukas dan Injil Yahya . Dan kisah ini diceritakan
juga dalam Injil Barnabas .
A. Menurut Injil Kanonik .
a.
Injil Matius ( Matius 15 : 21-28 )
Maka Yesus pun keluarlah dari sana serta berangkat ke
jajahan Tsur dan Sidon .
Maka adalah seorang PEREMPUAN KANANI datang dari jajahan itu serta berteriak,katanya : “ Ya Tuhan , ya Anak Daud , kasihankanlah hamba karena anak hamba yang
perempuan dirasuk setan terlalu sangat “.
Tetapi sepatah katapun tiada dijawab oleh Yesus kepada
perempuan itu . Maka datanglah murid- muridnya meminta kepadanya serta berkata :“ Suruhlah
perempuan itu pergi karena ia berteriak-teriak di belakang kita “.
Maka jawab Yesus , katanya : “ Tiadalah aku disuruhkan
kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat dari antara bani Israil
“.
Maka datanglah perempuan itu sujud menyembah Dia,
katanya: “Ya Tuhan, tolonglah hamba “.
Tetapi dijawab Yesus , katanya : “ Tiada patut diambil
roti dari anak-anak lalu mencampakkan kepada anjing “.
Maka kata perempuan itu : “ Benarlah ya Tuhan , tetapi
anjing itupun makan segala remah-remah yang jatuh dari atas meja tuannya “.
Lalu dijawab Yesus serta
berkata kepadanya : “ Hai perempuan , besarlah imanmu ; jadilah bagiku sama
seperti engkau kehendaki “. Maka sembuhlah anaknya yang perempuan itu pada
ketika itu juga .
b.
Injil Markus ( Markus 7 : 24 : 30 )
Maka berangkatlah Yesus dari sana lalu pergi kejajahan
Tsur dan Sidon. Maka masuklah Ia ke sebuah rumah, kehendaknya jangan diketahui
oleh seorangpun tetapi tiada dapat Ia bersembunyi
Karena dengan segera kedengaranlah khabar Yesus kepada
seorang perempuan yang anaknya yang perempuan dirasuk setan , lalu dtang serta
sujud pada kakinya .
Adapun perempuan itu SEORANG ORANG GERIKA BANGSA SIRO
PUNIKI . Maka ia meminta Yesus membuangkan setan itu dari dalam anaknya .
Tetapi katanya kepada perempuan itu : “ Biarlah anak-anak
dikenyangkan dulu karena tiada patut diambil roti dari anak-anak lalu
mencampakkannya kepada anjing .
Maka sahut perempuan itu serta berkata kepadanya : “
Benarlah ya Rabbi , tetapi anjing yang di bawah meja itupun makan segala
remah-remah anak-anak itu “.
Lalu kata Yesus kepadanya : “ Oleh karena katamu ini ,
pergilah engkau ; sudahlah keluar setan itu dari dalam anakmu “.
Setelah perempuan itu
sampai ke rumahnya didapatinya demikian , yaitu budak itu berbaring di atas
tempat tidur dan setan itupun sudah
keluar .
B. Menurut Injil Barnabas ( Barnabas
pasal 21 : 16 -30 )
Dan pulanglah Yesus dari sana dn mendakilah ia di sekitar
Tsur dan Sibon .
Tiba-tiba dia menjumpai seorang perempuan Kanaan bersama
kedua puteranya telah datang ke negerinya untuk melihat Yesus .
Dan ketilka perempuan itu melihatnya datang beserta
murid-muridnya , maka menjeritlah dia : “ Ya Yesus , Anak Daud , kasihanilah anak
perempuanku yang disiksa oleh Setan “.
Tetapi Yesus tidak menjawab sepatahpun jua karena mereka
itu bukanlah dari golongan orang yang sunat .
Maka murid-murid memohon belas kasihannya , kata mereka :
“ Ya Guru , kasihanilah mereka. Lihatlah betapa kerasnya jeritan dan tangisan
mereka “.
Lalu Yesus menjawab : “ Aku tidak diutus kecuali kepada
keluarga Israil “ .
Maka majulah perempuan itu beserta kedua anaknya kepada
Yesus sambil menangis , katanya : “ Ya Yesus , Anak Daud , kasihanilah aku “.
Yesus menjawab : “ Tidak pantas sekeping roti itu diambil dari tangan
anak-anak kemudian dilemparkan kepada anjing-anjing .
Yesus mengatakan demikian itu hanya karena kenajisan
mereka sebab mereka bukan dari golongan orang yang bersunat .
Maka perempuan itu
menjawab : “ Ya Rabbi, sesungguhnya anjing-anjing itu biasanya makan
remahan-remahan yang jatuh dari meja penjamu-penjamu makan “.
Ketika itu tercenganglah Yesus dari ucapan perempuan itu
lalu berkata : “ Wahai perempuan , sesungguhnya imanmu adalah besar “.
Kemudian Yesus menadahkan kedua tangannya ke langit dan
berdoa kepada Allah kemudian ia berkata : “ Wahai perempuan , anak perempuanmu
telah dibebaskan maka pergilah di jalanmu dengan selamat “.
Maka pergilah perempuan itu dan ketika dia sampai di
rumahnya , menjumapi puterinya sedang memuji-muji Allah .
Dari itu ,
perempuan itu mengatakan : “ Sungguh benar , tiada Tuhan melainkan Tuhah Israil
“.
Secara umum Injil Barnabas, Injil Matius dan Injil
Markus , khususnya antara Injil Barnabas dengan Injil Matius , sama-sama menceritakan kisah yang sama. Cuma
versi Injil Matius ada kejanggalan dalam hubungan kalimat yaitu ketika
perempuan Kanaan berteriak-teriak memanggil Yesus, para murid menginginkan agar
perempuan itu diusir dengan berkata kepada Yesus : “ Suruhlah perempuan itu pergi karena ia berteriak-teriak di belakang
kita “. Apakah Yesus merespon
permintaan para murid dengan mengusir
atau tetap mendiamkan perempuan Kanaan itu? Ternyata Yesus memberi jawaban yang
menyimpang dari permintaan para murid : “ Tiadalah
aku disuruhkan kepada yang lain hanya kepada segala domba yang sesat dari
antara bani Israil “. Apa hubungan kedua kalimat ini ? Tidak ada hubungan
sama sekali antara permintaan murid dengan jawaban Yesus . Jawaban Yesus tersebut baru dikatakan sesuai
andaikata para murid meminta agar Yesus
memenuhi permintaan perempuan Kanaan tersebut. Ternyata yang disajikan Injil
Barnabas sangat wajar dan normal. Oleh karena merasa iba , maka para murid meminta kepada Yesus untuk memenuhi
permintaan perempuan Kanaan yaitu menyembuhkan anaknya yang kerasukan
setan :
“Ya Guru, kasihanilah mereka.
Lihatlah betapa kerasnya jeritan dan tangisan mereka “ maka Yesus menjawab : “ Aku tidak
diutus kecuali kepada keluarga Israil “. Wajar sekali dan ada hubungan dan
relevansi antara jawaban Yesus dengan permintaan para murid , yang menegaskan
bahwa Yesus hanya diutus untuk Bani Israil sehingga Yesus menolak permintaan para murid
untuk memenuhi permintaanam perempuan Kanaan tersebut karena bukan Yahudi (
Bani Israil ). Terlihat, INJIL BARNABAS lebih asli dari Injil Matius. Injil
Markus lebih berbeda lagi . Tidak ada disebut permintaan para murid, apakah
mengusir perempuan Kanaan seperti yang dikatakan Injil Matius ataukah memenuhi permintaan
perempuan Kanaan seperti yang dikatakan Injil Barnabas. Dan juga Injil Markus memberi identifikasi
perempuan itu sebagai SEORANG ORANG
GERIKA BANGSA SIRO PUNIKI sedangkan menurut Injil Matius : PEREMPUAN KANAAN
. Mana yang benar ?
9.
KISAH PEREMPUAN BERZINA .
A. Menurut Injil Kanonik ( yi Injil Yahya )
Cerita tentang perempuan berzina ini hanya Injil
Yahya saja yang membicarakannya , sedangkan Injil Matius , Injil Markus dan
Injil Lukas sama sekali tidak membicarakannya .
Mari disimah ayat Yahya
8 : 2-11 sebagai berikut :
Pada pagi-pagi hari datanglah Ia pada ke dalam Bait Allah
, maka sekalian orang banyak pun datang kepadanya lalu duduklah Ia mengajar
mereka itu .
Adalah Ahli Torat dan orang Parisi pun membawa seorang
perempuan yang ditangkap tengah berbuat zinah , didirikannya di tengah-tengah .
Serta berkata kepada Yesus :“ Ya Guru,
perempuan ini didapat tengah berbuat zinah .
Di dalam Torat
dipesan oleh Musa akan merajam perempuan yang demikian. Apakah kata Guru dari halnya ? “.
Maka mereka itu mengatakan ini hendak mencobai Dia supaya
didapatnya jalan mengadukan Dia . Tetapi Yesus tunduk melukis tanah dengan
jarinya .
Maka sebab berulang-ulang mereka itu bertanya juga,
tegaklah Ia serta berkata kepada mereka itu : “ Siapa di antara kamu yang tiada berdosa , hendaklah ia
dahulu melempar batu kepada perempuan itu “.
Lalu tunduklah pula Ia lagi melukis tanah itu .
Setelah mereka itu mendengar kata yang demikian ,
keluarlah mereka itu seorang lepas seorang , mulai daripada yang tua-tua sampai
kepada yang akhir ; maka tinggallah Yesus seorang dirinya dan perempuan itu
berdiri di tengah-tengah .
Apabila Yesus tegak, tiada dilihatnya seorangpun kecuali
perempuan itu , lalu berkatalah Ia kepadanya : “ Hai perempuan , di manakah
mereka itu? Tiadakah seorangpun yang menyalahkan engkau ? “ .
Maka kata perempuan itu : “ Seorangpun tiada ya Rabbi “.
Lalu kata Yesus kepada-nya : “ Kalau demikian , Aku inipun tiada
mau menghukumkan engkau ; pergilah engkau dan daripada
sekarang ini jangan berbuat dosa lagi “.
B. Menurut Injil Barnabas (
Barnabas 201 : 1-13 )
Syahdan , setelah Yesus memasuki bait Allah
, maka ahli - ahli Torat dan orang-orang
Parisi membawa seorang perempuan yang ditangkap karena zina .
Lalu mereka berbisik-bisik di antara sesamanya : “ Jika
ia melepaskannya maka itu bertentangan dengan syariat Musa dan ia kita anggap
berdosa dan apabila ia mengadilinya maka ia akan bertentangan dengan ajarannya
karena ia mengabarkan belas kasih “.
Kemudian majulah mereka kepada Yesus sambil mengatakan :
“ Ya guru , kami telah jumpai perempuan ini dalam keadan berzinah .
Sedang Musa
memerintahkan bahwa ( semacam ini ) harus dirajam . Maka bagaimana pendapatmu ?
“
Lalu Yesus menundukkan kepalanya sambil melukis di tanah
denga jarinya : gambar kaca , di mana tiap orang bisa melihat dosanya di situ .
Maka ketika mereka mendesak untuk mendapat jawaban maka
bangkitlah Yesus dan sambil menunjuk dengan jarinya kepada kaca itu , ia
berkata : “ Barang siapa di antara kamu yang tidak berdosa maka hendaklah
dialah yang pertama merajamnya “.
Kemudian ia kembali menundukkan kepala sambil memeriksa
kaca itu .
Maka ketika orang-orang itu melihat yang demikian itu ,
keluarlah mereka satu demi satu , mulai dari orang-orang tua , karena mereka
malu akan melihat kekejian perbuatan mereka .
Dan ketika Yesus berdiri
dan tidak melihat seorang pun kecuali perempuan itu ,
ia berkata : “ Wahai perempuan ,
di manakah orang-orang yang akan mengadili
engkau ? “
Perempuan itu menjawab sambil menangis : “ Ya tuan , mereka
telah pergi, maka apabila engkau ampuni aku
maka demi Allah aku tidak akan melakukan dosa lagi di kemudian hari “.
Kemudian
Yesus berkata : “ Maha Berkatlah Allah . Pergilah di jalanmu dengan selamat
dan janganlah melakukan dosa lagi di kemudian hari karena Allah tidak mengutus aku untuk menghukum
engkau “.
Cerita tentang
perempuan yang kedapatan berzinah , pada intinya tidak ada perbedaan yang mendasar
antara versi Injil Yahya dengan Injil Barnabas . Hanya versi Injil Barnabas
lebih jelas dan rinci . Kelihatannya versi Injil Barnabas lebih “ asli “ daripada versi Injil Yahya . Versi Injil Yahya memberi kesan tentang sikap
orang-orang Parisi dan orang-orang tua Yahudi yaitu meninggalkan tempat dan
tidak mau memberikan hukuman rajam kepada perempuan yang berzinah itu karena
mereka merasa sebagai orang berdosa dan tidak mampu
menjawab tantangan Yesus : “ Siapa di
antara kamu yang tiada berdosa , hendaklah ia dahulu melempar batu kepada
perempuan itu “. Apakah orang-orang Parisi dan orang-orang tua Yahudi itu
berada dalam kesadaran sebagai orang berdosa sehingga mereka tidak mampu
menjawab tantangan Yesus tersebut ?
Tidaklah demikian . Watak dasar kaum Yahudi adalah siap dan suka berbuat
maksiat. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dengan dosanya tidak akan
dihukum oleh Tuhan karena mereka adalah “ kekasih
Allah “ sedangkan ummat non Yahudi ( Goyim ) hanyalah makhluk yang setara
dengan binatang dan diciptakan untuk mengabdi kepada kaum Yahudi . Dengan sikap
dan keyakinan seperti itu , akan sulit dipahami bahwa mereka memiliki kesadaran
sebagai orang berdosa .
Kesan seperti itu tidak diperoleh dari
cerita versi Injil Barnabas. Orang-orang Parisi dan orang-orang tua Yahudi
meninggalkan tempat dan tidak mau memberikan hukuman rajam kepada perempuan penzinah
karena mereka merasa malu jika perbuatan dosa mereka terlihat dalam gambar kaca
yang dibuat Yesus di tanah . Rupanya ada kemampuan mukjizat Yesus – tetapi tidak jadi ditunjukkan – yaitu bilamana ada orang-orang Yahudi yang
mau melaksanakan hukum rajam terhadap perempuan pezina , maka perbuatan maksiat
yang pernah dilakukan mereka akan terlihat kembali dalam gambar kaca yang
dibuat Yesus. Mereka tidak siap menyaksikan dan menghadapi kenyataan seperti
itu . Oleh karena itu mereka pergi meninggalkan Yesus dan perempuan pezina.
Jadi, bukan karena mereka merasa diri sebagai orang yang berdosa melainkan takut ditampakkan perbuatan dosa
yang mereka lakukan.
Hal lain yang menjadi perbedaan , kalau
dalam Injil Yahya hanya dikatakan : “ Maka mereka itu mengatakan ini hendak
mencobai Dia supaya didapatnya jalan mengadukan Dia “. Tetapi bagaimana
bentuk “ mencobai “ Yesus itu tidak
diceritakan . Ini berbeda dengan yang disajikan versi Injil Barnabas . Bentuk “
mencobai “ Yesus diungkapkan secara jelas , yaitu : “
Jika ia melepaskannya maka itu bertentangan dengan syariat Musa dan ia kita
anggap berdosa dan apabila ia mengadilinya maka ia akan bertentangan dengan
ajarannya karena ia mengabarkan belas kasih “. Jadi ada usaha orang-orang Parisi dan orang
tua-tua Yahudi untuk menempatkan Yesus dalam posisi yang dilematis .
10.
MAKAN MAKANAN DENGAN TANGAN YANG TIDAK
DIBASUH DAN KENAJISAN .
A.
Menurut Injil Kanonik :
Kita baca dalam versi Injil Kanonik yaitu dalam
Injil Matius 15 : 1-20 ( band. Injil Markus 7 : 1-23 ; Injil Lukas 11 :
37-46 ). Sedangkan Injil Yahya tidak menyebut sama sekali masalah ini.
Untuk menyingkatnya , dikutip hanya ayat
Matius 15 : 1-6 , 10-11, 17-20 sebagai berikut :
Tatkala itu datanglah kepada Yesus orang-orang Parisi dan
ahli Torat dari Yerusalem serta berkata: “ Apakah sebabnya murid-muridmu
melanggar adat istiadat orang tua-tua ? Karena tiada mereka itu membasuh
tangannya apabila hendak makan “.
Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu : “
Apakah sebabnya kamu pun melanggar hukum Allah oleh sebab adat istiadat orang
tua-tua kamu ? .
Karena Allah telah berfirman
: ‘ Hormatilah ibu –bapamu ! “ dan lagi
: ‘ Siapa yang mencerca bapanya atau ibunya ialah akan mati dibunuh ‘ .
Tetapi kata kamu ini : ‘ Barang siapa yang berkata kepada
bapanya atau ibunya : ‘ Bahwa barang
yang patut menjadi faedahmu daripadaku itulah kupersembahkan kepada Allah ,
maka tiada wajib orang itu memberi hormat kepada bapanya atau ibunya lagi ‘.
Demikianlah kamu meniadakan firman Allah oleh sebab adat-istiadat orang tua-tua
kamu “.
........................................................................................................................................
Maka dipanggilnya pula orang banyak itu lalu berkata
kepada mereka itu : “ Dengarlah dan
ketahuilah olehmu .Bukannya barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan
orang , melainkan barang yang keluar dari dalam mulut itulah yang menajiskan
orang “ .
........................................................................................................................................
Tiadakah kamu mengerti bahwa barang apa yang masuk ke
dalam mulut itu terus ke dalam perut dan dibuangkan ke dalam jamban ?
Tetapi
barang apa yang keluar dari dalam mulut , itulah datang dari dalam hati ; maka
itulah yang menajiskan orang . Karena dari dalam hati itupun keluar pikiran
yang jahat , bunuhan, zinah, persundalan , pencurian , saksi dusta , hujat ;
segala hal itulah yang menajiskan orang , tetapi makan denganm dengan tangan
yang tiada berbasuh , tiada menajiskan orang
“.
B.
Menurut Injil Barnabas (Barnabas pasal 32 - dikutip hanya ayat 1 sd : 10 – ayat 31-
34 )
Kemudian salah seorang gembong dari ahli Torat mengundang
Yesus untuk makan malam , demi diujinya .
Maka datanglah Yesus ke sana bersama para muridnya .
Dan banyak dari ahli Torat sedang menunggu di rumah itu
unutk mengujinya .
Maka duduklah para murid itu di depan meja makan tanpa
membasuh tangan mereka .
Lalu ahli Torat memanggil Yesus , kata mereka : “ Mengapakah
para muridmu tidak memelihara adat kebiasaan orang tua–tua kita dengan
tanpa mencuci tangan mereka sebelum makan roti ? “.
Yesus menjawab : “ Dan aku bertanya kepadamu , sebab
apakah kamu membatalkan syariat Allah untuk memelihara adat istiadatmu ?
Kamu katakan kepada putera ayah-ayat yang miskin : ‘ Persembahkan
dan nazarkan segalanya untuk bait Allah ‘ .
Sedangkan apa yang dinaxzarkan oleh mereka itu adalah
dari harta yang sedikit yang harus digunakan oleh mereka untuk memelihara orang
tua-tua mereka .
Dan apabila ayah-ayah mereka itu mau mengambil uang ,
menjeritlah sang anak itu sambil mengatakan , ini uang adalah nazar untuk Allah
.
Sehingga ayah-ayah itu ditimpa oleh kemelaratan dari
sebab itu “
.....................................................................................................................................
Sesungguhnya kukatakan
kepadamu sekalian bahwa makan roti dengan tangan yang tidak bersih tidak
akan menajiskan seorang karena sesuatu yang masuk ke dalam manusia tidak
menajiskan manusia itu tetapi yang keluar dari manusia itu menajiskan manusia .
Ketika itu berkatalah salah seorang dari ahli Torat : “
Apabila aku makan daging babi atau daging daging najis yang lain , tidakkah itu
menajiskan hatiku ? ”.
Yesus menjawab : “ Sesungguhnya maksiat itu tidak
memasuki manusia tetapi keluar dari hati manusia .
Dan oleh karena itulah
akan menjadi najis apabila ia makan makanan yang haram “.
Masalah makan tanpa membasuh tangan dan kenajisan , tidak berbeda antara
versi Injil Matius dengan Injil Barnabas . Perbedaan kecil tentu ada tetapi
tidak prinsipil seperti misalnya versi Injil Matius tidak menceritakan di
tempat mana para murid Yesus itu makan tanpa membasuh tangan tersebut. Hanya
dikisahkan , orang orang Parisi dan ahli Torat dari Yerusalem dan “ memprotes “ kepada Yesus : “ Apakah sebabnya murid-muridmu melanggar
adat istiadat orang tua-tua ? Karena tiada mereka itu membasuh tangannya
apabila hendak makan “. Sedangkan
dalam Injil Barnabas dikisahkan bahwa orang-orang Parisi dan ahli Torat itu
mengundang Yesus dan para murid untuk makan di tempat mereka dan menyaksikan
murid-murid Yesus makan roti tanpa membasuh tangan terlebih dahulu . Sama
dengan versi Injil Lukas ( Lukas 11 :37 ).
Injil Markus berbeda lagi. Diceritakan, orang Parisi dan para ahli Torat
datang ke tempat Yesus dan menyaksikan para murid Yesus makan roti tanpa
membasuh tangan terlebih dahulu ( Markus 7 : 1-2 ).
Dan yang menarik adalah “ isi tuturan bantahan “ Yesus
terhadap protes orang-orang Parisi dan
ahli Torat tentang para murid Yesus yang tidak membasuh tangan ketika makan ,
ternyata justru berbeda antara masing-masing Injil Kanonik ( Matius , Markus
dan Lukas ) . Perbedaan ini memunculkan pertanyaan, bagaimana “ isi
tuturan bantahan “ Yesus tersebut yang
sesungguh-nya ? Apologi apa yang akan ditampilkan penganut Kristen
sehubungan dengan fakta-fakta ini ? Biasanya penganut Kristen sangat pintar
berapologi . Tapi yang pasti fakta-fakta yang demikian menjadi bukti tentang ketidak-murnian
Bibel baik sebagai kitab sejarah ataupun sebagai kitab suci .
11. PENGURAPAN DENGAN MINYAK OLEH MARYAM .
A. Menurut Injil-Injil Kanonik :
a.
Yahya
12 : 1-11
Maka enam hari dahulu daripada hari raya Pasah itu ,
datanglah Yesus ke Baitani di tempat Lazarus dibangkitkan oleh Yesus dari
antara orang mati.
Di situ mereka itu membuat suatu perjamuan baginya dan
Maria adalah melayani ; maka Lazarus itu seorang daripada orang yang duduk
makan dengan Yesus .
Lalu diambil oleh Maryam sekati minyak narwastu jati yang
mahal harganya , diurapinya kaki Yesus serta disapunya kakinya itu dengan
rambutnya . Maka semerbaklah bau minyak narwastu itu memenuhi rumah itu.
Tetapi kata seorang muridnya yaitu Yudas Iskariot, yang
kemudian menyerahkan dia :
Apakah sebabnya minyak ini tiada dijual dengan harga tiga
ratus dinar dan disedekah-kan kepada orang miskin ? “.
Maka Yudas berkata demikian itu bukan sebab diindahkannya
hal orang miskin melainkan sebab ia pencuri dan memegang pundi-pundi serta
mengambil uang yang dimasuk-kan ke dalamnya .
Maka kata Yesus : “ Biarkanlah perempuan itu , minyak
narwastu itu seolah-olah ditaruhnya bagi hari Aku dikuburkan .
Karena orang miskin
selalu ada padamu tetapi Aku ini tiada selalu padamu “ .
b.
Matius
26 : 6 -13
Tatkala Yesus di Baitani di dalam rumah Simon yang kena
bala zara’at ,maka datanglah kepadanya
seorang perempuan yang membawa suatu buli-buli berisi
minyak wangi yang mahal harganya lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus pada
waktu Ia duduk makan .
Setelah dilihat oleh murid-murid itu maka masing- masing
sakit hatinya serta berkata : “ Apa maksud keborosan itu ? “.
Karena minyak ini boleh laku dijual dengan mahal harganya
disedekahkan kepada orang miskin“.
Tetapi serta tampak hal itu kepada Yesus lalu berkatalah
Ia kepada mereka itu : “Apakah sebabnya kamu menyusahkan perempuan itu ? Karena
ia membuat suatu kebajikan kepadaku .
Sebab orang miskin senantiasa bersama-sama dengan kamu
tetapi Aku ini tiada selalu bersama-sama dengan kamu .
Karena di dalam
hal perempuan itu mencurahkan minyak ini di atas tubuhku itu , seolah-olah
diperbuatnya akan menyediakan hal menguburkan Aku kelak .
Dengan
sesungguhnya aku berkata kepadamu : “ Barang di manapun di dalam seluruh dunia
ini Injil itu dimasyhurkan , perbuatan perempuan ini akan disebutkan juga
menjadi suatu peringatan atasnya “ .
c.
Markus
14 : 1-9
Adalah dua hari dahulu daripada hari raya Pasah dan roti
tiada beragi ; maka segala kepala imam dan ahli Torat mencari daya upaya hendak
menangkap Yesus dengan muslihat dan membunuh Dia .
Karena kata mereka itu
: “ Janganlah pada hari raya supaya jangan timbul huru hara di antara
kaum itu “.
Tatkala Yesus di Baitani di dalam rumah Simon yang kena
bala zara’at , maka sedang Ia duduk makan , datanglah seorang perempuan membawa
suatu buli-buli pualam beriai minyak narwastu jati dan mahal harganya maka
dibukanya buli-buli itu lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus .
Maka adalah beberapa orang gusar akan perkara itu,
katanya : “ Apakah sebabnya minyak narwastu itu diboroskan saja ?
Karena kalau dijual niscaya harganya lebih tiga ratus
dinar dan dapat diberikan kepada orang miskin “. Lalu mereka itu memarahi dia .
Tetapi kata Yesus : “ Biarkanlah dia ; apakah sebabnya
kamu menyusahkan dia ? Ia membuat suatu kebajikan kepadaku .
Sebab orang-orang miskin senantiasa bersama-sama dengan
kamu dan jikalau kamu sudi , dapatlah
kamu berbuat baik kepada mereka itu , tetapi Aku ini
tiada selalu bersama-sama dengan kamu .
Perempuan ini sudah berbuat seberapa dapat dibuatnya
yaitu ia datang hendak meng-urapi tubuhku, seolah-olah suatu persediaan bagi
hal menguburkan kelak .
Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu, barang siapa di mana pun di dalam seluruh dunia ini Injil
itu dimasyhurkan maka perbuatan perempuan ini akan disebutkan juga menjadi
suatu peringatan adanya
d.
Lukas 7 : 36-50
Adalah seorang Parisi menjemput Yesus makan bersama-sama
dengan Dia. Maka masuklah Ia ke rumah orang Parisi itu lalu duduk makan .
Di dalam negeri itu adalah seorang perempuan berdosa ; apabila diketahuinya bahwa Yesus tengah duduk makan di
dalam rumah orang Parisi itu , maka dibawanya suatu buli-buli berisi minyak
wangi .
Maka berdirilah perempuan itu di belakang dekat kaki
Yesus sambil menangis lalu mulailah ia membasahkan kakinya dengan air matanya
dan menyapu dengan rmbutnya lalu diciumnya kakinya itu serta diurapinya dengan
minyak wangi.
Tetapi apabila orang Parisi yang menjemput Yesus melihat
hal itu , berkatalah ia di dalam hatinya , katanya : “ Orang ini , jikalau ia
seorang nabi, niscaya diketahuinya siapa dan apa macamnya perempuan itu yang
menjamah Dia karena perempuan ini seorang yang berdosa “.
Maka Yesus sambil menjawab berkata kepadanya : “ Hai
Simon , ada satu perkara yang hendak kukatakan kepadamu “. Maka katanya : “ Ya Guru , katakanlah “.
“ Adalah dua orang yang berutang kepada seorang yang
meminjamkan uang , maka yang seorang berutang lima ratus dinar dan yang lain
lima puluh .
Maka sebab pada mereka itu tiada pembayarnya ,
dilepaskannya kedua-duanya daripada utang . Sekarang yang manakah daripada dua
orang itu akan terlebih menagsihi dia ? “.
Maka sahut Simon, katanya : “ Hamba sangka, orang
dilepaskannya daripada utang yang terlebih banyak itu “. Maka kata Yesus
kepadanya : “ Betullah sangkamu itu “.
Lalu berpalinglah Ia kepada perempuan itu serta berkata
kepada Simon : “ Engkau nampaklah perempuan ini ? . Bahwa aku masuk ke rumahmu
, tiada engkau memberi air akan pembasuh kakiku tetapi ia membasahkan kakiku
dengan air matanya dan menyapu dengan rambutnya .
Tiada engkau mencium Aku, tetapi perempuan itu semenjak
Aku masuk tiada berhenti mencium kakiku .
Tiada engkau mengurapi kepalaku, tetapi perempuan
ini mengurapi kakiku dengan
minyak wangi.
Oleh sebab itu , Aku berkata kepadamu bahwa dosanya yang
banyak itu diampunilah karena kasihnya amat sangat ; tetapi kepada orang yang
diampuni sedikit , kasihnya juga sedikit “.
Lalu katanya kepada perempuan itu : “ Segala dosamu sudah
diampuni “.
Maka orang yang duduk makan bersama - sama mulailah berkata di dalam hatinya : “ Siapakah
orang ini yang dapat juga mengampuni dosa ? “
Maka kata Yesus kepada perempuan itu : “ Imanmu sudah
menyelamatkan engkau , pulanglah engkau dengan sejahtera “.
B. Menurut Injil Barnabas ( Barnabas 205 )
Syahdan ketika Yesus sedang makan malam bersama
murid-muridnya di rumah Simon yang sopak itu, tiba-tiba masuklah Maryam,
saudari Lazarus ke dalam rumah .
Kemudian ia telah memecahkan sebuah botol berisi minyak
wangi lalu dituangkannya di atas kepala dan baju Yesus .
Maka ketika Yudas si pengkhianat melihat hal itu , ia berusaha untuk mencegah
Maryam dari perbuatan demikian itu sambil berkata : “ Pergilah dan jual minyak
wangi ini , kemudian bawakan uangnya untuk kusedekahkan kepada kaum fakir
miskin “.
Yesus menjawab : “ Mengapa engkau menyegahnya ? .
Tinggalkan dia karena kaum fakir miskin itu akan selalu
berada bersamamu tetapi aku tidak akan selalu besertamu “.
Yudas menjawab: “ Ya guru, minyak wangi ini bisa dijual
dengan tiga ratus keping uang.
Bayangkanlah , berapa banyak orang fakir yang bisa
ditolong dengan ( uang ) itu “.
Yesus menjawab : “ Ya Yudas , sebenarnya aku mengetahui
isi hatimu , maka tunggulah , aku akan berikan semuanya itu kepadamu “.
Lalu tiap orang makan
sambil ketakutan .
Kita baca pula Barnabas 129 : 13-21
sd 130 : 1-15 ( ayat 129 : 14 – 15
tidak dikutip )
Kemudian Yesus diundang bersantap roti oleh seorang yang
pernah berpenyakit sopak (bernama) Simon , lalu ia disembuhkan oleh Yesus.
........................................................................................................................................
Maka ketika Yesus masuk ke rumah Simon , duduklah ia di depan
meja makan.
Dan di saat ia sedang bersantap, tiba-tiba masuklah
seorang perempuan jalang bernama Maryam, lalu merebahkan dirinya ke tanah di
belakang kedua kaki Yesus , kemudian membasuhnya dengan air matanya dan
menyapunya dengan miyak wangi dan mengusap-nya dengan rambut kepalanya .
Maka agak kecewalah Simon bersama mereka yang sedang
makan .
Mereka berkata dalam hati : “ Jika orang ini Nabi ,
niscaya ia mengetahui , siapakah gerangan perempuan ini,dari golongan apakah
ia dan tidak akan mengizinkannya untuk menyentuh dia “.
Di saat itu, Yesus berkata : “ Ya, Simon, sesungguhnya
ada sesuatu yang kukatakan kepadamu “.
Simon menjawab : “ Katakanlah ya guru , karena aku sungguh
suka mendengarkan uraianmu “.
Yesus berkata : “ Ada seorang mempunyai piutang kepada
dua orang , yang satu berhutang kepadanya lima puluh filis sedangkan yang lain
lima ratus ,
Lalu oleh karena keduanya itu tidak mempunyai sesuatu
yang akan dibayarkan , maka yang berpiutang itu mengasihani dan memaafkan kedua
orang itu akan hutangnya masing-masing .
Siapakah di antara kedua orang itu yang akan lebih
menyayangi yang berpiutang itu ? “
Simon menjawab : “ Orang yang hutangnya lebih banyak dan
dimaafkan itu “.
Yesus berkata : “ Sungguh tepat jawabanmu .
Jika demikian maka kukatakan kepadamu , renungkanlah
keadaan perempuan ini dan keadaan dirimu
.
Karena kamu berdua masing-masing berhutang kepada Allah ,
yang satu dengan penyakit sopak badan dan yang lain dengan sopak roh , yaitu
dosa .
Maka Allah Tuhan kita telah mengasihani karena doa-doaku
dan Ia menghendaki sembuhnya badanmu dan sembuhnya roh perempuan itu .
Dari itu engkau menyayangi aku hanya sedikit karena
engkau mendapat karunia kecil
Dan begitulah aku memasuki rumahmu , aku tidak kau ciumi
dan tidak kau minyaki kepalaku .
Tetapi perempuan ini maka ketika ia masuk rumahmu , ia
terus merebahkan dirinya pada kedua kakiku yang dibasuhnya dengan air matanya
dan diusapnya dengan wewangian .
Dari itu kukatakan kepadamu bahwa dia telah diampuni
banyak dosa-dosanya karena ia mencintai banyak “.
Kemudian ia memalingkan
mukanya kepada pertemuan itu , katanya : “ Pergilah engkau pulang karena Allah
Tuhan kita telah menggampuni dosa-dosamu . Akan tetapi perhatikanlah , jangan
engkau berdosa lagi di kemudian hari . Imanmu telah menyelamatkan engkau “.
Versi Injil Barnabas menyajikan dua kisah pengurapan Yesus dengan minyak
wangi oleh Maryam. Apakah ada dua kejadian yang berbeda ? Kejadian sama-sama
diceritakan berlangsung di rumah Simon , si mantan penderita bala zara’at (
penyakit sopak , lepra ) yang disembuhkan Yesus . Juga tokoh perempuan yang
diceritakan , sama yaitu Maryam . Melihat kesamaan tempat dan figur terkait ,
dapat dipastikan bahwa yang diceritakan adalah satu kejadian . Perbedaan
penyajian karena target penyanggahan berbeda. Ayat Barnabas pasal 205
target penyanggahan adalah terhadap Yudas Iskariot , sedangkan ayat
Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15 ,
target penyanggahan adalah terhadap Simon pemilik rumah dan mantan penderita
bala zara’at , karena keduanya - Yudas Iskariot dan Simon - memberikan respon sendiri-sendiri
ketika menyaksikan Maryam mengurapi Yesus dengan menggunakan minyak wangi .
Dapat dilihat ada kesamaan versi Injil Yahya ( Yahya 12 : 1-11 ) dengan versi Injil
Barnabas ( Barnabas
pasal 205 ) dan kesamaan versi
Injil Lukas ( Lukas 7 : 36-50 ) dengan
versi Injil Barnabas ( Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15
) . Jika aspek kesamaan yang dikemukakan dijadikan dasar penetapan
keaslian cerita maka ( - dalam tuduhan
khayalan penganut Kristen bahwa Injil Barnabas adalah Injil palsu yang dikarang
oleh seorang Islam yang berasal dari Kristen yang sangat mengenal Bibel - ), haruslah ditetapkan bahwa pengarang Injil
Barnabas telah mencuplik ayat Yahya 12 :
1-11 dari Injil Yahya dan mencuplik ayat Lukas 7 : 36-50 dari Injil Lukas untuk
dimasukkan kedalam Injil-nya . Tetapi menjadi pertanyaan , apakah pengarang Injil
Barnabas tidak melihat kesamaan dasar cerita tentang perempuan yang mengurapi
Yesus dengan minyak sehingga kedua-duanya dicuplik secara bersamaan dari sumber
berbeda ketika menulis Injil-nya ? Ada
yang tidak masuk akal dengan tuduhan ini . Justru yang lebih memungkinkan ,
adalah pengarang Injil Lukas telah mencuplik ayat Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15
ketika menyusun Injil-nya tanpa melihat ada penceritaan lain dalam Injil
Barnabas ( Barnabas
pasal 205 ) , dan pengarang Injil Yahya telah mencuplik ayat
Barnabas pasal 205 tanpa melihat ada
penceritaan lain dalam Injil Barnabas ( Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15 ). Dengan demikian berarti Injil
Barnabas menjadi sumber penyusunan Injil Yahya dan Injil Lukas. Hal ini
mengingatkan kita kepada naskah “ Q “ ( Quelle ) yang ditengarai sebagai sumber
penyusunan Injil-Injil Sinoptik . Apakah tidak mungkin Injil Barnabas -lah yang
dimaksud dengan naskah “ Q “ tersebut ? [8]
).
Versi Injil Lukas ( Lukas 7 : 36-50
) dengan versi Injil Barnabas (
Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15) menunjukkan kemiripan yang kental.
Kalaupun ada perbedaan, tidaklah menyinggung hal-hal yang mendasar . Kalau
boleh dikatakan hanya berbeda dalam redaksinya saja. Hal yang diceritakan dalam
versi Injil Lukas ( Lukas 7 : 36-50 ) maupun
versi Injil Barnabas ( Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15
) justru tidak tercantum dalam
Injil Yahya , Injil Matius dan Injil Markus . Sebaliknya versi Injil
Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dan versi Injil Barnabas pasal 205, juga menunjukkan kemiripan dengan
perbedaan-perbedaan yang tidak mendasar. Dan yang diceritakan versi Injil Yahya
( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dan versi Injil Barnabas pasal 205 tidak tercantum dalam Injil Lukas , Injil
Matius dan Injil Markus.
Selanjutnya membandingkan kisah Yesus yang diurapi seorang perempuan antara
versi Injil Barnabas pasal 205, dengan
versi Injil Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) didapatkan kesamaan , juga dengan
sedikit perbedaan kalimat penuturan . Misalnya rumah tempat Yesus diurapi dalam
versi Injil Yahya tidak disebutkan sama sekali kecuali hanya dikatakan : “ ....datanglah
Yesus ke Baitani di tempat Lazarus dibangkitkan oleh Yesus dari antara orang
mati “ . Informasi yang terkandung dalam kalimat ini , ada dua kemungkinan
. Pertama hanya sekedar menunjuk kepada wilayah Baitani dan petilan
kalimat “ di tempat Lazarus dibangkitkan “ merupakan keterangan untuk wilayah Baitani bukan
di rumah tempat Yesus makan dan diurapi . Atau kemungkinan kedua , petilan
kalimat “ di tempat Lazarus dibangkitkan “ menunjuk kepada rumah tempat Yesus makan dan
diurapi . Sedangkan informasi dalam Injil Barnabas pasal 205, rumah tempat Yesus makan dan diurapi
adalah rumah Simon yang pernah menderita sakit lepra ( sopak ). Dan ini juga
disebut dalam Barnabas 129 : 13-21
sd 130 : 1-15 . Perbedaan lain mengenai bagian yang diurapi . Menurut versi
Injil Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) : “
.... diurapinya kaki Yesus serta
disapunya kakinya itu dengan rambutnya ..... “ sedangkan menurut versi
Injil Barnabas pasal 205 : “ .... dituangkannya di atas kepala dan baju
Yesus... “ .
Dan ketika kita mendapatkan kesamaan antara Injil Yahya ( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dengan Injil
Barnabas pasal 205 dengan perbedaan-perbedaan yang tidak mendasar , justru didapatkan
perbedaan kisah tersebut dengan versi Injil Matius dan versi Injil Markus . Versi
Injil Lukas ( ayat Lukas 7 : 36-50 ) tidak
dilibatkan karena akan dibandingkan dengan Barnabas
129 : 13-21 sd 130 : 1-15 .
Sebaliknya versi Injil Matius dan versi
Injil Markus tidak dilibatkan dalam perbandingan versi Injil Lukas ( ayat Lukas 7 : 36-50 ) dengan versi Injil Barnabas ( Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15 ) karena isi cerita kedua versi
tersebut , mendekati cerita Injil Yahya
( ayat Yahya 12 : 1-11 ) dan Injil Barnabas pasal 205 .
Membandingkan versi Injil Matius dan versi Injil Markus terhadap Injil
Yahya ( ayat Yahya
12 : 1-11) dan Injil Barnabas pasal 205 didapatkan perbedaan-perbedaan
yang menyolok sebagai berikut :
- Injil
Barnabas dan Injil Yahya menyebut secara tegas bahwa perempuan yang mengurap
Yesus itu adalah Maryam . Injil Barnabas menyebut Maryam ini saudari Lazarus sedangkan Injil Yahya tidak menegaskan
demikian tetapi menceritakan : “ maka
Lazarus itu seorang daripada orang yang duduk makan dengan Yesus “ . Berbeda dengan Injil Barnabas dan Injil
Yahya , Injil Sinoptik ( Injil Matius dan Injil Markus , begitu pula Injil
Lukas ) hanya menyebut “ seorang
perempuan “ . Apakah Maryam yang disebut merupakan orang di luar lingkungan
dari yang hadir di rumah Simon ? . Hal ini tidak begitu jelas . Dalam penceritaan Injil Barnabas pasal 205
dan Injil Yahya ( ayat Yahya 12 :
1-11 ) memberi dugaan , keberadaan Maryam adalah menjadi bagian dari kumpulan
yang hadir bersama Yesus , bukan sebagai seseorang yang datang luar tanpa
diketahui identitasnya lalu bergabung dengan kumpulan orang-orang yang
bersama-sama Yesus di rumah Simon . Tetapi versi Injil Matius dan versi Injil
Markus , begitu pula Injil Lukas memberi kesan bahwa kehadiran perempuan ini
tidak bersangkut paut dengan siapapun yang ada di tempat Yesus makan ; sepertinya orang luar
yang sengaja datang ke tempat itu. Gambaran kesan yang sama juga diperoleh
dalam Injil Barnabas ( Barnabas 129 : 13-21 sd 130 : 1-15 ) . Berarti perempuan itu
bukanlah dari lingkungan dari rumah itu karena disuruh pulang . Jika dipahami demikian berarti bertentangan dengan ayat Yahya 11 : 1 - 2
yang menjelaskan :
Adalah seorang yang sakit bernama Lazarus , orang Baitani
dari kampung Maryam dan saudaranya bernama Marta
Maka Maryam itulah yang
mengurapi Yesus dengan minyak bau-bauan dan yang menyapu kakinya dengan rambutnya, yang empunya saudara
laki - laki bernama Lazarus yang sakit
itu .
Ayat Yahya 11 yang berbicara tentang Yesus yang membangunkan Lazarus dari
kuburnya, mengindikasikan bahwa Yesus sudah mengenal Maryam . Bahkan antara
Yesus dan Maryam terjadi dialog . Jadi Maryam yang mengurap Yesus dengan minyak
wangi tidak lain adalah saudara perempuan Lazarus . Dan justru yang ikut makan
bersama Yesus adalah Lazarus : “ maka
Lazarus itu seorang daripada orang yang duduk makan dengan Yesus “ ( Yahya
12 : 2 ). Ini berarti, Maryam
bukanlah orang yang berada di luar kumpulan di tempat Yesus makan , bahkan
boleh dikatakan sebagai salah seorang yang berpartisipasi dalam acara jamuan .
Kecuali kisah pengurapan Yesus dengan minyak oleh Maryam terjadi sebelum
peristiwa Yesus menghidupkan kembali Lazarus .
Tetapi kesan yang diperoleh dari versi Injil Matius dan versi Injil
Markus , begitu pula Injil Lukas dan Injil Barnabas ( Barnabas
129 : 13-21 sd 130 : 1-15 ) bahwa
kehadiran perempuan ini tidak bersangkut paut dengan siapapun yang ada di
tempat Yesus makan; sepertinya orang luar yang sengaja datang ke tempat jamuan, maka yang demikian hanyalah persepsi, belum satu kebenaran. Pernyataan : “ Pergilah engkau pulang... “ tidak harus dimaknakan bahwa perempuan itu (
Maryam ) bukanlah dari lingkungan dari rumah itu atau sebagai seseorang yang
tidak dikenal sebelumnya .
- Sebagaimana
yang telah dikemukakan , rumah tempat Yesus
makan dan diurapi itu adalah rumah Simon , si penderita penyakit lepra
yang telah disembukan oleh Yesus . Ini sama-sama dikemukakan secara jelas oleh
Injil Barnabas , Injil Matius dan Injil Markus . Injil Yahya tidak menyebutnya
kecuali sebuah keterangan “ .... datanglah
Yesus ke Baitani di tempat Lazarus dibangkitkan oleh Yesus dari antara orang
mati “. Sedangkan , Injil Lukas
menyajikan informasi yang sangat berbeda : “......
seorang Parisi menjemput Yesus makan
bersama-sama dengan Dia. Maka masuklah Ia ke rumah orang Parisi itu lalu duduk
makan “. Injil Matius dan Injil Markus menyebut : “ Simon
yang kena bala zara’at “ . Memang
dalam Injil Sinoptik dikisahkan tentang orang yang menderita bala zara’at yang
kemudian disembuhkan oleh Yesus tanpa menyebut nama ( Matius 8 : 1-4 ; Markus 1 : 40-42 ;
Lukas 5 : 12-13 ) . Tidak diragukan lagi , “...... seorang Parisi menjemput Yesus makan
bersama-sama dengan Dia. “ tidak lain adalah : Simon si penderita penyakit
lepra yang telah disembuhkan oleh Yesus . Dan jelas bukan Simon Peterus, salah seorang murid utama Yesus
.
- Injil
Barnabas , Injil Matius , Injil Markus dan Injil Yahya , tidak menyebut sama
sekali bagaimana “ status moral “ dari Maryam
( menurut Injil Barnabas dan Injil Yahya ) atau “ seorang perempuan “ ( menurut Injil Matius , Injil Markus dan Injil
Lukas ) . Tetapi Injil Lukas menegaskan perempuan itu sebagai ORANG YANG
BERDOSA . Ini berdampak pada
pengungkapan cerita pengampunan dosa bagi perempuan itu . Ini membuat Injil
Lukas berbeda dengan Injil Kanonik lainnya ( - Injil Matius , Injil Lukas dan
Injil Yahya - ) yang justru tidak menyebut demikian , apalagi Injil Barnabas .
Apakah Maryam si pengurap Yesus dengan minyak wangi itu manusia berdosa ? Jika
ayat Yahya pasal 11 disimak , sulit untuk mengatakan Maryam ini sebagai seorang
perempuan berdosa. Dengan demikian jelaslah pernyataan dalam Injil Lukas
tentang “ seorang perempuan “ berdosa dan nasehat Yesus kepadanya adalah cerita
yang diada-adakan .
- Menurut
versi Injil Yahya , yang diurapi oleh Maryam itu adalah : “ diurapinya kaki Yesus serta disapunya
kakinya itu dengan rambutnya “.
Tetapi versi Injil Barnabas yang diurapi adalah kepala dan baju Yesus : “ memecahkan
sebuah botol berisi minyak wangi lalu dituangkannya di atas kepala dan baju
Yesus “. Sedangkan versi Injil Matius dan Injil Markus menginformasikan
hanya kepala Yesus saja yang diurapi dengan minyak wangi tersebut : “ lalu dicurahkannya di atas kepala Yesus
“. Ini sama dengan yang diceritakan
Injil Barnabas . Tapi bagian lain dalam versi Injil Matius tersebut menyajikan
pernyataan Yesus : “ perempuan itu
mencurahkan minyak ini di atas tubuhku itu “ . Berbeda dari itu semua,
Injil Lukas menyajikan informasi :
“ lalu diciumnya kakinya itu serta diurapinya dengan minyak wangi “,
yang memberi pengertian bahwa yang diurap adalah kaki. Yesus sendiri dalam
versi Injil Lukas tersebut berkata : “ perempuan ini mengurapi kakiku dengan minyak
wangi “ . Sama seperti informasi Injil Yahya yang
menceritakan bahwa yang diurap adalah kaki. Cuma ada pengecualian dalam versi
Injil Yahya yaitu : tidak ada cium kaki
seperti yang diceritakan Injil Lukas . Jadi yang diurap adalah kakinya
Yesus setelah sebelumnya : “ ia membasahkan kakinya dengan air matanya
dan menyapu dengan rambutnya “.
Terlihat jelas betapa antar versi Injil Kanonik ( Matius , Markus , Lukas dan Yahya ) sendiri menyajikan cerita yang berbeda tentang pembasuhan dengan minyak
wangi tersebut.
- Tindakan
Maryam atau “ seorang perempuan “ yang menggunakan minyak wangi mahal itu ,
menurut versi Injil Yahya diprotes oleh Yudas Iskariot . Ini persis sama dengan
versi Injil Barnabas. Dan berbeda dengan keduanya, menurut versi Injil Matius
yang menunjukkan kegusaran dengan tindakan Maryam atau “ seorang perempuan “
itu adalah murid-murid, bukan hanya
Yudas Iskariot ( “ dilihat oleh murid-murid itu maka masing-
masing sakit hatinya “ ). Sedangkan menurut versi Injil Markus, yang
menunjukkan kegusaran dengan tindakan Maryam atau “ seorang perempuan “ itu adalah sejumlah orang yang hadir dalam
acara perjamuan itu ( “ adalah beberapa
orang gusar akan perkara itu “). Istilah
“ beberapa orang “ tidak harus
semua murid Yesus. Injil Lukas berbeda dengan Injil Kanonik lainnya . Injil
Lukas mengungkapkan bahwa yang menunjukkan tanda tanya –bukan kegusaran atas tindakan
Maryam atau seorang perempuan “ yang melakukan pemborosan minyak wangi untuk
mengurap kaki atau kepala Yesus itu - adalah
Simon , orang Parisi yang terkena
bala zara’at tapi disembuhkan oleh Yesus . Injil Lukas bercerita : “ Tetapi
apabila orang Parisi yang menjemput Yesus melihat hal itu , berkatalah ia di
dalam hatinya , katanya : “ Orang ini ,
jikalau ia seorang nabi, niscaya diketahuinya siapa dan apa macamnya perempuan
itu yang menjamah Dia karena perempuan ini seorang yang berdosa “. Bisa
jadi, “ tanda tanya “ merupakan satu
sikap mengejek kepada kebenaran kenabian Yesus . Semua
fakta yang disebutkan
menjadi bukti betapa
sangat berbeda antar satu versi dengan versi lain sesama Injil Kanonik .
Berkenaan dengan peristiwa pengurapan Yesus oleh
Maryam , ternyata versi Injil Barnabas sejalan dengan versi Injil Yahya sebagai versi cerita dengan target sanggahan
Yesus kepada Yudas Iskariot . Dan juga versi
Injil Barnabas boleh dikatakan sama dengan versi Injil Lukas sebagai versi
cerita dengan target sanggahan Yesus kepada Simon orang Parisi dan mantan
penderita bala zara’at ( sopak, lepra ). Tetapi antar Injil Kanonik sendiri sebagai
Injil yang diterima gereja Kristen
justru menunjukkan perbedaan antara satu dengan yang lain , terutama Injil Matius dan Injil Markus tidak
menceritakannya sama sekali . Begitu pula antara Injil Yahya dengan Injil Lukas
menyajikan versi cerita yang berbeda , dan kedua versi cerita justru ada
tersebut dalam Injil Barnabas.
12.
HARI PASAH ( PASKAH ) DAN MEMBASUH KAKI PARA
MURID .
Peristiwa jamuan Pasah ( Paskah ) diceritakan
semua Injil Kanonik . Tetapi kisah pembasuhan kaki para murid oleh Yesus hanya
diceritakan Injil Yahya . Juga Injil
Barnabas menyajikan cerita pembasuhan kaki para murid . Sedangkan ketiga Injil
Sinoptik ( Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ) tidak menceritakannya sama
sekali , walaupun ada menyebutkan jamuan Pasah ( Paskah ). Pembasuhan kaki para murid oleh Yesus terjadi
pada perjamuan malam Pasah (
Paskah ). Dan acara perjamuan malam
Pasah ( Paskah ) ini memang diceritakan
oleh semua Injil Kanonik, begitu pula Injil Barnabas. Tetapi pembasuhan kaki
para murid ketika acara makan daging Pasah ( Paskah ) tidak disebut-sebut dalam Injil Matius, Injil Markus dan Injil
Lukas . Mengapa “ upacara “ pembasuhan kaki para murid oleh Yesus yang
begitu penting ini tidak disebut oleh ketiga
Injil Sinoptik ( Injil Matius,
Injil Markus dan Injil Lukas ) ini ?
Prosesing pembasuhan kaki para murid oleh Yesus
dalam jamuan Pasah ( Paskah ) berlangsung menjelang pengkhianatan Yudas
Iskariot yang memberitahukan posisi
Yesus kepada para Imam dan Ahli Torat untuk ditangkap .
A. Menurut Injil Kanonik
a.
Menurut
Injil Yahya ( Yahya 13 : 1-17 ,21
)
Maka dahulu daripada hari Pasah itu , diketahui oleh
Yesus bahwa waktunya sudah sampai yang Ia wajib keluar daripada dunia ini
kepada Bapa . Sedangkan Ia sudah mengasihi segala orangnya di dalam dunia ini
maka dikasihnya juga mereka itu sampai kepada kesudahannya
Pada ketika perjamuan malam , tatkala Iblis sedia
menggerakkan hati Yudas Iskariot anak Simon itu akan menyerahkan Yesus ,
sedangkan Yesus mengetahui bahwa Bapa itu sudah menyerahkan
segala sesuatu ke tangannya dan lagi Ia datang daripada Allah dan kembali
kepada Allah ,
maka bangunlah Ia daripada makan serta menanggalkan
jubahnya lalu mengambil sehelai kain dan mengikat pinggangnya .
Setelah itu Ia menuang air ke dalam sebuah bokor lalu
mulai membasuh kaki murid-muridnya dan menyapu dengan kain yang terikat di
pinggangnya itu .
Kemudian datanglah Ia kepada Simon Peterus . Maka kata
Peterus kepadanya : “ Ya Tuhan , masakan
Tuhan membasuh kaki hamba ini ? “
Jawab Yesus serta berkata kepadanya : “ Barang yang Aku
perbuat , engkau tiada tahu sekarang tetapi kemudian kelak engkau mengerti “.
Maka kata Peterus kepadanya : “ Jangan sekali-kali Tuhan
membasuh kaki hamba ini “. Jawab Yesus kepadanya : “ Jikalau tiada Aku
membasuhkan engkau , tiadalah engkau beroleh bahagian bersama-sama Aku “.
Maka kata Simon Peterus kepadanya : “ Ya Tuhan ,
jangankan kaki hamba saja melainkan juga tangan dan kepala hamba “.
Kata Yesus kepadanya : “ Siapa yang sudah mandi itu tak
usah dibasuh lain daripada kakinya saja . Karena sucilah ia semata-mata ; kamu
inipun suci tetapi bukan semua kamu “.
Karena Ia sudah tahu orang yang akan menyerahkan Dia ;
oleh sebab itulah Ia berkata : “ Bukannya semua kamu suci “.
................................................................................................................................................
Setelah
Yesus berkata demikian maka sangatlah iba hatinya lalu bersaksi, katranya:“
Sesungguh- sungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu akan
menyerahkan Aku “ .
b.
Menurut Injil Matius (
Matius 26 : 17 -20 )
Pada hari yang pertama daripada hari raya roti
yang tiada beragi , datanglah murid-murid itu kepada Yesus , katanya : “ Ke
manakah Tuhan suka kami menyediakan bagi Tuhan makanan Pasah ? “
Maka kata Yesus : “ Pergilah kamu ke dalam negeri
kepada si anu itu , katakanlah kepadanya yaitu : ‘ Kata Guru demikian , Ajalku sudah dekat , maka di dalam rumahmu
Aku hendak makan Pasah berserta dengan
murid-muridku ‘ “.
Maka diperbuatlah oleh murid-murid itu seperti
Yesus berpesan kepada mereka itu serta menyediakan Pasah itu .
Setelah hari malam, duduklah Yesus makan
bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Sedang mereka itu makan , maka berkatalah Yesus :
“ Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan
menyerahkan Aku “.
Maka berdukacitalah mereka itu amat sangat lalu
masing-masing pun mulai berkata kepadanya : “ Ya Tuhan , hamba inikah ? “.
Maka jawab Yesus serta berkata : “ Bahwa orang
yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia
yang akan menyerahkan Aku .
Maka Anak-manusia pergi juga sebab sudah tersurat
halnya ; tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah
baiknya bagi orang itu jikalau tiada dilahirkan “.
Maka sahut Yudas yang akan menyerahkan Dia itu ,
katanya : “ Hamba inikah ya Rabbi ?
“. Maka kata Yesus kepadanya : “ Adalah seperti katamu itu “.
Sementara mereka itu makan, diambil oleh Yesus
roti dan diberkatinya lalu dipecah-pecahkannya serta diberikan kepada
murid-murid itu sambil berkata :
Ambillah, makanlah , inilah tubuhku “ .
Lalu diangkatnya cawan minuman diucapkannya syukur serta
diberikannya kepada mereka sambil berkata : “ Minumlah kamu sekalian dari cawan
itu .
Karena
inilah darahku yaitu darah perjanjian ( baru ) yang ditumpahkan karena orang
banyak , jalan keampunan dosa .
c.
Menurut Injil Markus ( Markus 14 : 12-25 )
Pada hari raya yang pertama dari pada hari raya roti yang
tiada beragi, yaitu pada waktu anak domba Pasah itu disembelih , berkatalah
murid-muridnya kepadanya : “ Ke
manakah Tuhan suka kami akan pergi menyediakan Pasah itu
supaya Tuhan makan ? “.
Maka disuruhkannya dua orang muridnya serta berkata
kepada mereka itu : “ Pergilah kamu
masuk ke dalam negeri , di sana akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa
sebuah buyung berisi air , ikutlah dia .
Maka barang di mana ia masuk hendaklah kamu berkata
kepada tuan rumah itu : ‘ Kata Guru , di
manakah bilik tempat Aku akan makan Pasah dengan murid- muridku ? ‘.
Maka iapun akan menunjukkan kepadamu suatu bilik besar di
atas, yang terlengkap dengan indahnya , di sana sediakan Pasah itu bagi kita “
Maka pergilah murid-muridnya itu masuk ke dalam negeri ,
lalu didapatinya seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka , maka
disediakannyalah Pasah itu .
Setelah hari malam , datanglah Yesus beserta dengan kedua
belas muridnya .
Maka sedang mereka itu duduk makan, berkatalah Yesus:
“Sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu yang duduk
makan dengan Aku , akan menyerahkan Aku “.
Maka berduka - citalah mereka itu masing - masing lalu
berkatalah seorang lepas seorang : “ Saya-kah dia ? “.
Maka katanya kepada mereka itu : “ Ia-lah seorang dari
antara kedua belas kamu, yang mencelupkan roti d dalam pinggan bersama-sama
dengan Aku .
Maka Anak manusia memang meninggalkan dunia ini seperti
yang tersurat halnya , tetapi wai atas orang yang menyerahkan Anak-manusia itu
! Alangkah baiknya bagi orang itu , jikalau tiada ia dilahirkan “.
Sementara mereka itu makan, diambil oleh Yesus roti dan
diberkatinya, lalu dipecah-pecahkan-nya serta diberikannya kepada mereka
itu , katanya : “ Ambillah , makanlah , inilah tubuhku “.
Lalu diangkatnya cawan minuman , diucapkannya syukur
serta diberikannya kepada mereka itu maka sekaliannya minumlah dari cawan itu .
Maka katanya kepada
mereka itu : “ Inilah darahku yaitu darah perjanjianku yang ditumpahkan karena
orang banyak.
d.
Menurut Injil Lukas ( Lukas 22 : 7-20 )
Maka sampailah
hari raya roti yang tiada beragi itu , yang anak domba Pasah itu wajib
disembelih .
Lalu Yesus menyuruh Peterus dan Yahya , katanya :
“ Pergilah kamu sediakan Pasah bagi kita , supaya kita makan “ .
Maka kata mereka kepadanya : “ Ke manakah Tuhan
suka kami menyediakan bagi Pasah ? “
Maka katanya kepada mereka itu : “ Serta kamu masuk ke dalam negeri , akan
bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung berisi air , ikutlah dia
ke dalam rumah yang ia masuk “ .
Lalu katakanlah kepada tuan rumah itu : : ‘ Guru
suruh bertanya kepadamu , katanya Dimanakah bilik tempat Aku makan Pasah
dengan murid-muridku ‘ ? “.
Maka ia pun akan menunjukkan kepadamu sebuah bilik
besar di atas yang terlengkap dengan indahnya ; di situlah kamu bersiap .
Lalu pergilah mereka itu maka didapatinya betul
seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka itu maka disediakannyalah Pasah itu .
Setelah sampai waktunya maka Yesus pun duduklah
beserta dengan rasul-rasul itu .
Lalu Ia berkata kepada mereka itu : “ Aku
tersangatlah ingin hendak makan Pasah ini bersama-sama dengan kamu sebelum Aku
merasai sengsara “.
Karena Aku
berkata kepadamu : “ Tiadalah lagi Aku akan makan dia , sehingga Pasah itu
disempurnakan di dalam kerajaan Allah .
Maka disambutnya cawan minuman lalu diucapkannya syukur serta berkata : “ Ambillah ini , bahagian di antara
kamu “.
Karena Aku berkata kepadamu :“ Bahwa dari pada
ketika ini tiada lagi Aku minum air buah anggur sehingga kerajaan Allah itu
datang “ .
Maka Yesus pun mengambil roti lalu diucapkannya
syukur, dipecah-pecahkannya serta diberikannya kepada mereka it , katanya : “
Inilah tubuhku yang diserahkan karena kamu ; perbuatlah demikian menjadi suatu
peringatan akan Daku “.
Demikian juga cawan minuman itu sesudahnya makan,
katanya : “ Cawan minuman ini adalah perjanjian baru di dalam darahku , yang
ditumpahkan karena kamu .
Tetapi tengoklah ! Tangan orang yang menyerahkan
Aku ada bersama-sama dengan Aku di meja ini.
Karena Anak manusia akan pergi juga seperti yang
ditakdirkan atasnya ; tetapi wai atas orang itu yang menyerahkan Dia !
Maka mulailah mereka itu bertanya-tanya sama
sendirinya , siapakah gerangan dari antara mereka itu yang bermaksud membuat
demikian .
B. Menurut Injil Barnabas ( Barnabas pasal 213 –pasal 214 )
Informasi Injil Barnabas di sekitar kegiatan pada hari raya Pasah ( Paskah ) yang dilakukan Yesus bersama para murid disajikan dalam beberapa
tempat . Kisahnya dimulai pada pasal
200 dan diakhiri pada pasal 214 .
Barnabas 200 : 3 - 14
Syahdan , hari Paskah kaum Yahudi telah mendekat . Dari itu Yesus berkata kepada
murid-muridnya : “ Marilah kita pergi ke Yerusalem dan memakan anak domba hari
Paskah “
Kemudian ia mengutus Peterus dan Yahya ke kota, katanya :
“ Kamu berdua akan menemukan di samping pintu kota itu seekor keledai betina
bersama anak keledai jantan .,
Maka lepaskanlah ikatannya, kemudian bawalah ke mari
karena aku akan menaikinya ke Yerusalem.
Apabila kamu berdua ditanya orang : “ Mengapa kamu
lepaskan ikatannya ? “, jawablah kepadanya : “ Bahwa guru itu
memerlukannya “, Maka akan diizinkanlah kamu membawanya “.
Lalu pergilah kedua murid itu dan menjumpai segala
sesuatu yang dikatakan oleh Yesus itu
Kemudian dibawanyalah oleh kedua orang itu keledai betina
dan anak keledai jantan.
Lalu diletakkannyalah selendang kedua murid itu di atas
anak keledai tersebut kemudian naiklah Yesus .
Dan ketika penduduk Yerusalem mendengar bahwa Yesus orng
Nazaret itu akan tiba , maka berduyun-duyunlah manusia beserta anak-anak mereka
merindukan melihat Yesus, dengan membawa di tangan mereka pelepah pohon kurma
dan zaitun seraya menyanyikan “ Mubaraklah yang datang kepada kita dengan nama
Allah . Selamat datang putera Daud “
Maka ketika Yesus tiba ke kota itu, khalayak ramai
menghamparkan baju-baju mereka di bawah kaki kaki keledai seraya menyanyikan “
Mubaraklah orang yang datang kepada kami
dengan nama Tuhan Allah . Selamat datang putera Daud !“
Barnabas pasal 213 –pasal 214
Dan ketika tiba harinya untuk memakan daging anak domba , maka dikirimlah
oleh Nikodemus , anak
domba secara rahasia ke kebun itu untuk Yesus dan murid-muridnya.
Sambil memberitakan tentang segala yang telah dititahkan
oleh Herodes, Hakim serta Kepala Imam.
Lalu bergembiralah Yesus sambil mengatakan : “ Maha
berkahlah nama-Mu yang Kudus ya Tuhan karena
Engkau tidak mengecualikan
aku dari kalangan khadam-khadam-Mu yang ditindas dan dibunuh oleh dunia “ .
Lalu ia menoleh kepada Yudas dan mengatakan kepadanya : “
Hai kawan , mengapakah engkau terlambat ?
Bahwa saatku sudah dekat , dari itu pergi dan kerjakan
apa yang harus kau kerjakan “.
Sedang para murid mengira bahwa Yesus mengutus Yudas
untuk membeli sesuatu buat hari Paskah.
Akan tetapi Yesus mengetahui bahwa Yudas sudah hampir
akan menyerahkannya Dan ia mengatakan demikian ....... ingin pergi dari bumi
ini.
Yudas menjawab : “ Tunggulah ya tuan hingga aku makan ,
kemudian aku pergi “.
Kemudian Yesus menjawab : “ Marilah kita makan karena aku
sudah ingin sekali makan anak domba ini sebelum aku pergi meninggalkan kamu “.
Kemudian ia berdiri dan mengambil sehelai lap tangan dan
ikat pinggangnya .
Lalu ia mengisi sebuah bejana dengan air dan mulailah ia
membasuh kaki-kaki para muridnya .
Maka Yesus memulai dengan Yudas dan mengakhiri dengan
Peterus.
Lalu Peterus mengatakan : “ Ya tuan , apakah engkau
membasuh kedua kakiku ? “ .
Yesus menjawab : “ Sebenarnya apa yang kukerjakan ini
tidak akan kau fahami sekarang tetapi akan kau ketahui kelak “.
Peterus menjawab : “ Tidak akan kubiarkan engkau membasuh
kedua kakiku sama sekali “.
Di saat itu Yesus berdiri sambil mengatakan : “ Akan tetapi engkau
tidak akan datang bersama dengan aku di hari kemudian “.
Peterus menjawab : “ Jangan hanya kedua kakiku saja yang
akan dibasuh tetapi juga terhadap kedua tangan dan kepalaku “.
Maka setelah Yesus membasuh para murid dan setelah mereka
semua duduk menghadapi hidangan untuk mulai makan , berkatalah Yesus : “
Sungguh aku telah membasuh kamu , namun juga tidak semuanya suci ,
Karena air lautpun tidak bisa mensucikan orang yang tiada
percaya kepadaku “.
Yesus mengatakan demikian
karena ia mengetahui siapa yang akan menyerahkan dia .
Dalam pasal ini Injil
Barnabas tidak menyebut secara langsung tentang
: “ salah seorang murid akan menyerahkan Yesus “ . Tetapi dalam pasal - pasal lain , didapatkan pernyataan Yesus yang demikian dan menegaskan
tidak terlaksananya upaya si murid .
a.
Barnabas 112 : 13-16
Maka ketahuilah ya Barnabas bahwa sesungguhnya karena itu
aku harus berhati-hati dan akan dijual oleh salah seorang muridku dengan tiga
puluh keping mata uang.
Dan atas dasar itu , maka aku yakin bahwa orang yang akan
menjualku itu akan terbunuh dengan namaku
Karena Allah akan mengangkat aku dari bumi ini kemudian
aka merubah wajah pengkhianat itu sehingga ia disangka aku oleh semua orang
Begitupun
juga maka setelah ia mati dengan seburuk-buruk cara , aku harus tinggal dalam
kecemaran itu untuk masa panjang dibumi ini
b.
Barnabas
139 : 7-9
Lebih dari itu , bahwa salah satu dari muridku akan
menjualku dan menyerahkan aku sebagaimana Yusuf terjual ke Mesir
Akan tetapi Allah yang Maha Adil itu akan menangkapnya
sebagaimana dikatakan oleh Nabi Daud : “ Barang siapa memasang jebakan terhadap
saudaranya maka ia sendiri akan terjerumus di dalamnya “
Dan Allah
akan menyelamatkan aku dari tangan mereka itu dan akan memindahkan
aku dari dunia ini .
Membandingkan versi Injil
Barnabas terhadap keempat Injil Kanonik mengenai perjamuan Paskah – menjelang
penangkapan Yesus – boleh dikatakan mirip tetapi dengan perbedaan-perbedaan
yang kadang kala cukup mendasar .
a.
Di
tempat siapakah perjamuan Paskah yang dilakukan Yesus dan para murid
berlangsung ? Injil Matius tidak
menyebut pemilik tempat kecuali dengan
sebutan “ si Anu “. Fakta yang membuktikan bahwa Injil Matius tidak
dikarang Matius murid Yesus. Andaikata
Injil Matius benar dikarang oleh Matius murid Yesus, tentu akan menyebut nama pemilik
tempat. Begitu pula dengan Injil Markus dan Injil Lukas , yang menyebut “ tuan rumah “ tanpa menyebut namanya .
Sedangkan Injil Yahya sama sekali tidak menyinggung tempat berlangsungnya
perjamuan Pasah ( Paskah ) tersebut . Rupanya pengarang Injil Yahya lebih
berfokus pada proses perjamuan Pasah ( Paskah ) itu sendiri daripada berbicara
mengenai tempat berlangsungnya . Ternyata Injil Barnabas lebih jelas dari semua
versi itu karena menjelaskan bahwa pemilik tempat perjamuan Pasah ( Paskah )
adalah NIKODEMUS ( lihat pasal 211 : 1 ) .
b. Untuk
mencapai rumah “ si Anu “ atau “ tuan rumah “ , Injil Matius tidak menyajikan
petunjuk kepada murid-murid yang disuruh mempersiapkan perjamuan Pasah (Paskah
) , kecuali perintah untuk mendatangi “
si Anu “ dan menyampaikan instruksi Yesus
: “ ... Ajalku sudah dekat , maka di dalam rumahmu Aku
hendak makan Pasah berserta dengan murid-muridku ‘“. Sedangkan Injil Markus
dan Injil Lukas ada menyajikan petunjuk kepada dua orang murid yang disuruh
mempersiapkan perjamuan Pasah ( Paskah ) untuk sampai ke rumah “ tuan rumah “ ,
yaitu : “ ..., di sana akan bertemu dengan kamu seorang yang membawa sebuah buyung
berisi air , ikutlah dia . Maka barang di mana ia masuk hendaklah kamu berkata
kepada tuan rumah itu : ‘ Kata Guru , di
manakah bilik tempat Aku akan makan Pasah dengan murid- muridku ? ‘. Maka iapun
akan menunjukkan kepadamu suatu bilik besar di atas, yang terlengkap dengan
indahnya , di sana sediakan Pasah itu bagi kita “ ( versi Injil Markus )
dan “ Serta kamu masuk ke dalam negeri , akan bertemu dengan kamu seorang
yang membawa sebuah buyung berisi air , ikutlah dia ke dalam rumah yang ia
masuk . Lalu katakanlah kepada tuan
rumah itu : ‘ Guru suruh bertanya kepadamu , katanya , Dimanakah bilik tempat
Aku makan Pasah dengan murid-muridku ‘ “ ( versi Injil Lukas ).
Injil Yahya dan Injil Barnabas tidak berbicara sama sekali mengenai lokasi ruang perjamuan pasah .
c.
Di
manakah berlangsungnya perjamuan Pasah ( Paskah ) di
tempat “ si Anu “ atau " Nikodemus " ?
Menurut versi Injil Matius : “ di dalam rumahmu Aku hendak makan Pasah berserta dengan
murid-muridku “ ;
menurut versi Injil Markus : “ suatu
bilik besar di atas, yang terlengkap dengan indahnya ... “ , tentu dalam rumah ; menurut versi
Injil Lukas : “ ....bilik
tempat Aku makan Pasah dengan murid-muridku “ juga tentu dalam
rumah . Sedangkan Injil Yahya tidak
mengungkapkannya sama sekali . Berbeda dengan Injil-Injil Kanonik , ternyata Injil Barnabas menyajikan cerita
bahwa jamuan Pasah (Paskah ) itu berlangsung di kebun milik Nikodemus : “ dikirimlah oleh Nikodemus , anak domba
secara rahasia ke kebun itu untuk Yesus dan murid-murid- nya “. Mungkin di kebun itu ada rumah khusus yang
berbeda dengan rumah tempat tinggal Nikodemus .
d. Dalam
jamuan Pasah ( Paskah ) itu , Yesus memberi tahu tentang salah seorang murid-nya
yang akan menyerahkannya : “ Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan menyerahkan Aku “
( Injil Matius – Injil Markus – Injil Lukas – Injil Yahya ).
Pernyataan Yesus tersebut tidak ada dalam Injil Barnabas . Hanya ada
indikasi tentang hal tersebut dengan kalimat ayat : “ Yesus
mengatakan demikian karena ia mengetahui siapa yang akan menyerahkan dia “.
Tetapi di pasal lain, Injil Barnabas menyatakan hal sama : “ ... Sesungguhnya
karena itu aku harus berhati-hati dan akan dijual oleh salah seorang muridku
dengan tiga pilih keping mata uang “. ( Barnabas 112 : 13 )
e.
Menurut
versi Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas, dalam malam jamuan hari
Pasah yang dilakukan, berlangsung satu upacara
“ makan daging Yesus “ dan “ minum darah “ yang disimbolkan dengan roti
dan anggur . Untuk roti , Yesus berkata : “
Ambillah , makanlah , inilah tubuhku “ . Sedangkan untuk anggur , Yesus
berkata : “ Minumlah kamu sekalian dari
cawan itu .Karena inilah darahku .... “
[9] )
.
Tetapi upacara simbolisasi bernilai paganisme,
tidak disebut sama sekali dalam Injil Yahya ; begitu pula dalam Injil Barnabas.
Ada kesejajaran penceritaan antara Injil Yahya dengan Injil Barnabas, tetapi
sangat berbeda dengan ketiga Injil Sinoptik ( Injil Matius , Injil Markus dan
Injil Lukas ). Hal ini memunculkan
pertanyaan , secara sejarah apakah memang ada upacara paganisme dalam
perjalanan misi Yesus seperti yang diceritakan oleh ketiga Injil Sinoptik (
Injil Matius, Injil Markus dan Injil Lukas ) tersebut ? James D. Tabor menulis [10]
):
Dalam setiap jamuan makan
Yahudi , roti dipecah-pecahkan , anggur dituangkan bagi semua yang duduk makan
dan berkat diucapkan atas semuanya . Akan tetapi ide tentang memakan daging
manusia dan meminum darah , walaupun secara simbolis merupakan sesuatu yang
sangat asing bagi khazanah pemikiran Yudaisme
Jika upacara “ memakan daging manusia “ dan “
meminum darah manusia” - walaupun secara
simbolis - merupakan sesuatu yang sangat asing bagi khazanah pemikiran Yudaisme
maka tidak diragukan lagi upacara demikian merupakan gagasan dan tradisi
paganisme , atau paling tidak gagasan dongeng vampire.
Juga perlu diketahui , Injil Didakhe atau disebut
Injil Pengajaran Dua Belas Rasul yang
diketemukan pada tahun 1873 , juga berbicara tentang upacara Ekaristi ini . Pasal
9 dan pasal 10 Injil Didakhe ini
menyajikan tata cara ekaristi yang harus dilakukan tetapi tidak ada disebut-sebut roti dan
anggur sebagai simbol tubuh dan darah Yesus [11]
). Ini merupakan bukti bahwa simbolisasi roti dan anggur sebagai simbol tubuh
dan darah Yesus merupakan hasil adopsi uapacara pagan yang ditambahkan oleh
pengarang atau penyalin Injil-Injil Kanonik.
f. Ternyata
antar Injil Sinoptik sendiri ( Injil
Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ) juga
menunjukkan perbedaan . Sebagai contoh ,
pernyataan Yesus tentang “ roti dan anggur “ yang disimbolkan “ tubuh dan darah Yesus “ . Menurut Injil
Matius : “ inilah
darahku yaitu darah perjanjian ( baru ) yang ditumpahkan karena orang banyak ,
jalan keampunan dosa “ ; menurut
Injil Markus : “ Inilah darahku yaitu darah perjanjianku yang ditumpahkan karena orang
banyak. “ dan menurut Injil Lukas :
“ Cawan minuman ini adalah perjanjian
baru di dalam darahku , yang ditumpahkan karena kamu “. Perbedaannya bisa
disimak dengan membandingkan kalimat-kalimat tersebut .
g.
Dalam
versi Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas ada kalimat “ penyesalan “ Yesus terhadap murid yang
menyerahkannya . “ ..... tetapi
wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah baiknya bagi orang
itu jikalau tiada dilahir- kan “. (
menurut versi Injil Matius dan Injil Markus ) atau “ tetapi wai atas orang itu yang menyerahkan Dia ! “ ( menurut Injil Lukas ) . Kalimat “ penyesalan “ dan “
mengutuk “ tidak ada dalam versi
Injil Yahya dan Injil Barnabas. Dan juga penganut Kristen berkeyakinan bahwa Yesus hadir ke dunia untuk
menyelamatkan ummat manusia dari dosa melalui penyaliban dan kematian dirinya,
yang berarti Yesus sadar dengan
keharusan tersebut. Tetapi mengapa Yesus justru melemparkan kalimat “ penyesalan “ kepada orang yang
menyerahkan dirinya ( Yudas ) ?. Bukankah
dengan peran Yudas yang demikian maka pemenuhan tugas Yesus menjadi terwujud ? Bukankah dengan kata-kata “ penyesalan “ dan “ mengutuk “ menjadi bukti
bahwa sebenarnya Yesus tidak ikhlas untuk disalib dalam rangka menebus dosa
manusia ? Seharusnya Yesus berterima kasih dengan tindakan Yudas yang
menyerahkan dirinya, tidak perlu melempar kata-kata penyesalan dan mengutuk
seperti itu ! Apakah tanpa Yudas yang menyerahkan dirinya , tugas Yesus untuk
disalib dan mati demi menebus dosa manusia bisa terwujud ? Biasanya, penganut Kristen pintar berapologi
bila dihadapkan dengan kejanggalan-kejanggalan Bibel . Untuk masalah yang
dibicarakan , penganut Kristen akan berargumentasi bahwa Yesus melempar
kata-kata penyesalan dan mengutuki Yudas dalam statusnya sebagai manusia karena
Yesus adalah seratus prosen manusia dan juga seratus prosen Allah . Kalau
begitu , pertanyaan muncul, ke manakah “Allah “-nya Yesus ketika berbicara
sebagai manusia ? Apakah ketika Yesus
berbicara sebagai “ manusia “ lalu “ Allah “ lari meninggalkan diri Yesus ?
Sebuah apologi yang menghina akal waras !
Injil Barnabas tidak menyajikan gerutuan dan
kutukan Yesus tersebut , tetapi mengung-kapkan bahwa justru si murid itu yang
akan terkena akibat dari perbuatannya . merujuk pada Mazmur 9 : 16 dan Mazmur
57 : 7 ,Yesus mengutip ucapan Nabi Daud : “ Barang
siapa memasang jebakan terhadap saudaranya maka ia sendiri akan terjerumus di
dalamnya “ .
Kisah yang disajikan Injil Barnabas ( Barnabas 200 : 3 - 14 ) tentang ajakan Yesus kepada para murid ke Yerusalem untuk makan domba Pasah ,
perintah Yesus kepada kedua murid untuk mengambil seekor keledai
betina bersama anak keledai jantan , bagaimana Yesus menaiki anak keledai
jantan dan sambutan masyarakat ketika Yesus memasuki Yerusalem dengan “
shalawat“: “ Mubaraklah yang datang kepada kita dengan nama Allah . Selamat datang
putera Daud “ dan sebagainya , juga
diceritakan oleh Injil Matius ( Matius 21 : 1 – 11 ) – Injil Markus ( Markus 11
: 1-11 ) – Injil Lukas ( Lukas 19 :
29-40 ) dan Injil Yahya ( Yahya 12 :
12-16 ) dengan perbedaan - perbedaan di antara Injil - Injil Kanonik ini , yang
masing-masing dikutipkan berikut .
Matius 21 : 1 – 11
Apabila mereka itu tiba
dekat negeri Yerusalem
dan sampai ke
Bait Fagi yang dibukit Zaitun lalu Yesus menyuruh dua orang muridnya .
Serta berkata kepada mereka itu
: “ Pergilah kamu ke kampung yang di hadapan kamu maka dengan segeranya kamu akan jumpa seekor keledai tertambat beserta dengan
anaknya [12] ) ; orakkanlah
talinya bawa dia kepadaku “.
Jikalau barang seorang berkata apa-apa kepadamu ,
hendaklah kamu katakan bahwa “ Tuhan berkehendak akan dia “ maka dengan segeranya ia menyuruh bawa .
Segala perkara ini telah berlaku supaya sampailah sabda
nabi , demikian :
“ Katakanlah kepada puteri Sion
: ‘ Tengok , Rajamu datang kepadamu,
dengan rendah hatinya mengendarai keledai , yaitu seekor keledai muda , anak
daripada binatang yang menanggung kuk ‘.
Maka pergilah murid-murid
itu serta berbuat sebagaimana yang dipesankan oleh Yesus kepada mereka
itu .
Maka dibawanya keledai itu dengan
anaknya serta membubuhkan
ke atasnya pakaian mereka itu lalu duduklah ia di atasnya
.
Maka kebanyakan orang membentangkan pakaiannya di jalan
dan ada yang lain pula mengerat carang-carang kayu lalu dihamparkannya di jalan
.
Maka orang banyak yang berjalan di hadapan dan yang mengikuti itu pun bersorak –soraklah
, katanya : “ Hosanna bagai Anak Daud , mubaraklah ia yang datang dengan nama
Tuhan , Hosanna di tempat yang Maha Tinggi “
Serta Ia masuk ke Yerusalem , gemparlah segala isi negeri
itu , katanya : “ Siapakah ini ?“.
Maka kata
orang banyak itu : “ Inilah Nabi yaitu
Yesus dari negeri Nazaret di tanah
Galilea “.
Markus 11 : 1-11
Apabila mereka menghampiri negeri Yerusalem , dekat
dengan Bait Fagi dan Baitani berhampiran dengan bukit Zaitun maka Yesus pun
menyuruh dua orang muridnya ,
serta berkata kepada mereka itu : “ Pergilah kamu ke dusun yang di hadapan
kamu ; apabila kamu masuk ke dalamnya ,
kamu akan jumpa seekor keledai muda tertambat yang belum pernah ditunggang oleh
seorang juapun ; orakkanlah talinya bawa kemari .
Jikalau barang seorangpun bertanya kepadamu : ‘ Apakah
sebabnya kamu berbuat begitu ? hendaklah
kamu katakan : ‘ bahwa Tuhan berkehendak akan dia ‘ maka dengan segeranya ia akan menyuruh bawa
“.
Maka pergilah mereka itu, didapatinya seekor keledai muda
tertambat dekat pintu di luar pada jalan, lalu diorakkannyalah talinya .
Maka beberapa orang yang berdiri di situ berkata
kepadanya : “ Buat apakah kamu lepaskan keledai muda itu ? “ .,
Tetapi mereka menyahut kepadanya seperti yang dikatakan
oleh Yesus ; lalu dibiarkannya kedua orang itu pergi .
Maka dibawanya keledai muda itu kepada Yesus serta
membubuhkan ke atasnya pakaian mereka itu lalu duduklah Ia di atasnya .
Maka banuyaklah orang membentangkan pakaiannya di jalan
dan ada yang lain pula menghamparkan carang-carang kayu yang dikeratnya dari
bendang .
Maka orang yang berjalan di hadapanm dan yang mengikuti
itupun bersorak-soraklah , katanya : “
Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan .
Mubaraklah kerajaan nenek moyang kita Daud yang datang
ini, Hosanna di tempat yang Mahatinggi “.
Maka
masuklah Ia ke Yerusalem ke dalam Bait allah ; setelah sudah Ia memandang
semuanya sekeliling , maka sebab hari sudah petang , keluarlah Ia ke Baitani
bersama dengan kedua belas muridnya .
Lukas 19 : 29-40
Tatkala mereka tiba dekat Bait Fagi dan Baitani pada
gununhg yang bernama bukit Zaitun , disuruhnya dua orang muridnya,
katanya : “ Pergilah kamu ke kampung yang di hadapan kamu
; apabila kamu masuk kampung itu kamu akan jumpa seekor anak keledai tertambat
yang belum pernah ditunggang orang ; orakkanlah talinya , bawa dia kemari .
Jikalau barang seorang bertanya kepadamu : ‘ Apakah
sebabnya kamu orakkan dia ? ‘ katakanlah begini : ‘ Tuhan berkehendak akan dia
‘ “.
Maka orang yang disuruhkan itu pergilah lalu didapatinya
betul seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada mereka itu .
Sedang mereka itu mengorakkan tali anak keledai itu ,
maka kata orang yang mempunyainya : “ Apakah sebabnya kamu lepaskan anak
keledai itu ? “
Maka kata mereka itu : “ Tuhan berkehendak akan dia “.
Lalu dibawanyalah kepada Yesus
dan dihamparkannya pakaiannya sendiri di atas anak keledai itu serta
didudukkannya Yesus di atasnya .
Maka sementara ia berjalan , orangpun membentangkan
pakaiannya di jalan .
Apabila Ia sudah dekat dengan tempat curam bukit Zaitun
itu maka sekalian muridnya yang banyak itupun mulailah bersuka cita dan memuji Allah dengan nyaring
suaranya oleh sebab segala mujizat yang dilihatnya itu ,
katanya : “ Mubaraklah Raja yang datang dengan nama Tuhan
, sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang Mahatinggi “
Maka antara orang banyak itu, ada beberapa orang Parisi
berkata kepadanya : “ Ya Guru , tegurkan murid-muridmu itu “.
Maka jawab
Yesus , katanya : “ Aku berkata kepadamu , jikalau mereka itu diam niscaya batu
akan bersorak “.
Yahya 12 : 12-16 .
Pada keesokan harinya , tatkala segala orang banyak yang
sudah datang memuliakan hari raya itu mendengar khabar Yesus pergi ke Yerusalem
,
lalu mereka itu mengambil
pelepah pohon kurma serta
pergi menyambut Dia sambil bersorak,
katanya : “ Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan
nama Tuhan yaitu Raja Bani Israil “.
Maka Yesus pun mendapat seekor keledai muda lalu duduklah
di aatsnya seperti yang tersurat itu , bunyinya :
“ Janganlah takut ya puteri Sion , Tengoklah , Rajamu
datang dengan mengendarai seekor anak keledai ! “.
Mula-mula
murid-muridnya tiada mengerti segala perkara itu ; tetapi setelah Yesus
dipermuliakan barulah terkenang mereka itu bahwa segala perkara itu telah
tersurat dari hal Dia dan lagi mereka itu sudah berbuat hal itu kepadanya .
Membandingkan teks-teks Injil Kanonik
dengan Injil Barnabas dan juga antar sesama teks Injil-Injil Kanonik itu
sendiri , didapatkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Ketiga
Injil Sinoptik ( Matius , Markus dan Lukas )
tidak menyebutkan dalam rangka apa kehadiran Yesus bersama para muridnya
di Yerusalem. Tetapi Injil Yahya dan Injil Barnabas jelas-jelas mengungkapkan
bahwa kehadiran Yesus bersama para muridnya di Yerusalem dalam rangka
menyamburt hari Pasah ( Paskah ).
2.
Ketiga
Injil Sinoptik ( Matius , Markus , Lukas
) hanya menyebut “ dua orang murid “
yang disuruh untuk mengambil anak keledai untuk menjadi tunggangan Yesus .
Injil Yahya tidak menceritakannya sama sekali , sedangkan Injil Barnabas
menyebut secara jelas nama kedua murid itu yaitu Peterus dan Yahya .
Apakah pengarang ketiga Injil Sinoptik (
Matius , Markus , Lukas ) tidak
tahu nama kedua murid yang disuruh Yesus
sehingga cukup dengan mengatakan : “ dua
orang murid “ ? Dan apakah ROH KUDUS
lupa mengilhamkannya kepada pengaranag Injil Yahya sehingga tidak menuliskan
dalam Injil karangannya ?
3.
Injil
Matius berbicara tentang “seekor keledai tertambat beserta dengan
anaknya “ dan kedua murid yang disuruh membawa kedua binatang itu kepada
Yesus: “dibawanya keledai itu dengan anaknya “. Dan diceritakan : “serta membubuhkan ke atasnya pakaian mereka
itu lalu duduklah ia di atasnya “ . Tidak jelas , apakah yang dipelanai
adalah kedua binatang itu atau hanya keledai muda saja . Sedangkan Injil Markus hanya berbicara “ seekor
keledai muda “ saja , bukan dua ekor keledai : “ .... seekor
keledai muda tertambat yang belum pernah ditunggang oleh seorang juapun “ –
“.... didapatinya seekor keledai muda
tertambat ..... “ dan “ .... dibawanya keledai muda itu kepada Yesus .... “ . Hal
ini juga diceritakan Injil Lukas dan Injil Yahya. Berbeda dengan Injil-Injil Kanonik , ternyata
Injil Barnabas menyajikan secara jelas :
“ seekor keledai betina bersama anak
keledai jantan “ dan yang dipelanai
adalah “ anak
keledai “ bukan “ keledai betina “ induk dari anak keledai
jantan .
4. Kedatangan
Yesus memasuki Yerusalem diiringi dengan “ shalawat “ yang diserukan oleh para
penyambutnya juga para murid dengan ucapan : “ Hosanna bagai Anak Daud , mubaraklah ia yang datang dengan nama Tuhan ,
Hosanna di tempat yang Maha Tinggi “ ( Injil Matius ) atau “
Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan . Mubaraklah kerajaan
nenek moyang kita Daud yang datang ini , Hosanna di tempat yang Mahatinggi “(
Injil Markus ) atau “ Mubaraklah Raja yang datang dengan nama
Tuhan , sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang Mahatinggi “ ( Injil Lukas ) atau “
Hosanna , mubaraklah Ia yang datang dengan nama Tuhan yaitu Raja Bani Israil “ (
Injil Yahya ) . Tidak jelas , ucapan
“ shalawat “ mana yang sesungguhnya diserukan
para pengiring Yesus tersebut. Sedangkan Injil Barnabas menyajikan ucapan “ shalawat “ tersebut : “ Mubaraklah yang datang kepada kita dengan
nama Allah . Selamat datang putera Daud “ ( Injil Barnabas ).
Demikian gambaran perbedaan antar Injil-Injil
Kanonik sebagai sebuah fakta yang
menunjukkan sejauh mana kebenaran dan keaslian Injil-Injil Kanonik sebagai
firman Allah .
13. YESUS TIDAK MERUBAH SYARIAT TORAT
A. Menurut Injil Kanonik ( Injil Matius 5 : 7-9 )
Janganlah kamu sangkakan
aku datang hendak merombak
hukum Torat atau kitab nabi-nabi; bukannya aku datang hendak merombak melainkan hendak
menggenapkan
Karena sesungguhnya aku berkata kepadamu , sehingga
langit dan bumi lenyap , satu noktah atau satu titikpun sekali-kali tiada akan
lenyap daripada hukum Torat itu sampai semuanya telah jadi .
Sebab barang siapa yang
merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini dan mengajar
demikian kepada orang , ialah yang akan disebut terkecil di dalam kerajaan
surga ; tetapi barang siapa yang menurut hukum dan mengajar kan dia , ialah
yang akan disebut besar di dalam kerajaan surga .
B. Menurut Injil Barnabas ( Barnabas 38
: 2-8 )
Yesus menjawab : “ Adakah kamu mengira bahwa aku ini
datang untuk membatalkan syariat dan (
kitab) para nabi?
Sebenarnya kukatakan kepadamu , demi Allah aku tidak
datang untuk membatalkan-nya tetapi untuk memeliharanya
Karena setiap nabi telah memelihara syariat Allah serta
setiap yang telah difirmankan Allah melalui lidah Nabi-Nabi yang lain
Demi Allah yang diriku berdiri di hadirat-Nya , tidak
mungkin akan diridhai Allah barang siapa yang melanggar walau sekecil-kecil
pesanan-pesanan-Nya
Akan tetapi ia akan menjadi yang terkecil dalam kerajaan
Allah
Bahkan dia tidak akan mendapatkan bagian di sana
Juga
kukatakan kepadamu bahwa tidak ada pelanggaran walau sehurufpun dari syariat
Allah kecuali dengan perbuatan dosa yang besar
Kesamaan tentang kedatangan Yesus tidak untuk
merombak hukum Taurat ditunjukkan oleh kedua versi ini – Injil Matius 5 : 7-9 dan Injil
Barnabas ( Barnabas 38 : 2-8 ) . Boleh dikatakan tidak ada perbedaan secara
substantif yang menyangkut tema cerita ,
kecuali bentuk kalimatnya saja yang berbeda . Misalnya , kalimat “ Sebab
barang siapa yang merombak satu hukum yang terkecil di antara segala hukum ini
dan mengajar demikian kepada orang , ialah yang akan disebut terkecil di dalam
kerajaan surga “ versi Injil Matius ( Matius 5 : 9 ) sama dengan kalimat “barang siapa yang melanggar walau sekecil-kecil pesanan-pesanan-Nya. Akan tetapi ia akan menjadi yang terkecil
dalam kerajaan Allah “ versi Injil
Barnabas ( Barnabas 38 :
5-6 )
14.
ISYARAT YESUS TENTANG MURID YANG AKAN
MENGKHIANATINYA.
Pemberian isyarat atau pengidentifikasian
yang dilakukan Yesus terhadap Yudas sebagai orang yang menyerahkannya terjadi
pada malam perjamuan Paskah . Injil-Injil Kanonik menceritakan hal ini ; begitu
juga Injil Barnabas .
A.
Menurut Injil Kanonik
a.
Yahya 13 : 21-26
Setelah Yesus berkata demikian maka sangatlah iba hatinya
, lalu bersaksi : “ Sesung-guh-sungguhnya aku berkata kepadamu bahwa seorang
dari antara kamu akan menyerahkan aku “.
Maka segala murid itu pandang memandanglah seorang kepada seorang dengan tiada tentu akan
siapa yang dikatakannya itu .
Seorang dari antara murid-murid Yesus , yaitu YANG
DIKASIHI OLEH YESUS , bersandar di sebelah kanannya .
Maka Simon Peterus menggamit MURID ITU lalu berkata
kepadanya : “ Tanyalah siapa dia yang dikatakannya itu “.
Oleh yang demikian , sedangkan MURID ITU bersandar di dada Yesus lalu
bertanya : “ Ya Tuhan , siapakah dia
itu ? “ .
Maka jawab Yesus : “
Itulah dia yang aku celupkan sesuap dan beri kepadanya “. Lalu ia mengambil
sesuap itu serta mencelupkan dia , lalu memberikan kepada YUDAS ANAK SIMON
ISKARIOT .
b.
Matius 26 : 17-35
Sedang mereka itu makan , maka berkatalah Yesus : “
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan
menyerahkan Aku “.
Maka berdukacitalah mereka itu amat sangat lalu
masing-masing pun mulai berkata kepadanya : “ Ya Tuhan , hamba inikah ? “.
Maka jawab Yesus serta berkata : “ Bahwa orang yang
mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang
akan menyerahkan Aku .
Maka Anak-manusia pergi juga sebab sudah tersurat halnya
; tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah baiknya
bagi orang itu jikalau tiada dilahirkan “.
Maka sahut Yudas yang akan menyerahkan Dia itu , katanya : “ Hamba inikah ya
Rabbi ?“. Maka kata Yesus kepadanya : “ Adalah seperti katamu itu “.
c.
Markus 14 : 17- 20
Setelah hari malam , datanglah Yesus beserta dengan kedua
belas muridnya .
Maka sedang mereka itu duduk makan , berkatalah Yesus : “
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa seorang dari antara kamu yang duduk
makan dengan Aku , akan menyerahkan Aku “.
Maka berduka-citalah mereka itu masing-masing lalu
berkatalah seorang lepas seorang : “ Saya-kah dia ? “.
Maka katanya kepada mereka itu : “ Ia-lah seorang dari
antara kedua belas kamu, yang mencelupkan roti
dalam pinggan bersama-sama dengan Aku .
Maka Anak manusia memang
meninggalkan dunia ini seperti yang tersurat halnya , tetapi wai atas orang
yang menyerahkan Anak-manusia itu ! Alangkah baiknya bagi orang itu , jikalau
tiada ia dilahirkan “.
d.
Lukas 22 : 19 -21
Setelah hari malam, duduklah Yesus makan bersama-sama
dengan kedua belas murid itu.
Sedang mereka itu makan , maka berkatalah Yesus : “
Sesungguhnya Aku berkata kepadamu , bahwa seorang dari antara kamu akan
menyerahkan Aku “.
Maka berdukacitalah mereka itu amat sangat lalu
masing-masing pun mulai berkata kepadanya : “ Ya Tuhan , hamba inikah ? “.
Maka jawab Yesus serta berkata : “ Bahwa orang yang
mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang
akan menyerahkan Aku .
Maka Anak-manusia pergi juga sebab sudah tersurat halnya
; tetapi wai bagi orang itu, yang menyerahkan Anak-manusia ! Alangkah baiknya
bagi orang itu jikalau tiada dilahirkan “.
Maka sahut Yudas
yang
akan menyerahkan Dia itu
, katanya : “ Hamba inikah ya
Rabbi ? “. Maka kata Yesus kepadanya : “ Adalah seperti katamu itu “.
B.
Menurut Injil Barnabas ( Barnabas 213 : 20 – 29 )
Maka setelah Yesus membasuh para murid dan setelah mereka
semua duduk menghadapi hidangan untuk mulai makan , berkatalah Yesus : “
Sungguh aku telah membasuh kamu , namun juga tidak semuanya suci ,
Karena air lautpun tidak bisa mensucikan orang yang tiada
percaya kepadaku “.
Yesus mengatakan demikian karena ia mengetahui siapa yang
akan menyerahkan dia .
Lalu bersedihlah para murid mendengarkan kalimat-kalimat
itu .
Maka Yesus berkata pula : “ Sungguh kukatakan kepadamu
bahwa salah seorang daripadamu akan menyerahkan aku dan akan terjuallah aku
sebagai seekor kibas .
Akan tetapi celakalah baginya karena pasti akan
terlaksana apa yang dikatakan oleh bapak kita Daud tentang dia bahwa : ‘ Dia
akan terjerumus dalam jurang yang ia sediakan untuk orang lain ‘ “
Kemudian para murid saling berpandangan satu sama lain .
Mereka dengan sedih mengatakan : “ Siapakah gerangan yang akan menjadi
pengkhianat itu ? “
Lalu Yudas menanyakan : “ Apakah aku , dia itu ya guru ? “.
Yesus menjawab : “ Sebenarnya engkau telah mengatakan
kepadaku siapa yang akan menyerahkan aku “.
Sedang kesebelas murid
yang lain tidak mendengarnya .
Yesus memberitahu dengan isyarat tentang murid yang menyerahkannya. Makna isyarat yang disajikan oleh semua versi
Injil , baik Injil Kanonik ataupun Injil
Barnabas pada dasarnya sama tetapi kalimat isyarat berbeda antara satu dengan yang lain . Kalimat isyarat versi Injil Yahya :
“ Itulah dia yang aku celupkan sesuap dan beri kepadanya “. Kemudian Yesus : “ …. mengambil sesuap itu serta mencelupkan dia ,
lalu memberikan kepada YUDAS ANAK SIMON ISKARIOT “. Kalimat isyarat versi Injil Matius : “ Bahwa orang yang mencelupkan tangannya ke
dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah dia yang akan menyerahkan Aku “.
Kalimat isyarat versi Injil Markus : “ Ia-lah
seorang dari antara kedua belas kamu, yang mencelupkan roti dalam pinggan
bersama-sama dengan Aku “. Kalimat isyarat versi Injil Lukas : “ Bahwa
orang yang mencelupkan tangannya ke dalam pinggan sekaligus dengan Aku , itulah
dia yang akan menyerahkan Aku “. Ketiga Injil Sinoptik ( Injil Matius , Injil Markus dan Injil Lukas )
menyajikan bentuk kalimat isyarat yang boleh dikatakan hampir sama yaitu ada proses
pencelupan tangan si pengkhianat yang bersamaan dengan tangan Yesus ke dalam
pinggan , terlepas apakah ada roti atau tidak di tangan . Berbeda dengan ketiga
Injil sinoptik tersebut , Injil Yahya menyajikan isyarat Yesus yang tidak sama,
yaitu bukan tangan si pengkhianat yang tercelup bersama-sama tangan Yesus
melainkan Yesus mencelupkan sesuap kemudian diberikannya kepada si pengkhianat.
Tidak ada tangan si pengkhianat yang ikut mencelup. Yesus melakukannya dalam
rangka menjawab pertanyaan “ murid yang
dikasihi Yesus “ atau “ murid itu “. Dengan demikian , “ murid yang dikasihi Yesus “ atau “ murid itu “ menjadi tahu tentang siapa
yang akan menyerahkan Yesus, dan bisa diduga akan memberi tahu kepada
murid-murid lain, karena “ murid yang
dikasihi Yesus “ atau “ murid itu
“ bertanya kepada Yesus karena disuruh oleh Peterus . Tapi langkah tindakan apa
dari para murid setelah tahu akan orang yang menyerahkan Yesus ? Tidak ada !
Tidak ada tindakan preventif para murid untuk menghindarkan guru mereka dari pengkhianatan
Yudas Iskariot. Bisa disebut satu kejanggalan cerita. Lalu bagaimana dengan versi Injil Barnabas ?.
Ternyata versi Injil Barnabas sama sekali tidak menyebut adanya isyarat
tersebut . Injil Barnabas hanya menunjuk langsung kepada Yudas Iskariot : “ Sebenarnya engkau telah
mengatakan kepadaku siapa yang akan menyerahkan aku “ ketika Yudas
Iskariot bertanya : “Apakah
aku , dia itu ya guru ? “
. Ini persis sama dengan yang disajikan versi Injil Lukas :
“ Adalah seperti katamu itu “
ketika Yudas Iskariot bertanya “ Hamba inikah ya Rabbi ? “. Tetapi informasi demikian tidak ada dalam Injil
Yahya , Injil Matius dan Injil Markus. Dari beragam versi, tidak diketahui,
mana yang sebenarnya.
Tentang salah seorang murid yang akan
mengkhianati Yesus , Injil Barnabas menceritakan kembali pernyataan Yesus dalam Barnabas 139 :
7-11 :
Lebih lagi dari itu, bahwa salah satu dari muridku akan
menjualku dan menyerahkan aku sebagaimana Yusuf terjual ke Mesir .
Akan tetapi Allah yang Maha Adil itu akan menangkapnya ,
sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Daud : “ Barang siapa memasang jebakan
terhadap saudaranya maka ia sendiri akan terjerumus di dalamnya “.
Dan Allah
akan menyelamatkan aku dari tangan mereka itu dan akan memindahkan aku dari
dunia ini.
Dalam Barnabas 72 : 2-4 , Yesus
mengungkapkan seorang murid akan mengkhianatinya :
Akan tetapi aku memohon
kepada Allah untukmu
sehingga tiada seorang pun dari padamu
akan celaka kecuali yang akan memasang perangkap terhadapku “
.
Dan dia mengatakan demikian hanya tentang Yudas karena
Malaikat Jibril telah mengatkan kepadanya , bagaimana Yudas mempunyai jaringan
dengan para imam dan telah menyampaikan kepada mereka semua yang diucapkan oleh
Yesus .
Maka penulis ini mendekati Yesus dengan air mata yang
sedang mengalir sambil bertanya : “ Ya Guru, katakanlah kepadaku siapakah
gerangan yang akan menyerahkan engkau itu ?“
Yesus
menjawab , katanya : “ Ya Barnabas , bukan pada waktu iniengkau akan mengetahui
dia , akan tetapi si jahat itu akan memperlihatkan dirinya tidak lama lagi,
karena aku akan pergi dari alam ini “.
Dari perbandingan contoh-contoh peristiwa antara
menurut Injil-Injil Kanonik dengan menurut Injil Barnabas , didapatkan kesamaan
substansi dari kisah yang diceritakan kecuali perbedaan-perbedaan dalam
narasinya maupun perbedaan lainnya yang tidak mengubah kesamaan jalan
cereitanya. Masih banyak lagi, kisah-kisah lain yang dapat
dicarikan kesamaan antara Injil Barnabas dengan Injil Kanonik , baik sebatas petilan kalimat ataupun kisah
secara utuh . Hal yang patut diperhatikan , yaitu ketika Injil Barnabas
menyajikan cerita tentang sebuah peristiwa dan didapatkan kesamaan ceritanya
dengan salah satu Injil Kanonik justru tidak tercantum pada Injil Kanonik
lainnya . Di samping itu, ada yang dikisahkan Injil Barnabas dikisahkan pula
oleh seluruh Injil Kanonik secara sama-sama. Menjadi pertanyaan , lalu mengapa
penganut Kristen tidak mengakui Injil
Barnabas berdasarkan kesamaan yang cukup banyak tersebut ? Jawabannya sangat
jelas bahwa penolakan penganut Kristen atas Injil Barnabas, bukan karena
hal-hal semacam itu melainkan karena dalam Injil Barnabas termuat ajaran Yesus
:
- Nabi
Isa Al Masih as ( Yesus Kristus ) bukan Messiah ( dalam arti : MENAHEM , dalam
tradisi Yahudi ).
-
Messiah
yang ditunggu-tunggu bukan dari turunan Ishak melainkan dari turunan Ismail.
-
Messiah
itu adalah AHMAD ( MUHAMMAD )
- Nabi
Isa Al Masih ( Yesus Kristus ) tidak mati disalib melainkan yang mati disalib
adalah Yudas Iskariot, sang pengkhianat
-
Nabi
Isa Al Masih ( Yesus Kristus ) tidak berkuasa memberi syafaat melainkan yang
memberi safaat adalah MUHAMMAD atas izin Allah.
-
Dan
lain sebagainya.
Tetapi penganut Kristen tidak mampu menyanggah ajaran-ajaran tersebut
melalui analisis kritis atas ayat-ayat Injil Barnabas yang menyajikannya karena
tidak tahu dari pintu mana untuk menyanggahnya sehingga terpaksa penganut
Kristen menyatakan Injil Barnabas sebagai Injil Palsu dengan menyajikan aspek
lain seperti kontradiksi dan ketidakcocokan geografis dan historis dari
beberapa ayat Injil Barnbas. Padahal tuduhan itupun tidak berdasar sama sekali
sebagaimana yang akan dibicarakan pada bagian lain tulisan ini.
[1] ). Dalam Protoevangelium Yakobus - salah satu naskah Apokrif – juga
menceritakan awal kehamilan Maryam yang diceritakan pada pasal 11 : 1-3 sebagai
berikut :
Maryam
mengambil tempat air dan pergi ke luar untuk mengambil air . Dan lihatlah , ia
mendengar sebuah suara yang berkata : “ Salam hai kamu yang diistimewakan .
Tuhan bersamamu . Kamu diberkati dari antara perempuan “. Maryam melihat
sekeliling , kanan dan kiri untuk memeriksa dari mana suara itu datang . Ia
lalu masuk rumahnya dengan ketakutan dan menurunkan tempat airnya . ia
mengambil kain ungunya dan duduk di kursinya dan mulai melukis ( pada kain itu ).
Dan
lihatlah , seorang malaikat Tuhan beriri di depannya dan berkata : “ Jangan
takut, Maryam . Karena kamu telah memperoleh keistimewaan di hadapan Sang Guru
dari semua dan kamu akan mengandung seorang amnak karena Kalam-Nya . Tetapi
ketika ia mendengarkan , ia bertanya kepada dirinya sendiri : “ Akankah aku
mengandung dari Allah Tuhan Yang Hidup dan melahirkan seperti setiap perempuan
yang lain ?.
Malaikat
Tuhan berkata kepadanya : “ Tidak demikian, Maryam ! Karena kuasa Allah akan
menaungimu . Jadi, yang kamu lahirkan akan disebut Kudus , Anak dari Yang Maha
Tinggi . Dan kamu akan menamainya : Yesus , karena ia akan menyelamatkan
umatnya dari dosa-dosa mereka “. Maryam menjawab : “ Lihatlah , hamba Tuhan ada
di hadapanmu . Terjadilah padaku seperti yang telah kau katakan “.
[2] ). Sejumlah ayat Bibel menegaskan
bahwa Yesus tetap menjalankan syariat Torat . Sebagai contoh , pengajaran moral
kemanusian dari Yesus : “ Sebab itu, barang apapun yang kamu suka
orang akan berbuat padamu , sedemikian juga hendaklah kamu berbuat kepadanya .
KARENA INILAH HUKUM TORAT DAN KITAB NABI-NABI
“ ( Matius
7 : 12 ) .
[3] ).
Injil Masa Kecil berbahasa Aramia dan berasal sekitar abad ke-5 atau
menjelang akhir abad ke-6 M mengisahkan
ketiga orang “ Majus “ tersebut . Dan
mereka yang adalah raja dari para Majus adalah tiga bersaudara . Yang pertama ,
MELKON , berkuasa atas wilayah-wilayah Persia , yang kedua BALTHASAR , berkuasa
atas orang-orang India ; dan yang ketiga , GASPAR adalah yang menguasai
negeri-negeri orang Arab . karena telah disatukan atas perintah dari Yang Ilahi
, mereka tiba tepat pada saat Sang Perawan menjadi seorang ibu . mereka telah
mempercepat langkah mereka dan berada di sana tepat pada saat kelahiran Yesus . ( dikutip dari “ Menguak Injil-Injil Rahasia “ oleh Deshi
Ramadhani SJ hal. 89-90 berdasarkan F. Amiot dalam “ Evangiles Apocryphes “ )
Maka sesungguhnya
datanglah kemuliaan Allah orang Israil DARI SEBELAH TIMUR dan bunyinya adalah
seperti air banyak menderu dan seluruh
jajahan itu diterangkan oleh kemuliaan-Nya
Maka khayal ini serupa
juga dengan khayal yang kulihat dahulu yaitu dengan khayal yang telah kulihat
pada masa aku sampai kepada kebinasaan negeri itu ; khayal itu serupa dengan
khayal yang telah kulihat pada tepi sungai Khaibar . Maka sujudlah aku dengan
mukaku sampai ke bumi .
Maka kemuliaan Tuhan pun
masuklah ke dalam RUMAH DARIPADA JALAN
PINTU YANG ARAH KE TIMUR .
Maka oleh Roh diangkat
akan daku, dibawanya akan daku ke serambi yang di dalam , heran , maka RUMAH
ITUPUN PENUHLAH DENGAN KEMULIAAN TUHAN
Ketika dipahami bahwa “ TIMUR “ bermakna “ TANAH
ARABIA “ maka sesungguhnya ayat Yehezkiel 43 : 2 merupakan satu nubuatan tentang kedatangan SEORANG
NABI AKHIR ZAMAN DARI TANAH ARAB . Rumah yang disebut penuh dengan kemuliaan
Tuhan itu tidak lain adalah BAITULLAH di Makkah .
[5] ). Pengaruh “ kebijaksanaan
Arabia “ terhadap tradisi Yahudi adalah penggunaan tetragrammaton “ YHWH “ untuk menyebut Tuhan yang kemudian
dibaca penganut Kristen dengan : YAHWEH -YEHOVAH . Beberapa pakar Bibel mengakui bahwa
tetragama ini berasal dari kosa kata bahasa Arab . M.A. Yussef dalam
bukunya “ Naskah Laut Mati -Injil
Barnabas Dan Perjanjian Baru “ , hal. 224 .menulis bahwa Prof. Theophile J.Meek - sebagaimana diungkap oleh Joseph Campbell
dalam bukunya : “ The Masks of God : Accidental Mythology “ - menemukan
bahwa nama “ YAHWEH “ adalah nama asing bagi orang Israil. Sebenarnya kata
itu berasal dari Arab . Hal ini sejalan dengan catatan Perjanjian Lama yang
mengaitkan nama itu dengan suku-suku Arab , Negeb dan tempat-tempat suci
selatan seperti Sinai , Horeb dan Kadesh
. Riset lebih lanjut menunjukkan , asal-usul yang paling mungkin
bagi kata “ Yahweh “ adalah kata dasar
Arab : “ hwy “ yang berarti : “ bertiup
“ . Ahli lainnya , Prof. William F.
Albright dalam bukunya : “ From the Stone Age in Christianity “ juga
berpendapat sama dengan menarik kata “ Yahweh “ itu ke kata dasar Arab : “ hwy
“ yang berarti : “ Dia yang menyebabkan apa yang
akan terjadi menjadi ada “.Oleh
karena itu bukanlah hal yang mustahil , Musa yang bermertua Sheikh Arab telah
mengadopsi sebutan “ Yahweh “ sebagai Tuhan yang disembah , yang semuanya
berakar pada agama Ibrahim dan berasal
dari Tanah Arab .
[6] ).
Dalam Injil Masa Kecil Menurut
Thomas - salah satu naskah Apokrif tentang Yesus di masa kecil – juga
menceritakan kisah ini pada pasal 19 : 1-5
sebagai berikut :
Ketika
Ia berusia dua belas tahun , orang tuanya mengadakan perjalanan ke Yerusalem
seturut kebiasaan mereka dalam sebuah rombongan kereta untuk perayaan Paskah .
Setelah Paskah , mereka pulang ke rumah. Pada saat mereka sedang berjalan
pulang , kanak-kanak Yesus kembali naik ke Yerusalem . Tetapi orang tuanya
berpikir bahwa ia ada di dalam kereta .
Setelah
satu hari perjalanan , mereka mulai mencarinya di antara sanak saudara dan
kecewa karena tidak menemukannya ,
mereka kembali ke kota untuk mencarinya . Dan setelah hari ketiga ,
mereka menemukannya duduk di dalam Bait Allah di tengah-tengah para guru, yang
mendengarkannya dan sekaligus memberinya pertanyaan-pertanyaan . Semua orang
mengikuti dengan cermat , merasa kagum karena meskipun seorang anak kecil, ia
bertanya secara tajam kepada para tua-tua dan para guru sambil menjelaskan
pokok-pokok penting Hukum serta perumpamaan-perumpamaan para nabi .
Ketika
ibunya , Maryam datang kepadanya ,
ibunya itu berkata : “ Mengapa kamu
melakukan ini terhadap kami hai anak ? Lihat,
kami telah begitu sedih mencari-cari kamu “. Yesus menjawab mereka :”
Mengapa kalian mencari aku ? Tidakkah kalian tahu bahwa aku harus berada
bersama mereka yang menjadi urusan-urusan Bapa-ku ? “.
Para Ahli Torat dan orang Farisi berkata : “
Apakah anda ibu dari anak ini ? “. Ia menjawab : “ Benar, sayalah ibunya
“. Mereka berkata kepadanya :” Anda
adalah orang yang palingberuntung di antara para perempuan karena Allah telah
memberkati buah rahimmu . Karena kami belum pernah melihat maupun mendengar kemuliaan
seperti ini , keutamaan dan kebijaksanaan seperti ini “.
Yesus bangkit berdiri dari
sana dan mengikuti ibunya dn ia taat pada orang tuanya . tetapi ibunya
menyimpannya sendiri segala hal yang telah terjadi ini . Dan Yesus bertumbuh
dalam kebjaksanaan dn semakin besar dan dirahmati. Baginya kemuliaan
selam-lamanya . Amin
Dapat dilihat kesamaan : Injil Lukas- Injil
Barnabas dan Injil Masa Kecil Menurut Thomas
tentang kisah ini , justru ketika Injil Matius-Injil Lukas dan Injil
Yahya tidak menceritakannya sama sekali .
[7] ).
Beberapa Ahli Bibel berpendapat bahwa perkawinan yang berlangsung di
Kana ini merupakan pesta perkawinan
Yesus sendiri dengan Maryam Magdalena . Beberapa sarjana Bibel merujuk
kepada partisipasi Maryam ibunda Yesus yang ikut mengurus anggur yang sudah
habis . Hal itu memberi pemahaman bahwa
tuan rumah dari acara perkawinan itu adalah Maryam ibunda Yesus sendiri dalam
acara perkawinan Yesus dengan Maryam Magdalena .
[8] ).
Q adalah singkatan dari “ Quelle “ bahasa Jerman yang berarti : SUMBER .
Teori “ SUMBER “ ini sampai sekarang diterima oleh semua pakar Bibel
berdasarkan perbedaan-perbedaan “ sejarah “ Yesus yang diceritakan dalam
Injil-Injil Kanonik . Belum ada pakar Bibel yang menolaknya . Pengarang Injil
Markus menuliskan injil kanonis yang pertama . Kemudian Matius dan Lukas memanfaatkan
Injil Markus ini sebagai sumber
kerngka narasi penyusunan Injil mereka . Tetapi keduanya menyajikan banyak hal yang berbeda . Hal ini memberi petunjuk bahwa di samping
Injil Markus , keduanya – Matius dan Lukas – menggunakan sumber lain sebuah
dokumen yang kemudian disebut “ Q “ ini
, juga beberapa bahan lainnya masing-masing . Para ahli tidak menyebut Injil
Yahya sebagai Injil yang juga bersumber pada Injil “ Q “ ini . Hal ini diduga karena
Injil Yahya sangat berbeda dengan ketiga Injil Sinoptik yang memiliki tema yang
sama sehingga Injil “ Q “ hanya
dihubungkan dengan ketiga Injil Kanonik tersebut . Dalam usaha para ahli menemukan kadar
kesamaan ketiga Injil Sinoptik, masing-masing kandungannya dibagi menjadi 89
bagian imjiner . Ternyata 42 di
antaranya sesuai untuk ketiga Injil Sinoptik
. Jika Injil Matius dibandingkan
dengan Injil Markus ada 52 bagian yang secara umum sesuai . Dari 52
bagian yang sama antara keduanya , ada
12 bagian yang berbeda dengan Injil Lukas . Jika Injil Markus dan Lukas dibandingkan ,
ada 47 bagian yang secara umum sesuai dan dari 47 bagian yang sama antara
keduanya ada 5 bagian yang berbeda dengan Matius . Dan jika Injil Matius dan
Injil Lukas dibandingkan , ada 56 bagian yang secara umum sesuai dan dari 56
bagian yang sama antara keduanya , ada
14 bagian tidak ada dalam Markus . Fakta inilah yang melahirkan
teori “ Injil Q “
[9] ).
Upacara “ memakan roti dan minum anggur “ yang disimbolkan sebagai “ tubuh “ dan “ darah “ Yesus ini dalam tradisi Kristen ( khususnya
Katolik ) disebut sakramen Ekaristi atau
Perjamuan Kudus sebagai salah satu
Misa Kristiani .
[10] ).
Dinasti Yesus , hal. 253 .
[11] ).
Injil Didakhe diketemukan pada tahun 1873 di sebuah perpustakaan di Konstantinopel ( Istambul ) oleh Pater Bryennios seorang Imam Gereja
Yunani . Injil ini berasal
dari abad II Masehi dan tergolong “ buku pegangan pengajaran “ oleh kaum
Kristen Awal . Mengenai upacara Ekaristi , tercantum dalam pasal 9 dan pasal
10 . Berikut dikutipkan pasal 9 Injil Didakhe
, bersumber dari Dr. Ahmad Hijazi
As-Saqa yang membahas : “ Injil Didakhe “ (
edisi terjemahan bhs. Indonesia ) :
9.1. Berkenaan dengan Jamuan
Ekaristi , berkatilah demikian
9.2. Pertama , sebagai pujian saat
memegang cawan : “ Kami bersyukur kepada-Mu wahai Tuha Bapa kami , demi pohon
anggur Dawud putera-Mu yang kudus , yang Ebfgkau beritakan kepada kami melalui
Yesus putera-Nu . Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai
selama-lamanya “ .
9.3.
Pada saat memotong-motong roti , hendaklah berkata : “ Kami bersyukur
kepada-MU , bapakami , demi kehidupan dan pengetahuan yang Engkau beritakan
kepada kami melalui Yesus putera-Mu . engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai
selama-lamanya “.
9.4.
Sebagaimana roti yang dipotong-p[otong disebar di atas gunung kemudian
dikumpulkan sehingga menja-di satu , demikianlah dikumpulkan gereja-Mu darei
ujung bumi sampai kepada kerajaan-Mu karena Engkaulah yang memiliki kemuliaan
dan kekuasaan melalui Yesus Kristus sampai selama-lamanya .
9.5.
Tidak seorantg pun di antara kamu boleh memakan atau meminum Jamuan
Ekaristi , kecuali orang-orang
yang telah dibaptis dengan nama Tuhan karena tentang hal ini Tuhan telah
berkata : “ Janganlah kamu memberikan makanan yang suci kepada anjing “.
Urutan-urutan upacara Ekaristi yang disebutkan
dalam INjil Didakhe ini merupakan tradisi Yahudi . Yang diberkati terlebih
dahulu adalah cawan anggur baru kemudian
roti . Tetapi dalam Injil Kanonik kecuali Lukas , yang diberkati terlebih dahulu adalah roti
, baru kemudian cawan anggur .
Saying
unto them , Go into the village over against you , and straight way ye shall
find an ass tied and a colt with her ; loose them ,
and bering them unto me .
Tell
ye the daughter of Sion , Behold , thy King cometh unto thee , meek , and
sitting upon an ass and a colt the foal of an
ass .
And
brought the ass and the
colt , and put on them their clothes and they set him thereon.
Menurut kamus
AN ENGLISH – INDONESIAN DICTIONARY oleh John M. Echols dan Hassan
Shadily :
- ass : keledai
( dan sebagai ungkapan : orang bodoh , pantat ).
-
colt : anak kuda jantan ( juga : nama jenis pistol ).
-
foal : anak kuda ( dalam kata kerja intransitif : beranak )
Menurut Holy Bible ayat Matius 21 : 2 : “ find
an ass tied and a colt with her
“ yang berarti : “ menemukan seekor
keledai dan seekor anak kuda jantan yang bersama keledai itu “. Lalu dalam ayat Matius 21 : 5
dikatakan : “ a colt the foal of an ass “ yang berarti : “ anak
kuda jantan anak dari keledai “. Rupanya keledai dapat beranakkan anak kuda
jantan . Dan lebih mengherankan , informasi ayat Matius 21 : 7 yaitu setelah
para murid membawa “ the ass and
the colt “ lalu
para murid memasang pakaian mereka sebagai pelana di atas punggung “ the
ass and the colt “
sesuai dengan kalimat : “ and
put on them their clothes “. Kata “ them “ menunjuk pada kedua binatang itu
. Kemudian para murid : “ and they set him thereon “ atau
mendudukkan Yesus di atas punggung “ the
ass and the colt “ ( keledai dan anak kuda jantan )
. Sulit dibayangkan bagaimana Yesus duduk di atas punggung
keledai sambil duduk di atas punggung anak kuda jantan dan mengendarainya . Sangat hebat ! Hal ini
hanya dapat dilakukan oleh seorang tukang akrobat , kaki kanan di atas punggung
keledai sedangkan kaki kiri di atas punggung anak kuda jantan. Ataukah sebuah
ini sebuah penghinaan dengan menempatkan Yesus sebagai tukang akrobat di sebuah
gelanggang sirkus ? Tentu Yesus bukan tukang akrobat , dan Yesus tidak pula
berdiri di atas punggung kedua binatang itu melainkan duduk . Lalu bagaimana
cara duduk di atas kedua punggung binatang itu secara bersamaan dalam waktu
yang sama ? . Gambaran kepintaran Yesus berakrobat ini dapat ditangkap pula
dari versi Alkitab LAI 1976 ( - juga dari versi Alkitab LAI 1968 ) : “ Maka
dibawanya keledai itu dengan anaknya “ lalu setelah
membubuhkan pakaian mereka ke atas keledai itu dengan anaknya ,
“ lalu duduklah ia di atasnya “
yaitu duduk di atas punggung keledai dan anaknya . Tapi apakah Yesus
mengendarai keledai ( the ass ) dan anak kuda jantan ( the colt )
secara bersamaan dalam waktu yang sama ? Kalau merujuk pada ayat Matius 21 : 5 versi
Alkitab LAI , jelas mustahil . Ayat Matius 21 : 5 versi Alkitab LAI 1968
menginformasikan : “ mengendarai seekor keledai yaitu seekor
keledai muda , anak dari binatang yang menanggung kuk “. Jadi yang dikendarai oleh Yesus adalah
seekor keledai muda, anak keledai beban , bukan induk keledai atau keledai
beban sekalipun muda . Ini sesuai dengan kalimat ayat : “ seekor keledai muda , anak
dari binatang yang menanggung kuk
“ . Dihubungkan dengan versi Holy
Bible , yang dikendarai Yesus ini tentu “ the colt the foal
of an ass “ bukan “ the ass “ .
Dan apakah ini sama dengan yang diinformasikan oleh ayat Matius 21 : 5
versi Alkitab LAI 1976 : “ mengendarai seekor keledai , seekor
keledai beban yang muda “ ?. Sebab pernyataan “seekor keledai , seekor
keledai beban yang muda “ berbeda dengan “ seekor keledai muda
, anak dari binatang yang menanggung kuk “. Apapun upaya yang hendak ditegakkan untuk
menghindari keanehan Yesus duduk dan mengendari keledai dan anak kuda jantan
secara bersamaan dalam waktu yang sama dengan menggunakan ayat Matius 21 :
5 versi Alkitab LAI , namun hal itu
harus menafikan dulu ayat Matius 21 : 5 versi Holy Bible yang menyebut Yesus “ sitting upon an ass
and a colt the foal of an ass “ ( duduk di atas keledai dan anak kuda
jantan anak dari keledai ) .
0 komentar:
Posting Komentar